Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERTEMUAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dosen Pengampu: Dra. AR. Supriatna, M.Pd

Nama :Virda Utami

NIM : 1107617029

BAB II

KAJIAN LITERATUR

A. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Minat pada diri seseorang timbul karena tertarik atau rasa suka terhadap
sesuatu. Kata minat secara etimologi berasal dari bahasa inggris “ interest”
yang berarti kesukaan, perhatian (kecenderungan hati pada sesuatu),
keinginan. Jadi dalam proses belajar siswa harus mempunyai minat atau
kesukaan untuk mengikuti kegiatan belajar yang berlangsung, karena dengan
adanya minat akan mendorong siswa untuk menunjukan perhatian,
aktivitasnya dan partisipasinya dalam mengikuti belajar yang berlangsung.
Menurut Slameto minat belajar adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati
siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh
rasa kepuasan.
Bedasarkan pendapat di atas, maka secara singkat dapat dikatakan bahwa
seseorang yang belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih
baik daripada belajar tanpa minat.
2. Faktor-Faktor yang Mendorong Minat
Faktor-faktor pendorong minat belajar pada siswa adalah sebagai berikut:
a. Fakor Drive determinant, dorongan untuk mempertahankan hidup.
b. Dorongan keadaan, keadaan yang ditimbulkan oleh dorongan determinan
di atas.
c. Kegiatan mencapai tujuan.
d. Tercapainya tujuan oleh individu.
e. Mengendurnya dorongan karena tujuan telah tercapai.
f. Efek mengendurnya dorongan semula karena munculnya dorongan lain
yang baru, menghendaki pemuasnya.

B. Model PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)


1. Pengertian Model PAKEM
PAKEM adalah model pembelajaran yang bertumpu pada 4 prinsip yaitu
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Aktif maksudnya bahwa alam
proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa,
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan
pendapat atau gagasan. Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan
kegiatan belajar yang beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa. Efektif dapat diartikan memanfaatkan waktu yang ada.
Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan.
Pembelajaran yang menyenangkan dapat dilihat dari penampilan guru yang
menarik, suasana belajar yang aktif, kaya dengan metode belajar, desain
kelas yang tidak membosankan, sehingga siswa memusatkan perhatiannya
Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran
tidak efektif, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran
yang harus dicapai. Sebaliknya, jika pembelajaran hanya aktif dan
menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya
seperti bermain biasa.

2. Karakteristik Model PAKEM


Adapun karakteristik model pembelajaran PAKEM adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran harus berpusat pada siswa.kehadiran guru bukan sebagai
penceramah tunggal dihadapan siswa. Guru hanya berperan sebagai
fasilitator yang menjadi pembimbing dikala ada kesalahan yang
diperbuat siswa dan menjadi pendorong dari belakang ketika siswa
sedang belajar. Fokus pembelajaran juga harus pada siswa, bukan pada
guru.
b. Belajar yang menyenangkan. Kalau ada guru yang menggunakan strategi
PAKEM tapi siswa yang mengikuti justru merasa tertekan dan jenuh,
maka itu bukanlah strategi PAKEM yang tepat. Strategi PAKEM akan
selalu membawa suasana yang senag bagi siswa. Meskipun pelajarannya
yang tergolong rumit, dengan menggunakan strategi PAKEM akan terasa
mudah karena disajikan dengan menarik oleh gurunya.
c. Belajar sambil mengalami. Siswa akan mempunyai pengalaman dalam
belajar apabila melakukan pengamatan, melakukan percobaan,
melakukan penyelidikan, serta melakukan wawancara.
d. Belajar dengan berkomunikasi. Komunikasi bisa berbentuk presentari
laporan, mengemukakan pendapat, menanggapi gagasan siswa lain, dan
berbagai bentuk komunikasi lainya. 5. Belajar sambil berinteraksi.
Interaksi bisa berupa diskusi atau tanya-jawab antar siswa.
e. Belajar sambil melakukan refleksi. Refleksi biasanya dilakukan di akhir
pembelajaran.

3. Prinsip-Prinsip Penerapan PAKEM


Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran
PAKEM adalah sebagai berikut:
a. Mengalami. Peserta didik harus terlibat secara aktif baik fisik, mental
maupun emosional.
b. Komunikasi. Dalam kegiatan pembelajaran harus terwujud komunikasi
antara guru dan peserta didik.
c. Interaksi. interaksi transaksional di mana proses komunikasi antara guru
dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan siswa, bahkan siswa
dengan lingkungan sekitar.
d. Refleksi. Proses refleksi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui
sejauhmana ketercapaian proses pembelajaran.

4. Metode yang Digunakan dalam Model Pembelajaran PAKEM


Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan oleh guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya
pengajaran.Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar
siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Ada beberapa metode
mengajar yang digunakan dalam model pembelajaran PAKEM, diantaranya
Metode Diskusi, Metode Tanya Jawab,Metode Sosiodrama, Metode Kerja
Kelompok, Metode Permainan. Metode ini digunakan untuk menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan melajar tidak hanya terfokus pada
teks saja.

C. Hakikat Pembelajaran PKn


1. Pengertian Pembelajaran PKn
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006
secara normatif menyatakan bahwa ”Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-
hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NRI
Tahun 1945.”
2. Tujuan Pembelajaran PKn
Tujuan pelajaran PKn digariskan dengan tegas yaitu agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut
a) secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti-korupsi
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.

D. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya minat belajar siswa di kelas muncul karena rasa suka dan
minat terhadap pembelajaran yang siswa sukai. Timbulnya Minat siswa
terdorong karena faktor guru yang dapat memunculkan rasa suka dan minat
tethadap palajaran di kelas. Oleh karena itu tugas guru adalah
mengembangkannya, antara lain guru dapat memodifikasi pembelajran
semenarik mungkin agar siswa merasa bersemangat selama proses belajar
mengajar berlangsung. Pelaksanaan PAKEM diperlihatkan dengan berbagai
kegiatan yang terjadi selama pembelajaran. Pada saat proses belaajr mengajar
menunjukan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan
pembelajaran menajdi menyenangkan
Fokus PAKEM adalah pada materi-materi pelajaran PKn mengguanakan
metode-metde kegiatan dari model pembelajaran PAKEM. Selama proses
pembelajaran guru memberi variasi mengajar yang berbeda-beda dan
menyenangkan bagi siswa agar siswa selama pelajaran tidak bosan dan
memahami materi-materi yang guru sampaikan di kelas.

E. Hipotesis Penelitian
Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan merupakan model
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Keadaan kelas yang tidak kondusif, membosankan, dan cara mengajar guru yang
monoton menjadikan siswa merasa tidak tertarik dengan pelajaran yang
diajarkan oleh guru. jika proses pembelajaran tidak efektif, selama proses maka
pembelajaran tidak menghasilkan sesuatu bermakna bagi siswa.
Untuk memudahkan dalam analisis data, maka perumusan hipotesis adalah:
1. Hipotesis nol (ho): tidak terdapat pengaruh pada model PAKEM dalam
meningkatkan minat belajar kelas IV terhadap pelajaran PKn si di kelas IV
2. Hipotesis alternatif (ha): terdapat pengaruh pada model PAKEM dalam
meningkatkan minat belajar kelas IV terhadap pelajaran PKn si di kelas IV

Anda mungkin juga menyukai