Menurut Andersen dan Cusher (1994: 320), pendidikan multikultural dapat diartikan sebagai pendidikan mengenai keragaman budaya. Definisi ini mengandung unsur yang lebih luas. Meskipun demikian, posisi kebudayaan amsih sama, yaitu mencakup keragaman kebudayaan menjadi sesuatu yang dipelajari sebagai objek studi. Dengan kata lain, keragaman budaya menjadi materi pelajaran yang harus diperhatikan, khususnya bagi rencana pengembangan kurikulum.
James Banks (1993 : 3) mendefinisikan pendidikan multikultural merupakan
suatu rangkaian kepercayaan (set of beliefs) dan penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya keragaman budaya dan etnis dalam bentuk gaya hidup, pengalaman sosial, identitas pribadi, kesempatan pendidikan dari individu, kelompok, ataupun negara. Ia mendefinisikan pendidikan multikultural adalah ide, gerakan, pembaharuan pendidikan dan proses pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk mengubah struktur lembaga pendidikan agar siswa laki-laki dan perempuan, siswa berkenutuhan khsusus, dan siswa yang merupakan anggota dari kelompok ras, etnis, dan kultur yang bermacam-macam memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai prestasi akademis di sekolah.
Azra (2002) menjelaskan pendidikan multikultural sebagai pengganti dari
pendidikan interkultural diharapkan dapat menumbuhkan sikap peduli dan mau mengerti atau adanya politik pengakuan terhadap kebudayaan kelompok manusia seperti toleransi, perbedaan etno-kultural dan agama, diskriminasi, HAM, demokrasi dan pluralitas, kemanusiaan universal, serta subjek-subjek lain yang relevan.
Howard (1993) berpendapat bahwa pendidikan multikultural memberikan
kompetensi multrikultural. Melalui pendidikan multikultural sejak dini anak diharapkan mampu menerima dan memahami perbedaan budaya yang berdampak pada perubahan usage (cara individu bertingkah laku), folkways (kebiasaan yang ada di masyarakat), mores ( tata kelakuan di masyarakat), dan customs (adat istiadat suatu komunitas). Farida Hanum (2005)Dengan pendidikan multikultural peserta didik mampu menerima perbedaan, kritik, dan memiliki rasa empati serta toleransi pada sesama tanpa memandang golongan, gender, status dan kemampuan akademis.
Dapat disimp[ulkan, pendidikan multikultural yaitu program pendidikan yang
memerhatikan seluruh aspek berbasis multikultural, mengubah mindset dan pemikiran siswa agar lebih terbuka untuk memahami dan menghargai keberagaman. Melalui pendidikan multikultural juga peserta didik dapat mengenal nilai-nilai budaya yang berbeda-beda di masyarakat tanpa membeda-bedakan atau mendeskriminasikan.
Sumber : Buku Pendidikan Multikultural, Drs. Yaya Suryana, M.Ag. dan Dr. H. A. Rusdiana, M.M., Penerbit CV Pustaka Setia tahun Febuari 2016 Bandung