MENDIDIK
Posted by Arif rahman on 10.24 with No comments
MAKALAH
KOMUNIKASI PEMBELAJARAN YANG
MENDIDIK
Dosen Pembimbing : Dra. Zulela, M.Pd
Nama Kelompok 6 :
1. Arif Rahman Hakim
2. Desi Wulan Sari
3. Elvi Yusmika Sari
4. Jurfalian Bagus
5. Lisa Devyra
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi ada dimana-mana dn menyentuh segala aspek kehidupan. Di rumah, di
kampus, di sekolah, di pasar dan lainnya. Sebuah penelitian mengungkapkan 70% dari waktu
bangun( tidak tidur manusia digunakan untuk berkomunikasi). Komunikasi dpat menentukan
kualitas hidup kita.
Dengan komunikasi kita membentuk saling pengertian, kasih sayang, menyebarkan
pengetahuan, dan melestarikan kebudayaa/peradaban. Tetapi dengan komunikasi pula kita
membangun permusuhan, kebencian, perusakan peradaban, dll. Oleh karena itu, perlunya
belajar berkomunikasi yang baik, mendidik dan bermutu agar kita lebih mudah
berkomunikasi sosial dengan oranglain.
Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang komunikasi yang mendidik yang merupakan
salah satu aspek penting untuk kita. Komunikasi mendidik merupakan bagian dari
komunikasi sosial. Komuniksi sosial berhungan erat dengan lingkungan yang kita temui
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pentingnya kita mempelajari komunikasi yang
mendidik ini.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian komunikasi, teknik dan model komunikasi dalam proses belajar mengajar?
2. Apa sajakah unsur-unsur komunikasi?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses belajar mengajar?
4. Apa sajakah hakikat dan proses komunikasi?
5. Apa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal dalam kegiatan proses belajar
mengajar?
6. Apa yang dimaksud dengan komponen keterampilan berkomunikasi interpersonal?
7. Apa sajakah teknik komunikasi dalam proses belajar mengajar?
8. Apa sajakah macam-macam Komunikasi dalam Pembelajaran?
9. Komunikasi berkaitan dengan media?
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMUNIKASI PEMBELAJARAN
Dalam prosesnya bahwa komunikasi merupakan suatu proses sosial untuk mentranmisikan
atau menyampaikan perasaan atau informasi baik yang berupa ide-ide atau gagasan-gagasan
dalam rangka mempengaruhi orang lain. Agar komunikasi berjalan efektif, komunikator
hendaknya mampu mengatur aliran pemberitaan ke tiga arah, yakni ke bawah, ke atas, ke
samping atau mendatar. Bagi setiap orang atau kelompok dalam organisasi hendaknya
mungkin untuk berkomunikasi dengan setiap orang atau kelompok lain, dan untuk
menenrima respon sikap, itu diminta oleh komuniktor. Menurut Marsetio Donosepoetro
mengemukakan bahwa dalam proses komunikasi ada beberapa ketentuan, antaralain:
1. Karena komunikasi mempunyai suatu maksud, maka suatu messege atau stimulus selalu
ditujukan kepada sekumpulan orang tertentu. Ini disebut penerima yang terntetu
2. Komunikator berkeinginan menimbulkan suatu respon kepada penerima yang sesuai
dengan maksud yang dibawakan oleh messege atau stimulus tertentu
3. Suatu komunikasi dinyatakan berhasil jika respon yang timbul pada penerima, sesuai
dengan maksud komunikasi.
Terjadinya proses komunikasi dalam organisasi atau lembaga itu bisa terjadi secara
formal maupun secara informal, sebagai mana menurut Oteng Sutisna mengemukan bahwa
“Komunikasi formal terjadi, dalam memilih informasi untuk keperluan pelaporan,
penyimpangan biasa dengan mudah menyelinap. Selanjutnya biasanya orang ingin
mendengar laporan-laporan yang menyenangkan. Akibatnya ialah sering pemindahan
informasi yang diperindah atau dibiaskan.” Dalam struktur komunikasi harus adanya suatu
jaminan informasi dan pikiran-pikiran akan mengalir bebas ke semua arah yang diperlukan,
baik itu ke bawah, ke atas, dann ke samping.
Satu saluran komunikasi formal tertentu atau lebih ke dan dari setiap personal atau
anggota adalah perlu. Saluran-saluran itu hendaknya perlu dipahami oleh setiap anggota.
Garis-garis komunikasi hendaknya dibuat sependek dan selangsung mungkin. Hendaknya
mungkin bagi semua anggota untuk bertindak sebagai sumber komunikasi maupun sebagai
penerima.
