Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PENGAMATAN

PRA KONDISI DI SDS MUHAMMADIYAH 06 TEBET TIMUR

Disusun oleh :

Royana Yuksafa (1107618034)

M. Imam Cahyo (1107618032)

Wina Marselina (1107618031)

Kelas : D 2018

Mata Kuliah : Pra Kondisi Ke SD-an

Dosen Pengampu : Dr. Yurniwati, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN OBSERVASI

Nama : Royana Yuksafa (1107618034)

M. Imam Cahyo (1107618032)

Wina Marselina (1107618031)

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan

Tempat Obsevasi : SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur

Alamat Sekolah : Jalan Tebet Timur Raya No.565, RT.10/RW.5, Tebet


Timur, Tebet, RT.10/RW.5, RT.10/RW.5, Tebet Timur,
Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12820

Laporan ini disiapkan sebagai pemenuhan tugas ujian akhir semester mata
kuliah Pra Kondisi Ke SD-an Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

Jakarta, Desember 2019

Kepala Sekolah SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur, Dosen Pembimbing,

Syamsudin, S.Pd.I Dr. Yurniwati, M.Pd

NUPTK. 6357754656200013 NIP. 196612119993032001

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Penulis membuat makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pra
Kondisi Ke SD-an. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr.
Yurniwati, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pra Kondisi Ke SD-an di kelas kami.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa dan dapat mendukung dalam
proses perkuliahan. Penulis mengucapkan mohon maaf, atas kesalahan kata
maupun penulisan. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada makalah
ini.

Jakarta, 31 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan........................................................................................ 2

BAB II KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA OIENTASI

2.1 Kegiatan yang Dirancang................................................................................ 6


2.2 Cara Mengumpulkan Data............................................................................. 9

BAB III TEMUAN SELAMA ORIENTASI

3.1 Laporan Hasil Pengamatan Lingkungan Fisik............................................... 10


3.2 Laporan Hasil Pengamatan Aktivitas Sekolah............................................... 20
3.3 Laporan Hasil Pengamatan Pembelajaran..................................................... 23

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................................... 32
4.2 Saran.............................................................................................................. 33

Dafta Pustaka .................................................................................................. 34

Lampiran.............................................................................................................. 35

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prakondisi menurut KBBI adalah kondisi yang menjadi (dapat dijadikan)


landasan bagi suatu proses (usaha, pelaksanaan) pembangunan, perdamaian,
revolusi, dan pemberontakan. Sekolah Dasar ialah sekolah tempat memperoleh
pendidikan sebagai dasar pengetahuan untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih
tinggi. Maka, prakondisi sekolah dasar merupakan suatu kondisi yang dijadikan
sebagai landasan seorang pendidik untuk mengetahui pelaksaan secara nyata di
sekolah dasar.

Sekolah dasar atau biasa disingkat atau disebut dengan SD, merupakan jenjang
pendidikan pertama formal atau dasar. Sekolah dasar merupakan jenjang terpenting
dalam membangun segala macam pengetahuan mulai dari literasi atau baca dan
tulis, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, kewarganegaraan, keterampilan,
keagamaan, sikap serta karakter.

Dalam sekolah dasar terdapat segala macam perilaku sosial dari yang
melakukan hubungan komunikasi, sarana dan prasarana yang mendukung, suasana
yang kondusif, serta keterampilan staf sekolah yang meliputi kepala sekolah, guru-
guru, penjaga sekolah, petugas kebersihan dan petugas keamanan atau satpam.

Sebagai mahasiswa PGSD yang dipersiapkan untuk menjadi pendidik-pendidik


handal berkewajiban untuk mengerti secara langsung segala macam hal yang ada di
lingkup suatu sekolah dasar. Pra Kondisi ke-SDan merupakan mata kuliah yang
mempelajari secara langsung mengenai segala sesuatu yang bersangkutan dengan
SD. Dalam Pra Kondisi ke-Sdan mahasiswa akan melakukan observasi ke-SD
selama beberapa hari. Kemudian membandingkan dengan SD lain atau dalam
observasi tidak hanya satu SD saja. Setelah melakukan observasi selanjutnya hasil
observasi akan didiskusikan dengan dosen pembimbing.

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat disimpulkan rumusan masalah


yang diangkat dalam penulisan laporan pengamatan ini:

1. Bagaimana laporan hasil pengamatan fisik di SDS Muhammadiyah 06 Tebet


Timur?
2. Bagaimana laporan hasil pengamatan aktivitas sekolah di SDS Muhammadiyah
06 Tebet Timur?
3. Bagaimana laporan hasil pengamatan pembelajaran di SDS Muhammadiyah 06
Tebet Timur?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui laporan hasil pengamatan fisik di SDS Muhammadiyah 06 Tebet
Timur.
2. Mengetahui laporan hasil pengamatan aktivitas sekolah di SDS Muhammadiyah
06 Tebet Timur.
3. Mengetahui laporan hasil pengamatan pembelajaran di SDS Muhammadiyah 06
Tebet Timur.

1.4 Manfaat

1. Menyiapkan calon pendidik yang profesional.


2. Hasil Pra Kondisi ke-SDan dapat menjadi tinjaun terhadap efektivitas
pembangunan sekolah.
3. Dapat menjadi bahan penilaian terhadap cara mendidik yang baik dan benar.
4. Melatih mahasiswa dalam menulis makalah laporan.

5
BAB II

KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA ORIENTASI

2.1 Kegiatan yang Dirancang


Sebelum melaksanakan Pra Kondisi di SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur,
terlebih dahulu kita mengikuti pembekalan yang disampaikan oleh dosen
pembimbing dengan tujuan untuk memberikan gambaran dan pedoman tentang
pelaksanaan Pra Kondisi di Sekolah Dasar. Selain itu, sebelum melakukan
pengamatan kita juga harus melakukan beberapa persiapan, diantaranya sebagai
berikut:
1. Mengikuti mata kuliah Pra Kondisi Ke SD-an.
Kami terdiri dari 7 mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-
masing kelompok memiliki tiga sampai empat anggota. Tiap-tiap kelompok
melakukan pengamatan di sekolah sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh
dosen pembimbing. Melakukan kegiatan pengamatan kondisi di sekolah dasar
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa dalam
memenuhi tugas mata kuliah Pra Kondisi Ke SD-an. Pengamatan pra kondisi di
sekolah dasar merupakan kegiatan mengamati kondisi atau situasi yang terjadi di
sekolah dasar, meliputi kegiatan fisik, kegiatan nonfisik, infrastruktur sekolah,
dan kegiatan pembelajaran.

