Anda di halaman 1dari 18

ISSN : 2303-307X 1

ANALISIS PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING MODEL


STAD BERBANTUKAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MAHASISWA PGSD PADA MATA KULIAH TIK

Fachrur Rozie,
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Trunojoyo Madura

ABSTRACT
This Research aimed to analyze the implementation Model Cooperative Learning
STAD with multimedia in order to improving the learning Outcome PGSD students
on ICT courses. This research used a qualitative research approach. The type of
research is classroom action research. Results of research and discussion analysis
showed that the percentage of student results PGSD Semester III Class E the
Education Faculty Of Trunojoyo University in ICT courses in SD increase seen in
the first cycle was 64 , 9 % to 14 students have not completed and the second cycle is
83 , 8 % to 7 students unresolved . Thus, learning is said to be complete and
increase at each meeting .

Keywords : STAD , Learning Outcome , ICT in SD

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganilisis Penerapan pembelajaran Cooperative Learning
Model STAD berbantukan multimedia dengan tujuan meningkatkan hasil belajr
mahasiswa PGSD pada mata kuliah TIK. Penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Hasil penelitian dan analisis pembahasan menunjukan bahwa
Persentase hasil belajar mahasiswa PGSD Semester III Kelas E Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Univ. Trunojoyo Madura dalam matakuliah TIK di SD
mengalami peningkatan terlihat pada siklus I adalah 64, 9 % dengan 14 mahasiswa
belum tuntas dan pada siklus II adalah 83, 8 % dengan 7 mahasiswa belum tuntas.
Dengan demikian pembelajaran dikatakan tuntas dan meningkat pada setiap
pertemuan.

Kata Kunci: STAD, Hasil Belajar, TIK di SD

1Korespondensi : Fachrur Rozie, M. Pd, Dosen Program Studi S1 PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Trunojoyo Madura . Email: Email: Fachrurrozie@gmail.com
2 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015

PENDAHULUAN SD, hakikat dan karakteristik


Tujuan pendidikan nasional adalah pembelajaran TIK SD, esensi KTSP
mengembangkan potensi peserta didik pembelajaran TIK SD, media sederhana
agar menjadi manusia yang beriman, dan untuk pembelajaran TIK SD, penerapan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pembelajaran TIK berorientasi PAKEM
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, di SD, evaluasi pembelajaran TIK SD.
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Mata kuliah ini banyak menuntut peran
negara yang demokratis serta bertanggung pemberian pemahaman yang diberikan
jawab (Pasal 3 UU Nomor 20 Tahun oleh dosen yang nantinya menjadi bahan
2003 tentang sistem pendidikan nasional). kajian untuk dikembangkan dan dipelajari
Bertitik tolak dari dasar, fungsi dan tujuan oleh mahasiswa.
pendidikan nasional tersebut menjadi Penerapan pembelajaran
jelas bahwa manusia Indonesia yang Cooperative Learning Model STAD yang
hendak dibentuk melalui proses berbentukan multimedia merupakan salah
pendidikan bukan sekedar manusia yang satu inovasi dalam meningkatkan hasil
berilmu pengetahuan semata tetapi belajar mahasiswa PGSD pada mata
sekaligus membentuk manusia Indonesia kuliah TIK. Multimedia nantinya
yang berkepribadian sebagai warga diharapkan mampu memberi gambaran
negara Indonesia yang demokratis dan nyata tentang materi yang dipelajari.
bertanggung jawab. Penerapan pembelajaran model STAD
Mata kuliah Pembelajaran TIK yang berbantukan media tersebut
banyak membahas tentang bagaimana diharapkan agar nantinya mahasiswa
membelajarkan TIK ditingkat sekolah mampu membangun sendiri konsep
dasar. Mata kuliah ini juga membekali tentang apa yang dipelajarinya melalui
mahasiswa dengan pengalaman dasar TIK kegiatan belajar kelompok. Penerapan
yang nantinya dapat mereka gunakan saat pembelajaran kooperatif model STAD
mengajar dikelas terutama pada dengan pemanfaatan multimedia ini
matakuliah TIK di Sekolah dasar. dilakukan pada mata kuliah TIK
Pembelajaran TIK bayak mebahas tentang mahasiswa semester III S 1 Pendidikan
dasar-dasar pembelajaran TIK di SD, Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
materi muatan pembelajaran TIK di SD, dan Ilmu Pendidikan Universitas
metode dan teknik pembelajaran TIK di Trunojoyo Madura. Diharapkan dari
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK 3

penerapan dan penelitian yang dilakukan fasilitator dan untuk mencapai tujuan
ini dapat menjadi bahan sharing bagi pembelajaran yang diharapkan maka
dosen dalam berinovasi menggunakan diperlukan suatu metode. Metode
model-model pembelajaran serta media merupakan cara yang dalam bekerjanya
pembelajaran yang dapat membantu merupakan alat untuk mencapai tujuan
mahasiswa dalam membantu memahami kegiatan. Dalam pembelajaran kooperatif
materi kuliah terutama mahasiswa ini berlangsung suasana keterbukaan dan
semester III S 1 Pendidikan Guru Sekolah demokratis sehingga akan memberikan
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu kesempatan optimal pada anak untuk
Pendidikan Universitas Trunojoyo bekerjasama dan berinteraksi dengan
Madura secara bertahap dan baik. Terdapat beberapa pengertian
berkesinambungan. mengenai pembelajaran kooperatif yang
Winkel (1996: 53) menyebutkan dikemukakan oleh para ahli pendidikan.
belajar adalah suatu aktivitas mental atau Slavin (2009: 4) mendefinisikan bahwa
psikis yang berlangsung dalam interaksi pembelajaran kooperatif adalah strategi
aktif dengan lingkungan yang mengajar dimana para siswa bekerja
menghasilkan perubahan-perubahan dalam kelompok-kelompok kecil untuk
dalam pengetahuan, pemahaman, saling membantu satu sama lainnya dalam
ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan mempelajari materi pelajaran.
itu bersifat secara relatif dan berbekas. Berdasarkan definisi diatas dapat
Pengertian belajar (learning) secara disimpulkan bahwa pembelajaran
umum dapat diartikan sebagai proses kooperatif adalah pembelajaran yang
perubahan perilaku yang relatif menetap dilakukan dengan membentuk kelompok-
sebagai hasil dari pengalaman (Hipitiew, kelompok kecil, dimana setiap anggota
2009:1). Dari penjelasan beberapa ahli di dapat saling membantu, berbagi
atas dapat dipadatkan bahwa belajar pengetahuan dan bekerjasama untuk
merupakan sebuah proses kegiatan aktif menyelesaikan lembar kegiatan siswa.
yang dilakukan siswa dalam membangun STAD merupakan salah satu
makna atau pengalaman. metode pembelajaran kooperatif yang
Pada pembelajaran kooperatif, paling sederhana dan merupakan model
guru bukan lagi berperan sebagai satu- yang paling baik bagi guru dalam
satunya narasumber melainkan sebagai menggunakan pendekatan kooperatif.
4 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015

Slavin (2009: 143) menjelaskan bahwa mencapai tujuan telah diberikan, bahan-
pembelajaran kooperatif tipe STAD bahan atau material telah disusun dengan
adalah Pembelajaran kelompok yang rapih, dan alat ukur atau evaluasi juga
terdiri dari empat atau lima orang dengan disertakan. Bahan belajar dalam
struktur heterogen, heterogen dari pembelajaran model ini disebut juga
prestasi, jenis kelamin, dan etnis. Materi sebagai, “self contained materials.”
dirancang untuk belajar kelompok, siswa Bahan belajar ini berperan juga
bekerja menyelesaikan lembar kegiatan sebagai media. Media pembelajaran
secara bersama-sama berdiskusi dan yang mempersyaratkan situasi seperti di
saling membantu dalam kelompoknya. atas dapat berwujud modul, paket
Pembelajaran kooperatif tipe STAD belajar, kaset dan perangkat lunak
merupakan salah satu tipe belajar komputer yang dipakai oleh siswa
kooperatif dalam kelompok kecil yang (pebelajar) atau peserta pelatihan. Dalam
menekankan pada aktifitas dan interaksi kondisi ini, guru atau instruktur berfungsi
diantara siswa untuk saling memotifasi sebagai fasilitator pembelajaran. Guru
dan saling membantu dalam menguasai harus memiliki komitmen terhadap
materi pelajaran guna mencapai prestasi keberadaan media pembelajaran, dimana
yang maksimal. Menurut Slavin pembelajaran harus dirancang
(2009:143) mempunyai lima tahapan, sedemikian rupa dan didasarkan pada
yaitu (a) tahap penyajian materi, (b) tahap apa yang ingin dilakukan oleh siswa
kegiatan kelompok, (c) tahap tes individu, (pebelajar), atau apa yang ingin
(d) tahap perhitungan skor perkembangan dihasilkan oleh siswa, atau siswa ingin
individu, dan (e) tahap pemberian menjadi apa. Jika media digunakan
penghargaan kelompok. untuk memfasilitasi pembelajaran
Media juga berfungsi secara (proses belajar dan mengajar), maka
efektif dalam konteks pembelajaran media itu harus dipilih dan digunakan
yang berlangsung tanpa menuntut karena media ini memiliki potensi untuk
kehadiran guru. Media sering dalam mempermudah belajar.
bentuk “kemasan” untuk mencapai Media pembelajaran adalah
tujuan pembelajaran. Dalam situasi media yang memungkinkan terwujudnya
seperti ini, tujuan telah ditetapkan, hubungan langsung antara karya sesorang
petunjuk atau pedoman kerja untuk pengembang mata pelajaran dengan para
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK 5

siswa. Secara umum peranan guru yang pendidik diharapkan dapat menciptakan
menggunakan media tentu akan berbeda pengalaman belajar yang lebih bermakna,
dengan guru yang tidak menggunakan memfasilitasi proses interaksi antara
media pembelajaraan (Ronald H. peserta didik dengan pendidik, sesama
Anderson, 1987:21). Miarso dalam peserta didik, dan peserta didik dengan
(Susilana, 2009: 6) menyebutkan bahwa ahli bidang ilmu yang relevan di mana
media pembelajaran merupakan segala saja. Sudjana & Rifai (dalam Sukiman
sesuatu yang dapat digunakan untuk 2012:43) mengemukakan
menyalurkan pesan yang dapat kegunaan/manfaat media pembelajaran
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dalam proses belajar peserta didik adalah
dan kemauan siswa untuk belajar. Dari sebagai berikut.
penjelasan di atas media pembelajaran a. Pembelajaran akan lebih menarik
merupakan salah satu sarana komunikasi perhatian dalam proses belajar
penting dalam pembelajaran yang peserta didik sehingga dapat
bertujuan untuk membantu menumbuhkan motivasi belajar.
mempermudah siswa dalam proses b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas
belajarnya. Media pembelajaran dapat maknanya sehingga dapat lebih
terdiri dari dua unsur penting, yaitu unsur mudah dipahami oleh peserta didik
peralatan atau unsur perangkat keras dan memungkinkannya menguasai
(hardware) dan unsur pesan yang dan mencapai tujuan pembelajaran.
dibawanya (Software). Dalam hal ini c. Metode mengajar akan lebih
perlu ditekankan bahwa media bervariasi, sehingga peserta didik
pembelajaran memerlukan peralatan tidak mudah bosan dalam belajarnya.
untuk menyajikan pesan, namun yang d. Peserta didik dapat lebih banyak
terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi melakukan kegiatan belajar sebab
pesan atau informasi belajar yang tidak hanya mendengar uraian guru,
dibawakan oleh media tersebut. tetapi juga aktivitas lain seperti
Selain fungsi-fungsi mengamati, melakukan,
sebagaimana di atas, media pembelajaran mendemonstrasikan, memerankan,
juga memiliki nilai dan manfaat. Asyhar dll.
(2012:93) menyebutkan bahwa Multimedia berbasis komputer
pemanfaatan media pembelajaran oleh sangat menjanjikan untuk penggunaannya
6 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015

dalam bidang pendidikan. Meskipun saat pesan atau isi pelajaran. Penyajian
ini masih dianggap mahal, dalam informasi berbasis multimedia ini
beberapa tahun mendatang biaya tersebut disajikan dalam bentuk dokumen hidup
biaya itu akan semakin rendah dan dapat yang di tampilkan atau di proyeksikan
terjangkau sehingga dapat digunakan disebuah layar proyektor, dapat didengar
secara meluas di berbagai jenjang suaranya dan dilihat geraknya (video dan
sekolah. Perkembangan teknologi pada animasi). Penyajian informasi dengan
akhirnya juga merambah kepada dunia menggunakan multi media ini adalah
pendidikan. Banyak sekolah yang sebuah penyajian data yang dikemas
sekarang memakai teknologi ini untuk secara menyenangkan, mudah dimengerti,
memperlancar pembelajaran di sekolah. dan jelas karena dalam penyajian ini
Teknologi dalam pembelajaran bisa multimedia mencoba menggabungkan
menjadi sarana pembelajaran, fungsi panca indra khususnya indra
metode/media dan sebagai sumber belajar pendengar dan indra penglihat yang
bagi peserta didik. Sebagai sarana, digunakan untuk menyerap informasi.
teknologi merupakan alat untuk Hasil belajar sangat diperlukan
memperlancar pembelajaran. Sebagai dalam sebuh pembelajaran, karena hasil
metode/media, teknologi sebagai inovator belajar digunakan untuk mengukur sejauh
agar pembelajaran menjadi lebih menarik. mana materi pelajaran yang telah di
Sedangkan sebagai sumber belajar, sampaikan dapat diserap oleh siswa atau
tekonologi sebagai salah satu penyedia tidak. Benyamin S.Bloom (1956) dalam
informasi bagi peserta didik. Diantara Arifin (2013:21) hasil belajar dapat di
banyaknya jenis teknologi salah satu yang kelompokkan kedalam tiga domain, yaitu
dapat digunakan untu sarana kognitif, afektif dan psikomptor. Setiap
pembelajaran adalah multimedia. Arsyad domain disusun menjadi beberapa jenjang
(2009:170) menyatakan multimedia pada kemampuan, mulai dari hal yang
umumnya dikenal dewasa ini adalah sederhana sampai dengan hal yang
berbagai macam kombinasi, grafik, teks, kompleks, mulai dari hal yang mudah
suara, video, dan animasi. Penggabungan sampai dengan hal yang sukar, dan mulai
ini merupakan suatu kesatuan yang secara dari hal yang konkrit sampai dengan hal
bersama-sama menampilkan informasi, yang abstrak.
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK 7

METODE PENELITIAN merancang rencana pelaksanaan


Penelitian ini menggunakan pembelajaran, dan membuat instrumen
pendekatan penelitian kualitatif. Menurut penelitian. Selain itu dosen juga berperan
Moleong (2007:6). Penelitian kualitatif sebagai observer selama proses
adalah penelitian yang bermaksud untuk pembelajaran berlangsung.
memahami fenomena tentang apa yang Ciri khas penelitian kualitatif tidak
dialami oleh subjek penelitian misalnya dapat dipisahkan dari pengamatan
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, berperan serta, namun peranan penelitilah
secara holistik, dan dengan cara deskripsi yang menentukan keseluruhan
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada skenarionya (Moleong, 2005:163). Dalam
suatu konteks khusus yang alamiah dan penelitian ini peran peneliti adalah
dengan memanfaatkan berbagai metode sebagai pengamat partisipan karena
ilmiah. Jenis penelitian yang digunakan penelitian yang dilakukan dilaksanakan
adalah penelitian tindakan kelas. didalam kelas pada saat jam pelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Untuk memperoleh data penelitian
proses investigasi terkendali untuk peneliti berusaha untuk mencari informasi
menemukan dan memecahkan masalah tentang hasil belajar mahasiswa sebelum
pembelajaran di kelas, proses pemecahan diberikan materi menggunakan strategi
masalah tersebut dilakukan secara kooperatif tipe STAD dengan bantuan
bersiklus, dengan tujuan untuk multimedia dengan cara observasi. Data
meningkatkan kualitas pembelajaran dan pribadi mahasiswa didapatkan melalui
hasil pembelajaran di kelas tertentu wawancara, angket dan pengumpulan data
(Akbar, 2009: 26). Peneliti adalah dosen hasil studi mahasiswa yang dibantu oleh 3
mata kuliah TIK dalam pelaksanaan orang observer.
penelitian. Dosen berperan sebagai teman Lokasi yang dipilih sebagai tempat
sharing dalam penelitian mulai dari untuk penelitian ini adalah Universitas
perencanaan penelitian hingga Trunojoyo Madura, Fakultas Keguruan
berakhirnya penelitian. Peneliti dan Ilmu Pendidikan, Program Studi
bekerjasama dengan mahasiswa dalam Pendidikan Guru Sekoah dasar dengan
menentukan permasalahan penelitian, banyak ruang kelas sebanyak 26 ruang
8 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015

kelas yang terbagi menjadi 5 angkatan peneliti. Selain itu data yang ingin
tiap tahun yang berbeda dan beralamatkan dikumpulkan yaitu dokumen hasil belajar
Jl. Raya Telang, PO.Box. 2 Kamal, mahasiswa sebelum diberi treatmen.
Bangkalan – Madura. Penelitian ini akan Dalam penelitian ini data yang
dilakukan pada mahasiswa semester III S dikumpulkan adalah data awal, data saat
1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar proses penelitian dan data hasil pelaksaan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan penelitian.
Universitas Trunojoyo Madura pada Pada bagian ini di uraikan cara
semester ganjil tahun ajaran 2015-2016, 1 menganalisis data untuk menjawab
kelas yaitu kelas E PGSD semester III. rumusan masalah. Analisis data
Dari segi pengetahuan tentang komputer merupakan cara yang paling menentukan
para mahasiswa sebagain besar banyak untuk menyusun dan mengolah data yang
yang tidak menguasai atau kurang mahir terkumpul, sehingga menghasilkan suatu
dalam menggunakan komputer. Sehingga kesimpulan yang dapat
kemampuan-kemampuan dasar mengolah dipertanggungjawabkan kebenarannya.
komputer masih belum dikuasai oleh para Dalam penelitian ini data yang akan
mahasiswa dianalisis atau dikaji adalah rumusan
Data yang diingin dikumpulkan masalah antara lain:
adalah data hasil belajar mahasiswa a. Penerapan pembelajaran kooperatif
sebelum dan sesudah penelitian tipe STAD berbantukan multimedia
dilaksanakan. Dalam penelitian pada MK TIK yang dilakukan dengan
pengecekan keabsahan data ini dilakukan mengobservasi proses pembelajaran
dengan menggunakan teknik Triangulasi ini.
data dengan memanfaatkan sesuatu di luar b. Peningkatan hasil belajar MK TIK
data untuk keperluan pengecekan/ melalui Penerapan pembelajaran
pembanding terhadap data tersebut. Pada kooperatif tipe STAD berbantukan
Penelitian ini data digunakan untuk multimedia pada Mahasiswa S 1
memperoleh atau mengumpulkan PGSD. Prosentase hasil belajar
informasi mengenai hasil belajar mahasiswa (Ph) dicari dengan rumus
matakuliah TIK dangan mahasiswa :
sebagai bahan data utama maupun
Ph = A x 100
pendukung yang nantinya akan digunakan N
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK 9

GBPP (Garis Besar Program Perkuliahan)


Keterangan : (4) menyiapkan media, tempat, dan alat
Ph : Persentase Hasil Belajar
evaluasi, (4) menyusun perangkat uji
Mahasiswa
A : Jumlah Skor Total Tiap kompetensi mahasiswa yang berkaitan
Indikator
dengan kemampuan penguasaan konsep,
N : Jumlah Skor Seluruh Indikator
(5) menyiapkan instrument untuk
Tabel 3.1 Kriteria aktivitas siswa pengumpulan data berupa; pedoman
No. Prosentase keaktifan Kriteria observasi keterlaksanaan pembelajaran
1. P > 80 Sangat Baik oleh guru dan pedoman observasi
2. 60 < P ≤ 80 Baik aktivitas siswa serta pedoman wawancara,
3. 40 < P ≤ 60 Cukup Baik dan (6) mempersiapkan kamera untuk
4. 20 < P ≤ 40 Kurang dokumentasi.
5 P ≤ 20 Tidak Baik b. Pelaksanaan Tindakan I
Sesuai dengan jenisnya, prosedur Tahap pelaksanaan merupakan tahap
langkah-langkah pelaksanaan penelitian penerapan perencanaan berupa SAP mata
ini akan mengikuti prisip-prinsip kuliah TIK dengan materi office di
penelitian tindakan kelas yang secara semester III PGSD Unviversitas
umum dilakukan. Prosedur penelitian Trunojoyo Madura. Praktik pembelajaran
dikembangkan mengunakan model dilakukan oleh peneliti yang berperan
Kemmis dan Taggart melalui tahap sebagai dosen dengan tahapan sesuai
Orientasi lapangan, Observasi awal, dengan yang direncanakan dalam SAP
Refleksi awal, yang telah dibuat.
Siklus I c. Observasi Tindakan I
a. Perencanaan tindakan I Pada saat peneliti melakukan
Pada tahap perencanaan, peneliti praktik pembelajaran, observer yang
atau dosen mempersiapkan hal-hal yang terdiri dari teman sejawat ikut masuk ke
diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan dalam kelas. Observer berperan untuk
nantinya. Persiapan-persiapan yang merekam berbagai peristiwa yang tampak
dilakukan yakni sebagai berikut: (1) dalam pembelajaran. Hal-hal yang perlu
menyiapkan silabus pembelajaran (2) direkam yakni keterlakasanaan
menyusun dan membuat SAP (Standart pembelajaran yang dilakukan oleh dosen
Acara Perkuliahan) (3) menyiapkan dan hasil belajar siswa sebelum dan
10 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015

sesudah diberi treatmen apakah ada refleksi I. Pada siklus II terdapat tahapan
perbedaan hasil belajar yang diperoleh kegiatan perencanaan tindakan II,
mahasiswa atau tidak. Dalam melakukan pelaksanaan tindakan II, observasi
observasi, observer dibantu dengan tindakan II, dan refeksi tindakan II.
pedoman observasi yakni pedoman Kegiatan pada setiap tahapan pada siklus
observasi keterlaksanaan pembelajaran II disesuaikan dengan masalah-masalah
oleh dosen, dan pedoman observasi hasil proses dan hasil pembelajaran yang terjadi
belajar mahasiswa selama pembelajaran. pada siklus I. Tujuan yang belum tercapai
Dalam observasi dilakukan kegiatan pada siklus I akan dilanjutkan dan diatasi
dokumentasi dengan merekam dalam pada siklus II sehingga rancangan
bentuk video dan foto sebagai alat bantu penelitian belum bisa didiskripsikan
menganalisis pembelajaran. tentang kegiatan dan perbaikan yang akan
d. Refleksi Tindakan I dilakukan pada siklus II.
Pada tahap ini, peneliti melakukan
refleksi terhadap proses dan hasil HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pra Siklus
Refleksi atau mempertimbangkan baik Tahap Pra siklus ini bertujuan
atau buruknya, atau berhasil belumnya untuk memperoleh data mengenai kondisi
tindakan, merupakan bagian dari tahap awal dan penyesuaian cara mengajar yang
diskusi dan analisis penelitian sesudah sebelumnya yang menggunakan metode
penelitian dilakukan. Refleksi yang lama dan diganti menggunakan metode
dimaksud adalah berfikir ulang terhadap pembelajaran kooperatif STAD. Hal ini
apa yang sudah atau belum dilakukan, dilakukan untuk memperoleh data tentang
apa yang sudah atau belum dicapai, kondisi awal mahasiswa, selain itu
masalah apa yang belum terpecahkan, dan peneliti juga mengkaji hasil belajar
menentukan tindakan yang perlu mahasiswa pada materi sebelumnya.
dilakukan untuk meningkatkan kualitas Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
proses dan hasil pembelajaran yang akan pembelajaran. Berikut paparan kegiatan
dilanjutkan pada siklus II. pembelajaran pada tahap pra siklus. Tahap
Siklus II pra siklus dilaksanakan dengan tujuan
Setelah adanya refleksi I maka agar mahasiswa dapat menyesuaikan cara
akan muncul permasalahan baru hasil mengajar yang sebelumnya dengan
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK 11

menggunakan metode pembelajaran tersaji dalam bentuk slide. Proses kegiatan


kooperatif STAD. Sebelum melaksanakan KBM yang dilakukan yaitu mahasiswa
proses pembelajaran dikelas, terlebih memahami materi tentang dasar-dasar
dahulu dibuat SAP dengan materi dasar- TIK disertai dengan slide dengan media
dasar TIK dan Komputer dan powerpoint. Selain itu dosen juga
Komponennya. Sebagai tindak lanjut, memberi catatan yang ditulis dipapan
dalam proses pembelajaran masih tulis. Setelah pemberian materi selesai
digunakan cara mengajar, metode dan dilaksanakan maka mahasiswa diberi
media yang biasa digunakan. kesempatan untuk bertanya tentang materi
Tahap pra siklus dilaksanakan yang belum dipahami dan di dilanjutkan
pada hari Senin, 7 September 2015 mulai dengan pemberian soal latihan. Untuk
pukul 15.50 s/d 17.30. Sebelum masuk mengerjakan soal latihan ini mahasiswa
kedalam materi yang akan dipelajari, diberi waktu ± 15 menit kemudian
mahasiswa terlebih dahulu diberi dibahas bersama-sama.
informasi tentang adanya kegiatan 3) kegiatan akhir
penelitian. Setelah penyampaian tujuan Setelah proses kegiatan inti
penelitian dilaksanakan proses KBM yang dilaksanakan mahasiswa diminta
dumulai dari kegiatan awal. menyimpulkan materi yang telah
1) Kegiatan Awal diajarkan, dilanjutkan dengan pemberian
Pada kegiatan ini diisi dengan penguatan (pemberian dorongan,
kegiatan tanya jawab tentang pemahaman motivasi). Dari hasil kegiatan pra
dasar TIK dan dilanjutkan dengan siklus yang dilaksanakan dapat diperoleh
penyampaian tujuan pembelajaran dan hasil belajar dari soal latihan yang
membuat kesepakatan selama proses dikerjakan (terlampir) dan dari
KBM berlangsung. pengamatan peneliti aktifitas belajar
2) Kegiatan Inti mahasiswa masih terlihat kurang, karena
Setelah dilaksanakan kegiatan peran dosen yang masih dominan.
awal dilaksanakan proses pembelajaran Selanjutnya diterapkan model
dengan materi dasar-dasar TIK. Dalam pembelajaran kooperatif STAD pada
proses ini dosen memberikan materi pembelajan materi bagian-bagian
kepada mahasiswa dengan metode komputer dan komponennya untuk
ceramah melalui media gambar yang
12 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015

meningkatkan hasil belajar mahasiswa Pelaksanaannya disesuaikan


yang dilaksanakan pada siklus I. dengan rencana pembelajaran yang telah
dibuat oleh peneliti. Proses pembelajaran
Siklus I. pada siklus ini terdiri dari.
Kegiatan dalam siklus I ini a) Kegiatan Awal
dilaksanakan dalam satu pertemuan Kegiatan awal proses KBM yang
dengan materi komputer dan dilakukan dengan tanya jawab
komponennya. Siklus I terdiri dari pengetahuan dasar mahasiswa tentang
perencanaan tindakan I, pelaksanaan komputer sebagai apersepsi serta
tindakan I dilanjutkan dengan pengamatan penghubung dengan materi sebelumnya.
atau pengumpulan data, dan refleksi dari Setelah kegiatan apersepsi dilaksanakan
hasil tindakan. dosen menyampaikan tujuan
a. Siklus I pertemuan pertama pembelajaran dilanjutkan dengan
Siklus I pertemuan pertama membuat kesepakatan.
dilaksanakan pada Senin, 14 September b) Kegiatan Inti
2015 pukul 15.50 s/d 17.30 Langkah- Dalam tahap ini mahasiswa
langkah dalam siklus I adalah sebagai dengan bimbingan dosen mahasiswa
berikut. mengenal bagian-bagian komputer diikuti
1) Perencanaan tanya jawab apabila ada yang belum
Pencapaian kompetensi dasar dipahami oleh mahasiswa, kegiatan
dalam perencanaan pembelajaran selanjutnya yang dilakukan adalah
dilaksanakan dalam empat tahap meliputi membentuk kelompok dimana dalam
pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, setiap kelompok terdiri dari 6 sampai
dan kegiatan akhir. Sedangkan komponen dengan 7 orang. Setelah membentuk
akhir dari perencanaan pembelajaran kelompok mahasiswa memperhatikan
adalah evaluasi hasil dan evaluasi proses. sajian materi komponen komputer dan
Evaluasi hasil dilakukan dengan tes tulis komponennya yang di tanyangkan
dan unjuk kerja yaitu mahasiswa menggunakan multimedia. Selama
mengerjakan soal latihan (tes) yang telah kegiatan pennyajian multimedia
disediakan terkait dengan materi yang berlangsung Agar mahasiswa lebih paham
telah dipelajari. dengan materi yang dipelajari maka
2) Pelaksanaan mahasiswa diminta untuk membentuk
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK 13

konsep dari kegiatan yang telah c) Kegiatan akhir


dilakukan. Setelah penyajian materi Dalam kegiatan akhir ini
mahasiswa diminta untuk membuat mahasiswa diharapkan mampu untuk
rangkuman materi tentang komponen menyimpulkan materi yang telah
komputer dan komponen-komponennya dipelajari, kemudian pemberian motivasi
yang disertai gambar. agar mahasiswa dapat lebih baik dan
Kegiatan selanjutnya yang semangat dalam mengikuti pembelajaran
dilakukan adalah memberikan kesempatan selanjutnya diikuti salam penutup.
mahasiswa untuk bertanya apabila ada Obsevasi dan Pengumpulan Data
materi yang belum jelas dan dilanjutkan Kegiatan observasi dilakukan pada
dengan diskusi kelompok yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung.
oleh mahasiswa dengan mengerjakan soal Observasi dilakukan oleh peneliti dibantu
latihan (pemahaman konsep) yang berupa seorang observer. Berdasarkan
pembuatan gambar komputer beserta pengamatan tentang kegiatan
komponen-komponennya disertai pembelajaran yang telah dilaksanakan
penjelasan. Kelompok yang selesai segera pada siklus I, tampak bahwa mahasiswa
menempelkan hasil kerja kelompoknya di lebih bersemangat dalam pembelajaran
depan kelas, dan setelah semua kelompok TIK. Pada saat dosen menyiapkan media
selesai maka hasil diskusi dipresentasikan pembelajaran yang berupa penyajian
melalui wakil kelompoknya secara multimedia mahasiswa merasa senang dan
bergantian. Dalam kegiatan ini mahasiswa penasaran karena topik komputer dan
tampak lebih aktif dan selektif dalam komponen-komponennya merupakan
memperhatikan masing-masing pengetahuan bagi mereka dalam menganal
kelompok, hal ini dapat dilihat dari komputer yang selama ini tidak banyak
masing-masing kelompok serius mereka ketahui.
mendiskusikan tentang apa yang akan Pada saat kegiatan berakhir
dipresentasikan didepan kelas. Setelah mahasiswa mampu menyimpulkan materi
kegiatan presentasi dilakukan maka dosen yang dipelajari, dengan mengulas secara
memberi kesempatan kepada mahasiswa singkat materi yang telah dipelajari, dan
untuk bertanya. Kegiatan selanjutnya mahasiswa juga merasa senang dengan
adalah pengerjaan soal soal latihan yang kegiatan belajarnya pada kesempatan ini.
telah disiapkan.
14 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015

Dari kegiatan pembelajaran yang Dari data tersebut maka dapat disajikan
telah dilaksanakan pada siklus I diperoleh data nilai deskripsi pada siklus I.
juga nilai hasil belajar TIK mahasiswa.

