Anda di halaman 1dari 4

Hakikat media pembelajaran

(Yuni. 2018. Volume 3, Nomor 1) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak
dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam pendidikan, media diartikan sebagai
komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. (Ekayani. 2017).Media
pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Selain itu media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan si pelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian
sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan
pembelajaran/pelatihan. (Fatikh. Vol.14, No.2: 2019) media pembelajaran adalah sesuatu
yang dapat menyalurkan pesan, dapat meransang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa
sehingga mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.

Manfaat media pembelajaran

(Ekayani. 2017)manfaat penggunaan media pembelajaran, yaitu:

1. Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih


bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkritkan atau
disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Misalnya untuk menjelaskan
tentang system peredaran darah manusia, arus listrik, dsb.

2. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil, Misalnya guru akan menyampaikan
gambaran mengenai kapal laut, pesawat udara, candi, dsb. Atau menampilkan objek-objek
yang terlalu kecil seperti bakteri, virus, semut, nyamuk, atau benda kecil.

3. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik
gerakan lambat dalam media film bisa memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesetnya
anak panah atau memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakangerakan yang terlalu
lambat seperti pertumbuhan kecambah dan lain-lain

Tujuan media pembelajaran

(Asih, 2017. Volume 10, Nomor 2) Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu
pembelajaran, yaitu untuk mempermudah proses pembelajaran di kelas, meningkatkan
efisiensi proses pembelajaran, menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan
belajar, membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran. Berdasarkan dari
tujuan media pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehadiran media pembelajaran
merupakan hal yang dibutuhkan untuk mempermudah proses pembelajaran.

Jenis-jenis media pembelajaran

(Yuni. 2018. Volume 3, Nomor 1) Media pembelajaran secara arbiter dapat dikategorikan
dalam lima kategori sebagai berikut:

a. Media visual: gambar, sketches, ilustrasi, pola, diagram, foto, film, film strip, slide, chart,
graphs (pictorial, lingkaran, balok, garis), drawings, lukisan, buletin, koran, majalah, poster,
periodical, buku (teks, referensi, perpustakaan), ensiklopedia, kamus, komik, kartun,
karikatur, peta (wisata, komersial atau ekonomi, politik) globe, direktori jalan brosur
perjalanan, rute dan timetable, kereta dan pesawat, iklan kalender, tabel diorama, simbol,
demontrasi, miming, desk presenter.

b. Audio (musik, kata, suara, efek suara): rekaman, tape, radio, laporan siswa, cerita, puisi,
drama, alat musik, pre-recored plays, laporan, diskusi.

c. Audio-visual: sound moving pictures, televisi, puppets (stick, gloves, string), improvized
and scripted dramatization, role playing, ekskursi, fenomena alamiah yang ditemui di
sekeliling, demonstrasi, LCD dan komputer.

d. Tactile: specimen, objek, ekshibit, artifact, model, sculptured figure, live and stuffed
animal, eksperimen: tool material yang telah dikonstruksi dari suatu model, mainan, wayang
dan pertunjukan wayang, mengukur dan menimbang, kebun pekarangan, templates dan
termometer.

e. Virtual: internet, website, e-mail, audio-videostreaming, chatting, messaging, audiovideo


conferencing, e-newsgroup, cybernews.

Pengertian media pembelajaran audiovisual

Febliza dan Zul (2015:50) mengatakan pembelajaran dengan menggunakan media Audio-
visual adalah sebuah cara pembelajaran dengan menggunakan media yang mengandung unsur
suara dan gambar, dimana dalam proses penyerapan materi melibatkan indra penglihatan dan
indra pendengaran.
(Najmi. 2017, Vol. 14, No. 2) media pembelajaran audio visual adalah media perantara yang
penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang
dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang
dipergunakan untuk membantu tercapainya tujuan belajar.

Fungsi media audiovisual

Menurut Yushadi Miarso (2011:458-460) media audio visual mempunyai berbagai macam
fungsi, seperti yang disebutkan sebagai berikut: (a) Media mampu memberikan rangsangan
yang bervariasi pada otak, sehingga otak dapat berfungsi secara optimal; (b) Media dapat
mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa; (c) Media dapat
melampaui batas ruang kelas; (d) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara
siswa dan lingkungannya; (e) Media menghasilkan keseragaman pengamatan; (f) Media
membangkitkan keinginan dan minat baru; (g) Media membangkitkan motivasi dan
merangsang untuk belajar; (h) Media memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu
yang konkret maupun abstrak; (i) Media memberikan kesempatan siswa untuk belajar
mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri; (j) Media
meningkatkan kemampuan keterbacaan baru (new literacy), yaitu kemampuan untuk
membedakan dan menafsirkan objek, tindakan, dan lambang yang tampak, baik yang alami
maupun buatan manusia, yang terdapat dalam lingkungan; (k) Media mampu meningkatkan
efek sosialisasi, yaitu dengan meningkatnya kesadaran akan dunia sekitar; dan (l) Media
dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri dosen maupun mahasiswa.

Jenis media audiovisual

pembagian lain dari media audiovisual ini adalah: (a) Audio Visual Murni, yaitu baik unsur
suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti film video-cassette; dan (b)
Audio Visual Tidak Murni, yaitu yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber
yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur suaranya bersumber dari tape recorder.
Contohnya lainnya adalah film strip suara dan cetak suara. (Najmi. 2017, Vol. 14, No. 2)

Daftar pustaka

Ni Luh Putu Ekayani. Pentingnya Penggunaan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan


Prestasi Belajar Siswa. Jurnal,: PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Ganesha.2017.
Asih Riyanti dan Inung Setyami, Penggunaan Media Pembelajaran Sastra bagi guru bahasa
indonesia. Jurnal Retorika, Volume 10, Nomor 2, Agustus 2017, hlm. 106-111.

Yuni Rindiantika. 2018. PENERAPAN MEDIA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN


BAHASA INGGRIS: KAJIAN TEORITIK. Jurnal Intelegensia, Volume 3, Nomor 1, April
2018.

Febliza, Asyti dan Afdal, Zul. 2015. Statistic Dasar Penelitian Pendidikan. Pekanbaru: Adefa
Grafika.

HAYATI, NAJMI. Dkk. 2017. Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual
dengan Minat Peserta Didik pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1
Bangkinang Kota. Jurnal Al-hikmah Vol. 14, No. 2, Oktober 2017.

Anda mungkin juga menyukai