2. Sosialisasi dan Koordinasi

Sosialisasi dan koordinasi bertujuan untuk memperlancar pelaksanaan


kegiatan pengamatan pra kondisi di sekolah dasar, dengan adanya koordinasi
antara semua pihak, yaitu antara anggota kelompok, antara mahasiswa dengan
dosen pembimbing, mahasiswa dengan bidang kesiswaan dan kurikulum di SDS
Muhammadiyah 06 Tebet Timur, dan mahasiswa dengan guru pengajar.
Sosialisasi dan Koordinasi mencakup mengenai kedatangan anggota kelompok
ke sekolah yang dituju, lalu anggota kelompok meminta perizinan mengenai
prakondisi di sekolah tersebut. Setelah disetujui, anggota kelompok memberikan

6
surat rekomendasi kepada pihak sekolah dan melakukan kegiatan observasi.
Kegiatan observasi berjalan selama tiga pertemuan, yaitu pertemuan ke-1 pada
tanggal 12 November 2019, kemudian pertemuan ke-2 pada tanggal 15
November 2019, hingga pertemuan terakhir pada tanggal 22 November 2019.
Pada saat kunjungan pertama, kegiatan yang dilakukan adalah masuk ke kelas
rendah yaitu kelas 2 untuk mengamati kegiatan pembelajaran setelah itu kami
mengitari sekolah melihat kondisi fisik sekolah. Kunjungan kedua, kegiatan
kami adalah masuk ke kelas tinggi yaitu kelas 5 untuk mengamati kegiatan
pembelajaran dikelas. Kunjungan ketiga atau terakhir adalah melakukan
wawancara dengan humas sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum
sekaligus melengkapi data-data yang masih kurang. Setelah kegiatan observasi
telah selesai, maka anggota kelompok menemui dosen pembimbing untuk
berkoordinasi mengenai susunan laporan prakondisi.

3. Observasi
Praktikan melakukan observasi di SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur.
Observasi bertujuan untuk mengetahui metode ajar yang digunakan oleh
pendidik, aktivitas peserta didik, dan infrastruktur di sekolah. Praktikan
melakukan pengamatan mengenai metode ajar yang digunakan oleh pendidik
pada kegiatan belajar mengajar di kelas rendah dan kelas tinggi, praktikan
mengamati aktivitas peserta didik berupa interaksi sosial antara peserta didik
dengan peserta didik, dan interaksi sosial antara pendidik dengan peserta didik,
praktikan mengamati infrastruktur yang ada di SDS Muhammadiyah 06 Tebet
Timur. Kegiatan Observasi dilakukan dalam bentuk :
a. Observasi infrastruktur yang mencakup luas tanah, jumlah ruang kelas,
ukuran kelas, bangunan yang dimiliki sekolah, ukuran lapangan sekolah, dan
fasilitas yang disediakan oleh sekolah yang mendukung kegiatan belajar
mengajar bagi peserta didik serta jumlah siswa dan guru di SDS
Muhammadiyah 06 Tebet Timur.

7
b. Observasi kegiatan proses belajar mengajar bertujuan memperoleh
pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai proses belajar
mengajar yang berlangsung di sekolah dasar.

Kegiatan-kegiatan yang mencakup didalamnya adalah:


1) Langkah awal pembelajaran.
Langkah awal pembelajaran mencakup kegiatan pertama yang dilakukan
pendidik ketika masuk kelas, cara pendidik membuka pelajaran,
perhatian peserta didik selama pembukaan pembelajaran, dan alokasi
waktu yang digunakan untuk pembukaan pembelajaran yang dilakukan
oleh pendidik di kelas rendah dan kelas tinggi.
2) Langkah inti pembelajaran.
Langkah inti pembelajaran mencakup perhatian peserta didik kepada
pendidik, pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik, metode
pembelajaran yang digunakan pendidik, media pembelajaran yang
digunakan oleh pendidik, cara pendidik mengatasi peserta didik yang
melakukan keributan, dan pengaruh media pembelajaran terhadap siswa.
3) Langkah penutup pembelajaran.
Langkah penutup pembelajaran mencakup cara pendidik mengakhiri
pembelajaran, cara pendidik menilai hasil belajar peserta didik, cara
pendidik menyimpulkan materi pembelajaran, dan alokasi waktu yang
digunakan untuk penutup pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik di
kelas rendah dan kelas tinggi.

c. Observasi interaksi sosial.


Observasi interaksi sosial peserta didik dengan peserta didik, dan interaksi
sosial pendidik dengan peserta didik. Pengamatan ini bertujuan untuk
mengetahui perilaku, sifat serta sikap para peserta didik di sekolah dasar.

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh anggota kelompok setelah observasi


adalah sebagai berikut:

8
1) Penyusunan Laporan
a. Konsultasi dengan dosen pembimbing
b. Mengumpulkan data-data atau informasi yang telah diamati
c. Menyusun laporan berdasarkan data dan informasi yang diamati
sesuai dengan pedoman observasi
2) Pembekalan Mahasiswa
Pembekalan mahasiswa sebelum praktik dilapangan dalam rangka
mengamati pra kondisi di sekolah dasar, diperlukan kesiapan diri baik
fisik, mental, maupun materi yang nantinya dibutuhkan dalam
pelaksanaan observasi. Dari pembekalan ini mahasiswa mendapatkan
informasi dan pedoman-pedoman yang akan diamati dalam kegiatan pra
kondisi di sekolah dasar.
3) Konsultasi dengan Dosen Pembimbing
Setelah melakukan observasi, kami mengadakan konsultasi dengan dosen
pembimbing untuk meminta saran dalam penyusunan laporan
pengamatan di sekolah dasar.

2.2 Cara Mengumpulkan Data


Adapun metode yang dipergunakan selama kegiatan orientasi adalah sebagai
berikut.
1. Metode Observasi
Metode Observasi adalah cara pengumpulan data atau informasi dengan
mencermati langsung keadaan di lapangan. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan mengamati kemudian mencatat unsur fisik dan nonfisik sekolah,
pengamatan interaksi peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik
dengan pendidik. Pengamatan berupa unsur fisik yaitu infrastruktur sekolah,
pengamatan berupa non-fisik yaitu kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan
pendidik dari kegiatan awal, inti, hingga penutup pembelajaran, dan alokasi
waktu, pengamatan interaksi peserta didik dengan peserta didik dan pendidik
dengan peserta didik.

