Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 2 Nomor 2, April 2016

ISSN: 2442 – 2525

METODE DISKUSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP NILAI


KEBERSAMAAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Susmiaji Budiono
SDN Sumber Wetan 1 Jalan Genitu No. 45 Kec. Kedopok Kota Probolinggo
E_mail: susmiajib@yahoo.co.id

Abstrak:. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan hasil belajar siswa kelas
VI SDN Sumber Wetan 1 Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo pada materi nilai
kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui metode diskusi dengan
media gambar. Penelitian ini yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Action
Research Classroom) sebanyak 2 (dua) siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas VI
sebanyak 30 orang siswa yang dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok
sebanyak 5 siswa atau 6 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan berupa Media Gambar sangat efektif dalam
Meningkatkan Nilai Kebersamaan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara pada
siswa kelas VI SDN Sumber Wetan 1 Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo. Pada siklus
II telah dicapai hasil pembelajaran cukup memuaskan, dimana semua siswa mempunyai
keaktifasn belajar meningkat 37%, keberanian siswa meningkat 37%, kerjasama yang
tinggi meningkat 31%, dan mampu menyelesaikan soal dengan lancar atau hasil belajar
meningkat 35%.

Kata Kunci: Media Gambar dan Aktivitas Siswa

PENDAHULUAN dasar merupakan tonggak tujuan


Pemerintah sedang berupaya Penelitian Nasional. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan mutu pendidikan pengelolaan dan penanganan pen-
mulai jenjang SD (Sekolah Dasar) didikan dasar yang memadai dan
sampai tingkat rnenengah atau biasa dengan sungguh-sungguh diperlukan
disebut Wajib Belajar 9 Tahun. Wajib demi peningkatan mutu pendidikan
Belajar 9 Tahun merupakan jenjang Pendidikan Kewarganegaraan
pendidikan yang diwajibkan pemerintah sebagai salah satu mata pelajaran di
dan menjadi standart minimal Sekolah Dasar mempunyai peranan
pendidikan di Indonesia. Sekolah Dasar penting sebab mata pelajaran ini
(SD) merupakan lembaga pendidikan bertujuan untuk membekali siswa
pertama yang memegang peranan dengan ilmu pengetahuan dan. tingkah
penting dalam dunia pendiidkan untuk laku yang berhubungan dengan
memberikan dasar terhadap tingkat kehidupan sehari-hari. Hal itu juga
pendidikan selanjutnya, sehingga dapat dipergunakan siswa dalam
keberhasilan pendidikan di sekolah perkembangan kemampuan dan sikap

180
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 2 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2442 – 2525

rasional tentang gejala-gejala sosial menggunakan media gambar meru-


serta perkembangan rnasyarakat pakan jawaban untuk mengatasi kendala
Indonesia baik di masa lampau maupun tersebut.
di masa mendatang. Prestasi merupakan salah satu
Pembelajaran Pendidikan Ke- faktor yang dapat mendukung ke-
warganegaraan mempunyai peranan berhasilan pembelajaran. Seseorang
penting, namun keberhasilan pem- yang memiliki motivasi berprestasi Agar
belajaran Pendidikan Kewarganegaraan pembelajaran menjadi aktif, kreatif,
banyak dikeluhkan para guru. Keluhan efektif dan menyenangkan. Sehingga
tersebut antara lain disampaikan motivasi beiprestasi dan hasil belajar
melalui perternuan-pertemuan non- siswa meningkat, maka diusulkan
formal lainnya. Hasil pengamatan dan penggunaan "Media Gambar" dalam
studi dokumenr terhadap siswa kelas VI pembelajaran Pendidikan Kewarga-
pada Tahun Pelajaran 2015/2016 negaraan siswa kelas VI SDN Sumber
menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada Wetan 1 Kecamatan Kedopok Kota
saat ulangan harian / formatif yang Probolinggo.
dilakukan penulis hanya mencapai nilai
Diskusi Kelompok
6,3 (enam koma tiga).
Berkaitan dengan permasalahan Diskusi kelompok adalah salah
diatas pada pembelajaran Pendidikan satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan
Kewarganegaraan prestasi siswa masih dalam bimbingan. Kegiatan diskusi
kurang. Hal ini ditandai dengan masih kelompok merupakan kegiatan yang
suka membuang waktu, santai dalam dilakukan dengan melibatkan lebih dari
bekerja, tidak tepat waktu dalam satu individu. Kegiatan diskusi
bekerja, mengerjakan asal-asalan dan kelompok ini dapat menjadi alternatif
kurang bergairah dalam bekerja. Salah dalam membantu memecahkan
satu sebab kurangnya motivasi permasalahan seorang individu
berprestasi siswa adalah kebiasaan guru (Hariyanto, 2010). Merupakan suatu
mengajar dengan menggunakan metode proses bimbingan dimana murid-murid
ceramah yang monoton. Berdasarkan akan mendapatkan suatu kesempatan
pada problematika tersebut diatas, untuk menyumbangkan pikiran masing-
maka model pembelajaran dengan masing dalam memecahkan masalah
181
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 2 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2442 – 2525

