PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. terkait
kondisi permasalahan minat belajar yang terlihat, bahwa dalam upaya meningkatkan
minat belajar harus adanya dorongan ide yang masuk atau di paparkan oleh guru.
Pemberian wawasan kepada para pihak yang berkiprah di dunia pendidikan juga
belajar siswa perlu di perhatikan dalam metode pengajaran kepada siswa serta
Pendekatan kepada siswa secara individual. Dalam kegiatan pembelajaran guru atau
pendidik terkadang terfokus pada satu metode. Tetapi guru sebaiknya menggunakan
metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi justru
terhadap sesuatu dimana secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
yang bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan dan yang berasal dari luar
masyarakat. Oleh sebab itu pengajaran yang tidak bertahap dan tidak edukatif keapada
1
anak didik disebabkan siswa tidak dapat memahami atau kurang paham dalam
Masalah utama pada penelitian ini adalah kurang nya minat belajar pada siswa
memaparkan mata pelajaran sehingga peserta didik kurang minat dalam belajar, selain
itu lingkungan rumah dan kurang nya dukungan dari orang tua kepada anak agar giat
Orang tua juga memiliki peran dalam perkembangan belajar anak saat tidak
berada di sekolah, tetapi di karenakan orang tua terlalu sibuk dan terkadang tidak
adanya kesadaran diri dalam peran orang tua membuat anak terlantar sehingga siswa
di rumah tidak ada bimbingan. Selain itu permasalahan siswa dapat dilihat dari
lingkungan yang kurang memadai atau kurang adanya kegiatan positive dikarenakan
lingkungan rata – rata siswa adalah di area kolong tol dan pemukiman yang padat
penduduk dimana pemukiman ini sulit untuk di kenali yang terdiri dari kalangan
warga menengah kebawah dan sebagian pekerjaan dari keluarga mereka adalah buruh
cuci dan karyawan PT. Sehingga orang tua pun tidak selalu bisa memantau anak pada
kegiatan tertentu dan ada pula orang tua mereka yang tidak sempat dalam memberikan
waktu nya untuk mengajarkan anak dan membantu anak dalam pembelajaran di rumah
sehingga anak tidak ada motivasi atau dorongan dari rumah terkhusus dari orang tua.
Mata Pelajaran IPS memiliki tujuan untuk membentuk warga negara yang
2
tengah kekuatan fisik dan sosial, yang pada gilirannya akan menjadi warga negara yang
pembelajaran hal ini disebabkan sumber belajar dekat dengan siswa saat pembelejaran
berlangsung seperti ruangan perpustakaan dan pojok literasi baca yang mudah di
pelajari secara langsung sehingga minat belajar anak kembali aktif dan menjadikan
kreasi dalam belajar melalui buku atau pun memanfaatkan informasi dari media
mading. Selain itu potensi lingkungan ini bias berupa lingkungan sosial, ekonomi,
meningkat kan minat belajar peserta didik dan memberikan kesempatan kepada siswa
menyenangkan bagi siswa dan meningkat kan kualitas pembelajaran IPS di pendidikan
dasar dapattercapai. Selain itu juga dapat memperbaiki penerapan kurikulum saat ini
dan meningkat kan pemahaman serta menciptakan suasana belajar yang kondusif.
Seperti yang telah di utarakan di atas pada saat pembelajaran IPS disebutkan bahwa
1
Sardjiyo,”Pendidikan IPS di SD”,(Jakarta:2014), h 126.
3
fungsi metode mengajar dalam keseluruhan sistem pengajaran adalah sebagaimana alat
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti
penggunaan metode Demonstrasi sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPS
yang membawa siswa belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan.
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap proses belajar sehingga minat harus ada
dalam diri seseorang karena minat merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian, minat harus menjadi pangkal permulaan dari pada semua
lebih suka atau suatu ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri 2 Djaali mengatakan
siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir,
melainkan diperoleh kemudian setelah adanya interaksi atau proses. Dari uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu rasa yang menggerakkan
2
Slameto.”Belajar dan faktor-faktor yangMempengaruhinya”.
4
keinginan atau kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai
suatu tujuan3.
1.perhatian
perhatian yaitu kreatifitas jiwa yang tinggi yang dimana itu tertuju pada suati objek.
2. Kesenangan
Perasaan senang terhadap sesuatu objek baik orang atau benda akan
menimbulkan minat pada diri sesorang. Orang merasa tertarik kemudian pada
giliran nya timbbul keinginan yang dikehendaki agar objek tersebut menjadi milik
nya.
3
Istarani & Intan pulungan, “Ensiklopedia pendidikan”, 2018. H 47.
5
3. Kemauan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkat minat belajar
pengalaman yang dimiliki didik, sehingga anak didik mudah menerima materi
belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan
kondusif.
6
2. Sub Fokus Penelitian : Penerapan Metode Demonstrasi
awal hingga kegiatan akhir dengan mengisi lembar observasi yang disediakan
peneliti yang bertindak sebagai guru. Pius A. Partanto “demonstrasi berarti unjuk
dimana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta murid sendiri
memperlihatkan pada seluruh kelas tentang sesuatu proses suatu kaifah melakukan
sesuatu”. 5
Menunjukkan pentingnya penerapan metode pembelajaran yang
bervariasi dan inovatif, salah satunya metode Demonstrasi yang sudah terbukti
ini meningkatkan semangat dan kemauan belajar peserta didik untuk kemajuan
4
Pius. A. Partanto, dkk., Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 2001), h 100.
5
Muhammad Zein, Metodologi Agama, (Yogyakarta: AK Group dan Indra Buana, t.th), h 177.
7
C. RUMUSAN MASALAH
D. TUJUAN PENELITIAN
pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik observasi dan dokumentasi dengan
sumber data yang di peroleh dari menganalisis yang relevan dan artikel dan buku yang
berhubungan dengan analisis motivasi dan minat belajar pada peserta didik.
Berdasarkan dari keabsahan data dari buku dan jurnal terdahulu menyatakan bahwa
minat belajar peserta didik pengaruh terhadapt prestasi dan proses pembelajaran
peserta didik.
8
E. MANFAAT PENELITIAN
Dari penelitan yang dilakukan maka dapat di simpulkan beberapa hal yang
1. Bagi Sekolah
kepada siswa dan menerapkan nya kepada mata pelajaran yang lain dengan tingkat
tingkatan tertentu .
2. Bagi guru
kejenuhan dalam kelas dan meningkat kan kreativitas kepada guru kelas dalam
3. Bagi Siswa
9
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
Sejarah, Geografi, Ekonomi, Hukum dan Budaya”. IPS dirumuskan atas dasar realitas
dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan
yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas
memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa
minat bukan dalam kualitas melainkan dalam ketetapan. Selama kesenangan itu ada,
mungkin intensitas dan motivasi yang menyertainya sama tinggi dengan minat. Namun
6
Trianto , “Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek”, (Jakarta: Prestasi
Pustaka.2007), h 171.
10
ditimbulkannya hanya memberi kepuasan yang sementara. Minat lebih tetap karena
dengan tiba-tiba tetapi timbul dari akibat partisipasi dalam diri orang serta pengalaman
dan kebiasaan pada waktu tertentu. Jelas bahwa minat akan selalu terkait dengan
Hansen menyebutkan bahwa minat belajar peserta didik erat hubungan nya dengan
kepribadian, motivasi, ekspresi dan konsep diri atau identifikasi, faktor keturunan dan
pengaruh ekternal atau lingkungan. 8 IPS merupakan suatu program pendidikan dan
bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam
nomenklatur filsafah ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu
pendidikan.
Minat merupakan fakor yang sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar
siswa. Pernyataan ini juga di perkuat oleh pendapat sardiman yang menyatakan bahwa
proses belajar mengajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Begitu
juga menurut william james dalam Uzer Usman, bahwa minat belajar merupakan faktor
utama yang menentukan derajat keaktifan belajar peserta didik. 9 Dari beberapa
7
Elizabet B. Hurlock ,“Perkembangan Anak”, (Jakarta Erlangga:2007), h 112.
8
Ahmad Susanto,“Teori belajar dan pembelajran di sekolah dasar” (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015),h 57.
9
Gunawan, R, “Pendidikan IPS (Filosofi, Konsep dan Aplikasi)”. (Bandung: Alfabeta;
2013), h 26.
6
djahiri, Pendekatan Tematik Dalam Pembelajaran IPS
(Jakarta:1995), h 6.
11
gambaran definisi minat tersebut, dapat di artikan bahwa minat merupakan rasa suka
siswa dan ketertarikan yang lebih terhadap belajar yang ditunjukan memaluli keaktifan
belajar, minat, semnagt,dan dorongan dari sesorang atau dari diri siswa itu
sendiri.minat juga tidak boleh di paksa dari pihak lain atau siswa mendapat tekanan
dari orang lain. Berkaitan dengan tujuan di mengemukakan bahwa fungsi dari
kurikulum IPS Sekolah Dasar adalah membentuk sikap rasional dan bertanggung
jawab terhadap masalah – masalah yang timbul akibat interaksi antara manusia dan
pengajaran IPS di Sekolah Dasar tidak bersifat pengetahuan. Ini bermakna bahwa yang
diajarkan bukanlah teori – teori ilmu sosial, melainkan hal – hal yang praktis yang
berguna bagi diri nya dan kehidupan nya kini maupun kelak dikemudian hari dalam
pembelajaran IPS di SD harus dimulai dari lingkungan keluarga siswa itu sendiri,
lingkungan seolah dan para tetangga dengan cara membandingkan antar sesama nya.
Hal ini perlu ditekan kan untuk memperjelas kebutuhan – kebutuhan dasar
bersama, serta aspek – aspek yang mengirinya, yaitu fakta – fakta adanya
suatu proses atau kejadian kepada murid atau memperlihatkan cara kerja suatu alat
kepada siswa. metode demonstrasi menampilkan proses suatu benda maupun peristiwa
10
Tasrif, “pengantar pendidikan ilmu pengetahuan sosial”, (Yogyakarta:2008), h 17.
12
yang dicontohkan oleh guru atau pengajar sehingga peserta didik dapat memahami
metode ini dipakai untuk mempertunjukkan sebuah proses atau bagaimana suatu benda
Tanner menyarankan agar para pendidik juga berusaha membentuk mknat – minat
baru pada diri siswa. Ini juga dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada
peserta didik. Ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada peserta didik
mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan
Menurut alexander minat situasional timbul secara spontan, sementara dan adaanya
rasaa ingin tahu yang terinspirasi datau di pengaruhi oleh lingkungan. Menurut
alexander minat juga timbul secara sepontan, sementara dan adanya sara ingin tahu
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinhggi atau keingginan
yang besar terhadap sesuatu. Minat sangat erat hubungan nya dengan belajar, belajar
tanpa minat akan sangat membosan kan. Minat merupakan motivasi yang kuat untuk
11
Syaiful Bahri, “Psikologi Belajar. Jakarta”, ( Rineka Cipta,:2004), h 102.
12
Siti Nurhasanah dan A. Soebandi, “Minat Belajar Sebagai Datermain Hasil Belajar Siswa, Jurnal
Pendidikan Manajemen Perkantoran”, Vol.1,No.1, (Agustus: 2016),h 137.
13
belajar, anak yang berminat terhadap sesuatu kegiatan akan berusaha sekuat tenaga
Ada beberapa macam cara yang dapat guru lakukan untuk membangkit kan minat
Saat sebuah instruksi dari guru menjadi sesuatu yang penting dalam menjaga motivasi
dan belajar siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih beberapa
pilihan dan kontrol terhadap apa yang terjadi di kelas sebenarnya adalah salah satu
cara
terbaik yang bisa guru lakukan agar siswa terlibat dalam pembelajaran11
Murid akan teramat sangat frustasi jika diberikan sebuah tugas yang tidak ada
kejelasan akan tugas yang diberikannya tersebut Mereka akan semakin surut motivasi
Terkadang ada guru yang sangat menekankan sebuah konsekuensi apabila ada siswa
pembahasan ini setiap pertemuan. Tentu ini akan memberikan image negatif siswa
13
Muhibbin Syah, “Psikologi pendidikan dengan pednekatan baru”, 2006.h 151.
14
terhadap gurunya. Mereka akan beranggapan bahwa gurunya tersebut sudah tidak
Menurut royidah, timbul nya minat pada prinsip nya dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu : minat yang berasal dari luar. Pertama, minat yang berasal dari
pembawaan, timbul dengan sendiri nya dari luar diri individu, timbul seiring dengan
pada penciptaan lingkungan baca untuk semua jenis bacaan. Di lingkungan sekolah
lingkungan sekolah.
14
Suci Trismayanti, Strategi Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik di Sekolah
Dasar,Suci Trismayanti, Universitas Islam Riau Pekanbaru,(pekan baru:2019), h 148.
15
Syaiful bahri jamarah,“psikolog belajar”, (Jakarta: Rineka, cipta 2011), h 167.
15
Tujuan dari pengembangan minat baca ini antara lain untuk:
berbudaya membaca.
aspek pembangunan.
melalui penguasaan teknik membaca yang tepat. Teknik membaca yang tepat dapat
kebutuhan tersebut jadi seorang peserta didik akan berminat memperlajari masalah-
masalah sosial, bila mana intelegensi nya telah berkembang sampai pada taraf yang
di perlukan untuk memahami dan menganalisis fakta dan gejala sosial dalam
kehidupan seharihari. Bisa saja seorang anak akan berminat terhadap sesuatu yang
16
sebelum nya mereka tidak minati, namun karena pengaruh teman sebaya nya akhir
nya berminat, karena dari kebiasaan tersebut si anak meniru yan akhrinya mejadi
pembelajaran ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi minat belajar dan untuk
dapat mempengaruhi minat siswa maka seorang pendidik harus dapat mengubah
Salah satu upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dan hasil yang optima;,
guru harus dapat memilih metode mengajar yang tepat, sehingga konsep yang
disajikan bisa beradaptasi dengan siswa. Meski telah diketahui bahwa tidak ada cara
metode yang paling baik, tetapi seorang guru harus menjadi guru yang kreatif,
profesiaonal,
16
Amni Fauziah, Asih Rosnaningsih, dan samsul Azhar, “Hubungan Antatra Motivasi Belajar
dengan Minat Belajar Peserta didik”, Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol.4, No.1,
(Jakarta:2017), h 50.
17
dan menyenangkan. Seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan
mengembangkan pendekatan dan memilih metode yang kreatif. Hal ini kemampuan
Ada banyak metode yang dapat di gunakan guru dalam proses pembelajaran
nya, ialah satu metode yang dapat digunakan adalah metode demonstrasi adalah
atau memperlihatkan tentang cara melakukan dan jalan nya suatu proses perbuatan
adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa, pada sampai penampilan
tingkah laku yang dicontoh kan agar dapat dipahami peserta didik secara nyata
maupun tiruan. 19
17
Suprihatiningsih, “perspektif manajemen pembelajaran program keterampilan,Yogyakarta:
Deepublish”, (Yogyakarta:2006), h 39.
18
Lestari sudi, Dini Amaliah, Ani Inter Diana, Nur Amega, “Strategi Belajar dan pembelajaran”,
(Jakarta:Unindra Press,2013), h 165.
19
Darmadi, “Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa”, (Yogyakarta: Deepublish,2017),h 184.
18
b. Prinsip – Prinsip Metode Demonstrasi
didik untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar.
yang lebih jelas tentang hal – hal yang berhubungan dengan proses pengaturan dan
suatu cara dengan cara lain, dan juga unutk mengetahui dan melihat kebenaran
diperlukan, sehingga memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang dan waktu
yang cukup, diantara nya : a. Membantu anak didik untuk mencari jawaban dengan
usaha sendiri, b. Mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang proses sesuatu, c.
20
Abuddin Nata,“Prespektif islam tentang strategi Pembelajaran”, (Jakarta : Prenadamedia,2009),
h 183-184.
19
Mengembangkan keterampilan guru, dan g. Memerlukan kesiapan dan perencanaan
tujuan yang jelas tentang kemampuan apa yang akan dicapai siswa. b)
peralatan itu dalam keadaan berfungsi atau tidak. d) menetapkan langkah pelaksaan
g) Menetapkan kegiata yang dilakukan selama pelaksanaan, seperti: (1) apakah perlu
luas. (2) apakah siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan. (3) apakah siswa
sudut kecakapan atau kegiatan yang hendak dicapai. b) Menetapkan garis besar
langkah – langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan (jika diperlukan adakan lah
20
a. Memperhitungkan waktu yang akan di perlukan, termasuk waktu siswa untuk
keterangan itu dapat didengar oleh siswa dan apakah alat sudah ditempat kan pada
Faktor- faktor yang mempengaruhi minat. Agar siswa memiliki minat untuk
belajar, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan minat. Guru harus selalu
siswa dapat mencapai hasil yang baik. Menurut Taufani 2008 dalam ada tiga faktor
21
zainal aqib dan ali murtad, “Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif”,( Bandung,
Satu Nusa,2015), Op. cit, h 53.
22
http :Kamriantiramli..Wordpress.com,(Dikunjungi 11 februari 2023)
16
Anitah,“strategi pembelajaran”,(Semarang:2007), h 19.
21
1) faktor dorongan dalam, 2) faktor motivasi sosial, 3) faktor emosional. Berdasarkan
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar tidak hanya berasal dari
dalam diri siswa akan tetapi terdapat pula dari luar diri siswa. atau yang disebut faktor
eksternal. Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari dalam
dan luar diri siswa.Faktor dorongan dari dalam muncul dari dirinya sendiri.Sedapat
mungkin guru harus memunculkan dorongan dari dalam diri siswa pada saat
siswa. Faktor luar misalnya fasilitas belajar, cara mengajar guru, sistem pemberian
umpan balik, dan sebagainya. Faktor- faktor dari diri siswa mencakup kecerdasan,
strategi belajar, motivasi, minat belajar dan sebagainya. Motivasi berfungsi sebagai
Motivasi berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu
yang belajar itu sendiri. Apabila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa
tujuan yang hendak dicapai bermanfaat baginya, maka motivasi belajar akan muncul
dengan kuat. Beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, menurut Totok
1) Memotivasi dan Cita-cita; 2) keluarga; 3) peranan guru, 4) sarana dan pra sarana,
5) teman pergaulan dan 6) mass media. Berikut ini akan diuraikan tentang faktor-
23
Totok Susanto, “Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star
22
Menurut Purwono motivasi adalah pendorong satu usaha yang disadari untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak haati nya untuk bertindak
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang antara lain :
Faktor Internal
Kondisi siswa Suasana hati (mood) yang baik. Ketika siswa sedang merasakan
suasana hati yang tidak menyenangkan karena berbagai perasaan negative (sedih,
tertekan, kecewa, atau marah, sakit), tentu saja ia akan merasakan kesulitan untuk
intelektual yang rendah dapat menyebabkan siswa susah untuk mengerti materi yang
diajarkan. Hal ini sama seperti sebuah pepatah mengerti tidak, bingung iya. 3.
Motivasi Ketika siswa memiliki minat untuk belajar dan didukung oleh motivasi,
sudah bisa dipastikan bahwa siswa tersebut tidak akan mengalami kesulitan belajar
pada saat pembelajaran berlangsung. Tetapi jika siswa kurang berminat dalam belajar
karena tidak ada motivasi dalam diri siswa sendiri. Selain itu siswa mengetahui
manfaat apa yang ia mempelajari materi yang akan diajarkan. Sudah pasti siswa akan
memotivasi diri sendiri untuk belajar dengan giat di kelas. 4. Kebiasaan belajar Setiap
siswa memiliki gaya belajar atau kebiasaan belajar yang berbeda-beda. Jika guru tidak
23
memperhatikan gaya belajar siswanya, tentunya guru tidak akan berhasil
membangkitkan minat belajar siswa. Selain itu kebiasaan belajar yang salah (belajar
hanya pada waktu aka nada ulangan) memungkinkan prestasi belajar yang dicapai
siswa rendah.
Faktor Eksternal
tergantung pada kemampuan dan kondisi guru (penguasaan materi, kesehatan, waktu
dan kesibukan, beban/masalah individu dan keluarga, suasana hati dan emosi,
motivasi dan pengalaman). 2. Keluarga Bukan suatu jaminan rumah mewah dan
megah membuat anak menjadi rajin belajar, tidak pula rumah yang sangat sederhana
menjadi faktor mutlak anak malas belajar. Rumah yang tidak dapat menciptakan
suasana belajar yang baik adalah rumah yang selalu penuh dengan kegaduhan,
keadaan rumah yang berantakan ataupun kondisi udara yang pengap. Selain itu
Mulai dari radio tape yang menggunakan kaset, CD, VCD, atau
computer. Kondisi seperti ini berpotensi besar untuk tidak terciptanya suasana belajar
yang baik. dan Sikap orang tua yang tidak memberikan perhatian dalam belajar atau
24
Tidak cukup di situ, banyak orang tua di masyarakat kita yang menuntut anak untuk
belajar hanya demi angka (nilai) dan bukan mengajarkan kepada anak akan kesadaran
dan tanggung jawab anak untuk belajar selaku pelajar. Akibat dari tuntutan tersebut
tidak sedikit anak yang stress dan sering marah-marah sehingga nilai yang berhasil ia
peroleh kurang memuaskan. Parahnya lagi, tidak jarang orang tua yang marah-marah
dan mencela anaknya bilamana anak mendapat nilai yang kurang memuaskan.
Menurut para pakar psikologi, sebenarnya anak usia Sekolah Dasar dan sampai
sekolah menengah jangan terlalu diorentasikan pada nilai (hasil belajar), tetapi
bagaimana membiasakan diri untuk belajar, berlatih tanggung jawab, dan berlatih
Hal ini di dukung oleh hasil penelitian (wawancara bersama siswa), bahwa
salah satu penyebab kesulitan belajar anak diakibatkan karena faktor keluarga, ketika
ada masalah di keluarga pasti akan terbawa pada saat proses pembelajaran
berlangsung sehingga untuk konsentrasi dengan mata materi yang diajarkan terlalu
sulit di pahami.
3. Keadaan ekonomi; Keadaan ekonomi orang tua maupun pendidikan orang tua yang
jawab belajar anak kepada pihak sekolah. Padahal sekolah waktunya terbatas.
25
kan berhasil, tetapi ketika lingkungan dalam keadaan suasana yang tidak baik, maka
keaadaan tenang, dan tidak kotor sehingga mendukung untuk proses belajar mengajar.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian siswa mengalami kesulitan belajar, salah satu
factor karena lingkungannya, pada saat proses belajar mengajar kadangkala ada siswa
yang menanggapi materi dengan penuh perhatian dan ada pula siswa yang hanya
bercerita, sehingga berdampak kepada siswa yang memiliki perhatian untuk belajar,
belajar. 5. Motivasi Salah satu upaya untuk menciptakan minat belajar siswa adalah
motivasi dari orang tua, guru dan lingkungannya. Motivasi sangat mendukung
berhasilnya siswa dalam proses belajar mengajar. Semakin guru mampu menciptakan
tujuan yang
diharapkan.25
Setiap indibvidu memiliki perbedaan dalam berbagai hal, misal nya pada
minatnya perbedaan itu dapat diketahui melalui gejala-gejala yang di munculkan oleh
individu itu sendiri. Dalam penelitian ini, ada beebrapa hal yang menyebab kan
25
Slameto,“Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, (Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010),
h 20.
26
seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu tersebut memiliki
psikis dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda dengan keadaan
dalam diri”
Jadi dapat dikatakan bahwa perasaan seneng dapat timbul karena mengamati,
Seseorang yang memiliki perasaan senang atau suka dengan sesuatu. Maka ia
cenderung mengetahui antara perasaan dengan minat, peserta didik yang berminat
terhadap pelajaran IPS ia akan merasa senang dalam membaca dan mengerjakan
halhal yang dianggap mereka tertarik. Ia akan mempelajari pelajaran tersebut dengan
penting dalam kegiatan belajar. Dalam buku psikologi yang dikutip oleh soemanto
bahwa, perhatian merupakan “pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek
tertentu” Dengan kata lain sesorang yang menaruh minat pada suatu hal akan
26
wasty soemnato ,”psikologi pendidikan”, (jakartaPT. Rineka Cipta, 2006),h 145.
27
didik yang berminat belajar IPS dalam diri nya akan terdeapat kecendrungan yang
kuat untuk selalu memberikan perhartian yang besar terhadap objek yang diamati.
jadi, peserta didik pikiran nya fokus dengan apa yang dibaca nya dan apa yang
diamati.
3) Perasaan Tertarik, perasaan tertarik dapat menyebab kan hasil belajar lebih
baik. Menurut crow and crow yang dikutip oleh rohim bahwa, “minat bisa
berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong kita cenderung atau rasa tertarik
pada orang, benda, atau kegiatan apapun bisa berupa pengalaman yang dirangsang
oleh kegiatan tersebut” . Hal ini menunjukkan ada yang mengembangkan minat nya
terhadap mata pelajaran tersebut karena adanya pengaruh dari guru pengajar dan
Peserta didik yang memiliki minat yang tinggi terhadap salah satu mata pelajaran akan
terdapat kecenderungan yang kiat dan tertarik utnuk mempelajari nya dan menggali
hal – hal yang tidak dimengerti. Menyukai guru yang mengajarkan serta mata
27
Wasty soemanto, “Psikologi pendidikan (landasan kerja pemimpin pendidikan)”, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2006), h 34.
28
1. Kerangka Berpikir
melakukan aktivitas belajar. Hasil belajar juga tidak terlepas dari fakto-faktor yang
mempengaruhi yaitu ada faktor internal yang meliputi aspek fisiologis dan psikologis
dan ada faktor eksternal yang timbul dari lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Dalam penelitian ini menunjukkan rendah nya hasil belajar peserta didik
pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), IPS merupakan pelajaran yang
mengkaji tentang bagaimana sejarah bangsa Indonesia dengan tujuan untuk mampu
berpikir dan mengerti akan asal mula negara Indonesia dengan tujuan untuk mampu
berpikir secara kritis, berpatisipasi dan mampu memahami asal usul negara Indonesia
Dalam pelajaran IPS maka meliputi materi yang difokuskan yaitu materi cinta
akan tanah air dan bangga sebagai bangsa Indonesia, yang terbagi menjadi dua yaitu
yang pertaama berbangsa dan bernegara, dalam hal ini diharapkan peserta didik dapat
memahami sejarah di negara Indonesia dan dapat mengenal lebih luas kekayaan alam
Indonesia. Kedua, bangga menjadi anak Indonesia, hal ini peserta didik diharapkan
bangga akan negara yang dicintai nya dengan tujuan menunjukkan sikap cinta tanah
air Indonesia, dan berusaha mengejar cita – cita nya di masa yang akan datang.
mengedintifikasi. Hakikat minat belajar merupakan rasa suka atau ketertarikan yang
lebih terhadap belajar yang ditunjukan melalui keaktifan belajar, semangat dan minat
29
dorongan dari dalam didi seorang itu sendiri. Minat dapat dikembangkan dengan
menghubungkan pengajaran dengan suatu beri yang sudah diketahui peserta didik.
Memberikan kesempatan peserta didik untuk kreatif, aktif dan kondusif serta
menggunakan teknik mengajar dengan baik dan benar. Adapun faktor yang
mempengaruhi minat belajar yaitu, 1) faktor internal, yang meliputi faktor fisiologis.
2) faktor eksternal, yang meliputi faktor lingkungan sekitar, sekolah dan keluarga.
Dengan indikator yang meliputi; perasaan senang, perhatian, ketertarikan, giat belajar,
Terkait dengan hasil belajar yang maksimal salah satu faktor pentingnya yang
belajar, jika individu memiliki minat dalam belajar maka ia akan merasa bahwa itu
merupakan hal yang sangat penting sehingga ia berusaha mewujudkan perhatian nya
kepada hal – hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar dan dengan senang hati
30
BAB III
METOLOGI PENELITIAN
untuk mengetahui peran guru dalam mengatasi kesulitan dalam minat belajar anak di
SD Bangun Jakarta karna setelah melihat langsung ke lapangan banyak siswa yang
kurang dalam kreativitas dan semangat siswa dalam belajar terutama dalam pelajaran
IPS.
B. Tempat penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat kan informasi tentang masalah minat
belajar siswa di SD Bangun Jakarta Kelas III pertemuan tatap muka yang di
Kelurahan Papapanggo, kecamatan Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara. Penelitian ini
31
C. Instrumen Penelitian
berikut :
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang mempunyi ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara pemberian tugas. Teknik
perilaku manusia, proses kerja gejala – gejala alam dan bila responden diamati tidak
teralu besar. Metode ini digunkakan untuk memeproleh data yang berkaitan dengan
proses belajar mengajar guru kelas II dalam mengatasi kesulitan belajar yaitu minat
32
Partisipasi • Siswa menjawab
dalam pertanyaan yang
KBM diberikan guru
• Siswa bertanya kepada
guru jika tidak bisa
menjawab soal
• Siswa selalu maju di
depan kelas jika disuruh
guru
• Siswa aktif dalam
diskusi kelompok
Perasaan • Siswa merasa senang
senang ketika guru
terhadap menggunakan media
KBM buku
• Siswa senang jika guru
mengajar dengan
menggunakan media
• Siswa merasa gembira
ketika guru
menjelaskan secara
jelas dan senang.
Sumber data : data lembar observasi lapangan
Dari data diatas dilakukan secara observasi pada kelas III di SD Bangun yang dimana
siswa dilihat dan di nilai minat nya saat pembelajaran berlangsung yang di lakukan
guru kelas. Selain itu peneliti juga bertanya kepada peserta didik akan media apa dan
33
2, Angket
Instrumen angket pada penelitian ini adalah Analasis Minat Belajar Pada Siswa
1 Laki – Laki 2 1
2 Perempuan 3 3
Berikan tanda centang (√) pada option yang telah disediakan di table.
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
No. Pernyataan SS S TS
1. Saya bersemangat saat mengikuti pelajaran √
IPS
2. Saya bosan mengikuti pelajaran IPS √
berlangsung
3. Saya membaca materi pembelajaran terlebih √
dahulu sebelum mengerjakan soal
4. Saya mengulang pelajaran IPS di rumah √
34
5. Saya mengerjakan tugas dengan sungguh- √
sungguh
6. Saya mengerjakan tugas dengan mencontek √
hasil pekerjaan teman
7. Saya fokus memperhatikan materi yang √
disampaikan
8. Saya mencatat materi pelajaran yang √
disampaikan
9. Saya terkadang tidak memahami √
pembahasan soal yang ditugaskan oleh guru
10. Saya kesulitan mengingat materi saat √
pembahasan soal
Dari hasil angket tersebut menyimpulkan bahwa salah satu peserta didik kelas III
memiliki minat belajar, Instrumen yang diuji coba yakni variabel x berjumlah 10 butir
jawaban, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Skala penilaian
untuk keperluan analisis kualitatif, maka sebagai jawaban diberi skor 1 sampai 3,
Angket disebarkan kepada siswa dan orang tua siswa di kelas III SD Bangun. Dalam
penelitian ini menggunakan angket terbuka yang dijadikan sebagai informasi terkait
minat belajar siswa dan peran orang tua pada pembelajaran daring. Penyebaran
angket ini digunakan secara manual dan melalui angket yang disebarkan. Dibawah
ini merupakan hasil angket dari responden yaitu siswa sebagai berikut:
1) Adanya perasaan senang pada diri siswa, dalam hal ini siswa memiliki rasa
senang pada saat mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan hasil dari pengisian
35
angket menyatakan perasaannya terkait pembelajaran yang menggunakan metode
2) Adanya keterlibatan siswa, artinya siswa dapat terlibat aktif dalam pelaksanaan
tugas tepat waktu, tetapi terkadang juga tidak mengerjakan karena adanya siswa
yang memang keterlambatan dalam memahami materi yang di jelaskan. Adapun siswa
yang memiliki keterbatasan berpikir terkadang sama sekali sulit mengikuti proses
jelaskan berulang agar terlibat dalam pembelajaran secara aktif dalam mengikuti
ketika mengikuti proses pembelajaran dan ketertarikan siswa pada mata pelajaran
Bangun bahwa
proses pembelajaran tanpa ada nya metode demonstrasi kurang menarik karena tidak
dapat paham langsung dengan materi yang di berikan. Dan selama proses
36
pembelajaran setiap siswa menyukai mata pelajaran yang berbeda-beda. Dari mulai
pelaksanaan proses pembelajaran dari awal hingga selesai. Dalam pelaksanaan proses
pemerolehan materi dan dalam mengerjakan tugas dari guru, tetapi dengan
berlangsung.
3. Wawancara
Menurut Esterberg dalam sugiyono wawancara adalah pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat di kontribusikan
makna dalam suatu topik tertentu.28 teknik pengumpulan data ini peneliti gunakan
untuk memperoleh data mengenai peran guru dalam mengatasi menganalisis kurang
nya minat belajar pada anak SD Bangun kelas III. Wawancara dilakukan kepada wali
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana minat belajar siswa pada proses
28
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan”, (Bandung: Alfabeta 2018),h 231.
37
angket kepada siswa dan orang tua. Hasil wawancara kepada narasumber ialah
sebagai berikut:
38
3. Dari hasil wawancara narasumber
39
memiliki ketertarikan yang lebih
sampaikan.
40
semangat di awal proses
jelaskan.
41
siswa ada memang ada yang kurang
ajarkan.
42
dapat menyusun pengetahuannya
sendiri
Lalu peneliti melakukan wawancara kepada salah satu murid kelas III di SD Bangun
43
Instrumen Wawancara Siswa
Kelas : III
guru menjelaskan
menjelaskan guru
3.Mengapa adik tidak tepat waktu
rizky kurang paham
dalam menyelesaikan tugas yang
karena guru terlalu
diberikan Ibu guru?
cepat menjelaskan
44
sehingga rizky
kesulitan dalam
mengerjakan tugas
yang di berikan.
menjelaskan
4.Apa yang membuat adik
sehingga membuat
mengalami kesulitan dalam
tidak paham dan
memahami?
materi baru jadi
kurang nya
pemahaman yang di
dapatkan saat
pembelajaran
berlangsung.
Terkadang,
tergantung kesulitan
5.Apakah adik aktif bertanya
pertanyaan yang di
kepada Ibu guru ?
berikan oleh guru
kepada rizky
45
Iya selalu ketika
pembelajaran selesai
6.Apakah dalam pembelajaran Ibu
di lakukan di kelas
guru memberikan motivasi
kepada adik ?
Bertanya kepada
sebangku.
berlangsung
sehingga membuat
46
Membantu nya
Menjelesakan nya
47
D. Sampel dan Sumber Data
Data penelitian ini meneliti dengan menggunakan data sumber data lapangan.
Yang di butuhkan peneliti adalah data mengenai peran guru dalam menganalisis minat
belajar siswa terutama pelajaran IPS pada siswa kelas II di SD Bangun Jakarta Utara.
Data yang di peroleh adalah data yang sesuai di lapangan atau sesuai di tempat yaitu
melalui teknik observasi dan wawancara langsung kepada guru kelas II dan siswa,
tentang masalah minat belajar yang terjadi di SD Bangun Jakarta. Sumber penelitian
ini menggunakan 2 sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder
yaitu:
a. Data Primer
Data primer yaitu data atau informasi yang diperoleh langsung dari guru kelas III.
Menurut sugiyono data primer yaitu sumber data yang lansgung memberikan data
kepada pengumpul data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama atau tempat ojek penelitian yang dilakukan. Data primer dari penelitian ini
merupakan data yang diambil lansgung dari penelitian. 29 data yang dikumpulkan
dalam data primer berupa data hasil wawancara guru dan siswa.
29
Sugiyono,”Metode Penelitian Pendidikan”,(Bandung ;Alfabet,2018).h 456.
48
data sekunder yaitu data sumber yang tidak langsung dalam memberikan data melalui
bentuk data atau dokumen dan buku yang berhubungan dengan permasalahan yang
akan diteliti yang berfungsi sebagai perlengkapan data primer. Data yang
dikumpulkan melalui data sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa rencana
yang berlandasan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang di alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara puposive dan snowball, teknik
pengumpulan data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
1. penyajian data
Setelah data reduksi, maka langkah kedua adalah mendisplaykan data. Dalam
penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori dan flowcart. Miles dan huberman menyatakan “the
most frequent from of display data for qualitative reserch data intahume past has been
49
narrative tex”. Yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian
mendeksripsi suatu objek, fenomena, atau setting sosial yang akan dituangkan dalam
tulisan yang bersifat naratif. Artinya didalam penulisan data dan fakta yang dihimpun
Agar dapat mempertanggung jawabkan data secara benar dan akurat, maka
berikut :
1. Uji Kredibilitas
akurat dan benar, diperlukan pemeriksaan keabsahan data yang telah dilakukan baik
30
Darna N & Herlina, E, “Memilih Metode Penelitian yang Tepat: Bagi
Penelitian”, (Jakarta:2018),h 287.
50
dari wawancara dan observasi dengan dokumentasi. Teknik keabsahaan data
dalam keadaan yang sangat relevan dengan persoalan maslasah yang sedang di teliti,
kemudian memusatkan diri pada hal – hal tersebut secara rinci. Dengan lain peneliti
dibandingkan dengan referensi buku, dan hasil penelitian maupun dokumentasi yang
51
2. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, dengan berbagai
cara dan waktu yang ada. Peneliti beruhasaha menghimpun data tidak hanya dari
kelompok tapi juga dari pihak lain yang terikat. Cara peneliti lakukan adalah sebagai
berikut:
pendukung.
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Temuan Penelitian
SD Bangun Jakarta adalah Sekolah Dasar swasta yang beralamat di Jl. Lanji No. 2
Jakarta Utara, Kota Administrasi DKI Jakarta, Indonesia. Sekolah Dasar Bangun
adalah bagian dari Institusi Pendidikan yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan
Bangun pada tahun 1972 dan terdapat 6 kelas yang dimiliki SD Bangun.
Berdasarkan yang dilakukan penelitian pada kelas III SD Bangun Jakarta mengenai
minat belajar pada peserta didik pada pembelajaran IPS memalui metode demonstrasi
Pada penelitian kali ini saya mendapat kurang nya minat belajar pada anak di
SD Bangun Jakarta yaitu pada kelas III, menurut wali kelas III yaitu Ibu Aksamina
Sakan terdapat siswa yang memang kurang paham pada materi yang di ajarkan
terutama pelajaran IPS setiap dalam pembelajaran masih ada anak yang kurang
memahami materi yang di ajarkan. Peserta didik yang di wawancarai juga mengungkap
kan bahwa dalam proses pembelajaran sebagian tidak mudah untuk memahami materi
yang di ajari dan kurang mengetahui saat guru mengajarkan, walaupun ada nya media
buku yang di berikan pembahasan materi yang di dalam buku tersebut kurang lengkap
53
terkadang gurupun harus membuka hp untuk mendapatkan materi lebih jelas dan
lengkap.
Kurang nya interaksi dan ketertarikan dalam suasana pembelajaran pun menjadi kurang
nya minat belajar peserta didik di kelas dan banyak nya peserta didik yang bermain di
kelas sehingga Ibu Aksamina Sakan kerepotan dalam menjelaskan materi yang di
ajarkan.
1) Minat Belajar
beradasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kurang nya minat belajar pada
peserta didik dalam pembelajaran berlangsung karna guru bahan materi yang diajarkan
tidak lah banyak yang di dapat dalam buku dan sebagian peserta didik bosan dalam
2) Insiatif
Berdasarkan hasil wawancara berkaitan dengan inisiatif peserta didik dalam mata
pelajaran IPS melalui metode demonstarsi seperti yang di jelaskan olah Ibu Aksamina
Sakan peserta didik kurang dalam ber inisiatif dalam pembelajaran langsung seperti
mengajukan pertanyaan atau membuat suasana pembelajaran kondusif karna masih ada
nya peserta didik yang bermain dalam kelas sehingga guru sulit dalam menerangkan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh mulai dari kegiatan pratindakan sampai pelaksanaan
54
tindakan dengan menerapkan metode demonstrasi diperoleh suatu hasil yang sangat
1. Kegiatan Pratindakan
Pada tahap ini peneliti memberikan tes pratindakan atau tes awal sebelum
3) Motivasi
terutama kelas III melalui metode demonstrasi seperti yang di ungkap kan Ibu
Aksamina Sakan sebagai wali kelas selama proses pembelajaran peserta didik dinilai
rendah.
Dikarenakan saat pembelajaran belajar berlangsung peserta didik sebagian masih ada
yang ingin saat sedang pembelajaran berlangsung sehingga membuat kelas tidak
kondusif.
55
3. Upaya guru yang harus dilakukan guru dalam meningkat kan minat belajar
Ibu Aksamina Sakan selaku wali kelas di kelas III di SD Bangun Jakarta
menjelaskan bahwa beliau berusaha menciptakan kondisi yang nyaman dalam proses
pembelajaran berlangsung di kelas dan mengajak peserta didik untuk berprtisipasi aktif
dalam semua mata pelajaran yaitu dengan lebih aktif berkomunikasi dengan peserta
Dalam menggunakan sumber belajar Ibu Aksamina Sakan juga memberikan kebebasan
dan peraturan kepda peserta didik dalam proses pebelajaran berlangsung selama jam
belajar berlangsung siswa di tuntut untuk tertib di kelas selama mata pelajaran
Terkadang dalam pembelajaran berlangsung masih ada anak yang masih bilom bsa
56
B. Pembahasan
wawancara dengan narasumber yaitu guru wali kelas III dan peserta didik, serta sebar
angket, di peroleh gambaran tentang kurang nya minat belajar dalam pelajaran IPS di
SD Bangun Jakarta.
Hal ini dengan tujuan memberi wawasan kepada para pihak yang berkiprah di dunia
minat belajar siswa. Diketahui bahwa dalam belajar yang terpenting adalah proses,
bukan hasil yang diperoleh. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri,
adapun orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang agar belajar itu dapat
berhasil baik. Disini metode yang di terapkan oleh guru kepada peserta didik masih
kurang aktif atau kereatif dikarenakan kurang ide dan materi bahan ajar yang di ketahui
oleh guru sehingga membuat proses belajar yang monoton dan kurang nya keras
kondusif membuat ruang belajar tidak ada ke fokus an dalam memahami mata
Di bantu dengan RPP yang di gunakan oleh guru selama pembelajaaran yaitu
menggunakan RPP sederhana sesuai dengan ajuran yang di berikan oleh pemerintah.
Dalam proses pembelajaran seperti IPS guru memberikan tugas kepada peserta didik
57
yaitu mengenai bagaimana perkembangan sosial pada jaman ke jaman wali kelas
peserta didik mampu membandingkan era sosial pada waktu ke waktu yang di jelaskan
seorang guru yang profesional hakikatnya adalah menjadi agen pembaharuan yang
berperan sebagai pemimpin dan pendukung nilai-nilai dalam masyarakat, dan sebagai
bagi peserta didik untuk berpartisipasi aktif pada proses pembelajaran. Kurang nya
pemngembangan diri yang di lakukan oleh guru di kelas kepada peserta didik juga
salah satu faktor dalam kurang nya minat belajar peserta didik. Pengembangan diri ini
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik
komunikasi dan mengajarkan kedisiplinan antar guru dan peserta didik dilakukan
konteks pendidikan dan pemebelajaran, komunikasi bisa berlangsung pada riri guru
dan peserta didik itu sendiri, antara guru dan peserta didik serta antara peserta didik
dan peserta didik. Komunikasi bisa menjadi kegiatan yang penting dalam pembelajaran
58
a. Materi yang dipelajari dan didiskusikan meningkatkan intelektualitas.
intercommunication31
pemberian tugas secara tertulis berupa pengumpulan tugas yang di tulis di buku tulis
kemudian dikumpulkaan ke skolah juga merupakan salah satu upaya guru agar peserta
didik tetap aktif dalam kegiatan pembeljaran daring, hal ini menyikapi dari berbagai
gangguan jaringan internet, ketersediaan kuota atau perangkat yang bermasalah. Hal
tersebut agar minat belajar peserta didik dalam belajar semakin meningkat dan peserta
31
Nafrion , “komunikasi pendidikan”,( Jakarta:kencana:2016), hlm.116.
59
BAB V
A. Kesimpulan
bagikan terdahulu, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pertama yaitu proses
dan hasil belajar pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor
yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri maupun faktor lingkungan sosial peserta
didik. Kedua kesuksesan belajar dapat dipengaruhi oleh bakat, minat, kemauan, dan
kemampuan dari masing-masing siswa. Namun demikian peran guru dan orang tua
tidak bisa di abaikan dan sangat penting karena guru merupakan motivator dalam
bidang pendidikan dan orang tua adalah pengganti setelah peserta didik di luar sekolah.
Demikian uraian dan kesimpulan dari tulisan ini. Semoga hal ini dapat membantu kita
dalam memahami dan menganalisis masalah minat belajar murid sekolah dasar dan
solusinya, dan bisa pula memberikan tambahan pengetahuan dan bermanfaat bagi para
insan pendidikan.
60
C. Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu setiap permasalahan yang ada
pada setiap sekolah terutama pada peserta didik yang terjadi, agar setiap guru dan orang
tua juga dapat memantu dalam perkembangan peserta didik dalam perkembangan nya
Bagi peserta didik dapat menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pemahaman dan
61
DAFTAR PUSTAKA
dalamhttp://sholahuddin.edublogs.org/2012/04/27/faktor-faktor-yang-
Lestari sudi, Dini Amaliah, Ani Inter Diana, Nur Amega, “Strategi Belajar dan
62
http :Kamriantiramli.Wordpress.com,(Dikunjungi 11 februari 2023)
63
Dampak)Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
zainal aqib dan ali murtad, “Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan
64
LAMPIRAN
65
Lampiran 1 : Kisi-kisi pedoman Wawancara
SD Bangun
b) visi dan misi
c) Tenaga pengajar
d) kondisi
lingkungan
tersebut kurikulum
b) sarana dan
prasarana
c) pelaksanaan
supervisi
66
Responden : Guru Kelas
Pelaksanaan
b) problematika
yang dihadapi
c) upaya
meningkatkan
minat anak
d) suasana kelas
e) sarana
prasarana kelas
f) Proses
pembeljaran
g) penerapan
kurikulum
h) Proses
pembelajran
67
Responden : Siswa
pembelajaran IPS
berlangsung.
b) kondisi peserta
didik.
c) pemahaman
mereka terhadap
materi yang di
sampaikan.
d) pemahaman
peserta didik
e) membangun
semangat peserta
didik .
f) meningkat kan
minat
68
g) situasi kelas
h) pengembangan
karakteristik
i)pengembangan
diri
j) Pemahaman
pembelajran
69
Lampiran 2 : Kisi – kisi Pedoman Observasi
c. mengamati guru dalam membimbing dan memberi pemahaman kepada peserta didik
kelas III.
70
Lampiran 3 : Lembar wawancara kepada Kepala Sekolah
berjalan ?
71
4.berapakah tenaga pendidik yang ada
di SD Bangun ?
2. Faktor
eksternal
7.Bagimana sekolah dalam
mendukung pembelajaran ?
72
9.Bagimana kurikulum yang
diterapakan
pada pembelajaran?.
73
Iya
yang disampaikan?
Baik selama
pembelajaaran.
6.Bagimana kondisi siswa pada saat
pembelajaran?
diajarkan,tapi
74
tergantung mata
pelajaran nya.
mengajak bernyanyi
terkadang
75
Lampiran 5 : Lembar wawancara murid
IPS ?
pahami
3.Apa yang membuat adik
memahami materi?
76
5.Apakah dalam pembelajaran Ibu Terkadang
adik ?
pembelajran seperti
games.
kesulitan
8.Apa yang adik lakukan jika teman
pembelajaran?
77
9.Dengan cara apa Ibu guru dalam Dengan menjelaskan
78
Lampiran 6 : Rekapan pengamatan (Observasi)
Catatan Lapangan
1(CL)
Pada pagi hari saya datang ke sekolah SD Bangun untuk melakukan penelitian apakah
permasalahan yang ada dan melihat cara pembelajaran guru kelas. Sebelum itu saya
meminta izin terlebih dahulu kepada kepala sekolah dan guru kelas. Kemudian guru
dan kepala sekolah bersedia untuk memperlihat kan dan memberikan bukti aktivitas
pembelajaran.
79
Catatan Lapangan 2
Pada pagi hari setelah melakukan observasi terhadap wali kelas disekolah SD Bangun
saya mendekati salah satu peserta didik kelas III untuk diajukan wawancara dan
saat pembelajaran berlangsung. Sambil melihat proses pembelajaran oleh guru kelas
ke peserta didik.
80
Catatan lapangan 3
Tempat : SD Bangun
Saya mengikuti pembelajaran saat berlangsung dan melihat bagaimana cara guru dalam
dikarenakan murid yang kurang bisa tertib saat pembelajaran berlangsung. Tidak lupa
81
Lampiran 6 : Foto – Foto Kegiatan
82
Lampiran 7 : Foto saat wawancara
83
RIWAYAT HIDUP PENULIS
merupakan anak pertama dari dua dari pasangan Bapak Karto Tarigan dan Florida
Keliat. Penulis mengawali pendidikan formalnya di SD Bangun pada tahun 2005 dan
lulus tahun 2012, pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di SMP
Bangun dan lulus pada tahun 2015. Usai lulus dari jenjang SMP penulis melanjutkan
pendidikan ke jenjang Sekolah Kejuruan Atas di SMK Mutiara Baru Bekasi dan lulus
pada tahun 2018, dan di tahun yang sama sampai saat ini penulis tercatat sebagai
mahasiswa di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kusuma Negara
84