Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK GUNA MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MATERI MENEMUKAN IDE BACAAN TEKS DI SMP


H. Masrik
Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Ketapang
Email: masriksmpn3@gmail.com

Abstrak
Pemilihan masalah penulisan kajian makalah Ilmiah ini berdasarkan kenyataan bahwa
hasil belajar siswa terhadap materi menemukan Ide Bacaan masih rendah. Padahal
dengan dikuasainya pelajaran Bahasa Indonesia ini pada umum siswa tidak
mengalami kesulitan untuk mempelajari mata pelajaran lainnya. observasi ini
dilaksanakan pada bulan Januari s.d. Mei 2018, karena pada bulan–bulan tersebut
peserta didik telah selesai ulangan umum dan berada di akhir semester sehingga
kondisi siswa dapat diamati sejak awal. Metode Diskusi Kelompok adalah salah satu
bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok
merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu.
Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan
permasalahan seorang individu. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan
adanya motivasi dalam pembelajaran metode pembelajaran Diskusi Kelompok
tersebut kemampuan siswa terhadap materi menemukan ide bacaan dalam teks dan
hasil-hasil belajar akan menjadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan
makin berhasil pula pelajaran itu. Dengan motivasi yang tinggi maka intensitas usaha
belajar siswa akan tinggi pula. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas
belajar siswa. Hal ini akan dapat meningkatkan Hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Diskusi Kelompok, Menemukan Ide Bacaan dalam Teks

PENDAHULUAN
Standar kompetensi menemukan ide berpusat pada guru, sehingga pembelajaran
bacaan dalam teks dapat dinilai melalui tidak menyenangkan dan membosankan bagi
kompetensi dasar memahami wacana tulis siswa. Agar dalam pembelajaran dapat
melalui kegiatan membaca intensif dan menyenangkan dan bermakna, maka
membaca memindai dalam Kurikulum digunakan pendekatan yang mendukung
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diajarkan dengan strategi pembelajaran yang sesuai.
di Kelas VII semester dua (genap) tahun Agar pembelajaran menemukan ide
2018. Sebagian besar siswa Kelas VII bacaan dalam teks menjadi pembelajaran
SMPN 3 Ketapang tingkat menemukan ide yang menyenangkan dan bermakna, maka
bacaan dalam teks masih rendah khususnya proses pembelajaran harus dibangun dengan
dalam memahami wacana tulis melalui cara yang sesuai seperti dengan sistem
kegiatan membaca intensif dan membaca pembelajaran. Sistem pembelajaran ini
memindai. Hal ini ditunjukkan dengan gejala berusaha memanfaatkan teman sejawat
awal seperti berikut ini. Dari tes awal yang (siswa lain) sebagai sumber belajar, di
diberikan kepada siswa kelas VII, sebanyak samping guru dan sumber belajar lainnya.
15 siswa atau sekitar 45,45% tidak mampu Melalui pembelajaran diskusi kelompok akan
mendapat nilai kriteria ketuntasan minimum memberi kesempatan kepada siswa untuk
(KKM) yaitu 70 sedangkan pencapaian nilai bekerja sama dengan sesama siswa dalam
rata-rata yaitu 68,13. Hal ini diduga karena tugas-tugas yang terstruktur. Diskusi
pembelajaran menemukan ide bacaan dalam kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan
teks masih mengacu pada metode yang dilaksanakan dalam bimbingan.
pembelajaran konvensional yang masih Kegiatan diskusi kelompok merupakan
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 3 No.2, November 2019 – Maret 2020 209

kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan Memperoleh umpan balik dari para siswa
lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan
kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam telah dicapai, (4) Membantu para siswa
membantu memecahkan permasalahan belajar berpikir teoretis dan praktis lewat
seorang individu serta dapat meningkatkan berbagai mata pelajaran dan kegiatan
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sekolah, (5) Membantu para siswa belajar
dan membuat pembelajaran lebih bermakna menilai kemampuan dan peranan diri sendiri
serta berarti dalam kehidupan siswa. Hal ini maupun teman-temannya (orang lain), (6)
dikarenakan adanya keterlibatan siswa dalam Membantu para siswa menyadari dan mampu
proses pembelajaran. Adanya keterlibatan merumuskan berbagai masalah yang di
intelektual emosional siswa melalui dorongan “lihat” baik dari pengalaman diri sendiri
dan semangat yang dimilikinya. Keikutsertan maupun dari pelajaran sekolah, (7)
siswa secara aktif dan kreatif dalam proses Mengembangkan motivasi untuk belajar
pembelajaran serta membina kerja sama antar lebih lanjut. Adapun syarat-syarat
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. pelaksanaan metode diskusi adalah: (1)
Metode pembelajaran diskusi kelompok Pendidik menguasai masalah yang
yang akan diterapkan yaitu metode diskusi didiskusikan secara utuh, (2) Pokok-pokok
kelompok. Metode pembelajaran diskusi masalah yang didiskusikan agar dipersiapkan
kelompok memiliki kelebihan dan lebih awal., (3) Memberikan kesempatan
kekurangan. Adapun kelebihan dari metode secara bebas kepada peserta didik untuk
pembelajaran kelompok diantaranya: (1) mengajukan pikiran, pendapat atau
Metode diskusi melibatkan semua siswa kritikannya, (4) Masalah yang didiskusikan
secara langsung dalam proses belajar diusahakan agar tetap pada pokoknya.Dengan
Mengajar, (2) Setiap siswa dapat menguji metode ini dimanfaatkan 54,54% siswa yang
tingkat pengetahuan dan bahan pelajarannya sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal
masing – masing, (3) Metode diskusi dapat agar dapat berbagi dengan teman-temannya
menumbuhkan dan mengembangkan cara yang belum mencapai ketuntasan minimal.
berpikir dan sikap ilmiah. Sedangkan Oleh karena itu metode diskusi kelompok
kekuranga dari metode pembelajaran diskusi diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
kelompok diantaranya: (1) Suatu diskusi tak peserta didik. Menurut Wingkel (1991:36) “
dapat diramalkan sebelumnya mengenai Belajar adalah suatu aktivitas mental
bagaimana hasilnya sebab tergantung kepada atau psikis yang berlangsung dalam interaksi
kepemimpinan sisiwa dan partisipasi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
anggotanya, (2) Suatu diskusi memerlukan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan-keterampilan tertentu yang pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap,
belum pernah dipelajari sebelumnya, (3) perubahan ini bersifat relative. Menurut
Jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) S.Nasution (1995:52) Hasil belajar adalah
oleh beberapa siswa yang “menonjol”, (4) sesuatu perubahan yang terjadi pada individu
Tidak semua topik dapat dijadikan pokok yang belajar, perilaku yang membentuk
diskusi, tetapi hanya hal-hal yang barsifat kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian,
problematik saja yang dapat didiskusikan, (5) penguasaan dalam individu yang belajar.
Diskusi yang mendalam memerlukan waktu Dalam observasi tindakan kelas ini yang
yang banyak. dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
Teknik diskusi sebagai metode belajar hasil nilai ulangan harian yang diperoleh
mengajar lebih cocok dan diperlukan apabila siswa dalam mata pelajaran Ilmu
kita (guru) hendak : (1) Memanfaatkan pengetahuan sosial Terpadu. Oleh karena itu
berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) observasi tindakan kelas ini untuk
oleh para siswa, (2) Memberikan kesempatan membuktikan bahwa melalui penerapan
kepada siswa untuk menyalurkan diskusi kelompok dapat meningkatkan
kemampuannya masing- masing, (3) aktivitas siswa dan hasil belajar dalam
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 3 No.2, November 2019 – Maret 2020 210

menemukan ide bacaan dalam teks dalam bahwa pengembangan dan perbaikan
satu teks bacaan. Observasi ini dilaksanakan terhadap kualitas tindakan memang tidak
dengan tujuan: 1. Untuk mengetahui dapat berhenti tetapi menjadi tantangan
penerapan metode diskusi kelompok dalam sepanjang waktu (Arinkunto, 2002:82-83).
menemukan ide bacaan dalam teks. 2. Untuk Tempat penelitian adalah tempat yang
mengetahui metode diskusi kelompok dalam digunakan dalam melakukan penelitian untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam memperoleh data yang diinginkan. Penelitian
menemukan ide bacaan dalam teks. ini bertempat di SMP Negeri 3 Ketapang
.Waktu penelitian adalah waktu
METODE PENELITIAN berlangsungnya penelitian atau saat
Menurut pengertiannya penelitian penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini
tindakan adalah penelitian tentang hal-hal dilaksanakan pada bulan januari sampai
yang terjadi dimasyarakat atau sekelompok dengan mei semester ganjil tahun pelajaran
sasaran, dan hasilnya langsung dapat 2018/2019. Subyek penelitian adalah siswa-
dikenakan pada masyarakat yang siswi Kelas VII SMP Negeri 3 Ketapang
bersangkutan (Arikunto, 2002:82). Ciri atau pada pokok bahasan menemukan ide bacaan
karakteristik utama dalam penelitian tindakan dalam teks.
adalah adanya partisipasi dan kolaborasi Penelitian ini dilaksanakan melalui 2
antara peneliti dengan anggota kelompok tahap, yaitu, tahap 1 meliputi (1) tahap
sasaran. Penelitian tidakan adalah satu perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap
strategi pemecahan masalah yang pengamatan, dan (4) tahap refleksi dan
memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk perencanaan ulang. Pada tahap perencanaan
proses pengembangan invovatif yang dicoba ini kegiatan yang dilakukan meliputi, (1)
sambil jalan dalam mendeteksi dan melakukan analisis kurikulum untuk
memecahkan masalah. Dalam prosesnya mengetahui kompetensi dasar yang akan
pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan disampaikan kepada siswa dalam
tersebut dapat saling mendukung satu sama pembelajaran (2) Membuat rencana
lain. pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
Sedangkan tujuan penelitian tindakan yang diterapkan dalam observasi, (3)
harus memenuhi beberapa prinsip sebagai Menentukan kompetensi dasar yang akan
berikut: (1) Permasalahan atau topik yang diajarkan yaitu menemukan ide bacaan dalam
dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar- teks, (4) Membuat lembar kerja siswa (LKS),
benar nyata dan penting, menarik perhatian menyiapkan lembar pengamatan, lembar
dan mampu ditangani serta dalam jangkauan evaluasi dan daftar nama serta absensi siswa,
kewenangan peneliti untuk melakukan (5) Menyiapkan sumber belajar seperti buku-
perubahan. (2) Kegiatan penelitian, baik buku teks dan kertas karton untuk media
intervensi maupun pengamatan yang model pembelajaran Diskusi kelompok.
dilakukan tidak boleh sampai mengganggu
atau menghambat kegiatan utama. (3) Jenis HASIL DAN PEMBAHASAN
intervensi yang dicobakan harus efektif dan Sebelum dilaksanakan observasi,
efisien, artinya terpilih dengan tepat sasaran motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa
dan tidak memboroskan waktu, dana dan indonesia masih rendah. Dari observasi yang
tenaga. (4) Metodologi yang digunakan harus telah dilakukan terhadap aktifitas siswa
jelas, rinci, dan terbuka, setiap langkah dari ketika proses pembelajaran berlangsung,
tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga siswa yang berperan secara aktif dalam
orang yang berminat terhadap penelitian proses pembelajaran itu baik dalam bentuk
tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan interaksi antar siswa maupun siswa dengan
pembuktiannya. (5) Kegiatan penelitian pengajar, ternyata dari seluruh siswa kelas
diharapkan dapat merupakan proses kegiatan VII yang berjumlah 33 orang hanya 18 orang
yang berkelanjutan (on-going), mengingat siswa atau 54,54% saja yang aktif, sedangkan
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 3 No.2, November 2019 – Maret 2020 211

15 orang siswa atau 45,45% lainnya tidak optimal. Pelaksanaan tindakan tahapan 1
aktif. suasana kelas kurang tertib. Hal tersebut
Dalam pembelajaran metode Diskusi disebabkan: (1) Adanya suasana kelas yang
kelompok dilakukan dua kali pertemuan agak lain dari biasanya karena kehadiran
setiap tahapan sebagai berikut: Tahapan I penulis / observer di kelas, (2) Kerena
meliputi: Tahapan perencanaan yaitu: (1) metode Diskusi kelompok merupakan hal
melakukan analisis kurikulum untuk yang baru bagi siswa sehingga guru agak
mengetahui kompetensi dasar yang akan kewalahan mengatur siswa yang akan maju
disampaikan kepada siswa dalam ke depan unuk menyelesaikan soal, (3)
pembelajaran, (2) Membuat rencana Sebagian siswa belum terbiasa dengan
pembelajaran dengan mengacu pada tindakan kondisi belajar dengan metode Diskusi
yang diterapkan dalam observasi, (3) kelompok, (4) Sebagian siswa belum
Menentukan kompetensi dasar yang akan memahami pembelajaran metode Diskusi
diajarkan yaitu menemukan ide bacaan dalam kelompok secara utuh dan menyeluruh.
teks, (4) Membuat lembar kerja siswa (LKS), Untuk mengetahui hal tersebut
menyiapkan lembar pengamatan, lembar dilakukan upaya sebagai berikut: (1) Guru
evaluasi dan daftar nama serta absensi siswa, dengan intensif memberikan pengertian
dan (5) Menyiapkan sumber belajar seperti kepada siswa tentang metode Diskusi
buku-buku teks dan kertas karton untuk kelompok keikut sertaan setiap siswa untuk
media model pembelajaran Diskusi mempelajari materi Bahasa Indonesia, (2)
kelompok. Guru membantu memahami langkah-langkah
Tahap Pelaksanaan yaitu pelaksanaan pembelajaran metode Diskusi kelompok.
prosedur atau langkah-langkah pembelajaran Tahap Pengamatan (observasi) :
diskusi kelompok adalah sebagai berikut: Pengamatan ini dilakukan terhadap; (1)
(1) Memilih tema yang cukup menarik untuk Situasi kegiatan belajar mengajar , (2) Minat
disampaikan, (2) Memperkenalkan bentuk siswa, dan (3) Kemampuan siswa dalam
dan jenis komunikasi dengan Bahasa memahami materi pembelajaran. Minat
Indonesia setara level novice pada peserta Siswa Berdasarkan hasil observasi yang telah
didik menjelaskan poin-poin kunci atau dilakukan dalam tahapan 1 kegiatan
masalah-masalah pokok yang diangkat, (3) pelaksanaan tindakan kelas diperoleh data
Ketika pembelajaran berjalan, hentikan bahwa minat siswa dalam membaca Bahasa
dibeberapa tempat untuk menekan poin-poin Indonesia mengalami kenaikan, sebelum
tertentu, memunculkan beberapa pertanyaan observasi prosentase minat siswa adalah
atau berilah contoh-contoh, meminta peserta 75,75%. Angka tersebut berdasarkan hasil
didik untuk menjelaskan poin-poin yang telah ulangan harian dan hasil observasi penulis
ditentukan, meminta pada peserta didik terhadap minat peserta didik dalam poses
membuat beberapa pertanyaan pada poin- pembelajaran Bahasa Indonesia.
poin tersebut tentang materi pelajaran Bahasa Aktivitas Guru Hasil observasi aktivitas
Indonesia dengan media gambar, (4) guru dalam proses pembelajaran pada
Melanjutkan proses itu selama masih ada tahapan I masih tergolong rendah dengan
waktunya memungkinkan hingga waktu yang perolehan skor 25 atau 75,75% sedangkan
ditentukan habis. skor idealnya adalah 40. Hal ini terjadi
Pada awal pelaksanaan tindakan karena guru lebih banyak membaca sendiri
tahapan 1 belum sesuai dengan rencana dan kurang memberikan kesempatan kepada
masih terdapat beberapa kekurangan dalam peserta didik untuk melakukan sendiri untuk
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar membaca secara kooperatif membaca keras
terutama dalam penggunaan strategi metode (Diskusi kelompok). Selanjutnya Ketuntasan
Diskusi kelompok sehingga interaksi antara belajar siswa, refleksi evaluasi tahapan I
guru – siswa, siswa – siswa agak terganggu Penguasaan peserta didik terhadap materi
meskipun telah melaksanakan dengan pelajaran pun, asih tergolong kurang dari
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 3 No.2, November 2019 – Maret 2020 212

skor ideal 100 skor perolehan rata-ratanya dalam proses pembelajaran hanya mencapai
hanya mencapai 72,27 atau sekitar 75,75%. 75,75%, (2) Sebagian siswa belum terbiasa
Namun telah mengalami kenaikan dari dengan kondisi belajar dengan menggunakan
sebelum dilaksanakan observasi dimana hasil pembelajaran metode Diskusi kelompok
pre test yang rata-ratanya hanya 68,13 mereka merasa senang dan antusias untuk
mengalami kenaikan menjadi 72,27 pada post belajar. Hal ini bisa dilihat dari observasi
test tahapan I. Dari pengamatan awal ini terhadap aktivitas siswa dalam proses
selanjutnya dilakukan refleksi dari berbagai pembelajaran hanya mencapai rata-rata
sudut diantaranya : pengaruh guru, metode 72,27%, (3) Hasil evaluasi tahapan I
pembelajaran, sikap dan perilaku siswa. mencapai 75,75%, (4) Masih ada siswa yang
Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat belum bisa menyelesaikan tugas dengan
disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas waktu yang ditentukan. Hal ini karena siswa
VII dalam menemukan ide bacaan dalam teks tersebut kurang serius dalam belajar, (5)
dengan diskusi kelompok pada mata Masih ada siswa yang kurang mampu . Untuk
pelajaran Bahasa Indonesia masih kurang. memperbaiki kelemahan dan
Berdasarkan data hasil pengamatan terhadap mempertahankan keberhasilan yang telah
pelaksanaan proses pembelajaran pada dicapai pada tahapan pertama, maka pada
tahapan I ini, terdapat temuan-temuan pelaksanaan tahapan kedua dapat dibuat
sebagai berikut: (1) Hasil Belajar Bahasa perencanaan sebagai berikut: (1)
Indonesia siswa secara individu dalam proses Memberikan motivasi kepada siswa yang
pembelajaran masih lemah (75,75%) karena mengalami kesulitan, (2) Lebih intensif
motivasi siswa masih rendah (2) Hampir membimbing siswa yang mengalami
semua siswa belum menunjukkan kesulitan, (c) Memberikan pengakuan atau
perkembangan kemampuan Bahasa Indonesia penghargaan (reward).
-nya dan masih belum ada yang memperoleh Tahapan II meliputi tahap
nilai sangat baik (maksimal) terutama pada perencanaan: perencanaan tahapan kedua
aspek komunikasi, kerja sama dan percaya berdasarkan replaning tahapan pertama,
diri (3) Semua kelompok belum sebagai berikut: (1) Memberikan motivasi
menunjukkan perkembangan kemampuan kepada siswa agar lebih aktif dalam
Bahasa Indonesianya dengan kategori baik pembelajaran, (2) Lebih intensif
dan sangat baik dan kinerja kelompok belum membimbing siswa yang mengalami
bagus, (4) Aspek empati siswa semuanya kesulitan, (3) Memberikan pengakuan atau
belum muncul, semua siswa belum penghargaan reward), (4) Membuat
mempunyai rasa kebersamaan, menghargai perangkat pembelaljaran kooperatif tipe
orang lain, menghagai pelajaran, mau berbagi metode Diskusi kelompok yang lebih mudah
dan menerima masukan dari teman. Secara difahami oleh peserta didik. Tahap
individu, baru dari 75,75%, hasil belajar Pelaksanaan: Penulis masih menerapkan
Bahasa Indonesia siswa belum berkembang tindakan yang mengacu pada scenario model
dan belum menunjukkan peningkatan yang pembelajaran metode Diskusi kelompok
berarti, baik secara kelompok maupun dengan prosedur atau langkah-langkah
individu. pembelajaran yang telah ditentukan dalam
Tahap Refleksi dan Perencanaan pelaksanaan pada tahapan 1.Dengan keadaan
Ulang: Adapun keberhasilan dan kegagalan sebagai berikut: (1) Suasana pembelajaran
yang terjadi pada tahapan I sebagai berikut: sudah mengarah kepada pembelajaran
(1) Guru belum terbiasa menciptakan suasana metode Diskusi kelompok. Tugas yang
pembelajaran yang mengarah kepada diberikan guru kepada siswa dengan
pendekatan pembelajaran metode Diskusi menggunakan lembar 18 kerja akademik
kelompok mereka merasa senang dan maupun dikerjakan dengan baik. Setiap siswa
antusias untuk belajar. Hal ini bisa dilihat menunjukkan saling membantu untuk
dari hasil observasi terhadap minat siswa menguasai materi pelajaran yang telah
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 3 No.2, November 2019 – Maret 2020 213

diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antara sesama siswa, (2) Sebagian peserta
didik termotivasi untuk bertanya dan mengalami kenaikan menjadi 81,96. Hasil
menanggapi suatu presentasi dari guru, (3) ulangan harian setelah menggunakan
Suasana pembelajaran yang efektif dan pembelajaran Diskusi kelompok juga
menyenangkan sudah mulai tercipta, (4) mengalami peningkatan yang sangat
Siswa lebih antusias mengikuti proses belajar signifikan, sedangkan sebelumnya hanya
mengajar di kelas. Tahap Pengamatan 75,75%.Dari hasil analisis data tentang
(observation): Adapun hasil observasi pada tingkat kemampuan menemukan ide bacaan
tahapan II ini dapat dijabarkan sebagai dalam teks dengan metode diskusi kelompok
berikut: (1) Keaktifan Siswa Berdasarkan siswa pada suklus II mengalami peningkatan.
hasil observasi yang telah dilakukan dalam Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
tahapan II kegiatan pelaksanaan tindakan bahwa kemampuan siswa dalam membaca
kelas diperoleh data bahwa minat siswa (reading) dengan Bahasa Indonesia dapat
dalam memahami pelajaran menemukan ide meningkat. Berdasarkan data hasil
bacaan dalam teks melalui metode diskusi pengamatan terhadap pelaksanaan proses
kelompok mengalami peningkatan hasil pembelajaran pada tahapan II ini, terdapat
belajar siswa. Setelah diadakan observasi temuan-temuan sebagai berikut: (1)
pada tahapan I persentase keaktifan siswa Kemampuan membaca dengan Bahasa
adalah 75,75% setelah diadakan observasi Indonesia siswa secara individu dalam proses
tahapan II menjadi 90,90%, (2) Aktivitas pembelajaran sangat baik (90,90%) karena
Guru Hasil observasi aktivitas guru dalam motivasi siswa cukup tinggi, (2) Hampir
proses pembelajaran pada tahapan II semua siswa telah menunjukkan
mendapat skor 35 atau 90,90% sedangkan perkembangan kemampuan menemukan ide
skor idealnya adalah 40 atau 100%. Hal ini bacaan dalam teks dengan metode diskusi
menunjukkan adanya peningkatan yang kelompok dan sudah ada yang memperoleh
sangat signifikan, (3) Ketuntasan belajar nilai sangat baik (maksimal) terutama pada
siswa, refleksi evaluasi tahapan II aspek komunikasi, kerja sama dan percaya
Penguasaan peserta didik terhadap materi diri, (3) Semua kelompok telah menunjukkan
pelajaran pun, menunjukkan peningkatan dari perkembangan kemampuan menemukan ide
skor ideal 100 dengan rata-rata 72,27
bacaan dalam teks dengan metode diskusi Berdasarkan hasil penulisan, hsil belajar
kelompok dengan kategori baik dan sangat siswa yang diamati pada aspek komunikasi,
baik dan kinerja kelompok sudah bagus, (4) kerja sama, percaya diri, dan empati
Aspek empati siswa semuanya telah muncul, menunjukkan peningkatan dari kondisi awal,
semua siswa sudah mempunyai rasa tahapan I, dan tahapan II. Hasil tahapan
kebersamaan, enghargai orang lain, tindakan pada tahapan I sekaligus
menghagai pelajaran, mau berbagi dan dibandingkan dengan hasil pada tahapan II,
menerima masukan dari teman. Secara disajikan pada pada tabel berikut.
individu, sudah 90,90%, kemampuan Bahasa
Indonesia siswa telah berkembang dan sudah

Tabel 1 Perbandingan Persentase Perkembangan Bahasa Indonesia Jumlah


Kelompok Minimal Kategori Baik Tahapan I Dan Tahapan II
Kelompok Tahapan I Tahapan II
Persentase 75,75% 90,90%
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 3 No.2, November 2019 – Maret 2020 214

Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa kelompok berkategori sangat baik. Lebih dari
secara kelompok setiap kelompok telah 85% siswa secara kelompok sudah
melaksanakan proses pembelajaran Bahasa menunjukkan perkembangan kemampuan
Indonesia dengan baik yang berarti mereka Bahasa Indonesianya.
telah melaksanakan pembelajaran Diskusi Berdasarkan Tabel 1, terjadi
kelompok dengan baik pula dan kemampuan peningkatan rata-rata kemampuan Bahasa
Bahasa Indonesia siswa secara kelompok Indonesia jumlah siswa secara kelompok
dapat berkembang secara baik. Hal ini sebesar 15,15% dari tahapan I ke tahapan II.
ditunjukkan pada tahapan II, yakni rata-rata Ini berarti dari kategori baik pada tahapan I,
skor kelompok untuk 4 komponen Bahasa meningkat menjadi kategori sangat baik pada
Indonesia berkisar antara 3,00 sampai 4,50. tahapan II.
Dua kelompok berkategori baik dan tiga

Tabel 2 Perbandingan Rerata Keempat Aspek Bahasa Indonesia Siswa Pada


Tahapan I dan Tahapan II Secara Kelompok

Indikator Komonikasi Kerja Sama Percaya Diri Empati


Tahapan I 3,50 3,50 3,33 3,67
Kategori Baik Baik Baik Baik
Tahapan II 4,17 4,00 3,50 4,50
Kategori Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sanngat Baik

Bedasarkan Tabel 2, terjadi peningkatan Saran


rata-rata aspek kemampuan Bahasa Indonesia Berdasarkan apa yang telah disampaikan
siswa secara kelompok dari tahapan I ke di atas, peneliti mengemukakan saran sebagai
tahapan II yaitu komunikasi, kerja sama, dan berikut : (1)Metode diskusi kelompok dapat
empati dari kategori baik menjadi kategori digunakan dalam materi pembelajaran
sangat baik, sedangkan percaya diri skor Bahasa Indonesia yang lain dan guru harus
dapat menggunakan metode ini sesuai dengan
reratanya naik dan masih berkategori baik.
kebutuhan pembelajaran yang ingin dicapai
(2) Dalam proses melaksanakan metode
SIMPULAN DAN SARAN diskusi kelompok harus membuat langkah-
Simpulan langkah pembelajaran yang tepat dan
Berdasarkan hasil pembahasan yang menarik sehingga siswa termotivasi untuk
telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan bekerja sama. Guru hendaknya selalu
sebagai berikut : (1) Penerapan Metode berusaha meningkatkan pengetahuan dan
pembelajaran diskusi kelompok dapat kemampuannya dalam proses belajar
meningkatkan pembelajaran menemukan ide mengajar. Berusahalah selalu kreatif dalam
bacaan dalam teks pada siswa kelas VII mengajarkan materi pembelajaran.
SMPN 3 Ketapang. (2) Metode pembelajaran
diskusi kelompok dapat melibatkan siswa DAFTAR PUSTAKA
secara aktif dalam proses pembelajaran Suharjono. 2011. Observasi di Kelas,
menemukan ide bacaan dalam teks pada Malang: Cakrawala Indonesia.
siswa kelas VII SMPN 3 Ketapang. Metode Suprijono, Agus. 2010. Diskusi Kelompok:
pembelajaran diskusi kelompok dapat Teori dan Aplikasi PIKEM, Jogyakarta:
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII Pustaka Pelajar.
SMPN 3 Ketapang.
Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan Vol. 3 No.2, November 2019 – Maret 2020 215

Suwardi, Sarwiji, 2010. Observasi Tindakan Tarigan, Hendri Guntur. 2009. Pengajaran
Kelas dan Penelitian Karya Ilmiah, Kompetensi Bahasa, Bandung: Bandung
Surakarta: Yuma Pustaka. Angkasa.
Suyanto, 2009. Menjelajah Pembelajaran Triatno.2007.Metode-metode Pembelajaran
Inovatif, Sidoarjo: Mamedia Buana Inovatif berorentasi Konstruktivistik,
Pusaka. Jakarta: Prestasi

Anda mungkin juga menyukai