Anda di halaman 1dari 84

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kegiatan belajar dan mengajar adalah kegiatan dalam pendidikan. Segala

sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. terkait

kondisi permasalahan minat belajar yang terlihat, bahwa dalam upaya meningkatkan

minat belajar harus adanya dorongan ide yang masuk atau di paparkan oleh guru.

Pemberian wawasan kepada para pihak yang berkiprah di dunia pendidikan juga

penting agar semakin memahami hakikat belajar dan keberhasilannya, aspek-aspek

yang mempengaruhi peningkatan minat belajar siswa, strategi menumbuhkan minat

belajar siswa perlu di perhatikan dalam metode pengajaran kepada siswa serta

Pendekatan kepada siswa secara individual. Dalam kegiatan pembelajaran guru atau

pendidik terkadang terfokus pada satu metode. Tetapi guru sebaiknya menggunakan

metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi justru

menarik perhatian anak.

Cukup banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya minat

terhadap sesuatu dimana secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu

yang bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan dan yang berasal dari luar

yang mencakup lingkungan di dalam keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

masyarakat. Oleh sebab itu pengajaran yang tidak bertahap dan tidak edukatif keapada

1
anak didik disebabkan siswa tidak dapat memahami atau kurang paham dalam

memahami mata pelajaran yang di berikan.

Masalah utama pada penelitian ini adalah kurang nya minat belajar pada siswa

di SD Bangun yang didasari oleh kurang pemahaman metode-metode dalam

memaparkan mata pelajaran sehingga peserta didik kurang minat dalam belajar, selain

itu lingkungan rumah dan kurang nya dukungan dari orang tua kepada anak agar giat

belajar pun kurang sehingga anak hanya mendapatkan pembelajaran di sekolah.

Orang tua juga memiliki peran dalam perkembangan belajar anak saat tidak

berada di sekolah, tetapi di karenakan orang tua terlalu sibuk dan terkadang tidak

adanya kesadaran diri dalam peran orang tua membuat anak terlantar sehingga siswa

di rumah tidak ada bimbingan. Selain itu permasalahan siswa dapat dilihat dari

lingkungan yang kurang memadai atau kurang adanya kegiatan positive dikarenakan

lingkungan rata – rata siswa adalah di area kolong tol dan pemukiman yang padat

penduduk dimana pemukiman ini sulit untuk di kenali yang terdiri dari kalangan

warga menengah kebawah dan sebagian pekerjaan dari keluarga mereka adalah buruh

cuci dan karyawan PT. Sehingga orang tua pun tidak selalu bisa memantau anak pada

kegiatan tertentu dan ada pula orang tua mereka yang tidak sempat dalam memberikan

waktu nya untuk mengajarkan anak dan membantu anak dalam pembelajaran di rumah

sehingga anak tidak ada motivasi atau dorongan dari rumah terkhusus dari orang tua.

Mata Pelajaran IPS memiliki tujuan untuk membentuk warga negara yang

berkemampuan sosial dan memiliki keyakinan akan kehidupannya sendiri di tengah-

2
tengah kekuatan fisik dan sosial, yang pada gilirannya akan menjadi warga negara yang

baik dan bertanggung jawab1.

Lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yang berguna untuk proses

pembelajaran hal ini disebabkan sumber belajar dekat dengan siswa saat pembelejaran

berlangsung seperti ruangan perpustakaan dan pojok literasi baca yang mudah di

pelajari secara langsung sehingga minat belajar anak kembali aktif dan menjadikan

kreasi dalam belajar melalui buku atau pun memanfaatkan informasi dari media

mading. Selain itu potensi lingkungan ini bias berupa lingkungan sosial, ekonomi,

budaya dan geografis, mengkaitkan kelas dengan lingkungan masyarakat agar

meningkat kan minat belajar peserta didik dan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mempelajari kemampuan dasar untuk melakukan tindakan (action) di dalam

lingkungan dala bentuk partisipasi dan kepedulian.

Strategi pembelajaran IPS juga harus dirancang sedemikian rupa untuk

kemajuan Ilmu Pengetahuan Sosial agar terbentuknya pengalaman dan kesimpulan

yang logis. Menerapkan metode demonstrasi, dalam pembelajaran dapat

menyenangkan bagi siswa dan meningkat kan kualitas pembelajaran IPS di pendidikan

dasar dapattercapai. Selain itu juga dapat memperbaiki penerapan kurikulum saat ini

dan meningkat kan pemahaman serta menciptakan suasana belajar yang kondusif.

Seperti yang telah di utarakan di atas pada saat pembelajaran IPS disebutkan bahwa

1
Sardjiyo,”Pendidikan IPS di SD”,(Jakarta:2014), h 126.

3
fungsi metode mengajar dalam keseluruhan sistem pengajaran adalah sebagaimana alat

untuk mencapai tujuan pengajaran.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti

penggunaan metode Demonstrasi sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPS

yang membawa siswa belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan.

B. FOKUS PENELITIAN SUB FOKUS PENELITIAN

1. Fokus Penelitian : Analisis Minat belajar

Minat sangat besar pengaruhnya terhadap proses belajar sehingga minat harus ada

dalam diri seseorang karena minat merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan.

Dengan demikian, minat harus menjadi pangkal permulaan dari pada semua

aktivitas. Menurut Slameto mendefinisikan pengertian minat sebagai “Suatu rasa

lebih suka atau suatu ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas. Minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri 2 Djaali mengatakan

bahwa minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa

siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan

melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir,

melainkan diperoleh kemudian setelah adanya interaksi atau proses. Dari uraian di

atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu rasa yang menggerakkan

2
Slameto.”Belajar dan faktor-faktor yangMempengaruhinya”.

Jakarta:2010.PT. Rineka Cipta.hal 191

4
keinginan atau kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai

suatu tujuan3.

a) Unsur-unsur minat belajar

seseorang dikatakan bermminat terhadap sesuatu, bila individu itu memiliki

beberapa unsur sebagai berikut:

1.perhatian

sesorang dikakatakan berminat apabila individu disertai adanya

perhatian yaitu kreatifitas jiwa yang tinggi yang dimana itu tertuju pada suati objek.

2. Kesenangan

Perasaan senang terhadap sesuatu objek baik orang atau benda akan

menimbulkan minat pada diri sesorang. Orang merasa tertarik kemudian pada

giliran nya timbbul keinginan yang dikehendaki agar objek tersebut menjadi milik

nya.

3
Istarani & Intan pulungan, “Ensiklopedia pendidikan”, 2018. H 47.

5
3. Kemauan

Kemauan yang dimaksud adalah yang terarah pada tujuan yang

dikehendaki akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan timbuknya suatu

perhatian terhadap suatu objek. Sehingga dengan demikian akan memunculkan

minat individu yang bersangkutan.

b) Cara meningkatkan minat belajar siswa

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkat minat belajar

siswa sebagai beikut:

1. membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik,

sehingga dia rela belajar tanpa paksaan.

2. menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan

pengalaman yang dimiliki didik, sehingga anak didik mudah menerima materi

yang di berika oleh guru.

3. memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil

belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan

kondusif.

6
2. Sub Fokus Penelitian : Penerapan Metode Demonstrasi

Pengamatan yang dilakukan yaitu tentang hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode demonstrasi dan kinerja guru dalam mengajar. Kolaborator

yang berperan sebagai observer mengamati proses pembelajaran dari kegiatan

awal hingga kegiatan akhir dengan mengisi lembar observasi yang disediakan

peneliti yang bertindak sebagai guru. Pius A. Partanto “demonstrasi berarti unjuk

rasa, tindakan bersama-sama untuk menyatakan proses pertunjukan mengenai cara

penggunaan suatu hal”. 4 Metode demonstrasi adalah “suatu metode mengajar

dimana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta murid sendiri

memperlihatkan pada seluruh kelas tentang sesuatu proses suatu kaifah melakukan

sesuatu”. 5
Menunjukkan pentingnya penerapan metode pembelajaran yang

bervariasi dan inovatif, salah satunya metode Demonstrasi yang sudah terbukti

dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran. Adapun metode

ini meningkatkan semangat dan kemauan belajar peserta didik untuk kemajuan

belajar peserta didik.

4
Pius. A. Partanto, dkk., Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 2001), h 100.
5
Muhammad Zein, Metodologi Agama, (Yogyakarta: AK Group dan Indra Buana, t.th), h 177.

7
C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan rumusan masalah maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

Bagaimana meningkatkan minat belajar siswa kelas III SD Bangun Jakarta

Utara menggunakan metode demonstrasi

D. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bagaimana minat belajar dalam

kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah SD Bangun Jakarta, teknik

pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik observasi dan dokumentasi dengan

sumber data yang di peroleh dari menganalisis yang relevan dan artikel dan buku yang

berhubungan dengan analisis motivasi dan minat belajar pada peserta didik.

Berdasarkan dari keabsahan data dari buku dan jurnal terdahulu menyatakan bahwa

minat belajar peserta didik pengaruh terhadapt prestasi dan proses pembelajaran

peserta didik.

8
E. MANFAAT PENELITIAN

Dari penelitan yang dilakukan maka dapat di simpulkan beberapa hal yang

dapat menjadi nilai positif sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

Sekolah dapat menambah kan metode edukasi dalam memberikan pelajaran

kepada siswa dan menerapkan nya kepada mata pelajaran yang lain dengan tingkat

tingkatan tertentu .

2. Bagi guru

Memaparkan dengan mudah kepada siswa dan dapat mengurangi adanya

kejenuhan dalam kelas dan meningkat kan kreativitas kepada guru kelas dalam

memberikan pelajaran IPS .

3. Bagi Siswa

Dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam berkreasi menggunakan

pemanfaatan lingkungan yang ada terutama di lingkungan sekolah dan mempermudah

anak dalam memahami materi yang dijelaskan oleh guru.

