Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Madrasah adalah suatu organisasi sosial dibidang jasa yang bergerak
dalam bidang Pendidikan, Madrasah seperti dalam Permenag no 29 tahun 2014
tentang kepala Madrasah dijelaskan bahwa Madrasah Adalah suatu Pendidikan
formal dalam binaan Mentri Agama yang menyelenggarakan Pendidikan umum
dan kejuruan dengan kekhasan agama Islam yang mencakup Raudhatul Athfal
( RA ), madrasah Intidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK).
Kepala Madrasah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk
memimpin penyelenggaraan Pendidikan pada madrasah.
Didalam Lembaga Pendidikan atau madrasah terdapat organisasi
madrasah yang terdiri dari Kepala Madrasah, guru, komite madrasah dan orang
tua murid dan murid madrasah. Kesemuanya harus memiliki sinegritas satu sama
lain, Melalui komunikasi yang baik maka akan tercapai kelancaran proses
penyelenggaraan pendidikan di madrasah .
Didalam Lembaga Pendidikan kita mengenal adanya kepala madrasah dan
guru, kepala madrasah dan guru merupakan dua elemen yang sangat penting,
Kepala madrasah hendaknya memiliki kemampuan merencanakan, mengelola
atau mengorganisasikan, menjalankan kepimpinannya degan baik serta
mengawasi antau mengontrol jalannya pelaksanaan Pendidikan sesuai dengan
arah visi dan misi pendidikannya yang tentunya searah dengan kebijakan
pemerintah dalam Pendidikan Nasional. Tugas dan fungsi Kepala Madrasah
selanjutnya dijelaskan pada Bab II pasal 3 tentang Tugas Dan Fungsi Kepala
Madrasah yaitu : Kepala madrasah mempunyai tugas dan fungsi yaitu
merencanakan, mengelola, memimpin dan mengendalikan program dan
komponen penyelenggaraan Pendidikan pada Madrasah.
Tugas dan fungsi Kepala Madrasah dijelaskan sebagai mana tersebut
diatas, yang sangat penting lainnya adalah dapat berkomunikasi dengan baik
tentang apa yang ada di dalam rencana visi dan misinya dengan guru-guru yang
akan melaksanakan pelaksanaan dalam pembelajarannya dalam mencapi target
pencapaiannya.
Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara
berbagai sub sistem dalam Madrasah. komunikasi interaktif, ialah proses
pertukaran informasi yang berjalan secara berkesinambungan, pertukaran
pendapat dan sikap yang dipakai sebagai dasar penyesuaian di antara sub-sub
sistem dalam Madrasah , maupun antara mitra kerja. Frekuensi dan intensitas
komunikasi yang dilakukan juga turut mempengaruhi hasil dari suatu proses
komunikasi tersebut.
Hafied Cangara mendefinisikan “komunikasi adalah semua prilaku yang
membawa pesan dan yang diterima orang lain perilaku tersebut bisa verbal dan
non verbal
Everest M.Rogers menyatakan bahwa “komunikasi adalah proses dimans
suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud
mengubah tingkah laku mereka.” Atau lebih jelasnya komunikasi adalah suatu
pemindahan informasi mengenai pikiran dan perasaan.
Dari definisi- definisi diatas dapat disimpulkan bahwa komuniksi adalah
proses penyampaian informasi dari sesorang kepada orang lain , baik verbal
maupun non verbal melalui symbol-simbol ataupun isyarat-isyarat asalkan
komunikasi itu dapat dipahami oleh kedua belah pihak.
Dalam hal komunikasi yang terjadi antar guru, kompetensi komunikasi yang
baik akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya,
sehingga tingkat kinerja suatu organisasi (Madrasah) menjadi semakin baik. Dan
sebaliknya, apabila terjadi komunikasi yang buruk akibat tidak terjalinnya
hubungan yang baik, sikap yang otoriter atau acuh, perbedaan pendapat atau
konflik yang berkepanjangan, dan sebagainya, dapat berdampak pada hasil kerja
yang tidak maksimal.
Kemampuan komunikasi verbal adalah kemampuan potensial seseorang
dibidang Bahasa yang dapat diukur melalui tes pengetahuan verbal kosakata atau
pembendaharaan kata, padanan kata, atau verbal analogi, persamaan kata atau
sinonim atau antonym serta verbal lainnya.
Kemampuan komunikasi verbal yang baik, seseorang atau komunikan
( pendengar atau pembaca) mudah untuk memahami pesan baik itu secara tertulis
atau secara lisan yang disampaikan guru.
Berdasarkan hasil tes kemampuan verbal yang dilaksanakan di madrasah
Ibtidaiyah Esa Nusa Islamic school terhadap 23 guru maka didapat dengan nilai
total 1227,50 atau dengan rerata 53,37, termasuk dalam katagori cukup, hal ini
menunjukan bahwa kemampuan verbal masih belum baik dengan kata lain
seseorang guru atau komunikan (baik pendengar atau pembaca) belum mampu
memahami pesan itu baik secara tertulis atau secara lisan yang disampaikan
pimpinan.
Hal ini dapat juga berhubungan dengan intelegensi seseorang guru, semakin
tinggi intelegensi seorang guru biasanya mempunyai pengetahuan umum atau
informasi serta wawasan yang luas, tes kemampuan verbal berkaitan dengan
kemampuan Bahasa serta tingkat Pendidikan.
Pengetahuan guru sangat berkaitan dengan kemampuan komunikasi verbal,
semakin banyak pengetahuan yang diketahui maka semakin tinggi tingkat
intelegensi, wawasan dan pengetahuan guru tersebut.
Semakin tinggi pengetahuan seseorang dapat di lihat dari kemampuan
berfikir logis, yaitu mampu menjelaskan secara logika, sebab akibatnya secara
sistematis.
Masih rendahnya komunikasi verbal guru dalam mengajar mengakibatkan
kurangnya inovasi guru dalam penyampaikan pesan pembelajaran dalam materi
ajar, hal ini disebabkan karena masih rendahnya pengetahuan atas penguasaan
materi ajar guru, Guru kurang memahami komunikasi verbal dari kepala madrasah
Guru belum mengaplikasikan hasil bimtek baik Teknik bagaimana
menyampaikan materi ajar yang baik, Teknik pembelajaran yang telah di lakukan
di madrasah.

Berdasarkan Uraian masalah diatas, maka Kepala Madrasah Mis Esa Nusa
Islamic School Tangerang melakukan Tindakan penelitian yang berjudul :
Upaya Peningkatan kemampuan komunikasi verbal melalui bimbingan
teknis ( BIMTEK) pada MIs Esa Nusa Islamic School di Binong Curug Tangerang

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah yang akan diteliti adalah :
a. Bagaimanakah proses peningkatan kemampuan kumunikasi verbal guru melalui
Bimtek di Madrasah Esa Nusa Islamic School Kabupaten Tangerang ?
b. Bagaimanakah peningkatan kemampuan komunikasi verbal guru setelah
dilakukan Bimtek di Madrasah Esa Nusa Islamic School Kabupaten Tangerang ?

C. Tujuan Penelitian
Penelitan ini bertujuan untuk :
a. Untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana proses kemampuan komunikasi
verbal guru di Madrasah Esa Nusa Islamic School Kabupaten Tangerang.
b. Untuk mengetahui dan menganalisa kemampuan komunikasi verbal guru setelah
dilakukan Bimtek di Madrasah Esa Nusa Islamic School Kabupaten Tangerang.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi guru dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaraan dan
meningkatkan serta mengaplikasikan tentang komunikasi verbal dengan
dilaksanakannya BIMTEK di Esa Nusa Islamic School.
b. Bagi Penulis pribadi dari proses pelaksanaana Bimtek dalam upaya
menimgkatkan komunikasi verbal ini pada akhirnya dapat meningkatkan inovasi
dan meningkatkan mutu Pendidikan di madrasah yang saya pimpin.
c. Bagi Sekolah dari hasil penelitian ini diharapkan mampu digunakan sebagai
bahan pertimbangan atau masukan untuk mendapatkan gambaran yang jelas bagi
pengambil keputusan setelah dilaksanakan BIMTEK di Mis Esa Nusa Islamic
School.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA


A. Pendahuluan

Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup berkelompok


saling membutuhkan satu sama lain. Sebagai makhluk sosial danhidup
berkelompok dalam kehidupan sehari-hari tentu tidak luput dari interaksi
atau komunikasi.
komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan atau audiens baik itu dalam bentuk simbol, lambang
dengan harapanbisa membawa atau memahamkan pesan itu kepada
masyarakatserta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku. Komunikasi
juga digunakan dalam dunia pendidikan dan memiliki peranan yang begitu
penting dalam pendidikan di antaranya :
a. pertama fungsi pengawasan, fungsi ini berupa peringatan dan
kontrol maupun kegiatan persuasive, pengawasan dan kontrol ini
dapat dilakukan untuk aktifitas prevensif untuk hal-hal yang tidak
diinginkan seperti pemberian bahaya narkoba yang dilakukan melalui
media masa dan ditunjukan kepada para pelajar dan lebih luas lagi
kepada masyarakat.
b. Kedua fungsi sosial learning, fungsi sosial learning ini adalah
melakukan guilding dan pendidikan sosial kepada semua orang.
Fungsi ini memberikan pencerahan kepada masyarakat dimana
komunikasi massa itu berlangsung.
c. Dan ketiga fungsi penyampaian informasi. Fungsi ini merupakan
proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas umumnya
dan khususnya kepada peserta didik dalam hal penyampaian pesan
yang berupa materi yang relevan dengan tujuan instruksional
pendidikan.

Ditinjau dari fungsinya komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut


(effendy, 2011, p. 31) :
1. Menyampaikan informasi ( to inform)
2. Mendidik ( to educate )
3. Menghibur ( to entertain )
4. Mempengaruhi ( to influence )

Selanjutnya tujuan komunikasi dalam pendidikan, jika kita sebagai


pengajar maka kita sering berhubungan dengan pelajar, oleh karena itu, kita
bertujuan menyampaikan informasi tentang materi pelajaran yang akan
diajarkan, agar materi pelajaran yang disampaikan dapat dimengerti dan
dipahami sebagai komunikasi yang kita laksanakan dapat tercapai. Dan ada 6
komponen yang harus digunakan dalam pendidikan yang tidak dapat
dipisahkansatu sama lain di antaranya yaitu: sumber (source),
komunikator(encoder), pesan (massage), komunikan (decoder),
media(channel), effek (hasil)
B. Komunikasi Verbal
1. Difinisi Komunikasi Verbal

2. Komponen Komunikasi Verbal


3. Indikator Komunikasi Verbal

C. Bimbingan Teknis
1. Definisi Bimbingan Teknis
2. Komponen Bimbingan Teknis
3. Indikator Bimbingan teknis
D. Kajian Hasil Penelitian Sejenis
E. Kerangka Pelaksanaan
F. Hipotesa Tindakan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


A. Seting Penelitian
B. Model Penelitian
C. Prosedur Penelitian
D. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
E. Instrumen penelitian
F. Kriteria Keberhasilan

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


Daftar Pustaka
Instrumen Penelitian
Biodata Penelitian

Anda mungkin juga menyukai