Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Tugas Pembelajaran Melalui Media
Dosen Pengampu:
Dr. Cepi Riyana, M.Pd
Disusun oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didunia pendidikan dinamika kelimuan yang syarat dengan wawasan dan informasi
begitu pesat, maka diperlukan ide kreatif didalam mengemas dan mengelola sebuah lembaga
pendidikan yang berorientasi pada mutu peserta didik. Untuk menunjang dan
menyeimbangkan harus ditopang dengan sarana dalam hal ini media pembelajaran.
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima pesan. Pesan,
sumber pesan, media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi.
Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam
kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser
media; salurannya media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.
Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi menimbulkan arus informasi
dua arah, yaitu dengan munculnya feedback dari pihak penerima pesan. Baik buruknya
sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran (media) dalam komunikasi tersebut.
Karena pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media termasuk
Peran media pembelajaran sangat penting didalam proses pembelajaran dikelas untuk
memudahkan anak didalam menerima informasi lewat pesan yang disampaikan guru ketika
menyampaikan materi. Seorang peserta didik akan dapat memperoleh pemahaman atau
pengetahuan dengan cara mengelola rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh inderanya,
membantu menjadikan pengalaman belajar lebih jelas. Edgar Dale (dalam Lataheru; 1988:
23) menyebutkan beberapa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar,
sebagai berikut: (1) Perhatian anak terhadap materi tinggi: (2) Anak didik mendapatkan
pengalaman kongkret; (3) Mendorong anak untuk belajar secara mandiri; (4) Hasil yang
Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk membahas kedudukan media dalam
sistem pembelajaran dan komunikasi yang disebutkan diatas, diantaranya adalah asas media
dalam sistem pembelajaran, klasifikasi media pembelajaran dan prinsip pemilihan media
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab keingin tahuan penulis
rumusan makalah ini. Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang
dipertanyakan dalam rumusan masalah yang telah ditetapkan. Melalui proses pencarian
jawaban sampai menemukan jawaban dari rumusan masalah tersebut diharapkan menjadi
pengetahuan baru dan pendalamaan informasi mengenai kedudukan media dalam sistem
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis adalah menggunakan studi literatur, dengan
memanfaatkan buku dan jurnal sebagai bahan rujukan dalam proses pencarian jawaban dan
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab. Bab I berisi pendahuluan yang
mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II berisi kajian teori yang mencakup informasi
mengenai konsep dan implementasi kurikulum. Bab III penutup yang mencakup didalamnya
KAJIAN TEORI
Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkret) dan
kenyataan yang ada lingkungan kehidupan seseorang, kemudian melalui benda tiruan, sampai
kepada lambang verbal (abstrak). Perlu dicatat bahwa urutan ini tidak berarti proses belajar
dan interaksi mengajar harus selalu dimulai dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan
jenis pengalaman paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang
Pengalaman langsung akan memberikan kesan utuh dan bermakna mengenai informasi
dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, dan peraba. Ini dikenal dengan lerning by doing.
Tingkat keabstrakan akan semakin tinggi ketika pesan itu dituangkan ke dalam lambang-
lambang seperti grafik atau kata. Jika pesan yang terkandung dalam lambang-lambang seperti
itu, indra yang dilibatkan untuk menafsirkannya semakin terbatas, yakni indar penglihatan
abstrak dialami silih berganti, hasil belajar dari pengalaman langsung berubah dan
langsung.
penggunaan media dalam proses pembelajaran mempunyai 8 nilai praktis sebagai berikut:
1. Media dapat mengatasi berbagai permasalahan yang dialami oleh siswa.
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, realistis, dan konkret.
8. Media dapat membeberkan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkret
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media baik visual,
audio, maupun audio visual yang disesuaikan dengan berbagai aspek dalam pemilihannya
akan memberikan manfaat yang sangat tinggi. Bagi seorang guru pemanfaatan media tersebut
membantu dalam hal penyajian materi secara baik. Sedangkan bagi siswa bukan hanya
termotivasi, tetapi juga memperoleh kebermaknaan dalam belajarnya. Demikian juga dari
segi prosesnya akan terwujud komunikasi dan interaksi yang efektif dan efisien.
Komunikasi merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat komponen yang terlibat,
diantaranya komunikator, komunikan, channel, message, feedback, dan noise / barrier. Pesan
yang disampaikan oleh komunikator diteruskan oleh saluran atau channel sampai ke
komunikan sebagai penerima pesan. Dipahami atau tidaknya sebuah pesan oleh komunikan
tergantung dari feedback yang diberikan oleh komunikan. Feedback positif menunjukan
bahwa pesan dipahami dengan baik, sebaliknya feedback negarif menunjukan pesan mungkin
saja tidak dapat dipahami dengan benar (Cepi Riyana & Rudi Susilana, 2011)
Proses belajar-pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu proses komunikasi dengan
pengertian bahwa pesan pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima (diserap)
dengan baik atau dapat dikatakan menjadi “milik” murid-murid. Guru haruslah selalu
dia sedang melaksanakan kegiatan komunikasi. Oleh karenanya guru harus selalu memilih
muridnya, agar dapat dimengerti dengan baik oleh mereka, sehingga pesan pembelajaran
yang disampaikan dapat di-shared (diterima, dimiliki) oleh murid-murid dengan baik. Hal ini
lebih-lebih lagi sangat berlaku apabila guru atau instruktur menggunakan metode ceramah
Kegiatan belajar mengajar merupakan satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah.
Kegiatan belajar adalah kegiatan yang primer dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.
Sedangkan kegiatan mengajar merupakan kegiatan sekunder yang dimaksudkan untuk dapat
terjadinya kegiatan belajar yang optimal adalah suatu situasi dimana siswa dapat berinteraksi
dengan guru dan atau bahan pelajaran ditempat tertentu yang talah diatur dalam rangka
mencapai tujuan. Selain itu situasi tersebut dapat lebih mengoptimalkan kegiatan belajar bila
Pertama, proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai
media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat,
gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran
Kedua, proses komunikasi secara skunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan sarana atau alat sebagai media kedua
setelah memakai lambang sebagai media pertama. Surat, telepon, teleteks, surat kabar,
majalah, radio televisi, film dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan
dalam komunikasi.
Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berkaitan
dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pembelajaran dikatakan sebagai suatu
system karena didalamnya mengandung komponen yang saling berkaitan untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan, komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode, dan
evaluasi.
Kedudukan media dalam komponen pembelajaran sangat penting bahkan sejaajar dengan
metode pembelajran, karena metode yang digunkan dalam proses pembelajaran biasanya
akan menuntut media apa yang dapat diintegrasikan dan dapat diadaptasikan dengan kondisi
yang dihadapi. Maka, kedudukan media dalam suatu pembelajaran sangatlah penting dan
menentukan. Dalam proses pembelajaran terdapat tingkatan proses aktivitas yang melibatkan
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber
belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,
yang sama.
tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. Agar peran media
belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka pada media-media
belajar itu perlu diklasifikasikan menurut suatu metode tertentu sesuai dengan karakteristik
dan fungsinya terhadap pembelajaran. Pengelompokkan itu penting untuk memudahkan para
pendidik dalam memahami sifat media dan dalam menentukan media yang cocok untuk
Peranan media dalam proses pembelajaran dapat ditempatkan sebagai berikut: (Mustika,
2015)
a. Alat untuk memperjelas bahan pembelajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran.
Dalam hal ini media digunakan guru sebagai varial penjelasan verbal mengenai bahan
pembelajaran.
b. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut oleh
para siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat menempatkan media
c. Sumber belajar bagi siswa, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus
dipelajari para siswa baik secara individual maupun kelompok. Dengan demikian,
bahasa asing. Untuk pembelajaran bahasa asing media ini tergolong tepat karena bila
secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidak tepatan dalam pengucapan
pengulangan dan sebagainya. Pembuat audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan
alat perekam dan nara sumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya
Contoh lainnya seperti belajar melalui stimulus visual membuahkan hasil belajar yang
lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali dan
hasil yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan yang berurut-urutan. Belajar
bagi siswa.
belajar akan diperoleh karena adanya penggabungan aneka media itu-hingga menjadi satu
kesatuan kerja yang meghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai komunikasi yang
sangat tinggi; artinya informasi bahkan tidak hanya dilihat sebagai hasil cetakan,
melainkan juga dapat didengar, membentuk simulasi dan animasi yang dapat
membangkitkan minat dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam penyajian.
mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada siswa. Selain itu, media juga harus
merangsang siswa mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan
siswa mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru.
Media yang baik juga akan mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan
balik, dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.
Berdasarkan sifat dan jenis klasifikasi media pembelajaran dikatagorikan ke dalam tiga
1. Media Auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja.
2. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Contoh :
film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan.
Media Audio Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
a. Audio visual diam : media yang menampilkan suara dan gambar diam. Seperti :
bergerak.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan me-dia, meskipun caranya
berbeda-beda. Namun demikian ada hal yang seragam bahwa setiap media memiliki
kelebihan dan kelemahan yang akan memberikan pengaruh kepada afektifitas program
pembelajaran. Sejalan dengan hal ini, pendekatan yang ditempuh adalah mengkaji media
sebagai bagian inte-gral dalam proses pendidikan yang kajiannya akan sangat dipengaruhi
oleh:
Pertama, kompetensi dasar dan indikator apa yang akan dicapai dalam suatu kegiatan
pembelajaran ataupun diklat. Dari kajian kompetensi dasar dan indikator tersebut bisa
Kedua, materi pembelajaran (instructional content), yaitu bahan atau kajian apa yang
akan diajarkan pada program pembelajaran tersebut. Pertim-bangan lainnya, dari bahan atau
pokok bahasan tersebut sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian
kita bisa mempertimbang-kan media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut.
Ketiga, familiaritas media dan karakteristik siswa/guru, yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri
media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah)
ataupun kualitatif (kualitas, ciri, dan kebiasa-an lain) dari siswa terhadap media yang akan
digunakan.
Keempat, adanya sejumlah media yang bisa diperbandingkan karena pe-milihan media
pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan dari se-jumlah media yang ada ataupun
Bila kita akan merancang media, seyogyanya melalui tiga tahap utama, yaitu: Pertama,
define (pembatasan), dalam fase ini menyangkut rumusan tujuan, rancangan media apa yang
akan dikembangkan, beberapa persiapan awal dalam perancangan media yang menyangkut:
Kedua, develop (pengembangan), dalam fase ini sudah dimulai proses pembuatan media
Ketiga, evaluation (evaluasi), yaitu fase terakhir untuk menilai media yang sudah
dikembangkan/dibuat, setelah melalui tahap uji coba, revisi, kaji-an dengan pihak lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapatlah disimpulkan bahwa peran media sangat efektif
komunikasi yang baik akan menimbulkan daya tangkap dan interaktif yang efektif serta
mengena pada sasaran yang dituju. Media pembelajaran lewat komunikasi yang efktif akan
Siswa pun akan mengalami semangat dan rasa ingin tahu ketika dalam proses pembelajaranya
di lengkapi dengan sarana media yang baik dan komunikasi yang efektif.
Media dalam proses pembelajaran merujuk pada perantara atau pengantar sumber
pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan
sehingga terdorong serta terlibat dalam pembelajaran. Proses pembelajaran pada dasarnya
juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran
disebut media pembelajaran. Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah
komponen atau bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Maka kedudukan media dalam hal ini dapat merangsang terjadinya diskusi diantara
guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa, membantu siswa menemukan gagasan
untuk mengawali kegiatan berimajinasi, bercerita, dan kegiatan kerja kelompok, sebagai
sumber kegiatan belajar mandiri untuk melengkapi atau memperkaya pengetahuan yang
dipelajari di kelas, serta mengundang keterlibatan kognitif dan emosional siswa secara
spontan.
Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada siswa. Selain itu,
media juga harus merangsang siswa mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan
rangsangan siswa mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar
baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan
balik, dan juga mendorong mahasiswa untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. 2002. Jakarta: Ciputat Pers.
Latuheru, JD. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa Kini. Jakarta:
Depdikbud Mason R.
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2011. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV. Wacana Prima
http://forumsejawat.wordpress.com/2010/11/20/sumber-belajar-sebagai-komponen-sistem-
pembelajaran/ (diakses pada 27 September 2018)
http://liafitriani-berkarya.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-media-pembelajaran.html
(diakses pada 27 September 2018)