Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERAN,FUNGSI,KLASIFIKASI DAN

KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN


”Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah media dan teknologi
Pembelajaran Dosen PengampuFirdaus, M.Pd”

Disusun oleh :

1. Malika Fadlliyana (2016020027)


2. Samsul Ma’arif (20160200)
3. Winda Apriyanti (2016020038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURURAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia pendidikan telah mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang
sangat pesat. Perkembangan dan perubahan ini bukan hanya melibatkan
falsafah dan kandungan kurikulum, tetapi juga pendekatan, kaedah dan teknik-
teknik pengajaran dan pembelajaran. Dalam pendidikan media difungsikan
sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Karena informasi yang
terdapat dalam media harus dapat melibatkan siswa, baik dalam benak atau
mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pembelajaran
dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis,
serta ditinjau dari segi prinsip – prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi
belajar yang efektif. Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus
dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan
individu siswa, karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda.
Kemp dan Dayton(1985 : 3-4) mengemukakan beberapa hasil penelitian
yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian
integral pembelajaran di kelas, atau sebagai cara utama pembelajaran langsung,
sebagai berikut : Penyampaian pelajaran tidak kaku. Pembelajaran bias lebih
menarik. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori
belajar dan prinsip – prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi
siswa, umpan balik dan penguatan. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan
dapat dipersingkat, karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu
singkat untuk mengantarkan pesan–pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang
cukup banyak dan memungkinkan dapat diserap oleh siswa lebih besar.
Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan gambar sebagai
media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen – elemen pengetahuan
dengan cara yang terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas. Pembelajaran
dapat diberikan kapan dan dimana saja diinginkan atau diperlukan, terutama
jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.Sikap
positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar
dapat ditingkatkan. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.
Pembaharuan pendidikan dan pengajaran mengalami penyempurnaan baik
dari segi kurikulum, metode maupun media pengajaran yang bertujuan
membentuk anak didik berkualitas, kreatif dan dapat mengikuti perkembangan
ICT.
Oleh sebab itu untuk membantu siswa dan guru agar lebih memahami
konsep-konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari, maka harus dibuat
visualisasi materi melalui mediakomputer yang berbasis ICT. Dengan
penggunaan perangkat ICT ini diharapkan dapat membantu memantapkan
konsep fisika pada siswa dalam kegiatan belajar mengajar, atau pun sebagai
alat bantu pembelajaran siswa di rumah setelah suatu topik diajarkan oleh guru
di sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa peran media pembelajaran ?
2. Bagaimana Fungsi media pembelajaran ?
3. Bagaimana Klasifikasi dan karakteristik media pemebelajran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peran media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui fungsi media pembelajaran.
3. Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi dan karakteristik media
pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN
A. PERAN MEDIA PEMBELAJARAN
Upaya-upaya mengenal dan memahami siswa merupakan kegiatan yang
berlangsung secara terus menerus, karena kebutuhan siswa tidak bersifat
menetap, akan tetapi mengalami perubahan sesuai dengan tahap-tahap
perkembangannya. Dalam ruang lingkup tugasnya, guru dituntut untuk
memiliki sejumlah keterampilan terkait dengan tugas-tugas yang
dilaksanakannya. Sebagai guru harus dapat memahami dan menghargai
keunikan cara belajar siswa dan kebutuhan-kebutuhan perkembangan mereka
(Aunurrahman, 2014).1
Menurut Johnson (2009) dalam Syarif (2012), dalam meningkatkan
prestasi belajar guru harus menyiapkan serangkaian tes yang bertujuan untuk
mengetahui perkembangan proses pembelajaran, meliputi ketuntasan pada
materi tertentu dalam kurikulum, kemampuan kognitif, dan potensi siswa.
Kehadiran guru dalam proses pembelajaran memegang peranan penting
(Sudarman, 2009), sehingga guru perlu memiliki keterampilan dalam memilih
metode yang tepat ketika menyampaikan suatu materi kepada siswa agar
menjadi lebih menarik, salah satunya dengan memanfaatkan penggunaan
media pembelajaran agar proses pembelajaran tidak mengalami kebosanan, dan
dapat menerima materi tersebut dengan mudah. 2
Berbagai bentuk media dapat digunakan oleh seorang guru untuk
meningkatkan pengalaman belajar kearah yang lebih baik. Melalui penggunaan
media dalam pembelajaran diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar
yang lebih berarti bagi siswa. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur
pesan.Jika media pendidikan adalah sebagai sumber belajar, maka secara luas

1
Inesa Tri Mahardika Pratiwi, “Peran Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa”, Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran Vol.2_No.1,Juli 2018, hal. 39
2
Ibid,hal.39
media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun suatu peristiwa yang
dapat memberikan pengetahuan bagi siswa.3
Direktorat Jenderal Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (2006) dalam
Aunurrahman (2014), menjabarkan kompetensi pedagogis yang harus dimiliki
guru, yaitu, memahami peserta didik, merancang pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, dan
mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya. Bilamana dalam proses pembelajaran, guru mampu
mengaktualisasikan tugas-tugas dengan baik, mampu membimbing,
memberikan motivasi, maka siswa akan mendapat dukungan yang kuat untuk
mencapai hasil belajar yang diharapkan. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat
disimpulkan bahwa adanya penggunaan media pembelajaran memegang peran
yang penting dalam pencapaian prestasi belajar yang ingin dicapai.4
Proses pembelajaran yang maksimal tidak hanya berkaitan dengan faktor
internal siswa, melainkan faktor eksternal juga berperan penting dalam
berjalannya pembelajaran di kelas, Daryanto (2009) dalam Syarif (2012).
Pemanfaatan media pengajaran pada hakekatnya berperan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran. Dengan bantuan media,
siswa diharapkan menggunakan sebanyak mungkin alat inderanya untuk
mengamati, mendengar, merasakan, meresapi, menghayati dan pada akhirnya
memiliki sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai hasil belajar.
Beberapa peranan media dalam pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:5
1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar
dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa
dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri
sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu;

3
Azhari,” Peran Media Pendidikan Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Arab Siswa
Madrasah”,Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, VOL. 16,Agustus 2015, NO. 1, h.48
4
Inesa Tri Mahardika Pratiwi,Op.Cit, h.39
5
Umar “Media Pembelajaran,Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran”, Jurnal Tarbawiyah
Volume 10 Nomor 2 Edisi Juli-Desember 2013,h.133
a. objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang
kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau
model;
b. objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat
disajikan dengan ban¬tuan mikroskop, film, slide, atau gambar;
c. kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam
puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide
disamping secara verbal
d. objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat
ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi
komputer;
e. kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan
dengan media seperti komputer, film, dan video
f. peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang
dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong
menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti
time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer
4. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-
peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi
langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui
karyawisata, kunjungankunjungan ke museum atau kebun binatang.6
B. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi Media Pembelajaran dalam dunia pendidikan ada beberapa unsur
yang memiliki ikatan yang tidak dapat dihilangkan yaitu metode
pembelajaran dan media pembelajaran. Metode pembelajaran tidak akan
berjalan maksimal tanpa adanya media pembelajaran. Adapun fungsi media
pembelajaran menurut Levis & Lens yaitu:
1. Fungsi Atensi
Media pembelajaran tersebut menarik dan mampu mengarahkan perhatian
siswa mampu berkonsentrasi pada pelajaran yang berkaitan dengan media
tersebut. Media yang banyak digunakan untuk menarik atensi murid dengan
menggunakan media gambar yang dapat ditampilkan dengan mesin
proyektor dan sebagainya.
2. Fungsi Afektif
Menggunggah semangat belajar siswa dapat menggunakan media khususnya
gambar. Dari media ini emosi siswa akan muncul dan daya serap akan

6
Ibid, h.133
semakin baik. Perpaduan antara teks dan gambar dapat menumbuhkan
ketertarikan untuk mempelajari.
3. Fungsi kognitif
Media dapsat memudahkan siswa untuk merekam kembali ke otak mererka
apa yang telah mereka dapat melalaui beberapa gambar atau visual. Dan
dalam memahami hidup teks materi siswa akan lebih mudah, di mengerti
dengan menggunakan gambar dari pada penggunaan teks yang banyak.
Untuk itu media pembelajaran memudahkan untuk siswa memahami dan
mengingat informasi yang di terima.
4. Fungsi Kompesantoris
Fungsi ini dari beberapa penelitian merupakan media visual yang sangat
bagus untuk membantu siswa yang memiliki kelemahan dalam memahami
teks yang ada. Dengan menggunakan visual akan memberikan kemudahan
untuk mengorganisir informasi yang telah didapat yang akan di teruskan ke
dalam otak yang nanti akan di terjemahkan menjadi informasi penting.

Fungsi media pembelajaran yang didasarkan pada media, antara lain:


1. Fungsi Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar
Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.
Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai
penyalur, penyampai, penghubung, dan lain-lain. Media pembelajaran dapat
menggantikan fungsi guru, terutama sebagai sumber belajar.
Munadi (2008:37) menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya
merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang,
bahan, alat, teknik, dan lingkungan, yang mana itu dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami
sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik)
dan memungkinkan terjadinya proses belajar.
Pada usia sekolah terutama setelah menyelesaikan sekolah dasarnya,
peserta didik telah mencapai tingkat kesadaran sosial yang jelas sebagai
hasil pengalamannya dengan keluarganya, kawan-kawan sekolahnya, dan
media sosialisasi lainnya, seperti film, acara radio, buku, dan majalah.
2. Fungsi Semantik
Fungsi semantik merupakan kemampuan media dalam menambah
pembendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-
benar dipahami anak didik (tidak verbalistik).
Manusialah yang memberi makna pada kata atau dalam konteks
pendidikan dan pembelajaran, gurulah yang memberi makna pada setiap
kata yang disampaikannya. Bila simbol-simbol kata verbal tersebut hanya
merujuk pada benda, misalnya Candi Borobudur, jantung manusia, atau ikan
paus, maka masalah komunikasi akan menjadi sederhana, artinya guru tidak
terlalu kesulitan untuk menjelaskannya. Ia bisa menjelaskan kata verbal itu
dengan menggunakan photo Candi Borobudur, mock up jantung manusia,
dan gambar ikan paus.
Bila kata tersebut merujuk pada peristiwa, sifat sesuatu, tindakan,
hubungan konsep, misalnya kata iman, etika, akhlak, atau tanggung jawab,
maka masalah komunikasi menjadi rumit, yakni bila komunikasinya melalui
bahasa verbal. Namun bagi guru yang kreatif dan mampu dengan mudah
diatasi, yakni dengan memberikan penjelasan melalui bahasa dramatisasi,
simulasi, cerita (dongeng), cerita bergambar, dan lain-lain.
3. Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri umum, dan media
memiliki dua kemampuan. Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam
mengatasi batas-batas ruang dan waktu, diantaranya kemampuan media
menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan seperti bencana
alam, kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita
waktu panjang menjadi singkat seperti proses ibadah haji, dan kemampuan
media menghadirkan kembali objek atau peristiwa telah terjadi (terutama
pada mata pelajaran sejarah) seperti kisah Nabi Nuh dan kapalnya.
Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan
indrawi manusia, yaitu (1) membantu siswa dalam memahami objek yang
sulit diamati karena terlalu kecil, seperti molekul, sel, atom, yakni dengan
memanfaatkan gambar, film, dan lain-lain. (2) membantu siswa dalam
memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat, seperti
proses metamorphosis, dapat dimanfaatkan melalui gambar. (3) membantu
siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara, seperti
cara membaca Al Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid, belajar menyanyi,
yakni dengan memanfaatkan kaset atau tape recorder.
4. Fungsi Psikologis
Pada fungsi psikologis, media pembelajaran terbagi dengan berbagai
macam fungsi, diantaranya:
a. Fungsi atensi, media pembelajaran dapat meningkatkan perthatian
(attention) siswa terhadap media ajar. Ketika kita memperhatikan
rangsangan tertentu sambil membuang rangsangan yang lainnya, disebut
perhatian selektif / selective attention (Rakhmat, 1985:67).
b. Fungsi Afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat
penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Dengan adanya
media pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima
beban pelajaran, dan untuk itu perhatiaannya akan tertuju kepada
pelajaran yang diikutinya.
c. Fungsi kognitif, siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan
memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representatif yang
mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda,
atau kejadian/peristiwa. Objek-objek itu direpresantasikan atau
dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau
lambang yang dalam psikologi semuanya merupakan sesuatu yang
bersifat mental (Winkel, 1989:42).
d. Fungsi imajinatif, media pembelajaran dapat meningkatkan imajinasi
siswa. Imajinasi berdasarkan Kamus Lengkap Psikologi (C.P. Chaplin,
1993:239) adalah proses menciptakan objek atau peristiwa tanpa
pemanfaatan data sensoris (Munadi, 2008:46)
e. Fungsi motivasi, guru dapat memotivasi siswanya dengan cara
membangkitkan minat belajarnya dan dengan cara memberikan harapan.
Harapan akan tercapainya suatu hasrat atau dapat menjadi motivasi yang
ditimbulkan guru ke dalam diri siswa. Dengan demikian, motivasi
merupakan usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk
mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan siswanya secara sadar
untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
f. Fungsi sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural
antarpeserta komunikasi pembelajaran. Bukan hal mudah untuk
memahami para siswa yang memiliki jumlah cukup banyak. Mereka
masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda apalagi bila
dihubungkan dengan adat, keyakinan, lingkungan, pengalaman, dan lain-
lain. Sedangkan dipihak lain, kurikulum dan materi ajar ditentukan dan
diberlakukan secara sama untuk semua siswa. Media pembelajaran
memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama,
memper-samakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
Menurut Sutikno (2009:106-107), fungsi media dalam proses
pembelajaran, diantaranya:
1. Menarik perhatian siswa.
2. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif.
3. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan.
4. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari
sesuatu/menimbulkan gairah belajar
5. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran dan lain-lain.

Media pembelajaran yang disediakan untuk kepentingan efektivitas


proses belajar mengajar di kelas dapat dikelompokkan menjadi empat
macam, yaitu sebagai berikut:
1. Media pandang diproyeksikan, seperti:
a. overhead projector, adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
memproyeksikan bahan-bahan visual yang dibuat di atas lembar
transparan.
b. slide, merupakan alat yang digunakan untuk menyajikan gambar
atau objek hasil pemotretan yang diproyeksikan secara satu persatu.
c. projector filmstrip, alat ini hampir sama seperti slide tetapi
perbedaannya pada film strip berurutan secara satu kesatuan.
2. Media pandang tidak diproyeksikan, seperti gambar diam, grafis,
model, dan benda asli. Bagan-bagan yang dijadikan media pengajaran
meliputi bagan alur, bagan organisasi, bagan klasifikasi, bagan waktu,
dan bagan tabel. Sedangkan grafis-grafis yang dapat dijadikan media
pengajaran misalnya grafik garis, grafik lingkaran, grafik gambar, dan
grafik batang.
3. Media dengar, seperti pita kaset, dan radio.
4. Media pandang dengar, seperti televisi dan film.
Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang
menentukan hasil belajar, ternyata keberhasilan menggunakan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan
(3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih
dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut
untuk memberikan hasil yang maksimal.
C. Karakteristik dan Karakteristik Media Pembelajaran
1. Karakteristik Media Pembelajaran

a. Media audio

Karakteristik media audio berdasarkan kemampuan media dalam


membangkitkan rangsangan indra pendengaran. Ciri utama dari media ini
adalah pesan yang disalurkan melalui media audio dituangkan dalam
lambang auditif, baik verba (kedalam kata-kat/bahasa lisan) maupun
nonverbal.[2] Beberapa jenis dari media yang dapat dikelompokkan dalam
media audio antara lain : Radio, alat perekam pita magnetic. Piringan
hitam, dan laboratorium bahasa.

b. Media visual

Karakteristik dari media visual adalah unsure-unsur terdiri dari garis,


bentuk, warna, dan tekstur. Media visual terbagi dua, yaitu : media visual
non-proyeksi dan media visual proyeksi.[3]

c. Karakteristik media visual non-proyeksi

Media visual non-proyeksi merupakan jenis media yang sering digunakan


dalam pembelajaran. Media visual nonproyeksi dapat menterjemahkan ide
abstrak menjadi lebih realistik. Jenis-jenis media visual nonproyeksi yaitu
: gambar, grafik, diagram, bagan, peta, lukisan, dan foto.

d. Media visual proyeksi

Media visual proyeksi adalah media-media visual yang bias diproyeksi.


Media-media visual proyeksi yang menampilkan objek lebih besar dari
aslinya pada layar proyeksi. Media-media proyeksi seperti :

a. Power point

b. Kamera digital

e. Media Audio-Visual

Karakteristik yang menonjol dari media audio-visual adlah menggunakan


alat keras selama proses belajar mengajar.[4] Karena media ini dapat
menggunakan gambar (visual) dan suara (audio), atau yang mampu
menampilkan gambar bergerak. Media ini dapat menampilkan unsur
gambar dan suara secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan.
Media audio-visual terbagi dua macam yaitu: audio visual murni adalah
unsur suara dan unsur gambar berasal dari satu sumber, minsalnya, video
dan kaset. Dan audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur
gambar berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya film bingkai suara
yang unsur gambarnya berasal dari slide proyektor dan unsur suaranya dari
tape recorder.

f. Multimedia

Multimedia merupakan penggabungan dua atau lebih format media yang


terpadu gseperti teks, grafik, animasi, dan video. Multimedia merupakan
suatu system penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan
belajar yang membentuk suatu unit.[5]

a. Multimedia content production

Multimedia adalah penggunaan dan pemrosesan beberapa media yang


berbeda untuk menyampaikan informasi atau menghasilkan produk
multimedia. Minsalnya, media teks, audio, image, dan video animasi.

b. Multimedia communication

Multimedia adalah menggunakan media (masa) seperti : televise,


radio, dan internet.

