Anda di halaman 1dari 10

MEDIA PEMBELAJARAN

“PENGERTIAN,FUNGSI,DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN”

DOSEN PENGAMPU: SANDI PRATAMA, S.Pd.I.,M.Pd

DISUSUN OLEH :

Andi Muhammad. Ashaliady (105191104922)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Media pembelajaran memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam pencapaian
tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang kaya dan bervariasi, tidak
saja membuat motivasi belajar meningkat, tetapi juga menjadikan hasil belajar lebih
bermakna. Media pembelajaran dapat dimaknai sebagai semua bentuk perantara yang
digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau
pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada
penerima yang dituju.
Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan
sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas,
terutama membantu dalam peningkatan prestasi belajar siswa dan membantu juga dalam
pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Namun, dalam implementasinya tidak banyak
guru yang memanfaatkannya, bahkan penggunaan metode ceramah (lecture method)
monoton masih cukup populer dikalangan guru dalam proses pembelajarannya.
Maka dari itu dalam makalah ini penulis akan sedikit menjelaskan tentang
pengertian,fungsi,dan penggunaan media pembelajaran yang harus diketahui dan
difahami oleh pengajar dalam proses pembelajaran yang berfungsi dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian media pembelajaran?
2. Apa saja fungsi media pembelajaran?
3. Dan bagaimana cara penggunaan media pembelajaran?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN


Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang berarti perantara atau pengantar, sehingga bisa dikatakan bahwa media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim (komunikator atau sumber) kepada
penerima (komunikan atau dience/receiver).
Menurt buku media pembelajaran (dari masa konvensional hingga masa digital)
oleh Dr. Syarifuddin M.Pd, dan Eka Dewi Utari, secara umum, media pembelajaran
adalah alat bantu proses belajar mengajar. Alat atau segala sesuatu yang bias digunakan
untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Mengutip jurnal dari UIN Alauddin, menurut Reiser dan Dempsey, media
pembelajaran adalah peralatan fisik untuk menyajikan pembelajaran kepada peserta
didik. Peralatan fisik yang digunakan misalnya seperti peralatan visual, audio, computer,
lainnya.
Media pembelajaran mempunyai peran penting untuk efektivitas proses
pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran, seorang guru dituntut untuk
menjadi kreatif dan innovative dalam menciptakan media pembelajaran.
Pada hakikatnya proses pembelajaran meupakan komunikasi, maka media
pembelajaran dapat dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan
sarana fisik yang digunakan saat pembelajaran berupa penyaluran pesan. Tujuannya
adalah agar tidak terjadi proses interaksi komunikasi antara guru dan siswa.
B. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru profesional adalah
kompetensi paedagogik yang dapat kita definisikan sebagai seni mengajar. Mengingat
keperluan tersebut, seseorang harus memiliki kemampuan dalam mengolah proses
kegiatan belajar-mengajar. Untuk itu diperlukan media pembelajaran yang cocok dan
efisien agara tercipta lingkungan belajar yang kondusif. Perlu kita ketahui bahwa
menurut Azhar (1995) pada dasarnya fungsi utama dari media pembelajaran sendiri
merupakan alat bantu yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar
yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Semua itu merupakan tujuan utama media, yakni mengefisienkan proses
komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang diinginkan (adanya perubahan
tingkah laku). Berikut ini adalah fungsi media pembelajaran:
1. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar
Secara teknis, media pembelajaran sebagai sumber belajar. Dalam kalimat
“sumber belajar” ini tersirat makana keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai,
penghubung dan lain lain. Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip perinsip
pengelolaan sumber belajar (1992 : 1-2) menyebutkan bahwa sumber belajar pada
hakekatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang,
bahan, alat, tehknik dan lingkungan . yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa.
2. Fungsi semantic
Yakni kemempuan media dalam menambah perbendaharaan kata (sombol
variabel) yang makna atau maksudnya benar benar di pahami oleh anak didik. Bahasa
meliputi lambang (soimbol) dari isi. Yaknoi pikiran atau perasaan yamg keduannya
telah menjadi totalitas pesan.yang tidak dapat di pisahkan. Unsur unsur dasar dari
bahasa itu adalah ”kata”. Simbol adalah suatu yang di gunakan untuk atau yang di
pandang sebagai wakil suatu lainnya. Jadi, gambar harimau di pakai sebagai symbol
keberanian. Kata hanya akan bermakna bila telah di rujukan kepada sejumlah relefan.
Manusia lah yang memberi makna kepada kata pada konteks pendidikan dan
pembelajaran. Gurulah yang menjadi makna pada setiap kata yang di sampaikannya.
3. Fungsi manipulatif
Fungsi Manipulatif ini di dasarkan pada ciri ciri (karakteristik) umum yang sebagai
mana tersebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua
kemampuan, yaitu
Pertama, kemempuan media pembelajaran yang mengatasi ruang dan waktu, yaitu :
a. Kemampuan media dalam menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit di
hadirkan dalam bentuk aslinya.
b. Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang
menjadi singkat.
c. Kemempuan media dalam menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah
terjadi.
Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi
manusia, yaitu :
a. Membentu siswa memahami objek yang sulit di amati karena terlalu kecil, seperti
molekul, atom, dan sel.
b. Membentu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu
cepat. Seperti proses metemorfosis.
c. Membentu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara,
seperti cara membeca al qur’an sesuai dengan kaidah tajwid.
d. Membantu siswa memahami objek yang terlalu kompleks, misalnya
menggunakan diagram, peta, dan gerafik.
4. Fungsi Psikologis
a. Fungsi Atensi
Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap
materi ajar. Setiap orang memiliki sel saraf penghambat, yakni sel khusus yang
berfungsi membuang sejumlah sensasi yang datang. Dengan adanya sel
penghambat ini para siswa dapat memfokuskan perhatiannya pada rangsangan
yang di anggapnya menarik dan membuang rangsangan yang lainnaya. Dengan
demikian, media belajar yang tepat guna adalah media belajar yang menarik dan
memfokuskan siswa. Dalam psikologi komunikasi, fenomena ini terjadi ketika
kita memperhatikan rangsangan tertentu sambil membuang rangsangan yang
lainnya di sebut perhatian selektif (selctiv attention).
b. Fungsi afektif
Fungsi afektif yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkatan penerimaan
atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Setiap orang memiliki gejala batin jiwa
yang berisikan kualitas karakter dan kesadaran.ia berwujud pencurahan perasaan
minat, dan sikap penghargaan, nilai nilai, atau perangkat emosi dan
kecenderungan kecenderuangan batin. Media pembelajaran yang tepat guna dapat
meningkatkan sambutan dan penerimaan siswa terhadap setimulus tertentu.
Sambutan dan penerimaan tersebut berupa kemauan.dengan adannya media
pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima beban pelajaran,
dan untuk itu perhatiannya akan tertuju pada pembelajaran yang di ikutinnya. Hal
lain dari penerimaan itu adalah munculnya tanggapan yakni partisipasi siswa
dalam keselurukan peroses pemeblajaran siswa secara suka rela, ini merupakan
relaksasi siswa terhadap rangsangan yang di terimannya. Pabila siswa tersebut di
lakukan dengan terus menerus, maka tidak menutup kemungkinan jiwannya
melakukan penilaian dan penghargaan terhadap nilai nilai atau norma norma yang
di perolehnnya. Pada tingkat tertentu nilai nilai atau norma norama itu akan di
terimannya dan di yakininnya. Kemudian terjadilah pengorganisasian konsisten
yag di sebut dengan karakteristik.
c. Fungsi kognitif
Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan
menggunakan bentuk bentu reperensi yang mewakili objek objek nilai nilai norma
norma, kepercayaan, ide, dan sikap yang menjadi sistem batin yangdi hadapi, baik
objek berupa orang, benda, atau kejadian/peristiawa. Objek objek itu di
reperensikan atau di hadirkan dalam diri sesorang melalui tanggapan, gagasan
atau lambang, yang dalam psikologi semuannya merupakan sesuatu yang bersifat
mental. Belajar melalui peristiwa seprti darmawisata, ia mempu menceritakan
pengalamannya selama melakukan kegiatan itu kepada temannya. Tempet tempat
yang ia kunjungi selama berdarma wisata tidak di bawa pulang, dirinya sendiri
juga tidak hadir di tempat darmawisata itu saat ia bercerita pada temannya
tersebut. Tetapi semua pengalaman tercatat di dalam benaknya. Dalam bentuk
gagasan gagasan dan tanggapan tanggapan. Gagasan dan tanggapan itu di
tuangkan dalam kata kata yang di sampaikan kepada temannya yang
mendengarkan ceritannya. Dengan demikian pengalaman selama berkunjung ke
tempat darma wisata di wakilkan atau di persentasikan dalam betuk gagasan atau
tanggapan yang kedua dalam bentuk mental. Jelaslah kirannya, media
pembelajaran itu telah andil delam mengembangkan kognitif siswa. Semakin
banyak ia di hadapkan dengan obkek objek akan semakin banyak pula pikiran dan
gagasan yang di milikinya, atau semakin kaya dan luas pikiran kognitifnya.
d. Fungsi imajinatif
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinatif
siswa. Imajinatif dalam kamus lengkap psikologi adalah peroses menciptakan
objek atau peristiwatanpa pemenfaatan data sensoris. Imajinatif ini mencakup
penimbuln atau kereasi objek objek baru sebagai rencana di masa mendatang, atau
dapat pula mengambil bentuk fantasi (khayal) yang di dominasi kuat sekali oleh
pikiran pikiran autisik.
e. Fungsi motivasi
Motivasi merupakan seni yang mendorong siswa untuk terdorong melakukan
kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Dengan demikian mitivasi
merupakan usah dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong,
mengaktifkan, menggerakkan siswannya untuk terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran. Guru dapat memotivasi siswanya dengan cara membangkitkan
minat belajarnnya dan dengan cara memberikan dan menimbulkan harapan..
Harapan akan tercapainnya hasrat dan tujuan dapat menjadi motivasi yang di
timbukan guru kedalam diri siswa. Salah satu pemberian harapan itu yakni dengan
cara memudahkan siswa, bahkan yang di anggap lemah sekalipun dalam
memahami dan menerima isi pelajaran yaknu melalui pemanfaatan media
pembelajaran yang tepat guna.
5. Fungsi sosio-kultural
Fungsi media pembelajaran di lihat dari social cultural, yakni mengatasi
hambatan sosio cultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Bukan hal yang
mudah untuk memahami para siswa yang memiliki jumlah yang cukup banyak (paling
tidak dalam satu kelas berjumlah 40 orang). Masing masing memiliki karakteristik
yang berbeda beda apalagi di hubungkan dengan adapt, keyakinan, lingkungan,
pengalaman, dan lain lain. Sedangkan dari pihalk lain, kurikulum dan materi ajar
ditentukan dan di lakukan secara sama untuk setiap siswa. Tentunya guru akan
menghadapi kesulitan terlebih guru harus mengatasinya sendirian. Apalagi bila latar
belakang dirinnya (guru) baik adat, budaya, lingkungan, dan pengalaman yang
berbeda dari para siswannya. Hal ini dapat di atasi dengan media pembelajaran,
karena media pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan
yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan pesepsi yang sama.

C. PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN


a. primsip-prinsip penggunaan media pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan memberi
kontribusi terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Berbagai hasil
penelitian pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran
memberikan bantuan sangat besar kepada peserta didik dalam proses pembelajaran.
Namun demikian peran tenaga pengajar itu sendiri juga menentukan terhadap
efektivitas penggunaan media dalam pembelajaran. Peran tersebut tercermin dari
kemampuannya dalam memilih media yang digunakan.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu
mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Suatu media
hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok
untuk pembelajaran yang lain.
2. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa
media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media
haruslah sesuai dengan komponen lain dalam perancangan pembelajaran. Tanpa
alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa
media itu tidak akan terjadi.
3. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk
memudahkan belajar peserta didik. Kemudahan belajar peserta didik haruslah
dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media.
4. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya
sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang
menyatu dengan pembelajaran yang berlangsung.
5. Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan pada tujuan pembelajaran,
tidak didasarkan pada kesenangan pribadi tenaga pengajar.
6. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan peserta didik.
Penggunaan multimedia tidak berarti menggunakan media yang banyak
sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain
untuk tujuan yang lain pula.
7. Kebaikan dan kekurangan media tidak tergantung pada kekonkritan dan
keabstrakannya saja. Media yang konkrit ujudnya, mungkin sukar untuk dipahami
karena rumitnya, tetapi media yang abstrk dapat pula memberikan pengertian
yang tepat.
b. Pola penggunaan media pembelajaran
Secara umum pola penggunaan media pembelajaran dikelompokkan menjadi
dua yaitu pola penggunaan di dalam kelas dan pola penggunaan di luar kelas. Pola
penggunaan di dalam kelas atau pada pembelajaran tatap muka, media pembelajaran
digunakan untuk menunjang penyajian materi pembelajaran sehingga lebih mudah
dipahami peserta didik yang pada akhirnya tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan dapat tercapai dengan baik. Sedangkan pola penggunaan media
pembelajaran di luar kelas, media pada umumnya digunakan untuk belajar mandiri
dan belajar jarak jauh. Media yang digunakan antara lain modul, kaset/CD, VCD dan
internet.
c. Langkah-langkah penggunaan media pembelajaran
1. Persiapan
Persiapan maksudnya kegiatan dari seorang tenaga pengajar yang akan
mengajar dengan menggunakan media pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan tenaga pengajar pada langkah persiapan diantaranya: a)
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan sebagaimana bila akan
mengajar seperti biasanya. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan
cantumkan media yang akan digunakan. b) mempelajari buku petunjuk atau
bahan penyerta yang telah disediakan, c) menyiapkan dan mengatur peralatan
yang akan digunakan agar dalam pelaksanaannya nanti tidak terburu-buru dan
mencari-cari lagi serta peserta didik dapat melihat dan mendengar dengan baik.
2. Pelaksanaan/penyajian
Tenaga Pengajar pada saat melakukan proses pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran perlu mempertimbangkan seperti: a) yakinkan
bahwa semua media dan peralatan telah lengkap dan siap untuk digunakan. b)
jelaskan tujuan yang akan dicapai, c) jelaskan lebih dahulu apa yang harus
dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran, d) hindari kejadian-
kejadian yang sekiranya dapat mengganggu perhatian/konsentrasi, dan
ketenangan peserta didik.
3. Tindak lanjut
Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta
didik tentang materi yang dibahas dengan menggunakan media. Disamping itu
kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang telah
dilakukannya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya diskusi,
eksperimen, observasi, latihan dan tes.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang berarti perantara atau pengantar, sehingga bisa dikatakan bahwa media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim (komunikator atau sumber) kepada
penerima (komunikan atau dience/receiver).
Terdapat beberapa fungsi dari media pembelajaran yaitu : 1).Fungsi Media

Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar 2).Fungsi Semantik 3.)Fungsi Manipulatif


4.)Fungsi Psikologis dan 5.) Fungsi Sosio-Kultural
Media pembelajaran merupakan faktor penting dalam peningkatan kualitas
pembelajaran. Media pembelajaran sangat banyak macamnya, tentunya tidak digunakan
sekaligus. Untuk itu perlu dipilih secara cermat, media mana yang lebih tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ada beberapa kriteria dan langkah
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media. Kriteria yang dimaksud yaitu tujuan
pembelajaran, keefektifan, karakteristik peserta didik, ketersediaan, kualitas teknis,
biaya, fleksibilitas, kemampuan orang yang menggunakannya dan waktu yang tersedia.
Langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran
yaitu kegiatan penerangan atau pembelajaran, Tentukan transmisi pesan, Tentukan
karakteristik pelajaran, Klasifikasi media, dan Analisis karakteristik masing-masing
media. Betapapun baiknya media yang telah dipilih, bila tidak digunakan dengan baik
tentunya tidak banyak manfaatnya. Dalam penggunaan media pembelajaran terdapat dua
pola yang dapat dilakukan yaitu pola penggunaan di dalam kelas dan pola penggunaan di
luar kelas. Adapun prosedur pokok yang dapat dilakukan dalam penggunaan media
pembelajaran yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.

Anda mungkin juga menyukai