ABSTRAK
Film animasi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk
menjembatani pembelajaran agar lebih menarik dan memberikan nuansa lingkungan yang baru
bagi siswa. Pentingnya media hadir dalam pembelajaran merupakan alternatif untuk
memunculkan rangsangan, keaktifan, keterampilan yang baru bagi siswa dan mengetahui
bentuk nyata terhadap aplikasi pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan tipe pemaparan deskriptif.
Subyek pada penelitian ini merupakan siswa sekolah dasar yang ada di Kecamatan Dawe
Kabupaten Kudus. Pengumpulan data menggunakan simak catat, teknik pustaka, observasi,
dan wawancara. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan trianggulasi teori.
Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan film animasi dapat digunakan sebagai
media pembelajaran tematik terpadu pada siswa sekolah dasar. Kedua, pembelajaran tematik
terpadu dapat diaplikasikan dengan film animasi yang didalamnya menceritakan mengenai
tema pembelajaran yang dipelajari siswa. Ketiga, kemampuan keaksaraan siswa dapat
meningkat melalui penggunaan film animasi dengan multibahasa sebagai sarana pengenalan
bahasa kepada siswa sekolah dasar.
2
penelitian kualitatif deskriptif, dimana dan kalimat perintah yang selama ini sering
pelaksanaannya dengan mendeskripsikan disimak siswa untuk pembelajaran.
secara rinci dan jelas suatu kasus
pembelajaran terpadu multibahasa yang PEMBAHASAN
didukung oleh media film animasi. Kriteria Film Animasi yang dapat
Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan digunakan sebagai Media Pembelajaran
Dawe Kabupaten Kudus dengan Terpadu di Sekolah Dasar
penerapannya pada tiga sekolah dasar yakni Teks naskah (cerita) yang disusun
di SD 7 Cendono, SD 3 Kandangmas, dan untuk membuat film animasi merupakan
SD 7 Kandangmas. Langkah penelitian cerita yang telah terkait dengan
yakni studi lapangan, studi literatur, media pembelajaran terpadu di sekolah dasar.
penunjang. Pengumpulan data dalam Ketentuan mengenai kriteria film animasi
penelitian ini menggunakan simak catat, yang dapat digunakan sebagai media
teknik pustaka, observasi, dan wawancara. pembelajaran terpadu di sekolah dasar
Teknik pemeriksaan keabsahan data adalah sebagai berikut:
menggunakan trianggulasi teori yaitu a) Dapat ditangkap oleh penalaran siswa
peneliti dengan menggunakan perspektif Film animasi yang baik untuk diberikan
lebih dari satu teori dalam membahas ke siswa yakni sederhana, namun memiliki
permasalahan yang dikaji. Proses analisis daya imajinasi yang positif kepada siswa.
dalam penelitian kualitatif, secara khusus Faktor kesederhanaan cerita yang sesuai
kegiatannya dilakukan secara induktif, dengan kondisi siswa lebih membuat siswa
interaksi dari setiap unit datanya, tertarik dan mudah diingat siswa, karena
bersamaan dengan proses pelaksanaan hal-hal tersebut sering dialami siswa. Film
pengumpulan data, dan dengan proses animasi pada penelitian ini menggunakan
siklus (Sutopo, 2006: 116-117). cerita yang terjadi dalam kehidupan siswa
sehari-hari dan dimungkinkan dapat terjadi
HASIL pada kehidupan siswa.
Film animasi dapat digunakan dalam b) Tidak terlalu panjang dan efektif dalam
pembelajaran terpadu jika cerita yang bercerita
diberikan sesuai dengan tema yang Film animasi yang dikisahkan sebaiknya
dipelajari saat itu. Film animasi dapat tidak terlalu panjang karena akan
diaplikasikan dengan berbagai macam menghabiskan waktu pembelajaran.
bahasa untuk menunjang keaksaraan siswa Perlunya menyiapkan film animasi yang
dengan langkah penerapannya yakni dalam sesuai dengan rencana pembelajaran dapat
kalimat perintah, kalimat tanya, petunjuk membantu guru dalam mengaplikasikan
teknis, dan hal-hal yang umum yang materi yang dipelajarinya saat itu. Pada
menjadi kesenangan siswa selama ini. penelitian ini peneliti memberikan batas
Kemampuan berbahasa siswa mulai dari waktu penayangan film animasi untuk
bahasa Indonesia, bahasa Daerah, bahasa mengatur perhatian, memacu keaktifan, dan
Inggris, dan bahasa penunjang yakni bahasa memberikan waktu kepada siswa untuk
Korea dapat diajarkan dengan baik melalui merespons cerita yang telah ditayangkan.
media film animasi. Hal ini dibuktikan c) Menggunakan bahasa yang santun.
dengan ketertarikan siswa untuk mengikuti Bahasa yang santun dan sesuai situasi
cerita film animasi, dan mempraktikkannya kondisi penutur maupun mitratutur
dengan baik petunjuk teknis, kalimat tanya, merupakan langkah yang dapat
3
diaplikasikan kepada siswa untuk memberi Penerapan film animasi pada
pemahaman tentang peran bahasa sebagai penelitian ini dilakukan di sekolah dasar
sarana komunikasi. Pada penelitian ini kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Untuk
peneliti menggunakan bahasa daerah ketika mengetahui peran film animasi dalam
terjadi percakapan dengan sesama siswa, pembelajaran, maka peneliti menganalisis
dan menambah bahasa Indonesia, bahasa kebutuhan yang ada di lapangan terkait
Inggris ketika proses pembelajaran baik di dengan wujud film animasi yang efektif
kelas maupun di luar kelas, serta menambah dipergunakan di sekolah dasar. Adapun film
bahasa Korea sebagai bahasa penunjang. animasi yang dianggap efektif untuk
d) Berisi permainan yang menghibur dan diberikan kepada siswa yakni yang benar-
tidak membahayakan siswa benar sesuai dengan materi pelajaran yang
Permainan merupakan langkah untuk saat itu diajarkan kepada siswa, artinya tema
meningkatkan daya pikir dan keterampilan yang digunakan untuk pembelajaran dapat
siswa dalam menyelesaikan permasalahan terwakili dengan munculnya media film
yang ada. Film animasi pada penelitian ini animasi, bukan sebaliknya film animasi
mengaplikasikan permainan tradisional yang ada justru bertolakbelakang dengan
yang dapat meningkatkan kemampuan siswa materi yang dipelajari.
dalam berpikir, dan mengatur strategi dalam Peran film animasi dalam
setiap gerakannya. Namun yang terpenting pembelajaran merupakan pendukung yang
dalam permainan ini yakni tidak dapat digunakan sewaktu-waktu oleh guru,
membahayakan siswa, artinya permainan dan bukan sebagai sarana yang terus-
yang dimunculkan tidak membuat siswa menerus dipergunakan dalam pembelajaran.
semakin pasif saja namun diutamakan dapat Sumber utama pembelajaran tetaplah guru
aktif dan berperan langsung dalam sebagai faktor penting yang tidak
permainan tersebut. tergantikan. Dalam penelitian ini film
e) Berisi nilai-nilai yang dapat diketahui animasi yang digunakan dalam
siswa. pembelajaran yakni berisi tema kepedulian
Film animasi yang baik yakni didalam kepada sesama. Tema ini ditentukan atas
penceritaannya dapat menumbuhkan nilai- dasar keadaan lingkungan di sekolah dasar
nilai positif dan dapat meningkatkan agar nantinya siswa saling perduli terhadap
kecintaan siswa terhadap agamanya dan keadaan orang lain sehingga muncul sikap
bangsanya sendiri. Rasa cinta terhadap sosial dan mau membantu orang lain yang
tanah air dan mampu memahami kearifan sedang mengalami masalah.
lokal yang dimiliki oleh daerahnya masing-
masing merupakan salahsatu faktor yang
dapat dimunculkan pada film animasi. Pada
penelitian ini peneliti mempergunakan.
Nilai-nilai kepedulian terhadap sesama,
cinta tanah air, bekerja sama, toleransi antar
umat beragama, saling menghargai, dan
disiplin.
Gambar 1. Foto salah satu aktivitas
tokoh dalam film animasi.
Film Animasi Sebagai Media
Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar Melalui penceritaan dalam bentuk
film animasi siswa mengalami kepekaan
4
yang positif dengan memberikan respons ditambah bahasa penunjang ketika peneliti
dan aktif mengikuti pembelajaran. Hal ini melakukan penelitian yang kedua kali.
disebabkan karena siswa melihat dan Bahasa penunjang yang diterapkan yakni
mengamati secara langsung peristiwa dengan bahasa Korea. Pemilihan bahasa
melalui film animasi. penunjang ini disebabkan fenomena yang
terjadi di lapangan bahwa siswa sering
Langkah Memacu Keaksaraan Siswa menyanyikan dan menirukan alunan lirik
dengan Memanfaatkan Film Animasi lagu bahasa Korea namun belum memiliki
Pengenalan bahasa dapat dilakukan kejelasan baik pengucapan dan pengenalan
melalui berbagai cara dan bahasa bukanlah kosakatanya. Berdasarkan temuan tersebut
komunikasi yang dianggap sulit jika pada penelitian ini ketika peneliti
diberikan dalam situasi dan kondisi yang memberikan pembelajaran melalui film
menyenangkan dan tidak menekan siswa animasi dengan aplikasi bahasa penunjang
untuk menghafal seperti apapun yang yakni bahasa Korea siswa berantusias untuk
diberikan guru. Melalui film animasi mengikuti dan memahami pengucapan dan
diharapkan siswa dapat mengerti dan kosakatanya. Minat inilah yang menjadikan
memahami peran berbagai bahasa dalam siswa lebih mudah untuk belajar bahasa
menunjang kemampuan daya serapnya asing sehingga tidak ada perasaan tertekan
terhadap kosakata asing yang belum dan takut salah dalam mencoba
dipahaminya. mengucapkan dan menuliskan dengan baik.
6
Minat dan kreativitas anak dalam setiap saat kosakata bahasa asing yang
mengetahui mengenai bahasa asing perlu disukai siswa agar nantinya siswa semakin
didukung dengan langkah mengenalkan senang belajar bahasa asing.
DAFTAR PUSTAKA
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kanzunnudin Mohammad. 2013. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Kudus: Yayasan
Adhigama.
Putrayasa Ida Bagus. 2007. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika). Bandung: PT Refika
Aditama.
Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan Terapannya dalam
Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.
Sunarti. 2013. Pengembangan E-Learning Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah
Dasar. Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar, Jilid 1, Nomor 1, Januari 2013, Hal.
90-103.Bandung: UPI.