Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN METODE SMALL GROUP DISCUSSION TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN


KEWARGANEGARAAN
Mira Shaila Ardana1, Arifah S. Zidana Pane2, Dinda Aulia3,
Rahmansyah Fadlul Rambe4
1,2,3,4
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah
dan Komunikasi, Universitas Negeri Sumatera Utara
Email: Mirashaila1603@gmail.com1 , Salsabila777pane@gmail.com2,
dindasofiyan3@gmail.com3 , rahmansyahframbe@gmail.com4,

Abstract

Small group discussion is a learning method that is carried out by students and consists of
between 4 to 6 people so as to form small groups to achieve more effective learning goals. The
application of this learning method was researched in order to increase student enthusiasm,
especially in learning activities in civics subjects. The method used in this study is the library
research method, namely by collecting data sourced from books, journals, and internet sites. The
results of this study are as follows: how to form the right discussion groups and the benefits
obtained in implementing small group discussions so as to increase students' interest in civics
subjects.
Keywords: study group, enthusiasm for learning: Citizenship

1. PENDAHULUAN

Dalam proses pendidikan sekolah bahwa minat dan motivasi belajar siswa pada mata
pembelajaran adalah kegiatan atau aktivitas pelajaran kewarganegaraan salah satunya
yang utama karena kesuksesan dalam adalah karena cara penyampaian pendidik
mencapai tujuan pendidikan tergantung pada kepada peserta didik dan metode
metode yang diterapkan dalam belajar pembelajaran (Dian Asmara, dkk:2021)
sehingga menjadikan proses pembelajaran
menjadi lebih efisien. Untuk mencapai Lingkungan pembelajaran juga terbukti
tujuan pembelajaran tersebut ada proses sangat mempengaruhi keberhasilan dalam
yang mengandung hubungan timbal balik mencapai tujuan pendidikan Menurut ahli
dari guru dan siswa yang berlagsung dalam psikologi hilangnya motivasi dan minat
situasi edukatif (Usman:2006) Namun pada dalam belajar pada siswa dapat disebabkan
saat ini dapat kita ketahui bahwa minat dan oleh berbagai faktor dan salah satunya
motivasi belajar siswa khususnya pada mata adalah karena lingkungan dan suasana
pelajaran kewarganegaraan kian menurun. pembelajaran yang bosan, terlalu banyak
Berdasarkan hasil penelitian yang telah tugas dan rendahnya kemampuan dalam
dilakukan, faktor utama penyebab rendahnya menguasai materi, serta metode dalam

1
menyampaikan materi kurang discussion ini berbentuk penyajian pelajaran
menyenangkan (Jovita Maria Ferliana:2022) yang menghadapkan siswa kepada suatu
Ada juga undang-undang nomer 20 tahun permasalahan dalam mater-materi tertentu
2003 tentang sistem pendidikan nasional yang mungkin berupa pertanyaan maupun
disebutkan bahwa “pembelajaran adalah pernyataan untuk dibahas dan dipecahkan
proses interaksi peserta didik dengan secara bersama-sama. Kegiatan ini
pendidik dan sumber belajar pada suatu memerlukan adanya interaksi antara siswa
lingkungan belajar.” (Ani muflihah:2018) yang terlibat mengenai informasi, saling
Maka oleh karenanya lingkungan belajar dan bertukar pengalaman dan argumen, dan
skills dalam penyampaian dari pendidik memecahkah masalah sehingga menjadikan
kepada peserta didik itu sendiri sangatlah siswa tersebut aktif dalam proses
penting. pembelajaran