9
2. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah cara mengumpulkan data atau informasi dengan
bertanya langsung kepada narasumber. Pada wawancara ini narasumbernya
adalah kepala sekolah SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur. Dalam wawancara
ini kami menggunakan pedoman yang diberikan oleh dosen pembimbing untuk
mewawancarai narasumber. Hasil wawancara berupa data keadaan fisik sekolah,
keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, pendidik & tenaga kependidikan,
pengelolaan sekolah, dan pembiayaan sekolah.

10
BAB III
TEMUAN SELAMA ORIENTASI

3.1 Laporan Hasil Pengamatan Lingkungan Fisik

SD Muhammadiyah 06 Tebet Timur adalah salah satu sekolah yang berada


di DKI Jakarta, terletak ditengah-tengah pemukiman penduduk, SD
Muhammadiyah 06 Tebet Timur dibangun sekitar tahun 1960 an di komplek
Perguruan Muhammadiyah Cabang Tebet Timur. Kegiatan belajar mengajar
dilaksanakan pada pagi hari.

Kondisi Gedung SD Muhammadiyah 06 Tebet Timur mengalami rehab total


mulai tahun 1982. pada awalnya gedung ini hanya berlantai satu kemudian
direhab total menjadi; Gedung sebelah Utara menjadi dua lantai, Gedung
sebelah Barat sebagian berlantai 2 sebagian berlantai 3, Gedung sebelah Timur
menjadi tiga lantai, Gedung sebelah Selatan menjadi tiga lantai.

Adapun pelaksanaan pembangunan dilaksanakan oleh pihak perguruan


dengan biaya swadaya.

Berikut adalah data SDN Sumur Batu 04 secara terperinci, yaitu :

1. Nama Sekolah : SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur


2. Alamat : Jl. Tebet Timur Raya No.565, Tebet
Timur, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan
Prov. D.K.I. Jakarta
3. Status Sekolah : Swasta
4. Luas Tanah : 3125 m²
5. Jumlah Ruang Kelas : 22 kelas
6. Bangunan lain yang ada;
 Ruang Perpustakaan
 Ruang Guru
 Ruang Kepala Sekolah

11
 Ruang Lab. Mipa
 Ruang Lab. Komputer
 Ruang Rapat Guru
 Ruang Staff
 Ruang Indoor
 Toilet / WC Siswa
 Ruang Olahraga
 Ruang Kantin
 Lapangan
 Mushola
 Ruang Unit Kesehatan Sekolah
 Dapur
 Gudang
a. Perpustakaan

Fasilitas yang disediakan oleh SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur


meliputi ruang perpustakaan, ruang perpustakaan di SDS Muhammadiyah 06
cukup memadai dikarenakan ruang perpustakaan sudah dilengkapi dengan
lemari dan rak, koleksi buku, meja kerja dan meja baca. Terdapat pula
beberapa kursi yang disediakan untuk belajar kelompok . Luas perpustakaan
96 m2 denan ukuan 6x16. Setiap siswa perkelas setiap hari mengunjungi
perpustakaan secara bergantian. Pada hari jumat kelas I mengunjungi
perpustakaan, hari senin kelas II, hari selasa kelas III, hari rabu kelas IV, dan
hari kamis kelas V dan kelas VI.

b. Ruang Tata Usaha

Ruang Tata Usaha terletak disamping ruang kepala sekolah. Ruang tata
usaha berpisah dengan ruang guru. Jumlah petugas TU sebanyak 2 orang,
sedangkan jumlah pendidik sebanyak 30 orang.

12
c. Ruang Kepala Sekolah

Ruang Kepala Sekolah terletak di lantai satu bersebelahan dengan ruang


Tata Usaha. Di ruang kepala sekolah terdapat kursi pimpinan, meja
pimpinan, satu set kursi dan meja tamu, vas bunga, simpol kenegaraan,
lemari, papan statistic, jam dinding, lampu, dan kipas angin.

d. Ruang Guru

Ruang guru terletak di lantai satu, memiliki ukuran ruangan 6x16 dengan
luas 96m2. Terdiri atas meja dan kursi kerja, tempat sampah, jam dinding,
tempat cuci tangan, kursi tamu, papan pengumuman, lemari, dan simbol
kenegaraan.

e. Ruang Seni

Ruang seni bergabung dengan ruang perpustakaan, di ruang


perpustakaan terdapat berbagai alat seni seperti marching band. Jumlah
koleksi ada tiga yaitu marching band, marawis, dan gamelan.

f. Mushola

SDS Muhammadiyah 06 memiliki mushola di lantai 1, mushola tersebut


dilengkapi dengan alat ibadah, lemaari, kipas angin, lampu, tempat
berwudhu, dan gambar-gambar petunjuk shalat. Ruang mushola juga sangat
memadai para siswa untuk melakukan kegiatan ibadah. Luas tempat
beribadah SDS Muhammadiyah 06 ini adalah 132m2 dengan ukuran 6x22.

g. Unit Kesehatan Sekolah (UKS)

Di lantai satu juga terdapat ruang unit kesehatan sekolah dalam kondisi
cukup baik. Ruang unit kesehatan sekolah sudah cukup menunjang untuk
membantu peserta didik yang sedang sakit atau cidera di sekolahan karena
ruangan ini terdiri dari kasur tidur, wastafel, AC, lampu, lemari, meja, jam
dinding, selimut, tandu, timbangan badan, pengukur tinggi badan, kursi,
perlengkapan P3K, catatan kesehatan siswa, tensimeter, thermometer badan,

13
tempat cuci tangan, dan tempat sampah. Ruang UKS ini memiliki ukuran
6x8 dengan luas 48m2.

h. Kantin

Kantin di SDS Muhammadiyah 06 sudah cukup memadai dikarenakan


ruangan kantin yang bersih, sanitasi baik, dan menjual makanan yang
bergizi. Ruangan kantin ini sudah memiliki tempat tersendiri, dengan ukuran
6x8 dan luas 48m2

i. Gudang

Di SDS Muhammadiyah 06 juga terdapat dua gudang yang memiliki luas


minimum, dapat dikunci, tertata dengan baik. Gudang menyimpan berbagai
kebutuhan seperti bola untuk olahraga dan buku yang sudah tidak digunakan.
Luas gudang ialah 56m2 dengan ukuran 4x7 dilengkapi lemari dan peralatan
olahraga.

