Anda di halaman 1dari 2

A.

Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup berkelompok saling
membutuhkan satu sama lain. Sebagai makhluk sosial dan hidup berkelompok dalam
kehidupan sehari-hari tentu tidak luput dari interaksi atau komunikasi. Komunikasi
merupakan proses penyampaian pesan atau interaksi dari pengirim kepada penerima.
Oleh karena itu, komunikasi harus ada timbal balik (feedback) antara komunikator
dengan komunikan. Begitu juga dengan pendidikan membutuhkan komunikasi yang baik,
sehingga apa yang disampaikan, dalam hal ini materi pelajaran, oleh komunikator (guru)
kepada komunikan (siswa) bisa dicerna dengan optimal, sehingga tujuan pendidikan yang
ingin dicapai bisa terwujud.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan atau audiens, baik itu dalam bentuk simbol ataupun lambang dengan harapan
bisa membawa atau memahamkan pesan itu kepada lawan bicara serta berusaha
mengubah sikap dan tingkah laku. Komunikasi memiliki peranan penting bagi kehidupan
manusia pada berbagai aspek, Komunikasi juga digunakan dalam dunia pendidikan dan
memiliki peranan yang begitu penting dalam dunia pendidikan. Komunikasi dalam
pendidikan sangat penting antar pendidik maupun peserta didik. Komunikasi memiliki
beberapa fungsi, seperti : 1.) Fungsi Informatif, yaitu untuk memberi keterangan,
informasi, data, atau fakta yang berguna dari pendidik kepada peserta didik, 2.) Fungsi
persuasif, yaitu untuk mengarahkan individu berperilaku sesuai keinginan komunikator,
yaitu memberi arahan atau control pengawasan seperti pendidik kepada peserta didik, 3.)
Fungsi edukatif, yaitu untuk mendidik setiap individu, seperti pendidik menjalankan
proses pembelajaran kepada peserta didik 4.) Fungsi ekspresif, yaitu untuk
mengungkapkan perasaan/emosi, seperti: rasa gembira, senang, kesal, sedih, dan
sebagainya.
Komunikasi merupakan aktivitas mendasar bagi setiap orang. Kesuksesan dalam
berkomunikasi ditentukan oleh caranya membangun komunikasi tersebut. Untuk
mencapai target yang dituju, diperlukan strategi komunikasi yang baik. Seperti halnya
memotivasi peserta didik dalam pembelajaran. Tanpa strategi yang baik, pesan yang
disampaikan akan sulit untuk menjadi motivasi bagi peserta didik tersebut. Selanjutnya
tujuan komunikasi dalam pendidikan, jika kita sebagai pendidik maka kita sering
berhubungan dengan peserta didik, oleh karena itu, kita bertujuan menyampaikan
informasi tentang materi pelajaran yang akan diajarkan, agar materi pelajaran yang
disampaikan dapat dimengerti dan dipahami sebagai komunikasi yang kita laksanakan
dapat tercapai.
Dengan komunikasi yang baik, pengetahuan, pemahaman dan bahkan watak
seseorang bisa dibentuk. Meski demikian, terdapat beberapa hambatan dalam proses
komunikasi pendidikan yang efektif. Faktor kepercayaan yang paling mendasar dari
komunikasi alami sering kali luput dari pandangan aktor-aktor akademis dan penelitian-
penelitian terdahulu. Kepercayaan dalam hal ini memainkan peranan yang paling
mendasar dalam membangun proses komunikasi pendidikan yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai