Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media pembelajaran

1. Definisi Media Pembelajaran


Media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar yang
merupakan kombinasi antara perangkat lunak (bahan belajar) dan perangkat
keras (alat belajar). Association for Education and Communication
Technology (AECT), mengartikan kata media sebagai segala bentuk dan
saluran yang dipergunakan untuk proses informasi. National Education
Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen
yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Sedangkan Heinich, dkk (1982)
mengartikan istilah media sebagai “the term refer to anything that carries
information between a source and a receiver”. (Muhson, 2010: 2-3).
Wilbur Schram (1982) berpendapat bahwa media adalah Information
carying technologies that can be used for instruction. The media instruction,
consequently are extensions of the teacher. Menurutnya media adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru. Pengertian yang
dikemukakannya tidak jauh beda dengan pengertian yang dikemukakan oleh
Asociation of Education Comunication Technology (AECT), yang mana
media diartikan dengan segala bentuk dan saluran yang dapat dipergunakan
untuk proses penyalur pesan. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar. Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah
media sebagai perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan
penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang
diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media
komunikasi. (Mahnun, 2012: 28).
Menyalurkan pesan. Sedangkan Noehi Nasution (2004: 7)
menuliskan media pembelajaran menurut 1) Gagne, media pembelajaran
sebagai komponen sumber belajar di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar, 2) Briggs, media pembelajaran adalah
wahana fisik yang mengandung materi pelajaran dan 3) Wilbur Schramm,
media pembelajaran adalah teknik pembawa informasi atau pesan Pengertian
media pembelajaran juga disampaikan oleh beberapa pakar pendidikan
diantaranya, Mulyani Sumantri (2000: 125) menuliskan: menurut Bringgs
(1970) ialah segala alat fisik yangdapat menyajikan pesan serta perangsang
peserta didik untuk belajar, contoh buku, film, kaset.Aristo Rahardi (2003: 9)
menuliskan menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT),
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk
pembelajaran. Yusuf Hadi Miarso: media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat merangsang terjadi nya proses belajar mengajar (Adam, 2015: 79).
2. Manfaat Media Pembelajaran
Pada dasarnya pengertian media telah menunjukkan bahwa manfaat
media adalah memperlancar proses interaksi guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar, sehingga siswa dapat terbantu untuk belajar secara optimal.
Kemp dan Dayton (dalam Irawan dkk) mengidentifikasi manfaat media dalam
proses belajar mengajar sebagai berikut. 1) Penyampaian materi pelajaran
dapat diseragamkan. 2) Proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan.
3) Proses belajar lebih interaktif 4) Jumlah waktu belajar mengajar menjadi
lebih efisien. 5) Kualitas belajar dapat lebih ditingkatkan. 6) Proses belajar
dapat dilakukan tidak hanya di kelas. 7) Sikap positif siswa terhadap bahan
belajar maupun proses belajar dapat ditingkatkan 8) Peran guru berubah
kearah yang lebih positif dan produktif. (Darmanto, 2015: 10-11)
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran
akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada beberapa manfaat
media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (dalam Depdiknas, 2003)
mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu : 1)
Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan. 2) Proses pembelajaran
menjadi lebih jelas dan menarik 3) Proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif 4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga 5) Meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa 6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana
saja dan kapan saja 7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa
terhadap materi dan proses belajar 8) Mengubah peran guru ke arah yang
lebih positif dan produktif. Selain beberapa manfaat media seperti yang
dikemukakan di atas, masih terdapat beberapa manfaat praktis. Manfaat
praktis media pembelajaran tersebut adalah : 1) Media dapat membuat materi
pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkret 2) Media juga dapat mengatasi
kendala keterbatasan ruang dan waktu 3) Media dapat membantu mengatasi
keterbatasan indera manusia. 4) Media dapat menyajikan objek pelajaran
berupa benda atau peristiwa langka dan berbahaya ke dalam kelas
(Muhson, 2010: 4).
3. Jenis-Jenis Media

Berdasarkan kategori media, Paul dan David (1999) melalui Rishe


(2007) berpendapat bahwa ada enam kategori media, yaitu media yang tidak
diproyeksikan, media yang diproyeksikan, media audio, media film dan video,
multimedia, dan media berbasis komunikasi. Sementara, menurut Schramm
mengkategorikan media dari dua segi: dari segi kompleksitas dan besarnya
biaya dan menurut kemampuan daya liputannya. Briggs mengidentifikasikan
13 macam media pembelajaran yaitu objek, model, suara langsung, rekaman
audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi,
film rangkai, film bingkai, film televisi, dan film gambar. Bretz (dalam
Hujair., 2009) mengidentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur
pokok, yaitu suara, visual, dan gerak. Visual dibedakan menjadi tiga yaitu
gambar, garis, dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang
dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Di samping itu, Bretz juga
membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam
(recording) sehingga terdapat delapan klasifikasi media: 1) media audio
visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio visual semi gerak, 4)
media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media
audio, dan 8) media cetak. (Muhson, 2010: 5).
Jenis-jenis media menurut Rudi Bretz sebagaimana dikutip oleh (Arif
Sadiman, 1993) yang membagi media ke dalam 8 klasifikasi, yakni: 1) Media
audio visual gerak, 2) Media audio visual diam, 3) Media audio semi gerak, 4)
Media visual gerak, 5) Media visual diam, 6) Media visual semi gerak, 7)
Media audio, 8) Media cetak. (Talizaro, 2018: 106).
Media pembelajaran secara arbiter dapat dikategorikan dalam lima
kategori sebagai berikut: 1) Media visual: gambar, sketches, ilustrasi, pola,
diagram, foto, film, film strip slide, chart, graphs (pictorial, lingkaran, balok,
garis), drawings, lukisan, buletin, koran, majalah, poster, periodical, buku
(teks, referensi, perpustakaan), ensiklopedia, kamus, komik, kartun, karikatur,
peta (wisata, komersial atau ekonomi, politik) globe, direktori jalan brosur
perjalanan, rute dan timetable, kereta dan pesawat, iklan kalender, tabel
diorama, simbol, demontrasi, miming, desk presenter, 2) Audio (musik, kata,
suara, efek suara): rekaman, tape, radio, laporan siswa, cerita, puisi, drama,
alat musik, pre-recored plays, laporan, diskusi, 3) Audio-visual: sound
moving pictures, televisi, puppets (stick, gloves, string), improvized and
scripted dramatization, role playing, ekskursi, fenomena alamiah yang
ditemui di sekeliling, demonstrasi, LCD dan komputer, 4) Tactile: specimen,
objek, ekshibit, artifact, model, sculptured figure, live and stuffed animal,
eksperimen: tool material yang telah dikonstruksi dari suatu model, mainan,
wayang dan pertunjukan wayang, mengukur dan menimbang, kebun
pekarangan, templates dan termometer, 5) Virtual: internet, website, e-mail,
audio-videostreaming, chatting, messaging, audio, video conferencing, e-
newsgroup, cybernews. (Rindiantika, 2018: 2-3).

Anda mungkin juga menyukai