Anda di halaman 1dari 12

VO.3 NO.

2 (2022) E-ISSN: 2715-2634

Penerapan Model Think Pair Share (TPS) Berbantuan LKPD dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik
Nurul Fazirah Kasim1, Nadar2, Irman Syarif 3, Saleha,4 Elihami5 Muhammad Junaedi Mahyuddin5
123
Universitas Muhammadiyyah Enrekang

1
E-mail: irmanstkip@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan LKPD di kelas IV UPT SDN Inpres Garessi Pinrang. Deskripsi fokus
pada penelitian ini berupa proses dan hasil belajar. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama 2 siklus.
Pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Untuk
mengetahui tingkat persentase keberhasilan peserta didik, peneliti menggunakan lembar observasi
lembar kerja peserta didik (LKPD) dan tes hasil belajar disetiap siklusnya. Adapun subjek pada
penelitian ini yaitu guru (peneliti) dan peserta didik kelas IV UPT SDN Inpres Garessi Pinrang tahun
ajaran 2021/2022 yang berjumlah 16 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi,
tes dan dokumentasi. Analisis data yang diterapkan terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data,
menyajikan data, dan menyimpulkan data. Berdasarkan data yang diperoleh selama pelaksanaan siklus
I dan siklus II, diperoleh bahwa ketuntasan belajar peserta didik sampai akhir pertemuan sudah
mencapai harapan yang diinginkan. Hasil pengolahan data peserta kelas IV, diperoleh nilai rata-rata
belajar 74 untuk siklus I, dan nilai rata-rata 85 untuk siklus II. Kemudian pada siklus I sebanyak 9
peserta didik mencapai ketuntasan belajar minimal. Sedangkan pada siklus II sebanyak 13 peserta didik
mencapai ketuntasan belajar minimal. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik kelas IV
UPT SDN Inpres Garessi Pinrang setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Shate mengalami peningkatan yang signifikan.

Kata kunci : Model Think Pair Share (TPS), Hasil Belajar.

~ 629 ~
cakap, kreatif, mandiri, demokratis serta
PENDAHULUAN bertanggung jawab. (Dr. sita Acetylena, 2018).
Pendidikan adalah aspek penting yang Pendidikan adalah aspek penting yang
harus dimiliki oleh setiap manusia serta faktor harus dimiliki oleh setiap manusia serta faktor
utama dalam pembentukan pribadi manusia utama dalam pembentukan pribadi manusia
sebagai transformasi ilmu pengetahuan. sebagai transformasi ilmu pengetahuan.
Pendidikan pun memiliki peran penting dalam Pendidikan pun memiliki peran penting dalam
kehidupan bangsa karena pendidikan kehidupan bangsa karena pendidikan
merupakan kekuatan negara untuk merupakan kekuatan negara untuk
menciptakan generasi penerus yang mampu menciptakan generasi penerus yang mampu
membimbing dan mengarahkan bangsanya membimbing dan mengarahkan bangsanya
lebih maju terutama di era globalisasi saat ini. lebih maju terutama di era globalisasi saat ini.
Pendidikan harus diarahkan dengan tujuan Pendidikan harus diarahkan dengan tujuan
pembentukan manusia yang tanggap terhadap pembentukan manusia yang tanggap terhadap
perubahan dan perkembangan zaman. Kini perubahan dan perkembangan zaman. (Melvin
disadari bahwa pribadi manusia akan rahma sayuga, 2014).
mempengaruhi kualitas mutu suatu bangsa. Dalam proses pembelajaran model Think
Pendidikan yang mutunya berkualitas Pair Share (TPS), di awal pembelajaran
menghasilkan sumber daya yang bermutu untuk mahapeserta didik sudah di setting untuk aktif
memajukan negara, termasuk Negara Indonesia menggali informasi sebanyak-banyaknya atas
yang tidak ingin ketinggalan dengan bangsa lain. informasi yang akan dipelajari di kelas. Dosen
Maka, sebagai bagian dari pembangunan (peneliti) memberi pengantar materi secara
pendidikan menyiapkan sumber daya manusia sekilas sehingga mahapeserta didik pun harus
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan sudah mulai mencari pemecahan sendiri jika
latihan. (Melvin rahma sayuga, 2014). ingin mengetahui materi secara lebih
Jika melihat dari tujuan UU No 20 Tahun komprehensif. (Novi Marlena, 2015).
2003 pendidikan di Indonesia bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik.Peserta Secara garis besar aktivitas mahapeserta
didik adalah mahkluk sosial yang memerlukan didik dalam pembelajaran model TPS adalah
bantuan orang lain untuk encapai keberhasilan memberikan tanggapan atas persoalan yang
dalam pendidikan. Bantuan tersebut tidak diajukan dosen. Dilanjutkan dengan proses
hanya berasal dari guru. Tetapi mungkin juga berpikir secara individu (thinking), kemudian
dengan teman sebaya. Selain sebagai mahkluk dari proses berpikir secara individu tersebut
sosial peserta didik juga berperan sebagai ditindaklanjuti dengan melakukan proses
individu yang mempunyai kemampuan yang diskusi dengan rekan atau pasangannya
berbeda-beda. Ada peserta didik yang mudah (pairing), dan diakhiri dengan tahap (sharing)
dan ada peserta didik yang sulit untuk atau melaporkan hasil diskusi kepada seluruh
memahami materi pelajaran. Dengan demikian kelas. (Novi Marlena, 2015).
ada faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan Pendidikan. (Marwan Fahrozi, Selain itu dengan pembelajaran Think
2017). Pair Share (TPS) terdapatmya adanya
Tujuan pendidikan nasional di Indonesia ketergantungan positif antara lain penghargaan
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang yang diberikan kelompok yang berprestasi
No.20 Tahun 2003 yaitu menjadi manusia yang semakin memacu semangat mahapeserta didik
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang yang lain untuk belajar, melatih ketrampilan
maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, social, mahapeserta didik merasa menjadi