j. Kelas

Ruang kelas terletak di lantai satu, dua dan tiga. Di lantai satu dan dua
terdiri atas satu ruang kelas satu, dua ruang kelas dua, satu ruang kelas tiga,
satu ruang kelas lima. Sedangkan di lantai tiga terdiri atas satu dua ruang
kelas empat, dan dua ruang kelas enam. Ukuran masing-masing kelas adalah
6xm dengan luas 1.056m2

Berikut adalah daftar inventaris di kelas I hingga kelas VI yaitu :

 Daftar Inventaris Kelas I


Nama Barang Jumlah
AC 2
Jam Dinding 1
Papan Tulis Panjang 1
Papan Pengumuman 1
Hiasan Kelas 1

14
Lemari 1
Loker 1
Meja Guru 1
Meja Siswa 30
Kursi Siswa 30
Kursi Guru 1
Simbol Kenegaraan Ada
Wastafel & P3K Ada
Tempat sampah 1

 Daftar Inventaris Kelas II


Nama Barang Jumlah
AC 2
Jam Dinding 1
Papan Tulis Panjang 1
Papan Pengumuman 1
Hiasan Kelas 1
Lemari 2
Meja Guru 1
Meja Siswa 30
Kursi Siswa 30
Kursi Guru 1
Simbol Kenegaraan Ada
Piala Ada
Peta Indonesia 1
Peta Dunia 1
Wastafel & P3K Ada
Tempat sampah 1

 Data Inventaris Kelas III

15
Nama Barang Jumlah
AC 2
Jam Dinding 1
Papan Tulis Panjang 1
Papan Pengumuman 1
Hiasan Kelas 1
Lemari 2
Meja Guru 1
Meja Siswa 30
Kursi Siswa 30
Kursi Guru 1
Simbol Kenegaraan Ada
Piala Ada
Peta Indonesia 1
Peta Dunia 1
Wastafel & P3K Ada
Tempat sampah 1

 Data Inventaris Kelas IV


Nama Barang Jumlah
AC 2
Jam Dinding 1
Papan Tulis Panjang 1
Papan Pengumuman 1
Hiasan Kelas 1
Lemari 2
Meja Guru 1
Meja Siswa 30
Kursi Siswa 30
Kursi Guru 1

16
Simbol Kenegaraan Ada
Piala Ada
Peta Indonesia 1
Peta Dunia 1
Wastafel & P3K Ada
Tempat sampah 1

 Data Inventaris Kelas V


Nama Barang Jumlah
AC 2
Jam Dinding 1
Papan Tulis Panjang 1
Papan Pengumuman 1
Hiasan Kelas 1
Lemari 2
Meja Guru 1
Meja Siswa 30
Kursi Siswa 30
Kursi Guru 1
Simbol Kenegaraan Ada
Piala Ada
Peta Indonesia 1
Peta Dunia 1
Wastafel & P3K Ada
Tempat sampah 1

 Data Inventaris Kelas VI


Nama Barang Jumlah
AC 2

17
Jam Dinding 1
Papan Tulis Panjang 1
Papan Pengumuman 1
Hiasan Kelas 1
Lemari 2
Meja Guru 1
Meja Siswa 30
Kursi Siswa 30
Kursi Guru 1
Simbol Kenegaraan Ada
Piala Ada
Peta Indonesia 1
Peta Dunia 1
Wastafel & P3K Ada
Tempat sampah 1
Papan Absensi 1

k. Lapangan

SDS Muhammadiyah memiliki lapangan yang dipergunakan untuk mata


pelajaran olahraga, senam bersama, dan kajian agama.

l. Parkiran

SDS Muhammadiyah memiliki area parkir, luas cukup memadai, dan


memiliki sistem pengamanan berupa satpam sekolah yang menjaga parkiran
serta terdapat beberapa rambu lalu lintas sesuai keperluan.

m. Pendidik dan Tenaga Pendidik

Pendidik di SDS Muhammadiyah pada tahun ajaran 2019/2020


berjumlah sebanyak tiga puluh (30) pendidik. Pendidik tersebut 100% sudah

18
memenuhi kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat
(D4) dari program studi terakreditasi.

100
30 30
100
Maka, seluruh pendidik sejumlah 30 orang sudah terkualifikasi
memiliki pendidikan minimum yaitu sarjana (S1).

Tidak semua pendidik memiliki sertifikat pendidik. Hanya 50%


pendidik yang memiliki sertifikat pendidik. Pendidik mata pelajaran
pendidikan agama dan muatan lokal yang mengajar sesuai dengan latar
belakang pendidikan.

Pendidik memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan


sosial yang memenuhi kualifikasi. Pendidik juga melaksanakan konseling
kepada peserta didik yang mengalami permasalahan belajar.

n. Peserta Didik

Peserta didik di SDS Muhaammadiyah 06 pada tahun ajaran 2019/2020


berjumlah sebanyak lima ratus lima puluh tujuh (557) siswa. Berikut adalah
rincian siswa di SDS Muhammadiyah 06 yaitu :

Kelas Jumlah
Kelas I 112
Kelas II 108
Kelas III 82
Kelas IV 88
Kelas V 88
Kelas VI 83
Total 557

19
3.2 Laporan Hasil Pengamatan Aktivitas Sekolah
1. Unsur non fisik lainnya di SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur
Unsur non fisik lain yang mempunyai peran penting bagi sekolah adalah
keamanan sekolah. Keamanan di sekolah dijaga oleh satu orang pengurus,
yaitu satu orang satpam dan satu orang penjaga sekolah. Satpam ini menjaga
keamanan sekolah pada siang hari selama proses KBM sedang berlangsung.
Satpam bertugas mengawasi siapa saja yang memasuki lingkungan sekolah
dalam arti tamu-tamu di luar warga sekolah sendiri. Selain itu, satpam juga
mengatur ketertiban siswa maupun guru dalam memarkirkan kendaraan
mereka baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah (di depan
sekolah).
2. Pola tingkah laku secara umum
Jika dalam hal ini, kita membicarakan masalah pola tingkah laku secara
umum siswa di SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur, Jakarta Selatan.
Seluruh warga SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur harus mampu dalam
mempertahankan perilaku sehari-hari. Di SDS Muhammadiyah 06 Tebet
Timur memiliki tata tertib yang mengatur dan harus ditaati oleh seluruh
warganya baik oleh setiap guru, pegawai maupun siswa dalam mengikuti
berbagai aktivitas sekolah yang harus ditaati bersama. Khusus untuk siswa
memiliki tata tertib tersendiri sebagai pedoman siswa dalam bertingkah laku
selama mengikuti aktivitas di lingkungan sekolah. Disamping adanya Tata
Tertib yang mengatur seluruh warga sekolah, tidak menimbulkan hubungan
yang tidak harmonis antar wargasekolah tersebut. Hubungan sosial antar
komponen sekolah di SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur, baik hubungan
siswa-siswa, siswa-guru, siswa-guru-pegawai, guru-guru, maupun kepala
sekolah-bawahannya sudah berjalan dengan baik. Dengan adanya hubungan
yang baik, maka akan tercipta suasana yang harmonis di lingkungan
sekolah. Selain itu, mereka juga saling bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama dalam memecahkan masalah. Hubungan antara kepala sekolah
dengan bawahannya juga baik dilihat dari koordinasi yang baik antara yang
satu dengan yang lainnya. Suatu hubungan atau adanya interaksi sangat

