Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Siswa memiliki berbagai keunikan dan keberagaman dalam menangkap

informasi atau materi pelajaran yang diberikan oleh guru di dalam kegiatan

pembelajaran. Ada tiga tipe bentuk penerimaan oleh siswa dalam kaitannya

dengan penerimaan informasi atau materi yang diberikan guru.[ CITATION Mai16 \l

1033 ]

Pertama, auditif, yaitu siswa yang senang mendengarkan penjelasan dari

guru. Untuk tipe ini tanpa menggunakan media pembelajaran pun siswa tersebut

dapat menangkap informasi atau materi pelajaran yang disampaikan guru.

Kedua, visual, siswa lebih senang melihat ketimbang mendengarkan.

Untuk tipe ini, siswa akan berakibat kurang optimal menyerap informasi atau

materi pelajaran bila guru hanya menggunakan verbal simbol atau ceramah.

Penggunaan media pembelajaran adalah solusi yang tepat untuk siswa tipe visual

ini. Karena dengan media pembelajaran, informasi yang disampaikan menjadi

lebih konkret.

Ketiga, kinestetik, yaitu siswa yang senangnya melakukan (learning by

doing). Untuk tipe ini penggunaan media pembelajaran dapat membantu

keterserapan materi pelajaran yang diberikan guru, terutama berkenaan dengan

demonstrasi yang difasilitasi oleh penggunaan media pembelajaran.

1
Jadi, bila guru telah melakukan kegiatan pembelajaran hanya menggunakan

verbal symbol atau one way communication, ini belumlah optimal dalam

mencapai kompetensi yang diharapkan. Hasil penelitian BAVA di Amerika

Serikat menegaskan bahwa bila seorang guru atau tenaga pendidik yang mengajar

hanya menggunakan verbal symbol (ceramah murni), maka materi yang terserap

hanya 13 % dan itu pun tidak akan bertahan lama, sementara yang menggunakan

multimedia bisa mencapai 64 sampai 84 % dan bertahan lama. Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan media sangatlah besar pengaruhnya dalam

meningkatkan perhatian, motivasi, dan peningkatan kualitas pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian media pembelajaran?

1.2.2 Apa saja klasifikasi media pembelajaran menurut para ahli?

1.3 Tujuan

1.3.1 untuk mengetahui pengertian media pembelajaran.

1.3.2. untuk mengetahui klasifikasi media pembelajaran menurut para ahli

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari

kata yang dari bahasa Latin medius, yang secara harfiah berarti “tengah”,

“perantara” atau”pengantar”. (Arsyad, 2002; Sadiman, dkk, 1990) Oleh karena

itu, media dapat diartikansebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke

penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan ( software) dan /atau

(hardware). Adapun menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002) bahwa media

jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian guru, teman

sebaya, buku teks lingkungan sekolah dan luar sekolah bagi seorang siswa

merupakan media. Ini sejalan dengan batasan yang disampaikan oleh Gagne

(1985), yang menyatakan bahwa media merupakan berbagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang pembelajaran.

Banyak batasan tentang media Association of Education and

Communication Technology (AECT) memberikan pengertian tentang media

3
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan

dan informasi. Dalam hal ini, tergantung pengertian sebagai medium (Gagne et al

1988) atau mediator, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak

utama dalam proses pembelajaran- siswa dan isi pelajaran. Sebagai mediator,

dapat pula mencerminkan suatu pengertian bahwa dalam setiap sistem

pengajaran mulai dari guru sampai kepada peralatan yang paling canggih dapat

disebut sebagai media. Henich et al. (1993) sejalan dengan batasan ini.

Seringkali media komunikasi digunakan sebagai media pendidikan. Seperti

yang dikemukakan oleh Hamalik(1994) bahwa dengan penggunaan alat bantu

berupa media komunikasiakan dapat berjalan dengan lancer dan dengan hasil

yang maksimal. Batasan media seperti ini juga dikemukakan oleh Reiser dan

Gagne (dalam criticos;1996; Gagne et al.,1988) yang secara implisit menyatakan

bahwa media adalah segala alat fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi

materi pengajaran. Jadi buku/ modul, tape recorder, camera video, televise, radio,

film, slide, foto, gambar dan computer merupakan media pembelajaran.