Selain itu hal-hal yang memicu penurunan Menurut (Ismail:2008) small group
minat siswa dalam belajar bisa juga discussion adalah proses pembelajaran
dikarenakan takut dalam bertanya. Hal ini dengan melakukan diskusi kelompok kecil
seringkali terjadi kepada siswa yang dengan tujuan agar peserta didik memiliki
memiliki sifat atau perilaku yang tertutup, keterampilan dalam memecahkan masalah
pendiam atau introvert, padahal peran siswa terkait materi pokok dan persoalan yang
dalam menanyakan sesuatu tentang materi dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
yang tidak ia pahami kepada guru adalah Selain itu Small group discussion juga dapat
sangat penting. Pada umumnya siswa yang didefinisikan sebagai proses pengamatan
takut dalam bertanya mungkin karena tidak dari dua atau lebih individu yang
ingin merasa tertekan ketika dan malu jika berinteraksi secara global dan saling
guru malah meremehkan ketidaktahuannya berhadapan muka atau face to face dalam
atau mungkin karena tidak ingin dikatakan mencapai tujuan melalui tukar menukar
mencari perhatian atau kata lainnya adalah pendapat, informasi dan lain-lain sehingga
“cari muka” dengan teman sekelas mampu memecahkan suatu permasalahan
(Nirwansyah:2021) Maka dengan penilitan tertentu (Hasibuan, dkk:2000)
mengenai small group discussion ini mampu
sedikit sebanyak membantu kegiatan 2. METODE PENELITIAN
pembelajaran siswa menjadi lebih Metode penelitian yang digunakan dalam
bersemangat sehingga mencapai tujuan penelitian ini adalah metode penelitian
dengan lebih efektif dan efesien. kepustakaan atau library research.
Small group discussion adalah suatu metode Penelitian kepustakaan adalah jenis
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa penelitian yang bersifat kualitatif yang pada
dalam kelompok kecil yang terdiri dari umumnya dilakukan dengan cara tidak
empat hingga enam siswa dengan tujuan melakukan observasi secara langsung ke
untuk mencapai keefektifan dalam lapangan dalam pencarian sumber datanya.
pembelajaran. Startegi small group Penelitian kepustakaan juga dapat diartikan
sebagai penelitian yang dilakukan hanya

2
berlandaskan karya-karya tertulis baik yang memperhatikan keinginan siswa. Menurut
sudah maupun yang belum dipublikasikan hemat penulis tehnik pembentukan secara
seperti buku, jurnal, majalah, dokumen, otoritas ini adalah tehnik yang paling efektif.
catatan, artikel-artikel yang ada di situs Karena pada dasarnya gurulah yang lebih
internet dan lain-lain sebagainya. mengetahui kemampuan siswanya sehingga
nantinya dapat kelompok yang terbentuk
Menurut Noeng Muhadjir (1996:169) menjadi lebih efesien. Guru akan
penelitian kepustakaan lebih memerlukan memasukkan beberapa siswa yang pintar
olahan filosofis dan teoritis daripada uji dan beberapa siswa yang kurang mampu
empiris dilapangan sehingga penelitian memahami materi tertentu untuk
kepustakaan ini lebih sering menggunakan membentuk satu kelompok, meskipun besar
pendekatan filosofis dibandingkan kemungkinan ahli kelompok yang
pendekatan lainnya. Selain itu, Mardalis dipasangkan tidak sesuai dengan keinginan
mengemukakan bahwa pada hakekatnya siswa namun proses pembelajaran akan lebih
data yang diperoleh dari hasil penelitian ini mudah.
dapat dijadikan landasan dasar dan alat
utama bagi pelaksanaan penelitian lapangan. (2) Tehnik pembentukan secara bebas,
tehnik ini adalah dimana siswa bebas dalam
3. HASIL PENELITIAN DAN memilih ahli kelompoknya sendiri tanpa ada
PEMBAHASAN campur tangan dari guru atau pembimbing.
Seperti yang telah dijelaskan tentang Tehnik pembentukan ini menurut hemat
beberapa definisi small group discussion penulis mempunyai plus dan minusnya yang
dapat kita pahami bahwa small group dimana jika siswa yang memegang kendali
discussion atau kelompok kecil dalam penuh dalam menentukan ahli kelompoknya
belajar ini terbentuk dari empat hingga enam maka akan ada persoalan yang biasanya
siswa. Kelompok ini pula terbagi menjadi diistilahkan dengan “pilih bulu”. Hal ini
beberapa jenis yang dipengaruhi oleh jumlah dapat terjadi apabila siswa hanya
siswa dalam satu kelas dan kemampuan menginginkan ahli kelompok yang pintar
siswa tersebut (Sigit Nur Hadi, dkk:2013) supaya permasalahan materi dapat
Sehingga jumlah siswa dalam satu kelompok terpecahkan dengan mudah, sementara
menjadi sama rata dan sama banyak dengan seharusnya dalam suatu kelompok diskusi
kemampuan siswa yang berbeda-beda. harus mengkombinasikan kemampuan siswa
Siswa yang kurang mampu memahami secara sama rata. Karena pada dasarnya
materi akan dipasangkan dengan siswa yang tujuan utama dari small group discussion
ahli dalam materi tersebut dan sebaliknya bukanlah untuk memilih teman yang disukai
saja, tetapi supaya bisa saling melengkapi
Adapun tehnik dalam membentuk kelompok sehingga permasalahan mampu diselesaikan
kecil ini terbagi menjadi dua bagian yaitu: dengan sempurna (Peppy Rizma:2022) .
(1) Tehnik pembentukan secara otoritas, Meskipun kegiatan pembelajaran akan lebih
yang dimana tehnik pembentukan ini menyenangkan karena dapat memilih ahli
ditentukan oleh guru secara acak tanpa kelompok secara mandiri namun proses

3
pembelajaran akan berjalan dengan kurang antara 5-10 siswa dan (3) kelompok
efisien. individual dengan jumlah antara 1-5
siswa (Sigit Nur Hadi, dkk:2013)
Seterusnya, dalam perlaksanaan Apabila jumlah ahli kelompok ini
pembentukan kelompok, ada beberapa tidak diperhatikan maka proses
variabel yang perlu diperhatian yaitu seperti kegiatan belajar small group
yang berikut: discussion dikhawatirkan bukan
a) Ketua kelompok terfokus untuk memecahkan masalah
Ketua kelompok dalam small group melainkan terpengaruh dari hal-hal
discussion biasanya dipilih melalui negatif seperti gagal fokus dan lebih
musyawarah ahli kelompok.. Ketua banyak berbincang-bincang kosong.
kelompok juga bisa dipilih Seterusnya, hal yang harus diperhatikan
berdasarkan kemampuan siswa, maka dalam pembentukan kelompok adalah
siswa yang memiliki kemampuan formasi belajar. Adapun beberapa formasi
leadership atau juga kemampuan dalam berdiskusi adalah seperti yang
yang lebih dalam memahami materi berikut: (1) Formasi bundaran, formasi ini
yang ingin diselesaikan, sehingga siswa disusun melingkar atau seperti bulatan
dengan adanya ketua kelompok atau roda, dan saling berhadap-hadapan
kegiatan diskusi akan berlangsung menggunakan atau tanpa menggunakan
dengan sebaik-baiknya. fasilitas seperti meja dan kursi. Guru dapat
b) Penyusunan anggota kelompok meminta siswa untuk membentuk beberapa
Penyusunan anggota kelompok harus lingkaran sesuai dengan ahli kelompok
dilihat dari berbagai aspek seperti masing-masing di dalam ruang diskusi.
jeniskelamin, tingkat kemampuan dan Namun jika kelompok diskusi merupakan
kecerdasan siswa dan bahkan jarak kelompok besar atau menggabungkan semua
tempat tinggal. Beberapa hal ini harus kelompok dalam satu bundaran akan lebih
dipertimbangkan dalam membentul baik jika tidak menggunaka meja atau kursi
small group discussion karena apabila sebagai pembatas lingkaran.
masing-masing ahli kelompok
memiliki jarak tempat yang saling guru
berjauhan maka akan menyulitkan
kegiatan belajar.
c) Jumlah ahli kelompok
Small group discussion pada
umumnya tidak bisa terlalu ramai.
Pembagian jumlah ahil kelompok bisa
Tabel 1: Formasi bundaran
dibentuk dengan 3 jenis pembagian
yaitu: (1)kelompok besar, kelompok Formasi ini bisa dibilang formasi paling
ini terdiri antara 20-40 siswa (2) efektif karena pada anggota kelompok lebih
kelompok kecil, kelompok ini terdiri mampu berinteraksi secara langsung untuk

4
membahas materi yang diberikan (Moh. Tabel 2: Formasi U
Shaleh Hamid:2014).
(3)Formasi konferensi, formasi ini bisa
(2) Formasi kelompok U, formasi ini juga membuat siswa menjadi lebih aktif di dalam
bisa disebut formasi tapal kuda (horseshoe) ruangan diskusi karena siswa akan merasa
dimana posisi siswa berbentuk huruf U jika menguasai materi diskusi. Sedangkan peran
dilihat dari sisi atas atau sisi depan. Jika pengajar disini hanya memberikan tema
ingin mendapatkan interaksi antar siswa yang harus di selesaikan kemudian pengajar
dengan guru atau siswa dengan siswa yang mengawasi dan mengarahkan siswa untuk
lebih serius, maka formasi kelompok U ini bisa menjalankan proses berdiskusi dengan
sangat bagus diterapkan. Selain itu formasi baik.
kelompok U juga sangat cocok untuk
pembelajaran yang berkonsentrasi kepada guru
pencapaian kognitif atau afektif.

Seperti yang dikatakan Mc. Croskey dan Mc


Vetta (19978) dalam tulisannya “With
regard to the horseshoe arrangement they
suggest this arrangement would be the best
Tabel 3: Formasi konferensi
if both student-student and student-teacher
interaction are important to the learning in Dalam metode debat saat membahas suatu
the class. Classes such as those concernate permasalahan yang dilontarkan oleh
with higher order cognitive or efective pendidik formasi ini sangat bagus digunakan
goals, particularly where there are few lalu membiarkan siswa dengan bebas
“right” or “wrong” answers, would be berdiskusi dan mengemukakan pendapatnya.
benefited most by this arrangement”. Jika Sehingga nantinya di akhir pembahasan
disimpulkan, formasi U ini sangat mendapatkan sebuah kesimpulan. Formasi
disarankan untuk mencapai tujuan kognitif konferensi ini bisa diubah dari posisi
atau efektif yang tinggi. Terutamanya jika pengajar yang dipindah ke salah satu ujung
jumlah siswanya sedikit (Siti Andriani, dkk: meja (Moh. Shaleh Hamid:2014).
2012)
Adapun banyaknya manfaat yang diperoleh
dalam penerapan small gorup discussion ini
adalah antara lain seperti yang berikut:

1. Mudah dimengerti,
Menurut Mishbahush Shudur (2019:
16) jika proses pembelajaran
dilakukan secara berkelompok maka
siswa yang kurang mampu dalam
suatu materi dapat menyumbangkan
pendapat dan pikiran antara siswa

5
yang cerdas sehingga materi tersebut atau gagasan masing-masing tanpa
lebih mudah dipahami. Sudah tentu, memikirkan benar atau salahnya suatu
bahasa yang digunakan dalam gagasan yang telah disampaikan
berdiskusi lebih santai dan tidak dengan tujuan melatih diri supaya
formal, hal ini dapat menimbulkan lebih berani mengutarakan opini.
suasana yang menyenangkan. 4. Lingkungan yang menyenangkan,
Semangat siswa dapat meningkat dan Dalam suatu pembelajaran
termotivasi atau saling mempengaruhi lingkungan adalah salah satu hal yang
kearah yang lebih posistif dalam sangat mempengaruhi keefektifan
bekerjasama . belajar. Suasana yang membosankan
2. Lebih Fokus, atau tidak menarik akan menurunkan
Dalam proses kegiatan belajar small semangat siswa dalam belajar. Jika
group discussion sudah tentu penerapan small group discussion
perhatian yang diberikan oleh siswa- dilakukan siswa akan belajar dengan
siswa maupun siswa-guru akan lebih lebih santai dan tidak tertekan.
tertumpu dan tertuju secara langsung. Tugas akan diberikan secara sama-
Hal ini sangat bermanfaat untuk siswa rata sehingga siswa tidak merasa
yang memiliki kemampuan fokus kewalahan dalam memecahkan
rendah terhadap pembelajaran. masalah.
Namun untuk kelompok diskusi besar
dan memiliki jumlah siswa yang 5. KESIMPULAN
ramai dalam satu kelompok mungkin Small group discussion merupakan
kurang mendapat perhatian karena suatu metode pembelajaran yang
tidak dapat dipastikan bahwa materi mampu meningkatkan keefektifan
yang disampaikan akan tepat sasaran dalam belajar siswa khususnya pada
kepada seluruh siswa secara personal. mata pelajaran kewarganegaraan.
Maka dari itu formasi berdiskusi Metode ini memiliki peran penting
untuk kelompok besar harus terhadap suatu kelompok untuk
diperhatikan kembali sehingga semua mendiskusikan pembahasan dan
ahli kelompok mampu fokus dan memecahkan permasalahan. Adapun
mencerna pembahasan. keefektifannya tergantung dari segi
3. Lebih percaya diri, pembentukan kelompok itu sendiri.
Bagi siswa yang takut dalam bertanya Manfaat yang diperoleh dalam
atau mungkin memiliki kepercayaan penerapan metode ini lebih besar
diri yang rendah (low self confident) dibanding dengan metode
dalam menampakkan potensi ketika pembelajaran biasa pada umumnya.
belajar, penerapan small group Karena siswa dapat menambah
discussion ini akan sangat membantu wawasan, pengetahuan, atau
mereka. Hal ini karena dalam meningkatkan kefokusan, cara
berdiskusi kelompok kita akan diberi berfikir dalam belajar melalui
ruang untuk menyampaikan pendapat interaksi antara siswa yang terlibat
6
mengenai informasi, saling bertukar Nur, Sigit Hadi, dkk, Keefektifan
pengalaman dan argumen. kelompok belajar siswa
berdasarkan sosiometri
6. DAFTAR PUSTAKA dalam menyelesaikan soal
Usman, Ahmad, Metodologi cerita matematika di SMP,
Penelitian (Aplikasi Dalam EDU-MAT Jurnal
Bidang. Pendidikan), Pendidikan Matematika, Vol.
Bima:Jakarta, Anas Sidijono, 1, No. 1, 2013
1995 Andriani, Siti, Pengaruh formasi
Asmara, Dian, Faktor penyebab tempat duduk model U
Rendahnya Motivasi Belajar terhadap pemahaman konsep
Siwa Pada Mata Pelajaran siswa SMP pada pokok
PPKn Kelas VIII di SMP N 2 bahasan himpunan, Jurnal
Muara Bungo 2021 kependidikan, 2012
Jovita Maria Ferliana, Bukan m Shaleh, Moh. Hamid, Macam-macam
Mufliha, Ani, Penerapan Small formasi bangku kelas,Design,
Group Discussion 2014
DalamPembelajaran Aqidah Shudur, Mishbahush, Manfaat belajar
Akhlak Siswa Kelas 5 di MI kelompok dalam
Masholihul Huda Krapyak meningkatkan prestasi
Tahunan Jepara Tahun belajar siswa,Volume IV,
Pelajaran 2017/2018 Skripsi, No. 2, 2019
2022
Nirwansyah, Mengapa Murid Enggan
Bertanya?, Milenalis.id, 2021
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama
Islam Berbasis PAIKEM,
(Semaranag: Rasail Media
Group, 2008)
Hasibuan, dkk, Proses belajar
mengajar¸(Bandung:Remaja
Rosdakarya 2000)
Muhadjir, Noeng, Metode
Penelitian
Kualitatif, Rake Sarasin,
Yogyakarta, 1996
Rizma, Peppy, Cara kerja kelompok
yang baik bagi siswa,SMA
DWIWARNA (Boarding
School), 2022

Anda mungkin juga menyukai