9
BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

A. Fokus Dan Sub Fokus

1. Fokus Penelitian : Analisi Minat Belajar

a. Hakikat Minat Belajar

Menurut Trianto mengemukakan bahwa “Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) merupakan

intergrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti Sosiologi,

Sejarah, Geografi, Ekonomi, Hukum dan Budaya”. IPS dirumuskan atas dasar realitas

dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan

cabang-cabang ilmu sosial.6

Adapun menurut Elizabeth B. Hurlock minat merupakan sumber sumber motivasi

yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas

memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa

berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minatpun

berkurang. Sebaliknya, kesenangan merupakan minat yang sementara. Ia berbeda dari

minat bukan dalam kualitas melainkan dalam ketetapan. Selama kesenangan itu ada,

mungkin intensitas dan motivasi yang menyertainya sama tinggi dengan minat. Namun

ia segera mulai berkurang karena kegiatan yang

6
Trianto , “Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek”, (Jakarta: Prestasi
Pustaka.2007), h 171.

10
ditimbulkannya hanya memberi kepuasan yang sementara. Minat lebih tetap karena

minat memuaskan kebutuhan yang penting dalam kehidupan seseorang.7

Menurut bernard dalam sardiman menyatakan bashwa minat timbul tidak

dengan tiba-tiba tetapi timbul dari akibat partisipasi dalam diri orang serta pengalaman

dan kebiasaan pada waktu tertentu. Jelas bahwa minat akan selalu terkait dengan

persoalans kebutuhan seseorang yang di inginkan. Dalam kaitannya dengan belajarm

Hansen menyebutkan bahwa minat belajar peserta didik erat hubungan nya dengan

kepribadian, motivasi, ekspresi dan konsep diri atau identifikasi, faktor keturunan dan

pengaruh ekternal atau lingkungan. 8 IPS merupakan suatu program pendidikan dan

bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam

nomenklatur filsafah ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu

pendidikan.

Minat merupakan fakor yang sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar

siswa. Pernyataan ini juga di perkuat oleh pendapat sardiman yang menyatakan bahwa

proses belajar mengajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Begitu

juga menurut william james dalam Uzer Usman, bahwa minat belajar merupakan faktor

utama yang menentukan derajat keaktifan belajar peserta didik. 9 Dari beberapa

7
Elizabet B. Hurlock ,“Perkembangan Anak”, (Jakarta Erlangga:2007), h 112.
8
Ahmad Susanto,“Teori belajar dan pembelajran di sekolah dasar” (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015),h 57.
9
Gunawan, R, “Pendidikan IPS (Filosofi, Konsep dan Aplikasi)”. (Bandung: Alfabeta;
2013), h 26.
6
djahiri, Pendekatan Tematik Dalam Pembelajaran IPS
(Jakarta:1995), h 6.

11
gambaran definisi minat tersebut, dapat di artikan bahwa minat merupakan rasa suka

siswa dan ketertarikan yang lebih terhadap belajar yang ditunjukan memaluli keaktifan

belajar, minat, semnagt,dan dorongan dari sesorang atau dari diri siswa itu

sendiri.minat juga tidak boleh di paksa dari pihak lain atau siswa mendapat tekanan

dari orang lain. Berkaitan dengan tujuan di mengemukakan bahwa fungsi dari

kurikulum IPS Sekolah Dasar adalah membentuk sikap rasional dan bertanggung

jawab terhadap masalah – masalah yang timbul akibat interaksi antara manusia dan

lingkungan nya. Sementara itu tentang materi pembelajaran dikemukakan 6bawa

pengajaran IPS di Sekolah Dasar tidak bersifat pengetahuan. Ini bermakna bahwa yang

diajarkan bukanlah teori – teori ilmu sosial, melainkan hal – hal yang praktis yang

berguna bagi diri nya dan kehidupan nya kini maupun kelak dikemudian hari dalam

berbagai lingkungan serta berbagai aspek kehidupannya. Untuk kepentingan itu,

pembelajaran IPS di SD harus dimulai dari lingkungan keluarga siswa itu sendiri,

lingkungan seolah dan para tetangga dengan cara membandingkan antar sesama nya.

Hal ini perlu ditekan kan untuk memperjelas kebutuhan – kebutuhan dasar

bersama, serta aspek – aspek yang mengirinya, yaitu fakta – fakta adanya

keanekaragaman10 b.Metode demonstrasi metode demonstrasi guru memperlihat kan

suatu proses atau kejadian kepada murid atau memperlihatkan cara kerja suatu alat

kepada siswa. metode demonstrasi menampilkan proses suatu benda maupun peristiwa

10
Tasrif, “pengantar pendidikan ilmu pengetahuan sosial”, (Yogyakarta:2008), h 17.

12
yang dicontohkan oleh guru atau pengajar sehingga peserta didik dapat memahami

dengan lebih mudah.

metode ini dipakai untuk mempertunjukkan sebuah proses atau bagaimana suatu benda

bisa bekerja yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.11

b. Cara Meningkatkan Minat Belajar

Tanner menyarankan agar para pendidik juga berusaha membentuk mknat – minat

baru pada diri siswa. Ini juga dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada

peserta didik. Ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada peserta didik

mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan

pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannha bagi siswa di mendatang.

Menurut alexander minat situasional timbul secara spontan, sementara dan adaanya

rasaa ingin tahu yang terinspirasi datau di pengaruhi oleh lingkungan. Menurut

alexander minat juga timbul secara sepontan, sementara dan adanya sara ingin tahu

yang terinspirasi atau di pengaruhi oleh lingkungan sekitar. 12

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinhggi atau keingginan

yang besar terhadap sesuatu. Minat sangat erat hubungan nya dengan belajar, belajar

tanpa minat akan sangat membosan kan. Minat merupakan motivasi yang kuat untuk

11
Syaiful Bahri, “Psikologi Belajar. Jakarta”, ( Rineka Cipta,:2004), h 102.
12
Siti Nurhasanah dan A. Soebandi, “Minat Belajar Sebagai Datermain Hasil Belajar Siswa, Jurnal
Pendidikan Manajemen Perkantoran”, Vol.1,No.1, (Agustus: 2016),h 137.

13
belajar, anak yang berminat terhadap sesuatu kegiatan akan berusaha sekuat tenaga

untuk tujuan yang diinginkan. 13

Ada beberapa macam cara yang dapat guru lakukan untuk membangkit kan minat

siswa sebagai berikut :

1. Berikan Siswa untuk Mengambil Keputusan serta Kontrol

Saat sebuah instruksi dari guru menjadi sesuatu yang penting dalam menjaga motivasi

dan belajar siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih beberapa

pilihan dan kontrol terhadap apa yang terjadi di kelas sebenarnya adalah salah satu

cara

terbaik yang bisa guru lakukan agar siswa terlibat dalam pembelajaran11

2. Berikan Sebuah Instruksi yang Jelas

Murid akan teramat sangat frustasi jika diberikan sebuah tugas yang tidak ada

kejelasan akan tugas yang diberikannya tersebut Mereka akan semakin surut motivasi

dalam belajarnya yang dikarenakan ketidakfahaman terhadap tugas yang diberikan

3. Ciptakan Lingkungan Kelas Bebas Ancaman

Terkadang ada guru yang sangat menekankan sebuah konsekuensi apabila ada siswa

yang melanggar, guru tersebut terus saja mengingat dan mengulang-ngulang

pembahasan ini setiap pertemuan. Tentu ini akan memberikan image negatif siswa

13
Muhibbin Syah, “Psikologi pendidikan dengan pednekatan baru”, 2006.h 151.

14
terhadap gurunya. Mereka akan beranggapan bahwa gurunya tersebut sudah tidak

pernah lagi percaya kepada mereka.

4. memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar

yang kreatif dan kondusif .

5. mrnggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam komteks

perbedaan individual peserta didik. 14

Menurut royidah, timbul nya minat pada prinsip nya dapat dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu : minat yang berasal dari luar. Pertama, minat yang berasal dari

pembawaan, timbul dengan sendiri nya dari luar diri individu, timbul seiring dengan

proses perkembangan individu bersangkutan. Minat ini sangat dipengaruhi oleh

lingkungan, dorongan orang tua dan kebiasaan adat. 15


Secara umum minat baca

mempunyai tujuan mewujudkan suatu sistem penumbuhan dan pengembangan nilai

ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta mengembangkan masyarakat

baca (Reading society) lewat pelayanan masyarakat perpustakaan dengan penekanan

pada penciptaan lingkungan baca untuk semua jenis bacaan. Di lingkungan sekolah

juga demikian, dengan adanya fasilitas perpustakaan yang memadai akan

menumbuhkan minat baca siswa sehingga tercipta pula masyarakat baca di

lingkungan sekolah.

14
Suci Trismayanti, Strategi Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik di Sekolah
Dasar,Suci Trismayanti, Universitas Islam Riau Pekanbaru,(pekan baru:2019), h 148.
15
Syaiful bahri jamarah,“psikolog belajar”, (Jakarta: Rineka, cipta 2011), h 167.

15
Tujuan dari pengembangan minat baca ini antara lain untuk:

1. Mendorong minat dan kebiasaan membaca agar tercipta masyarakat yang

berbudaya membaca.

2. Meningkatkan layanan perpustakaan.

3. Menciptakan masyarakat informasi yang siap berperan serta dalam semua

aspek pembangunan.

4. Memiliki pengetahuan yang terkini, bukan yang sudah “basi”.

5. Meningkatkan kemampuan berpikir.

6. Mengisi waktu luang.

Minat baca dapat ditumbuhkan dan dikembangkan, sehingga menjadi kebiasaan

melalui penguasaan teknik membaca yang tepat. Teknik membaca yang tepat dapat

membuat membaca lebih efisien, efektif, serta menarik

Setiap jenis minat berpengaruh dan berfungsi dalam pemenuhan kebutuhan,

sehingga semakinkuat terhadap kebutuhan sesuatu, makin besar minat terhadap

kebutuhan tersebut jadi seorang peserta didik akan berminat memperlajari masalah-

masalah sosial, bila mana intelegensi nya telah berkembang sampai pada taraf yang

di perlukan untuk memahami dan menganalisis fakta dan gejala sosial dalam

kehidupan seharihari. Bisa saja seorang anak akan berminat terhadap sesuatu yang

16
sebelum nya mereka tidak minati, namun karena pengaruh teman sebaya nya akhir

nya berminat, karena dari kebiasaan tersebut si anak meniru yan akhrinya mejadi

kesenanghan yang bersifat tetap yaitu minat. 16 mengungkapkan bahwa dalam

pembelajaran ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi minat belajar dan untuk

dapat mempengaruhi minat siswa maka seorang pendidik harus dapat mengubah

proses belajar yang membosankan menjadi pengalaman belajar yang menggairahkan.

Faktor yang mungkin terpenting dalam membangkitkan minat adalah pemberian

kesempatan bagi siswa untuk aktif

berpartisipasi dalam kegiatan belajar.

2. Sub Fokus Penelitian : Penerapan Metode Demonstrasi

a. Pengertian Metode Demonstrasi

Salah satu upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dan hasil yang optima;,

guru harus dapat memilih metode mengajar yang tepat, sehingga konsep yang

disajikan bisa beradaptasi dengan siswa. Meski telah diketahui bahwa tidak ada cara

metode yang paling baik, tetapi seorang guru harus menjadi guru yang kreatif,

profesiaonal,

16
Amni Fauziah, Asih Rosnaningsih, dan samsul Azhar, “Hubungan Antatra Motivasi Belajar
dengan Minat Belajar Peserta didik”, Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol.4, No.1,
(Jakarta:2017), h 50.

17
dan menyenangkan. Seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan

mengembangkan pendekatan dan memilih metode yang kreatif. Hal ini kemampuan

terutama untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.

Ada banyak metode yang dapat di gunakan guru dalam proses pembelajaran

nya, ialah satu metode yang dapat digunakan adalah metode demonstrasi adalah

metode menagajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian

atau untuk memperlihatkan bagaimana 17 Pada metode demonstrasi merupakan

metode mengajar dimana seorang instrukur atau tim guru menunjjukan,

memperlihatkan suatu proses. 18 Metode demonstrasi memperjelas suatu pengertian

atau memperlihatkan tentang cara melakukan dan jalan nya suatu proses perbuatan

tertentu kepada peserta didik. Sedangkan menurut Rusminiati, metode demonstrasi

adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa, pada sampai penampilan

tingkah laku yang dicontoh kan agar dapat dipahami peserta didik secara nyata

maupun tiruan. 19

17
Suprihatiningsih, “perspektif manajemen pembelajaran program keterampilan,Yogyakarta:
Deepublish”, (Yogyakarta:2006), h 39.
18
Lestari sudi, Dini Amaliah, Ani Inter Diana, Nur Amega, “Strategi Belajar dan pembelajaran”,
(Jakarta:Unindra Press,2013), h 165.
19
Darmadi, “Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa”, (Yogyakarta: Deepublish,2017),h 184.

18
b. Prinsip – Prinsip Metode Demonstrasi

Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu peserta

didik untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar.

Metode demonstrasi ini banyak digunakan dalam rangka mendapatkan gambaran

yang lebih jelas tentang hal – hal yang berhubungan dengan proses pengaturan dan

pembuatan sesuatu, proses bekerja nya sesuatu, proses mengerjakan atau

menggunakan nya komponen– komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan

suatu cara dengan cara lain, dan juga unutk mengetahui dan melihat kebenaran

sesuatu. Metode demonstrasi dilaksanakan dengan pertimbangan adanya tingkat

perkembangan berpikir yang berbeda – beda relatif lama.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas pada , prinsip prinsip metode

demonstrasi beda dari yang konkret kepada yang abstrak. 20


dalam proses

pembelajaran dengan menbggunakan metode demonstrasi, keterampilan guru sangat

diperlukan, sehingga memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang dan waktu

yang cukup, diantara nya : a. Membantu anak didik untuk mencari jawaban dengan

usaha sendiri, b. Mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang proses sesuatu, c.

Membandingkan suatu cara lain, d. mengetahui dan meliat kebenaran sesuatu,

e.mengembangkan berpikiryang dimulai dari yang konkret kepada yang abstrak, f.

20
Abuddin Nata,“Prespektif islam tentang strategi Pembelajaran”, (Jakarta : Prenadamedia,2009),
h 183-184.

19
Mengembangkan keterampilan guru, dan g. Memerlukan kesiapan dan perencanaan

yang matang dan waktu yang relatif lama.

c. Langkah – langkah Menerapkan Metode Demonstrasi

Langkah – langkah dalam melakukan demonstrasi adalah : a) Merumuskan

tujuan yang jelas tentang kemampuan apa yang akan dicapai siswa. b)

Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan. c) Memeriksa apakah semua

peralatan itu dalam keadaan berfungsi atau tidak. d) menetapkan langkah pelaksaan

agar efesien. e) Memperhitungkan/menetapkan alokasi waktu. f) Mengatur tata ruang

yang memungkinkan seluruh siswa dapat memperhatikan pelaksanaan demonstrasi.

g) Menetapkan kegiata yang dilakukan selama pelaksanaan, seperti: (1) apakah perlu

memberi penjelasan panjang lebar sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman

luas. (2) apakah siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan. (3) apakah siswa

diharuskan membuat catatan tertentu.

Dengan menerapkan langkah–langkah metode demonstrasi di atas, diharapkan

proses pembelajaran dapat berjalan lancar. Cara–cara penggunaan metode

demonstrasi di dalam proses pembelajaran: a) Marumuskan tujuan yang jelas dari

sudut kecakapan atau kegiatan yang hendak dicapai. b) Menetapkan garis besar

langkah – langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan (jika diperlukan adakan lah

terlebih dahulu uji coba, sebelum di demonstrasikan di depan kelas).

20
a. Memperhitungkan waktu yang akan di perlukan, termasuk waktu siswa untuk

bertanya serta memberi komentar, kesimpulan dan catatan yang diperlukan.

b. selama demonstrasi berlangsung kita dapat mengajukan pertanyaan, apakah

keterangan itu dapat didengar oleh siswa dan apakah alat sudah ditempat kan pada

posisi yang tepat?.

c. Menetapkan rencana penelitian mengenai hasil yang dicapai melalui demonstrasi.

d. Dapat merekam kembali/mengulang kembali proses demonstrasi, jika siswa

merasa belum paham tentang masalah yang dibicarakan. 21

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar

Faktor- faktor yang mempengaruhi minat. Agar siswa memiliki minat untuk

belajar, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan minat. Guru harus selalu

berusaha membangkitkan minat siswa agar pembelajaran menyenangkan, sehingga

siswa dapat mencapai hasil yang baik. Menurut Taufani 2008 dalam ada tiga faktor

yang mendasari timbulnya minat yaitu : 22

21
zainal aqib dan ali murtad, “Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif”,( Bandung,
Satu Nusa,2015), Op. cit, h 53.

22
http :Kamriantiramli..Wordpress.com,(Dikunjungi 11 februari 2023)
16
Anitah,“strategi pembelajaran”,(Semarang:2007), h 19.

21
1) faktor dorongan dalam, 2) faktor motivasi sosial, 3) faktor emosional. Berdasarkan

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar tidak hanya berasal dari

dalam diri siswa akan tetapi terdapat pula dari luar diri siswa. atau yang disebut faktor

eksternal. Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari dalam

dan luar diri siswa.Faktor dorongan dari dalam muncul dari dirinya sendiri.Sedapat

mungkin guru harus memunculkan dorongan dari dalam diri siswa pada saat

pembelajaran misalnya mengaitkan pembelajaran dengan kepentingn atau kebutuhan

siswa. Faktor luar misalnya fasilitas belajar, cara mengajar guru, sistem pemberian

umpan balik, dan sebagainya. Faktor- faktor dari diri siswa mencakup kecerdasan,

strategi belajar, motivasi, minat belajar dan sebagainya. Motivasi berfungsi sebagai

motor penggerak aktivitas. 16

Motivasi berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu

yang belajar itu sendiri. Apabila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa

tujuan yang hendak dicapai bermanfaat baginya, maka motivasi belajar akan muncul

dengan kuat. Beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, menurut Totok

Susanto sebagai berikut:

1) Memotivasi dan Cita-cita; 2) keluarga; 3) peranan guru, 4) sarana dan pra sarana,

5) teman pergaulan dan 6) mass media. Berikut ini akan diuraikan tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi minat. Pertama, Motivasi dan cita-cita.23

23
Totok Susanto, “Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star

22
Menurut Purwono motivasi adalah pendorong satu usaha yang disadari untuk

mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak haati nya untuk bertindak

melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. 24

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang antara lain :

Faktor Internal

Kondisi siswa Suasana hati (mood) yang baik. Ketika siswa sedang merasakan

suasana hati yang tidak menyenangkan karena berbagai perasaan negative (sedih,

tertekan, kecewa, atau marah, sakit), tentu saja ia akan merasakan kesulitan untuk

berkonsentrasi dalam belajar. 2. Kemampuan daya intelektual Kemampuan dasar

intelektual yang rendah dapat menyebabkan siswa susah untuk mengerti materi yang

diajarkan. Hal ini sama seperti sebuah pepatah mengerti tidak, bingung iya. 3.

Motivasi Ketika siswa memiliki minat untuk belajar dan didukung oleh motivasi,

sudah bisa dipastikan bahwa siswa tersebut tidak akan mengalami kesulitan belajar

pada saat pembelajaran berlangsung. Tetapi jika siswa kurang berminat dalam belajar

karena tidak ada motivasi dalam diri siswa sendiri. Selain itu siswa mengetahui

manfaat apa yang ia mempelajari materi yang akan diajarkan. Sudah pasti siswa akan

memotivasi diri sendiri untuk belajar dengan giat di kelas. 4. Kebiasaan belajar Setiap

siswa memiliki gaya belajar atau kebiasaan belajar yang berbeda-beda. Jika guru tidak

(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)Terkait Pengalaman Mengatasi


Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran” , (Jakarta:1998), h 10.
24
dalamhttp://sholahuddin.edublogs.org/2012/04/27/faktor-faktor-yang-mempengaruhiminat-belajar/
(dikunjungi 11 februari 2023)

23
memperhatikan gaya belajar siswanya, tentunya guru tidak akan berhasil

membangkitkan minat belajar siswa. Selain itu kebiasaan belajar yang salah (belajar

hanya pada waktu aka nada ulangan) memungkinkan prestasi belajar yang dicapai

siswa rendah.