Menurut National Education Association- NEA (dalam Sadiman, dkk,

1990), media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun

audiovisual beserta peralatannya. (Arsyad, 2002; Sadiman, dkk, 1990).

Berdasarka batasan-batasan mengenai media diatas dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan

hardware yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari sumber

pembelajaran ke peserta didik( individu atau kelompok) yang dapat merangsang

4
pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik sehingga pembelajaran

menjadi efektif.

2.2 Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Para Ahli

Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi

pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam

dunia pendidikan (misalnya, teori atau konsep baru dan teknologi), media

pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam

berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya

sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha- usaha untuk melakukan untuk

melakukan klasifikasi atau pengelompokan media, yang mengarah kepada

pembuatan taksonomi media pendidikan atau pembelajaran.

Usaha- usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh

beberapa ahli diantaranya:

a. Klasifikasi menurut Rudy Bretz

Bertz mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu

suara, visual (berupa gambar, garis, dan symbol), dan gerak. Disamping itu

juga, Bretz membedakan antar media siar (telecommunication) dan media

rekam (recording). Dengan demikian media menurut taksonomi Bretz

dikelompokkan menjadi 8 kategori:

1. Media audio visual gerak; merupakan media paling lengkap karena

menggunakan kemampuan audio-visual dan gerak. Media audio visual

5
adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan

penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga

membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Singkatnya, media audio visual

bergerak adalah media yang dapat menampil unsur suara dan gambar

bergerak seperti film suara, televisi, VCD/DVD.

2. Media Audio Visual

Media yang penyampaianya melalui indera pendengar dan indera

penglihat agar siswa dapat memahaminya secara langsung.

kelebihannya dapat meningkatkan daya tarik peserta didik dan

kekurangannya lambat dan kurang praktis.

3. Media audio semi-gerak

adalah menampilkan suara dengan disertai gerakan titik secara linear

dan tidak dapat menampilkan gambar nyata secara utuh.

4. Media visual gerak memiliki kemampuan visual dan gerakan tanpa

disertai suara.

5. Media visua diam; memiliki kemampuan menyampaikan informas

secara visual tetapi tidak menampilkan suara maupun gerak.

6. Media semi-gerak

7. Media audio; media yang hanya memanipulasi kemampuan

mengeluarkan suara saja.

6
8. Media cetak; media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa

huruf-huruf dan simbol-simbol verbal tertentu saja.

Skema berikut contoh dari masing-masing jenis media ini dapat

dilihat pada gambar 2.1.

b. Klasifikasi menurut Duncan

Duncan mengklasifikasikan media menurut pemanfaatannya. Menurut

Duncan, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya,

namun semakin panjang juga umur penggunaannya dan semakin luas

lingkup sasarannya. Sebaliknya, semakin sederhana perangkat media yang

digunakan, biayanya akan semakin murah, pengadaannya akan lebih mudah,

sifat penggunaannya lebih khusus dan lingkup sasarannya lebih terbatas.

Skema hierarki ini terdapat pada gambar 2.2.

c. Klasifikasi menurut Briggs

Briggs mengklasifikasikan media lebih mengarah pada karakteristik

menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkannya dari media

sendiri, dalam arti ialah kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik

siswa, tugas pembelajaran dan bahannya. Briggs mengidentifikasi 13 macam

media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, yakni sebagai

berikut: objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak,

pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film

bingkai, film, televisi, dan gambar. Matriks ini dapat dilihat pada gambar

2.3.

