Anda di halaman 1dari 8

1.

2 Pengertian Media

Menurut Arsyad (2006: 3) “media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang berarti

“tengah” atau “pengantar”. Selanjutnya menurut Asnawir dan Basyiruddin (2002: 3) media

merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan

dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada

dirinya. Sedangkan Gerlach dan Ely dalam (Arsyad, 2006: 3) menjelaskan bahwa media

apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun

kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa media merupakan salah

satu alat atau cara untuk menyampaikan pesan pembelajaran untuk siswa agar pembelajaran

yang dilaksanakan akan memenuhi tujuan pembelajaran.

Penggunaan media memberikan manfaat dalam proses pembelajaran, hal ini

dikemukakan oleh Arsyad (2006: 25) antara lain yaitu:

1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga proses belajar semakin lancar
dan meningkatkan hasil belajar.
2. Meningkatkan motivasi siswa dengan mengarahkan perhatian siswa sehingga
memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minatnya.
3. Penggunaan media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
4. Siswa akan mendapat pengalaman yang sama mengenai suatu peristiwa dan
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan lingkungan sekitar.

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting,

karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan

menghadirkan media sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu

pengajar ucapkan melalui kata-kata atau kalimat.

1.3 Media dalam Pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar, media merupakan unsur yang sangat penting.

Pemilihan suatu media akan mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Menurut Arsyad


(2006: 15) “salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar

yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh

guru”.

Selain itu media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa,

menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi dalam pembelajaran.

Selanjutnya Ekosari (2009: 23) kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dapat

disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu

disampaikan melalui kata-kata dan kalimat tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa media dalam

pembelajaran merupakan alat-alat yang digunakan guru sebagai perantara dalam

menyampaikan materi kepada siswa dengan tujuan siswa lebih mudah dan lebih tertarik

mempelajari materi yang diajarkan.

1.4 Fungsi Media Pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar media merupakan salah satu unsur yang sangat

penting. Menurut Levie dan Lentz (dalam Arsyad, 2006: 16) mengemukakan bahwa terdapat

empat fungsi media pembelajaran yaitu (1) fungsi atensi, (2) fungsi afektif, (3) fungsi

kognitif, dan (4) fungsi Kompensantoris.

Sedangkan menurut Satyasa (2007: 4) bahwa media memiliki fungsi sebagai

pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Media berfungsi untuk

tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik

dalam bentuk mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran

dapat terjadi.

Dengan demikian, maka dapat dipahami bahwa fungsi dan manfaat media

pembelajaran adalah bagian integral dari keseluruhan komponen pembelajaran yang tidak
berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen-komponen lainnya dalam

menciptakan situasi belajar yang efektif yang sesuai dengan kompetensi dan bahan ajar untuk

mencapai tujuan yang diharapkan.

1.5 Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran dibedakan dalam beberapa jenis, menurut Sulaiman (2001: 52),

media berdasarkan unsur pokoknya dapat dibedakan menjadi “media audio, media visual,

media audio-visual, media audio motion visual, media audio still visual, media audio semi-

motion, media motion visual, media still visual, media audio dan media cetak”.

Menurut Bretz dalam (Ansyar, 2011: 66) “media dibedakan menjadi 8 macam yaitu :

media audio, media cetak, media visual diam, media visual gerak, media audio semi gerak,

media visual semi gerak, media audio visual diam, media audio visual gerak”. Selanjutnya

menurut Anderson dalam (Ansyar, 20011: 66) “media pembelajaran dibagi menjadi 10 yaitu:

audio, cetak, audio-cetak, proyeksi visual diam, proyeksi audio visual diam, visual gerak,

audio visual gerak, obyek fisik, manusia, lingkungan dan komputer”. Menurut Heinich and

Molenda dalam (Supriatna, 2009: 44) terdapat enam jenis dasar dari media pembelajaran

yaitu: teks, media audio, media visual, media proyeksi gerak, benda-benda tiruan/miniature

dan manusia.

Menurut Djamarah (2006: 140) karena setiap materi pembelajaran memiliki tingkat

kesukaran yang berbeda-beda, maka media pembelajaran dapat dikelompokkan berdasarkan

jenisnya yaitu:

a. Media auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti

radio, cassette recorder atau piringan hitam.

b. Media visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media jenis

ini menampilkan gambar diam, seperti foto, gambar, lukisan atau cetakan.

c. Media audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.

Media jenis ini memiliki kualitas yang lebih baik karena meliputi media auditif dan

visual. Media ini juga dapat dibagi lagi kedalam:

 Audiovisual diam. Yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam

seperti film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara, cetak suara.

 Audiovisual gerak. Yaitu media yang menampilkan unsur suara maupun unsur

gambar yang bergerak seperti film suara atau video-cassette.

Selanjutnya menurut Rumampuk (2006: 28), media dapat dibagi kedalam beberapa

jenis:

a. Media gambar diam. Gambar diam adalah benda visual dua dimensi yang merupakan

gambaran dari orang, tempat atau suatu kejadian.

b. Media papan. Adalah media yang menggunakan papan sebagai sarana komunikasi

untuk menyampaikan idea atau informasi.

c. Media proyeksi. Adalah media yang penyajiannya menggunakan proyektor

d. Model. model adalah media tiga dimensi tiruan yang menyajikan suatu benda sama

dengan aslinya.

e. Real material people. Media jenis ini adalah media yang menggunakan benda asli atau

orang.

f. Specimen. Specimen adalah objek yang menyajikan sekelompok benda yang sama.

g. Mocks-up. Mocks-up adalah suatu jenis model berupa aspek tertentu saja dari suatu

benda asli.
h. Diodrama. Diodrama adalah suatu pemandangan 3-D yang disatukan bersama-sama

sekelompok objek berupa model dan gambar-gambar dalam suatu penataan yang

alamiah.

i. Tempat diluar sekolah. Tempat diluar sekolah adalah suatu tempat belajar diluar kelas

dengan cara mengunjungi daerah peninggalan purbakala, pasar, intansi pemerintah

dan lain-lain.

1.6 Media Visual

Bila ditinjau dari media pembelajaran yang mempunyai arti segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian

dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Sedangkan media

visual adalah media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai

dengan yang abstrak. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa media visual merupakan salah

satu media untuk pembelajaran (Ansyar, 2011: 68). Media visual adalah semua alat peraga

yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata (Daryanto,

2004: 72). Media visual adalah alat atau sarana komunikasi yang dapat dilihat dengan indera

penglihatan (mata).

Dengan demikian media visual adalah media yang memberikan gambaran

menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan yang abstrak. Media visual ini lebih bersifat

realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh indera

penglihatan.

1.6.1 Manfaat Media Visual

Dalam penggunaannya media visual memiliki manfaat atau kegunaan. Menurut

Arsyad (2006: 98) manfaatnya antara lain:


1. Media bersifat konkrit, lebih realistis dibandingkan dengan media verbal atau non
visual sehingga lebih memudahkan dalam mengaplikasikannya.
2. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media
penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik dapat mempercepat
daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
3. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta
didik dan dapat melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan media visual
yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
4. Lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan media verbal lainnya karena jenisnya
yang beragam, pendidikan dapat menggunakan semua jenis media visual yang ada.
Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan bagi peserta
didiknya.
5. Penggunaannya praktis, maksudnya media visual ini mudah dioperasikan oleh setiap
orang yang memilih media-media tertentu, misalnya penggunaan media transparansi
Overhead Tranparancy (OHT).

1.6.2 Cara Pemilihan Media Visual

Menurut Daryanto (2004: 77) cara pemilihan media visual yang tepat adalah sebagai

berikut:

1. Media yang digunakan harus memperhatikan konsep pembelajaran atau tujuan dari

pembelajaran.

2. Memperhatikan karakteristik dari media yang akan digunakan, apakah sesuai dengan

situasi dan kondisi yang tepat guna.

3. Tepat sasaran kepada peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

4. Waktu, tempat, ketersediaan dan biaya yang digunakan.

5. Pilihlah media visual yang menguntungkan agar lebih menarik, variatif, mudah

diingat dan tidak membosankan sesuai dengan konteks penggunaannya.

1.6.3 Macam-macam Media Visual

1. Media visual yang tidak diproyeksikan


a. Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas

tetapi siswa dapat langsung melihat ke obyek. Kelebihan dari media realita adalah

dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa.

b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi

atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi

kendala tertentu sebagai pengganti realita.

c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol

visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian

pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika

hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah :

 Gambar atau foto merupakan media yang paling umum

 Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian

pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa,

menghindarkan verbalisme dan memperjelas pesan.

 Diagram atau skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol

untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar.

 Bagan atau chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah

dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir

penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain seperti

gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.

 Grafik yaitu gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal

atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif.

2. Media visual proyeksi

1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata

letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa
(tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi

perangkat lunak (Overhead Tranparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead

Projector/ OHP).

2. Film bingkai atau slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm

dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang

terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi

OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan

kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang

praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

Anda mungkin juga menyukai