Faktor Eksternal

Kondisi guru Guru selaku pengajaran menjadi factor penentu berlangsungnya

kegiatan pembelajaran yang kondusif. Bagaimana suasana pembelajaran sangat

tergantung pada kemampuan dan kondisi guru (penguasaan materi, kesehatan, waktu

dan kesibukan, beban/masalah individu dan keluarga, suasana hati dan emosi,

motivasi dan pengalaman). 2. Keluarga Bukan suatu jaminan rumah mewah dan

megah membuat anak menjadi rajin belajar, tidak pula rumah yang sangat sederhana

menjadi faktor mutlak anak malas belajar. Rumah yang tidak dapat menciptakan

suasana belajar yang baik adalah rumah yang selalu penuh dengan kegaduhan,

keadaan rumah yang berantakan ataupun kondisi udara yang pengap. Selain itu

tersedianya fasilitas-fasilitas permainan yang berlebihan di rumah juga dapat

mengganggu minat belajar anak.

Mulai dari radio tape yang menggunakan kaset, CD, VCD, atau

computer. Kondisi seperti ini berpotensi besar untuk tidak terciptanya suasana belajar

yang baik. dan Sikap orang tua yang tidak memberikan perhatian dalam belajar atau

sebaliknya terlalu berlebihan perhatiannya, bisa menyebabkan anak malas belajar.

24
Tidak cukup di situ, banyak orang tua di masyarakat kita yang menuntut anak untuk

belajar hanya demi angka (nilai) dan bukan mengajarkan kepada anak akan kesadaran

dan tanggung jawab anak untuk belajar selaku pelajar. Akibat dari tuntutan tersebut

tidak sedikit anak yang stress dan sering marah-marah sehingga nilai yang berhasil ia

peroleh kurang memuaskan. Parahnya lagi, tidak jarang orang tua yang marah-marah

dan mencela anaknya bilamana anak mendapat nilai yang kurang memuaskan.

Menurut para pakar psikologi, sebenarnya anak usia Sekolah Dasar dan sampai

sekolah menengah jangan terlalu diorentasikan pada nilai (hasil belajar), tetapi

bagaimana membiasakan diri untuk belajar, berlatih tanggung jawab, dan berlatih

dalam suatu aturan.

Hal ini di dukung oleh hasil penelitian (wawancara bersama siswa), bahwa

salah satu penyebab kesulitan belajar anak diakibatkan karena faktor keluarga, ketika

ada masalah di keluarga pasti akan terbawa pada saat proses pembelajaran

berlangsung sehingga untuk konsentrasi dengan mata materi yang diajarkan terlalu

sulit di pahami.

3. Keadaan ekonomi; Keadaan ekonomi orang tua maupun pendidikan orang tua yang

rendah, mengakibatkan kebanyakan orang tua menyerahkan sepenuhnya tanggung

jawab belajar anak kepada pihak sekolah. Padahal sekolah waktunya terbatas.

4. Lingkungan Lingkungan; merupakan salah satu faktor penyebab kesulitan belajar,

ketika lingkungan mendukung serta factor lain mendukung, pasti pembelajarannya

25
kan berhasil, tetapi ketika lingkungan dalam keadaan suasana yang tidak baik, maka

akan terjadi kesulitan memahami materi.

Siswa akan merasa nyaman belajar ketika keadaan lingkungannya dalam

keaadaan tenang, dan tidak kotor sehingga mendukung untuk proses belajar mengajar.

Hal ini didukung oleh hasil penelitian siswa mengalami kesulitan belajar, salah satu

factor karena lingkungannya, pada saat proses belajar mengajar kadangkala ada siswa

yang menanggapi materi dengan penuh perhatian dan ada pula siswa yang hanya

bercerita, sehingga berdampak kepada siswa yang memiliki perhatian untuk belajar,

konsetrasinya terganggu dan menyebabkan siswa tersebut mengalami kesulitan

belajar. 5. Motivasi Salah satu upaya untuk menciptakan minat belajar siswa adalah

motivasi dari orang tua, guru dan lingkungannya. Motivasi sangat mendukung

berhasilnya siswa dalam proses belajar mengajar. Semakin guru mampu menciptakan

pembelajaran yang menyenangkan, siswa akan semakin termotivasi untuk mencapai

tujuan yang

diharapkan.25

C. Unsur – Unsur Minat (Indikator Minat)

Setiap indibvidu memiliki perbedaan dalam berbagai hal, misal nya pada

minatnya perbedaan itu dapat diketahui melalui gejala-gejala yang di munculkan oleh

individu itu sendiri. Dalam penelitian ini, ada beebrapa hal yang menyebab kan

25
Slameto,“Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, (Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010),
h 20.

26
seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu tersebut memiliki

beberapa unsur antara lain :

1) Perasaan senang, menurut soemanto, “perasaan senang dapat diartikan sebagai

psikis dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda dengan keadaan

dalam diri”

Jadi dapat dikatakan bahwa perasaan seneng dapat timbul karena mengamati,

mengingat atau memikir kan sesuatu.

Seseorang yang memiliki perasaan senang atau suka dengan sesuatu. Maka ia

cenderung mengetahui antara perasaan dengan minat, peserta didik yang berminat

terhadap pelajaran IPS ia akan merasa senang dalam membaca dan mengerjakan

halhal yang dianggap mereka tertarik. Ia akan mempelajari pelajaran tersebut dengan

antusias tanpa ada beban paksaan dari siapapun didalam dirinya.26

2) Pemusatan perhatian dalam belajar, perhatian merupakan salah satu faktor

penting dalam kegiatan belajar. Dalam buku psikologi yang dikutip oleh soemanto

bahwa, perhatian merupakan “pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek

tertentu” Dengan kata lain sesorang yang menaruh minat pada suatu hal akan

memberikan perhatian yang besar.

Adanya perhatian merupakan sebuah konsentrasi sesorang terhadap

pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan yang lain. Peserta

26
wasty soemnato ,”psikologi pendidikan”, (jakartaPT. Rineka Cipta, 2006),h 145.

27
didik yang berminat belajar IPS dalam diri nya akan terdeapat kecendrungan yang

kuat untuk selalu memberikan perhartian yang besar terhadap objek yang diamati.

jadi, peserta didik pikiran nya fokus dengan apa yang dibaca nya dan apa yang

diamati.

3) Perasaan Tertarik, perasaan tertarik dapat menyebab kan hasil belajar lebih

baik. Menurut crow and crow yang dikutip oleh rohim bahwa, “minat bisa

berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong kita cenderung atau rasa tertarik

pada orang, benda, atau kegiatan apapun bisa berupa pengalaman yang dirangsang

oleh kegiatan tersebut” . Hal ini menunjukkan ada yang mengembangkan minat nya

terhadap mata pelajaran tersebut karena adanya pengaruh dari guru pengajar dan

bahan ajar yang menarik.

Peserta didik yang memiliki minat yang tinggi terhadap salah satu mata pelajaran akan

terdapat kecenderungan yang kiat dan tertarik utnuk mempelajari nya dan menggali

hal – hal yang tidak dimengerti. Menyukai guru yang mengajarkan serta mata

pelajaran yang diajarkan. Sehingga perasaan tertarik merupakan indikator yang

menunjukkan minat seseorang.27

27
Wasty soemanto, “Psikologi pendidikan (landasan kerja pemimpin pendidikan)”, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2006), h 34.

28
1. Kerangka Berpikir

prestasi penilaian tentang keberhasilan atau kemajuan peserta didik setelah

melakukan aktivitas belajar. Hasil belajar juga tidak terlepas dari fakto-faktor yang

mempengaruhi yaitu ada faktor internal yang meliputi aspek fisiologis dan psikologis

dan ada faktor eksternal yang timbul dari lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat. Dalam penelitian ini menunjukkan rendah nya hasil belajar peserta didik

pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), IPS merupakan pelajaran yang

mengkaji tentang bagaimana sejarah bangsa Indonesia dengan tujuan untuk mampu

berpikir dan mengerti akan asal mula negara Indonesia dengan tujuan untuk mampu

berpikir secara kritis, berpatisipasi dan mampu memahami asal usul negara Indonesia

dengan memanfaat kan lingkungan sekitar.

Dalam pelajaran IPS maka meliputi materi yang difokuskan yaitu materi cinta

akan tanah air dan bangga sebagai bangsa Indonesia, yang terbagi menjadi dua yaitu

yang pertaama berbangsa dan bernegara, dalam hal ini diharapkan peserta didik dapat

memahami sejarah di negara Indonesia dan dapat mengenal lebih luas kekayaan alam

Indonesia. Kedua, bangga menjadi anak Indonesia, hal ini peserta didik diharapkan

bangga akan negara yang dicintai nya dengan tujuan menunjukkan sikap cinta tanah

air Indonesia, dan berusaha mengejar cita – cita nya di masa yang akan datang.

Dengan indikatpr peelitian yang meliputi menyebabkan, menjelaskan, dan

mengedintifikasi. Hakikat minat belajar merupakan rasa suka atau ketertarikan yang

lebih terhadap belajar yang ditunjukan melalui keaktifan belajar, semangat dan minat

29
dorongan dari dalam didi seorang itu sendiri. Minat dapat dikembangkan dengan

menghubungkan pengajaran dengan suatu beri yang sudah diketahui peserta didik.

Memberikan kesempatan peserta didik untuk kreatif, aktif dan kondusif serta

menggunakan teknik mengajar dengan baik dan benar. Adapun faktor yang

mempengaruhi minat belajar yaitu, 1) faktor internal, yang meliputi faktor fisiologis.

2) faktor eksternal, yang meliputi faktor lingkungan sekitar, sekolah dan keluarga.

Dengan indikator yang meliputi; perasaan senang, perhatian, ketertarikan, giat belajar,

dan mengerjakan tugas.

Terkait dengan hasil belajar yang maksimal salah satu faktor pentingnya yang

dapat mempengaruhinya adalah minat. Dengan adanya minat akan mendorong

individu untuk mencurahkan perhatiannya terhadap kegiatan belajar. Dalam kegiatan

belajar, jika individu memiliki minat dalam belajar maka ia akan merasa bahwa itu

merupakan hal yang sangat penting sehingga ia berusaha mewujudkan perhatian nya

kepada hal – hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar dan dengan senang hati

melakukan nya tanpa ada paksaan.

