Anda di halaman 1dari 11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu yang dapat menyalurkan
pesan yang dimana pesan tersebut dapat merangsang suatu pemikiran, kemauan
peserta didik sehingga dapat terciptanya suatu kegiatan pembelajaran yang dapat
menambah pengetahuan baru maupun pengalaman baru pada diri peserta didik itu
sendiri, (Haryono, 2015). Selain itu pendapat lain juga dikemukan oleh Musfiqon,
(2012) yang mengatakan bahwa media merupakan suatu alat bantu nonfisik
maupun fisik yang sengaja dibuat dan sengaja digunakan oleh guru dan peserta
didik sebagai perantara atau penunjungan agar lebih mudah dalam memahami
materi.
Media pembelajaran merupakan segala bentuk alat yang digunakan untuk
melakukan interaksi atau komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan
suatu informasi, (Lamatenggo & Uno, 2016). Pendapat lain dari ahli yaitu menurut
Arsyad (2017:6) mengatakan bahwa media adalah suatu alat bantu yang berupa
perangkar keras dan sesuatu yang dapat dilihat, dirasakan, didengar maupun media
tersebut dapat diraba melalui panca indera dan didalamnya mempunyai kandungan
pesan suatu informasi yang dapat disampaikan ke peserta didik. Berdasarkan
pengertian diatas makan dapat disimpul bahwa Media adalah bantu yang berupa
fisik maupun nonfisik yang dapat menyampaikan suatu informasi pesan sehingga
memudahkan atau membantu kegiatan pembelajaran.
b. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Arsyad (2017:74-75) ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pemilihan media pembelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal berikut
ini diantaranya yaitu : a) media hendaknya mencakup ranah afektif, psikomotor dan
kognitif; b) proses pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila media yang
digunakan sesuai dengan materi pembelajaran; c) Praktis dapat diartikan bahwa
media yang digunaka dapat bertahan lama, selain itu media tersebut juga dapat

10
11

dibawa kemana-mana dan mudah untuk dipindahkan ketempat satu ke tempat yang
lain ; d) Media efektif dalam kegiatan pembelajaran; e) media dapat digunakan atau
dioperasikan oleh guru dan peserta didik sehingga memudahkan dalam kegiatan
pembelajaran.
Menurut Musfiqon (2012:118-120) mengemukakan bahwa kriteria
pemilihan media pembelajaran sebagai berikut : a) sesuai dengan tujuan dan
pemilihan media dengan tujuan pmebelajaran yang telah dirancang; b)
ketepatgunaan yaitu dapat diartikan bahawa media yang digunakan berdasarkan
kegunaan dalam pembelajaran; c) Pemilihan media sesuai dengan keadaan peserta
didik; d) Ketersediaan yaitu guru dapat mengembangkan ataupun membuat media
untuk menjelaskan suatu materi aagar lebih mudah dipahami; e) pemilihan media
mempertimbangkan aspek biaya; f) ketrampilan guru yaitu gutu mampu
menerapkan penggunaan media ini dalam pembelajaraan secara optimal.
Berdasarkan beberapa penjelasan dari beberapa ahli diatas maka dapat
disimpulkan bahwa kriteria pemilihan media pembelajaran harus sesuai dengan
materi yang akan diajarkan oleh guru, media yang digunakan oleh guru juga dapat
digunakan oleh peserta didik, media menarik dari berbagai tampilan sehingga dapat
memotivasi peserta didik untuk belajar.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Media dapat diartikan sebagai komponen yang ada dalam kegiatan
pembelajaran. Media suatu kesatuan dalam proses pembelajaran sehingga tidak
dapat dipisahkan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Penggunaan media
dalam kegiatan pembelajaran yang efisien dan efektif dapat mencapai tujuan
pembelajaran.
Fungsi media pembelajaran antara lain yaitu : a) Media pembelajaran dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam melakukan suatu pembelajaran yang
dilakukan oleh guru; b) Media pembelajaran dapat digunakan untuk meningkatkan
gairah belajar peserta didik secara maksimal ; c) Media pembelajaran yang
dirancang dengan menarik dapat meningkatkan minat maupu meningkatkan
motivasi belajar peserta didik agar lebih semangat; d) Media pembelajaran dapat
menjadikan peserta didik memperoleh pengalaman berinteraksi secara langsung
berdasarkan kondisi fakta yang ada; e) Media pembelajaran dapat mengatasi
12

modalitas belajar peserta didik yang beragam; f) Media pembelajaran dapat


digunakan sebagai penunjang proses komunikasi dalam pembelajaran; g) dan
media pembelajaran dapat meningkatkan hasil maupun kualitas pembelajaran,
(Musfiqon, 2012:35). Sedangkan fungsi media lainnya juga dikemukakan oleh
Munadi (2013:37-48) yaitu a) media sebagai sumber belajar yang dapat membantu
guru dalam menyampaikan suatu informasi; b) fungsi manipulative yang dapat
diartikan bahwa dengan adanya media dapat mengatasi batas-batasan ruangw
maupun batasan waktu, mengatasi keterbatasan inderawi missalnya pada materi
yang mencangkp seperti gunung, pantai, terjadinya tsunami, gempa bumi dll; c)
fungsi psikologis dapat diartikan bahawa dengan adanya media dapat meningkatkan
memberikan perhatian khusus maupun motivasi kepada peserta didik; d) fungsi
afekti dapat diartikan bahawa media dapat memberikan pengaruh yang positif
berupa emosi perasaan, dan tingkat penerimaan atau penolokan siswa terhadap
sesuatu yang telah peserta didikpelahari ; e) fungsi kognitif yaitu dapat diartikan
bahwa dengan penggunaan media pembelajaran dalam belajar maka peserta didik
dapat menyajikan bentuk-bentuk keadaan yang mewakili objek-objek maupunsuatu
peristiwa lainnya; f) fungsi imajinatif yaitu dapat diartikan bahawa media
pembelajaran dpaat memperngaruhi dan juga dapat meningkatkan suatu imajinasi
peseta didik; g) fungsi motivasi yaitu mendorong untuk aktif dalam proses
pembelajaran; h) fungsi sosiokultural yaitu dapat diarikan bahwa suatu media
pem,belajarn dapat digunakan atau membantu ntuk mengatasi suatu masalah
ataupun hambatan seperti hambaan atau masalah berupa sosio-kultural antar peserta
didik yang melalkukan komunikasi dalam pembelajaran.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan
bahwa fungsi media pembelajaran yaitu dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
menyampaikan sebuah pesan yang berisi materi pembelaharan dan juga dengan
pengunaan media pembelajaran memberikan fungsi dapat menumbuhkan motivasi
maupun juga menumbuhkan minat peserta didik pada kegiatan proses pembelajaran
berlangsung sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan
berjalan secara optimal. Tujuan akhir dari fungsi atau penggunaan media
pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran yaitu untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Jadi dalam pembelajaran akan menghasilakan komunikasi yang
13

efektif dan optimal yang dapat memberikan pengalaman yang bermakna pada
peserta didik.
d. Jenis Media Pembelajaran
Pada penelitian yang telah dikembang peneliti ini menggunakan media yang
berjenis multimedia. Multimedia merupakan perpaduan dari berbagai bentuk media
seperti teks, video, suara, grafik, dan juga animasi, yang diajdikan satu kesatuan,
(Haryono, 2015:61). Multimedia merupakan sebuahh aplikasi yang kembangkan
yang dapat digunakan sebagai wadah penyampaian materi dalam kegiatan
pembelajaran. Penggunaan multimedia interaktif dalam penerapannya dilengkapi
dengan alat pengontrol, yang nantinya alat ini dapat digunakan atau dioperasikan
dapat oleh pengguna multimedia tersebut. Sehingga, pengguna tersebut dapat
mengendalikan maupun dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya (Munir, 2012:4).
e. Adobe Flash
Pada jaman sekarang ini banyaknya inovasi-inovasi yang digunakan dalam
membuat media pembelajaran. Dengan demikian perlunya guru untuk melakukan
berbagai inovasi untuk pengembangan media pembelajaran agar pembelajaran
lebih menarik dan penyampaian materi yang diberikan lebih mudah untuk dipahami
oleh peserta didik yaitu dengan cara mengembangkan suatu media interaktif
dengan menggunakan software pada komputer. Salah satu software yang dapat
digunakan dan juga dapat dimanfaatkan pada dunia pendidikan agar terciptanya
pembelajaran yang interaktif yaitu Adobe Flash. Software adobe flash tersebut
mudah untuk digunakan dalam pembuatan sebuah media pembelajaran karena
dengan menggunakan sofware ini dapat menggabungkan dari berbagai jenis media
dan juga dapat membuat animasi untuk menjelaskan sebuah materi pembelajaran
kepada peserta didik sehingga terciptanya pembelajaran yang interaktif.
Adobe Flash dapat diartikan sebagai sebuah perangkat lunak atau software
yang sering banyak digunakan untuk menghasilkan suatu karya pada bidang
animasi. Adobe flash secara khusus didesain untuk mampu membuat animasi,
biasanya animasi berbentuk 2 dimensi yang handal dan juga dapat memberikan efek
pada website maupun animasi pada CD interaktif (Yasa,dkk, 2017:200).
14

f. Kelebihan dan Kelemahan Multimedia


Ada beberapa kelebihan dan juga kelemahan penggunaan multimedia dalam
kegiatan pembelajaran, menurut Musfiqon (2012:189) adapun kelebihan
menggunakan multimedia dalam kegiatan pembelajaran diantaranya yaitu: a)
Penggunaan multinedia dapat menarik minat peserta didik untuk terus berlajar yang
lebih giat lagi; b) Penggunaan multimedia dalam penyampaiannya materinya lebih
efektif dan efesien dan juga jelas dalam penyampaian informasinta c) lebih praktis
digunakan dalam pembelajaran; d) materi yang diperoleh peserta didik lebih banyak
diserap.
Selain itu adapaun kelemahan penggunaan Multimedia yaitu: a)
Penggunaan multimedia kadang memerlukan biaya yang lebih mahal jika guru
tidak mempunyai ide yang kreatifi untuk mengembangkan media sendiri; b)
sebagian besar guru belum terampil san juga belum banyak menguasai teknik-
teknik membuat maupun teknik untuk mengoperasikan multimedia yang telah
dibuat; c) tidak semua sekolah mempunyai perangkat keras untuk menggunaka
multimedia ini.
Beberapa sumber lain menguraikan mengenai beberapa kelebihan
penggunaan multimedia dalam pembelajaran yaitu: a) Media mencakup audio,
gambar, grafik dan animasi; b) multimedia yang kreatif dapat menarik perhatian
dan minat siswa untuk belajar secara rajin; c) multimedia ini bersifat multi-sensorik
karena merangsang inderaa; d) penggunaan multimedia interakti ini memberikan
informasi lebih dalam dan lebih banyak; e) bersifat interaktif sehingga terjadinya
interaksi antara media dengan pengguna media ini.
Adapun beberapa kelemahan-kelemahan penggunaan multimedia interaktif
dalam kegiatan yaitu penggunaan multimedia dalam kegiatan pembelajaran yang
ini bersifat isolatif sehigga bertentangan dengan tujuan sosial dari sekolah, artinya
peserta didik seolah–olah dikondisikan menjadi individualis karena antar peserta
didik yang satu dengan yang lain interaksi masing-masingdengan medianya dan
kontak sosial dengan teman menjadi asing (Munir, 2015:123).
Dengan demikian dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan
bahwa bahwa kelebihan multimedia interaktif yaitu: a) penggunaan multimedia
interaktif dapat memunculkan dampak positif yaitu memberikan daya tarik minat
15

peserta didik; b) menarik perhatian peserta didik untuk mengikuti pembelajaan


sacara antusias; c) bersifat interaktif antara peserta didik dengan media
pembelajaran tersebut; d) lebih praktis, efekif dan efesien. Kelemahan dengan
menggunaakan multimedia ini peserta didik lebih individualisme karna hanya fokus
pada media yang ada di depannya.

2. Bahasa Jawa
Bahasa Jawa diartikan sebagai suatu wadah yang dijadikan sebagai
pembentukan karakter anak bangsa yang dimana pembentukan karakter tersebut
ditandai dengan sikap ataupn perilaku yang berdasarkan pada adat istiadat orang
tersebut dan budaya yang ada di Jawa serta kebudayaan tersebut menjadi suatu
kesepakatan yang disepakati secara bersama-bersama, (Prihatin dalam Sidiq, 2012).
Bahasa Jawa juga disebut sebagai “Busananing suatu Bangsa” yang berarti bahwa
bahasa jawa adalah bahasa sebagai ekspresi budaya setempat, maka demikian
disebut “busana” sehingga pengguna Bahasa Jawa harus terus memelihara supaya
pakaiannya bersih dan berwibawa (Nurhayati dkk, 2013). Dari pernyataan beberapa
ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Bahasa Jawa merupakan suatu identitas
suatu daerah khususnya di daerah Pulau Jawa yang berdasarkan pada adat istiadat
dan kesepakatan bersama.
Pembelajaran Bahasa Jawa juga sudah diajarkan pada tingkat pendidikan
kelas rendah sekolah dasar hingga juga diajarkan pada sekolah tingkat menengah.
Pada jenjang tingkat Sekolah Dasar Bahasa Jawa dijadikan sebagai mata pelajaran
muatan lokal disekolah namun bahasa jawa ini wajib diajarkan. Sedangkan
pembelajaran Bahasa Jawa untuk siswa sekolah dasar sangat beragam. Selain
pembelajaran Bahasa jawa beragaman yang dimaksudkan yaitu hal ini disesuaikan
dengan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat suatu daerah tertentu karena
pada dasarnya wilayah daerah satu dengan yang lain berbeda. Dengan demikian
kearifan lokal inilah yang dijadikan sebagai pedoman dasar penyusunan kurikulum
pembelajaran Bahasa Jawa. Pembelajaran Bahasa Jawa menggunakan kompetensi
dasar mendengarkan, menulis, berbicara, dan membaca.
Berdasarkan dari penjabaran diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Bahasa Jawa merupakan warisan budaya jawa yang keberadaannya perlu
16

dilestarikan dan dijaga. Salah satu cara melestarikan Bahasa Jawa yaitu dengan
mengenalkan dan mengajarkan Bahasa Jawa agar tidak punah.

3. Pembelajaran Bahasa Jawa


a. Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar
Mata PelajaranBahasa Jawa salah satu mata pelajaran muatan lokal yang
wajib diajarkan di tingkat Sekolah Dasar di Jawa Timur. Bahasa Jawa selain sebagai
alat komunikasi, Bahasa Jawa juga diajarkan di sekolah dasar hingga tingkat
sekolah menengah. Pembelajaran Bahasa Jawa di tingkat Sekolah Dasar memiliki
beberapa kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Kompetensi yang harus
dicapai tersebut adalah 1) Mendengarkan, 2) Menulis, 3) Membaca, 4) Berbicara,
5) Sastra Jawa. Berdasarkan penjabaran diatas maka peserta didik diharapkan
mampu menguasai lima kompetensi tersebut agar terwujudnya tujuan pembelajaran
yang telah direncanakan.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas maka peneliti dapat ditarik
kesimpulan bahwa Bahasa Jawa pada jenjang tingkat Sekolah Dasar di Jawa Timur
wajib diajarkan berdasarkan oleh peraturan yang telah dibuat berlakunya kurikulum
bahasa, sastra dan budaya Jawa sebagai penunjang sistem pembelajaran Bahasa
Jawa.
b. Pembelajaran Aksara Jawa di Sekolah Dasar
Aksara Jawa suatu peninggalan dalam bentuk budaya yang berasal dari
tanah di Pulau Jawa .Pada zaman dahulu aksara jawa ini digunakaan sebagai alat
komunikasi tulis yang digunakan untuk interaksi sehari-hari oleh masyarakat jawa.
Pada dasarnya, Aksara Jawa ini tentunya memiliki bentuk yang berbeda dari aksara
latin. Baik dilihat dari tata cara penulisannya yaitu dalam penulisan aksara jawa ini
tidak mengenal spasi, sehingga penggunaan pasangan dapat memperjelas ejaan
huruf.
Aksara Jawa memiliki jumlah huruf sebanyak dua puluh huruf dasar
(Aksara Nglegena) yangg dapat diurutkan menjadi sebuah cerita pendek. Aksara
yang pertama dalam aksara jawa yaitu “Hana caraka” yang artinya “Ana utusan”
(hana caraka berarti ada utusan). “Data sawala” artinya “Padha garejegan” (saling
bertengkar). “Padha jayanya” artinya “Padha digjayane”(sama-sama kuat). “Maga
17

bathanga” artinya “Padha dadi bathang” (sama-sama mati).Berikut adalah bentuk


Aksara Jawa Legenda (aksara nglegena).

Gambar 2.1. Aksara Jawa

Berdasarkan uraian penjelasan diatas maka penliti dapat menarik sebuah


kesimpulan bahwa Aksara Jawa memiliki empat arti yaitu ada utusan, saling
bertengkar, sama-sama kuat, sama-sama mati.
c. Komponen Kompetensi Dasar Dan Indikator Bahasa Jawa

Tabel 2.1. KD dan Indikator Bahasa Jawa


Kompetensi Dasar Indikator
4.7 Menulis kata dengan aksara
4.7.1 Menulis kata dengan aksara
legena/aksara Ghajang sesuai dengan
legena/ aksara ghajang
kaidah
4.7.2 Mengubah kata beraksara
legena/aksara ghajang
4.7.3 menulis kalimat sederhana
dengan aksara legena/ aksara ghajang
sumber : Olahan peneliti

4. Multimedia Interaktif Aksara Jawa


Multimedia interaktif aksara jawa adalah media yang dirancang khusus
untuk untuk peserta didik agar lebih mudah memahami materi pembelajaran
khususnya materi aksara jawa. Media ini dibuat dengan menggunakan media
sofware adobe flash yang didesain secara menarik sehingga peserta didik akan lebih
antusias dalam mengikuti pembelajaran.
18

Media ini dapat digunakan secara individu maupun secara kelompok yang
dimana peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan media ini. Multimedia
interaktif ini nanti terdapat berbagai menu atau materi pokok seperti aksara carakan,
pasangan, sandangan, angka jawa, aksara murda, aksara swara, aksara rekan dan
juga aksara baca. dan juga nantinya dalam media ini terdapat kuis maupun terdapat
game yang menarik minat peserta didik untuk belajar.
Multimedia interaktif askara jawa ini nantinya disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran. Multimedia ini dirancang dan hanya digunakan pada kelas III.
a. Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Interaktif
Kelebihan dari multimedia yang akan dikembang oleh peneliti yaitu:
1. Peserta didik akan lebih mudah belajar Bahasa Jawa khususnya pada materi
Aksara Jawa
2. Peserta didik akan lebih tertarik untuk mempelajara Aksara jawa karan terdapat
game dan juga kuis pada multimedia ini.
3. Peserta didik akan dapat mempelajari Aksara jawa dengan menggunakan media
ini.
4. Multimedia interaktif ini dilakukan penelitian di SD Sarirogo kota Sidoarjo,
selain itu media pembelajaran interaktif ini tentunya dapat digunakan di SD lain
dengan materi yang sama yaitu materi bahasa Jawa khususnya kosakata Aksara
Jawa.
5. Multimedia ini dapat digunakan dalam keadaan offline
Adapun kekurangan penggunaan multimedia ini yaitu:
1. Kendala terhadap perangkat pada peserta didik yang digunakan
2. Peserta didik akan lebih bersifat individual.
3. Media ini tidak dapat digunakan untuk IOS (iphone)

B. Kajian Penelitian yang Relevan


Penelitian yang akan diteliti peneliti ini sebelumnya juga pernah diteliti atau
penelitian yang relevan akan dijabarkan sebagai berikut:
19

Tabel 2.2. Analisis Penelitian yang Relevan dengan Peneliti


No. Judul yang Sejenis Hasil Analisis Persamaan Perbedaan
1. Adven adha Dwi Media yang Persamaannya Pada penelitian ini materi
cahya (2019) dikembangkan pada materi yang dikembangkan
“Pengembangan berjenis 2 dimensi yang akan lebih banyak mengenai
media Monopoli 3 dimensi seperti dilakukan pembelajaran bahasa
aksara jawa monopoli peneliti yaitu jawa. selain itu materi
(Monawa) pada materi aksara yang dikembangkan oleh
materi aksara jawa jawa peneliti mempunyai
kelas III sekolah kelebihan dapat
dasar” digunakan di semua
kelas.
2. Hasan Basri (2018) Media yang Persamaannya Pada penelitian ini tidak
“Pengembangan dikembakang pada applikasi terdapat game yang
media interaktif berbasi IT dengan yang digunakan berkaitan dengan materi
berbasis adobe menggunakan dalam sehinggakurang menarik
flash sebagai upaya adobe flash pengembangan minat
meningkatkan media dan
motivasi dan hasil materi tentang
belajar aksara jawa Aksara jawa
pada siswa sekolah
dasar”
sumber : Olahan peneliti

Berbapa penelitian terdahulu atau penelitian yang relevan telah dijabarkan


dalam tabel diatas sehingga dijadikan peneliti untuk mengembangkan multimedia
interaktif yang lebih menarik lagi.
20

C. Kerangka Pikir
Dibawah ini merupakan kerangka pikir penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti:

Kondisi Ideal : Kondisi di Lapangan :

Proses belajar pada jenjang SD (1) Penggunaan media di sekolah


alangkah lebih baiknya dilakukan hanya menggunakan modul yang
sesuai dengan Karakteristik anak ada.
sekolah dasar. Penggunaan media (2) Pengalama yang didapatkan
pembelajaran dapat menarik menurut peneliti masih kurang
belajar peserta didik mempelajari (3) Guru menggunakan metode
materi aksara Jawa dengan media ceramah dan tanya jawab.
juga dapat memperjelas materi
yang disampaikan oleh guru.

Analisis Kebutuhan:
Pengembangan Multimedia interaktif
bahasa jawa pada materi kosakata
aksara jawa pada siswa kelas III di
SDN Sarirogo Sidoarjo

Teknik Analisis Data:


Penelitian ini menggunakan model
pengembangan ADDIE yang teridir
dari 5 langkah yaitu (1) Analysis (2)
Design (3) Development (4)
Implementation (5) Evaluation.

Solusi :
Produk multimedia interaktif yang
layak digunakan dalam proses
pembelajaran.

Gambar 2.2. Kerangka Pikir

Anda mungkin juga menyukai