Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) peningkatan kemampuan siswa dalam
menulis cerpen dengan menggunakan media film, (2) media film yang mampu
meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis cerpen, (3) langkah-langkah
pembelajaran menulis cerpen yang tepat melalui penggunaan media film, dan (4)
respons siswa terhadap penggunaan media film dalam pembelajaran menulis cerpen.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian
ini adalah guru bahasa Indonesia dan siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Tampaksiring.
Objek penelitian ini adalah peningkatan kemampuan siswa, media film yang
digunakan, langkah-langkah, dan respons siswa dalam penggunaan media film.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes, metode
dokumentasi, metode observasi, dan metode kuesioner. Data yang diperoleh dari
metode tes dan metode kuesioner dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Data
yang diperoleh dari metode dokumentasi dan metode observasi dianalisis dengan
teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terjadi
peningkatan skor rata-rata nilai kelas dalam tes menulis cerpen sebesar 5.07 dari
78.96 pada siklus I menjadi 84.03 pada siklus II, (2) media film yang berjudul
TWIT(LOVE)WAR dapat memberikan inspirasi dan menumbuhkan rasa percaya diri
siswa ketika menulis cerpen, (3) ada beberapa langkah dalam pembelajaran menulis
cerpen dengan menggunakan media film, yaitu memberikan contoh nyata saat
menjelaskan materi, memberikan penguatan, menggunakan film yang menarik
perhatian siswa, dan memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif di kelas, dan
(4) siswa memberikan respons sangat positif terhadap penggunaan media film dalam
pembelajaran menulis cerpen. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan
kepada guru bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 1 Tampaksiring agar
menggunakan media film ketika mengajarkan siswa materi menulis cerpen sesuai
dengan langkah-langkah yang telah ditemukan dalam penelitian ini.
Abstract
This study aimed at describing: (1) the improvement of students’ competency of
writing short story through the use of movie as a media, (2) movie as a media that
could improve the students’ competency of writing short story, (3) the learning syntax
of teaching writing short story through the use of movie as a media, and (4) the
students’ response toward the implementation of movie in teaching writing short story.
This study was classroom-based action research conducted in two cycles. The subject
1
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Tahun 2014)
was the teacher of Bahasa Indonesia and students who belonged to X2 class of SMA
Negeri 1 Tampaksiring. The object was the improvement of students’ competency,
the used movie, the learning syntax and the students’ response toward the
implementation of movie. The methods of data collection were test, documentation,
observation and questionnaire. The data gained from conducting test and
questionnaire were analyzed descriptive quantitatively. The data collected from
documentation and observation methods were analyzed descriptive qualitatively. The
results of this study were (1) there was improvement of classical mean score in writing
short story in which 5.07 from 78.96 in cycle I to 84.03 in cycle II, (2) the movie entitled
TWIT(LOVE)WAR could give inspiration and grew the students’ confidence in writing
short story, (3) there were some appropriate steps needed to be employed in teaching
writing short story by using movie as a media namely giving the real example in
explaining the material, giving reinforcement through the use of attractive movie and
giving appreciation to the active students, and (4) the students showed positive
attitude toward the implementation of movie as a media in teaching writing short story.
According to the findings and discussion of this study, the researcher suggests to the
teacher of Bahasa Indonesia in SMA Negeri 1 Tampaksiring to be able to use movie
as a media to teach students writing short story with the learning syntax observed in
this study.
2
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Tahun 2014)
3
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Tahun 2014)
4
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Tahun 2014)
5
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Tahun 2014)
7
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Tahun 2014)
8
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Tahun 2014)
9
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Tahun 2014)
10
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Tahun 2014)
yang mengikuti pembelajaran menulis guru mulai menjelaskan materi. Pada saat
cerpen. menjelaskan unsur-unsur cerpen, guru
menyertakan contoh dari masing-masing
SIMPULAN DAN SARAN unsur tersebut, setelah menjelaskan
Berdasarkan pembahasan di atas, ada materi, guru melakukan tanya jawab
beberapa hal yang menjadi simpulan dengan siswa mengenai materi yang
dalam penelitian ini. sudah dipelajari. Pada saat tanya jawab
Pertama, peningkatan skor rata- berlangsung, guru mengadakan variasi
rata menulis cerpen siswa dengan penguatan kepada siswa, guru
menggunakan media film terjadi pada membacakan contoh cerpen, guru
siklus I dan siklus II. Pada siklus I, hasil meminta dua orang siswa untuk
yang diperoleh siswa kurang memuaskan, membacakan contoh cerpen di depan
yaitu dengan nilai rata-rata yang diperoleh kelas, guru memberikan motivasi kepada
adalah 78,96 dengan 24 siswa yang siswa, guru menugaskan siswa untuk
sudah tuntas atau 72,8% dan 9 siswa atau mencatat hal-hal yang terdapat dalam film,
27,2 mendaptkan nilai di bawah KKM. guru memutar film di depan kelas, guru
Sedangkan pada siklus II, nilai tersebut mempersilahkan siswa untuk meresapi
mengalami peningkatan sebesar 5,07, dan memahami film yang telah diputar,
yaitu dari rata-rata nilai kelas sebesar guru menugaskan siswa untuk membuat
78,96 pada siklus I menjadi 84,03 pada sebuah cerpen dan sebelum itu, guru
siklus II. Untuk ketuntasan secara klasikal menyampaikan aspek-aspek yang akan
juga mengalami peningkatan, yaitu dinilai, guru menunjuk siswa untuk
sebesar 17,8% dari ketuntasan kelas membacakan cerpen yang telah dibuat,
72,8% pada siklus I menjadi 90,6% pada guru memberikan masukan terkait dengan
siklus II. cerpen yang dibuat oleh siswa, guru
Kedua, media film yang mampu melakukan refleksi dan evaluasi mengenai
meningkatkan kemampuan siswa menulis kegiatan yang sudah berlangsung, guru
cerpen adalah media film yang bisa dan siswa menyimpulkan materi pelajaran,
menarik perhatian siswa dan sesuai guru memberikan penghargaan kepada
dengan tingkat kematangan audiens siswa yang sudah aktif di kelas, guru
(siswa SMA). Film tentang romantisme, mengakhiri pembelajaran dengan
percintaan, dan kesetiaan adalah jenis film mengucapkan salam.
yang bisa digunakan sebagai media Terakhir, Siswa memberikan
pembelajaran menulis cerpen di SMA. respons sangat positif terhadap
Dengan menayangkan film yang berjudul penggunaan media film dalam
TWIT(LOVE)WAR, siswa merasa senang pembelajaran menulis cerpen. Hal ini bisa
dan menyambut dengan antusias. Dari isi dilihat dari 32 siswa yang mengisi
film tersebut, siswa sangat terbantu untuk kuesioner, 29 atau 90,6% memberikan
membuat sebuah cerpen, mulai dari respons sangat positif dan 3 siswa atau
membuat tema, menentukan jalan cerita, 9,4% memberikan respons positif
dan menggambarkan tokoh dalam cerita. terhadap penggunaan media film dalam
Ketiga, pada intinya, langkah- pembelajaran menulis cerpen.
langkah proses belajar-mengajar menulis Berdasarkan simpulan di atas,
cerpen dengan menggunakan media film, adapun saran-saran yang dapat
yaitu guru membuka pelajaran dengan disampaikan dalam penelitian ini, yaitu
mengucapakan salam, guru sebagai berikut. 1) Penelitian ini
mengkondisikan kelas supaya kelas disarankan kepada guru bahasa dan
menjadi lebih tenang dan nyaman dan sastra Indonesia untuk menggunakan
guru mengecek kehadiran siswa, guru media film sebagai salah satu media
memberikan apersepsi, guru alternatif dalam meningkatkan kualitas
menyampaikan kompetensi dasar dan menulis cerpen siswa. Selain itu,
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, penelitian ini juga dapat digunakan
guru memberikan arahan atau gambaran sebagai refrensi untuk meningkatkan
mengenai kegiatan yang akan dilakuakan, kemampuan siswa dalam menulis sastra
11
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Tahun 2014)
12