Oleh sebab itu suatu proses pendidikan akan berhasil apabilla terjadinya suatu proses
komunikasi yang baik dan sesuai dengan harapan, di mana gagasan-gagasan atau ide dibahas
dalam suatu musyawarah antara komunikator dengan komunikan, sehingga terjadi
pemahaman tentang informasi atau segala sesuatu hal menjadi pokok dari pembahasan untuk
mengarah pada kesepakatan dan kesatuan dalam pendapat. Berdasarkan hal tersebut, bahwa
tujuan dari suatu organisasi atau instansi tentunya dapat tercapai secara optimal apabila
proses komunikasinya lancar tanpa adanya suatu hambatan, walaupun ada hambatan, maka
komunikator dan komunikan harus dengan cermat segera mengatasi permasalahan yang
menyebabkan terjadi suatu hambatan, sehingga proses komunikasi dapat berlangsung.
Dalam prosesnya komunikasi itu terbagai dalam 2 macam komunikasi, yaitu
komunikasi aktif dan komunikasi pasif. Komunikasi aktif merupakan suatu proses
komunikasi yang berlangsung dengan aktif antara komunikator dengan komunikan, di mana
antara keduanya sama-sama aktif berkomunikasi, sehingga terjadi timbal balik di antara
keduanya. Sedangkan komunikasi pasif terjadi di mana komunikator menyampaikan
informasi atau ide terhadap halayaknya atau komunikan sebagai penerima informasi, akan
tetapi komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respon atau timbal balik
dari proses komunikasi.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dosen dengan mahasiswa
atau antara mahasiswa dengan mahasiswa. Keeefektifan komunikasi tersebut tergantung dari
kedua belah pihak, namun, karena dosen yang memegang kendali maka tanggungjawab
terjadinya komunikasi interpersonal yang sehat dan efektif terletak di tangan dosen.
1. Secara Langsung
Seorang guru/dosen memberikan pelajaran secara langsung dengan bertatap muka dengan
para siswa dalam suatu ruangan ataupun di luar ruangan dalam konteks pembelajaran. Seperti
yang terjadi di sekitar kita mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Guru/dosen dapat memberikan suatu pembelajaran melalui suatu media tanpa harus bertatap
muka secara langsung dengan siswa. Dan siswapun dapat memperoleh informasi secara luas
melalui media tersebut. Seperti model sekolah jarak jauh yaitu memanfaatkan media internet
sebagai alat untuk pembelajaran.
Selain untuk menyajikan pesan, sebenarnya ada beberapa fungsi lain yang dapat dilakukan
oleh media. Namun jarang sekali ditemukan seluruh fungsi tersebut dipenuhi oleh media
komunikasi dalam suatu sistem pembelajaran. Sebaliknya suatu program media tunggal
seringkali dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Fungsi-fungsi tersebut antara lain :
2. Memotivasi siswa
Salah satu peran yang umum dari media komunikasi adalah memotivasi siswa. Tanpa
motivasi, sangat mungkin pembelajaran tidak menghasilkan belajar. Usaha untuk memotivasi
siswa seringkali dilakukan dengan menggambarkan sejelas mangkin keadaan di masa depan,
dimana siswa perlu menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Jika siswa menjadi
yakin tentang relevansi pembelajaran dengan kebutuhannya di masa depan, ia akan
termotivasi mengikuti pembelajaran. Media yang sesuai untuk menggambarkan keadaan
masa depan adalah media yang dapat menunjukkan sesuatu atau menceritakan (tell) hal
tersebut. Bila teknik bermain peran digunakan (seperti lawak atau drama), pengalaman yang
dirasakan siswa akan lebih kuat. Film juga seringkali diproduksi dan digunakan untuk tujuan
motivasi dengan cara yang lebih alami.
3. Menyajikan informasi
Media seperti film dan televisi dapat digunakan untuk menyajikan informasi. Guru kelas
bebas dari tugas mempersiapkan dan menyajikan pelajaran, ia dapat menggunakan energinya
kepada fungsi-fungsi yang lain seperti merencanakan kegiatan siswa, mendiagnosa masalah
siswa, memberikan konseling secara individual. Ada tiga jenis variasi penyajian informasi:
Setelah penyajian dasar dilakukan oleh guru kelas, media digunakan untuk membawa
sumber-sumber tambahan ke dalarn kelas, melakukan apa yang tidak dapat dilakukan di kelas
dengan cara apapun
Merupakan informasi yang tidak merupakan bagian dari tujuan pembelajaran, didiadakan
karena memiliki nilai motivasi dan dapat mencapai perubahan sikap dalam diri siswa.
4. Merangsang diskusi
Kegunaan media untuk merangsang diskusi seringkali disebut sebagai papan loncat,
diambil dari bentuk penyajian yang relatif singkat kepada sekelompok siswa dan dilanjutkan
dengan diskusi. Format media biasanya menyajikan masalah atau pertanyaan, seringkali
melalui drama atau contoh pengalaman manusia yang spesifik. Penyajian dibiarkan terbuka
(open-end), tidak ada penarikan kesimpulan atau saran pemecahan masalah. Kesimpulan atau
jawaban diharapkan muncul dari siswa sendiri dalam interaksinya dengan pemimpin atau
dengan sesamanya. Penyajian media diharapkan dapat merangsang pemikiran, membuka
masalah, menyajikan latar belakang informasi dan memberikan fokus diskusi.
6. Menguatkan belajar
Kesimpulan
Komunikasi dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu
pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu
memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku
menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap
berlangsungnya komunikasi yang baik dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai pengajar
dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses
pembelajaran yang efektif.
Berdasarkan maklumat di atas, seseorang guru sangat perlu menguasai kemahiran
komunikasi agar kawalan didalam kelas dapat dilakukan dengan sempurna dan berkesan yang
mana akan memberikan impak kepada proses pengajaran dan pembelajaran .Komunikasi
mempunyai tujuan, oleh itu, guru itu seharusnya memastikan tujuan dalam menyampaikan
ilmu mata pelajaran itu akan tercapai objektifnyaseperti yang di rancang dalam buku
penulisan pengajaran hariannya.Selain dari itu juga, guru itu seharusnya bijak dalam memilih
waktu dan tempatkomunikasi supaya pesan yang hendak disampaikan itu lebih jelas, menarik
dan muridpula akan mudah memahami dan berupaya menerima mesej tersebut
dengansempurna seterusnya akan berupaya mempengaruhi minat murid untuk belajar dan
mewujudkan hubungan yang baik.
Daftar Pustaka
Arismunandar, Wiranto. (2003). Komunikasi dalam Pendidikan. Departemen Teknik Mesin
ITB. Bandung.Gafur, Abdul. (2006). Handout Kuliah Landasan Teknologi Pendidikan. PPs
UNY. YogyakartaLestari G, Endang dan Maliki, MA. (2003). Komunikasi yang Efektif.
Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.Miarso, Yusufhadi. (1986). Definisi Teknologi
Pendidikan. Rajawali. JakartaPratikno, R. (1987). Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi.
Remadja Karya. BandungSardiman AM. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Rajawali Press. Jakarta.Wardani, IGAK. (2005). Dasar-Dasar Komunikasi dan Keterampilan
Dasar Mengajar. PAU-DIKTI DIKNAS. Jakarta.
http://latahzhan10.blogspot.com/2013/12/makalah-konsep-dasar-antropologi.html
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua individu
atau lebih dengan efektif sehingga bisa dipahami dengan mudah. Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan berita atau pesan dari dua orang
atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa dipahami.
Banyak sekali fungsi komunikasi yang bisa diambil dalam kehidupan sehari-sehari. Nah,
dibawah ini merupakan beberapa fungsi dari komunikasi.
1. Sebagai Informasi: Komunikasi memberikan suatu informasi yang diperlukan dari setiap
individu ataupun kelompok dalam mengambil suatu keputusan dengan meneruskan data
untuk menilai beberapa pilihan yang akan diputuskan.
2. Sebagai Kendali: Fungsi komunikasi sebagai kendali mempunyai arti bahwa komunikasi
berperan untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa cara yang
harus dipatuhi oleh semua pihak.
3. Sebagai Motivasi: Komunikasi memberikan dalam hal memotivasi melalui penjelesan yang
dilakukan oleh para motivator.
Tujuan Komunikasi
Image Source: https://stocksnap.io/photo/FSU5SG0X4U
1. Agar yang disampaikan komunikator bisa dimengerti oleh komunikan. Maka komunikator
harus menjelaskan pesan utama dengan jelas dan sedetail mungkin.
2. Supaya bisa memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap individu bisa
memahami individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa yang sedang dibicarakan
orang lain.
3. Supaya pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi serta pendekatan persuasif adalah
cara supaya gagasan kita diterima oleh orang lain.
4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai keinginan kita.
Syarat-Syarat Komunikasi
Pixabay
1. Source: Source atau sumber merupakan bahan dasar dalam penyampaian pesan untuk
memperkuat pesan itu sendiri. Salah satu contoh komunikasi adalah orang, lembaga, buku
dan masih banyak yang lainnya.
2. Komunikator: komunikator adalah pelaku yang menyampaikan pesan bisa beruapa
seseorang yang sedang menulis atau berbicara, bisa juga berupa kelompok orang atau juga
organisasi komunikasi seperti film, radio, surat kabar, televisi dan lain sebagainya.
3. Komunikan: komunikan merupakan penerima pesan dalam komunikasi yang bisa berupa
seseorang, kelompok ataupun massa.
4. Pesan: pesan merupakan keseluruhan yang disampaikan oleh seorang komunikator. Pesan
memiliki tema utama sebagai pengarah dalam usaha untuk mengubah sikap serta tingkah
laku orang lain.
5. Saluran: Saluran adalah media yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan
pesan. Saluran komunikasi terbagi menjadi beberapa bagian, yaklni saluran formal atau
resmu dan saluran informal atau tidak resmi.
6. Effek: Effek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi yang terjadi.