Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN MEDIA


TERHADAP KINERJA GURU SD DI KECAMATAN PONRE
KABUPATEN BONE

THE EFFECT OF LEARNING COMMUNICATIONS AND MEDIA


UTILIZATION ON THE PERFORMANCE OF SD TEACHERS IN PONRE
SUB-DISTRICT, BONE DISTRICT

SRI PUTRI DEWI

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN MEDIA TERHADAP
KINERJA GURU SD DI KECAMATAN PONRE
KABUPATEN BONE

Sri Putri Dewi

Program Studi administrasi pendidikan Jurusan pendidikan dasar


Program pascasarjana Universitas negeri makassar
Email : sriputridewi318@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini adalah penelitian Ex Post-Facto yang sifatnya korelasional bertujuan
untuk mengetahui mengenai ada atau tidak Pengaruh Komunikasi Pembelajaran dan
Pemanfaatan Media Terhadap Kinerja Guru SD di Kecamatan Ponre Kabupaten Bone. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah komunikasi pembelajaran dan pemanfaatan media, sedangkan
variabel terikatnya adalah kinerja guru SD. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan
guru SD di Kecamatan Ponre Kabupaten Bone yang tersebar di 21 SD yang berjumlah 161 guru,
sedangkan sampelnya adalah guru kelas yang tersebar di delapan sekolah yang berjumlah 61
guru. Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan lembar instrumen berupa angket yang
dibagikan kepada masing-masing guru yang dijadikan sampel penelitian. Teknik analisis data
yaitu analisis kuantitatif, digunakan untuk mengetahui pengaruh komunikasi pembelajaran dan
pemanfaatan media terhadap kinerja guru, menggunakan analisis regresi linier berganda. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif Komunikasi Pembelajaran dan
Pemanfaatan Media Terhadap Kinerja Guru SD di Kecamatan Ponre Kabupaten Bone.

Kata kunci : komunikasi pembelajaran, pemanfaatan media, kinerja guru.

Abstract: This research is an Ex Post-Facto research which is correlational and aims to find out
whether or not there is a relationship between the perception of the role of parents and the use of
media on the learning motivation of elementary school students in Tanete Riattang Barat
District, Bone Regency. The independent variable in this study is the perception of the role of
parents and the use of media, while the dependent variable is the learning motivation of
elementary school students. The population in this study were all elementary school students in
Tanete Riattang Barat District, Bone Regency, which were spread over 14 elementary schools
totaling 3,480 students, while the sample was fifth grade students spread across six schools
totaling 185 students. The research data were obtained by providing an instrument sheet in the
form of a questionnaire which was distributed to each student who was the research sample. The
data analysis technique, namely quantitative analysis, was used to determine the relationship
between the perception of the role of parents and the use of media on students' learning
motivation, using multiple linear regression analysis. It can be concluded that there is a positive
relationship between the perception of the role of parents and the use of media on the learning
motivation of fifth grade elementary school students.