30
BAB III

METOLOGI PENELITIAN

A. Metode Dan Alasan Menggunakan Metode

Tujuan penelitian ini menggunakan penelelitian langsung ke lapangan adalah

untuk mengetahui peran guru dalam mengatasi kesulitan dalam minat belajar anak di

SD Bangun Jakarta karna setelah melihat langsung ke lapangan banyak siswa yang

kurang dalam kreativitas dan semangat siswa dalam belajar terutama dalam pelajaran

IPS.

B. Tempat penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapat kan informasi tentang masalah minat

belajar siswa di SD Bangun Jakarta Kelas III pertemuan tatap muka yang di

laksanakan di SD Bangun. Lokasi penelitian terletak di Jl. Lanji No. 2 Rt 04/Rw 06

Kelurahan Papapanggo, kecamatan Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara. Penelitian ini

dilakukan pada bulan Desember sampai Februari 2023.

31
C. Instrumen Penelitian

Dalam teknik penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut :

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang mempunyi ciri yang spesifik bila

dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara pemberian tugas. Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenan dengan

perilaku manusia, proses kerja gejala – gejala alam dan bila responden diamati tidak

teralu besar. Metode ini digunkakan untuk memeproleh data yang berkaitan dengan

proses belajar mengajar guru kelas II dalam mengatasi kesulitan belajar yaitu minat

belajar pada anak. Seperti di susun pada tabel berikut ini :

Lembar Observasi Minat Belajar Siswa


Variabel Indikator Butir Pertanyaan 3 2 1 Keterangan
Perhatian • Siswa tidak berbicara
dalam sendiri ketika guru
KBM mengajar
• Siswa tidak mengantuk
ketika guru mengajar
Minat • Siswa suka dengan
Belajar media yang digunakan
oleh
guru
• Siswa tidak bermain
sendiri ketika guru
mengajar

32
Partisipasi • Siswa menjawab
dalam pertanyaan yang
KBM diberikan guru
• Siswa bertanya kepada
guru jika tidak bisa
menjawab soal
• Siswa selalu maju di
depan kelas jika disuruh
guru
• Siswa aktif dalam
diskusi kelompok
Perasaan • Siswa merasa senang
senang ketika guru
terhadap menggunakan media
KBM buku
• Siswa senang jika guru
mengajar dengan
menggunakan media
• Siswa merasa gembira
ketika guru
menjelaskan secara
jelas dan senang.
Sumber data : data lembar observasi lapangan

Dari data diatas dilakukan secara observasi pada kelas III di SD Bangun yang dimana

siswa dilihat dan di nilai minat nya saat pembelajaran berlangsung yang di lakukan

guru kelas. Selain itu peneliti juga bertanya kepada peserta didik akan media apa dan

mata pelajaran apa yang sangat di gemari.

33
2, Angket

Instrumen angket pada penelitian ini adalah Analasis Minat Belajar Pada Siswa

Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di SD Bangun Jakarta Utara untuk

mengukur kualitas pembelajaran pada masing-masing kelas / sampel penelitian.

Seperti disusun pada tabel berikut ini :

No. Peserta Didik Setuju Tidak Setuju

1 Laki – Laki 2 1

2 Perempuan 3 3

Seumber: Hasil Sebaran Angket

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA

Nama : Rizky Saputra


Kelas : III ( Tiga )

Berikan tanda centang (√) pada option yang telah disediakan di table.
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S TS
1. Saya bersemangat saat mengikuti pelajaran √
IPS
2. Saya bosan mengikuti pelajaran IPS √
berlangsung
3. Saya membaca materi pembelajaran terlebih √
dahulu sebelum mengerjakan soal
4. Saya mengulang pelajaran IPS di rumah √

34
5. Saya mengerjakan tugas dengan sungguh- √
sungguh
6. Saya mengerjakan tugas dengan mencontek √
hasil pekerjaan teman
7. Saya fokus memperhatikan materi yang √
disampaikan
8. Saya mencatat materi pelajaran yang √
disampaikan
9. Saya terkadang tidak memahami √
pembahasan soal yang ditugaskan oleh guru
10. Saya kesulitan mengingat materi saat √
pembahasan soal
Dari hasil angket tersebut menyimpulkan bahwa salah satu peserta didik kelas III

memiliki minat belajar, Instrumen yang diuji coba yakni variabel x berjumlah 10 butir

sedangkan yang berbentuk pernyataan menggunakan Skala Likert dengan 3 pilihan

jawaban, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Skala penilaian

untuk keperluan analisis kualitatif, maka sebagai jawaban diberi skor 1 sampai 3,

dengan ketentuan untuk pernyataan positif diberi nilai/skor 3, 2, 1, dan untuk

pernyataan negatif diberi nilai/skor 1, 2, 3,

Angket disebarkan kepada siswa dan orang tua siswa di kelas III SD Bangun. Dalam

penelitian ini menggunakan angket terbuka yang dijadikan sebagai informasi terkait

minat belajar siswa dan peran orang tua pada pembelajaran daring. Penyebaran

angket ini digunakan secara manual dan melalui angket yang disebarkan. Dibawah

ini merupakan hasil angket dari responden yaitu siswa sebagai berikut:

1) Adanya perasaan senang pada diri siswa, dalam hal ini siswa memiliki rasa

senang pada saat mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan hasil dari pengisian

35
angket menyatakan perasaannya terkait pembelajaran yang menggunakan metode

demontrasi. Kebanyakan dari mereka memaparkan bahwa dengan diadakannya

proses pembelajaran membuat paham dan Kebanyakan siswa menjawab bahwa

pembelajaran menjadi menyenangkan.Ada juga yang berpendapat bahwa

menggunakan metode demonstrasi sangat menjadi mudah maengerti dengan materi

2) Adanya keterlibatan siswa, artinya siswa dapat terlibat aktif dalam pelaksanaan

proses pembelajaran secara tertib. Bahwa dalam mengerjakan atau mengumpulkan

tugas selama proses pembelajaran siswa SD Bangun terkadang mengumpulkan

tugas tepat waktu, tetapi terkadang juga tidak mengerjakan karena adanya siswa

yang memang keterlambatan dalam memahami materi yang di jelaskan. Adapun siswa

yang memiliki keterbatasan berpikir terkadang sama sekali sulit mengikuti proses

pembelajaran. Maka keterlaksanaan dalam proses pembelajaran siswa perlu di

jelaskan berulang agar terlibat dalam pembelajaran secara aktif dalam mengikuti

pembelajaran dan juga diskusi dengan teman-temannya.

3) Ketertarikan, dalam hal ketertarikan dapat dilihat dari semangat siswa

ketika mengikuti proses pembelajaran dan ketertarikan siswa pada mata pelajaran

maupun materi pembelajaran yang guru sampaikan. Menurut peserta didik SD

Bangun bahwa

proses pembelajaran tanpa ada nya metode demonstrasi kurang menarik karena tidak

dapat paham langsung dengan materi yang di berikan. Dan selama proses

36
pembelajaran setiap siswa menyukai mata pelajaran yang berbeda-beda. Dari mulai

mata pelajaran PAI, Bahasa Inggris dan IPS.

4) Perhatian siswa, artinya siswa selalu memperhatikan dan mengikuti

pelaksanaan proses pembelajaran dari awal hingga selesai. Dalam pelaksanaan proses

pembelajaran menggunakan metode demosntrasi perhatian siswa tidak terpusat pada

pemerolehan materi dan dalam mengerjakan tugas dari guru, tetapi dengan

diadakannya proses pembelajaran perhatian siswa dapat dilihat sangat

memperhatikan seperti memahami materi yang di berikan guru saat pembelajaran

berlangsung.

3. Wawancara

Menurut Esterberg dalam sugiyono wawancara adalah pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat di kontribusikan

makna dalam suatu topik tertentu.28 teknik pengumpulan data ini peneliti gunakan

untuk memperoleh data mengenai peran guru dalam mengatasi menganalisis kurang

nya minat belajar pada anak SD Bangun kelas III. Wawancara dilakukan kepada wali

kelas III SD Bangun, menggunakan teknik wawancara semiterstuktur. Yang

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana minat belajar siswa pada proses

pembelajaran, serta memperdalam hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran

28
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan”, (Bandung: Alfabeta 2018),h 231.

37
angket kepada siswa dan orang tua. Hasil wawancara kepada narasumber ialah

sebagai berikut:

Instrumen Wawancara dengan Guru

No. Pertanyaan Jawaban

1. 10 Tahun saya sudah lama bekerja di


Berapa lama ibu mengajar di SD
Bangun ? SD Bangun

2. Mereka terkadang tertarik mata

pelajaran tersebut karna dari

kemudahan atau kesulitan materi

Apa yang membuat ketertarikan yang di berikan, sebagian ada


peserta didik pada pembelajaran
peserta didik yang memang malas
yang di berikan?
dalam mengikuti jam pembelajaran

dikarenakan malas dan mungkin

menurut peserta didik tersebut sulit.

38
3. Dari hasil wawancara narasumber

mengatakan bahwa respon minat

belajar siswa semenjak proses

pembelajaran, ditandai dengan

hasil belajar yang lumayan

meningkat dari proses

pembelajaran seperti biasa,

meskipun ada beberapa anak

ketika proses pembelajaran awal

dimulai mereka bersemangat untuk


Bagaimana respon siswa pada
mengikutinya sama seperti pada
pembelajaran ?
saat dilakukan didalam kelas. Minat

belajar siswa dapat meningkat pada

saat mereka menyukai atau senang

dengan materi yang diajarkan oleh

guru. Siswa dapat memiliki minat

belajar yang tinggi karena adanya

dorongan semangat dan motivasi

dari guru dan orang tua sehingga

akan selalu giat dalam pelaksanaan

proses pembelajaran. Selain itu, jika

39
memiliki ketertarikan yang lebih

terhadap materi maupun mata

pelajaran tertentu dapat

meningkatkan minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Minat

dapat timbul dari dalam diri siswa

jika senang dan menyukai

pelaksanaan proses pembelajaran.

