Anda di halaman 1dari 9

PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM

PROSES PEMBELAJARAN IPS SEJARAH


DI SMP KETAPANG

Juwarsi Sukraningsih
Guru IPS SMPN 3 Ketapang
Email: juwarsi_sukraningsih68@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini fokusnya adalah Penggunaan Film Dokumenter sebagai Sumber Belajar pada
Proses Pembelajaran Sejarah di SMP Negeri 5 Magelang, antara lain adalah, (1) Keefektifitasan
penggunaannya, (2) Kondisi Sarana dan Prasarana penunjang, (3) Tanggapan dan Apresiasi Guru,
(4) Kendala dan Upaya dalam mengatasi masalah yang timbul dari penggunaan Film Dokumenter
pada Pembelajaran Sejarah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)
Keefektifitasan penggunaannya, (2) Kondisi Sarana dan Prasarana penunjang, (3) Tanggapan dan
Apresiasi Guru, (4) Kendala dan Upaya dalam mengatasi masalah. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan September s.d. November 2019. Film dokumenter sendiri dapat digunakan sebagai
salah satu sumber belajar mata pelajaran IPS yang dapat membawa dampak positif dalam proses
pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Selain untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa, penggunaan film documenter juga diharapkan untuk memudahkan siswa
dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penggunaan film dokumenter dalam
kegiatan pembelajaran IPS juga menuntut guru untuk mencari film-film documenter yang
menarik dan sesuai dengan materi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Kata Kunci : Film Dokumenter, Sumber Belajar, Pembelajaran Sejarah.

PENDAHULUAN direncanakan pun sangat baik. Di SMP Negeri 3


Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis Ketapang sendiri memanfaatkan berbagai macam
yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi sumber-sumber belajar yang ada, bukan hanya
tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik terpaku hanya dari buku ajar saja. Salah satu contoh
agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita- sumber belajar yang dipakai adalah film
cita pendidikan. Pendidikan aalah bantuan yang dokumenter.
diberikan dengan sengaja kepada peserta didik Pembelajaran yang berkualitas sangat
dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas
untuk mencapai tingkat dewasa (Munib, 2010:34). pengajar. Seorang pelajar yang memiliki motivasi
Tujuan pendidikan adalah membentuk sumber tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu
daya manusia yang berkualitas dan mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa
berkompetisi dalam menghadapi tantangan global pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target
zaman, dalam mencapai tujuan ini para belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan
penyelenggara pendidikan harus pula memikirkan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain
apa yang harus dilakukan agar tujuan pendidikan pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang
dapat terselenggara dengan baik agar tujuan memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan
pendidikan dapat tercapai. membuat peserta didik lebih mudah mencapai
Pendidikan yang baik harus disertai dengan target belajar.
pengajar yang baik, sumber belajar yang baik dan Kita ketahui bahwa untuk mengaktifkan siswa
juga peserta didik yang baik pula agar tujuan dalam mengikuti pembelajaran haruslah
pembelajaran dapat tercapai. SMP Negeri 3 menggunakan metode-metode yang tepat dan
Ketapang sendiri merupakan salah satu sekolah sumber belajar yang menarik, sehingga suasana
yang sudah mampu melaksanakan proses pembelajaran menjadi baik dan siswa dapat dengan
pembelajaran dengan baik. Hal ini peneliti katakan fokus mengikuti pembelajaran. Pembelajaran
karena peneliti merupakan salah satu guru sejarah yang dikenal membosankan haruslah
disekolah tersebut. Dari apa yang peneliti alami ditempuh dengan berbagai cara agar pembelajaran
selama mengajar di SMP Negeri 3 Ketapang, menjadi mengasyikan dan menyenangkan. Iklim
peneliti dapat memanfaatkan dengan baik sumber kelas merupakan salah satu indikator penting yang
belajar yang dimiliki. Program belajar yang berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran,
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 5 No.1, April 2021 – Oktober 2021 35

disamping faktor-faktor pendukung lainnya digunakan oleh siswa maupun guru (Isjoni,
(Aman, 2011:119). Penggunaan film dokumenter 2007:109)
adalah salah satu terobosan agar siswa tidak bosan Pada dasarnya sumber belajar dapat
dalam belajar. Siswa akan cenderung lebih memberikan informasi kepada guru dan siswa
semangat dan refresh sebelum pembelajaran dalam proses pembelajaran. Sumber belajar yang
sejarah dimulai. disajikan secara menarik dapat pula menimbulkan
SMP Negeri 3 Ketapang merupakan salah satu rasa ingin tahu kepada siswa. Jadi apapun benda
sekolah yang cukup diperhitungkan di Kabupaten yang digunakan baik berupa data, cetakan/buku,
Ketapang yang didirikan dengan harapan mampu film dokumenter, video, orang, yang hakikatnya
menyelenggarakan pendidikan berstandar global, dapat mempermudah proses pembelajaran itu
dan mampu bersaing didunia global. Fasilitas yang merupakan sumber belajar serta penggunaan
memadai dan lingkungan sekolah yang strategis berbagai sumber belajar dapat memberikan
membuat pembelajaran di SMP Negeri 3 Ketapang rangsangan kepada siswa untuk belajar dan dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Akan tetapi mempercepat pemahaman serta penguasaan pada
persepsi siswa tentang pembelajaran sejarah di bidang keilmuan tertentu.
SMP Negeri 3 Ketapang saat ini juga masih ada Film dokumenter adalah film yang
yang berpifikir membosankan. Oleh karena itu, mendokumentasikan kenyataan. Istilah
guru pun menggunakan film dokumenter sebagai "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi
salah satu sumber belajar agar siswa menjadi film Moana (1926) oleh Robert Flaherty, ditulis
semangat dan lebih aktif dalam pembelajaran oleh The Moviegoer, nama samaran John Grierson,
sejarah. di New York Sun pada tanggal 8 Februari 1926.
Perlunya memadukan antara teknologi dan Film Dokumenter sering dianggap sebagai
pendidikan mendorong adanya berbagai kreativitas rekaman dari ‗aktualitas‘— potongan rekaman
yang muncul sebagai motivasi dan paradigma sewaktu kejadian sebenarnya berlangsung, saat
untuk melaksanakan pendidikan yang tidak orang yang terlibat di dalamnya berbicara,
monoton dan mempunyai daya serap materi yang kehidupan nyata seperti apa adanya, spontan, dan
tinggi. Melalui media audio visual membuat tanpa media perantara. Walaupun kadang menjadi
peserta didik semakin bersemangat untuk bahan ramuan utama dalam pembuatan
mempelajari dan memahami sejarah. Dengan hal dokumenter, unsur-unsur itu jarang menjadi bagian
demikian maka guru pengampu mata pelajaran dari keseluruhan film dokumenter itu sendiri,
sejarah menggunakan film dokumenter untuk karena semua bahan tersebut harus diatur, diolah
meningkatkan semangat siswa untuk mempelajari kembali, dan ditata struktur penyajiannya.
sejarah. Dengan menggunakan film tersebut Terkadang, bahkan dalam pengambilan gambar
diharapakan siswa mampu memahami dan mampu sebelumnya, berbagai pilihan harus diambil oleh
menganalisis tiap permasalahan yang akan diteliti. para pembuat film dokumenter untuk menentukan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka sudut pandang, ukuran shot (type of shot),
penulis merasa tertarik untuk meneliti Penggunaan pencahayaan, dan lain-lain, agar dapat mencapai
film dokumenter sebagai sumber belajar dalam hasil akhir yang mereka inginkan.
proses pembelajaran ips sejarah di smp negeri 3 Pengertian film dokumenter secara umum
ketapang. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai adalah rekaman kejadian atau peristiwa dalam
berikut untuk mengetahui ke-efektifitasan bentuk audio visual yang tercipta tanpa ada unsur
pembuatan film documenter sebagai sarana siswa rekayasa. Film dokumenter dapat dibuat oleh
untuk mempelajari Sejarah, untuk mengetahui perorangan, kelompok/organisasi, atau institusi
kondisi sarana dan prasarana dalam menunjang dan pemerintah dan swasta dengan berdasarkan
mendukung penggunaan film dokumenter pada maksud dan tujuan yang diinginkan. Beberapa
pembelajaran Sejarah, untuk mengetahui proses yang harus dilakukan dalam pembuatan film
tanggapan guru dan siswa dalam penggunaan film dokumenter adalah pra produksi, produksi dan
documenter, dan untuk mengetahui kendala – pasca produksi. Hal terpenting dalam proses
kendala yang dihadapi dalam penggunaan film produksi adalah riset, karena dokumenter
dokumenter dan upaya untuk mengatasinya. membutuhkan data-data yang valid untuk
Sumber belajar dapat diartikan sebagai dituangkan dalam bentuk audio visual.
informasi yang disajikan dan disimpan dalam Pembelajaran adalah suatu sistem atau
berbagai bentuk media, yang dapat membantu proses membelajarkan subjek didik atau
siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari pembelajran yang direcanakan atau didesain,
kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam dilaksanakan atau dievaluasi secara sistematis agar
bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau subjek didik atau pembelajar dapat mencapai
kombinasi dari berbagai format yang dapat tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 5 No.1, April 2021 – Oktober 2021 36

efisien. Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan mengajar guru dalam meningkatkan kualitas
yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian pembelajaran. Sarana pembelajaran yang baik
yang telah terjadi pada masa lampau dalam untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
kehidupan umat manusia. meliputi ruang kelas yang memadai atau
Pengajaran sejarah bertujuan agar siswa representatif, lengkap dan memadainya media
menyadari adanya keragaman pengalaman hidup pembelajaran, serta ketersediaan sumber-sumber
pada masing-masing masyarakat dan adanya cara belajar yang mendukung. Sarana pembelajaran
pandang yang berbeda terhadap masa lampau untuk secara umum dimaknai sebagai segala sesuatu yang
pemahaman untuk menghadapi masa yang akan mendukung kegiatan proses pembelajaran (Aman,
datang (Depdiknas, 2003, dalam Isjoni 2007 : 72). 2011: 119).
Melalui pengajaran di sekolah, siswa mampu Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan
mengembangkan kompetensi untuk berfikir secara yang menelaah tentang asal usul dan
kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa perkembangan serta peranan masyarakat di masa
lampau yang dapat digunakan untuk memahami lampau berdasarkan metode dan metodologi
dan menjelaskan proses perkembangan dan tertentu. Pengetahuan masa lampau tersebut
perubahan masyarakat serta keragaman sosial mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat
budaya dalam rangka menemukan dan digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk
menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Mata
kehidupan masyarakat dunia pelajaran sejarah memiliki arti strategis dalam
Pemilihan materi dan pengembangan pembentukan watak dan peradaban bangsa yang
tujuan pembelajaran sejarah yang tidak dapat hanya bermartabat serta dalam pembentukan manusia
dipandang sebagai rutinitas. Di samping Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
memerlukan pemahaman mengenai hakikat belajar tanah air (Aman, 2011: 56).
sejarah dan wawasan mengenai nilai edukatif
sejarah dalam kaitan dengan kehidupan masa kini METODE PENELITIAN
dan masa yang akan datang, juga memerlukan Metode penelitian yang digunakan dalam
kesungguhan dan ketekunan untuk penelitian penggunaan film dokumenter sebagai
melaksanakannya. Masalah ini menjadi semakin sumber belajar dalam proses pembelajaran IPS
penting apabila seorang pengajar sejarah hendak Sejarah di SMP Negeri 3 Ketapang adalah metode
mengembangkan atau melaksanakan strategi atau kualitatif. Menurut David Williams (1995) dalam
pendekatan baru dalam pembelajarannya, seperti Moleong (2011 : 5) mengatakan bahwa penelitian
halnya pendekatan garis besar kronologis dengan kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar
pendekatan tematis (Abdullah dalam Aman, 2011: ilmiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan
99). dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik
Pembelajaran sejarah, selain bertugas secara alamiah.
memberikan pengetahuan sejarah (kognitif), tetapi Lokasi penelitian ditetapkan guna memberi
juga untuk memperkenalkan nilai-nilai luhur kemudahan bagi peneliti untuk menyusun serta
bangsanya (afektif). Kedua hal ini tidak akan mengembangkan data secara tepat dan akurat.
memiliki arti bagi kehidupan peserta didik pada Sesuai dengan judul yang telah ditulis dalam
masa sekarang dan pada masa yang akan datang rancangan penelitian maka penelitian ini
apabila peserta didik tidak mampu memahami mengambil lokasi di Kabupaten Ketapang,
maknanya. Mengingat setiap peserta didik tepatnya di SMP Negeri 3 Ketapang.
memiliki kemampuan yang tidak sama untuk Yang menjadi subjek penelitian adalah peserta
menangkap makna yang ada di balik cerita sejarah, didik di SMP Negeri 3 Ketapang. Dalam penelitian
maka pengajar sejarah seyogianya selalu ini yang bertindak sebagai guru adalah penulis.
menekankan pada arti dan makna dari semua Penelitian ini dilaksanakan pada semester
peristiwa yang ‘Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021 (September s.d.
dipelajarinya. November 2020) dengan memilih siswa di SMP
Sarana pembelajaran merupakan segala Negeri 3 Ketapang sebagai responden. Penentuan
sesuatu yang memudahkan terlaksananya kegiatan kelas ini didasarkan atas 2 faktor yaitu; pertama, di
pembelajaran. Sarana pembelajaran meliputi ruang kelas ini belum diadakan penelitian sejenis
belajar, media pembelajaran, dan sumber belajar. mengenai sumber belajar IPS Sejarah yang berupa
Pemanfaatan media pembelajaran secara optimal film dokumenter; kedua, kebetulan kelas ini
dapat mempertinggi kualitas proses belajar merupakan salah satu tempat mengajar peneliti.
mengajar yang pada gilirannya dapat Dengan pelaksanaan pembelajaran dikelas
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Sarana menggunakan Film Dokumenter sebagai sumber
pembelajaran juga berpengaruh pada kinerja belajar IPS Sejarah diharapkan dalam proses
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 5 No.1, April 2021 – Oktober 2021 37

pembelajaran akan membuka kesempatan seluas- sumber belajar tanpa disertai dengan penggunaan
luasnya kepada peserta didik untuk ikut aktif dalam metode-metode lain yang menarik maka
pembelajaran. Dengan demikian guru bertanggung pembelajaran akan berlangsung kurang efektif.
jawab penuh dalam memantau peserta didik dalam Dalam hal ini gurulah yang mempunyai peranan
proses belajar mengajar, maka indikator penting karena guru sendiri yang harusnya mampu
keberhasilan dengan pembelajaran dengan mengembangkan minat siswa dalam belajar
menggunakan film dokumenter adalah 83% peserta sejarah. Kesimpulannya adalah bukan pelajaran
didik telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sejarah yang membosankan akan tetapi tergantung
(KKM) yaitu 75 sesuai dengan yang ditetapkan guru dalam menyampaikan materi yang diajarkan
SMP Negeri 3 Ketapang. kepada siswanya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Sarana dan Prasarana Penunjang


Hasil Penelitian Penggunaan film dokumenter tentunya
Keefektifitasan penggunaan film dokumenter membutuhkan sarana dan prasarana penunjang
Penggunaan film dokumenter di SMP Negeri yang baik agar bisa berjalan dengan efektif. Salah
3 Ketapang diberikan oleh guru sebagai salah satu satu sarana dan prasarana yang sangat vital dalam
sumber belajar siswa. Guru menggunakan film penggunaan film dokumenter adalah LCD. Tanpa
dokumenter sebagai salah satu sumber belajar adanya LCD dalam ruang kelas tentu akan
dengan tujuan agar siswa lebih bersemangat dan menghambat penggunaan film dookumenter. Di
tidak bosan dengan pembelajaran yang diberikan SMP Negeri 3 Ketapang sendiri disemua kelas
oleh guru. Guru berharap dengan dipakainya film sudah tersedia atau sudah memiliki LCD, akan
dokumenter sebagai salah satu sumber belajar tetapi ada beberapa ruang kelas yang LCD dalam
membuat pandangan siswa tentang pembelajran kelasnya rusak. Hal ini cukup mengganggu karena
sejarah membosankan itu dapat berubah. apabila kelas yang LCDnya rusak akan
Dalam penggunaan film dokumenter ini menggunakan film dokumenter sebagai sumber
ternyata tidak semudah yang dibayangkan, karena belajar maka hars mencari ruangan lain yang
guru juga harus mencari film dokumenter ini dari kosong. SMP Negeri 3 Ketapang sendiri
internet ataupun youtube. Hal inilah yang perlu sebenarnya mempunyai laboratorium IPS yang
diberikan apresiasi lebih, karena guru mempunyai dapat dimanfaatkan sebagi tempat belajar siswa,
kemauan yang sangat kuat agar murid-muridnya akan tetapi laboratorium IPS ini justru jarang
mendapatkan sumber belajar yang baik walaupun diapaki oleh guru bahkan hampir tidak pernah
guru tersebut harus lebih ekstra lagi dalam digunakan sebagi tempat belajar siswa. Siswa
menyiapkan materi yang akan diajarkan. hanya menggunakan ruang kelasnya saja untuk
Bagaimana tidak sebelum mengajar guru juga melaksanakan proses belajar mengajar.
harus menyiapkan silabus dan RPP, dan kemudian Fasilitas yang disediakan oleh sekolah
dengan memanfaatkan film dokumenter yang alangkah baiknya dimanfaatkan pula dengan
digunakan guru juga harus mampu membagi sebaik-baiknya oleh guru dan siswa. Selain
waktunya untuk mendownload film dokumenter tentunya sudah menggunakan biaya banyak untuk
tersebut dari internet. membangunnya,
Film dokumenter yang didownload oleh fasilitas-fasilitas yang sudah disediakan oleh
peneliti memang belum terlalu banyak yaitu antara sekolah tentu bertujuan agar proses pembelajaran
lain ada film tentang manusia purba, tentang yang berlangsung disekolah tersebut dapat berjalan
kedatangan VOC ke Indonesia dan film semakin baik dan hasil yang dicapaipun dapat
dokumenter berakhirnya orde baru dan lahirnya semakin baik. Seperti yang sudah disebutkan dalam
reformasi. Bukan dari berapa banyak jumlah film kendala penggunaan film dokumenter bahwa ada
yang dmiliki oleh peneliti tapi bagaimana cara ruang kelas yang LCDnya rusak, hal itu bisa diatasi
beliau mendapatkannya. Hal ini tentu harus dengan penggunaan laboratorium sebagai tempat
mendapatkan apresiasi yang lebih karena semangat pengganti ruang kelas yang LCDnya rusak.
beliau yang begitu besar untuk memberikan suatu Peneliti mengambil kesimpulan dari penelitan
proses pembelajaran sejarah terbaik untuk anak- yang dilakukan bahwa sebenarnya SMP Negeri 3
anak didiknya. Ketapang sendiri sudah mempunyai fasilitas yang
Hasil yang dilihat guru selama ini bagus dan lengkap, ada ruang kelas yang LCDnya
menyimpulkan bahwa guru harus lebih kreatif dan rusak akan tetapi itu seharusnya bisa ditutupi atau
mampu memberikan berbagai metode-metode diatasi dengan adanya laboratorium. Jadi dari segi
menarik saat mengajar bukan hanya menggunakan sarana dan prasarana SMP Negeri 3 Ketapang
sumber belajar yang menarik. Karena apabila guru sudah memenuhi standar hanya saja dari segi
hanya menggunakan film dokumenter sebagai pemanfaatannya saja yang masih perlu
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 5 No.1, April 2021 – Oktober 2021 38

ditingkatkan. Karena meskipun fasilitas yang mengganggu proses pembelajaran yang sedang
dimiliki sudah lengkap dan bagus tapi berlangsung.
pemanfaatannya masih kurang tentu hasilnya
kurang baik. Kendala yang Dihadapi dan Upaya
Tanggapan Guru dan Siswa dalam Mengatasinya
Penggunaan Film Dokumenter. Penggunaan film Dalam setiap proses pembelajaran pasti ada
dokumenter sebagai sumber belajar dalam proses kendala yang dihadapi, begitu juga pembelajaran
pembelajaran IPS sejarah memunculkan berbagai yang memanfaatkan film dokumenter sebagai
tanggapan dan juga pendapat dari guru maupun sumber belajar. Peneliti melihat kendala yang
siswa yang terlibat didalamnya. Guru-guru sejarah dihadapi ada dua yaitu dari segi sarana dan
yang menggunakan film dokumenter sebagai slah prasarana dan dari waktu pembelajaran.
satu sumber belajar mengatakan bahwa Sarana dan prasarana di SMP Negeri 3
penggunaan film dokumenter ini sangat bagus Ketapang memang sudah cukup lengkap, namun
digunakan karena membuat siswa menjadi ada beberapa kelas yang LCD dalam ruang
mendapatkan lebih banyak sumber ilmu. Akan kelasnya rusak. Hal ini tentu sangat berpengaruh
tetapi guru juga berpendapat bahwa penggunaan karena LCD merupakan sarana yang sangat vital
film dokumenter ini dalam prakteknya tidak dalam penggunaan film dokumenter. SMP Negeri
semudah yang dibayangkan. Disini guru tidak 3 Ketapang sendiri sebenarnya mempunyai
hanya menampilkan film dokumenter dan laboratorium yang dapat digunakan sebagai solusi
membiarkan siswa menonton film tersebut sampai untuk mengatasi masalah tersebut. Akan tetapi
selesai. Lebih dari itu guru harus memberikan fasilitas tersebut justru tidak dimanfaatkan dengan
perhatian ekstra kepada siswa, karena apabila siswa baik untuk menutup kekurangan dari LCD yang
dibiarkan menonton dan guru tidak membiarkan rusak.
maka materi yang tadinya ingin disampaikan oleh Peneliti disini melihat bahwa SMP Negeri 3
guru kepada siswa akan gagal. Ketapang dari segi sarana dan prasarana
Guru mengatakan bahwa siswa justru sering sebenarnya bukan menjadi sebuah kendala atau
memanfaatkan pemutaran film dokumenter dengan hambatan. Hal ini karena sebenernya sudah ada
mengobrol atau melakukan kegiatan lain yang laboratorium yang dimiliki untuk menutupi
justru dapat mengganggu proses pembelajaran. kekurangan tersebut, hanya saja memang
Disini guru dituntut harus benar-benar selalu pemanfaatannya yang masih sangat kurang
memperhatikan siswa saat mereka melihat film sehingga hal yang seharusnya bukan kendala
dokumenter, karena apabila tidak diperhatikan akhirnya menjadi kendala yang cukup
dengan baik maka tujuan pembelajaran tidak mengganggu.
tercapai dengan baik. Peneliti juga melihat ada kendala dari segi
Siswa sendiri sebagian besar memberikan waktu, khususnya untuk kelas 8 dan kelas 9. Hal ini
respon yang positif dengan digunakannya film karena kelas 8 dan kelas 9 hanya mempunyai waktu
dokumenter ini sebagai sumber belajar. Mereka pelajaran 1x40 menit saja untuk setiap
mengatakan bahwa senang apabila film pertemuannya. Dengan waktu yang sangat singkat
dokumenter digunakan sebagai salah satu sumber seperti itu tentu sangat kurang, karena materi
belajar. Film dokumenter menurut mereka pelajaran sejarah cukup banyak. Hal ini membuat
membuat pikiran refresh sebelum pelajaran guru menjelaskan materi dengan cara yang cepat
dimulai. Mereka mengatakan bahwa dengan agar materi dapat disampaikan semua kepada
penggunaan film dokumenter ini membuat siswa, akan tetapi justru siswa kurang paham
pelajaran sejarah lebih menyenangkan dan tidak dengan materi yang diajarkan oleh guru karena cara
membosankan. menjelaskan materi terlalu cepat. Hal ini sangat
Peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan ironis karena dengan materi yang banyak akan
film dokumenter mendapatkan tanggapan yang tetapi waktu yang diberikan hanya sedikit.
positif dari guru maupun siswa. Baik guru dan Kendala-kendala yang dihadapi itu pasti tetap
siswa mengatakan bahwa dengan digunakannya ada upaya untuk mengatasinya. Dari kendala yang
film dokumenter sebagai salah satu sumber belajar dihadapi pertama yaitu sarana LCD pada beberapa
membuat pembelajaran semakin menyenangkan kelas yang rusak bisa diatasi dengan menggunakan
dan membuat pikiran refresh sebelum pelajaran ruang lain yang tidak digunakan. Dari peneliti
dimulai. Akan tetapi ada sedikit tanggapan yang sendiri melihat bahwa hal itu sebenarnya mudah
kurang baik dari guru bahwa penggunaan film diatasi apabila guru mau lebih memanfaatka
dokumenter terkadang dimanfaatkan oleh siswa saranasarana lain yang disediakan oleh sekolah
untuk melakukan kegiatan lain yang justru seperti laboratorium IPS.
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 5 No.1, April 2021 – Oktober 2021 39

Kendala berikutnya adalah waktu, khususnya juga mempunyai laboratorium IPS yang bisa
untuk kelas 8 dan kelas 9, upaya yang dilakukan digunakan untuk proses pembelajaran sejarah.
adalah menyingkat materi yang disampaikan yaitu Dari pengamatan peneliti bahwa penggunaan
dengan cara lebih meringkas materi dan diambil film dokumenter di SMP Negeri 3 Ketapang belum
lebih keintinya saja. Selain itu dengan maksimal dikarenakan ada beberapa kelas yang
menggunakan metode pembelajaran lain yang LCDnya rusak, selain itu pemanfaatan
dapat menyinkat waktu guru dalam menyampaikan laboratorium IPS juga masih kurang. Selain itu jam
materi. Contohnya dengan menggunakan kuis, pelajaran untuk kelas 8 dan kelas 9 yang hanya
disitu siswa dapat menyerap materi yang diberikan 1x40 menit membuat penggunaan film dokumenter
oleh guru sebelum guru menjelaskan materi yang kurang maksimal.
diajarkan. Hal ini karena sebelum pelajaran dimulai Dalam penggunaan film dokumenter, guru
siswa dituntut untuk mempelajari pelajaran yang dan siswa harus bisa saling melengkapi dan bekerja
akan diajarkan oleh guru. Hal-hal seperti itulah sama dengan baik, karena apabila tidak
yang selalu dilakukan oleh guru agar siswa mau berkolaborasi dengan baik tujuan pembelajaran
belajar lebih tekun sebelum guru menjelaskan tidak tercapai dengan baik. Disisi pengajar, guru
materi. harus mampu memanfaatkan penggunaan film
dokumenter dengan baik karena apabila mampu
Pembahasan memanfaatkan dengan baik maka kerja guru dalam
Keefektifitasan penggunaan film dokumenter menyampaikan materi kepada anak didiknya akan
sebagai sarana siswa untuk mempelajari lebih mudah dan baik. Disisi murid, siswa juga
Sejarah harus bisa menjadi penikmat yang baik, karena
Film dokumenter adalah film yang dengan memperhatikan dengan baik mereka akan
mendokumentasikan kenyataan. Istilah mudah dalam menyerap materi yang nantinya akan
"dokumenter" pertama digunakan dalam resensi disampaikan oleh guru. Selain itu penggunaan film
film Moana (1926) oleh Robert Flaherty, ditulis dokumenter juga akan menghilangkan meanset
oleh The Moviegoer, nama samaran John Grierson, mereka yang berfikir bahwa sejarah hanya
di New York Sun pada tanggal 8 Februari 1926. disampaikan dengan ceramah oleh guru mereka.
Film dokumenter sendiri sering digunakan Dari pengamatan yang peneliti lakukan saat
dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan film melakukan pembelajaran di kelas siswa tidak suka
dokumenter adalah sebuah film yang menceritakan menerima materi hanya dengan ceramah tapi
sebuah kenyataan. Film dokumenter yang sering mereka menginginkan metode-metode lain dan
dipakai antara lain adalah film yang menceritakan terobosan-terobosan lain yang membuat mereka
sejarah. Dalam penggunaan film dokumenter bagi tidak jenuh dan bosan dalam belajar sejarah.
siswa akan lebih semangat dan juga merasa Dengan film dokumenter yang diputarkan pada awl
direfresh terlebih dahulu sebelum mereka pembelajaran membuat mereka antusias dan lebih
menerima pembelajaran. Bagi guru, semangat dalam mengikuti pelajaran. Akan tetapi
mempermudah dalam guru juga harus mampu mengkondisikan kelas
menjelaskan materi karena sebelum pelajaran pada saat film dokumenter diputar, karena apabila
dimulai siswa sudah terlebih dahulu ditarik daya tidak dikondisikan dengan baik maka siswa tidak
pikirnya dengan menggunakan film dokumenter. fokus dalam memperhatikan film, hal inilah yang
Penggunaan film dokumenter sendiri memang dapat berdampak pada penyampaian materi yang
bertujuan agar sebelum siswa mendapat penjelasan kurang baik nantinya.
materi oleh guru mereka sudah tergugah daya Jadi, penggunaan film dokumenter di SMP
pikirnya. Negeri 3 Ketapang dapat bermanfaat dengan baik
SMP Negeri 3 Ketapang adalah sekolah yang asalkan penggunaannya bisa dilakukan dengan
memanfaatkan film dokumenter sebagai salah satu efektif dan efisien. Karena penggunaan film
sumber belajar, karena film dokumenter sendiri dokumenter yang tidak efektif justru akan membuat
dianggap bisa membuat siswa menjadi lebih kondisi pembelajaran tidak berjalan dengan baik
semangat belajar. Akan tetapi dalam pemanfaatan dan justru hasil yang diharapkan tidak akan
film dokumenter ini guru juga harus pintar-pintar tercapai.
dalam penggunannya karena bisa jadi saat film
dokumenter ini diputar siswa justru tidak Kondisi Sarana dan Prasarana dalam
memperhatikan dengan baik. Menunjang dan Mendukung Penggunaan Film
Dalam menunjang pembelajaran dengan Dokumenter dalam Pembelajaran Sejarah
menggunakan film dokumenter banyak hal yang Penggunaan film documenter diperlukan
sudah dilakukan oleh sekolah, antara lain disetiap komponen-komponen lain yang dapat mendukung
kelas sudah tersedia LCD SMP Negeri 3 Ketapang kelancaran pemanfaatannya. Karena pemutaran
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 5 No.1, April 2021 – Oktober 2021 40

film dokumenter sendiri membutuhkan media LCD gambar lain juga sering diperlihatkan kepada murid
yang merupakan komponen paling penting. agar apa yang dijelaskan oleh guru tidak hanya
SMP Negeri 3 Ketapang sendiri merupakan menjadi angan-angan oleh siswa.
sekolah yang mempunyai kualitas bagus, karena Dalam pembelajaran sejarah sarana dan
semua ruangan kelas dan laboratorium memeliki prasaran sudah cukup lengkap dan terpenuhi, hanya
LCD. Selain itu jaringan internet di SMP Negeri 3 ada beberapa saja yang masih kurang. Akan tetapi
Ketapang juga bagus. Hal ini membuat siswa lebih menurut guru sejarah yang peneliti wawancara,
mudah dalam mengakses internet untuk semua itu sudah cukup guna menunjang
kepentingan pembelajaran. Kemudian di SMP pembelajaran sejarah bisa berjalan dengan baik.
Negeri 3 Ketapang juga tersedia laboratorium IPS
yang diperuntukan guna kepentingan siswa dalam Tanggapan Guru dan Siswa dalam
mempelajari mata pelajaran Sejarah, Geografi dan Penggunaan Film Dokumenter
Ekonomi. Seperti wawancara dengan salah satu Film dokumenter adalah film yang
siswa kelas 8 bernama Antoni sebagai berikut: mendokumentasikan kenyataan, oleh karena itulah
―ya disini tersedia laboratorium yang film dokumenter bisa dijadikan sebagai salah salah
digunakan untuk siswa, akan tetapi jarang dipakai, satu sumber dalam pembelajaran sejarah. Sejarah
pelajaran seringnya hanya didalam kelas jarang sendiri adalah mata pelajaran yang mempelajari
dilakukan dilaboratorium (wawancara Antoni, kejadian dimasa lalu atau masa lampau yang
tanggal 26/09/2019) Begitu juga dengan Yolanda kebenarannya harus bisa diuji. Hal inilah yang
salah satu siswa kelas 8 yang mengatakan bahwa membuat SMP Negeri 3 Ketapang juga
kurangnya pemanfaatan laboratorium IPS sebagai menggunakan film dokumenter sebagai salah satu
salah satu fasilitas yang bisa digunakan sebagai sumber belajar, salah satunya dalam pembelajaran
tempat pemutaran film dokumenter. Dari hasil sejarah.
peneltian dapat ditangkap bahwa sarana dan Dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti,
prasarana yang dimilik oleh SMP Negeri 3 guru di SMP Negeri 3 Ketapang sudah paham betul
Ketapang sebenernya sudah bagus hanya arti dari film dokumenter dan bagaimana
pemanfaatannya yang masih kurang maksimal. kegunaannya dapat digunakan sebagai salah satu
Pada penggunaan film dokumenter sendiri sumber belajar. Karena selain fungsinya yang
perlu kondisi ruang kelas yang baik dan nyaman, memang sangat cocok digunakan dalam
karena itu akan berpengaruh pada konsentrasi pembelajaran sejarah, film dokumenter sendiri
siswa dalam menikmati film dokumenter. Dari dapat digunakan guru sebagai daya tarik agarsiswa
hasil peneitian sendiri peneliti melihat kondisi tidak bosan dan jenuh terhdap pembelajaran
ruang kelas di SMP Negeri 3 Ketapang sudah baik sejarah. Karena selain dengan menerapkan metode-
dan nyaman guna menjalankan pemebelajaran metode pengajaran yang inovatif dan guru yang
Sejarah. Tata ruang kelas juga disusun oleh wali kreatif diperlukan juga sumber belajar yang
kelas beserta siswa, hal inilah yang membuat siswa menarik dan membuat siswa tertarik.
nyaman dan senang berada didalam kelas karena Dalam penggunaan film dokumenter guru
mereka sendiri yang menata dan menentukan mengungkapkan bahwa siswa semakin tertarik dan
suasana kelas mereka sendiri. Akan tetapi, hal ini suka dengan pembelajaran sejarah, akan tetapi
perlu pengamatan dan juga pengawasan yang lebih bukan berarti semua siswa suka dan memanfaatkan
dari wali kelas, karena bagaimanapun wali kelaslah dengan baik penggunaan film dokumenter yang
yang bertanggung jawab akan kelas tersebut agar dilakukan oleh guru. Ada beberapa siswa dalam
sesuai dengan ketentuan. pembelajaran yang menurut guru sering
Selain sarana-sarana tersebut, disetiap kelas memanfaatkannya justru untuk mengobrol dan
juga sedemikian rupa ditata agar siswa nyaman, sibuk sendiri, dan akhirnya tidak dapat menangkap
walaupun letak tata kursi dan meja yang masih dengan baik materi yang ada dalm film
biasa, namun disitu telah disediakan gambar-gabar dokumenter. Hal inilah yang dikhawatirkan oleh
pahlawan dan juga poster yang ditempelkan di guru, karena dengan waktu yang terbatas belum
dinding. Selain itu dibeberapa kelas juga tersedia tentu materi akan dapat terselesaikan dengan baik
peta yang bisa dimanfaatkan dalam proses dari sisnilah guru harus pintar-pintar
pembelajaran. memanajemen waktu.
Dari wawancara dan pengamatan yang Dari wawancara yang peneliti lakukan, hal
dilakukan oleh peneliti, media-media lain juga yang tersebut diatas tidak menjadi hambatan dan
sering digunakan sebagai contoh, seperti gambar halangan guru untuk menggunakan film
pahlawan, jadinya siswa bisa secara langsung dokumenter, karena menurut pendapat guru yang
mengetahui wajah pahlawan yang sedang bersangkutan dalam setiap pembelajaran pasti ada
dijelaskan, selain gambar pahlawan gambar- kendala yang dihadapi dan justru itulah yang
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 5 No.1, April 2021 – Oktober 2021 41

menjadi tantangan bagi guru tersebut apakah dokumenter tidak diawasi dan dimanfaatkan
mampu menghadapi dan melewati hambatan dan dengan benar justru akan membuat pembelajaran
tantangan terebut. Guru tetap memberikan tidak berjalan dengan baik.
tanggapan positif terhadap minat siswa dalam Kendala yang kedua masalah kondisi ruang
penggunaan film dokumenter walaupun ada kelas karena ada beberapa kelas yang sarana dan
beberapa tanggapan negatif yang peneliti tangkap prasarananya rusak, apalagi sarana inilah yang
dari hasil wawancara yang dilakukan. Seperti sangat vital dalam pemanfaatan film dokumenter
kutipan dari salah satu guru berikut ini: seperti LCD, namun kendala-kendala seperti ini
Dalam proses pembelajaran sejarah semua sudah bisa diatasi dan dapat diupayakan agar tidak
siswa dapat mengikuti dengan baik. Walaupun mengganggu proses pembelajaran.
memang terkadang dalam pembelajaran yang Pada pembelajaran sejarah khususnya ada
menggunakan film dokumenter ada beberapa siswa kendala-kendala yang menghambat diterapkannya
yang kurang mempehatikan dan justru penggunaaan film dokumenter, kendala yang
memanfaatkannya untuk mengobrol dan sibuk utama adalah waktu. Dalam pembelajaran sejarah
sendiri,tapi semua itu masih bisa diatasi asalkan di SMP waktu pelajaran adalah 1x40 menit saja
guru menggunakan metode yang benar‖ untuk setiap satu kali pertemuan di kelas 8 dan
(Wawancara Siti Musliha, guru sejarah, Tanggal kelas 9, hal inilah yang kadang membuat
26/09/2019). penggunaan waktu kurang efektif, yang tadinya
Dari hasil penelitian dan pengamatan yang tujuan penggunaaan film dokumenter ini adalah
peneliti lakukan selama kegiatan pembelajaran untuk menyingkat waktu penyampaian materi oleh
juga dapat dilihat siswa sangat tertarik saat peneliti guru justru malah membuat materi tidak
menggunakan film dokumenter saat pelajaran tersampaikan semua dengan baik karena
sejarah. Mereka lebih ceria dan gembira saat keterbatasan waktu. Upaya yang harus dilakukan
diputarkan film dokumenter sebelum pelajaran guru adalah pemadatan materi agar materi dapat
dimulai. Hal inipun dibenarkan oleh guru sejarah di tersampaikan semua dengan baik dan efektif.
SMP Negeri 3 Ketapang. Peneliti sangat Kondisi siswa juga salah satu faktor penting
mengapresiasi dengan baik minat siswa dalam dalam penggunaan film dokumenter sebagai salah
penggunaan film dokumenter. Bahkan karena satu sumber belajar siswa. Karena apabila di amati
sangat tertariknya siswa dengan film dokumenter, dengan seksama kadang penggunaan film
ada beberapa siswa yang meminta film dokumenter dokumenter pada saat pelajaran sejarah
yang diputar kepada peneliti. dimanfaatkan oleh siswa untuk mengobrol atau
bermain. Memang tidak semua siswa melakukan
Kendala-kendala yang Dihadapi dalam hal ini, namun apabila ini dibiarkan terus menerus
Penggunaan Film Dokumenter dan Upaya akhirnya akan membuat siswa lain terganggu dan
Untuk Mengatasinya fokusnya akan terpecah. Seperti kutipan
Pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan wawancara berikut :
menggunakan film dokumenter tidak selalu ―ya kadang kita merhatiin kalau kita suka
berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan. filmnya, kalau filmnya jelek ya bosen ngeliatnya !
Dalam pelaksanaannya pasti akan muncul kendala- (Wawancara, Rudi dan Aulia, Tanggal
kendala. Bagi sekolah yang sarana dan 26/09/2019).
prasarananya belum memadai dan lengkap, Kondisi inilah yang harus benar-benar
pastilah akan menemui kendala dalam penggunaan diperhatikan oleh guru, sangat tidak
film dokumenter. Hasil penelitian yang telah menguntungkan apabila dalam pembelajaran yang
dilakukan di SMP Negeri 3 Ketapang, peneliti sudah dirancang dengan baik oleh guru dan dengan
menemukan beberapa kendala dalam penggunaan memanfaatkan media yang baik pula justru tidak
film dokumenter sebagai salah satu sumber belajar mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang
pada pembelajaran di sekolah ini. diinginkan.
Peneliti ingin membahas kendala itu secara Guru harus menyiasati bagaimana agar siswa
umum terlebih dahulu yang dihadapi oleh SMP tertarik dengan film yang di putar. Selain itu
Negeri 3 Ketapang dalam penggunaan film manajemen waktu juga harus diperhatikan, karena
dokumenter sebagai salah satu sumber belajar dengan waktu yang sangat minim guru harus
dalam pembelajaran sejarah. Kendala pertama membaginya dengan baik untuk pemutaran film
secara umum yang dihadapi oleh SMP Negeri 3 dan penyampaian materi kembali oleh guru agar
Ketapang dalam penggunaan film dokumenter film dokumenter yang diputar dapat ditangkap
adalah pemanfaatannya yang harus benar-benar dengan baik maknanya oleh siswa.
diamati oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan,
sejarah, karena apabila penggunaan film ada beberapa guru yang masih kurang dalam
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 5 No.1, April 2021 – Oktober 2021 42

penggunaan metode-metode lain dalam proses dokumenter sebagai salah satu sumber belajar
pembelajaran. Kebanyakan guru masih sejarah.(4) kendala yang timbul dalam penggunaan
menggunakan metode ceramah yang didominasi film dokumenter sebagai salah satu sumber belajar
oleh guru dan siswa hanya pasif mendengarkan dalam pembelajaran sejarah.
guru menyampaikan materi didepan. Setelah
materi selesai dijelaskan siswa disuruh Saran
mengerjakan lembar kerja siswa. Guru kurang Bagi pihak sekolah: (1) Lebih memperhatikan
memberikan ruang dan kurang memancing siswa sarana dan prasarana yang belum tersedia ataupun
agar siswa aktif dan lebih kreatif dalam proses rusak di SMP Negeri 3 Ketapang, karena
pembelajaran. kekurangan dalam sarana dan media pembelajaran
Dalam penggunaan film dokumenter sebagai sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran,
salah satu sumber belajar juga perlu diimbangi dengan ditunjang sarana dan prasarana yang baik
dengan penggunaan metode-metode lain yang dan bagus maka penggunaan film dokumenter
dapat mensukseskannya. Karena dengan metode- sebagai salah satu sumber belajar akan tercapai
metode yang menarik membuat siswa semangat tujuannya dengan baik. (2) Siswa harus lebih
dan tertarik dalam pembelajaran sejarah. Seperti tertarik dan cinta terhadap sejarah dengan
sudah dijelaskan tadi bahwa tidak semua siswa penggunaan film dokumenter, karena dengan
suka dan tertarik saat film dokumenter diputar, oleh penggunaan film dokumenter sebagai salah satu
karena itulah sudah menjadi tugas guru agar siswa sumber belajar membuat siswa menjadi tidak bosan
dapat tertarik dan suka tanpa terkecuali. Jadi siswa dan jenuh dan ounya lebih banyak referensi. Siswa
akan merasa penasaran dengan film yang akan juga diharapkan semakin suka menggunakan film
diputar dan memperhatikan dari awal hingga akhir dokumenter sebagai sumber belajar mereka selain
film dokumenter itu diputar. membaca buku dan dari internet.

SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR RUJUKAN


Simpulan Agung S., Leo dkk. 2013. Perencanaan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak
peneliti, maka disimpulkan bahwa: (1) harus ada Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran
kerjasama yang baik antara guru dan siswa agar Sejarah. Yogyakarta: Ombak
tujuan dari penggunaan film dokumenter ini dapat Isjoni. 2007. Pembelajaran Sejarah. Bandung :
tercapai. Guru harus pintar-pintar dalam Alfabeta.
penggunaannya dan siswa harus mempunyai minat Kochhar, S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah.
yang tinggi. (2) Setiap kelas sudah mempunyai Terjemahan Purwanta dan Yovita hardiati.
LCD meskipun ada beberapa kelas yang LCDnya Jakarta : PT Grasindo.
rusak. SMP Negeri 3 Ketapang juga mempunyai Moleong, Lexy.2010. Metode Penelitian
laboratorium-laboratorium yang fasilitasnya sudah Kualitatif. Jakarta : UI Press.
cukup lengkap, antara lain laboratorium IPS, Munib, Ahmad. 2010. Pengantar Ilmu Pendidikan.
laboratorium IPA, dan laboratorium TIK. Selain itu Semarang: UNNES Pres
koneksi internet disana juga sangat bagus, ini Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,
tentunya sangat baik karena dapat digunakan untuk Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
menunjang pembelajaran di SMP Negeri 3 Widya, I Gde. 1989. Dasar-dasar Pengembangan
Ketapang. (4) Guru memberi tanggapan positif dan Strategi serta Metode Pengajaran Sejarah.
baik terhadap minat siswa dalam penggunaan film Jakarta : Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai