UNJABISNIS.COM
Home
Agama
Bahasa
Computer
Curhat
Ekologi
Macam-Macam MediaPembelajaran
June 13, 2010
By samsul
Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan
Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata
“medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat
mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber
(pemberi pesan) dan penerima pesan.
Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu
proses penyajian informasi (AECT, 1977:162).
Gerlach dan Ely (1971) mengatakn bahwa apabila di pahami secara garis besar adalah
manusia, materi dan kejadian yang embangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks,
dan lingkungan sekolah media secara khusus, pengertian media dalam proses belajar
menggajar cenderung di artikan sebagai alat-alat grafis, potogrfis dan elektronik dan
menyusun kembali Media Pembelajaran
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio
visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi
pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional
adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam
perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari
“elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi
CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang pengertian
media yaitu :
(1) orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan
siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian
meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam Ibrahim, 1982:3)
(2) saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi
pesan) dengan penerima pesan (Blake dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11)
(3) komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada
pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989:142)
4) media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan
pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan,
perhatian, dan minat sertaperhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar
berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan (Sadiman, dkk.,
2002:6)
5) alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain
buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik,
televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4)
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pengajaran adalah
bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan
maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat
berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-
citakan.
1.2 Klasifikasi
(1) visual diam yang diproyeksikan, misal proyeksi opaque (tak tembus pandang),
proyeksi overhead, slides, dan filmstrips,
(2) visual yang tidak diproyeksikan, misal gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram,
pemaran, papan info,
(5) cetak, misal buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah/berkala,
lembaran lepas (hand-out),
1.3 Tujuan
Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu
pendidikan khususnya dalam pembelajaran membaca puisi. Menurut Achsin (1986:17-18)
menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah
(1) agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna
dan berdaya guna,
(2) untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada
anak didik,
(3) untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami
materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik,
(4) untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan
mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik,
(5) untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu
dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah (1)
pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi, (2)
bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami, (3) metode
mengajar akan lebih bervariasi, dan (4) siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
1.4 Manfaat
Secara umum manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu
(1) media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi
pengajaran yang disajikan, (2) media pengajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman
belajar anak didik berdasarkan latar belakang sosil ekonomi, (3) media pengajaran dapat
membantu anak didik dalam memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan
cara lain, (5) media pengajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara
teratur tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar mereka, misainya
menyaksikan pemutaran film tentang suatu kejadian atau peristiwa. rangkaian dan urutan
kejadian yang mereka saksikan dan pemutaran film tadi akan dapat mereka pelajari secara
teratur dan berkesinambungan, (6) media pengajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak
didik untuk berusaha mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan, (7) media
pengajaran dapat mengurangi adanya verbalisme dalain suatu proses (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka) (Latuheru, 1988:23-24).
Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar perlu direncanakan dan
dirancang secara sistematik agar media pembelajaran itu efektif untuk digunakan dalam
proses belajar mengajar. Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran, yaitu (1)
pemanfaatan media dalam situasi kelas atau di dalam kelas, yaitu media pembelajaran
dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya dipadukan
dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas, (2) pemanfaatan media di luar situasi
kelas atau di luar kelas, meliputi (a) pemanfaatan secara bebas yaitu media yang digunakan
tidak diharuskan kepada pemakai tertentu dan tidak ada kontrol dan pengawasan dad pembuat
atau pengelola media, serta pemakai tidak dikelola dengan prosedur dan pola tertentu, dan (b)
pemanfaatan secara terkontrol yaitu media itu digunakan dalam serangkaian kegiatan yang
diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan untuk
dipakai oleh sasaran pemakai (populasi target) tertentu dengan mengikuti pola dan prosedur
pembelajaran tertentu hingga mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut, (3)
pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massal, meliputi (a) pemanfaatan
media secara perorangan, yaitu penggunaan media oleh seorang saja (sendirian saja), dan (b)
pemanfaatan media secara kelompok, baik kelompok kecil (2—8 orang) maupun kelompok
besar (9—40 orang), (4) media dapat juga digunakan secara massal, artinya media dapat
digunakan oleh orang yang jumlahnya puluhan, ratusan bahkan ribuan secara bersama-sama.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa seorang guru dalam
memanfaatkan suatu media untuk digunakan dalarn proses belajar mengajar harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu (1) tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (2) isi materi
pelajaran, (3) strategi belajar mengajar yang digunakan, (4) karakteristik siswa yang belajar.
Karakteristik siswa yang belajar yang dimaksud adalah tingkat pengetahuan siswa terhadap
media yang digunakan, bahasa siswa, artinya isi pesan yang disampaikan melalui media harus
disesuaikan dengan tingkat kemampuan berbahasa atau kosakata yang dimiliki siswa
sehingga memudahkan siswa dalam memahami isi materi yang disampaikan melalui media.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan jumlah siswa. Artinya media yang digunakan
hendaknya disesuaikan dengan jumlah siswa yang belajar.
1) Meletakan dasar-dasar yang kongkret untuk berpkir, oleh karena itu menggurang
verbalisme.
2) Memperbesar perhatian siswa
5) Menunbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu teruta melalui gambar hidup.
7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu
efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Menurut Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah (1) harus
diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa, (2) pemilihan media hams secara
objektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan
atau hiburan. pemilihan media itu benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk
meningkatkan efektivitas belajar siswa, (3) tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai
semua tujuan. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk menggunakan media
dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan
media untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu, (4) pemilihan media hendaknya
disesuaikan dengan metode mengajar dan materi pengajaran, mengingat media merupakan
bagian yang integral dalam proses belajar mengajar, (5) untuk dapat memilih media dengan
tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing-masing media, dan (6) pemilihan media
hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan. Sedangkan Ibrahim (1991:24)
menyatakan beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran,
antara lain (1) sebelum memilih media pembelajaran, guru harus menyadari bahwa tidak ada
satupun media yang paling baik untuk mencapai semua tujuan. masing-masing media
mempunyai kelebihan dan kelemahan. penggunaan berbagai macam media pembelaiaran
yang disusun secara serasi dalam proses belajar mengajar akan mengefektifkan pencapaian
tujuan pembelajaran, (2) pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif, artinya
benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan efektivitas belajar siswa, bukan karena
kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan, (3) pernilihan media hendaknya
memperhatikan syarat-syarat (a) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (b)
ketersediaan bahan media, (c) biaya pengadaan, dan (d) kualitas atau mutu teknik. Jadi dapat
disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran adalah (1) media yang
dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan
serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah
siswa yang belajar), (2) untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-
ciri dan tiap tiap media pembelajaran, (3) pemilihan media pembelajaran harus berorientasi
pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas belajar
siswa, (4) pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan
media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.
Seorang guru terlebih dahulu harus mengenal/memahami karakter siswanya dengan baik agar
dalam proses belajar mengajar dapat memilih media yang baik sehingga dapat mencapai
tujuan pembelajaran. Anak didik/siswa dapat diidentifikasi melalui 2 (dua) tipe karakteristik,
yaitu karakteristik umum dan karakteristik khusus. Karakteristik umum meliputi umur, jenis
kelamin, jenjang/tingkat kelas, tingkat kecerdasan, kebudayaan ataupun faktor sosial
ekonomi. Karakteristik khusus meliputi pengetahuan, kemampuan, serta sikap mengenai
topik atau materi yang disajikan/diajarkan. Hal ini penting karena langsung berpengaruh
dalam hal pengambilan keputusan untuk memilih media dan metode mengajar (Latuheru,
1998:3).
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam
belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini
memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan
melakukan sesuatu, sebaliknya tanpa minat tidak mungkin melakukan sesuatu. Keterlibatan
siswa dalam belajar erat kaiatannya dengan sifat-sifat siswa, baik yang bersifat kognitif
seperti kecerdasan dan bakat maupun yang bersifat afektif, seperti motivasi, rasa percaya diri,
dan minatnya (Usman, 2002:27).
Minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keefektifan belajar siswa.
Jadi, unsur efektif merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran (James dalam Usman, 2002:27).
Berikut ini jenis-jenis media yang sering digunakan dalam proses belajar menggajar di dunia
pendidikan
1). Poster
a. Pengertian
Poster menurut Arsyad (2007) merupakan media visual dua dimensi berisikan gambar dan
pesan tertulis yang singkat. Poster tidak hanya penting untu menyampaikan pesan-pesan
tertentu tetapi mampu pula untuk mempenggaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang
melihatnya.
b. Fungsi
Poster memiliki kekuatan dramatik yang begitu tinggi memikat dan menarik perhatian,
banyak iklan mengunakan teknik-teknik poster dalam menarik prhatian demi kepentingan
produksinya, poster dapat menarik perhatian karena uraian yang memadai secara kejiwaan
dan merangsang untuk ilustrasi ynag sanggat dramatik.
c. Tujuan
Tujuan di gunakan media poster adalah :
1. dalam Penggajaran, bertujuan sebagai dorongan atau motivasi kegiatan belajar siswa,
poster dapat meranggsang anak untuk mempelajari ebih jauh dan ingin lebih tahu hakekat
dari pesan ynag di sampaikan melalui poster terebut.
2. Poster bertujuan dapat menyadarkan setiapanak sekolah dasar bahwa menggosok gigiitu
sangat penting yaitu bertujuan sebagai peringatan.
3. Seagai alat bantu bagi guru sehingga diharapkan siswa lebih kreatif dan partisipasi.
d. manfaat
5. 1. Dapat mempenggaruhi masyarakat untuk memeisuatu barang.
6. 2. Memberikan informasi baru secara singkat dan mengingatkan suatu pesan yang
berkaitan.
7. 3. Dapat digunakan dalam proses pembelajaransehingga proses belajar terasa
menyenangkan dan tidak membosankan.
2. Papan Flanel
a. Pengertian
Menurut Sudiman (2002) papan flanel merupakan kain flanel yang dipasang pada papan
sebagai tempat untuk menempel gambar ataui tulisan yang telah disisipkan terlebih dahulu
b. Fungsi
Papan flanel merupakan media gratis yang efektif sekali berfungsi dalam menyajikan atau
menyampaikan pesan-pesan tertentu pada sasaran tertentu pula
c. Tujuan
Dengan menggunakan papan flanel diharapkan siswa mampu dan menerima pelajaran dengan
baik
d. Manfaat
1. dapat menimbulkan motivasi bagi siswa untuk rajin belajar
2. memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal
3. dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
e. kelebihan dan kekurangan
kelebihanü
1. papan flanel dapat dipakai berulang-ulang
2. dapat menimbulkan pelajaran untuk informasi secara langsung bagi yang melihatnya
3. bahan-bahan yang akan ditempel mudah menyimpannya di dalam amplop khusus
4. digunakan untuk penyuluhan dan tempat memvisualisasikan berbagai pelajaran
kekuranganü
1. bahan-bahan flanel dapat menempel pada sesama bahan flanel
2. bila terhembus angin dapat meluncur ke bawah atau mudah sekali jatuh
3. untuk membuat guntingan sebagai bahan visualisasi yang akan ditempelkan memakan
waktu yang lama
4. adanya bahan selain flanel yang dapat menempelkan guntingan pada flanel atau bahan
berbulu lainnya
f. cara menggunakannya
1. letakkan papan flanel di depan kelas
2. sebelumnnya telah dipersiapkan kertas-kertas dengan berukuran yang sama rata yang berisi
tulisan atau poin-poin yang berkenaan dengan materi yang akan disampaikan pada proses
pembelajaran
3. tempelkan guntingan-guntingan kertas pada papan dengan mengurutkannya secara teratur
ke bawah
4. papan dimiringkan dan diberi sandaran supaya guntingan-guntingan yang telah dipasang
tidak meluncur ke bawah
5. letakkan papan sesuai dengan tinggi mata orang atasu siswa yang melihatnya
6. guru menjelaskan atau menyampaikan materi secara bertahap sesuai urutan-urutan materi
yang ada pada papan flanel
4. SPESIMEN
a. pengertian spesimen
spesimen merupakan sebagian dari jenis atau seagian dari kelompok benda yang sama untuk
di jadikan contoh. Spesimen juga dikatakan sebagai benda sebenarnya tapi benda tersebut
sudah diawetkan.
b. Fungsi
1. Merangsang minat untuk meluskan pengetahuan.
2. Menimbulkan perhatian kepada subjek yang digarap.
3. menyediakan bahan untuk membuat papan pertunjukan atau pameran.
4. mendorong untuk berfikir dan menyelidiki sendiri.
kekurangan
1. sistim perawatan alat-alat yang lebih intensif
2. apabila ada kerusakan maka memerlukan biaya yang sangat besar untuk memperbaikinya.
3. tidak terdapat pada semua sekolah karena biaya pembangunannya mahal sehingga tidak
semua siswa mengetahui manfaat dan cara penggunaannya.
e. Cara Menggunakan
7. Peta
a.Pengertian
Peta adalah suatu penyajian visual atas permukaan bumi.
b. Fungsi
Pada dasarnya peta berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi
c. Tujuan dan Manfaat
Tujuanü
1. Memungkan para siswa untuk mengerti posisi kesatuan politik, daerah kepulauan, dan
sungai-sungai.
2. memberikan keterangan wilayah, jarak, arah, bentuk, luas dan hubungan-hubungan.
3. melengkapi orientasi pengertian dan pengalaman berbagai daerah yang luas dan bergerak.
4. memberikan bahan deskriktif.
5. melengkapi suatu dasar visual guna pembangunan dan perkembangan.
Manfaatü
1. menyajikan keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai, gunung-gunung, bentuk-
bentuk daratan serta perairan lainnya.
2. menyajikan data-data budaya dan kemasysrakatan seperti pola bahasa atau adat istiadat.
d. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihanü
1. memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan, Dan lain-
lain.
2. merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh feografis.
Kekuranganü
e. cara menggunakan
8. Sketsa
a. Pengertian
sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokoknya tanpa denah, karena setiap orang yang normal dapat diajar menggambar, maka
setiap guru yang baik haruslah dapat menggunakan ide-idenya kedalam bentuk sketsa-sketsa,
selain dapat menarik perhatian murit, mrngindari ferbalisme dan dapat memperjelas
penyampaian pesan, harganyapun tak dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh
guru.
Seorang guru bisa saja menerangkan proses perkembangbiakan kupu-kupu secara lisan atau
verbal. Kalau mau jelas tentu saja sebaiknya menggunakan benda-benda sebenarnya : kupu-
kupu telornya, ulat kepompong, serta proses itu sendiri. Atau kalau tidak mungkin bisa
dengan menggunakan gambar atau fotonya. Tetapi itu memerlukan waktu dan biaya.
a. Fungsi
b. Tujuan dan Manfaat
c. Kelebihan dan Kekurangan
d. Cara menggunakannya
9. Papan Buletin
Papan buletin tergolong kedalam media grafis yang ergolong dalam media fisual.
a. Fungsi
1. berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan saluran yang dipakai
melalui indra pengelihatan.
2. berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan.
3. berfungsi menyampaikan pesan-pesan tertulis seperti karangan, berita teature.
b. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihanü
1. Medianya sederhana dan relatif mudah, murah bila ditinjau dari segi biayanya.
2. Membuat siswa lebih bersemangat dalam menerima pelajaran.
3. Sifatnya konkrit, lebih relialitis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media
visual semata.
Kekuranganü
1. ukuran gambar dan tulisan sering kali kurang tepat untuk pengajuan dalam kelompok
besar.
2. mememlukan ketersediaan sumber dan ketrampilan dan kejelian guru untuk dapat
memanfaatkannya.
10. Media Transportasi
a. Pengertian
Media transportasi adalah media visual proyeksi yang dibuat diatas bahan transparan dan
sebagai perangkat lunak, bahan transparan yang berisikan pesan-pesan tersebut memerlukan
alat-alat khusus untuk memproyeksikan yait OHP.
b. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihanü
1. Guru selalu bertatap dengan siswa karena OHP dapat diletakkan didepan kelas dan dengan
demikian ia dapat selalu mengendalikan kelasnya.
2. Transparasi dapat dibuat dengan sendiri oleh guru baik dibuat secara manual maupun
melalui proses cetak, salin dan kimia.
3. peralatannya mudah dioperasikan dan tidak memerlukan peralatan khusus.
Kekuranganü
1. listrik pada ruangan atau lokasi penyajian harus tersedia
2. tanpa layar yang dapat dimiringkan (misalnya hanya menggunakan dinding atau tembok
atau layarlurus), sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang berbentuk tropesium.
3. harus memiliki teknik khusus untuk pengaturan uutan baik dalam hal penyajian maupun
penyimpanan.
c. Cara menggunakannya
1. periksa tegangan sumber listrik dan sesuaikan peralatan pada tegangan pada peralatan.
2. hubungkan OHP dengan sumber listrik.
3. letakkan tombol ON/OFF keposisi ON.
4. letakkan transparasi pada posisi yang benar (diatas strage).
5. aturlah posisi lend head assembly dan posisi OHP itu sendiri untuk menghindarkan energi
key stone effect.
6. aturlah tombol pengatur fokus sehingga didapatkan hasil gambaran proyeksi yang jelas dan
tajam.
c. manfaat
1. permainan/simulasi dapat meningkatkan minat, perhatian dan motivasi siswa dalam belajar
2. permainan/ simulasi dapat mengubah sikap sosial siswa terhadap individu/ kelompok,
mengembangkan pengertian dan ketegasan peranan, keterampilan pribadi dan kreatifitas.
3. permainan dapat memupuk keberanian, kemantapan penampilan siswa untuk menjadi biasa
dan terampil dalam menanggapi masalah sosial serta bertindak secara spontan tanpa
memerlukan persiapan dalam waktu lama.
13. Kartun
a. Pengertian
Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan
atau situasi yang di desain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Walaupun terdapat
sejumlah kartun yang berfungsi membuat orang tersenyum, seperti halnya kartun-kartun yang
dimuat dalam surat kabar
b. Manfaat dan tujuan
a. Untuk motivasi
Sesuai dengan wataknya kartun yang efektif akan menarik perhatian serta menumbuhkan
minat belajar siswa, ini menunjukkan bahan-bahan kartun bisa menjadi alat motivasi yang
berguna dui kelas.
b. Sebagai ilustrasi
Seorang guru melaporkan hasil efektif dari penggunaan kartun dalam menggambarkan
konsep ilmiah pengajaran sains. Sebagian dipakai untuk mengemukakan beberapa pertanyaan
tentang ada tidaknya situasi ilmiah yang dapat digambarkan dalam kartun.
c. Untuk kegiatan siswa
Para siswa membuat kartun untuk menumbuhkan minat dalam kampanye kebersihan,
keselamatan mengemudi dan lain-lain
c. Fungsi
Untuk mempengaruhi pendapat umum bahwa terletak pada kekompakkannya,
penyederhanaan isunya, dan perhatian yang sungguh-sungguh yang dapat dibangkitkan
secara tajam melalui gambar-gambar yang mengandung humor
14. Gambar/foto,
Media grafis paling umum digunakan dalam PBM, karena merupakan bahasa yang umum
dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan mencerna media grafis karena
sifatnya visual konkrit menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga
tidak verbalistik.
Kelebihan media ini ialah:
a. Sifatnya kongkrit, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal.
b. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun
tua.
c. Murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya.
Kelemahannya.
a. Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata.
b. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Contoh : Foto Candi Prambanan
15. Diagram
Ciri-ciri diagram yang baik.
a. benar, diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang jelas.
b. cukup besar dan ditempatkan secara strategis.
c. penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas ke bawah
atau dari kiri ke kanan.
Contoh Diagram: Letusan Gunung Berapi
Peta/flip cahrt adalah: lembaran kertas yang berisikan bahan pelajaran, yang tersusun rapi dan
baik. Penggunaan ini adalah salah satu cara guru dalam menghemat waktunya untuk menulis
di papan tulis. Lembaran kertas yang sama ukurannya dijilidjadi satu secara baik agar lebih
bersih dan baik. Penyajian informasi ini dapat berupa:
a. Gambar-gambar c. Huruf-huruf
b. Diagram d. Angka-angka
Peta tersebut harus disesuaikan dengan jumlah dan jarak maksimum siswa melihat peta lipat
tersebut dan direncanakan tempat yang sesuai dimana dan bagaimana petatersebut
ditempatkan
Contoh Filip Chart
Cara Membuat Flip Chart
Chart tersebut harus disusun/dijilid yang serasi agar mudah untuk penyimpanannya dan untuk
menghindarkan kerusakan chart. Adapun cara untuk mengkontruksi peta/chart adalah sebagai
berikut:
a. Lubangi kertas chart sedemikian rupa agar mudah dijadikan satu/dijilid.
b. Buatkan dua bingkai kayu yang diikat bersama dengan kertas peta oleh dua baut (seperti
pada gambar 1). Pada ujung-ujung bingkai dibuat lubang tempat tali penggantung pita.
c. Peta dengan bingkai kayu atau besi dijadikan satu dengan pengikat baut. Peta ini dapat
digantungkan pada papan tulis/white board, yang tidak menempel tembok/dinding.
d. Penempatan peta dapat juga digantungkan pada penyangga dengan 3 kaki.
e. Cara lain untuk mengikat dan menyangga peta adalah dengan menggunakan papan
triplek/hardboard. Papan display lainnya antara lain; papan tikar, felt board (papan berlubang)
Pada dasarnya OHP/OHT berguna untuk memproyeksikan transparan ke arah layar yang
jaraknya relatip pendek, dengan hasil gambar/tulisan yang cukup besar. Proyektor ini
direncanakan dibuat untuk dapat digunakan oleh guru di depan kelas dengan penerangan
yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antara guru dengan siswa.
OHP/OHT secara umum digunakan untuk:
a. Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembaran
transparan/plastik (acetate) atau gulungan transparan (scroll).
b. Tempat menunjukkan/memproyeksikan transparan yang telah disiapkan sebelumnya.
c. Tempat menunjukkan bayangan (silhoutte) suatu benda.
d. Tempat menunjukkan model-model barang kecil baik dalam bentuk gerak atau diam.
e. Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan.
f. Contoh : bagaimana gaya magnit bekerja terhadap serbuk besi.
g. Untuk menunjukkan diagram aliran suatu sistem tertentu.
Contoh : dengan filter khsus dapat ditunjukkan diagram aliran suatu cairan.
i. Untuk memperlihatkan suatu sistem tertentu.
Contoh: kecepatan membukanya rana pada alat photo/tustel model S. L. R (single lens
reflect).
Overhead projector sampai saat ini ada 2 macam, yaitu :
a. OHP type standard (standar lecture haal type)
b. OHP type portable (dapat dilihat dan ringan, mudah dibawa)
Dari bagian-bagian pokok di atas dapat dijelaskan cara kerja OHP type model
stanrd dan model portable, seperti pada gambar di bawah ini. Posisi / Letak Layar
Dengan Ohp. Posisi layar dan letaknya juga harus diatur, sehingga gambar pada layar
tidak miring atau sebagian mengecil. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur sinar
yang dipancarkan dari proyektor jatuh tegak lurus pada layar. Apabila penyimpanan
proyektor tidak sejajar dengan layar akan menimbulkan distorsi bayangan. Ada dua
kemungkinan distorsi yaitu distorsi horizontal dan distorsi vertikal. Distorsi vertikal
disebabkan penyimpanan proyektor terlalu tinggi dari layar (distorsi kebawah) atau
terlalu ke bawah dari posisi layar (distorsi ke atas). Sedangkan distorsi horizontal
disebabkan oleh penyimpanan proyektor terlalu ke kiri atau terlalu ke kanan dari
posisi layar.
Teknik-Teknik Penyajian
a. Pada waktu penggunaan OHP, guru dapat melakukannya sambil berdiri. Pada
Membuat Overhead Transparansi (OHT)
Dalam membuat transparan banyak cara yang dipergunakan dari yang sederhana sampai yang
rumit atau memakai alat pembuat/untuk mengkopy transparan yang disebut “transparan
maker” cara pembuatan transparan adalah sebagai berikut:
Bahan dasar transparan berupa sejenis plastik tipis yang disebut acetate dijual dipasaran
dalam kemasan 100 lembar dengan tebal 2 atau 3 macam yang berbeda. Yang umum dipakai
dengan DIN – A.4, 210 x 297 mm dengan tebal 0,08 mm. Pembuatan langsung pada
transparan dapat dikerjakan 2 cara yaitu:
1) Menuls/melukis dengan pen khusus yang berwarna warni (Transparance pen)
2) Menggunakan set huruf (lettering set) atau sering disebut rugos.
http://edywihardjo.blog.unej.ac.id
20. Audiotape
Kelebihan-kelebihan Audiotape
Baik untuk siswa yang sedang belajar mendengar.pengisi waktu saat menunggu mendengar
sambil melakukan mobilitas (kegiatan lain) merupakan alternatif bagi yang tidak senang
membaca atau yang mempunyai kesulitan membacapendengar dapat me-review-nya sambil
menunggu atau melakukan atau melakukan kegiatan lain.
Kelemahan Audiotape
Kaset buku ini kaku (kurang fleksibel), sebab harus tergantung dengan komponen lain yaitu
adanya tape dan alira listrikØ
Tidak memungkinkan melakukan penjelajahan terhadap isi buku terlebih dahuluØ
Bila ingin menvermati kembali isi buku, harus me-review-nya kembali sampai menemukan
yang dimaksdukan, baru kemudian memutarnya kembalihal-hal penting tidak bisa
digarisbawahi atau diberi tanda khusus.Ø
Tidak ada grafik, diagram, atau gambar sebagai bahan klarifikasi.Ø
Optimalisasi Audiotape
Matikan tape dan ulangi hal-hal yang perlu dihafalkan
Buatlah catatan selama atau setelah selesai mendengarkanØ
Dengarkan hal-hal oenting atau hal-hal yang sulit beberapa kali.Ø
Kalau ada buku manualnya, lihat dan cermatilah terlebih dahulu sebelum mendengarkan
kaset.Ø
Kelebihan Videotape
Baik untuk semua yang sedang belajar mendengar dan melihatØ
Bisa menampilkan gambar, grafik atau diagramØ
Bisa dipergunakan di rumah, di luar kelas maupun dalam perjalanan dalam kendaraanØ
Bisa diperlambat dan diulangØ
Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orangØ
Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balikØ
Kelemahan Videotape
22. Internet
Kelebihan Internet
Memungkinkan akses informasi ke banyak nara sumber.Ø
Hampir semua tema dapat diperoleh dari Net.Ø
Bisa menjelajah dunia dari rumah, sekolah, kampus, kantor dan perusahaan.Ø
Adanya fasilitas untuk berinteraksi dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia yang tertarik
pada tema yang sama.Ø
Merupakan komunikasi dua arah, tanya jawab, mengobrol, membuat web sendiri, mengirim
berita ke mana saja.Ø
Kelemahan Internet
Biayanya mahal, karena untuk mengoperasikannya membutuhkan kelengkapan seperti
komputer, modern ISP (Internet Service Provider), dan saluran telepon. Namun demikian
kalau kita tidak memiliki perangkat tersebut kita bisa datang ke perpustakaan-perpustakaan
atau ke tempat penyewaan internet;Ø
Diperlukan kemampuan mengoperasikan komputer, juga kemampuan memilih dari sejumlah
pilihan yang semuanya kelihatan menarik bagi kita;Ø
Dibutuhkan ketelitian terhadap informasi yang ada, periksa kebenarannya, sebab tidak semua
informasi selalu benar atau baik untuk kita.Ø
Operasikan Internet
Sebaiknya kita tetapkan dulu hal-hal yang ingin kita cari, sebelum kita mengoperasikan
internet, kecuali kalau memang mempunyai waktu untuk untuk mengadakan penjelajahan.Ø
Untuk penggemar/pengguna internet pemula, agar mendapatkan pengalaman awal,
lakukanlah penjelajahan terhadap sesuatu yang bersifat hiburan atau yang menarik motivasi
agar semakin mencintai internet.Ø
Bertanyalah terlebih dahulu kepada instruktur sebelum mulai membaca, agar tidak terjadi
kekeliruan.Ø
Belilah buku tentang hal tersebut.Ø
PAPAN MAGNETIK
Merupakan papan pamer yang terdiri dari dari permukaan baja tipis yang dilapisi magnet.
Objek dan informasi yang ingin ditunjukkan/dipamerkan diletakkan diatas karton yang
dibelakangnya terdapat magnet kecil sehingga dengan mudah karton itu ditempelkan ke
papan magnet dan dipindah-pindahkan. Papan magnetik pada dasarnya mirip chakboard
tetapi permukaan bagian belakang chalkboard dilapisi dengan lembaga baja sehingga ia akan
mengikat bahan yang ditempelkan pada board,yaitu bahan yang bersifat magnetik atau
dilapisi bahan magnetik. Bahan yang digunakan pada papan magnetik adalah magnetized
rubber strips,magnetic letterset dll. Papan magnetik sering digunakan oleh guru
olahraga,misalnya untuk menjelaskan strategi dan pergerakan posisi pemain bola.
• Cara pembuatan :
1. Siapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat papan magnetik seperti
tripleks,pelat besi,mesin bor,alat penyerut,kertas gosok,paku,palu,obeng,alat
pemotong,cat,kikir,potongan-potongan magnet,pelat aluminium siku
2. Ambil pelat besidan tripleks,kemudian potong sesuai ukuran papan tulis
3. Ratakan permukaan tripleks dan pelat besi dengan alat penyerut,kikir dan kertas gosok
4. Pada bagian-bagian tertentu dari pelat besi dilubangi untuk paku dengan menggunakan
mesin bor
5. Lapiskan tripleks dan pelat besi menjadi satu kesatuan dengan menggunakan paku dan
sekrup
6. Memberi bingkai aluminium pada semua sisi papan magnetik
Mengecat permukaan plat besi
PAPAN FLANEL
Merupakan media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada
sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-
gambar yang disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai
berkali-kali. Pada taman kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk menempelkan
huruf-huruf dan angka-angka.
Tujuan
Modul merupakan bahan ajar yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri
denagn bantuan seminimal mungkin dari orang lain. Modul dibuat berdasarkan program
pembelajarn yang utuh dan sistematis sehingga dirancang untuk sistem pembelajaran
mandiri. Didalamnya mengandung tujuan,bahan dan kegiatan belajar serta evaluasi. Oleh
karena itu cakupan bahasan materi dalam modul lebih fokus dan terukur,serta lebih
mementingkan aktifitas belajar pembacanya,semua sajiannya disampaikan melalui bahasa
yang komunitatif. Dengan sifat penyajian tersebut,maka proses komunikasi dua arah bahkan
dapat dikatakan bahwa modul dapat menggantikan beberapa peran mengajar.
Majalah merupakan media informasi dengan tugas utamanya menyampaikan berita aktual.
Dalam konteks pendidikan disekolah,sebaiknya pihak sekolah menyediakan berbagai macam
sumber belajar yang berguna untuk memacu kreatifitas para siswa dalam menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Misalnya majalah,dengan majalah pendidikan yang
diterbitkan sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar secara kreatif.
Selain majalah,jurnal juga dapat menciptakan suasana belajar yang kreatif dan tidak
membosankan. Tugas utama jurnal adalah memuat hasil pemikiran dan penelitian dari sivitas
akademika sebuah lembaga pendidikan. Jurnal dapat dibuat par asiswa denagna cara yang
kreatif yakni denagn cara memvisualisasikan semua gagasan yang akan dituangkan dalam
jurnal. Jurnal visual biasanya digunakan orang-orang yang berbakat atau berlatar belakang
seni. Jurnal bergambar dapat dirancang dengan memadukan berbagai potongan gambar
bertema khusus. Potongan-potongan bisa berasal dari gambar-gambar majalah dan koran atau
hasil gambar sendiri atau hasil fotografi. Di sekolah,guru dapat memberikan tugas kepada
siswanya untuk membuat jurnal visual ini misalnya jurnal visual tentang hari raya idul
fitri,hari libur sekolah dll.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gerlaeh. V.G dan Ely, D.P. 1971. Teaching and Media a Systematic Approach. Englewood
Cliffs: Prentice-Hall, Inc
2. Hamalik, Oemar, 1994. Media Pendidikan (Cetakan ke-7). Bandung: Penerbit PT. Citra
Aditya Bakti
3. Levie, W. Howard dan Lentz, Diane. 1975. Pietorial Memory Process. AVCR Vol. 23 No.
1 Spring 1975. PP. 91-97.
4. Arsyad. Azhar. 2007. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarrta
5. Sadiman, Arif. S. 2002. Media Pendidikan Pengajaran, Pengembangan dan