Anda di halaman 1dari 20

HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah


Media Pembelajaran
Dosen Pengampu : Nindya Chandra Muji Utami

Disusun Oleh :
Kelompok 1 (Kelas D 2018)
1. Yosi Wulandari (1107618125)
2. Rieska R (1107618033)
3. Royana Yuksafa (1107618034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja
dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya
perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal disekolah-sekolah, tidak
lain itu dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana,
baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi yang terjadi
selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain
terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi
pelajaran (buku, model, selebaran, majalah, rekaman video atau audio, dan yang
sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas lainnya.
Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya–upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil–hasil teknologi dalam proses
belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat–alat yang dapat disediakan
oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat–alat tersebut sesuai dengan
perkembangan zaman dan tuntunan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat
menggunakan alat yang murah dann efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja
tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang
diharapakan. Disamping mampu menggunakan alat–alat yang tersedia, guru juga
dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran
yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.

4
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diuraikan rumusan masalah,
diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan haikat dari media pembelajaran.
2. Bagaimana ciri–ciri media pembelajaran.
3. Apa saja peranan dan kegunaan dari media pembelajaran

C. TUJUAN PENULISAN
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca
mengenai :
1. Untuk mengetahui hakikat media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui ciri–ciri media pembelajaran.
3. Untuk mengetahui peranan dan kegunaan media pembelajaran.

D. MANFAAT PENULISAN
Setelah kita mempelajari mengenai hakikat media pembelajaran ini, kita
dapat mengidentifikasi berbagai objek dalam media pembelajaran ini hingga
kelak dikemudian hari, kita mampu mengaplikasikannya dengan baik dan sebagai
wahana pembelajaran serta menambah pengetahuan dan wawasan keilmuan
tentang hakikat darimedia pembelajaran.
Dengan adanya media pembelajaran ini, proses belajar mengajar menjadi
lebih efektif. Guru dapat mudah memberikan informasi kepada siswanya,
begitupun siswanya bisa lebih mudah mengidentifikasi atau mengenali objek-
objek yang disampaikan oleh guru.
Media pembelajaran juga dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas
peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Oleh karena itu,
situasi kegiatan pembelajaran perlu diusahakan agar aktifitas dan kreativitas
peserta didik dapat berkembangkan secara optimal.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

A. HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN


Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia
komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran
untuk mengembangkan ide dan pengertian. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses pembelajaran.1
Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses
membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau
didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek
didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien.2
Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar.Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah
segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-
contohnya.3

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa


proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Sedangkan
proses komunikasi terdiri dari guru, bahan pembelajaran, media
pembelajaran, siswa, dan tujuan pembelajaran.

1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Radja Grafindo Persada, 2008), hal.2
2
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi, (Bandung : PT Refika
Aditama, 2011), hal.3
3
Arif S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 6

6
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara
harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Atau
dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim pesan kepada penerima pesan.
Menurut Gearlach & Ely, mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau
kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal.4
Berdasarkan pendapat diatas, media dapat didefinisikan
sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik
dengan pesera didik.

2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta
didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta
didik. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan suatu upaya
menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Dalam hal ini
pembelajaran diartikan juga sebagai usaha-usaha yang terencana
dalam memanipulasi sumber-sumer belajar agar terjadi proses
belajar dalam diri peserta didik. Menurut Warsita pembelajaran
adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau
suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Menurut

4
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran…, hal.3

7
Corey pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan
seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut
serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus
atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran
merupakan subset khusus dari pendidikan.5
Sedangkan dalam UU No. 2 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Pasal 1 ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.6

Prinsip – prinsip pembelajaran


Beberapa prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam proses pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1) Pengendalian Kelas
Pembelajaran efektif pertama-tama membutuhkan kemampuan pengajar
untuk mengendalikan kelas, yaitu mengkondisikan peserta didik agar dengan
antusias bersedia mendengarkan, memperhatikan dan mengikuti instruksi pengajar.
Pengendalian kelas merupakan kunci pertama keberhasilan pembelajaran.
Kegagalan ataupun pengendalian kelas yang kurang maksimal akan berakibat
kegagalan atau minimal keberhasilan pembelajaran kurang optimal. Intinya,
pengendalian kelas merupakan upaya membuat peserta didik secara mental siap
untuk dibelajarkan.

