Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PROMOSI KESEHATAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : ATEP SUHENDAR I
KELAS : B TK2 PEND.NERS
NIM : C.0105.20.041

komunikasi adalah bentuk pengiriman dan penerimaan pesan


atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Komunikasi tercipta jika ada 2 orang
atau lebih saling berbincang-bincang atau bertukar pesan, baik
secara langsung atau tidak langsung.
Ada banyak jenis-jenis komunikasi. Misalnya jika dilihat dari
cara penyampaiannya, ada komunikasi verbal dan non-verbal.
Dilihat dari pesannya ada komunikasi pesan dan tertulis. Dilihat
dari kelangsungannya ada komunikasi langsung dan tidak
langsung. Dilihat dari arahnya, ada komunikasi satu arah dan
komunikasi dua arah.
Terdapat beberapa prinsip-prinsip komunikasi yang menjadi
asas dari sebuah proses komunikasi itu sendiri. Teori prinsip
komunikasi telah dikemukakan oleh banyak pakar dan ahli. Saat
ini terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai
penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakikat komunikasi.

(1) .Prinsip prinsip komunikasi yaitu


1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik

Prinsip komunikasi yang pertama adalah komunikasi


merupakan suatu proses simbolik yang timbul dari dalam diri
manusia. Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis,
sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik tertentu saja, tetapi
terus berkelanjutan secara terus menerus.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

Komunikasi bisa terjadi pada tiap perilaku. Hal ini dimaksudkan


bahwa tiap orang bisa saja dimaknai sedang terlibat dalam
proses komunikasi, meski tidak bermaksud untuk
mengkomunikasikan sesuatu. Adanya gerak tubuh, ekspresi
wajah, hingga kontak mata bisa dimaknai sebagai bentuk
komunikasi oleh orang lain.
3. Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan

Prinsip komunikasi berikutnya adalah adanya dimensi isi dan


hubungan pada komunikasi. Tiap pesan komunikasi mempunyai
dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa
memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak
yang melakukan proses komunikasi, sesuai dengan pelaku yang
terlibat.
4.Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
yaitu
Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai tingkat kesengajaan.
Artinya bisa terjadi tanpa direncanakan seperti dua orang yang
menyapa di tengah jalan. Atau bisa juga yang betul-betul
direncanakan sedemikian rupa, seperti dalam bentuk rapat
atau seminar yang dilangsungkan secara resmi
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu yaitu

Proses komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.


Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak pengirim
disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu
berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan
komunikasi itu berlangsung, sehingga memenuhi konteks ruang
waktu tersebut.
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

Proses komunikasi juga dapat diprediksi oleh pelaku yang


terlibat. Misalnya saat kita menyapa seseorang, kita tentu
mengharapkan orang itu akan menyapa balik. Hal ini juga sesuai
dengan norma, kebiasaan, atau pola dalam berkomunikasi yang
digunakan oleh para pelaku yang terlibat.
7. Komunikasi bersifat sistemik
Prinsip komunikasi berikutnya adalah bersifat sistemik. Artinya
cara seseorang untuk berkomunikasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, mulai dari latar belakang budaya, pendidikan,
nilai, adat, dan pengalaman. Faktor eksternal seperti kondisi
keluarga dan lingkungan juga turut berpengaruh pada
komunikasi yang sistemik.
8. Komunikasi lebih efektif jika latar belakang sosial budaya
mirip

Semakin mirip latar belakang sosial budaya, maka semakin


efektiflah komunikasi. Komunikasi antar 2 orang dengan latar
suku dan budaya yang sama akan lebih efektif dan lebih
nyambung, dibanding komunikasi antar 2 orang dengan latar
belakang yang berbeda. Kemiripian unsur sosial budaya seperti
bahasa dan pendidikan memiliki dampak besar terciptanya
komunikasi yang efektif.
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung
satu arah. Artinya komunikasi juga akan melibatkan respon
atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu
diterima dan dimengerti. Hal ini lah yang dimaksud pada prinsip
komunikasi yang bersifat non-sekuensial
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Komunikasi merupakan proses yang bersifat dinamis dan
transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima
informasi di antara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
Pola komunikasi pun bisa berubah-ubah dan tidak statis saat
sedang berlangsung, dengan umpan balik dan reaksi yang
beragam.
11. Komunikasi bersifat irreversible

Komunikasi juga bersifat irreversible atau tidak dapat


dikembalikan. Artinya efek atau dampak komunikasi tidak
dapat dihilangkan. Jika kita menyakiti orang lain dengan ucapan
kita, maka efek sakit hati itu tidak akan langsung hilang. Untuk
itu proses komunikasi harus dilakukan secara hati-hati oleh
pelakunya.
12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai
masalah

Prinsip komunikasi yang terakhir adalah komunikasi bukanlah


panasea untuk menyelesaikan masalah. Maksudnya,
komunikasi bukanlah satu-satunya solusi yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah. Komunikasi hanya bisa jadi salah
satu faktor pendukung terhadap penyelesaian masalah.

( 2 ) . Adapun permasalahan atau hambatan komunikasi


Hambatan komunikasi adalah berbagai jenis distraksi ketika
proses komunikasi (penyampaian dan penerimaan) berlangsung
antara orang satu dengan orang lain / bisa juga organisasi,
kelompok dsb. Hambatan ini bisa dikarenakan faktor pribadi,
lingkungan, budaya dsb.
Komunikasi yang efektif atau ideal bisa terjadi bila dilakukan
dengan cara dua arah, yang didalamnya terkandung individu
yang berbicara, mendengar dan feedback. Meskipun begitu
sering terdapat pesan yang
tidak bisa diutarakan dengan baik atau terdapat hambatan
dalam melakukan komunikasi.
Hambatan Komunikasi
•Hambatan Pribadi
Hambatan personal atau pribadi merupakan hambatan yang
berasal dari ranah afektif, perasaan atau mental seorang yang
melakukan komunikasi.
Rintangan ini bisa berupa perilaku, sikap, prasangka, bias, sifat
individu terkait, perspektif, emosi dsb
Salah satu contoh kecil dari hambatan pribadi ini adalah ketika
suatu individu yang memiliki sifat pemalu dan sukar untuk
berekspresi. Ketika seseorang yang ingin berkomunikasi dengan
orang yang pemalu, maka seseorang tersebut harus memiliki
sensitifitas tinggi untuk bisa memecahkan kode dari orang
pemalu.
•Hambatan Fisik
Hambatan fisik merupakan sesuatu yang berhubungan dengan
wujud atau tubuh manusia. Contoh hambatan fisik dalam
komunikasi adalah individu yang memiliki keterbatasan fisik
seperti tuna wicara, rungu dsb.
Untuk mengatasi hambatan komunikasi seperti ini seseorang
harus lebih fleksibel dengan kemungkinan yang ada, contohnya
adalah dengan menulis di kertas atau dengan hal yang lainnya.
Terdapat hambatan fisik lainnya selain keterbatasan fisik, yakni
jarak. Meskipun sekarang terdapat teknologi pesan suara dan
video call, tetap saja ketika berkomunikasi akan terlewat begitu
saja seperti ekspresi muka atau bahasa tubuh.
•Hambatan Usia
Hambatan usia adalah hambatan komunikasi yang berakar
pada jarak usia antara komunikator dengan komunikan. Jarak
usia ini tentu sangat berpengaruh karena dari segi bahasa dan
lingkungan yang terus berkembang, akan membuat partisipan
komunikasi kesulitan untuk menyamakan maksud dari sebuah
kata atau pernyataan.
Ini bisa dicontohkan ketika seorang anak muda menggunakan
bahasa gaul miliknya untuk berkomunikasi dengan orang tua.
• Hambatan Budaya
Komunikasi yang dilakukan setiap individu, kelompok organisasi
dsb tentu mempunyai latar belakang kultural tertentu. Dimana
didalamnya terdapat disimilaritas yang terlihat seperti nilai,
perilaku, kepercayaan yang dijunjung.
Hambatan budaya dalam komunikasi di antaranya adalah
sistem nilai yang dijunjung, bahasa, keyakinan dll. Sistem nilai
bisa menjadi hambatan apabila dalam melakukan komunikasi
salah satu partisipan tidak sengaja melanggar sistem nilai yang
diyakini.
•Hambatan Bahasa
Ini juga berlaku pada bahasa, yang di dalamnya mencakup cara
pengucapan, aksen, cara penuturan yang berbeda-beda.
Bahasa yang berbeda bisa membuat kata memiliki makna atau
maksud lain.
Inilah mengapa bahasa merupakan salah satu hambatan
komunikasi yang perlu diketahui. Karena bahasa sering menjadi
penghalang dua individu untuk berkomunikasi secara langsung
Lebih lanjut kondisi yang bisa membuat adanya hambatan
bahasa adalah ketika komunikator dan komunikan mempunyai
sumber pengetahuan dan pengalaman yang berbeda. Hal
tersebut akan membuat apa yang sedang dibahas akan terasa
hambar dan arah yang kurang jelas.
•Hambatan Lingkungan
Dari setiap hambatan komunikasi yang ada, tidak semuanya
berasal dari individu partisipan komunikasi. Namun ada aspek
lingkungan yang bisa sangat berperan agar komunikasi bisa
berjalan efektif.
Pesan yang diutarakan bisa yaterganggu apabila keadaan
sekitar tidak mendukung. Contohnya adalah ketika komunikasi
berlangsung pada lingkungan yang ramai karena kebisingan
atau udara yang tidak mendukung, tentu partisipan komunikasi
harus mengeluarkan tenaga ekstra agar pesan bisa
tersampaikan dengan efektif

( 3 ) . Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi

•Terapkan umpan balik (feedback), ini dilakukan agar sebuah


pesan bisa dikonfirmasi, apakah sudah diketahui, dipahami,
dilakukan dan diterima secara baik atau tidak.
• Empati, pengutaraan pesan harus sesuai dengan situasi dan
kondisi psikologis dan latar belakang lingkungan si penerima,
apakah sehat, bingung, sedih, gembira dsb.
• Repetisi, atau bisa juga dinamakan pengulangan. Ini bertujuan
agar pesan lebih dipahami dan apakah sudah diterima atau
belum (penegas).
• Singkirkan kesenjangan hierarki, ini biasanya terjadi pada
masyarakat adat atau di suatu perusahaan. Bila kesenjangan
hierarki berlaku proses komunikasi bisa kurang objektif. Sebagai
tambahan cara ini dianggap merupakan usaha opsional jika
terjadi hambatan.
• Memakai bahasa yang simpel dan relevan. Ini ditujukan agar
penerima bisa lebih memahami pesan dengan gamblang.
• Pengaturan waktu yang pas, tujuan dari penentuan tersebut
adalah agar setiap peserta komunikasi bisa lebih bijak dalam
ruang dan waktu. Apakah komunikan sudah siap dengan pesan
yang akan diterimanya.
• Mau mendengarkan dengan seksama.
• Menata arus informasi. ketika melaksanakan komunikasi,
peserta komunikasi dianjurkan untuk bisa menahan dan
menetapkan apa yang akan disampaikan agar komunikasi bisa
berjalan efektif.
• Membuat komunikasi yang proaktif. Dengan komunikasi
proaktif maka jalannya komunikasi bisa lebih dinamis

KESIMPULAN
Terdapat banyak faktor yang bisa menghambat komunikasi,
meskipun begitu terdapat solusi yang bisa dimanfaatkan agar
komunikasi bisa berjalan efektif. Salah satunya adalah dengan
mengetahui masalah dalam hal ini adalah hambatan
komunikasi itu sendiri.
Dengan mengetahui dan memahami hambatan komunikasi
maka secara tidak langsung kita selangkah lebih maju untuk
bisa mengatasi hambatan komunikasi tersebut

Anda mungkin juga menyukai