Dosen Pengampu :
Hendra, M.Pd
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JAMBI
2023
BAB I
MENGANALISIS KETERKAITAN MEDIA, TEKNOLOGI, DAN
PEMBELAJARAN
2.1 Media
A. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
(Pustekom Depdikbud). Media sebagai segala bentuk dan saluran yang
dipergunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi (AECT). Media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar (Gagne). Media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan dan merangsang siswa untuk belajar, seperti buku,
film, kaset, dan lain-lain (Briggs). menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
siswa agar proses belajar berjalan optimal.apa yang dikatakan oleh ahli
pendidikan bahwa alat pendidikan wujudnya dapat dibagi menjadi:
1
(4) efektivitas penggunaan alat tersebut dengan tidak melahirkan efek
tambahan yang merugikan.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa
tentang pengertian media yaitu :
2
3. Komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan
disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang
(Degeng, 1989:142)
4. Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan,
sehingga dapat merangsang pildran, perasaan, perhatian, dan minat
serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar
mengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang
diharapkan (Sadiman, dkk., 2002:6)
5. Alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi,
yang terdiri antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video
recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer
(Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4)
B.Jenis-Jenis Media
1. Media Visual
Media visual adalah media yang mengandalkan indra penglihatan.
Biasanya memanfaatkan alat proyeksi atau proyektor sebagai perantara.
Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk visual.
Jenis media visual dibedakan menjadi dua yaitu media visual diam dan
media visual gerak. Keduanya bisa dikombinasikan atau digunakan salah
satunya.
Selain itu, fungsi media visual juga berguna untuk menarik perhatian,
memperjelas materi yang disajikan, menggambarkan fakta yang mungkin
dapat dengan mudah dicerna dan diingat dalam bentuk visual.
2. Media Audio
3
Media audio dapat digunakan untuk menyalurkan pesan audio dari
sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra
pendengaran.Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat
menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-kata) maupun non
verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi).Contoh media audio antara lain
radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dan lain-lain.
3. Media Audio
Visual Media audio visual dapat menampilkan suara dan gambar. Jenis
media ini lebih menarik dibanding visual saja atau audio saja. Kombinasi
untuk merangsang indra pendengaran dan penglihatan. Adapun media
audio visual dibedakan menjadi dua jenis, yaitu media audio visual diam
dan gerak.Salah satu contoh dari media audio visual diam ialah TV diam,
buku bersuara, dan halaman bersuara. Sementara untuk contoh media
audio visual gerakialah film, tv, gambar dan suara.
C.Fungsi Media
1. Fungsi media adalah untuk sumber informasi dan pengetahuan.
2. Fungsi media adalah mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan
kemampuan indra manusia.
3. Fungsi media adalah sarana untuk mengekspresikan pendapat, ide, dan
gagasan dengan lebih gamblang.
4. Fungsi media adalah untuk hiburan, relaksasi, dan pengalihan perhatian
dari ketegangan sosial yang dialami seseorang.
5. Fungsi media adalah sarana pendidikan yang memudahkan segala metode
pembelajaran.
6. Fungsi media adalah pengawasan dan kontrol sosial tertentu.
7. Fungsi media adalah mencari perhatian khalayak.
8. Fungsi media adalah memengaruhi khalayak.
9. Fungsi media adalah menunjukkan eksistensi.
10. Fungsi media adalah tempat menyampaikan pesan tertentu.
4
(1) Alat bantu mengajar
(2) Alat peraga dalam mengajar
(3) Sumber belajar. Di sisi lain media juga ada yang wujudnya konkret seperti
kebendaan (papan tulis, buku, dan lain-lain) dan bersifat abstrak, seperti
suara guru, muatan isi, dan lain-lain.
5
menyimpang dari yang telah diprogramkan dan dapat diulang secara
utuh kembali. Hal ini akan berbeda bila pesan-pesan materi
pembelajaran tersebut disampaikan melalui metode ceramah.
2. Membantu para Pebelajar
Dengan menggunakan berbagai media pembelajaran yang dipilih secara
tepat dan berdaya guna dapat membantu pebelajar dalam hal berikut:
a. Lebih meningkatkan daya kepahaman terhadap materi pembelajaran.
b. Dapat lebih mempercepat daya cerna pebelajar terhadap materi yang
disajikan.
c. Merangsang cara berpikir pebelajar.\
d. Membangkitkan daya kognitif, afektif, dan psikomotor mereka yang
mendalam akan pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan.
e. Membantu kuatnya daya ingatan pebelajar, karena sifat media
pembelajaran mempunyai daya stimulus yang lebih kuat.
f. Membantu pebelajar memahami secara integral materi pembelajaran
yang disajikan, sehingga pemahaman terhadap pokok bahasan yang
disajikan secara utuh dan bermakna.
g. Membantu memperjelas pengalaman langsung yang pernah dialami
mereka dalam kehidupan.
h. Dapat membantu merangsang kegiatan kejiwaan pebelajar untuk
memahami materi pembelajaran. Aspek-aspek kejiwaan seperti
pengamatan, tanggapan, daya ingatan, emosi, berpikir, fantasi,
intelegensi dan sebagainya dapat dibangunkan oleh media
pembelajaran yang tepat dalam memilihnya.