Tabel 4.1 Nilai Deskripsi Siklus I


Kriteria Jumlah Presentase
Mahasiswa Tuntas 25 64,9 %
Mahasiswa Tidak Tuntas 14 35,1 %
Jumlah 39 100 %

Dapat dijelaskan dalam tabel 4.1 bahwa mencapai target sehingga perlu adanya
nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa perbaikan, dan ada beberapa masukan
pada siklus I adalah 72,6 dengan yang dapat bermanfaat. Dari hasil data
presentase ketuntasan hasil belajar yang diperoleh maka menurut peneliti
mahasiswa mencapai 64,9 % sedangkan perlu diadakannya siklus II sebagai upaya
mahasiswa yang belum tuntas adalah 35,1 perbaikan karena target yang diinginkan
% dari jumlah seluruh mahasiswa. belum tercapai yaitu ≥ 70 % mahasiswa
Refleksi tuntas dari jumlah semua mahasiswa.
Bedasarkan hasil observasi Siklus II
terhadap kegitan siklus I, diketahui bahwa Siklus II dilaksanakan pada hari
kegiatan belajar mahasiswa telah Senin, 21 September 2015 pukul 15.50 s/d
mengalami peningkatan. Meskipun ada 17.30 WIB. Siklus II merupakan usaha
beberapa mahasiswa yang masih belum perbaikan dari siklus I. Usaha perbaikan
bisa baik dalam memahami materi, dari ini bertujuan agar aktifitas dan hasil
hasil pengamatan observer mahasiswa belajar mahasiswa dapat meningkat dan
kurang memperhatikan saat kegiatan- mencapai kriteria ketuntasan dengan kata
kegiatan pembelajaran berlangsung. lain usaha perbaikan ini menyangkut
Selain itu namapak mahasiswa masih sulit perencanaan dan pelaksanaan tindakan
untuk memahami istilah-istilah asing dari yang belum sempurna pada siklus I.
materi yang dijelaskan. Namun dapat Siklus II ini dilaksanakan dalam satu kali
diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam
mengalami peningkatan meskipun pelajaran (2 x 35 menit). Tahapan dalam
presentase ketuntasan hasil belajar belum Siklus II dapat dijabarkan sebagai berikut.
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK 15

a. Perencanaan tujuan pembelajaran dan membuat


berdasarkan analisa kegiatan pada kesepakatan.
siklus I, maka perlu diadakannya 2) Kegiatan Inti
perbaikan agar memperoleh hasil yang Dalam kegiatan ini dosen
optimal. Pada tahap ini semua persiapan mengulas kembali materi komponen
yang dilakukan berdasarkan beberapa komputer dan komponennya untuk
kelemahan yang terjadi pada siklus I. memantabkan pemahaman mahasiswa.
Terdapat perencanaan ulang yang Kegiatan pertama yang dilakukan adalah
dilakukan dengan cara melakukan diskusi tanya jawab tentang materi komputer dan
antara peneliti dan observer. Perencanaan komponennya yang pernah dipelajari
ulang meliputi pembenahan perangkat dengan tujuan agar mahasiswa dapat
penelitian. mengingat kembali materi komputer dan
b. Pelaksanaan komponennya. Setelah kegiatan
Pelaksanaan Siklus II disesuaikan pemahaman dosen menyajikan
dengan SAP yang telah dibuat oleh multimedia disertai dengan tanya jawab
peneliti. Proses pembelajaran TIK di tentang bagian komputer dan funsi dari
siklus II ini dilaksanakan dari tahap masing masing komponennya untuk
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan mengetahui sejauh mana pemahaman
akhir. mahasiswa. Kegiatan selanjutnya yaitu
1) Kegiatan Awal mahasiswa mampu mengingat kembali
Setelah membuka pelajaran dosen materi komputer dan komponennya dan
melanjutkan dengan kegiatan apersepsi mengulas kembali tugas yang pernah
yaitu dengan cara tanya jawab tentang diberikan. Hal ini dilakukan dengan cara
materi yang sebelumnya yaitu komputer meminta mahasiswa untuk maju kedepan
dan komponennya. Dalam kegiatan ini secara random dan menjelaskan apa saja
sebagian besar mahasiswa tampak upaya yang dilakukan mahasiswa untuk
antusias, karena mereka sedikit banyak memahami fungsi komponen komputer.
telah memahami materi ini dalam Kegiatan selanjutnya yaitu
kegiatan sebelum. Setelah kegiatan tanya mahasiswa membentuk kelompok untuk
jawab (apersepsi) selesai silaksanakan mengerjakan soal evaluasi yang akan
maka dilanjutkan dengan menyampaikan diberikan. Nampak dalam kegitan ini
mahasiswa saling bekerjasama dan
16 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015

bersemangat agar pekerjaannya cepat Kegiatan observasi ini dilakukan


selesai. pada saat kegiatan berlangsung, observasi
Setelah selesai mahasiswa ini dilakukan oleh peneliti dibantu oleh
menempelkan hasil pekerjaannya didepan observer. Hal yang diamati adalah
kelas dan mempresentasikannya secara aktivitas mahasiswa dan dosen selama
bergantian, sementara mahasiswa atau proses kegiatan berlangsung. Berdasarkan
kelompok lainnya memperhatikan pengamatan yang dilakukan terhadap
kegiatan presentasi tersebut. Akhir dari kegiatan pembelajaran di siklus II ini
kegiatan ini mahasiswa mengerjakan soal aktifitas dan hasil belajar mahasiswa juga
latihan individu sebagai tes akhir yang mengalami peningkatan ini dapat dilihat
diberikan. dari keberhasilan mahasiswa yang telah
3) Kegiatan Akhir banyak mendapatkan nilai yang baik serta
dalam kegiatan akhir ini, mahasiswa aktif saat pembelajaran hal ini
mahasiswa menyimpulkan materi yang dapat dilihat pada tabel berikut.
telah dipelajari. Kemudian di ikuti Berdasarkan kegiatan
pemberian penguatan dan motifasi agar pembelajaran yang telah dilaksanakan
mahasiswa memiliki semangat dalam pada siklus II juga diperoleh daftar nilai
belajarnya dan ditutup dengan salam. belajar IPA siswa dari pelaksanaan tes
c. Observasi evaluasi akhir siklus II sebagai berikut.

Tabel 4.2 Nilai Deskripsi Siklus II


Kriteria Jumlah Presentase
Mahasiswa Tuntas 32 83,8%
Mahasiswa Tidak 7 16,2%
Tuntas 39 100%
Jumlah
Dari penjelasan tabel nilai Dari penjelasan tersebut maka
deskripsi siklus II maka dapat dijelaskan menurut peneliti tidak perlu adanya
bahwa nilai rata-rata mahasiswa pada perbaikan ulang pada siklus III karena
siklus II ini adalah 82, 0 dengan hasil ketuntasan belajar mahasiswa sudah
persentase ketuntasan hasil belajar mencapai target 83,8 % dari kriteria
mahasiswa mencapai 83,8 %, sedangkan minimum yang ditentukan yaitu
mahasiswa yang belum tuntas mencapai mahasiswa tuntas ≥ 70%. Selain itu
16,2 % dari jumlah mahasiswa. peneliti juga berdiskusi dengan observer
d. Refleksi mengenai hasil pembelajaran dari siklus II
Fachrur Rozie : Analisis Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Model STAD Berbantukan Multimedia
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Pada Mata Kuliah TIK 17

untuk mengetahui sejauhmana Analisis hasil belajar mahasiswa


pembelajaran ini berhasil. Dari penjelasan yang diukur dengan pengerjaan soal tes
observer dapat diketahui bahwa tahapan- akhir pada setiap siklus mengalami
tahapan yang dilakukan peneliti sudah peningkatan hasil belajar yang cukup
baik dan kesalahan ataupun kekurangan baik, yang dimulai dari hasil tes
tidak terulang lagi di siklus II. pendahuluan (prasiklus) sebagai skor
Analisis Hasil Belajar dasar, siklus I, siklus II dan didapat
ketuntasan sebagai berikut.
Tabel 4.7. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar
No. Pelaksanaan Mahasiswa Mahasiswa Persentase Keterangan
Tuntas Tidak Ketuntasan
Tuntas
1. Siklus I 25 14 64,9% Tidak
2. Siklus II 32 7 83,8% Tuntas
Tuntas

Dari hasil persentase ketuntasan Pendidikan Univ. Trunojoyo Madura


hasil belajar, maka dapat disimpulkan dalam matakuliah TIK di SD mengalami
penelitian Penerapan Pembelajaran peningkatan terlihat pada siklus I adalah
Cooperative Learning Model STAD 64, 9 % dengan 14 mahasiswa belum
Berbantukan Multimedia untuk tuntas dan pada siklus II adalah 83, 8 %
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa dengan 7 mahasiswa belum tuntas.
PGSD pada Mata Kuliah TIK dapat Dengan demikian pembelajaran dikatakan
meningkatkan aktifitas dan hasil belajar tuntas dan meningkat pada setiap
siswa, maka penelitian dihentikan pada pertemuan.
siklus II ini karena hasil belajar Saran
mahasiswa terbilang tuntas dan aktifitas Berdasarkan hasil penelitian
mahasiswa tergolong sangat aktif. Penerapan Pembelajaran Cooperative
SIMPULAN DAN SARAN Learning Model STAD berbantukan
Kesimpulan multimedia untuk meningkatkan hasil
Berdasarkan hasil penelitian dan belajar mahasiswa PGSD pada Mata
analisis pembahasan, maka dapat Kuliah TIK, dapat digunakan sebagai
disimpulkan bahwa Persentase hasil upaya dalam peningkatan aktifitas dan
belajar mahasiswa PGSD Semester III hasil belajar Pembelajaran TIK
Kelas E Fakultas Keguruan dan Ilmu mahasiswa PGSD Semester III Kelas E
18 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk menemukan sesuatu yang baru dan
Univ. Trunojoyo Madura, juga dapat mengarah pada kebaikan hingga pada
diterapkan dalam matakuliah yang lain. akhirnya benar-benar dapat bermanfaat
Bagi peneliti lain, diharapkan bagi kemajuan dunia pendidikan.
dapat mengembangkan penelitian ini

DAFTAR RUJUKAN
Arief, S. Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi
Jakarta.
Aqib, Z. 2010. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia.
Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Aswan, Z., Bahri, S., dan Djamarah. 2002. Strategi Belajar-mengajar. Jakarta PT Rineka
Cipta.
Moleong, L J. 2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Ramansyah, W. 2012. Strategi Pembelajaran. Madura: UTM PRESS.
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, E. dkk. 2001. Strategi Belajar Mengajar Kontemporer. Bandung:JICA
Sukiman, 2012. Pengembangan Media Pembalajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

Anda mungkin juga menyukai