~ 630 ~
bagian dari berhasil tidaknya kelompok, Berdasarkan hasil observasi yang
memupuk rasa saling membutuhkan, dan dapat dilakukan peneliti pada tanggal 1 Maret 2022 di
melatih mahapeserta didik untuk berbagi UPT SDN INPRES GARESSI Pinrang ditemukan
pengetahuan, serta bertanggung jawab bahwa peserta didik kurang antusias saat
terhadap materi yang dikuasainya dan mampu menerima pelajaran kuhusunya pelajaran
menyampaikannya kepada rekan yang lain. tematik. Saat diberi tugas mengerjakan latihan
(Novi Marlena, 2015). soal yang membutuhkan kemampuan
pemecahan masalah beragam ekspresi
Berdasarkan hasil penelitian disarankan ditunjukkan, kurangnya kemandirian peserta
untuk penerapan pembelajaran Think Pair Share didik dalam belajar dikarenakan guru
(TPS) perlu adanya: menggunakan model pembelajaran ceramah.
Masih rendahnya hasil belajar peserta didik
1) persiapan yang baik meliputi kesiapan
pada pembelajaran tematik dapat dipengaruhi
mahapeserta didik dan sarana prasarana
oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu
yang mendukung kegiatan pembelajaran.
penerapan model pembelajaran yang kurang
2) Dosen harus selalu memberi arahan dan inovatif serta pembelajaran yang dilakukan
motivasi kepada seluruh mahapeserta didik, masih secara konvensional atau ceramah
terutama mahapeserta didik yang memiliki sehingga pembelajaran masih cenderung
kemampuan lebih rendah, membosankan.

3) membutuhkan media pembelajaran yang Kurangnya keragaman model


bervariasi, pembelajaran membuat pembelajaran berpusat
pada guru dan proses pembelajarannya tidak
4) untuk mengembangkan penerapan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
pembelajaran modhgyfuel Think Pair Share Berangkat dari permasalahan di atas, harus ada
(TPS) diperlukan penelitian lebih lanjut pada solusi untuk mengatasi hal tersebut. Dalam
pengajaran mata kuliah yang sama atau pembelajaran perlu adanya pemikiran kritis
mata kuliah yang lain di tempat yang karena sangat mempengaruhi pembelajaran.
berbeda (Novi Marlena, 2015) Model pembelajaran Think Pair Share
diharapkan dapat membekali siswa dengan
Penelitian ini dilatar belakangi oleh salah satu alternatif yang ditawarkan guru
fenomena kurangnya minat dan keaktifan untuk mengatasi permasalahan di atas dengan
peserta didik serta peserta didik tidak percaya menerapkan pembelajaran kooperatif, karena
diri dalam menyelesaikan soal ataupun masalah sistem ini saling berkaitan, yaitu siswa harus
matematika. Dalam proses pembelajaran berpikir sesuai dengan kemampuannya. dalam
dipengaruhi beberapa faktor antara lain guru, pembelajaran. proses.
peserta didik, sarana, media dan lingkungan.
Agar pembelajaran berlangsung efektif guru Penggunaan Think Pair Share dapat
memiliki peran yang sangat penting, guru tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik
hanya berfungsi sebagai sumber ilmu melainkan untuk terlibat langsung dalam kegiatan
guru juga harus berperan sebagai motivator dan pembelajaran, peserta didik tidak hanya
fasilitator. Namun pada kenyataannya guru mendengarkan materi yang disampaikan guru
masih kesulitan untuk mengaktifkan peserta tetapi peserta didik ikut berperan aktif dalam
didik dalam belajar. Guru juga jarang kegiatan pembelajaran, dalam model
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran ini peserta didik dituntut untuk
pembelajaran. Hal ini disebabkan hasil belajar berpikir sesuai dengan pembelajaran, sehingga
peserta didik rendah. Hasil belajar peserta didik nantinya peserta didik mendapatkan
dapat dilihat dari nilai ulangan atau nilai PTS.