bersama. Dalam diskusi ini tetanam pula mukan alternatif pemecahan suatu topik
tanggung jawab dan harga diri (Moh. bahasan yang bersifat problematis.
Surya, 1975:107 dalam Hariyanto, Dalam percakapan itu para pembicara
2010). Diskusi kelompok merupakan tidak boleh menyimpang dari pokok
suatu proses yang teratur yang pembicaraan yaitu masalah yang ingin
melibatkan sekelompok orang dalam dicarikan alternatif pemecahannya.
interaksi tatap muka yang informal Dalam diskusi ini guru berperan sebagai
dengan berbagai pengalaman atau pemimpin diskusi, atau guru dapat
informasi, pengambilan kesimpulan atau mendelegasikan tugas sebagai pemimin
pemecahan masalah (Moh. Uzer Usman, itu kepada siswa, walaupun demikian
2005:94 dalam Hariyanto, 2010). guru masih harus mengawasi pelak-
Diskusi tidak sama dengan sanaan diskusi yang dipimpin oleh
berdebat, diskusi selalu diarahkan ke- siswa itu (Setiawan, 2011).
pada pemecahan masalah yang me- Tujuan pembelajaran metode dis-
nimbulkan berbagai macam pen-dapat kusi adalah; 1)Memecahkan materi
dan akhirnya diambil suatu kesimpulan pembelajaran yang berupa masalah atau
yang dapat diterima oleh anggota dalam problematik yang sukar dilakukan oleh
kelompoknya (Abu Ahmadi, 1986: 114). siswa secara perorangan. 2)Mengem-
Diskusi adalah metode mengajar yang bangkan keberanian siswa menge-
sangat erat hubungannya dengan belajar mukakan pendapat. 3)Mengembangkan
memecahkan masalah (problem solving), sikap toleran terhadap pendapat yang
metode ini lazim disebut sebagai diskusi berbeda. 4)Melatih siswa mengem-
kelompok (group discussion) dan resitasi bangkan sikap demokratis, keteram-
bersama (socialitized recitation) pilan berkomunikasi, mengeluarkan
(Muhibbin Syah, 1999) dan metode dis- pendapat, menafsirkan dan menyim-
kusi sendiri dimaksudkan untuk pulkan pendapat. 5)Melatih dan mem-
merangsang pemikiran serta berbagai bentuk kestabilan sosial-emosional
jenis pandangan (Muhaimin, dkk, 1996: (Setiawan, 2011).
83). Metode diskusi diartikan sebagai Langkah-langkah Melaksanakan
siasat untuk menyampaikan bahan pe- Diskusi

lajaran yang melibatkan siswa secara Langkah – langkah melaksanakan


aktif untuk membicarakan dan mene- diskusi diawali dengan persiapan
182
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 2 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2442 – 2525

diskusi di antaranya: 1)Merumuskan 4)Mengendalikan pembicaraan kepada


tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan pokok persoalan yang sedang dibahas.
yang bersifat umum maupun tujuan
Media Pebelajaran
khusus. 2)Menentukan jenis diskusi
Media pembelajaran adalah
yang dapat dilaksanakan sesuai dengan
segala sesuatu yang dapat digunakan
tujuan yang ingin dicapai. 3)Menetapkan
untuk merangsang pikiran, perhatian
masalah yang akan dibahas.
dan kemauan murid sehingga dapat
4)Mempersiapkan segala sesuatu yang
mendorong proses belajar pada murid .
berhubungan dengan teknis
Salah satu media dalam pembelajaran
pelaksanaan diskusi, misalnya ruang
adalah gambar.
kelas dengan segala fasilitasnya,
Menurut Oemar Hamalik
petugas-petugas diskusi seperti
(1986:43) dalam Indrayasa (2015)
moderator, notulis, dan tim perumus,
bahwa; “gambar adalah segala sesuatu
manakala diperlukan.
yang diwujudkan secara visual dalam
Kemudian jika persiapan sudah bentuk dua dimensi sebagai curahan
selesai dilanjutkan dengan; perasaan atau pikiran”. Gambar sebagai
1)Memberikan pengarahan sebelum media pembelajaran dapat
dilaksanakan diskusi, misalnya mengkomunikasikan elemen-elemen
menyajikan tujuan yang ingin dicapai pengetahuan dengan cara yang
serta aturan-aturan diskusi sesuai terorganisasikan dengan baik, spesifik,
dengan jenis diskusi yang akan dan jelas (Arsyad, 2005: 23). Secara
dilaksanakan. 2)Melaksanakan diskusi umum gambar pada dasarnya berfungsi
sesuai dengan aturan main yang telah membantu mendorong para siswa dan
ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi dapat membangkitkan minatnya pada
hendaklah memerhatikan suasana atau pelajaran. Membantu mereka dalam
iklim belajar yang menyenangkan, kemampuan berbahasa, kegiatan seni,
misalnya tidak tegang, tidak saling dan pernyataan kreatif dalam bercerita,
menyudutkan, dan lain sebagainya. dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis
3)Memberikan kesempatan yang sama dan menggambar serta membantu
kepada setiap peserta diskusi untuk mereka menafsirkan dan mengingat-
mengeluarkan gagasan dan ide-idenya. ingat isi materi bacaan dari buku teks.

183
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 2 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2442 – 2525

Secara khusus gambar berfungsi pula Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo


untuk menarik perhatian, memperjelas sebanyak 30 orang siswa.
sajian ide, mengilustrasikan atau Tujuan penelitian ini adalah
menghiasi fakta yang mungkin cepat untuk mendiskripsikan hasil belajar
akan dilupakan atau diabaikan tidak siswa kelas VI SDN Sumber Wetan 1
digambarkan. Gambar termasuk media Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo
yang relatif mudah ditinjau dari segi pada materi nilai kebersamaan dalam
biayanya (Indrayasa, 2015). kehidupan berbangsa dan bernegara
Media gambar untuk membantu melalui metode diskusi dengan media
guru dan siswa dalam pelaksanaan gambar.
proses belajar mengajar, yaitu: Instrumen dalam penelitian
1)Mengembangkan kemampuan visual. tindakan kelas ini adalah; observasi,
2)Mengembangkan imanijasi anak. dokumentasi, wawancara dan tes akhir.
3)Membantu meningkatkan Pengumpulan data ini berlangsung
kemampuan anak terhadap hal-hal yang selama peneliti melaksanakan proses
abstrak atau peristiwa yang tidak pembelajaran penggunaan metode
mungkin dihadirkan di dalam kelas. diskusi kelompok melalui media gambar
4)Mengeningkan kreativitas siswa mulai siklus I sampai dengan siklus II.
(Basuki dan Farida, 2001: 42 dalam Kemudian data dianalisis dengan
Indrayasa (2015). langkah-iangkah berikut: 1)Menelaah
seluruh data yang telah dikumpulkan.
METODE PENELITIAN
2)Mereduksi data yang didalamnya me-
Penelitian yang digunakan adalah
libatkan kegiatan pengkategorian dan
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
pengklarifikasian. 3)Menyimpulkan.
Action Research), dengan harapan
Aspek yang diamati dalam
penulis sebagai guru dapat memperbaiki
penelitian ini meliputi aspek;
praktik-praktik pembelajaran menjadi
1)Keaktifan, 2)Keberanian, dan
lebih efektif Sukidin dkk (2002).
3)Kerjasama.
Subyek penelitian ini adalah
Adapun indikatornya adalah
siswa kelas IV SDN Sumber Wetan 1
sebagai berikut:

184
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 2 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2442 – 2525

Tabel Indikator Aktifitas Siswa


No. Indikator Nilai
Kaulitatif Kuantitatif
1 Jika siswa aktif mendengarkan penjelasan dari guru Baik 100-80
tentang materi PendidikanKewarganegaraan
2 Jika siswa kurang aktif mendengarkan penjelasan Cukutp 79-40
dart guru tentang materi Pendidikan
Kewarganegaraan
3 Jika siswa tidak aktif mendengarkan penjelasan Kurang 39-0
tentang guru tentang materi Pendidikan
Kewarganegaraan

Tabel Indikator Keberanian Siswa


No. Indikator Nilai
Kaulitatif Kuantitatif
1 Jika siswa berani menyampaikan pendapat tanpa Baik 100-80
disuruh guru
2 Jika siswa berani menyampaikan pendapat setelah Cukutp 79-40
disuruh guru
3 Jika siswa tidak berani menyampaikan pendapat Kurang 39-0

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Siklus I (Pertama)
Dalam proses pembelajaran siklus pertama diperoleh data sebagai berikut:
Tabel Aktivitas Siswa Siklus I
Aktifitas siswa Jumlah Prosentase
Keaktifan belajar siswa 14 44%
Keberanian siswa 15 47%
Kerjasama siswa 17 53%
Hasil prestasi belajar 17 53%

Pada siklus pertama ini hasil kurangnya kerjasama siswa dan


observasi menunjukkan bahwa kurangnya hasil prestasi belajar siswa
kurangnya keaktifan belajar siswa, akibatnya hasil pembeiajaran belum
kurangnya keberanian siswa, maksimal.

Siklus II (Kedua)
Dalam proses pembelajaran siklus kedua diperoleh data sebagai berikut:
185
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 2 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2442 – 2525

Tabel Aktivitas Siswa Siklus II


Aktifitas siswa Jumlah Prosentase
Keaktifan belajar siswa 26 81%
Keberanian siswa 27 84%
Kerjasama siswa 27 84%
Hasil prestasi belajar 28 88%

Tabel Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II


Siklus I Siklus II
Aktifitas siswa
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
Keaktifan belajar siswa 14 44% 26 81%
Keberanian siswa 15 47% 27 84%
Kerjasama siswa 17 53% 27 84%
Hasil prestasi belajar 17 53% 28 88%

Hasil penelitian menunjukkan


KESIMPULAN DAN SARAN
bahwa kemampuan siswa kelas VI SD
Kesimpulan
Negeri Sumber Wetan 1 Kota
Setelah dilakukan perbaikan
Probolinggo dalam memahami materi
pembelajaran melalui 2 siklus, hasil
Nilai Kebersamaan Dalam Kehidupan
belajar siswa rnengalami kemajuan
Berbangsa Dan Bernegara dengan
sehingga penulis dapat menarik
metode Didkusi Melalui Media Gambar
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
secara umum pada siklus II ada
1)Penggunaan alat peraga gambar Nilai
peningkatan dari siklus I.
Kebersamaan Dalam Kehidupan
Pada siklus II telah dicapai hasil
Berbangsa dan Bernegara dapat
pembelajaran cukup memuaskan,
meningkatkan nilai kebersamaan dalam
dimana semua siswa mempunyai
kehidupan sehari-hari. 2)Dengan
keaktifasn belajar meningkat 37%,
penggunaan alat peraga dapat
keberanian siswa meningkat 37%,
meningkatkan ketrampilan
kerjasama yang tinggi meningkat 31%,
menggambar serta minat belajar siswa.
dan mampu menyelesaikan soal dengan
3)Peningkatan kemampuan siswa
lancar atau hasil belajar meningkat 35%.

186
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 2 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2442 – 2525

tersebut terikat dari aspek yang diteliti Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan:
Dengan Pendekatan Baru, PT.
yaitu aspek keaktifan belajar,
Remaja Rosda Karya, 1999, Cet.
keberanian dan kerjasama siswa. IV.
Setiawan, Dona Agus. 2011. Metode
Pembelajaran Diskusi, Simulasi
Saran
dan Pemberian Tugas
Berdasarkan hasil penelitian .http://sdn2-
ketro.blogspot.co.id/2011/02/m
disampaikan saran yang berkenaan
etode-pembelajaran-diskusi-
dengan peningkatan kualitas pem- simulasi.html.
Sikhabuden. 19B4. Pengantar Media
belajaran adalah sebagai berikut: 1)Guru
Pendidikan. Malang : DCIP Malang
harus mengikuti prosedur penggunaan
media. 2)Guru harus memilih berbagai
media gambar yang menarik perhatian
siswa. 3)Media gambar yang digunakan
hendaknya media yang akrab dengan
siswa dalam kehidupan sehari–hari.

Daftar Pustaka:
Abu Ahmadi. 1986. Metode Khusus
Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
Bima Aksara.
Arsyad, Azhar. 2005. Media
Pembelajaran.Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Hariyanto. 2010. Pengertian Diskusi
Kelompok.
http://belajarpsikologi.com/pen
gertian-diskusi-kelompok/
Indrayasa, Bayu. 2015. Makalah
Pendidikan, Media Gambar.
http://bayuindrayasa.blogspot.co
.id/2015/10/makalah-
pendidikan-media-gambar.html
Muhaimin, dkk, Strategi Belajar
Mengajar: Penerapannya Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama,
CV. Citra Media, Surabaya, 1996,
Cet. I.

187

Anda mungkin juga menyukai