Anda di halaman 1dari 4

JIUBJ

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi


Volume 19, Nomor 1, Februari 2019, (Halaman 114-117)
DOI 10.33087/jiubj.v19i1.567
ISSN 1411-8939 (Online) | ISSN 2549-4236 (Print)

Efektifitas E-Learning Dengan Aplikasi Moodle pada Mata Kuliah Penelitian


Pengembangan Program Studi Teknologi Pendidikan
Siti Muyaroah
Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Baturaja
JL. Ratu Penghulu No. 02301.Telp. (0735) 326122.Karang Sari.OKU.SUM-SEL
siti_muyaroah@fkip.unbara.ac.id

ABSTRACT
This research aims to determine the effectiveness of e-learning with Moodle at educational study program,
baturaja university. This research is quantitative research with experimental method. Can be interpreted as the
research methods used to find a specific treatment effect against the other in a state of control. This ressearch
result in the effectiveness of e-learning for student learning outcomes on science subjects. Effectiveness is the
success of an establishment of a system designed to engage students actively and independently in learning. T-
test result there are effectiveness of e-learning.

Keywords :
E-Learning, moodle, instructional

PENDAHULUAN metode dan evaluasi. Keempat komponen


Belajar dapat diartikan sebagai proses pembelajarann tersebut harus diperhatikan oleh
kegiatan yang membuat perubahan kognitif dosen dalam memilih dan menentukan media,
maupun motorik melalui interaksi. Belajar adalah metode, strategi, dan pendekatan apa yang
tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan Pembelajaran pada hakikatnya
sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan merupakan proses interaksi antara dosen
dikemukakan menurut Daryanto (2010:02) dapat dengan mahapeserta didik/ mahasiswi, baik
didefinisikan bahwa “Belajar ialah suatu proses interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap
usaha yang dilakukan seseorang untuk muka maupun tidak langsung, yaitu dengan
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang dengan menggunakan berbagai media
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pembelajaran. Didasari oleh adanya perbedaan
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan interaksi tersebut maka kegiatan pembelajaran
lingkungan.” Melalui upaya peningkatan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
tersebut, berangsur-angsur sistem pendidikan pola pembelajaran.
mulai diperbaiki dan dikembangkan kembali. E-Learning merupakan sistem
Mulai dari pengembangan kurikulum, media pembelajaran yang memanfaatkan media
pembelajaran, sistem evaluasi pendidikan dan elektronik sebagai alat untuk membantu
sebagainya. kegiatan pembelajaran, sebagian besar
Metode pembelajaran yang umum berasumsi bahwa elektronik yang dimaksud
dilakukan oleh dosen biasanya hanya ceramah disini lebih diarahkan pada penggunaan
dan praktek. Pada metode ini kadang-kadang komputer dan internet. Melalui komputer yang
konsentrasi peserta didik terpecah, akibatnya terkoneksi dengan jaringan internet,
kegiatan belajar mengajar tidak bisa mahapeserta didik/ mahasiswi dapat melakukan
berlangsung dengan maksimal kerena pembelajaran secara individual, baik secara
mahapeserta didik hanya diberi tugas kemudian terprogram maupun tidak terprogram,
mencari sendiri diinternet. Sedangkan di moodle mahapeserta didik/ mahasiswi dapat mengakses
lebih memudahkan mahapeserta didik belajar berbagai informasi dan bahan ajar dengan
ketika dosen tidak bisa hadir pada saat jam menggunakan fasilitas mesin pencari data
perkuliah kemudian peserta didik bisa melihat (search engine) sesuai dengan minat
materi serta diskusi di moodle. Demikian juga mahapeserta didik/ mahasiswi tanpa ada
dengan mata pelajaran dasar-dasar komunikasi intervensi dari pihak lain.
yang bersifat abstrak. Tidak sedikit peserta didik Dalam kegiatan pembelajaran,
merasa bosan dan jenuh untuk mempelajarinya, pemanfaatan komputer dapat bermanfaat untuk
yang peserta didik hanya sekedar menghafal mempermudah serta memperjelas materi yang
tanpa memahami konsep dasarnya. Hal ini akan disampaikan. Aplikasi-aplikasi komputer
dapat membuat hasil belajar mahapeserta didik juga berkembang dan memungkinkan user
menurun. edapat melakukan interaksi secara langsung
Pembelajaran sendiri merupakan suatu dengan sumber informasi dengan media
sistem, yang terdiri dari berbagai komponen komputer. Pemanfaatan ini didasarkan pada
yang saling berhubungan satu dengan yang lain. kemampuan komputer yang dapat memberikan
Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi,
114
Efektifitas E-Learning Dengan Aplikasi Moodle pada Mata Kuliah Siti Muyaroah
Penelitian Pengembangan Program Studi Teknologi Pendidikan

feedback (umpan balik) secepat mungkin suatu usaha sadar guru/pengajar untuk
kepada user membantu peserta didik atau anak didiknya,
Ada beberapa materi pelaran yang tidak agar mereka dapat belajar sesuai dengan
dapat disajikan secara nyata di dalam kebutuhan minatnya”. Menurut Warsita
pembelajaran dengan media pembelajaran (2008:85) “pembelajaran (instruction) adalah
berbantu komputer materi pelajaran dapat di suatu usaha untuk membuat peserta didik
modelkan dengan sedemikian rupa dengan belajar atau suatu kegiatan untuk
bantuan komputer sehingga peserta didik dapat membelajarkan peserta didik”.
mengamati dan mencerati dengan jelas Sedangkan menurut Trianto (2013:19),
pembelajaran melali LCD projektor / komputer. “pembelajaran merupakan aspek kegiatan
Dapat disimpulkan fungsi utama dari media manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya
pembelajaran adalah sebagai alat bantu serta dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel
sumber utama untuk memperjelas pesan yang dapat diartikan sebagai produk interaksi
hendak disampaikan oleh pendidik. Selain itu berkelanjutan antara pengembangan dan
fungsi lainnya adalah sebagai sarana pengalaman hidup”.
pembelajaran individual yang mana kedudukan Shoimin (2014: 23) “model
media adalah melayani kebutuhan belajar pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
peserta didik. Contoh media pembelajaran melukiskan prosedur yang sistematis dalam
berbantu komputer yang sedang populer saat ini mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
adalah E-Learning. mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi
Penggunaan komputer dalam sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dapat memungkinkan proses pembelajaran dan para pengajar dalam
belajar mengajar secara individual yang akan merencanakan aktivitas belajar mengajar.”
memacu kemandirian peserta didik dalam Joyce dan Weil dalam Rusman
belajar. Sehingga demikian peserta didik akan (2012:133), “model pembelajaran adalah suatu
mengalami proses yang lebih bermakna dari rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
pada dengan pembelajaran secara membentuk kurikulum (rencana pembelajaran
konvensional. Komputer dapat meciptakan jangka panjang), merancang bahan- bahan
situasi belajar yang menarik dan interaktif pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di
dengan demikian peserta didik dirangsang untuk kelas atau yang lain.”
mengerjakan soal latihan, melakukan kegiatan Sadiman (2010: 7) “Media adalah bentuk
laboratorium melalui simulasi karena tersedianya – bentuk komunikasi baik tercetak maupun
berbagai animasi grafik, warna serta musik yang audiovisual serta peralatannya. Media
dapat menambah kesan nyata. hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat,
Belajar merupakan hal yang kompleks. didengar, dan dibaca”. Menurut Hamalik dalam
Kompleksitas belajar tersebut dipandang dari Rusman (2013: 94) “Pembelajaran sebagai
dua subjek, yaitu dari mahapeserta didik dan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur
dari dosen. Dari segi mahapeserta didik, belajar manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan
dialami sebagai suatu proses mental dalam prosedur yang saling mempengaruhi untuk
mengahadapi bahan belajar. Sedangkan dari mencapai tujuan pembelajaran”.
segi dosen, proses belajar tersebut tampak Pembelajaran berbasis web yang populer
sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal. dengan sebutan Web Based Education (WBE)
Dimyati dan Mudjiono (2009:7) “belajar atau kadang disebut E-Learning (electronic
merupakan tindakan dan perilaku peserta didik learning) dapat didefinisikan sebagai applikasi
yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk
hanya dialami oleh peserta didik sendiri. sebuah proses pendidikan. Secara sederhana
Panen (2004:1) “Belajar adalah suatu dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran
proses perubahan yang relatif tetap dalam dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman”. internet dan selama proses belajar dirasakan
Sedangkan, Ruhimat (2011:124) ”Belajar terjadi oleh yang mengikutinya, maka kegiatan
merupakan aktivitas yang disengaja dan itu disebut sebagai pembelajaran berbasis web.
dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan Kemudian, yang ditawarkan oleh teknologi ini
kemampuan diri, dengan belajar anak yang adalah kecepatan dan tidak terbatasnya tempat
tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, dan waktu untuk mengakses informasi. Kegiatan
menjadi mampu melakukan sesuatu, atau anak belajar dapat dengan mudah dilakukan oleh
yang tadinya tidak terampil, menjadi terampil”. peserta didik kapan saja dan dimana saja
Ruhimat,dkk (2011:128), “Pembelajaran dirasakan aman oleh peserta didik tersebut.
adalah suatu upaya yang dilakukan oleh Batas ruang, jarak dan waktu tidak lagi menjadi
seseorang atau pendidik untuk membelajarkan masalah yang rumit untuk dipecahkan.
mahapeserta didik yang belajar”. Kustandi dan Pembelajaran berbasis web atau yang
Sutjipto (2011:5) “pembelajaran merupakan dikenal juga dengan “web based learning”
115
Efektifitas E-Learning Dengan Aplikasi Moodle pada Mata Kuliah Siti Muyaroah
Penelitian Pengembangan Program Studi Teknologi Pendidikan

merupakan salah satu jenis penerapan dari secara terprogram maupun tidak terprogram,
pembelajaran elektronik (E-Learning). E- peserta didik dapat mengakses berbagai
Learning dikenal dengan istilah Distance informasi dan bahan ajar dengan menggunakan
Learning atau pembelajaran jarak jauh, fasilitas mesin pencari data (search engine)
dikatakan demikian karena konsep E-Learning sesuai dengan minat peserta didik tanpa ada
sudah banyak diterapkan pada kalangan pelajar intervensi dari pihak lain.
atau mahapeserta didik. Menurut C. Koran
dalam Rusman (2011: 346), “E-Learning adalah METODE PENELITIAN
pembelajaran yang menggunakan rangkaian Penelitian ini menggunakan metode
elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk eksperimental dengan rancangan penelitian
menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau Subject Posttest Only Control Group Design.
bimbingan. Adapula yang menafsirkan e- Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh adalah menggunakan teknik cluster random
yang dilakukan melalui media internet”. E- sampling.
Learning merupakan sistem pembelajaran yang Teknik pengumpulan data dengan metode
memanfaatkan media elektronik sebagai alat tes untuk mengetahui hasil belajar mahapeserta
untuk bantu pada proses kegiatan pembelajaran didik pada mata kuliah penelitian
agar dapat memperkaya nilai belajar secara pengembangan dan hasil belajar. Analisis data
konvensional (model belajar konvensional, pada penelitian ini menggunakan statistik uji-t.
kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat keefektifan hasil pembelajaran dan bersifat
menjawab tantangan perkembangan globalisasi, kuantitatif maka teknik analisa data yang
sehingga sebagian besar berasumsi bahwa digunakan dalam penelitian ini menggunakan
eletronik yang dimaksud disini lebih diarahkan teknik statistik uji-t (t-test). Uji-T digunakan untuk
pada penggunaan komputer dan koneksi membandingkan kelas perlakuan yaitu pre test
internet. Melalui komputer yang terkoneksi dan post test.
dengan jaringan internet, peserta didik dapat
melakukan pembelajaran secara individual, baik
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar Mean SD P-value sig 2- Nilai-t n


tailed
Post test 84.06 8.337 0,000 5.672 30
Pre Test 72.69 8.806 29

Berdasarkan perhitungan diatas, di belajarnya sehingga hasil belajarnya kan lebih


hasilkan bahwa pada kelas kontrol nilai rata- baik.
ratanya sebesar 72,69 sedangkan kelas Pembelajaran dengan e-learning
eksperimen sebesar 84,06. Sedangkan pada uji membuat peserta didik lebih senang dalam
efektifitas nilai t-hitung sebesar 5,672. belajar karena dikemas dengan ringkas. Dengan
Sedangkan nilai t-tabel untuk n sebesar 30 yaitu tingginya minat dan motivasi belajar yang dimiliki
1,703. oleh peserta didik maka terbukti dengan
Berdasarkan hasil uji perbedaan nilai rata- meningkatnya hasil belajar yang didapat oleh
rata nilai kelas terdapat perbedaan nilai sebelum peserta didik.
mengguakan menggunakan e-learning serta
nilai setelah menggunakan model menggunakan SIMPULAN
e-learning. Peningkatan nilai hasil belajar terjadi Berdasarkan hasil penelitian tentag
karena meningkatnya motivasi belajar peserta efektifitas e-learning dalam pembelajaran dapat
didik dengan menggunakan e-learning. Hal ini ditarik kesimpulan yaitu ada keefektifan hasil
sesuai dengan pendapat sardiman (2014; 85) belajar peserta didik dengan menggunakan e-
yang menyatakan bahwa motivasi belajar learning dibandingkan dengan menggunakan
memiliki fungsi yaitu: 1) mendorong manusia pembelajaran ceramah. hal ini ini terjadi karena
untuk berbuat yang artinya motivasi merupakan pembelajaran dengan menggunakan e-learning
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan dimana saja dan kapan saja. Dengan
dikerjakan.; 2) menentukan arah perbuatan adanya pemahaman yang baik serta
yang berarti memberikan arah yang harus meningkatnya motivasi belajar peserta didik
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang menjadikan hasil belajar yang diperoleh oleh
telah ditetapkan; 3) menyeleksi perbuatan, yaitu peserta didik meningkat. Dengan meningkatnya
memilih kegiatan yang mendukung untuk hasil belajar peserta didik, diharapkan para
mencapai tujuan dan ; 4) mendorong usaha pendidik bisa menggunakan cara yang sama
untuk mencapai prestasi, seorang peserta didik untuk mata pelajaran lain dengan materi yang
yagn memiliki motivasi yang kut akan lebih rajin sesuai. Sehingga pembelajaran tidak membuat
116
Efektifitas E-Learning Dengan Aplikasi Moodle pada Mata Kuliah Siti Muyaroah
Penelitian Pengembangan Program Studi Teknologi Pendidikan

peserta didik bosan dan takut, tetapi belajar


membuat peserta didik senang.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2009). Dasar-dasar
Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Daryanto, 2010. Media Pembelajaran.
Yogyakarta : Gava Media
Dimyati dan Mudjiono (2009). Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Panen, Paulina. (2004). Modul Belajar dan
Pembelajaran 1. Universitas terbuka.
Jakarta, 1.
Ruhimat, Toto, dkk. (2011). Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Rusman. (2013). Model- model pembelajaran.
Jakarta ; Rajawali Pers.
____________. Belajar dan Pembelajaran
Berbasis Komputer. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R &
D. Bandung : Alfabeta
Sardiman, A.M. (2007). Ineraksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Shoimin. (2014). Model pembelajaran inovatif
dalam kurikulum 2013. Yogyakarta. Ar-
Ruzz media.

117

Anda mungkin juga menyukai