~ 631 ~
pengalaman yang lebih banyak dalam kegiatan observasi yang memuat sejumlah indikator
pembelajaran tersebut. yang diamati terkait dengan pembelajaran
berkelanjutan. Periksa skor bintang siswa
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, sebelum dan sesudah ujian dengan
maka perlu adanya suatu tindakan melalui memberikan 10 poin pilihan ganda dan
penelitian pendidikan. Oleh karena itu, peneliti pertanyaan pilihan ganda 5 poin. karangan.
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Tujuan dari dokumen tersebut adalah untuk
masalah tersebut dengan mengangkat judul mendapatkan gambaran yang jelas tentang
“Penerapan Model Think Pair and Share (TPS) keadaan siswa dan guru serta sebagai sumber
Berbantuan LKPD Dalam Meningkatkan Hasil informasi berupa dokumen dan data tentang
Belajar Peserta Didik Di Kelas IV UPT SDN hasil karya siswa. Teknik analisis data yang
INPRES GARESSI Pinrang Tahun Ajaran digunakan dalam penelitian ini adalah
2021/2022”. kondensasi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Pemadatan data adalah proses
METODE PENELITIAN pemilihan, penyederhanaan, dan pemusatan
Pendekatan yang digunakan dalam untuk mencapai arah pencarian yang
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yang dibutuhkan peneliti. Sajikan data sebagai
menggambarkan aktivitas siswa dan guru dalam informasi yang terorganisir, terpadu, dan
melakukan tindakan pembelajaran. Jenis inferensial. Penyajian data juga membantu
penelitian yang digunakan adalah penelitian untuk memahami konteks penelitian karena
tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di dalam memungkinkan untuk analisis lebih lanjut.
kelas pada saat pembelajaran sedang Menarik kesimpulan melibatkan penarikan
berlangsung dan berfokus pada kelas atau kesimpulan dari temuan penelitian yang
pembelajaran yang sedang terjadi di dalam digunakan untuk mengambil tindakan.
kelas. Pencarian lokasi ini dilakukan di UPT SD
Inpres Garessi Pinrang yang terletak di Jln. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pettana Rajeng No. Kecamatan 12 Watang A. Hasil Penelitian
Sawitto. bupati. Provinsi Pinrang. Sul-Sel. 1. Deksripsi Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru kelas IV UPT Penelitian ini diawali dengan kegiatan
SD Inpres Garessi Pinrang dengan jumlah siswa observasi yang dilakukan oleh peneliti di UPT
16 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 6 SDN Inpres Garessi Pinrang pada tanggal 4 juni
perempuan. Penelitian ini terdiri dari 4 tahap 2022 di UPT SDN Inpres Garessi Pinrang dengan
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan tujuan untuk meminta izin kepada pihak
refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua sekolah untuk melakukan penelitian sekaligus
siklus, proses perbaikan tindakan yang kurang berbincang-bincang kepada guru wali kelas IV,
pada hasil sebelumnya yang diperoleh dari Pada tanggal 6 juni 2022 kembali ke sekolah
refleksi ke arah yang lebih baik. Setiap siklus untuk melakukan pengamatan pada proses
dibuat satu kali pertemuan. Hal ini sesuai pembelajaran, dan observasi akhir dilakukan
dengan kurikulum dan rencana pelaksanaan pada tanggal 8 juni 2022 di kelas IV UPT SDN
pembelajaran (RPP) tergantung pada mata Inpres Garessi Pinrang untuk mengambil
pelajaran yang diajarkan, khususnya mata beberapa dokumen seperti data nilai hasil
pelajaran IPA dengan topik sumber energi dan belajar peserta didik .
transformasi bentuk energi.
Hasil penelitian yang diperoleh melalui
Teknik pengumpulan data yang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas IV UPT
digunakan adalah observasi, tes pembelajaran, SDN Inpres Garessi Pinrang dilakukan sebanyak
dan dokumentasi. Observasi adalah teknik 2 siklus untuk mengkaji peningkatan hasil
pengumpulan data yang menggunakan format belajar peserta didik pada materi sumber dan

~ 632 ~
meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan (LKPD) dengan mencari sumber seperti buku
menerapkan model pembelajaran Think Pair paket sekolah yang relevan dan buku
Share (TPS) berbantuan LKPD, dikarenakan pada tematik sekolah yang berkaitan dengan
evaluasi akhir siklus II, proses dan hasil materi.
pembelajaran peserta didik telah meningkat. 4) Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu siklus I.
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan 5) Membuat soal tes evaluasi untuk siklus I.
refleksi. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada 6) Membuat kunci jawaban tes evaluasi dan
hari Sabtu, 16 juni 2022 dan siklus II pedoman penskoran siklus I.
dilaksanakan pada hari Selasa, 20 juni 2022. 7) Membuat lembar observasi guru dan lembar
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di kelas IV observasi peserta didik selama pembelajaran
UPT SDN Inpres Garessi Pinrang dimulai pada di kelas berlangsung.
pukul 07.30-11.00 dengan jumlah peserta didik 8) Menyiapkan smartphone sebagai alat
16 orang, rincian 10 laki-laki dan 6 perempuan. dokumentasi.

2. Penyajian Data Proses dan Hasil Penelitian


Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 b. Pelaksanaan
juni 2022 pukul 07.30-11.10 WITA. Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus I
siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan, dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 juni 2022
obsevasi dan refleksi. Masing-masing kegitana pukul 07.30 – 11.00 WITA. Materi yang
diuraikan sebagai berikut: diajarkan pada siklus I adalah materi tentang
sumber dan perubahan bentuk energi. Dalam
a. Perencanaan
pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak
Penelitian ini diawali dengan peneliti
sebagai guru dan guru wali kelas IV bertindak
melakukan konsultasi dengan dosen
sebagai observer.
pembimbing. Tahap perencanaan ini dilakukan
dengan menerapkan model tipe Think Pair c. Refleksi
Share (TPS) berbantuan LKPD untuk Setelah melaksanakan pembelajaran
meningkatkan hasil belajar peresta didik. siklus I yang dilakukan dengan menerapkan
langkah-langlah model kooperatif tipe Think
Selain itu, peneliti juga berkomunikasi
Pair Share (TPS) hasil refleksi yang dihasilkan
dengan guru wali kelas IV selaku observer demi
terbagi menjadi dua yaitu refleksi pada saat
kelancaran proses pembelajaran yang akan
proses pembelajaran dan refleksi hasil belajar
dilaksanakan. Selanjutnya peneliti menyiapkan
peserta didik.
beberapa hal yang diperlukan selama
pelaksanaan tindakan sebagai berikut: Pelaksanaan proses siklus I pada proses
pembelajaran yaitu observasi kegiatan guru dan
1) Menentukan waktu penelitian. Waktu
peserta didik, masing-masing berada pada
penelitian yang direncanakan untuk tindakan
kategori cukup (C) dan belum mencapai
siklus I adalah tanggal 16 juni 2022.
presentase keberhasilan. Sementara itu, hasil
2) Membuat Rancangan Pelaksanaan
tes evaluasi akhir siklus I yang diberikan
Pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran
menunjukkan bahwa dari 16 peserta didik yang
pada materi perubahan wujud benda
menjadi subjek penelitian, terdapat 9 peserta
dengan menerapkan model pembelajaran
didik yang tuntas dan peserta didik yang belum
tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan LKPD.
tuntas, dengan ini belum mencapai presentase
3) Mempersiapkan materi ajar tentang tematik
keberhasilan sehingga peneliti berinisiatif untuk
dan membuat lembaran kerja peserta didik
melanjutkan penelitian ke siklus II.

~ 633 ~
Adapun permasalahan yang ditemukan pelaksanaan tindakan siklus II dengan
pada saat perlaksanaan tindakan siklus I yaitu: menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS). Meskipun masih
1) Masih ada beberapa peserta didik yang memiliki kekurangan tetapi penggunaan model
kurang fokus ketika guru menjelaskan materi kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada
pembelajaran. siklus I sudah mulai terlihat dampaknya baik
2) Peserta didik kurang berpartisipasi dalam pada indikator proses maupun hasil.
diskusi kelompok dan bekerja sama dalam
menyelasaikan soal yang diberikan. Bedasarkan dari hasil penelitian dari
3) Kurangnya rasa percaya diri peserta didik siklus I dengan interval nilai, persentase dan
dalam menjawab pertanyaan dari guru dan kategori yaitu:
mempresentasikan hasil diskusinya.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut,
peneliti berusaha melakukan perbaikan pada