2) Membangkitkan minat eksplorasi.


Setelah peserta didik secara mental siap belajar, tugas guru adalah
meyakinkan peserta didik betapa materi pembelajaran yang tengah mereka pelajari
penting dan mudah dipelajari, sehingga menggugah minat mereka untuk
mempelajarinya.

5
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta: Kencana,2009), hlm.85
6
Indah Kosmiyah, Belajar dan Pembelajaran , hlm.4

8
3) Penguasaan konsep dan prosedur mempelajarinya
Tugas inti seorang guru secara profesional adalah memperkenalkan konsep
dasar dari materi pelajaran yang tengah dipelajari, dimulai dari sisi termudah dan
paling menarik. Guru yang benar-benar menguasai materi pelajaran pasti
menemukan banyak cara untuk membuat anak didiknya memahami materi
pelajaran, dan bila perlu membuat kiasan, terutama untuk materi pelajaran yang
bersifat abstrak,

4) Latihan
Pemahaman dalam sekali proses akan sangat mudah menguap oleh berbagai
aktivitas lain peserta didik. Memberikan latihan demi latihan baik berupa latihan di
kelas atau pemberian tugas-tugas tertentu merupakan wahana untuk memperkuat
penguasaan materi yang telah dipelajari. Pemberian tugas dan latihan mutlak
diberikan agar peserta didik berlatih secara terstruktur, sekalipun secara mandiri
mereka mungkin saja mempelajarinya. Hal yang harus diperhatikan dalam
pemberian latihan meliputi ketercakupan materi pelajaran. Itu sebabnya kisikisi
materi pelajaran harus disusun sejelas mungkin, sehingga dalam pemberian latihan
dan penugasan benarbenar meluas dan mendalam.

5) Kendali Keberhasilan
Tugas guru tidak cukup hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi lebih
dari itu guru harus memastikan seluruh peserta didik menguasainya. Penjajagan
terhadap penguasaan materi pelajaran oleh peserta didik harus dilakukan baik
selama proses pembelajaran, latihan maupun penugasan.

9
3. Pengertian Media Pembelajaran
Guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang
media pembelajaran, yang meliputi:
1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar
mengajar.
2. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
3. Seluk beluk proses belajar.
4. Hunbungan antara metode mengajar dan media pendidikan.
5. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran.
6. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan.
7. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.
8. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran.
9. Usaha inovasi dalam media pendidikan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak
dapat terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan
pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya.
Kata media berasal dari bahasa latin medius dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dalam
bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.
Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar dalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengertahuan, keterampilan atau sikap. Secara
lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
sebagai alat–alat grafis, photogrofis, atau elektronis untuk menangkap, memproses,
dan menyesun kembali informasi visual atau verbal.
Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian
diantaranya akan diberikan berikut ini :
a) AECT (Assosiation of Eucation and Comunnication Technologi, 1997)
memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang

10
digunakan untuk menyampaikan peasn atau informasi.
b) Fleming (1987 :234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan
dalam dua pihak dan mendamaikannya dengan istilah mediator media
menunjukkan fungsi atau perannya yaitu mengatur hubugan yang efektif
antara dua fihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran.
c) Heinich dan kawan kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai
perantara yang mengantar imformasi antara sumber dan penerima. Jadi,
televisi, film, foto, radio, audio, gambar yang diproyeksikan bahan–bahan
cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi.
d) Hamidjojo dalam latuheru (1993) memberi batasan media sebagai semua
bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau
menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat
yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
e) Hamalik (1986) mengemukakan kata media pendidikan digunakan secara
bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi. Ia melihat
bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar denagn hasil yang
maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut alat komunikasi.
f) Gagne dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional
dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Istilah “media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata


teknolog yang berasal dari kata tekne (bahasa inggris art) dan logos (bahasa
indonesia “ilmu”). Menurut Webster (1983 : 105), “art” adalah keterampilan (skill)
yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi.
Erat hubungannya dengan istilah “teknologi”, kita juga mengenal kata teknik.
Teknik dalam bidang pembelajaran bersifat apa yang sesungguhnya terjadi antara
guru dan murid. Bahkan Richards dan Rodgers (1982 : 154) menjelaskan pula

11
bahwa “teknik” adalah prosedur dan praktek yang sesungguhnya dalam kelas.
Dengan demikian, kalau ada teknologi pembelajaran agama misalnya, maka
itu akan membahas masalah bagaimana kita memakai media dan alat bantu dalam
proses mengajar agama, akan membahas masalah keterampilan, sikap, perbuatan,
dan strategi mengajarkan agama.
Kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai kata dari bahasa inggris
instruction. Kata instruction mempunyai pengertian yang lebih luas dari pada
pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru murid di kelas (ruang)
formal, pembelajaran atau instruction mencakup pula kegiatan belajar mengajar
yang tak dihadiri oleh guru secara fisik. Oleh karena itu dalam instruction yang
ditekankan adalah proses belajar maka usaha–usaha yang terencana dalam
memanipulasi sumber–sumber belajar agar proses belajar dalam diri siswa kita sebut
pembelajaran.
Berdasarkan pengertian–pengertian yang telah diberikan, maka media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa
sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media) dan
siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.

B. URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN


• Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam
pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini
bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran
siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu
sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher
centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat
pada siswa (student centered).
• Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai
fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif
berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang
dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala

12
sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul,
selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan
berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video,
radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber
belajar, termasuk alam sekitar).

C. TUJUAN MEDIA PEMBELAJARAN


Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan
peningkatan mutu pendidikan.
Media pembelajaran di sekolah digunakan dengan tujuan antara lain sebagai
berikut :
1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih
memahami konsep, prinsip, dan ketrampilan tertentu dengan
menggunakan media yang paling tepat menurut sifat bahan ajar.
2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi
sehingga lebih merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk
belajar.
3) Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi
karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau
mengoperasikan media tertentu.
4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.
5) Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
6) Meningkatkan kualitas belajar mengajar.

D. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN


a) Fungsi atensi
Media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi
pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan dalam
materi pelajaran.
b) Fungsi afektif

13
Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa/mahasiswa ketika
proses belajar mengajar berlangsung.
c) Fungsi kognitif
Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi
atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d) Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian konteks untuk memahami
teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

E. MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN


SECARA UMUM
a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat meninmbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu.
d) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke
museum atau kebun binatang.
SECARA KHUSUS
Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran menurut
Sudjana dan Rivai (1992 yaitu:
1. Dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran

14
akan lebih menarik perhatian mereka.
2. Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat
dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta
pencapaian tujuan pengajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata.
4. Siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar,
tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati,
mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.

F. PRINSIP MEDIA PEMBELAJARAN


Dalam menggunakan media pengajaran, hendaknya guru
memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media
dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip yang dimaksud
dikemukakan Nana Sudjana sebagai berikut:
1) Menentukan jenis media dengan tepat. Artinya, sebaiknya guru memilih
terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan
pelajaran yang diajarkan.
2) Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat. Artinya, perlu
diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat
kematangan/kemampuan anak didik.
3) Menyajikan media dengan tepat. Artinya, teknik dan metode penggunaan
media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode,
waktu dan sarana yang ada.
4) Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi
yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar
media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar
mengajar terus menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan
media pembelajaran.

15
G. KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Lebih lanjut, Nana Sudjana & Ahmad Rivai mengemukakan rumusan
pemilihan media dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih
atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan
instruksional yang berisikan unsur-unsur pemahaman, aplikasi, analisis,
sistesis, biasanya lebih mungkin menggunakan media pengajaran.
2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang
sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan
media agar lebih mudah dipahami siswa
3) Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah
diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada 21 waktu
mengajar. Media grafis umumnya mudah dibuat oleh guru tanpa biaya yang
mahal, disamping sederhana dan praktis penggunaannya.
4) Keterampilan guru dalam menggunakan apapun jenis media yang
diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses
pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi
dampak dari penggunaannya dalam interaksi bagi siswa selama pengajaran
berlangsung.
5) Tersedia waktu untuk menggunakannnya, sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
6) Sesuai dengan taraf berfikir siswa, memilih media untuk pendidikan dan
pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa. Menyajikan grafik yang
berisi data atau angka atau proporsi dalam bentuk gambar atau poster.
Demikian juga diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau
prinsip hanya bisa dilakukan bagi siswa yang telah memilih kadar berfikir
yang tinggi.

16
H. JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
DILIHAT DARI JENISNYA
a) Media auditif, media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja,
seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.
b) Media visual, media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media
visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film
rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada
pula gambar visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak
seperti film bisu, dan film kartun.
c) Media audiovisual, media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.

DILIHAT DARI DAYA INPUTNYA


a) Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak
terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik
yang banyak dalam waktu yang sama. Contohnya: radio dan televisi.
b) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Media ini
dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti
film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang
tertutup dan gelap.
c) Media untuk pengajaran individual. Media ini penggunaannya hanya
untuk seorang diri, termasuk media ini adalah modul berprogram dan
pengajaran melalui computer

DILIHAT DARI BAHAN PEMBUATANNYA


a) Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan
harganya murah, cara pembuatannya mudah dan penggunaannya tidak sulit.
b) Media kompleks. Media ini adalah media yang bahan dan alat
pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan
penggunannya memerlukan keterampilan yang memadai.

17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Media adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses belajar

mengajar demi tercapainya tujuan pemdidikan pada umumnnya dan tujuan

pembelajaran pada khususnya.

Istilah media bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata “

Teknologi” yang berasal dari kata tekni (bahasa inggris art) Dan Logos (bahasa

indonesia “ ilmu”).

Adapun ciri–ciri media pembelajaran yaitu :

1. Media pendidikan memiliki penegertian fisik yangb dewasa ini dikenal

sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat,

didengar, atau di raba dengan panca indera.

2. Media pendidikan memiliki perangkat nonfisik yang dikenal sebagai software

(perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat

keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.

4. Media pendidikan memilki pengertian alat bantu pada proses belajar baik

didalam maupun diluar kelas.

5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan

siswa dalam proses pembelajaran.

18
6. Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya : radio, televisi),

kelompok besar dan kelompok kecil( misalnya film, slide, video, OHP), atau

perorangan ( misalnya : modul, komputer, radio tape/ kaset, video recorder).

7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan

dengan penerapan suatu ilmu.

Peranan dan kegunaan media pembelajaran sebagai berikut:

1. Sebagai alat bantu mengajar (dependen media)

2. Sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa (independent

media).

B. SARAN

Setelah mempelajari akan media pembelajaran diharapkan mampu menjadi

tambahan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi calon pendidik.

Namun, apa yang diharapkan penulis masih jauh dari kesempurnaan, literatur yang

dijadikan acuan masih sangat minim.

Olehnya itu, bagi pembaca yang masih ingin memperoleh pengetahuan yang lebih

luas lagi mengenai hakikat dari media pembelajaran kiranya dapat mencari literatur-

literatur lain.

19
DAFTAR PUSTAKA

Arif S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007)

Arsyad,Ashar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada.

Gerlach, V.G. dan Ely, D.P. 1971. Teaching and Media. A. Systematic Approach.
Englewood Cliffs: Prentice-Hill, Inc.
Hamalik. 1986. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditiya.

Heinich, R, Et. Al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning. New
Jeisey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.
Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi.

Bandung : PT Refika Aditama.

Latuheru. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Massa. Jakarta:


Depdikpud.

20

Anda mungkin juga menyukai