net/publication/344361017
CITATION READS
1 14,902
2 authors, including:
Fatkhul Arifin
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta
15 PUBLICATIONS 25 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Fatkhul Arifin on 24 September 2020.
ABSTRAK
Penerapan model pembelajaran konvensional diakui masih tidak bisa lepas dari pelaksanaan
pembelajaran, karena model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang paling
mudah dilakukan oleh guru. namun demikian, guru juga harus lebih kreatif mengkolaborasikan
model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran yang lain, misalkan
dikolaborasikan dengan model pembelajaran berbasis online atau pembelajaran elektronik (e-
learning). Penyajian e-learning berbasis web ini dapat menjadi lebih interaktif dalam
pembelajaran. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, kegiatan belajar mengajar
dapat dilakukan lebih banyak waktu. Keluasan dari segi waktu ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memilih waktu belajar sendiri, sehingga siswa mempunyai waktu yang
cukup untuk mengembangkan pengetahuan dan pemikirannya. Hybrid Learning atau Blended
Learning merujuk kepada pengkombinasian metode pembelajaran berbasis e-learning
(electronic learning) dengan metode pembelajaran tatap muka atau metode konvensional.
PENDAHULUAN
Dunia pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya pembangunan
Negara, hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang pada undang-undang
nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang system pendidikan nasional yakni: Tujuan Pendidikan
Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Perkembangan kemajuan Tekonologi Informasi dan komunikasi sangat pesat,
sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Perrubahan – perubahan yang
akan terjadi, disebabkan oleh potensi dan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi yang
memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan mereka.
Beberapa keterbatasan yang dulu dialami manusia dalam berhubungan satu sama lain, seperti
faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan dll kini dapat diatasi dengan dikembangkannya
berbagai teknologi informasi dan komunikasi mutakhir.
Pengaruh TIK dalam dunia pendidikan semakin terasa sejalan dengan bergesernya
pola pembelajaran dari tatap muka yang konvensional kearah pendidikan yang lebih terbuka
dan bermadia (Mukhopadhyay M : 1995). Bishop G. dalam Mukhopadhyay (1995) meramalkan
bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (fleksibel), terbuka dan dapat diakses
oleh siapapun yang memerlukan, tanpa pandang faktor jenis, usia maupun pengalaman
pendidikan sebelumnya. Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan ke depan akan tidak
ditentukan oleh pendidikan di dalam kelas, melainkan lebih ditentukan oleh jaringan informasi
yang memungkinkan interaksi dan kolaborasi satu sama lain. Namun, teknologi akan menjadi
kendala bagi mereka yang tidak mampu untuk menggunakannya. Tony Bates (1995)
DAFTAR PUSTAKA
Alonso, Fernando. (2005). An Instructional Model for Web-based E-learning Education with a
Blended Learning Process Approach. British Journal of Educational Technology, 36 (2),
pp. 217-235.
Bersin, Josh. 2004. The Blended Bearning Book:Best Bractices, Proven Methodologies, and
Lessons Learned. San Francisco: Pfeiffer.
Hendrayati, Heny & Budhi Pamungkas. (2016). Implementasi Model Hybrid Learning pad Proses
Pembelajaran Mata Kuliah Statistika II di Prodi Manajemen FPEB UPI. Jurnal Penelitian
Pendidikan LPPM UPI, 3 (1), pp. 182.
Jeffrey, Lynn M, et.al. (2014). Blended Learning: How Teachers Balance the Blend of Online
and Classroom Components. Journal of Information Technology Education: Research, 13
(2), pp. 121-140.
Jusoff, K. & Khodabandelou, R. (2009). Preliminery Study On The Role Of Social Presence In
Blended Learning Environment In Higher Education. Journal of International Education
Studies, 2 (4), pp. 82.
Mason R. (1994). Computer conferencing: and the Open University. Computers in Teaching
Inisiative Support Service, CRISS File, 17, 5-7.
Massoud, Ali, et.al. (2011). Using Blended Learning to Foster Education in a Contemporary
Classroom. Transformative Dialogues: Teaching & Learning Journal, 5 (2), pp. 1-11.
Mukhopadhyay, M. (1995). Multichannel learning: The case of the National Open School, India,
in S. Anzalone (ed.) Multichannel Learning: Connecting All to Education, Washington,
DC: Educational Development Centre.
Rahmatillah, Hanifah. (2013) Penerapan Model Pembelajaran Hybrid Learning untuk
Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SMK. (Tesis). Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) Bandung.
Toni, Bates. (1995). Technology, E-Learning and Distance Education; Second Edition. London
and New York : Routledge.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta :
Prestasi Pustaka.
Wahono, Romi Satria. 2003. Strategi Baru Pengelolaan Situs eLearning Gratis. CD
IlmuKomputer.com. (CD ROM. IlmuKomputer.com, 2003).
Yapici, I.Umit and Hasan Akbayin. (2012). The Effect Of Blended Learning Model On High
School Students’ Biology Achievement And On Their Attitudes Towards The Internet.
TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology, 11 (2), pp. 228-337.
Yazdi, Mohammad. (2012). E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Berbasis
Teknologi Informasi. Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 2, No. 1, hlm.143-152.
Copyright © 2017 | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan | 18 Mei 2017
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta | 252