2. Klasifikasi Media Pembelajaran

Setiap jenis media memiliki karakteristik masing- masing dan


menampilkan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar
peserta didik. Agar peran dan sumber media belajar tersebut menunjukkan
pada suatu jenis media tertentu, maka media-media belajar itu perlu di
klasifikasikan menurut suatu metode tertentu sesuai dengan sifat dan
fungsinya terhadap pembelajaran. Pengelompokan itu penting untuk
memudahkan para peseta didik dalam memahami sifat media. Menurut
Setyosari dan Sihkabudden,[6] ada lima kategori dalam pengelompokon
media pembelajaran, yaitu sebagai berikut :

1. Pengelompokan Berdasarkan Ciri Fisik.

Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya, media pembelajaran dapat


dikelompokan dalam empat macam, yaitu :

a. Media pembelajaran dua dimensi

Media pembelajaran dua dimensi adalah media tampilan yang dapat


diamati dari satu arah pandangan yang dapat dilihat hanya panjang dan
lebar saja. Penggunaannya tidak menggunakan media proyeksi. Seperti
: grafik, peta, dan papan tulis.

b. Media pembelajaran tiga dimensi


Media pembelajaran tiga dimensi adalah media tampilan yang dapat
diamati dari arah manapun saja dan mempunyai ukuran panjang, lebar
dan tebal atau timggi. Seperti : gunung, mobil, rumah, dan sebagainya.

c. Media pandang diam

Media pandang diam adalah media yang menggunakan media proyeksi


yang hanya menampilkan gambar diam pada layar. Misalnya foto,
tulisan, gambar.

d. Media pandang gerak

Media pandang gerak yaitu media yang menggunakan media proyeksi


yang dapat menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk media
televisi, film atau video recorder.

2. Pengelompokan Berdasarkan Pengalaman Belajar

Menurut Thomas,[7] Ia mengelompokkan media pembelajaran menjadi


tiga kelompok yaitu:

a. Pengalaman langsung

b. Pengalaman tiruan

c. Pengalaman dari kata-kata

3. Pengelompokan Berdasarkan Persepsi Indera

a. audio, media yang menghasilkan bunyi, contoh radio

b. Media visual, media visual dua dimensi dan media visual tiga
dimensi

c. Media audio-visual, yang dapat menghasilkan rupa dan suara


dalam satu unit media

d. Media audio motion visual, penggunan segala kemampuan audio


dan visual dalam kelas, seperti televise

e. Media audio still visual, lengkap kecuali penampilan motion( tidak


memiliki gerak)

f. Media audio semi-motion, media yang berkemampuan


menampilkan titik- titik tetapi tidak bisa menstramisi secara utuh
suatu motion yang nyata.
g. Media mition visual, silent film,

h. Media still visual, gambar dan transpransi

i. Media audio, telepon dan radio

j. Media cetak, yang hanya menapilkan informasi berupa symbol-


symbol tertentu, seperti buku.

4. Pengelompokan Berdasarkan Penggunaannya

a. Bedasarkan jumlah penggunaannya

b. Berdasarkan cara penggunaannya

c. Berdasarkan hirarki menfaat media

5. Berdasarkan Hirakri Manfaat Media

Semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya
investasinya, semakin susah pengadaannya, tetapi semakin umum
penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Sebaliknya,
semakin sederhana jenis perangkatnya, semakin murah biaya, semakin
mudah penggadaan, sifat penggunaanya semakin khusus dan lingkup
sasarannya semakin terbatas.[8]
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Pemanfaatan media pengajaran pada hakekatnya bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran. Dengan bantuan media,
siswa diharapkan menggunakan sebanyak mungkin alat inderanya untuk
mengamati, mendengar, merasakan, meresapi, menghayati dan pada akhirnya
memiliki sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad,Ashar.2002.Media Pembelajaran.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.


Arsyhar,Rayandra.2010. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran . Jakarta: Gaung
Persada
Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Azhari,2015. Peran Media Pendidikan Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Arab
Siswa Madrasah.Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. VOL. 16.Agustus. NO. 1.h.44-60
Inesa Tri Mahardika Pratiwi. 2018. Peran Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa.Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran
Vol.2_No.1,Juli, hal. 34-43
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. (2008). Media Pembelajaran. Bandung : FIP Universitas
Pendidikan Indonesia

Umar. 2013 .Media Pembelajaran,Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran, Jurnal


Tarbawiyah Volume 10 Nomor 2 Edisi Juli-Desember,h.126-141

Anda mungkin juga menyukai