20
didasari oleh adanya sifat individu yang berbeda satu sama lain. Dalam
kehidupan sosial mereka tetap terlihat akrab, dapat diamati pada saat mereka
berada di ruang guru, pada jam istirahat, maupun pada saat berada di luar
kelas. Kepala sekolah khususnya sebagai orang yang bertanggung jawab
penuh terhadap SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur dalam hal ini
membina dan memelihara kehidupan sekolah agar tetap kondusif, selalu
berusaha menjaga hubungan baik dengan semua komponen sekolah. Setiap
hari jum’at pagi di sd tersebut diadakan market day di minggu pertama lalu
pada jum’at kedua diadakan kajian bersama seperti solat duha di ruang
ibadah dan seterusnya secara bergantian.
3. Standar pengelolaan di SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur
a. Di SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur memiliki visi, misi, tujuan yang
jelas sesuai ketentuan, meliputi perumusan, keputusan, penetapan, dan
peninjauan.
b. Sekolah telah merumuskan dan menetapkan, Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) sesuai ketentuan,
meliputi disusun sesuai rekomendasi hasil evaluasi diri, diputuskan
dalam rapat dewan pendidik, disahkan oleh Dinas Pendidikan/Kantor
Kemenag, serta dituangkan dalam dokumen tertulis.
c. Sekolah memiliki pedoman pengelolaan, meliputi KTSP, kalender
pendidikan/akademik, struktur organisasi, pembagian tugas guru,
pembagian tugas tenaga kependidikan, peraturan akademik, tata tertib,
kode etik, dan biaya operasional.
d. Sekolah melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahunan, meliputi
KTSP, kalender pendidikan, program pembelajaran, penilaian ahsil
belajar siswa, dan peraturan akademik.
e. Sekolah melakukan kegiatan kesiswaan, meliputi penerimaan peserta
didik baru, layanan konseling, ekstrakurikuler, dan pembinaan prestasi.
Sekolah tidak melakukan penulusuran alumni.

21
f. Sekolah mendayagunakan pendidik dan tenaga kependidikan, meliputi
pemenuhan kebutuhan, pemberdayaan, pengembangan dan promosi,
serta penghargaan.
g. Sekolah melaksanakan penilaian kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan, meliputi kesesuaian penugasan dengan latar belakang
pendidikan, keseimbangan beban kerja, pencapaian prestasi, dan
keikutsertaan dalam berbagai lomba.
h. Sekolah menyusun pedoman pengelolaan pembiayaan investasi dan
operasional sesuai 5 ketentuan, meliputi penyusunan mengacu pada
standar pembiayaan, mengatur tentang sumber pemasukan, mengatur
tentang penyusunan dan pencairan anggaran, mengatur tentang
kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam membelanjakan
anggaran, dan mengatur tentang pembukuan.
i. Sekolah melibatkan peran masyarakat dan membangun kemitraan
dengan lembaga lain yang relevan dalam melakukan berbagai kegiatan
pengelolaan pendidikan, antara lain lembaga pendidikan, kesehatan,
kepolisian, keagamaan dan masyarakat, dunia usaha, serta
pengemabngan minat dan bakat.
j. Sekolah melaksanakan kegiatan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah
sekali dalam 1 tahun dalam rangka pemenuhan Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
k. Kepala sekolah melaksanakan 8-9 tugas kepemimpinan dalam mengelola
sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip kepemimpinan pembelajaran yang
meliputi menjabarkan visi ke dalam misi, merumuskan tujuan dan target
mutu, menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan,
membuat rencana kerja strategis dan rencanakerja tahunan, melibatkan
guru dan komite, meningkatkan motivasi kerja, menciptakan lingkungan
pembelajarana yange efektif, meningkatkan mutu, serta memberi teladan.
l. Sekolah memiliki Sistem Informasi Manajemen (SIM) terpenuhi 4
komponen, meliputi pengelolaan SIM, penyediaan fasilitas SIM,
penugasan pengelola SIM/operator, serta pelaporan data dan informasi.

22
3.3 Laporan Hasil Pengamatan Belajar
a. Hasil Pengamatan Belajar di Kelas Rendah
1. Informasi Pengajar

Identitas Pendidik sebagai narasumber dari kegiatan orientasi :

Nama : Yayi Sri Rezeki, S.Pd.


Mata Pelajaran : Matematika
Materi yang diajar : Bangun Ruang
Kelas : II A
Waktu ke- : 08.00 – 09.30 WIB

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berupa rumusan


indikator pembelajaran yang mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar,
kata kerja yang dapat diukur, disusun secara otomatis.

Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berupa tujuan


pembelajaran yang mengacu pada indicator, memuat aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan, pendidik menyusun secara sistematis.

Pendidik melakukan pengorganisasian rencana pelaksanaan pembelajaran


sesuai indikator, kontekstual dengan kehidupana peserta didik sehari-hari,
sesuai alokasi waktu dan disusun secara sistematis.

Pendidik menggunakan media pembelajaran. Pendidik melakukan kegiatan


pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, membuat kegiatan awal
pembelajaran dengan memberikan sebuah motivasi dan apersepsi. Pendidik
melakukan kegiatan inti pembelajaran membuat pembelajaran berkaitan
dengan kehidupan peserta didik sehari-hari. Pendidik melakukan kegiatan
penutupan, membuat kesimpulan pada pembelajaran, pendidik tidak
memberikan evaluasi, tetapi pendidik memberikan pengayaan kepada peserta
didik.

23
Instrumen penilaian pembelajaran di rencana pelaksanaan pembelajaran
tertata dengan rapih dan sistematis dilengkapi dengan rubric skor. Penggunaan
bahasa tulis sesuai dengan PUEBI, Sistematis, dan Rapi.

3. Pelaksanan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran di kelas mencakup beberapa hal yaitu membuka


pelajaran, inti pelajaran, dan menutup pelajaran. Ketiganya merupakan
kegiatan rutin yang dilakukan seorang guru ketika memasuki ruang kelas.

a. Langkah Awal Pembelajaran

Pendidik memasuki kelas dan peserta didik masuk ke dalam kelas,


peserta didik duduk di bangku masing-masing. Peserta didik duduk secara
berkelompok, terdiri dari empat kelompok. Pendidik menunjuk satu peserta
didik untuk memimpin doa dan memberi salam. Peserta didik yang
memimpin doa, kembali ke tempat duduknya. Pendidik mulai membuka
pembelajaran pada hari Selasa. Pendidik mengembangkan sikap spiritual,
dan sosial pada awal pembelajaran karena peserta didik dikempangkan nilai
kepemimpinan dan sopan santun yang merupakan nilai sosial. Pendidik
mengembangkan sikap spiritual saat melakukan doa.

Pendidik membuka pembelajaran dengan memberikan informasi


pembelajaran yang diajarkan yaitu pelajaran Matematika pada tema ke
empat. Pendidik memberikan sebuah stimulus kepada peserta didik.
Pendidik bertanya, “Anak-anak penhapus ini bentuknya apa?” “Bagaimana
dengan benda ini?”. Kemudian, peserta didik menjawab pertanyaan
pendidik, “Iya.” “balok.” “limas, kubus, kerucut bu.” Pendidik
mengembangkan pengetahuan yang dimiliki peserta didik mengenai bangun
ruang.

Pendidik memberikan informasi kegiatan menggambar bentuk bangun


ruang apa yang akan dilakukan oleh peserta didik, pendidik mengatakan
bahwa peserta didik menggambar kubus, balok, kerucut, limas. Pendidik

24
memberikan tugas yang mengembangkan keterampilan dan kreativitas pada
diri peserta didik.

Pendidik menyampaikan kembali bahwa peserta didik melanjutkan


kembali kegiatan pembelajaran menggambar bangun ruang yang dilakukan
peserta didik. Alokasi waktu kegiatan pembukaan adalah 15 menit.

b. Kegiatan Inti

Pendidik melakukan pendekatan kepada peserta didik. Pendidik


mengunjungi satu-persatu tempat duduk masing-masing kelompok. Pendidik
memberikan sebuah informasi mengenai bangun ruang saat melakukan
pendekatan kepada peserta didik. Pendidik memberikan saran dan pendapat
mengenai gambar peserta didik.

Pendidik menggunakan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan


komunikatif saat melakukan pendekatan kepada peserta didik. Guru
menggunakan metode pembelajaran yang sesuia dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran.

Pada saat guru memberikan penanganan pada peserta didik, peserta didik
memperhatikan perkataan dari pendidik. Peserta didik sangat tertib dan
kondusif pada saat pembelajaran dimulai, tidak ada peserta didik yang
melakukan keributan, berjalan-jalan di kelas, bahkan tidak ada yang izin
untuk ke toilet. Peserta didik fokus dalam mengerjakan tugas yang diberikan
oleh pendidik serta aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Pendidik mengembangkan materi kegiatan menjadi lebih menarik


dengan mengaitkan kepada kehidupan peserta didik sehari-hari. Pendidik
menguasai materi pembelajaran sesuai kurikulum karena pendidik sudah
dapat berhasil mengembangkan teori belajar konstruktivistik yaitu peserta
didik dapat melakukan pembelajaran dengan pengetahuan yang sudah ia
miliki sebelumnya, lalu peserta didik mengembangkan pengetahuan yang ia
miliki mengenai bangun ruang, dan pendidik melakukan kegiatannya secara

25
berkelompok serta memperbolehkan peserta didik untuk mengembangkan
pendapat mereka mengenai macam-macam bangun ruang membuat peserta
didik dapat aktif sesuai dengan kreatifitas ide dari masing-masing yang
mereka miliki.

Pendidik tidak hanya menggunakan bahan ajar cetak sebagai sumber


belajar yaitu buku tematik siswa, bupena dan buku tematik guru. Tetapi
Pendidik memiliki sumber belajar lain untuk mengembangkan bahan ajarnya
seperti alat peraga yang membuat peserta didik dapat melihatnya secara
konkret. Alokasi waktu yang digunakan pendidik dalam kegiatan inti
pembelajaran adalah 60 menit.

c. Kegiatan Penutup

Pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan menilai hasil


kreativitas peserta didik. Pendidik menilai hasil kreativitas peserta didik
dengan mengunjungi masing-masing kelompok.

Pendidik memberikan perintah bagi anak yang sudah selesai


menggambar bangun ruang untuk merapihkan meja dan bangku yang
digunakan. Setelah menilai semua hasil kreativitas anak, pendidik
memberikan sebuah pengayaan berupa pekerjaan rumah di buku tematik.
Pendidik menunjuk satu orang peserta didik untuk memimpin doa dan
memberi salam penutup.

Peserta didik berdiri dengan rapih di tempat duduk yang berkelompok.


Kemudian, pendidik mengingatkan kembali mengenai pekerjaan rumah yang
sudah diberikan oleh pendidik. Pendidik menunjuk satu kelompok untuk
pulang terlebih dahulu, lalu menunjuk kelompok selanjutnya.

Alokasi waktu yang digunakan pendidik untuk menutup pembelajaran


adalah 15 menit.

26
4. Kesan Umum pada Pembelajaran yang Berlangsung di Kelas Rendah

Kesan yang didapatkan selama kegiatan berlangsung adalah praktikan


mengetahui cara mengembangkan pembelajaran dan mengetahui situasi dan
kondisi di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung.

Mengetahui metode pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran yang


diajarkan. Antusias para peserta didik yang berbeda-beda saat pembelajaran
dimulai. Cara pendidik dalam menangani peserta didik yang memiliki
semangat belajar yang kurang menjadi aktif di kelas.

5. Kekurangan dan Kelebihan dalam Pembelajaran

Kekurangan dari pembelajaran adalah pendidik tidak memberikan


kesimpulan pada pembelajaran.

Kelebihan dari pembelajaran adalah pendidik dapat mengembangkan


kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan meningkatkan kreativitas
peserta didik. Pendidik dapat mengatasi permasalahan peserta didik di dalam
kelas.

6. Rencana Pembelajaran Baru

Praktikan akan menggunakan beberapa sumber belajar sebagai bahan ajar,


praktikan akan membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan dengan
menggunakan media pembelajaran berupa teknologi untuk menstimulus
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Praktikan juga akan menggunakan
beberapa metode pembelajaran apabila materi yang diajarkan memungkinkan
untuk melakukan beberapa metode. Praktikan akan menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan sebuah tes formatif berupa
kuis kepada peserta didik.

27
b. Hasil Pengamatan Belajar di Kelas Tinggi
1. Informasi Pengajar

Identitas Pendidik sebagai narasumber dari kegiatan orientasi :

Nama : Sri Insani, S.Pd


Mata Pelajaran : Plbj
Materi yang diajar : Permainan
Kelas :VA
Waktu ke- : 09.30 – 11.00 WIB

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berupa rumusan


indikator pembelajaran yang mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar,
kata kerja yang dapat diukur, disusun secara otomatis.

Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berupa tujuan


pembelajaran yang mengacu pada indikator, memuat aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan, pendidik menyusun secara sistematis.

Pendidik melakukan pengorganisasian rencana pelaksanaan pembelajaran


sesuai indikator, kontekstual dengan kehidupana peserta didik sehari-hari,
sesuai alokasi waktu dan disusun secara sistematis.

Pendidik tidak menggunakan media pembelajaran. Pendidik melakukan


kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, membuat
kegiatan awal pembelajaran dengan memberikan sebuah motivasi dan
apersepsi. Pendidik melakukan kegiatan inti pembelajaran membuat
pembelajaran berkaitan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari. Pendidik
melakukan kegiatan penutupan, tidak membuat kesimpulan pada pembelajaran,
pendidik tidak memberikan evaluasi, tetapi pendidik memberikan pengayaan
atau tugas kepada peserta didik.

Pendidik hanya menggunakan satu metode yaitu metode diskusi dengan


menggunakan pendekatan belajar aktif yaitu pendidik mengaitkan materi
dengan kehidupan dunia nyata siswa sehingga siswa tersebut sangat antusias
dalam menyampaikan pendapat atau pikirannya. Pendidik memberikan materi
tentang Pemainan betawi kepada siswa, siswa mengetahui apa saja permainan
betawi itu dengan melihat pengalaman mereka saat di kehidupan sehari-hari.
Siswa mulai menyampaikan pendapatnya mengenai permainan betawi. Alokasi
waktu yang dilakukan pendidik sudah proporsional yaitu kegiatan awal 15
menit, kegiatan inti 60 menit, dan kegiatan akhir 15 menit.

28
Instrumen penilaian pembelajaran di rencana pelaksanaan pembelajaran
tertata dengan rapih dan sistematis dilengkapi dengan rubric skor. Penggunaan
bahasa tulis sesuai dengan PUEBI, Sistematis, dan Rapi.

3. Pelakasanan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran di kelas mencakup beberapa hal yaitu membuka


pelajaran, inti pelajaran, dan menutup pelajaran. Ketiganya merupakan
kegiatan rutin yang dilakukan seorang guru ketika memasuki ruang kelas.

a. Langkah Awal Pembelajaran

Pendidik memasuki kelas dan peserta didik masuk ke dalam kelas,


peserta didik duduk di bangku masing-masing. Peserta didik duduk secara
individu di kursinya masing-masing. Pendidik menunjuk satu peserta didik
untuk memimpin doa dan memberi salam. Peserta didik yang memimpin
doa, kembali ke tempat duduknya. Setelah berdo’a bersama pendidik
bertanya kepada peserta didik mengenai kehadiran para siswa. Pendidik
mulai membuka pembelajaran pada hari jum’at. Pendidik mengembangkan
sikap spiritual, dan sosial pada awal pembelajaran karena peserta didik
dikembangkan nilai kepemimpinan dan sopan santun yang merupakan nilai
sosial. Pendidik mengembangkan sikap spiritual saat melakukan doa.

Pendidik membuka pembelajaran dengan memberikan informasi


pembelajaran yang diajarkan yaitu pelajaran plbj atau pendidikan lingkungan
dan budaya Jakarta. Pendidik memberikan sebuah stimulus kepada peserta
didik. Pendidik bertanya, “Anak-anak ada yang tau apa saja pemainan
betawi?” “Bagaimana cara memainkannya?” “Bagaimana cara kita bermain
dengan berkelompok?”. Kemudian, peserta didik menjawab pertanyaan
pendidik dengan antusias dan semangat. Pendidik memberikan informasi
mengenai pemainan betawi kepada peserta didik, pendidik mengatakan
bahwa peserta didik dapat melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Alokasi waktu kegiatan pembukaan adalah 15 menit.

b. Kegiatan Inti

Pendidik melakukan pendekatan kepada peserta didik. Pendidik


mengunjungi satu-persatu tempat duduk masing-masing peserta didik.
Pendidik memberikan sebuah informasi mengenai permainan betawi saat
melakukan pendekatan kepada peserta didik.

Pendidik menggunakan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan


komunikatif saat melakukan pendekatan kepada peserta didik. Guru

29
menggunakan metode pembelajaran yang sesuia dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran.

Pendidik melakukan sebuah apresiasi kepada peserta didik pada saat


mereka menyampaikan pendapatnya, pendidik juga memberikan sebuah
penalaran berupa penekanan dengan mengatakan kepada peserta didik bahwa
jika kita tidak melestarikan budaya betawi melalui permainan dengan baik
maka permainan betawi bisa hilang dan kebudayaannya berkurang.

Pada saat guru memberikan penanganan pada peserta didik, peserta didik
memperhatikan perkataan dari pendidik. Peserta didik kurang tertib dan
kurang kondusif pada saat pembelajaran dimulai, ada peserta didik yang
melakukan keributan, berjalan-jalan di kelas, bahkan ada yang izin untuk ke
toilet. Peserta didik kurang fokus dalam mengerjakan tugas yang diberikan
oleh pendidik.

Pendidik mencoba mengembangkan materi pembelajaran menjadi lebih


menarik dengan mengaitkan kepada kehidupan peserta didik sehari-hari.
Pendidik menguasai materi pembelajaran sesuai kurikulum karena pendidik
sudah dapat berhasil mengembangkan teori belajar behaviouristik yaitu
dengan memberikan stimulus kepada peserta didik dan peserta didik dapat
melakukan pembelajaran dengan baik walaupun kelas dalam keadaan kurang
kondusif.

Pendidik hanya menggunakan bahan ajar cetak sebagai sumber belajar


yaitu buku tematik siswa, bupena dan buku tematik guru. Pendidik tidak
memiliki sumber belajar lain untuk mengembangkan bahan ajarnya.

Pendidik menangani peserta didik yang tidak memperhatikan saat


pembelajaran dengan menegur peserta didik tersebut. Kemudian
memberikan motivasi agar peserta didik tersebut dapat memperhatikan
materi yang disampaikan oleh pendidik.

Alokasi waktu yang diperlukan yaitu 60 menit saat peserta didik


berdiskusi dan menyampaikan pendapat sebagai kegiatan pembelajaran yang
dilakukan pada hari jum’at.

c. Kegiatan Penutup

Pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan ulasan


materi yang telah disampaikan. Pendidik memberikan perintah bagi anak-
anak untuk memasukkan alat tulis mereka ke dalam tas. Pendidik
memberikan sebuah pengayaan berupa pekerjaan rumah di buku tematik

30
siswa. Pendidik menunjuk satu orang peserta didik untuk memimpin doa dan
memberi salam penutup.

Peserta didik berdiri dengan rapih di tempat duduk mereka masing-


masing. Kemudian, pendidik mengingatkan kembali mengenai pekerjaan
rumah yang sudah diberikan oleh pendidik. Alokasi waktu yang digunakan
pendidik untuk menutup pembelajaran adalah 15 menit.

4. Kesan Umum pada Pembelajaran yang Berlangsung di Kelas Tinggi

Kesan yang didapatkan selama kegiatan berlangsung adalah praktikan


mengetahui bagaimana cara guru mengajar dengan teori behaviouristik dan
mengetahui situasi dan kondisi di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung.

Mengetahui metode pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran yang


diajarkan. Antuisias para peserta didik yang berbeda-beda saat pembelajaran
dimulai. Cara pendidik dalam menangani peserta didik yang memiliki
semangat belajar yang kurang dan masalah dalam belajar.

5. Kekurangan dan Kelebihan dalam Pembelajaran

Pendidik tidak menggunakan media pembelajaran yang membantu dalam


proses pembelajaran, pendidik hanya menggunakan satu metode dalam
kegiatan belajar-mengajar dan pendidik hanya menggunakan satu sumber
belajar sebagai bahan ajar.

Kelebihan dari pembelajaran adalah pendidik dapat mengembangkan


kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan meningkatkan sikap percaya
diri peserta didik.

6. Rencana Pembelajaran Baru

Praktikan akan menggunakan beberapa sumber belajar sebagai bahan ajar,


praktikan akan membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan dengan
menggunakan media pembelajaran berupa teknologi untuk menstimulus
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Praktikan juga akan menggunakan
beberapa metode pembelajaran apabila materi yang diajarkan memungkinkan
untuk melakukan beberapa metode. Praktikan akan menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan sebuah tes formatif berupa
kuis kepada peserta didik.

31
BAB IV

PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan
Kegiatan Prakondisi ke-SD-an bertujuan untuk mengetahui tentang hal-hal
dasar yang ada di Sekolah Dasar serta menambah pengalaman melalui adanya
kegiatan Pra Kondisi ke-SD-an ini. Pada Prakondisi ke-SD-an kali ini, kami
melakukan observasi ke SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur dengan tujuan
untuk menganalisis berbagai hal yang ada di sekolah tersebut serta mengamati
proses pembelajaran mulai dari kelas rendah sampai ke kelas tinggi.
Setelah melaksanakan kegiatan observasi di sekolah dasar swasta, sangat
banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kami dapatkan. Jika di kampus
kita diajarkan bermacam-macam mata kuliah, bagaimana menyikapi peserta
didik, bagaimana cara kita menciptakan suasana kelas yang kondusif, namun
pada saat kita melakukan observasi di sekolah dasar kita dapat melihat langsung
suasana dan lingkungan di sekolah. Pada intinya, kegiatan observasi ini sangat
berguna untuk mengetahui secara langsung situasi dan kondisi di sekolah dasar
baik secara fisik maupun non fisik. Observasi ini bisa kita sebut sebagai awal
kita sebagai calon pendidik untuk mengetahui bagaimana kenyataan atau realita
pembelajaran di kelas dan pemantapan kelak saat sudah memasuki dalam dunia
kerja. Dari hasil kegiatan observasi di SDS Muhammadiyah 06 Tebet Timur,
kami membuat kesimpulan bahwa sekolah tersebut sudah memenuhi standar
pendidikan meski ada beberapa kekurangan di beberapa titik.

4.2 Saran
Seorang guru pada hakikatnya harus mengetahui bagaimana cara menjadi
guru yang professional. Hal ini tentunya sangat diperlukan karena seorang guru
harus bisa memenuhi standar pendidikan dengan baik. Ketika standar pendidikan
telah terpenuhi maka akan semakin baik proses pembelajaran yang terjadi.

32
Selain itu, sarana dan prasarana menjadi salah satu pendukung terjadinya proses
pembelajaran yang efektif
Kami sadar dalam melaksanakan kegiatan observasi ini masih banyak
kekurangan. Namun, kami telah berusaha melaksanakannya secara maksimal.
Selain itu, laporan observasi/pengamatan ini juga masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan guna
memperbaiki laporan ini.

33
DAFTAR PUSTAKA

https://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sekolah/687D543B94C25E5F4421

https://sdmuh06tebet.sch.id/profil-sd-muhammadiyah-06-tebet-timur/

34
LAMPIRAN

Tempat parkir Gedung Tampak Depan

Ruang kepala Sekolah Ruang Staff

35
Ruang Guru Ruang Siswa / Kelas

Student Center Room / Musola Ruang Olahraga

Kantin Ruang Olahraga Indoor

36
Ruang UKS Lapangan

Ruang Aula Lab Komputer

Gudang Dapur Toilet / WC

37
Ruang Perpustakaan Lorong Sekolah Lobby Depan

Lab IPA Ruang Tata Usaha

38

Anda mungkin juga menyukai