Dan pembelajaran yang

disampaikan guru bermakna

sehingga siswa dapat mengingat

dan memahami materi yang guru

sampaikan.

4. Dari hasil pemaparan

narasumber dalam membangkitkan


Bagaimana minat belajar siswa di
atau meningkatkan minat peserta
kelas pada pembelajaran
didik agar terlibat aktif dalam
berlangsung?
proses pembelajaran dengan

memberikan motivasi dan

40
semangat di awal proses

pembelajaran di setiap harinya. Agar

siswa-siswi tidak bosan untuk

mengikuti proses pembelajaran

dari hari ke hari guru

mensiasatinya dengan memberikan

pembelajaran yang inovatif bisa

berupa video interaktif maupun

pembelajaran lain yang dapat

meningkatkan minat siswa untuk

memperoleh ilmu pengetahuan.

5. Saya menggunakan media buku dan

menjelaskan kepada murid dengan


Bagaimana cara ibu menyampaikan
membuat perumpaan agar peserta
materi kepada siswa?
didik pahamakan materi yang di

jelaskan.

6. Respon peserta didik sangat antusias


Bagaimana respon siswa pada
saat dan sebelum nya mulai jam
pembelajaran ?
pelajaran berlangsung, sebagian

41
siswa ada memang ada yang kurang

semangat karna pengaruh suasana

hati anak yang memang tidak

menentu dikarenakan suasana dan

keadaan dari rumah atau di luar yang

menyebabkan anak terkadang

memilih milih materi yang di

ajarkan.

7. Terkadang saya menggunakan model

pembalajaran Contextual Teaching

yaitu melibatkan keadaan yang ada


Model pembelajaran apakah yang
ibu ketahui? dan memberikan contoh kepada

peserta didik cerita yang mengakibat

kan dampak kehidupan sekarang.

8. Model pembelajaran berbasis

masalah atau problem based learning


Apa model pembelajaran yang
sering ibu gunakan pada saat proses model pembelajaran dengan
pembelajaran?
pendekatan pembelajaran siswa pada

masalah autentik sehingga siswa

42
dapat menyusun pengetahuannya

sendiri

9. Banyak siswa yang senang dan cepat

menanggapi pada materi yang

diberikan maupun saat penjelasan


Bagaimana respon siswa terhadap
model yang ibu terapkan pada oleh saya, terkadang ada nya peserta
pembelajaran IPS ? didik yang banyak bertanya dan

meminta hanya penjelasan dalam

materi yang di berikan.

10. Apakah dalam proses pembelajaran Iya pernah


ibu pernah menggunakan model
problem based learninng?

Lalu peneliti melakukan wawancara kepada salah satu murid kelas III di SD Bangun

mengenai proses pembelajaran dan minat siswa dalam belajar di kelas :

43
Instrumen Wawancara Siswa

Nama Siswa : Rizky

Kelas : III

No Indikator Pertanyaan Hasil Jawaban

1. Faktor Iya suka, karena

Internal pelajaran ips itu


1.Apakah adik menyukai
tidak menggunakan
pelajaran IPS,Karena apa ?
hitung hitungan dan

rizky lebih suka saat

guru menjelaskan

Sehat sehat saja

2.Bagimana kondisi kesehatan

adik pada saat pembelajaran?

Karena kalo saat

menjelaskan guru
3.Mengapa adik tidak tepat waktu
rizky kurang paham
dalam menyelesaikan tugas yang
karena guru terlalu
diberikan Ibu guru?
cepat menjelaskan

44
sehingga rizky

kurang paham dan

kesulitan dalam

mengerjakan tugas

yang di berikan.

Guru terlalu cepat

menjelaskan
4.Apa yang membuat adik
sehingga membuat
mengalami kesulitan dalam
tidak paham dan
memahami?
materi baru jadi

kurang nya

pemahaman yang di

dapatkan saat

pembelajaran

berlangsung.

Terkadang,

tergantung kesulitan
5.Apakah adik aktif bertanya
pertanyaan yang di
kepada Ibu guru ?
berikan oleh guru

kepada rizky

45
Iya selalu ketika

pembelajaran selesai
6.Apakah dalam pembelajaran Ibu
di lakukan di kelas
guru memberikan motivasi

kepada adik ?

Bertanya kepada

guru jika belom


7.Dengan cara apa adik bisa
memahami
memahami materi yang diajarkan
terkadang bertanya
Ibu guru?
juga ke teman

sebangku.

Faktor Terkadang ribut

Eksternal karna ada teman


8.Bagimana kondisi kelas saat
yang sedang bermain
pembelajaran?
saat belajar

berlangsung

sehingga membuat

kelas tidak tertib.

46
Membantu nya

dengan bekerja sama


9.Apa yang adik lakukan jika
tapi tidak dengan
teman mengalami kesulitan dalam
jawaban yang sama.
pembelajaran?

Menjelesakan nya

kembali dan di depan


10.Dengan cara apa Ibu guru
.
dalam membantu adik mengalami

kesulitan belajar matematika?

47
D. Sampel dan Sumber Data

Data penelitian ini meneliti dengan menggunakan data sumber data lapangan.

Yang di butuhkan peneliti adalah data mengenai peran guru dalam menganalisis minat

belajar siswa terutama pelajaran IPS pada siswa kelas II di SD Bangun Jakarta Utara.

Data yang di peroleh adalah data yang sesuai di lapangan atau sesuai di tempat yaitu

melalui teknik observasi dan wawancara langsung kepada guru kelas II dan siswa,

tentang masalah minat belajar yang terjadi di SD Bangun Jakarta. Sumber penelitian

ini menggunakan 2 sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder

yaitu:

a. Data Primer

Data primer yaitu data atau informasi yang diperoleh langsung dari guru kelas III.

Menurut sugiyono data primer yaitu sumber data yang lansgung memberikan data

kepada pengumpul data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber

pertama atau tempat ojek penelitian yang dilakukan. Data primer dari penelitian ini

merupakan data yang diambil lansgung dari penelitian. 29 data yang dikumpulkan

dalam data primer berupa data hasil wawancara guru dan siswa.

29
Sugiyono,”Metode Penelitian Pendidikan”,(Bandung ;Alfabet,2018).h 456.

48
data sekunder yaitu data sumber yang tidak langsung dalam memberikan data melalui

bentuk data atau dokumen dan buku yang berhubungan dengan permasalahan yang

akan diteliti yang berfungsi sebagai perlengkapan data primer. Data yang

dikumpulkan melalui data sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa rencana

pelaksanaan pembelajaran dan daftar nilai siswa kelas II SD.

E.TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu menggunakan metode

yang berlandasan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang di alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,

pengambilan sampel sumber data dilakukan secara puposive dan snowball, teknik

pengumpulan data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari generalisasi

F. TEKNIK ANALISIS DATA

1. penyajian data

Setelah data reduksi, maka langkah kedua adalah mendisplaykan data. Dalam

penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori dan flowcart. Miles dan huberman menyatakan “the

most frequent from of display data for qualitative reserch data intahume past has been

49
narrative tex”. Yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Pendekatan penelitian yanh digunakan adalah menggunakan pendekatan

deksriptif. Adapun yang dimaksud dengan deksriptif adalah penelitian harus

mendeksripsi suatu objek, fenomena, atau setting sosial yang akan dituangkan dalam

tulisan yang bersifat naratif. Artinya didalam penulisan data dan fakta yang dihimpun

berbentuk kata atau gambar dari pada angka.30

G. RENCANA PENGUJIAN KEABSAHAN DATA

Agar dapat mempertanggung jawabkan data secara benar dan akurat, maka

perlu dilakukan keabsahan data yang telah dikumpulkan. Peneliti mengemukakan

bahwa pemeriksaan kriterisa kedibilitas dengan teknik pemeriksaan data sebagai

berikut :

1. Uji Kredibilitas

Untuk dapat memepertanggung jawabkan data yang telah diperoleh secara

akurat dan benar, diperlukan pemeriksaan keabsahan data yang telah dilakukan baik

30
Darna N & Herlina, E, “Memilih Metode Penelitian yang Tepat: Bagi
Penelitian”, (Jakarta:2018),h 287.

50
dari wawancara dan observasi dengan dokumentasi. Teknik keabsahaan data

digunakan sebagai berikut:

a. Meningkatkan ketekunan pengamatan

ketekunan pengamatan dimaksudkan guna dapat menemukan ciri-ciri dan unsur

dalam keadaan yang sangat relevan dengan persoalan maslasah yang sedang di teliti,

kemudian memusatkan diri pada hal – hal tersebut secara rinci. Dengan lain peneliti

mencoba mengamati lebih teliti dan rinci.

1) peneliti langsung melakukan proses penelitian ke lapangan secara

cermat dan berkesinambungan.

2) peneliti menguraikan secara rinci hasil penelitian lalu menelaah untuk

dibandingkan dengan referensi buku, dan hasil penelitian maupun dokumentasi yang

taerkait dengan temuan peneliti.

51
2. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, dengan berbagai

cara dan waktu yang ada. Peneliti beruhasaha menghimpun data tidak hanya dari

kelompok tapi juga dari pihak lain yang terikat. Cara peneliti lakukan adalah sebagai

berikut:

1) peneliti membandingkan apa yang disampaikan informan di depan umum,

dengan apa yang disampaikan secara pribadi pada waktu wawancara.

2) membandingkan hasil wawancara anatara sumber data dengan sumber

pendukung.

52
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Temuan Penelitian

SD Bangun Jakarta adalah Sekolah Dasar swasta yang beralamat di Jl. Lanji No. 2

Jakarta Utara, Kota Administrasi DKI Jakarta, Indonesia. Sekolah Dasar Bangun

adalah bagian dari Institusi Pendidikan yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan

Bangun pada tahun 1972 dan terdapat 6 kelas yang dimiliki SD Bangun.

Berdasarkan yang dilakukan penelitian pada kelas III SD Bangun Jakarta mengenai

minat belajar pada peserta didik pada pembelajaran IPS memalui metode demonstrasi

adalah sebagai berikut.

1. Kurang nya pengaruh minat belajar pada anak

Pada penelitian kali ini saya mendapat kurang nya minat belajar pada anak di

SD Bangun Jakarta yaitu pada kelas III, menurut wali kelas III yaitu Ibu Aksamina

Sakan terdapat siswa yang memang kurang paham pada materi yang di ajarkan

terutama pelajaran IPS setiap dalam pembelajaran masih ada anak yang kurang

memahami materi yang di ajarkan. Peserta didik yang di wawancarai juga mengungkap

kan bahwa dalam proses pembelajaran sebagian tidak mudah untuk memahami materi

yang di ajari dan kurang mengetahui saat guru mengajarkan, walaupun ada nya media

buku yang di berikan pembahasan materi yang di dalam buku tersebut kurang lengkap

53
terkadang gurupun harus membuka hp untuk mendapatkan materi lebih jelas dan

lengkap.

Kurang nya interaksi dan ketertarikan dalam suasana pembelajaran pun menjadi kurang

nya minat belajar peserta didik di kelas dan banyak nya peserta didik yang bermain di

kelas sehingga Ibu Aksamina Sakan kerepotan dalam menjelaskan materi yang di

ajarkan.

2. Tingkat kemandirian belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

1) Minat Belajar

beradasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kurang nya minat belajar pada

peserta didik dalam pembelajaran berlangsung karna guru bahan materi yang diajarkan

tidak lah banyak yang di dapat dalam buku dan sebagian peserta didik bosan dalam

materi yang di ajarkan.

2) Insiatif

Berdasarkan hasil wawancara berkaitan dengan inisiatif peserta didik dalam mata

pelajaran IPS melalui metode demonstarsi seperti yang di jelaskan olah Ibu Aksamina

Sakan peserta didik kurang dalam ber inisiatif dalam pembelajaran langsung seperti

mengajukan pertanyaan atau membuat suasana pembelajaran kondusif karna masih ada

nya peserta didik yang bermain dalam kelas sehingga guru sulit dalam menerangkan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh mulai dari kegiatan pratindakan sampai pelaksanaan

54
tindakan dengan menerapkan metode demonstrasi diperoleh suatu hasil yang sangat

penting untuk dibahas. Diantaranya adalah:

1. Kegiatan Pratindakan

Pada tahap ini peneliti memberikan tes pratindakan atau tes awal sebelum

melakukan tindakan. Tes awal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana penguasaan siswa pada materi tersebut dan untuk membandingkan

hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode pembelajaran tersebut.

3) Motivasi

Berdasarkan hasil wawancara berkaitan dengan motivasi peserta didik SD Bangun

terutama kelas III melalui metode demonstrasi seperti yang di ungkap kan Ibu

Aksamina Sakan sebagai wali kelas selama proses pembelajaran peserta didik dinilai

rendah.

Dikarenakan saat pembelajaran belajar berlangsung peserta didik sebagian masih ada

yang ingin saat sedang pembelajaran berlangsung sehingga membuat kelas tidak

kondusif.

55
3. Upaya guru yang harus dilakukan guru dalam meningkat kan minat belajar

pada peserta didik.

Ibu Aksamina Sakan selaku wali kelas di kelas III di SD Bangun Jakarta

menjelaskan bahwa beliau berusaha menciptakan kondisi yang nyaman dalam proses

pembelajaran berlangsung di kelas dan mengajak peserta didik untuk berprtisipasi aktif

dalam semua mata pelajaran yaitu dengan lebih aktif berkomunikasi dengan peserta

didik. Mengawali pembelajaran dengan ice breaking dan bernyanyi.

Dalam menggunakan sumber belajar Ibu Aksamina Sakan juga memberikan kebebasan

dan peraturan kepda peserta didik dalam proses pebelajaran berlangsung selama jam

belajar berlangsung siswa di tuntut untuk tertib di kelas selama mata pelajaran

berlangsung dan mengerjakan tugas hingga selesai.

Terkadang dalam pembelajaran berlangsung masih ada anak yang masih bilom bsa

tertib dan suka mengganggu teman nya di kelas.

56
B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan observasi,

wawancara dengan narasumber yaitu guru wali kelas III dan peserta didik, serta sebar

angket, di peroleh gambaran tentang kurang nya minat belajar dalam pelajaran IPS di

SD Bangun Jakarta.

1. Pengaruh minat belajar pada peserta didik

masalah minat belajar murid sekolah dasar dan solusinya.

Hal ini dengan tujuan memberi wawasan kepada para pihak yang berkiprah di dunia

pendidikan untuk semakin memahami: hakikat belajar dan keberhasilannya; aspek-

aspek yang mempengaruhi peningkatan minat belajar siswa; strategi menumbuhkan

minat belajar siswa. Diketahui bahwa dalam belajar yang terpenting adalah proses,

bukan hasil yang diperoleh. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri,

adapun orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang agar belajar itu dapat

berhasil baik. Disini metode yang di terapkan oleh guru kepada peserta didik masih

kurang aktif atau kereatif dikarenakan kurang ide dan materi bahan ajar yang di ketahui

oleh guru sehingga membuat proses belajar yang monoton dan kurang nya keras

kondusif membuat ruang belajar tidak ada ke fokus an dalam memahami mata

pelajaran yang di berikan.

Di bantu dengan RPP yang di gunakan oleh guru selama pembelajaaran yaitu

menggunakan RPP sederhana sesuai dengan ajuran yang di berikan oleh pemerintah.

Dalam proses pembelajaran seperti IPS guru memberikan tugas kepada peserta didik

57
yaitu mengenai bagaimana perkembangan sosial pada jaman ke jaman wali kelas

menjelaskan bahwa dengan memberikan pelajaran tentang perkembangan sosial

peserta didik mampu membandingkan era sosial pada waktu ke waktu yang di jelaskan

dalam perkembangan bangunan, teknologi dan maupun dalam bersosial. sebagai

seorang guru yang profesional hakikatnya adalah menjadi agen pembaharuan yang

berperan sebagai pemimpin dan pendukung nilai-nilai dalam masyarakat, dan sebagai

fasilitator dalam pembelajaran di kelas yang diharapkan dapat menciptakan kondisi

bagi peserta didik untuk berpartisipasi aktif pada proses pembelajaran. Kurang nya

pemngembangan diri yang di lakukan oleh guru di kelas kepada peserta didik juga

salah satu faktor dalam kurang nya minat belajar peserta didik. Pengembangan diri ini

bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik

sesuai dengan kondisi sekolah.

2. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan minat belajar peserta didik

dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan menjaga terjalin nya

komunikasi dan mengajarkan kedisiplinan antar guru dan peserta didik dilakukan

untuk meningkatkan kemandirian belajar peserta didik, menurut Nofrion dalam

konteks pendidikan dan pemebelajaran, komunikasi bisa berlangsung pada riri guru

dan peserta didik itu sendiri, antara guru dan peserta didik serta antara peserta didik

dan peserta didik. Komunikasi bisa menjadi kegiatan yang penting dalam pembelajaran

disebabkan oleh dua hal yaitu:

58
a. Materi yang dipelajari dan didiskusikan meningkatkan intelektualitas.

b. komunikasi dalam pembelajaran bissa bersifat intracommunication dan

intercommunication31

pemberian tugas secara tertulis berupa pengumpulan tugas yang di tulis di buku tulis

kemudian dikumpulkaan ke skolah juga merupakan salah satu upaya guru agar peserta

didik tetap aktif dalam kegiatan pembeljaran daring, hal ini menyikapi dari berbagai

gangguan jaringan internet, ketersediaan kuota atau perangkat yang bermasalah. Hal

tersebut agar minat belajar peserta didik dalam belajar semakin meningkat dan peserta

didik pun dapat memahami materi yang di ajarkan guru.

31
Nafrion , “komunikasi pendidikan”,( Jakarta:kencana:2016), hlm.116.

59
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang di teliti di lapangan seperti yang di angket

bagikan terdahulu, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pertama yaitu proses

dan hasil belajar pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor

yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri maupun faktor lingkungan sosial peserta

didik. Kedua kesuksesan belajar dapat dipengaruhi oleh bakat, minat, kemauan, dan

kemampuan dari masing-masing siswa. Namun demikian peran guru dan orang tua

tidak bisa di abaikan dan sangat penting karena guru merupakan motivator dalam

bidang pendidikan dan orang tua adalah pengganti setelah peserta didik di luar sekolah.

Demikian uraian dan kesimpulan dari tulisan ini. Semoga hal ini dapat membantu kita

dalam memahami dan menganalisis masalah minat belajar murid sekolah dasar dan

solusinya, dan bisa pula memberikan tambahan pengetahuan dan bermanfaat bagi para

insan pendidikan.

60
C. Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu setiap permasalahan yang ada

pada setiap sekolah terutama pada peserta didik yang terjadi, agar setiap guru dan orang

tua juga dapat memantu dalam perkembangan peserta didik dalam perkembangan nya

untuk meningkat kan minat belajar dalam belajar.

Bagi peserta didik dapat menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pemahaman dan

giat minat dalam belajar di mata pelajaran IPS maupun umum.

61
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto,“Teori belajar dan pembelajran di sekolah dasar”

(Jakarta: Prenadamedia Group, 2015),h 57.

Amni Fauziah, Asih Rosnaningsih, dan samsul Azhar, “Hubungan Antatra

Motivasi Belajar dengan Minat Belajar Peserta didik”, Jurnal Pendidikan

Sekolah Dasar Vol.4, No.1, (Jakarta:2017), h 50.

Anitah,“strategi pembelajaran”,(Semarang:2007), h 19.

djahiri, Pendekatan Tematik Dalam Pembelajaran IPS (Jakarta:1995), h 6

dalamhttp://sholahuddin.edublogs.org/2012/04/27/faktor-faktor-yang-

mempengaruhiminat-belajar. (dikunjungi 11 februari 2023)

Darmadi, “Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika

Belajar Siswa”, (Yogyakarta: Deepublish,2017),h 184.

Darna N & Herlina, E, “Memilih Metode Penelitian yang Tepat: Bagi

Penelitian”, (Jakarta:2018), h 287.

Elizabet B. Hurlock ,“Perkembangan Anak”, (Jakarta Erlangga:2007), h 112.

Gunawan, R, “Pendidikan IPS (Filosofi, Konsep dan Aplikasi)”

(Bandung:Alfabeta; 2013), h 26.

Istarani & Intan pulungan, “Ensiklopedia pendidikan”, 2018. H 47

Lestari sudi, Dini Amaliah, Ani Inter Diana, Nur Amega, “Strategi Belajar dan

pembelajaran”, (Jakarta:Unindra Press,2013), h 165.

62
http :Kamriantiramli.Wordpress.com,(Dikunjungi 11 februari 2023)

Muhibbin Syah, “Psikologi pendidikan dengan pednekatan baru”, 2006.h 151

Nafrion , “komunikasi pendidikan”,( Jakarta:kencana:2016), hlm.116.

Sardjiyo,”Pendidikan IPS di SD”,(Jakarta:2014), h 126.

Syaiful Bahri, “Psikologi Belajar. Jakarta”, ( Rineka Cipta,:2004), h 102.

Siti Nurhasanah dan A. Soebandi, “Minat Belajar Sebagai Datermain Hasil

Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran”, Vol.1,No.1,

(Agustus: 2016),h 137.

Slameto.”Belajar dan faktor-faktor yangMempengaruhinya”.

Jakarta:2010.PT. Rineka Cipta.hal 191

Suprihatiningsih, “perspektif manajemen pembelajaran program keterampilan”

Yogyakarta:Deepublish, (Yogyakarta:2006), h 39.

Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan”, (Bandung: Alfabeta 2018),h 231.

Sugiyono,”Metode Penelitian Pendidikan”,(Bandung ;Alfabet,2018).h 456.

Trianto , “Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek”,

(Jakarta: Prestasi Pustaka.2007), h 171.

Tasrif, “pengantar pendidikan ilmu pengetahuan sosial”, (Yogyakarta:2008), h 17.

Totok Susanto, “Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)

Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan

63
Dampak)Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam

Pembelajaran” , (Jakarta:1998), h 10.

wasty soemnato ,”psikologi pendidikan”, (jakartaPT. Rineka Cipta, 2006),h 145.

Wasty soemanto, “Psikologi pendidikan (landasan kerja pemimpin pendidikan)”,

(Jakarta : Rineka Cipta, 2006), h 34.

zainal aqib dan ali murtad, “Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Inovatif”,( Bandung, Satu Nusa,2015), Op. cit, h 53.

64
LAMPIRAN

65
Lampiran 1 : Kisi-kisi pedoman Wawancara

Responden : Kepala Sekolah

No. Indikator Sub Indikator

1 Identitas sekolah serta latar a) Sejarah berdiri

belakang sekias tentang sekolah nya sekol

SD Bangun
b) visi dan misi

c) Tenaga pengajar

d) kondisi

lingkungan

2 Sistem pembelajaran di sekolah a) penerapan

tersebut kurikulum

b) sarana dan

prasarana

c) pelaksanaan

supervisi

66
Responden : Guru Kelas

No. Indikator Sub Indikator

1 Pelaksanaan Pembelajaraan a) Proses

Pelaksanaan

b) problematika

yang dihadapi

c) upaya

meningkatkan

minat anak

d) suasana kelas

e) sarana

prasarana kelas

f) Proses

pembeljaran

g) penerapan

kurikulum

h) Proses

pembelajran

67
Responden : Siswa

No. Indikator Sub Indikator

1 Tanggapan Siswa tentang a) perasaan

pembelajaran . mereka saat

pembelajaran IPS

berlangsung.

b) kondisi peserta

didik.

c) pemahaman

mereka terhadap

materi yang di

sampaikan.

d) pemahaman

peserta didik

e) membangun

semangat peserta

didik .

f) meningkat kan

minat

68
g) situasi kelas

h) pengembangan

karakteristik

i)pengembangan

diri

j) Pemahaman

pembelajran

69
Lampiran 2 : Kisi – kisi Pedoman Observasi

Observasi dilakukan untuk memperolah sebuah data sebagai berikut :

a. mengamati kondisi dan situasi saat pembelajaran mengajar berlangsung

b. mengamati proses saat pembelajaran berlangsung

c. mengamati guru dalam membimbing dan memberi pemahaman kepada peserta didik

kelas III.

70
Lampiran 3 : Lembar wawancara kepada Kepala Sekolah

Nama Kepala Sekolah : Florida Keliat

No Indikator Pertanyaan Hasil wawancara

1. Faktor internal Sekolah yang

1.ke khas an dari sekolah SD Bangun

3.Bagimana agar visi misi tetap

berjalan ?

71
4.berapakah tenaga pendidik yang ada

di SD Bangun ?

6.Bagimana kondisi kesehatan siswa

pada saat pembelajaran?

2. Faktor

eksternal
7.Bagimana sekolah dalam

mendukung pembelajaran ?

8.Bagimana upaya agar sekolah tetap

tetap terjaga ke asrian nya ?

72
9.Bagimana kurikulum yang

diterapakan

pada pembelajaran?.

Lampiran 4 : Lembar wawancara kepada guru

Nama guru : Aksamina Sakan

No Indikator Pertanyaan Hasil wawancara

1. Faktor internal Kurang nya dorongan

dari orang tua


1.Apa yang menyebabakan siswa

mengalami penuruan minat?

Baik, tapi terkadang

tapi sebagian kesulitan


3.Bagimana minat siswa terhadap
dalam memahami
pembelajaran?

73
Iya

4.Apakah siswa memahami materi

yang disampaikan?

Baik selama

pembelajaaran.
6.Bagimana kondisi siswa pada saat

pembelajaran?

2. Faktor eksternal Iya mendukung

7.apakah sarana prasana sekolah

dalam mendukung pembelajaran?

8.Bagimana upaya yang dilakukan Memberikan gambaran

untuk mengatasi kesulitan belajar kepada peserta didik

siswa? tentang materi yang

diajarkan,tapi

74
tergantung mata

pelajaran nya.

9.Bagimana kurikulum yang Sesuai

diterapakan pada pembelajaran?.

10. Bagaimana membuat kelas Memberikan ice

menjadi kondusif saat pembelajaran bresaking dengan

berlangsung ? memberikan game dan

mengajak bernyanyi

terkadang

75
Lampiran 5 : Lembar wawancara murid

Nama Siswa :Rizky


Kelas : III SD
No Indikator Pertanyaan Hasil Jawaban

1. Faktor Internal 1.Apakah adik menyukai pelajaran Senang

IPS ?

2.Bagimana kondisi kesehatan adik Senang

pada saat pembelajaran?

Materi yang kurang di

pahami
3.Apa yang membuat adik

mengalami kesulitan dalam

memahami materi?

Kadang karena guru

juga kurang aktif


4.Apakah adik aktif bertanya kepada
dalam memberikan
Ibu guru ?
materi

76
5.Apakah dalam pembelajaran Ibu Terkadang

guru memberikan motivasi kepada

adik ?

6.Dengan cara apa adik agar Saat akhir

meningkat kan semangat minat pembelejaran di

belajar ? berikan pertanyaan

yang terkait materi

pembelajran seperti

games.

Faktor 7.Bagimana kondisi kelas saat Terkadang ribut

Eksternal pembelajaran? terkadang tenang

Membantu nya saat

kesulitan
8.Apa yang adik lakukan jika teman

mengalami kesulitan dalam

pembelajaran?

77
9.Dengan cara apa Ibu guru dalam Dengan menjelaskan

membantu adik mengalami materi yang di

kesulitan belajar? berikan.

78
Lampiran 6 : Rekapan pengamatan (Observasi)

Catatan Lapangan

1(CL)

Tanggal : Rabu, 03 Mei 2023

Tempat : Sedkolah SD Bangun Jakarta

Pada pagi hari saya datang ke sekolah SD Bangun untuk melakukan penelitian apakah

pelaksanaan pembelajaran berlangsung di kelas III SD Bangun untuk melihat

permasalahan yang ada dan melihat cara pembelajaran guru kelas. Sebelum itu saya

meminta izin terlebih dahulu kepada kepala sekolah dan guru kelas. Kemudian guru

dan kepala sekolah bersedia untuk memperlihat kan dan memberikan bukti aktivitas

pembelajaran.

79
Catatan Lapangan 2

Tanggal : Jumat, 05 Mei 2023

Tempat : Sekolah SD Bangun Jakarta

Pada pagi hari setelah melakukan observasi terhadap wali kelas disekolah SD Bangun

saya mendekati salah satu peserta didik kelas III untuk diajukan wawancara dan

sebagian pertanyaan untuk menanyakan permasalahan atau problem yang di rasakan

saat pembelajaran berlangsung. Sambil melihat proses pembelajaran oleh guru kelas

ke peserta didik.

80
Catatan lapangan 3

Tanggal : Senin, 08 Mei 2023

Tempat : SD Bangun

Saya mengikuti pembelajaran saat berlangsung dan melihat bagaimana cara guru dalam

memaparkan materi ke peserta didik, memang kelas sedikit kurang kondusif

dikarenakan murid yang kurang bisa tertib saat pembelajaran berlangsung. Tidak lupa

saya melakukan penelitian saya dengan membagikan angket dan melakukan

wawancara kepada kepala sekolah, guru dan peserta didik.

81
Lampiran 6 : Foto – Foto Kegiatan

82
Lampiran 7 : Foto saat wawancara

Foto dengan kepala sekolah SD Bangun

Foto dengan wali kelas III

Foto wawancara dengan salah satu murdi kelas III

83
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Paskah Warina Tarigan, Lahir di Jakarta Utara, 15 April 2001,

merupakan anak pertama dari dua dari pasangan Bapak Karto Tarigan dan Florida

Keliat. Penulis mengawali pendidikan formalnya di SD Bangun pada tahun 2005 dan

lulus tahun 2012, pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di SMP

Bangun dan lulus pada tahun 2015. Usai lulus dari jenjang SMP penulis melanjutkan

pendidikan ke jenjang Sekolah Kejuruan Atas di SMK Mutiara Baru Bekasi dan lulus

pada tahun 2018, dan di tahun yang sama sampai saat ini penulis tercatat sebagai

mahasiswa di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kusuma Negara

Jakarta dengan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

84

Anda mungkin juga menyukai