3. Memperbaiki Pembelajaran (Proses Belajar Mengajar)
Penggunaan berbagai media pembelajaran yang dipilih secara tepat dan
berdaya guna dapat membantu dalam memperbaiki pembelajaran, antara
lain sebagai berikut:
6
membantu dalam mempertinggi hasil yang akan dicapai, media yang
digunakan lebih ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.
b. Penggunaan media yang satu ternyata belum dapat memuaskan guru
dalam pembelajaran, maka pada pembelajaran berikutnya guru dapat
menggunakan media yang lain, agar dapat mencapai hasil yang
maksimal.
7
yang disajikan kepadanya lebih cepat diserapnya bila penyajian
dilakukan secara lisan. Ucapan guru yang jelas dan terang dengan
intonasi yang tepat akan segera diserapnya dan materi tersebut akan
menjadi bagian dari dirinya.
c. Tipe siswa yang kinestetik
Taktil berarti rabaan atau sentuhan. Murid yang bertipe taktil adalah
siswa yang mengandalkan penyerapan hasil pembelajaran melalui alat
peraba, yaitu tangan dan kulit atau bagian luar tubuh. Melalui alat
rabanya ini ia sangat cekatan mempraktikkan hasil pembelajaran yang
diterimanya. Misalnya bila ia disuruh mengatur ruang ibadah
(membentangkan tikar shalat), menentukan buah-buahan yang busuk,
rusak walaupun ia tak melihatnya secara baik. Tapi dengan sentuhan
tangannya ia segera akan mengetahui benda yang dirabanya.
8
f. Tipe siswa yang gustative
2.2. Teknologi
A. Sejarah Teknologi
B Pengertian Teknologi
9
Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak,
telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi
dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala
global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai.
Pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung
sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.
10
Kepada orang lain tersebut merupakan pesan atau informasi. Jadi, pesan
atau informasi menuntut adanya kehadiran pihak lain. Kata komunikasi
berasal dari Latin communicare yang bermakna berbagi atau menyampaikan
berita, pesan, informasi, dan perasaan kepada orang lain.
2.3. Teknologi
A Pengertian Teknologi
11
proses belajar yang diartikan sebagai cara bagaimana para pembelajar itu
memiliki dan mengakses isi pelajaran itu sendiri. (Tilaar, 2002: 128).
Keaktifan peserta didik tidak hanya dituntut secara fisik saja, tetapi juga
dari segi kejiwaan. Apabila hanya fisik peserta didik saja yang aktif, tetapi
pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan
pembelajaran tidak tercapai. Ini sama halnya dengan peserta didik tidak
belajar, karena peserta didik tidak merasakan perubahan di dalam dirinya
(Fathurrohman dan Sutikno, 2007: 9).
12
Jadi, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumberbelajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu
dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik.
Dalam hal ini guru berlaku sebagai fasilitator dan tidak menunjukkan
kekuasaan yang membuat peserta didik menjadi tertekan. Sebagai organisator,
guru harus pandai mengelola pembelajaran, membagi peran-peran yang tepat
buat siswa-nya dalam upaya pencapaian pembelajaran. Dengan demikian
aspek yang terlibat pada diri siswa bukan sekedar fisik tetapi juga mental.
Terlebih kalau guru memperhatikan betul prinsip-prinsip optimalisasi otak
manusia dalam kegiatan pembelajaran, yakni optimalisasi otak kanan dan
otak kiri secara seimbang.
13
Bahkan teknologi pendidikan adalah penerapan pengetahuan ilmiah dalam
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan
efisien, yang tidak hanya sebatas alat dan barang atau perangkat keras
(hadware) tetapi juga software, dan brainware
Pada saat ini sekolah negeri maupun sekolah swasta mulai berusaha untuk
mengatur ulang sistem pendidikan mereka. Banyak program sekolah yang
ditawarkan pada masyarakat baik itu jurusan maupun status sekolah yaitu
SSN, unggul, model, internasional, akselerasi dan sarana prasarananya. Yang
jelas perubahan sekolah untuk menghadapi dunia global harus disiapkan dari
unsur SDM yang berkualitas sehingga mampu berfikir menciptakan desain
pendidikan, punya kiat manajemen yang baik dan tidak gagap terhadap
pendidikan.
14
proses belajar dan peningkatan kinerja melalui perancangan, dan pengelolaan
sumber teknologi secara baik.
2.3 Pembelejaran
A. Tujuan Pembelajaran
15
Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, yaitu apa yang
diharapkan dari peserta didik sebagai hasil dari belajar. Menurut Daryanto
(2005: 58) tujuan pembelajaran adalah tujuan yang menggambarkan
pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki siswa
sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah
laku yang dapat diamati dan diukur. Suryosubroto (1997: 23) menegaskan
bahwa tujuan pembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja yang
harus dikuasai oleh siswa sesudah ia melewati kegiatan pembelajaran yang
bersangkutan dengan berhasil.
Tujuan pembelajaran tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). RPP merupakan komponen penting dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang pembangannya harus dilakukan secara professional.
Menurut E. Mulyasa (2010. 222) berikut ini adalah cara pengembangan RPP
dalam garis besarnya.
1) Mengisi kolom identitas
2) Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan
3) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indikator
yang akan digunakan terdapat dalam silabus yang telah disusun.
4) Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta indikator yang telah ditentukan.
5) Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok/pembelajaran
yang terdapat dalam silabus.
6) Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan.
7) Menentukan langkah-langkah pembelajaran
8) Menentukan sumber belajar yang akan digunakan
9) Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, dan teknik
penskoran.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perumusan tujuan
pembelajaran harus berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi standar,
serta indikator yang telah ditentukan.
16
A. Hubungan Media dengan Teknologi
Dalam penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa media termasuk dalam
ruang lingkup teknologi pengajaran. Karena teknologi pengajaran merupakan
17
himpunan dari proses terintegrasi yang didalamnya terlibat manusia,
prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi serta pengelolaan cara-cara
pemecahan masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi belajar yang
memiliki tujuan dan disengaja.Peran media disini adalah sebagai solusi
pemecahan masalah pendidikan.
18
digunakan di dalam kelas. Perubahan ini sangat esensial, karena sebagai
penuntun dalam proses pembelajaran, pendidik (guru) berhak menguji
media dan teknologi dalam konteks belajar dan itu berdampak pada hasil
belajar siswa.
Mengkomunikasikan hasil-hasil secara efektif. Merekam berbagai
macam tampilan. Mencerminkan aktivitas dan belajar pelajar.
Menekankan pada hasil, sasaran dan prioritas pelajar.
Mendemonstrasikan kreativitas dan personaliti pelajar. Portofolio dapat
berisikan ilustrasi buku seperti; Penulisan dokumen seperti, puisi-puisi,
kisah-kisah, atau makalah penelitian, media presentasi, seperti esai-esai
foto, audio rekaman dari debat-debat.
19
4. TIK juga berfungsi memperkecil kesenjangan penguasaan teknologi
mutakhir, khususnya pada dunia pendidikan. Pelaksanaan pendidikan
berbasis TIK paling tidak menaruh dua keuntungan. Pertama, sebagai
motivasi bagi pelaksana pendidikan termasuk guru untuk lebih apresiatif
dan berinovatif. Kedua, memberikan kesempatan luas pada pendidik dan
peserta didik dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada untuk
memperoleh sumber informasi yang tidak terbatas. Kemunculan
teknologi informasi dan komunikasi dengan berbagai program yang
ditawarkannya telah mengubah jutaan manusia didunia ini. Ada berbagai
manfaat dan aspek positif yang diperoleh dari beranekaragamnya aplikasi
yang ditawarkan TIK. Banyak hal yang sebelumnya tidak terbayangkan,
kini hadir dan memperkaya warna kehidupan.
Bahkan, kehidupan manusia sekarang ini maju sangat pesat karena
pengaruh teknologi informasi dan komuniaksi. Namun, banyak juga yang
merasa gelisah karena berbagai dampak negatif dari teknologi Harus
jujur diakui bahwa teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya
menawarkan aspek positif tetapi juga membawa aspek negatif. Dari
aspek moralitas, misalnya, TIK telah menjadi media persebarluasan
berbagai perilaku yang melanggar norma agama dan sosial. Jika
dimanfaatkan secara bijak, sebenarnya teknologi informasi dan
komunikasi memberikan banyak manfaat.
C. Peran Teknologi dalam Pemebelajaran
Pada saat ini sekolah negeri maupun sekolah swasta mulai berusaha untuk
mengatur ulang sistem pendidikan mereka. Banyak program sekolah yang
ditawarkan pada masyarakat baik itu jurusan maupun status sekolah yaitu
SSN, unggul, model, internasional, akselerasi dan sarana prasarananya.
Pada saat ini sekolah negeri maupun sekolah swasta mulai berusaha untuk
mengatur ulang sistem pendidikan mereka. Banyak program sekolah yang
ditawarkan pada masyarakat baik itu jurusan maupun status sekolah yaitu
SSN, unggul, model, internasional, akselerasi dan sarana prasarananya.
20
objek dan teknologi pendidikan adalah subyeknya. Keberadaan teknologi
harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, karena teknologi lahir dan
dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh
manusia.
21
hanya menikmati penelusuran, melainkan bisa belajar dan memahami
serta tahu apa yang dipelajarinya.Teknolog pendidikan sangat perperan
pada revolusi pendidikan yang terjadi , terutama dalam revolusi
pendidikan abad-21 dan khususnya dalam revolusi keempat yang
dinamakan dengan pendidikan 4.0 (four poin zero).
Pada tahap ini fungi guru bukan sebagai sentral dalam proses
pembelajaran, namun berubah menjadi students-centered dimana guru
hanya menjadi fasilitator bagi penyediaan kebutuhan belajar peserta
didik dalam upaya menyiapkan sumber dan media pembelajaran.
22