Keywords : the use of media


Pendahuluan kualitas guru akan mempengaruhi
Peningkatan kualitas pendidikan keberhasilan siswa dalam belajar. Kualitas
dipengaruhi oleh penyempurnaan seluruh kinerja guru sangat menetukan pada
komponen pendidikan seperti peningkatan kualitas hasil pendidikan dikarenakan guru
kualitas dan pemerataan penyebaran guru, merupakan sosok yang paling sering
kurikulum yang disempurnakan, sumber berinteraksi secara langsung dengan siswa
belajar, sarana dan prasarana, kebijakan pada saat proses pembelajaran. Kinerja
pemerintah. Keberhasilan pendidikan akan mengajar guru merupakan perilaku nyata
terwujud jika terjadi interaksi yang baik yang ditunjukan guru pada saat dia
antara tenaga pengajar/guru dengan memberikan pelajaran kepada siswanya,
peserta didik dan didukung dengan pada saat melaksanakan interaksi belajar
suasana yang kondusif di lingkungan mengajar di kelas termasuk bagaimana dia
sekolah. mempersiapkannya. Kinerja mengajar
Menurut Rahman (2005), guru menjadi sangat penting karena
menyatakan bahwa kinerja guru dapat mempengaruhi kualitas pendidikan di
dinilai dari aspek kemampuan dasar yang sekolah.
harus dimiliki oleh seorang guru yang Guru merupakan komponen paling
dikenal dengan sebutan kompetensi guru. menentukan, karena ditangan gurulah
Berkenaan dengan kompetensi yang harus komponen-komponen lain menjadi suatu
dimiliki sebagai guru professional. yang berarti bagi kehidupan peserta didik.
Undang-Undang Republik Indonesia No. Guru pula yang menjadi perhatian utama
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen: bagi peserta didik sehingga guru harus bisa
“guru adalah pendidik professional dengan menjadi sosok figur bagi anak didiknya.
tugas utama mendidik, mengajar, Oleh sebab itu, komunikasi seorang guru
membimbing, mengarahkan, melatih, kepada peserta didik dan pemanfaatan
menilai dan mengevaluasi peserta didik. media dalam pelaksanaan proses
Posisi guru dalam pendidikan pembelajaran memiliki pengaruh yang
merupakan garda terdepan dan sentral positif kepada peserta didik.
terlaksananya proses pembelajaran maka Proses pembelajaran merupakan
berkaitan dengan kinerja guru diperlukan interaksi antara guru dan siswa yang
adanya totalitas, dedikasi, maupun mengantarkan siswa lebih aktif dalam
loyalitas sebagai seorang pendidik yang mengikuti kegiatan belajar. Guru adalah
pencetak bekal-bekal sumber daya (SDM). orang yang berpengalaman dalam bidang
Guru merupakan salah satu unsur di profesinya, dengan keilmuwan yang
bidang kependidikan yang harus berperan dimilikinya, ia dapat menjadikan anak
secara aktif dan menempatkan didik menjadi cerdas. Supaya guru dapat
kedudukannya sebagai tenaga profesional menjalankan tugas dan perannya dengan
sesuai dengan tuntutan di masyarakat yang baik, ia harus menjadi komunikator yang
semakin berkembang. Dalam hal ini baik bagi murid.
menjadi guru tidak semata-mata sebagai Komunikasi dalam pembalajaran
pengajar yang melakukan transfer ilmu dewasa ini mendapatkan perhatian yang
pengetahuan saja, akan tetapi juga sebagai luar biasa. Hal ini dilatarbelakangi
pendidik yang melakukan transfer nilai- pentingnya memilih cara komunikasi
nilai sekaligus sebagai pembimbing bagi dalam proses pembelajaran agar kegiatan
siswa yang memberikan pengarahan dan tersebut mencapai tujuan secara efektif dan
menuntut siswa dalam belajar. efesien. Komunikasi yang efektif
Kinerja guru merupakan elemen berkolerasi dengan tingkat keberhasilan
penting dalam pendidikan, selain itu pembelajaran. Strategi membangun
kinerja guru juga merupakan penentu komunikasi dalam proses pembelajaran
tinggi rendahnya kualitas pendidikan dan merupakan salah satu hal yang sangat
penting untuk mewujudkan proses sederhana dan murah hingga yang media
pembelajaran yang efektif. Karena, tanpa yang canggih dan mahal harganya.
adanya komunikasi tidak mungkin peroses Beberapa media yang paling akrab dan
pembelajaran akan berjalan dengan lancar, hampir semua sekolah memanfaatkan
karena komunikasi adalah kunci utama adalah media cetak (buku). Selain itu,
untuk berinteraksi antara guru dengan banyak juga sekolah yang telah
peserta didik. Komunikasi bukan berarti memanfaatkan jenis media lain gambar,
hanya berintraksi dengan menggunakan model dan overhead projektor (OHP) dan
bahasa lisan semata, akan tetapi obyek-obyek nyata.
komunikasi juga bisa dilakukan dengan Pemanfaatan media pembelajaran
menggunakan bahasa tulis dan bahasa dapat membantu guru dalam penyampaian
isyarat atau gerak tubuh. materi pembelajaran kepada siswa
Selain itu, sering dikatakan bahwa sehingga pembelajaran dapat berlangsung
proses pembelajaran merupakan proses efektif dan efisien. Oleh karena itu,
komunikasi dimana terjadi proses penggunaan media sangat dianjurkan
penyampaian pesan tertentu dari sumber untuk meningkatkan kualitas pengajaran
belajar (misalnya guru, instruktur, media sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut
pembelajaran,dan lain-lain.) kepada dapat tercapai.
penerima (peserta belajar, peserta didik, Melihat betapa pentingnya
dan sebagainya), dengan tujuan agar pesan komunikasi pembelajaran dan
(berupa topik-topik dalam mata pelajaran pemanfaatan media dalam proses
tertentu) dapat diterima (menjadi milik, di- pembelajaran terhadap kinerja guru.
shared) oleh peserta didik. Dalam Pembelajaran yang baik dan efektif akan
pembelajaran terjadi proses komunikasi memberikan ruang dan peluang agar anak
untuk menyampaikan pesan dari pendidik dapat belajar lebih aktif serta dapat
kepada peserta didik dengan tujuan agar mengeksplorasi keingintahuan melalui
pesan dapat diterima dengan baik dan kemampuan / potensi yang dimilikinya,
berpengaruh terhadap pemahaman serta dan hal ini memerlukan
perubahan tingkah laku. Dengan demikian bantuan/bimbingan yang baik dan tepat
keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat dari guru/pendidik dan disertai kearifan
tergantung kepada efektifitas proses professional.
komunikasi yang terjadi dalam Berdasarkan uraian latar belakang
pembelajaran tersebut. Meski demikian di atas, bahawa kinerja mengajar guru
tetap harus didukung oleh unsur-unsur tidak lepas dari komunikasi pembelajaran
yang lain. dan pemanfaatan media dalam
Media pembelajaran merupakan pembelajaran. Peneliti tertarik
alat bantu dalam proses pembelajaran baik mengadakan penelitian judul “Pengaruh
di dalam maupun di luar kelas. Guru Komunikasi Pembelajaran dan
membutuhkan media untuk membantu Pemanfaatan Media Terhadap Kinerja
tugasnya dalam menyampaikan pesan- Guru SD di Kecamatan Ponre Kabupaten
pesan dari bahan pembelajaran yang Bone”.
diberikan oleh guru kepada anak didik. Berdasarkan uraian latar belakang
Proses pembelajaran erat kaitannya dengan yang telah dipaparkan, maka rumusan
penggunaan media pembelajaran . masalah dalam penelitian ini sebagai
Proses ini terus ditingkatkan berikut:
kualitasnya agar sumber daya manusia 1. Bagaimana gambaran komunikasi
menjadi lebih meningkat baik ranah pembelajaran, pemanfaatan media dan
kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Kinerja guru SD di Kecamatan Ponre
Media pembelajaran banyak sekali jenis Kabupaten Bone?
dan macamnya. Mulai yang paling
2. Apakah ada pengaruh antara pemanfaatan media dan kinerja guru.
komunikasi pembelajaran terhadap Instrumen tersebut berupa angket yang
Kinerja guru SD di Kecamatan Ponre disusun sesuai dengan variabel-variabel
Kabupaten Bone? diatas.
3. Apakah ada pengaruh pemanfaatan Teknik pengumpulan data dari
media terhadap Kinerja guru SD di penelitian ini menggunakan metode
Kecamatan Ponre Kabupaten Bone? kuisioner atau angket serta
4. Apakah ada pengaruh komunikasi observasi/pengamatan. Pertimbangan
pembelajaran dan pemanfaatan media menggunakan angket karena penelitian ini
terhadap Kinerja guru SD di Kecamatan tentang bagaimana pengaruh kemapuan
Ponre Kabupaten Bone? komunikasi dan pemanfaatan media
terhadap kinerja guru yang membutuhkan
Metode Peneliitian persepsi mereka.
Penelitian ini menggunakan jenis Untuk memperoleh data yang
penelitian Ex Post-Facto. Penelitian Ex akurat serta memperhatikan relevansi data
Post-Facto merupakan penelitian yang dengan tujuan yang dimaksud,
melihat hubungan antar variabel. Teknik analisis data digunakan
Penelitian ini digunakan karena yang untuk mengolah hasil penelitian guna
dikumpulkan sudah ada sebelumnya dari memperoleh suatu kesimpulan.
diri responden atau gejala muncul tanpa Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis,
adanya perlakuan. Jenis penelitian ini maka teknik analisis data yang digunakan
digunakan karena peneliti hanya akan dalam penelitian ini adalah analisis
menguji mengenai ada atau tidak ada kuantitatif, digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel bebas terhadap pengaruh komunikasi pembelajaran dan
variabel terikat. pemanfaatan media terhadap kinerha guru,
Penelitian ini dilaksanakan di SD menggunakan analisis regresi linier
Kecamatan Ponre Kabupaten Bone. berganda.
Pelaksanaan Penelitian berlangsung Untuk suatu media yang digunakan
selama 1 bulan pada bulan Maret 2021. oleh calon peneliti untuk mengetahui
Desain penelitian ini apakah suatu hipotesis atau dugaan
menggambarkan hubungan variabel bebas sementara atas suatu variabel X terhadap
yaitu tingkat komunikasi pembelajaran variabel Y ada pengaruh atau tidak ada
(X1) dan pemanfaatan media (X2) dengan pengaruh.
variabel terikat yaitu kinerja guru (Y), Kriteria penerimaan dan penolakan
Menurut Sugiyono (2018:117) hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
mengemukakan bahwa populasi adalah Berdasarkan hasil pengujian regresi linier,
wilayah generalisasi yang terdiri atas jika nilai koefisien regresi b memiliki
obyek atau subyek yang mempunyai tanda negatif (-) maka hipotesis Ho
kualitas dan karakteristik tertentu yang diterima dan menolak Ha. Berdasarkan
ditetapkan oleh calon peneliti untuk hasil pengujian regresi linier, jika nilai
dipelajari dan kemudian ditarik koefisien regresi b memiliki tanda positif
kesimpulan”. (+) maka hipotesis Ha diterima dan
Adapun cara menariknya dengan menolak Ho.
random sampling yaitu pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan Pembahasan
secara acak tanpa memperhatikan strata Berdasarkan hasil penelitian
yang ada dalam populasi itu. analisis deskriptif dan pengujian hipotesis,
Instrumen yang digunakan dalam pembahasan hasil penelitian yang
penelitian ini ada 3, yaitu instrumen untuk dimaksud adalah memberikan penjelasan
variabel komunikasi pembelajaran, terhadap hasil penelitian, baik hasil
analisis deskriptif maupun analisis pembelajaran, motivasi eksternal yang
inferensial. lebih berperan seperti, kurangnya insentif
Hasil analisis deskriptif ataupun pujian dari teman seprofesi,
menunjukkan bahwa umumnya sehingga kinerjanya menurun.
komunikasi pembelajaran pada guru SD di Berdasarkan analisis data dan
Kec. Ponre Kab. Bone termasuk dalam perhitungan regresi ganda komunikasi
kategori tinggi. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran dan pemanfaatan media (X1
komunikasi pembelajaran memberikan dan X2) dengan kinerja guru (Y) diperoleh
pengaruh positif terhadap kinerja guru, dan persamaan regresi ganda Y = 0,164 +
tingginya Komunikasi pembelajaran 0,305 X1 + 0,072 X2. Selanjutnya dengan
memberikan keyakinan bahwa dirinya membandingkan Fhitung = 44,429 pada
mampu untuk mengatasi masalah pribadi taraf kesalahan 5% untuk uji dua pihak
(diri sendiri), maupun saat bersosialisasi dengan Ftabel = 3,14, ternyata Fhitung
dengan peserta didik. Ftabel. Hal ini menunjukkan terdapat
Untuk memberhasilkan sebuah pengaruh secara bersama-sama antara
misi besar dari sekolah guru tidak hanya komunikasi pembelajaran dan
mengasah kemampuan IQ tetapi harus pemanfaatan media terhadap kinerja guru
membangun keramahan dalam dirinya, terhadap, dimana setiap kenaikan satu unit
bersosialisasi dengan baik, mengendalikan X1 akan mengakibatkan 0,305 unit
diri dari masalah yang bermunculan, hal- kenaikan Y, kenaikan satu unit X2 akan
hal semacam ini merupakan bagian dari mengakibatkan 0,072 unit kenaikan Y.
komunikasi pembelajaran. Meski secara koefisien determinasi (R2) adalah 0,578.
umum komunikasi pembelajaran guru Hal ini berarti besarnya pengaruh
berada pada kategori tinggi namun masih Komunikasi Pembelajaran dan
ada yang berada pada kategori sedang. Hal Pemanfaatan Media Terhadap Kinerja
ini mengiindikasikan bahwa guru sudah Guru SD di Kecamatan Ponre Kabupaten
menerapkan komunikasi pembelajaran Bone adalah sebesar 57,8 %. Dengan
dengan baik, namun belum sepenuhnya demikian hipotesis yang menyatakan
mengarahkan kemampuan mereka. bahwa terdapat pengaruh Komunikasi
Untuk variabel pemanfaatan media Pembelajaran dan Pemanfaatan Media
guru SD di Kec. Ponre Kab. Bone umunya Terhadap Kinerja Guru SD di Kecamatan
berada pada kategori tinggi. Data ini Ponre Kabupaten Bone dapat diterima.
memberikan gambaran bahwa
pemanfaatan media guru di SD yang ada di
Kec. Ponre Kab. Bone sudah memiliki Daftar Pustaka
komponen-komponen dalam menjalankan
tugas, kerja keras atas amanah yang telah Arsyad, Azhar. 2015. Media
diberikan untuk mencapai tujuan Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
organisasi/sekolah, serta dorongan untuk Persada.
terus meningkatkan kinerjanya.
Untuk variabel kinerja guru SD Asep Jihad dan Abdul Haris. 2012.
pada umumnya berada pada kategori Evaluasi Pembelajaran.
tinggi, Walaupun demikian masih saja ada Yogyakarta: Multi Pressindo
guru yang belum baik dalam melakukan
kinerja nya, hal ini di pengaruhi faktor- Aqib, Zainal. 2014. Model-model, Media,
faktor lain seperti masih mengangap tugas dan Strategi Pembelajaran
guru hanya sekedar mengajar semata, Kontekstual (Inovatif). Bandung:
tanpa melihat kesulitan apa yang dialami Yrama Widya
oleh peserta didik, sehingga perlu
diadakannya perbaikan dalam
Dessler, Gary. 2007. Manajemen Mangkunegara, Prabu, Anwar. 2010.
Personalia. Jakarta: Erlangga Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Refika Aditama.
Depdiknas. (2003). Undang-undang RI Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa.
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang 2012. Belajar dan Pembelajaran
Sistem Pendidikan Nasional. Pengembangan Wacana dan
Praktik Pembelajaran dalam
Effendy, Onong Uchjana. 2004. Dinamika Pembangunan Nasional.
Komunikasi. Bandung: PT Remaja Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi
Gafur, Handout. 2006. Kuliah Landasan Guru Dan Sertifikasi Guru.
Teknologi Pendidikan. PPs UNY. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Yogyakarta
-------------- 2013. Uji Kompetensi dan
Handoko, Hani. 1994. Manajemen Penilaian Kinerja Guru. Bandung:
Personalia dan Sumber Daya Remaja Rosdakarya.
Manusia. Yogyakarta
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_o dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:
rganisasi _2020 Prestasi Pustakaraya.

Jasruddin,dkk. 2012. Pedoman Penulisan Naim, Ngainun. 2011. Dasar-Dasar


Tesis dan Disertasi Program Komunikasi Pendidikan.
Pascasarjana Universitas Negeri Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Makassar. UNM.
Prawirasentono. 1999. Kebijakan Kinerja
Junita ,Ike. 2008. Prinsip Komunikasi Karyawan. Yogyakarta:BPFE
Efektif Untuk meningkatkan Minat
Belajar Anak. Bandung: Sambiosa Purwanto, Nanang. 2014. Pengantar
Rakatama Media Pendidikan. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Kasmadi & Sunariah, Nia Siti. 2013.
Panduan Modern Penelitian Rianto, Yatim. 2009. Paradigma Baru
Kuantitatif. Bandung: Alfabeta Pembelajaran, Sebagai Referensi
bagi Pendidik dalam Implementasi
Kemendikbud. 2012. Penilaian Kinerja Pembelajaran yang Efektif dan
guru Berkualitas. Jakarta: Prenada
Media Group
Kusmianto. 1997. Panduan Penilaian
Kinerja Guru Oleh Pengawas. Rahman. 2005. Peran Strategis Kepala
Jakarta: Rineke Cipta Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Bandung: Alqaprint
Kustandi, Cecep & Bambang Sutjipto. Jatinangor bekerjasama dengan
2011. Media Pembelajaran Manual Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia
dan Digital. Bogor: Ghalia (AKSI)
Indonesia
Soedijarto. 1993. Menuju Pendidikan
Nasional yang Relevan dan
Bermutu. Jakarta : Balai Pustaka
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen. 2006. Jakarta:
Eka Jaya.

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai