Anda di halaman 1dari 15

TOPIK 6

Implementasi Pembelajaran dalam UbD


Perancang dan Pengembangan Kurikulum
DOSEN PENGAMPU
Drs. Radiansyah, M. Pd

Oleh Kelompok 3
Abdul Halim
Awalia Rizky Ananda
Dina Amelia
Fitri Handayani
Helda Nur Ariyanti
Karen Amalin Lestyani
Nadia
Riska Amalia
Shella Wati
Silvy Norazizah

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN BIDANG
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2024
Kelompok 3 : 1. Abdul Halim
2. Awalia Rizky Ananda
3. Dina Amelia
4. Fitri Handayani
5. Helda Nur Ariyanti
6. Karen Amalin Lestyani
7. Nadia
8. Riska Amalia
9. Shella Wati
10. Silvy Norazizah
Topik : 6 (Implementasi Pembelajaran dalam UbD)
Tugas : Kelompok 3-Paradigma Pembelajaran
Link Video Gabungan Semua Anggota :

https://drive.google.com/file/d/1NJH2euJRt0vXGZFMZ3fOEt-0h1yCOsji/view?usp=sharing
PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN PEMBELAJARAN TERBIMBING
A. Pembelajaran Langsung
Menurut Arends (Trianto 2007: 29), Model Pembelajaran Langsung adalah
salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar
siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang
terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap
selangkah demi selangkah.
Ciri-ciri pembelajaran langsung menurut Kardi dan Nur Trianto, (2007:29)
a. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pembelajaran pada siswa
termasuk prosedur penilaian belajar
b. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
c. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar diperlukan agar kegiatan pembelajaran
tertentu dapat berlangsung dengan berhasil

Pembelajaran langsung (kegiatan A)

Penerapan pembelajaran menggunakan kegiatan A ini akan ada kecenderungan


kegiatan belajar yang nantinya akan lebih efisien dan efektif. Adapun keunggulan dan
kelemahan pembelajaran langsung ialah sebagai berikut.
a. Keunggulan
Pembelajaran ini dirancang secara terstruktur maka pembelajaran memiliki pola
selangkah demi selangkah, membantu siswa mempelajari keterampilan dasar, sehingga
pembelajaran cenderung efektif dan efisien. Dengan menekankan pada proses
penyampaian secara verbal dari seorang guru, maka peserta didik dapat menguasai
materi secara optimal.
b. Kelemahan
Siswa sulit untuk mengembangkan keterampilan diri karena guru yang berperan
paling aktif dalam proses pembelajaran. Guru harus komunikatif karena gaya bahasa
guru mempengaruhi tingkat ketertarikan dan pemahaman siswa.
B. Pembelajaran Terbimbing
Pembelajaran Terbimbing (Guided Teaching) merupakan ide konstruktivisme
yang terfokus pada pembelajaran yang menyenangkan dan mengarahkan siswa pada
cara berpikir yang berbeda. Cara berpikir yang berbeda ini membantu meningkatkan
kreatifitas siswa dalam menghasilkan solusi untuk suatu masalah yang dihadapi.
Adapun ciri-ciri pembelajaran terbimbing sebagai berikut.
a. Peran Guru / Fasilitator
b. Tujuan Pembelajaran yang Jelas
c. Interaksi Guru – Siswa
d. Umpan balik terus-menerus
e. Penilaian Formatif
f. menggunakan sumber daya yang tersedia
g. Kolaborasi & Diskusi
h. Diferensiasi Instruksional
i. Refleksi & Metakognisi
j. Keterlibatan Peserta didik

Pembelajaran Terbimbing (kegiatan B)

Penerapan pembelajaran menggunakan kegiatan B bersifat menggali


pengetahuan, Tingkat kedalaman pemahaman, dan mengarahkan siswa pada cara
berfikir berbeda.
Adapun keunggulan dan kelemahan pembelajaran terbimbing sebagai berikut.
a. Keunggulan
Melatih peserta didik untuk menjadi pribadi yang mandiri dan mampu
memecahkan masalah, menciptakan kreativitas dalam belajar sehingga tercipta
suasana kelas yang lebih nyaman dan kreatif, dan melatih peserta didik untuk
bekerja sama dan terlibat langsung dalam melakukan kegiatan.
b. Kelemahan
Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama. Dilapangan, beberapa
siswa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan metode pembelajaran ceramah,
dan tidak semua topik cocok disampaikan dengan metode pembelajaran terbimbing.

Kegiatan yang sering anda lakukan (a atau b) dan mengapa kelompok memilih kegiatan
tersebut? Jelaskan
Kelompok kami lebih sering menggunakan kegiatan B (kegiatan terbimbing), dalam
artian berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal secara seluruh
kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis kritis, logis, dan
analis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan dengan percaya diri. Kegiatan
mana yang menurut anda cocok untuk peserta didik kekinian? Jelaskan!
Menurut kelompok kami, di abad 21 ini pembelajaran yang cocok adalah pendidikan
yang berpusat kepada peserta didik bukan berpusat kepada guru. Peserta didik diberi kebebasan
untuk mencari dan menemukan pengalamannya sendiri tentunya dengan bimbingan guru
sebagai fasilitator. Inkuiri terbimbing atau pembelajaran terbimbing merupakan suatu cara
yang efektif untuk membuat variasi suasana pola pembelajaran di elas. Pembelajaran inkuiri
terbimbing merupakan pembelajaran kelompok dimana siswa diberi kesempatan untuk berfikir
mandiri dan saling membantu dengan teman yang lain.

Pada kegiatan bagian B terdapat kegiatan untuk memecahkan masalah dan mencari
solusi sesuai dengan konsep teori konstruktivisme dimana peserta didik mampu menemukan
pengetahuannya sendiri serta sesuai dengan peserta didik abad 21. Sesuai dengan tantangan
abad 21 yaitu peserta didik membutuhkan pikiran, komunikasi verbal dan tulis, teamwork,
kreativitas, keterampilan meneliti dan problem solving untuk saling bersaing dan tumbuh
dengan baik di masa depan.
ANALISIS JURNAL/ARTIKEL

Abdul Halim

Sumber : Nupita, E. (2013). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN


PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR DAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH IPA
PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR. JPGSD FIP
Universitas Negeri Surabaya, 1-9.
Link Jurnal :
https://drive.google.com/file/d/1Oy4UFLZ1gwWpZWS0XsC_dqfRNldtHTgK/view?usp=sha
ring
Link Video : https://drive.google.com/file/d/1Hinpxl0gvGfQN9NalvvO3RWr-
5BKZeqy/view?usp=sharing
Ringkasan :
Dalam model pembelajaran terbimbing digunakan untuk meningkatkan keterampilan
pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran. Model ini dipilih karena memberikan
kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah, serta menekankan
pada proyek-proyek studi yang melibatkan penguasaan, analisis, dan sintesis informasi. Alasan
lainnya adalah berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan model ini dapat
meningkatkan hasil belajar dan keterampilan pemecahan masalah siswa. Penerapan model ini
juga dapat meningkatkan pola berpikir kritis dan kreatif serta memberikan dampak positif
terhadap hasil belajar dan keterampilan pemecahan masalah siswa. Dengan demikian, dalam
model pembelajaran penemuan terbimbing siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai materi
pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Dalam
hal ini guru harus membimbing, melatih dan membiasakan siswa terampil berpikir kritis karena
mereka mengalami keterlibatan secara mental maupun secara fisik seperti terampil
menggunakan alat, terampil untuk merangkai peralatan percobaan dan sebagainya serta siswa
dapat belajar memecahkan masalah,
Awalia Rizky Ananda
Sumber : Sundawan, M.D. (2016). Perbedaan Model Pembelajaran
Konstruktivisme dan Model Pembelajaran Langsung. JURNAL
LOGIKA, Vol XVI, No 1.
Link Jurnal : https://drive.google.com/file/d/1qNxgPnnt0c7ez7ImiCwoo5U-
hGqnXboS/view?usp=sharing
Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1SpbCR5EjgsBAXWhXF9J3mzHD9no1_Mvx/view?usp=dri
ve_link
Ringkasan :
Pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran konstruktivisme lebih memfokuskan pada
kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman, dengan kata lain siswa lebih
diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengalaman mereka. Dalam proses pembelajaran,
siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan dalam proses belajar
mengajar. Teori-teori yang mendukung pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran konstruktivisme diantaranya, Teori Ausubel, Teori Piaget dan Teori Bruner.

Sedangkan pada model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk


mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif
yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Teori-teori yang
mendukung pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung adalah teori
belajar bermaknanya Ausubel.
Dina Amelia
Sumber : Miftahussaadah, & Subiyantoro. (2021). PARADIGMA
PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Islamika :
Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Volume 3, Nomor 1, Januari
2021; 101.
Link Jurnal :
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/islamika/article/download/1008/750
Link Video : https://drive.google.com/file/d/14jhXCJ9LmUJG1-
GWDleR6Tw_dvGVFEQy/view?usp=drive_link
Ringkasan :
Dalam paradigma pendidikan terbaru, tujuan pembelajaran tidak hanya untuk mengubah
perilaku siswa, tetapi juga untuk membentuk profesional yang berorientasi pada karakter dan
mentalitas dalam skala global, sehingga memungkinkan siswa untuk aktif berinteraksi dengan
guru, teman sekelas, dan multimedia. Paradigma pembelajaran berubah pada kegiatan yang
awalnya dipusatan kepada guru kini beralih dengan pembelajaran yang dipusatkan kepada
siswa. Hal ini dilakukan untuk membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran bukan
hanya sebagai pendengar atau penyimak dari guru. Guru juga harus menyadari bahwa ia
bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa sehingga kemampuan dan keterampilan siswa
dapat dikembangkan dengan lebih maksimal lagi. Dalam pembelajaran behaviorisme, Gagne
dan Berliner menjelaskan tentang perubahan perilaku yang ditimbulkan oleh pengalaman yang
menempatkan peserta didik dalam keadaan pasif melalui model hubungan stimulus-respon. la
menyatakan : "belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dievaluasi
dengan cara tertentu." Perubahan terjadi pada stimulus (stimulus), dan perubahan ini
membentuk hubungan perilaku respons menurut hukum mekanisme.
Fitri Handayani
Sumber : I G. A. Tri Agustiana, I. K. S. D. K. T. (2013). Pengaruh Perbedaan
Antara Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dan Model
Pembelajaran Langsung Terhadap Penguasaan Konsep IPA Kelas V Di
Gugus III. MIMBAR PGSD Undiksha, 1(1).
Link Jurnal : https://drive.google.com/file/d/1YzSdavDhd3WzJzbXHl-
uGM7SutmxFAcl/view?usp=drivesdk
Link Video : https://drive.google.com/file/d/1zkp1yS-
pGl4EVncM4UEwUIMfjs78xlCS/view?usp=sharing
Ringkasan :
Suardana (2007) menyatakan, inkuri terbimbang berorientasi pada aktivitas kelas yang
berpusat pada siswa dan memungkinkan siswa belajar memanfaatkan berbagai sumber belajar
yang tidak hanya menjadikan guru sebagai sumber belajar. Siswa secara aktif akan terlibat
dalam proses mentalnya melalui kegiatan pengamatan, pengukuran, dan pengumpulan data
untuk menarik suatu kesimpulan. Model Pembelajaran inkuiri terbimbing dapat
memungkinkan siswa berinteraksi dengan kelompok belajar, membangkitkan ,rasa ingin tahu
siswa terhadap suatu masalah, dan mengaitkannya pada fenomena nyata. Selain itu,
pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dilakukan melalui proses
demonstrasi dan dilengkapi dengan Lembar Kerja inkuiri terbimbing.
Berbeda dengan model pembelajaran langsung yang sudah biasa diterapkan oleh guru di
sekolah. Model pembelajaran langsung didasarkan atas teori belajar behavioristik.
Pembelajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan
langsung oleh guru kepada siswa. Pembelajaran lebih menitikberatkan pada proses transfer
pengetahuan dan bukan proses konstruksi pengetahuan.
Helda Nur Ariyanti
Sumber : Awaliah, F. P., Parameswara, M. C., & Rustini, T. (2022). Analisis
Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Langsung yang dilakukan oleh Guru dalam Strategi Penyampaian Materi
IPS di SD Kelas Tinggi . Jurnal Pendidikan dan Konseling, 10352 -
10356.
Link Jurnal :
https://drive.google.com/file/d/1aAwyynvlzyyTy55m0Ds5VOe_AoCiziE2/view?usp=drivesd
k
Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1btV1oNOIpNxkbfGY_TztneEls2DurQX2/view?usp=drive_li
nk
Ringkasan :
Menurut Dadan (2016), dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa pembelajaran
langsung adalah suatu model pembelajaran bersifat teacher center, yang dirancang secara
khusus menggunakan pendekatan mengajar dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural yang terstuktutr dengan baik dan pada kegiatan pembelajarannya menggunakan
pola bertahap atau selangkah demi selangkah. Suprijono (2010:46), model pembelajaran
langsung ini selalu disamakan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama berpusat
pada guru yang hanya menjadi satu sumber informasi dalam kegiatan pembelajaran. Namun
pada kenyataanya model pembelajaran langsung tidak hanya terfokus pada guru saja, pada
kurikulum saat ini dominasi guru dalam model pembelajaran langsung banyak dikurangi.
Misalnya, pada permulaan pembelajaran guru bisa memberikan apersepsi dengan
menggunakan pertanyaan terkait materi yang akan disampaikan dan dalam kegiatan ini siswa
bisa diminta untuk menjawab langsung sehingga, terjadi interaksi antara siswa dan guru.
Contoh lain yaitu, dalam kegiatan pembelajaran guru bisa memerintahkan siswa untuk bekerja
secara berkelompok dan dalam kegiatan diskusi kelompok tersebut siswa bisa bebas
mengeluarkan pendapat di dalam kelompoknya, setelah kegiatan diskusi kelompok guru bisa
membimbing siswa untuk melaksanakan kegiatan diskusi tanya jawab secara terbuka dengan
kelompok lain.
Karen Amalin Lestyani
Sumber : Dharma, A., Mukhtar, & Sinaga, B. (2022). Perbedaan Peningkatan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing dan
Pembelajaran Langsung. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan
Matematika, 7(1), 126–138.
https://doi.org/10.31004/cendekia.v7i1.1909
Link Jurnal :
https://drive.google.com/file/d/1J3leE4De2YJF3ahPGKPO2_OoKxWPkzgu/view?usp=shari
ng
Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1T2biBeppHYu3LCsXCIM0YTIUW7GLAEdB/view?usp=dri
ve_link
Ringkasan :
Menurut (Dharma et al., 2022) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir
kritis antara siswa yang diberi pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang diberi
pembelajaran langsung. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah
antara siswa yang diberi pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang diberi
pembelajaran langsung. Kegiatan pembelajaran penemuan terbimbing menekankan pada
pengalaman belajar secara langsung melalui kegiatan penyelidikan, menemukan konsep dan
kemudian menerapkan konsep yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
kegiatan belajar yang berorientasi pada keterampilan proses menekankan pada pengalaman
belajar langsung, keterlibatan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan penerapan konsep
dalam kehidupan sehari-hari. Siswa didorong untuk berpikir kritis, menganalisis sendiri,
sehingga dapat menemukan konsep atau prinsip umum berdasarkan bahan atau data yang telah
disediakan guru. Siswa mampu mengetahui dan memahami permasalahan yang sering
ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari, juga mampu menyelesaikan permasalahannya secara
efektif dan efiesien menggunakan kemampuan spasialnya, sehingga kebiasaan siswa
menggunakan kemampuan spasialnya ini diharapkan dapat membentuk kemandirian belajar
yang baik.
Nadia
Sumber : Neka, I. K., Marhaeni, M. P. A. N., & Suastra, M. P. P. I. W.. (2015).
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis
Lingkungan Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Penguasaan
Konsep IPA Kelas V SD Gugus VIII Kecamatan Abang. e-Journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Program Studi
Pendidikan Dasar, 5, 1-11.
Link Jurnal :
https://drive.google.com/file/d/1HmMvxitdA1HaCMWoINe_cQBxV57xE9FI/view?usp=drivesdk

Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1HuaW189RzjO4zIbjFHCZgkIin4fGXXTu/view?usp=drive_l
ink
Ringkasan :
Bruner menyoroti pentingnya inkuiri dalam pembelajaran, yang memungkinkan siswa
menemukan pengetahuan sendiri. Melalui inkuiri terbimbing, siswa dapat memperlambat
proses pembelajaran untuk menyelidiki lebih dalam. Hasilnya, pengetahuan lebih mudah
diingat dan diterapkan. Penelitian Glaser menunjukkan bahwa inkuiri terbimbing membantu
perkembangan pemecahan masalah, kreativitas, dan belajar mandiri siswa. Dalam konteks ini,
siswa mengatasi masalah yang diperkenalkan guru, memungkinkan perkembangan
keterampilan berpikir yang lebih baik (Neka dkk, 2015). Pembelajaran langsung adalah saat
guru memberi tahu siswa tentang topik langsung, seperti saat memberikan ceramah atau
presentasi. Di sini, siswa lebih banyak mendengarkan dan menerima informasi dari guru.
Pembelajaran terbimbing adalah ketika guru membantu siswa menemukan jawaban atau solusi
sendiri dengan memberikan pertanyaan, penugasan, atau mengarahkan diskusi. Siswa lebih
banyak berpartisipasi dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran, seperti melakukan
eksperimen, berdiskusi, atau meneliti topik tertentu. Tujuannya adalah agar siswa tidak hanya
mengerti, tetapi juga bisa menggunakan pengetahuan dengan lebih baik.
Riska Amalia
Sumber : Rasid.L, dkk. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing dan Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Asam Basa. Jurnal Pendidikan
Kimia, 5(3).
Link Jurnal : http://ojs.uho.ac.id/index.php/jpkim/article/view/14772
Link Video : https://drive.google.com/file/d/1Tp7QJh-
fDjqTmF78HgXQzoC5gm1-8JM4/view?usp=drive_link
Ringkasan :
Pembelajaran terbimbing adalah pendekatan pembelajaran di mana guru atau pembimbing
memberikan arahan, dukungan, dan bimbingan kepada siswa dalam memahami materi atau
memperoleh keterampilan tertentu. Pendekatan ini menempatkan guru sebagai pemimpin yang
mengarahkan proses belajar siswa melalui penyampaian informasi, memberikan umpan balik,
dan memfasilitasi aktivitas belajar yang terstruktur. Sedangkan model pembelajaran langsung
merupakan suatu cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-
keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah sekalipun (Ria, 2016).
Dalam pembelajaran terbimbing, siswa memiliki sedikit kontrol atas proses belajar mereka
sendiri, sedangkan dalam pembelajaran langsung, guru memiliki kontrol yang lebih besar atas
alur pembelajaran. Pembelajaran terbimbing menekankan pada bimbingan guru yang lebih
mendalam, seringkali memiliki struktur yang lebih terdefinisi, seperti menggunakan buku
panduan atau worksheet, sementara pembelajaran langsung lebih menonjolkan peran guru
dalam menyampaikan materi secara langsung kepada siswa dan cenderung lebih fleksibel
dalam pendekatannya.
Shella Wati
Sumber :
Rasid, L. (2020). Penerapan Model pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran
langsung untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi
asam basa. Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halo Oleo, 05,
146-158.
Link Jurnal : http://ojs.uho.ac.id/index.php/jpkim/article/download/14772/pdf
Link Video : https://drive.google.com/file/d/1Z45-xGsFOzO0lJWsO-
X2j1bRWBm6xiX4/view?usp=sharing
Ringkasan :
Model pembelajaran dalam Pendidikan memiliki banyak jenis dan variasi,
diantaranya adalah model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran langsung.
Model pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian pembelajaran yang menekankan
kepada proses berfikir dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
suatu masalah yang dipertanyakan sehingga dapat mengembangkan proses mental
meliputi rasa ingin tahu, berpikir kritis, penyelidikan dan pemecahan masalah (Rasid,
2020). Model pembelajaran langsung merupakan cara yang paling efektif untuk
mengajar kan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang
berprestasi rendah sekalipun. Saat proses pembelajaran berlangsung guru tidak hanya
sebagai transfer informasi atau konsep-konsep, akan tetapi bagaimana informasi-
informasi atau konsep-konsep tersebut bisa dipahami serta tertanam pada benak peserta
didik itu sendiri. Apabila dalam proses pembelajaran peserta didik kurang terlibat saat
mencari dan menemukan pengetahuan serta keterampilan, akan mengakibatkan
pembelajaran tersebut menjadi membosankan dan peserta didik tidak berminat
sehingga mudah beralih keaktivitas yang lainnya saat pembelajaran berlangsung.
Silvy Norazizah
Sumber : Wibisono, G. 2016. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
LANGSUNG TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN
KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK. JPTM, Vol 4 (2) hal 93-
100.
Link Jurnal : https://media.neliti.com/media/publications/249768-penerapan-
model-pembelajaran-langsung-te-52103392.pdf
Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1e06hwmCc11HapbEp6ZomD_9Cr8jMxbPK/view?usp=drive
_link
Ringkasan :
Pembelajaran terbimbing adalah suatu proses pembelajaran yang dilakukan dengan
adanya bimbingan, panduan, atau arahan dari seorang fasilitator atau guru. Dalam
pembelajaran terbimbing, fasilitator atau guru memiliki peran penting dalam membimbing
peserta didik melalui proses pembelajaran dengan memberikan arahan, penjelasan, contoh, dan
dukungan yang diperlukan. Sedangkan Pembelajaran langsung menurut Arends (2012:296)
adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar
siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang
tersetruksur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah
demi selangkah.Pembelajaran langsung difokuskan pada model pengajaran yang bertujuan
membantu siswa belajar keterampilan dan pengetahuan yang dipelajari secara bertahap.
Kemudian Mohammad Nur menegaskan (2005:16) model pembelajaran langsung adalah
sebuah pendekatan yang mengajarkan keterampilan-keterampilan dasar dimana pelajaran
sangat berorientasi pada tujuan dan lingkungan pembelajaran yang terstruktur secara
ketat.Dengan demikian pengajaran langsung bertujuan untuk memenuhi dua kategori aspek
pelajaran yaitu menguasai bentuk pengetahuan dan kemahiran berbagai macam keterampilan
Pelaksanaan pembelajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting. Kelima
fase dalam pembelajaran langusung dapat dijelaskan secara detail seperti berikut :
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
3. Menyediakan latihan terbimbing
4. Menganalisis pemahaman dan pemberian umpan balik
5. Memberikan kesempatan latihan mandiri

Anda mungkin juga menyukai