Anda di halaman 1dari 8

Nama : Sisi Harokah

NIM : 22112251014
Kelas : B - Pendidikan Dasar
UAS : Teori dan Psikologi Belajar Anak
Tanggal : 19 Desember 2022

1. Kelebihan dan kekurangan


a. Behavioristik
Kekurangan
1) Pembelajaran peserta didik hanya perpusat pada guru
Peserta didik hanya mendapatkan pembelajaran berdasarkan apa yang
diberikan guru. Mereka tidak diajarkan untuk berkreasi sesuai dengan
perkembangannya. Peserta didik cenderung pasif dan bosan.
2) Peserta didik hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru
Pembelajaran seperti bisa dikatakan pembelajaran model kuno karena
menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang
efektif. Penggunaan hukuman biasanya sebagai salah satu cara untuk
mendisiplinkan.
3) Peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi
Karena menurut teori ini belajar merupakan proses pembentukan yang
membawa peserta didik untuk mencapai target tertentu. Apabila teori ini
diterapkan terus menerus tanpa ada cara belajar lain, maka bisa dipastikan
mereka akan tertekan, tidak menyukai guru dan bahkan malas belajar.
Kelebihan
1) Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek
dan pembiasaan
Dengan bimbingan yang diberikan secara terus menerus akan membuat
peserta didik paham sehingga mereka bisa menerapkannya dengan baik.
2) Materi yang diberikan sangat detail
Hal ini adalah proses memasukkan stimulus yang yang dianggap tepat.
Dengan banyaknya pengetahuan yang diberikan, diharapkan peserta didik
memahami dan mampu mengikuti setiap pembelajarannya.
3) Membangun konsentrasi pikiran
Dalam teori ini adanya penguatan dan hukuman dirasa perlu. Penguatan ini
akan membantu mengaktifkan siswa untuk memperkuat munculnya respon.
Hukuman yang diberikan adalah yang sifatnya membangun sehingga peserta
didik mampu berkonsentrai dengan baik.
b. Konstrukstivistik
Kekurangan
1. Siswa membuat pengetahuan dengan ide mereka masing-masing, oleh karena
itu pendapat siswa berbeda dengan pendapat para ahli
2. Teori ini menanamkan supaya siswa membangun pengetahuannya sendiri, hal
ini pasti membutuhkan waktu yang lama. Apalagi untuk siswa yang malas
3. Kondisi disetiap sekolah pun mempengaruhi keaktifan siswa dalam
membangun pengetahuan yang baru dan keaktifan siswa.
Kelebihan
1. Teori ini dalam proses berfikir membina pengetahuan baru, membantu siswa
untuk mencari ide, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan
2. Teori ini dalam proses pemahaman murid terlibat secara langsung dalam
membina pengetahuan baru
3. Teori ini dalam proses pengingatan siswa terlibat secara langsung dengan
aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep
4. Teori ini dalam kemahiran sosial siswa dapat dengan mudah berinteraksi
dengan teman dan guru dalam mebina pengetahuan baru
5. Oleh klarena siswa terlibat secara terus-menerus makan mereka akan paham,
ingat, yakin, dan berinteraksi maka akan timbul semangat dalam belajar dan
membina pengetahuan baru.
c. Humanistik
Kekurangan
1) Pemahaman yang kurang jelas dapat menghambat pembelajaran
Guru biasanya tidak memberikan informasi yang lengkap sehingga peserta
didik yang kurang referensi akan kesulitan untuk belajar.
2) Kebebasan yang diberikan akan cenderung disalahgunakan
Misal saja guru menugaskan peserta didik untuk berdiskusi sesuai kelompok,
pasti ada beberapa peserta didik yang mengandalkan teman atau tidak mau
bekerja sama.
3) Pemusatan pikiran akan berkurang
Dalam hal ini guru tidak sepenuhnya mengawasi karena system belajar yang
seperti ini adalah siswa yang berperan aktif menggali potensi, sehingga
peserta didik akan memanfaatkan keadaan yang ada. Misal dalam mencari
referensi menggunakan internet peserta didik malah bermain game atau
mengaktifkan akun sosial media. Secara otomatis pemusatan pikiran dalam
belajar akan terganggu.
4) Kecurangan-kecurangan yang semakin menjadi tradisi
Dalam pembuatan tugas peserta didik yang malas akan berinisiatif
mengcopy pekerjaan temannya. Ini akan mengurangi kepercayaan guru
maupun temannya.
Kelebihan
1) Tumbuhnya kreatifitas peserta didik
Dengan belajar aktif dan mengenali diri maka kreatifitas ang sesuai dengan
karakternya akan muncul dengan sendirinya. Dengan begitu akan muncul
keragaman karya. Jika berlanjut kepada nilai jual misalnya maka itu juga
akan menambah pemasukan atau paling tidak ada perasaan senang karena
karyanya dihargai.
2) Semakin canggihnya teknologi maka akan semakin maju perkembangan
belajarnya
Canggihnya teknologi ternyata mampu membangun motivasi dalam diri
peserta didik untuk belajar. Hal inilah yang membuat pikirannya terasah
untuk menemukan pengetahuan baru.
3) Tugas guru berkurang
Dengan peserta didik yang melinbatkan dirinya dalam proses belajar itu juga
akan mengurangi tugas guru karena guru hanylah failisator peserta didik.
Guru tidak lagi memberikan ‘ceramah’ yang panjang, cukup dengan
memberikan pengarahan-pengarahan.
4) Mendekatkan satu dengan yang lainnya
Bimbingan guru kepada peserta didik akan mempererat hubungan antar
keduanya. Seringnya berkomunikasi akan menciptakan suasana yang
nyaman karena peserta didik tidak merasa takut atau tertekan. Begitupun
antar peserta didik. Berdiskusi atau belajar kelompok akan membuat
persahabatan semakin erat, memahami satu sama lain, menghargai
perbedaan dan menumbuhkan rasa tolong menolong.
2. Pembelajaran berbasis neurosains bertujuan agar guru dapat mengoptimalkan
potensi perkembangan otak peserta didik dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan pedagogi dan teknologi yang tepat.
Implementasi pembelajaran berbasis neurosain meliputi, pertama, orchestrated
immersion dengan menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan
berasosiasi dan mengembangkan berpikir peserta didik melalui rangsangan berupa
pemberian masalah yang bermakna berupa teka-teki, games yang atraktif dan
menarik. Kedua, relaxed allertness dengan menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan dan merangsang peserta didik berpartisipasi aktif, selama proses
pembelajaran. Misalnya pembelajaran di luar kelas, pembelajaran dengan media
musik, pembelajaran berupa diskusi kelompok, pembelajaran dengan menggunakan
simulasi yang menarik dan lain-lain. Ketiga, active processing dengan menciptakan
situasi pembelajaran agar peserta didik membangun pengetahuan sendiri dengan
melibatkan semua indera secara aktif seperti mata mengamati, tangan menulis,
mulut untuk berdiskusi, dan anggota badan lainnya.
Pembelajararan berbasis neurosain mensyaratkan aktivitas dalam pembelajaran baik
itu guru maupun peserta didik, tidak akan ada lagi pembelajaran pasif dan
menegangkan seperti peserta didik hanya terdiam sambil mendengarkan ceramah
guru. Jika pembelajaran pasif, maka tidak banyak mengaktivasi otak peserta didik
sehingga hasil belajarnya tidak akan optimal. Sebaliknya, apabila pembelajaran aktif
dan menyenangkan, peserta didik dapat diajak bergerak, tertawa, bertanya dan
menjawab pertanyaan serta merespon dalam proses pembelajaran. Hal ini akan
mengaktifkan area-area otak sehingga pembelajaran jauh lebih berhasil dan
bermakna.
Dalam pembelajaran berbasis neurosains ini, peserta didik diberikan stimulus
mengoptimalkan sistem syarafnya sehingga dapat optimal menggunakan otak dalam
berbagai hal baik untuk memecahkan masalah maupun menemukan gagasan baru,
kebaruan ide, kreativitas, dan inovasi dalam proses pembelajaran.

3. Upaya meningkatkan motivasi belajar


a. Memaksimalkan fasilitas pembelajaran
Untuk membangun motivasi belajar siswa, Bapak/Ibu guru harus bisa
memaksimalkan fasilitas belajar yang tersedia. Bapak/Ibu guru juga sangat
dianjurkan menggunakan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar yang
bisa memotivasi siswa.
b. Pilih metode pembelajaran yang tepat
Sebagai seorang guru memang harus pandai dalam memilih metode belajar yang
tepat. Pemilihan metode belajar ini bisa menjadi tolak ukur apakah siswa merasa
jenuh dalam kegiatan belajarnya atau bahkan merasa antusias dengan metode
yang Bapak/Ibu guru terapkan. bisa menerapkan metode belajar diskusi secara
langsung melalui aplikasi belajar atau membagi siswa dalam beberapa kelompok
guna memudahkan siswa dalam memahami materi.
c. Memanfaatkan media belajar
Tentunya media belajar yang menarik dan kreatif bisa menjadi daya tarik siswa
untuk belajar. Dengan media yang demikian, fokus siswa dalam belajar bisa
ditingkatkan. Ada pun media belajar yang bisa menjadi alternatif untuk
menunjang kegiatan belajar siswa berupa video belajar beranimasi dan masih
banyak lagi yang tersedia di internet.
d. Lakukan evaluasi pembelajaran
Evaluasi pada setiap kegiatan pembelajaran mutlak sangat perlu untuk
dilakukan. Hal ini bertujuan melihat efektivitas kegiatan belajar tersebut sudah
efektif atau belum. Evaluasi ini bisa dilakukan dengan menganalisis nilai yang
diperoleh siswa dari soal atau tugas yang Bapak/Ibu guru berikan.
Analisis kendala yang dihadapi guru
a. Kurang Persiapan Dalam Mengajar
Sebagai guru, tentunya harus punya plan dalam mengajar untuk satu tahun
ajaran ke depan. Guru yang kurang persiapan dalam mengajar dapat merugikan
perkembangan siswa secara akademis. Sebelum tahun ajaran dimulai, guru bisa
membuat RPP (Rencana Persiapan Pengajaran), menyiapkan perangkat/media
pembelajaran, sampai bahan evaluasi materi.
b. Pengajaran yang Kreatif
Kalau guru hanya menjelaskan dan siswa mendengarkan saja, pelajaran akan
terasa kurang menarik. Siswa akan menjadi jenuh dan kurang memerhatikan
pelajaran. Guru bisa membuat pelajaran lebih inovatif seperti dengan
memanfaatkan teknologi.
Pakai media pembelajaran yang menarik, seperti dengan video tutorial,
menonton film sains, atau memberi tugas secara online. Guru bisa melatih diri
dengan mengikuti seminar-seminar atau workshop serta bertukar pikiran dan
pengalaman dengan sesama guru supaya dapat lebih banyak ilmu.
c. Kurang Interaksi Dalam Pelajaran
Guru yang galak, cenderung kaku, dan kurang bersahabat dengan siswa akan
membuat hubungannya terasa berjarak. Akan terjadi kebingungan pada siswa
sehingga siswa menjadi pasif, malu, dan takut untuk bertanya kepada guru.
Solusinya adalah guru harus bersikap hangat dan lebih sering berinteraksi
dengan siswa. Hal ini akan membuat siswa tidak takut dan lebih nyaman
bertanya dan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Gurujuga harus
mampu mengenali berbagai karakter siswa supaya bisa memberikan solusi atas
permasalahan siswa.

4. Beberapa perbedaan tersebut sangat perlu diperhatikan guru dalam


melaksanakan dan mengelola pembelajaran. Guru dapat menentukan bagaimana
perlakuan yang harus diterapkan pada peserta didik, guru juga harus
memperhatikan masing-masing siswa sehingga guru bukan hanya mampu
memberikan perlakuan secara umum pada tiap kelompok atau tingkatan belajar,
namun juga guru mampu memberikan perlakukan khusus yang tepat pada
masing-masing individu terutama individu yang memiliki karakter berbeda
dengan karakter peserta didik pada umumnya. Misalkan saja pada sebuah
kelompok belajar terdapat seorang siswa yang selalu mendapatkan nilai rendah
dibanding siswa lainnya serta kurang mampu mengikuti pelajaran maka guru
perlu mengetahui perbedaan tersebut, mencari tahu penyebab, serta juga
memberikan perlakuan khusus pada peserta didik tersebut agar tidak tertinggal
dengan siswa lainnya dalam hal belajar.
Adapun berikut ini merupakan metode memfasilitasi bakat murid yang beragam
dalam kegiatan belajar mengajar, di antaranya yaitu:
a. Memberitahu Pentingnya Bakat dalam Diri Seseorang
Dalam kegiatan belajar mengajar, peran guru bukan hanya menjelaskan
materi lalu memberi tugas, melainkan dengan meningkatkan daya pikir anak
terhadap hal-hal yang terjadi dalam kehidupan. Gurubisa memberitahu
siswa akan pentingnya bakat dalam diri seseorang. Hal tersebut bukan hanya
menambah wawasan pengetahuan siswa mengenai bakat, tetapi mendorong
mereka untuk menemukan bakat dalam dirinya.
Dengan memiliki bakat, maka anak dapat bersaing di dunia luar serta dapat
menunjang karirnya. Sehingga sangat penting bagi Guruuntuk memberitahu
pentingnya bakat dalam diri seseorang pada saat kegiatan belajar mengajar
sedang berlangsung.
b. Meningkatkan Motivasi Anak dalam Melatih serta Mengembangkan Bakat
Setelah anak berhasil menemukan bakat, minat dan kreativitasnya dalam
diri mereka, maka tugas Guruyaitu menjadi motivator di setiap kegiatan
belajar mengajar yang sedang berlangsung. Untuk mengetahui bakat yang
dimiliki siswa, Gurubisa bertanya langsung kepada mereka.
Agar siswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya, maka Guruharus
memberikan pandangan terlebih dahulu bahwa mereka dapat mencapai
keberhasilan dengan bakat yang dimiliki. Hal tersebut juga bisa membuat
siswa lebih percaya diri terhadap kemampuannya. Setelah itu Gurubisa
memberikan motivasi berupa peluang karir atau bidang pendidikan yang
tepat untuk siswa tersebut di masa yang akan datang.
c. Memberikan Fasilitas yang Tepat Bagi Pengembangan Bakat Siswa
Setelah mengetahui bakat dan minat siswa, Gurubisa bekerja sama dengan
sekolah ataupun orangtua siswa dalam memberikan fasilitas yang tepat bagi
pengembangan bakat siswa. Misalnya, jika terdapat siswa yang pandai
bernyanyi, maka sekolah dapat menyediakan ekstrakurikuler seni atau jika
terdapat siswa yang senang berolahraga, maka sekolah dapat menyediakan
ekstrakurikuler yang berhubungan dengan olahraga.
Orangtua juga bisa mendukung bakat anak mengajak anak untuk mengikuti
bimbingan belajar yang sesuai dengan bidangnya. Dengan adanya fasilitas
pengembangan bakat yang tepat, maka keterampilan anak semakin terasah.
d. Beri Kebebasan Pada Siswa
Dalam kegiatan belajar mengajar ada baiknya jika Gurumemberi kebebasan
pada siswa. Kebebasan yang dimaksud bukan berarti melenceng dari aturan
dan tata tertib sekolah, melainkan waktu luang bagi siswa untuk
mengembangkan minat dan bakatnya.sebagai guru tentu gurumenginginkan
yang terbaik bagi siswa, namun terlalu protektif juga bisa menutup atau
mengubur bakat mereka.
Gurujuga tidak bisa memaksakan siswa untuk menguasai semua bidang atau
mata pelajaran dan mendapatkan nilai yang bagus, karena bakat anak
berbeda-beda, ada yang di bidang akademik atau non akademik. Gurubisa
mendekati siswa secara personal, mulai dari menjadi pendengar yang baik,
menjadi temannya dan menjadi orang tua di sekolah.
Jangan membatasi siswa untuk mencoba berbagai hal dengan tugas
menumpuk yang Guruberikan. Biarkan siswa untuk mengekspor berbagai
jenis aktivitas atau kegiatannya di sekolah guna mengekspresikan keinginan
dan pengetahuan mereka.

Anda mungkin juga menyukai