Tabel 2. Interval Nilai Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

No Interval Nilai Banyaknya Persentase Kategori


Peserta
didik
1 76 – 100 9 56,25% Baik/Maksimal (B)
2 60 – 75 6 37,5% Cukup/Minimal (C)
3 0 – 59 1 6,25% Kurang (K)
3. Penyajian Data Proses dan Hasil 1) Berkonsultasi kepada guru wali kelas IV
Penelitian Siklus II UPT SDN Inpres Garessi Pinrang
Siklus II ini dilaksanakan pada hari mengenai kekurangan-kekurangan
Selasa, 20 juni 2022 pukul 07.30- 11.00 peneliti pada pelaksanaan siklus I
WITA. Materi yang diajarkan pada siklus II 2) Menentukan waktu penelitian. Waktu
materi tematik mengenai Sumber Dan yang direcanakan untuk tindakan siklus
Perubahan Bentuk Energi. Tindakan pada II adalah 20 Juni 2022
siklus II meliputi perencanaan, 3) Menyusun kembali Rencana
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
Masing-masing kegiatan diuraikan sebagai pembelajaran materi perubahan wujud
berikut: benda dengan menerapkan model
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
a. Perencanaan 4) Mempersiapkan materi ajar tentang
Berdasarkan hasil refleksi dari sumber dan perubahan bentuk energi
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan mencari sumber seperti buku
pada siklus I, maka diharapkan pada paket sekolah yang relevan dan buku
pembelajaran siklus II, hasil belajar peserta elektronik yang berkaitan dengan
didik akan lebih meningkat dan memenuhi materi.
Standar Ketuntasan Belajar Minimum 5) Membuat Lembar Kerja Peserta Didik
(SKBM). Pada siklus II, guru kelas IV dan (LKPD) siklus II.
peneliti menyiapkan hal-hal yang 6) Membuat soal tes evaluasi akhir siklus
diperlukan dalam melaksanakan tindakan. II.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam 7) Membuat kunci jawaban tes evaluasi
penelitian ini sebagai berikut: akhir siklus II.

~ 634 ~
8) Membuat lembar observasi guru dan untuk berdiskusi kembali dengan
peserta didik selama pembelajaran kelompok baru tersebut sehingga pada
berlangsung. titik ini peneliti memiliki 3 indikator dalam
9) Mempersiapkan smartpone sebagai kategori baik B).
alat dokumentasi.
b. Pelaksanaan 5) Tahap penghargaan
Pelaksanaan tindakan siklus II Peneliti mengkomunikasikan
dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Juni penilaiannya secara jelas kepada masing-
2022 pukul 07.30 – 11.00 WITA. Materi masing kelompok sehingga peneliti
yang diajarkan pada siklus II adalah materi mendapatkan 3 indikator kategori tepat
tentang Sumber Dan Perubahan Bentuk (B).
Energi. Dalam pelaksanaan tindakan,
Pengamatan kinerja guru pada
peneliti bertindak sebagai guru dan guru
siklus II terdiri dari 5 indikator yaitu tahap
wali kelas IV bertindak sebagai observer.
pendahuluan, tahap refleksi, tahap
c. Observasi berpasangan, tahap berbagi dan tahap,
Hasil observasi terhadap peneliti untuk melihat bagaimana guru
dalam penerapan model pembelajaran memperlakukan anggota dalam kegiatan
Think Pair Share (TPS) terhadap kegiatan pembelajaran. Secara umum, ia mendapat
guru, sebagai berikut: nilai bagus (B), dengan ini ia mencapai
tingkat kelulusan.
1) Tahap Pendahuluan
Peneliti mengkomunikasikan topik, Sedangkan hasil observasi aktivitas
tujuan, dan penjelasan model siswa saat mengikuti pembelajaran adalah:
pembelajaran TPS Think Pair Share, dan 1) Tahap Pendahuluan
menjelaskan model pembelajaran TPS Pada tahap mendengarkan
Think Pair Share. penjelasan guru, siswa mendengarkan
penjelasan guru dengan cukup baik, hanya
2) Tahap Think sebagian siswa yang tidak menyimak.
Peneliti mengajukan pertanyaan sehingga pada tahap ini peneliti telah
dengan jelas dan meminta siswa untuk memperoleh 2 kriteria ke dalam kategori
menjawabnya secara mandiri dan cukup (C).
menuliskannya, sehingga sekarang peneliti
mendapatkan 3 indikator yang masuk 2) Tahap Think
dalam kategori benar (B). Pada tahap ini siswa sudah cukup
baik mendengar dan mengikuti petunjuk
3) Tahap Pair guru dengan membaca dan menjawab
Peneliti membagi siswa secara pertanyaan secara mandiri. Sehingga pada
berpasangan dan genap serta meminta tahap ini peneliti telah memperoleh 3
siswa untuk mendiskusikan LKPD dengan indikator tipe yang tepat (B).
jelas dan menjawab pertanyaan yang
diberikan, sehingga pada tahap ini peneliti 3) Tahap Pair
mencapai 3 indikator dengan nilai cukup Pada tahap ini siswa sudah cukup
(B). baik dalam mendengarkan dan mengikuti
petunjuk guru dalam berkelompok.
4) Tahap Share Dengan demikian, pada tahap ini peneliti
Sekarang peneliti meminta siswa telah memperoleh 3 kriteria yang masuk
untuk bergabung dan membentuk dalam kategori cukup (C).
kelompok baru dan meminta mereka

~ 635 ~
4) Tahap Share menyampaikan apresiasinya terhadap
Pada tahap ini siswa sudah masing-masing kelompok, sehingga pada
mengetahui cara mendengarkan dengan tahap ini peneliti mendapatkan 3 kriteria
baik, memenuhi persyaratan guru dan yang masuk dalam kategori tepat (B).
berani mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya. Dengan demikian pada Pengamatan aktivitas siswa pada
tahap ini peneliti telah memperoleh 3 siklus II memiliki 5 indikator yaitu tahap
indikator tipe yang tepat (B pendahuluan, tahap refleksi, tahap
berpasangan, tahap berbagi dan tahap
5) Tahap penghargaan atribusi. Secara umum hasil evaluasi
Pada tahap ini siswa kinerja siswa pada siklus I cukup baik (B)
mendengarkan dengan penuh perhatian yaitu persentase keberhasilan.
dan mengikuti petunjuk guru dengan
d. Refleksi
20
Ketuntasan Nilai Siswa
15 13
Jumlah Siswa

10 9
7

5 3

0
Siklus I Siklus II
Tidak Tuntas 7 3
Tuntas 9 13
Tidak Tuntas Tuntas
.

Gambar 3. Diagram Ketuntasan Nilai Siswa

Data ini menunjukkan bahwa


peneliti telah melakukan penelitiannya
Pelaksanaan proses siklus II pada dengan baik dan pelaksanaan siklus II telah
observasi kegiatan guru dan peserta didik mencapai presentase keberhasilan yang
setelah menerapkan langkah-langlah telah ditetapkan. Hal ini menandakan
model kooperatif tipe Think Pair Share bahwa penelitian yang dilakukan di kelas
(TPS) hasil refleksi yang dihasilkan terbagi IV UPT SDN Inpres Garessi Pinrang dengan
menjadi dua yaitu refleksi pada saat proses materi sumber dan perubahan bentuk
pembelajaran dan refleksi hasil belajar energi tidak perlu dilanjutkan ke tahap
peserta didik. selanjutnya atau peneletian ini dihentikan.
Walaupun masih ada hal yang perlu
Sementara itu, hasil tes evaluasi
diperhatikan peneliti dalam proses
akhir siklus II yang diberikan menunjukkan
pembelajaran yang merupakan masukan
bahwa dari 16 peserta didik yang menjadi
dari guru wali kelas IV, yakni penguasaan
subjek penelitian, terdapat 13 peserta
kelas perlu ditingkatkan dan pemanfaatan
didik yang tuntas dan 3 peserta didik yang
waktu harus lebih efisien.
belum tuntas, dengan ini telah mencapai
presentase keberhasilan dengan kategori
baik (B).

~ 636 ~
Bedasarkan dari hasil penelitian dari siklus I dengan interval nilai, persentase dan
kategori yaitu:

No Interval Nilai Banyaknya Persentase Kategori


Peserta
didik
1 76 – 100 13 81,25% Baik/Maksimal (B)
2 60 – 75 3 18,25% Cukup/Minimal (C)
3 0 – 59 0 0% Kurang (K)
Tabel 3. Interval Nilai Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

B. Pembahasan SDN Inpres Garessi Pinrang yang terdiri


Penelitian ini dimaksudkan untuk dari 16 peserta didik dengan rincian 10
mengetahui keberhasil model koopertif peserta didik laki-laki dan 6 peserta didik
tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan perempuan, penelitian tindakan kelas ini
LKPD yang diterapkan dalam terdiri dari 2 siklus yang dilaksanakan
meningkatkan hasil belajar peserta didik. sesuai dengan prosedur penelitian yaitu,
Pada materi Sumber Dan Perubahan pelaksanaan, perencanaan, observasi dan
Bentuk Energi dengan mengambil subjek refleksi.
penelitian yaitu peserta didik kelas IV UPT

Persentasi Ketuntasan Siswa


100%

80%
Persentasi

60%

40%

20%

0%
Ketuntasan
Siklus I 56%
Siklus II 81%

Siklus I Siklus II

Gambar 4. Diagram Persentasi Ketuntasan Siswa

Dari hasil evaluasi siklus I terlihat sudah menunjukkan perubahan yaitu adanya
bahwa dari 16 peserta didik, 9 peserta didi peningkatan dari nilai awal peserta didik
yang telah memperoleh nilai >75 dan 7 sebelum menerapkan model kooperatif tipe
peserta didik yang memperoleh nilai <75. Think Pair Share (TPS) yang diperoleh dari
Hal ini belum mencapai standar presentase guru wali kelas IV UPT SDN Inpres
keberhasilan, namun hasil evaluasi siklus I Garessi Pinrang.

~ 637 ~
Adapun perubahan yang terjadi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
setelah menerapkan kembali langkah- refleksi menunjukkan bahwa pembelajaran
langkah model kooperatif tipe Think Pair dengan menerapkan model kooperatif tipe
Share (TPS) dengan berbantuan LKPD Think Pair Share (TPS) berbantuan LKPD
pada siklus II, hasil evaluasi menunjukkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta
peningkatan yaitu 13 peserta didik yang didik di kelas IV UPT SDN Inpres Garessi
telah memperoleh >75 dan 3 peserta didik Pinrang. Dengan ini peneliti menilai bahwa
memperoleh nilai <75. Dengan ini hasil model kooperatif tipe Think Pair Share
belajar pada siklus II dengan menerapkan (TPS) apabila diterapkan dengan baik
model kooperatif tipe Think Pair Share sesuai dengan langkah-langkah yang
(TPS) berbantuan LKPD sudah mencapai dikemukakan oleh Sunarsih dan Yulianti
presentase keberhasilan yang telah (2021) yaitu tahap pendahuluan, tahap
ditetapkan sehingga penelitian tidak think, tahap pair, tahap share dan tahap
dilanjutkan ke siklus berikutnya. penghargaan, terbukti berhasil
meningkatkan proses dan hasil belajar
Observasi aktivitas guru pada siklus peserta didik .
I terdapat 5 indikator yaitu tahap
pendahuluan, tahap think, tahap pair, tahap Penelitian ini dengan menerapkan
share dan tahap penghargaan. Secara model kooperatif tipe Think Pair Share
keseluruhan mencapai jumlah skor 5 (TPS) telah banyak dilakukan sebelumnya
dengan kategori cukup (C) dan belum dan rata-rata berhasil dalam meningkatkan
mencapai presentase keberhasilan. hasil belajar peserta didik. Diantaranya,
Sedangkan pada siklus II, hasil pengamatan penelitian yang dilakukan oleh Hasnah
terhadap guru selama kegiatan (2013) dengan hasil penelitiaannya yaitu
pembelajaran berlangsung telah mengalami Peningkatan Hasil Belajar Peserta didik
peningkatan dengan skor 15 dan berada Pada Pembelajaran melalui model
pada kategori baik (B) serta sudah mencapai pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
presentase keberhasilan yang ditetapkan. Share (TPS).

Sejalan dengan aktivitas guru yang Secara umum pelaksanaan tindakan


mengalami peningkatan. Pada aktivitas pada siklus I dan siklus II belum terlaksana
peserta didik terdapat 5 indikator yaitu yaitu dengan baik karena masih terdapat
tahap pendahuluan, tahap think, tahap pair, kekurangan baik dari aktivitas peneliti
tahap share dan tahap penghargaan. Jumlah maupun dari aktivitas peserta didik,
skor yang diperoleh pada observasi kegiatan diantaranya penguasaan kelas yang perlu
peserta didik pada siklus I berada pada ditingkatkan dan pemanfaatan waktu yang
kategori cukup (C) dan belum mencapai lebih efisien pada saat proses pembelajaran.
presentase keberhasilan yang ditetapkan. Namun, banyak pula dampak baik yang
Sementara pada pelaksanaan siklus II diperoleh selama pembelajaran dengan
terdapat peningkatan dari siklus sebelumnya menerapkan model kooperatif tipe Think
dan berada pada kategori baik (B) yang Pair Share (TPS) berbantuan LKPD,
artinya telah mencapai presentase diantaranya peserta didik menjadi lebih
keberhasilan yang telah ditetapkan. Hal ini aktif selama pembelajaran, lebih banyak
menunjukkan bahwa penerapan model berinteraksi dengan teman serta menjadi
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) bahan pembelajaran bagi peneliti
dapat melibatkan peserta didik secara aktif kedepannya.
dalam mencapai proses dan tujuan
pembelajaran pun dapat tercapai. SIMPULAN
Hasil penelitian dari pelaksanaan
Dari keseluruhan proses yang telah tindakan pada siklus I belum mencapai
dilaksanakan peneliti baik dalam Standar Ketuntasan Belajar Minimum

~ 638 ~
(SKBM) dengan kategori cukup (C), hasil Profesi Guru Pembelajar,
observasi kegiatan guru dan peserta didik (Yogyakarta: Leutikaprio).
juga berada pada kategori cukup (C),
sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II. Pada BSNP. (2012). Aspek Kelayakan Modul.
pelaksanaan siklus II, hasil belajar peserta Jakarta: BSNP.
didik telah mencapai target yang telah
ditentukan dengan kualifikasi baik (B) Darmadi, (2017). Pengembangan Model
begitu pula dengan hasil observasi kegiatan dan Metode Pembelajaran Dalam
guru dan peserta didik. Berdasarkan Dinamika Belajar Peserta didik
rumusan masalah melalui pelaksanaan (Yogyakarta: CV Budi Utama.)
penelitian, maka kesimpulan ini sebagai
berikut: Penerapan model pembelajaran Dr. sita Acetylena, (2018). Pendidikan
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) Karakter Ki Hadjar Dewantara
berbantuan LKPD dapat meningkatkan hasil “Perguruan Taman Peserta didik
belajar peserta didik di kelas IV UPT SDN Sebagai Pengtahuan Dan Etika”
Inpres Garessi Pinrang. Berdasarkan data
pada data awal di peroleh nilai rata-rata 74, En. Nurnawati, (2012). dkk. Peningkatan
persen nilai ketuntasan 43%, dan persen Kerja Sama Peserta didik SMP
nilai ketidak tuntasan 56%. Dilanjutkan Melalui Penerapan Pembelajaran
pada data yang diperoleh di siklus I dengan Kooperatif Pendekatan Think Pair
nilai rata-rata 75, persen nilai ketuntasan and Share, Unnes Physics
56%, dan nilai ketidak tuntasan 43%. pada Education Jornal (UPEJ)
data yang diperoleh di siklus II meningkat
dengan nilai rata-rata 85, persen nilai Jumanta Hamdayama, (2014). Metode dan
ketuntasan 81%, dan nilai ketidak tuntasan Metode Pembelajaran Kreatif dan
18%. Berdasarkan pada data yang di Berkarakter, (Bogor: PT Ghalia
peroleh dapat di simpulkan bahwa, Indonesia.
Penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan Jumadi, (2017). Model-model
LKPD untuk meningkatkan hasil belajar Pembelajaran Kelompok Sistem
peserta didik di kelas IV UPT SDN Inpres Perilaku (Yogyakarta: UNY Press.)
Garessi Pinrang.
Masnur Muslich, (2011). Melaksanakan
PTK Itu Mudah, Jakarta: Bumi
Aksara.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto, (2013) Teori Belajar dan Marwan Fahrozi, (2017). Penerapan
Pembelajaran di Sekolah Dasar, Metode Think Pair Share (TPS)
(Jakarta: Prenadamedia Group) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Kelas VI Di AL-KHAIRIYAH
Abdul Majid. (2014). Strategi KALIAWI Bandar Lampung
Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Margono, (2010). Metodologi Penelitian
Terapan:Komponen MKDK, Jakarta
Andi Prastowo. (2012). Panduan Kreatif : PT Refika Cipta.
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press. Melvin rahma sayuga, (2014). Penerapan
Metode Membelajaran Kooperatif
Asori Ibrohim, (2018). Jejak Inovasi Teknik Think Pair Share (TPS)
Pembelajaran IPS Mengembangkan Berbantuan Media Kartu

~ 639 ~
Berpasangan Untulk Meningkatkan Nusa Putra, (2012). Metode Penelitian
motivasi Belajar Akuntansi Peserta Kualitatif Pendidikan, Jakarta: PT.
didik Kelas XI IPS 3 MAN Raja Grafindo Persada, 2012.
YOKYAKARTA II Tahun Ajaran
2013/2014. Rahmatun Nisa, (2014) “Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Miftahul Huda, (2015) Penelitian Tindakan Think Pair Share Pada
Kelas Teori dan Praktik, Pembelajaran Matematika di Kelas
(Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar. Xi Ips Sma Negeri 2 Padang
Panjang”. (Vol. 3 No. 1 Jurnal
Naniek Kusumawati dan Endang Sri Pendidikan Matematika: Part 2,
Maruti, (2019). Strategi Belajar FMIPA UNP)
Mengajar Di Sekolah Dasar
(Magetan : CV AE Media Grafika). Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhi. Jakarta:
Nanang Hanapiah dan Cucu Suhana, Rineka Cipta.
(2009). Konsep Strategi
Pembelajaran, (Bandung: PT Raja Sugiyono, (2011). Metode Penelitian
Aditama). Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
(Bandung: Alfabeta)
Nana Syaodih Sukmadinata, (2013). Metode
Penelitian Pendidikan, (Bandung: Suharsimi Arikunto, (2010). Penelitian
PT Remaja Rosdakarya. Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Rineka
Cipta
Nining Mariyaningsih dan Mistina
Hidayati, (2018). Bukan Kelas Sudjana, Nana, (2014). Dasar-dasar Proses
Biasa Teori dan Praktik Model dan Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Metode Pembelajaran Menerapkan BaruAlgesindo.
Inovasi Pembelajaran di Kelas-
kelas Inspiratif, (Surakarta: CV Trianto, (2010). Model Pembelajaran
Kekata Group). Terpadu, Konsep, Strategi dan
Implementasinya dalam KTSP.
N. M. S. Nuyami, (2014). “Pengaruh Jakarta: Bumi Aksara.
Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Thinkpair-Share Terhadap Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, & Sri
Self-Efficacy Peserta didik Smp Harmianto. (2012). Model-model
Ditinjau Dari Gender”. (e-Journal Pembelajaran Inovatif. Bandung:
Program Pascasarjana Universitas Alfabeta.
Pendidikan Ganesha Program Studi
IPA,) Zainal Arifin. (2012). Penelitian
Pendidikan: Metode dan
Novi Marlena, Renny Dwijayanti & Retno Paradigma Baru. Bandung: PT
Mustika Dewi. (2015). Penerapan Remaja Rosdakarya
Pembrlajaran Think Pair Share
(TPS) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Mahapeserta didik Pada
Materi Konsep Diri Matakulia
Pengembangan Kepribadian.

~ 640 ~

Anda mungkin juga menyukai