7
d. Klasifikasi menurut Gagne

Gagne mengelompokkan media berdasarkan tingkatan hierarki belajar

yang dikembangkannya. Menurutnya ada 7 jenis kelompok media seperti:

yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar

diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ke tujuh kelompok

media ini kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi

menurut tingkatan hierarki belajar yang di kembangkannya, yaitu pelontar

stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi

kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih-ilmu, menilai

prestasi, dan pemberi umpan balik. Lihat gambar 2.4.

e. Klasifikasi menurut Edling

Dalam mengklasifikasikan media, Edling beranggapan bahwa siswa,

rangsangan belajar, dan tanggapan merupakan variabel kegiatan belajar

dengan media. Menurut Edling, media merupakan bagian dari enam unsur

rangsangan belajar, yaitu dua untuk pengalaman audio meliputi kodifikasi

subjektif visual dan kodifikasi objektif audio, dua untuk pengalaman visual

meliputi kodifikasi subjektif audio dan kodifikasi objektif visual, dan dua

pengalaman belajar 3 dimensi meliputi pengalaman langsung dengan orang

dan pengalaman langsung dengan benda-benda. Dipandang dari banyaknya

isyarat yang diperlukan, penglaman, subjektif, objektif dan langsung tersebut

merupakan suatu kotinum atau kesinambungan pengalam belajar (lihat

8
gambar 2.5.) yang dapat disejajarkandengan kerucut pengalamannya Edgar

Dale (Edgar Dale’s Cone of Experience).[ CITATION sad18 \l 1033 ]

GAMBAR 2.1 Klasifikasi Media menurut Rudy Bertz (1972)

9
GAMBAR 2.2. Klasifikasi Media Audiovisual dari C.J Duncan

10
GAMBAR 2.3. Klasifikasi Briggs (I. J Briggs, Handbook of Procedures for the

Design of Instruction. 1970)

11
GAMBAR 2.4. Taksonomi menurut fungsi Pembelajaran Beberapa Jenis Media dari Gagne
(R.M. Gagne, The Conditions of Learning, 1965)

12
GAMBAR 2.5. Klasifikasi menurut Kontinum Pembelajaran dari Edling( J.V Edling Media

technology and Learning proses, 1966).

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan:

1. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan

hardware yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari

sumber pembelajaran ke peserta didik (individu atau kelompok) yang dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik sehingga

pembelajaran menjadi efektif.

2. Dari beberapa pengelompokkan media yang dilakukan para ahli dapat

disimpulkan secara garis besar media pembelajaran dapat diklarifikasikan

atas:

a. Media grafis atau media visual ialah semua jenis media yang

penyampaian pesannya lewat symbol-simbol visual dan melibatkan

rangsangan indra penglihatan. Contohnya: 1. Gambar/ foto 2. Sketsa 3.

Diagram 4. Bagan/ chart 5. Grafik 6. Kartun 7. Poster 8. Peta dan

Globe 9. Papan Flanel 10. Papan Buletin (Bulletin Board)

b. Media Audio yaitu media dalam kelompok ini adalah berupa pesan

yang disampaikan atau dituangkan ke dalam symbol-simbol

audit( Verbal dan / non verbal) yang melibatkan indera pendengaran.

14
Contohnya: 1. Radio 2. Alat perekan pita magnetic 3. Piringan hitam 4.

Laboratorium Bahasa 5. MP3 6. Kaset 7. Compact Disk( CD ) 8.

Telepon. 9. Audio Digital 10. Phonograph

c. Media Proyeksi Diam adalah media yang memerlukan alat bantu

( missal,Proyektor) dalam penyajiannya. Adakalanya medi ini

disajikan hanya visual saja atau disertai rekaman audio. Contohnya: 1.

Film 2. Film Bingkai 3. Media Transparansi Overhead Tansparency

(OHT) 4. Sound 5. Mikrofis 6. Film Gelang 7. Film 8. Video

9.Televisi 10. Proyektor Tak Tembus Pandang( Opaque Projector).

d. Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik

digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : 1.

binatang, 2.spesimen,3 herbarium 4. Bebatuan 5. Pepohonan 6. Candi

7. Kebun Binatang 8.Mata Uang 9. Kebun Raya 10. Musium

15
Daftar Pustaka

Jalinus, N., & Ambiyar. (2016). Meddia & Sumber Pembelajaran. jakarata: Kencana.

Maimunah. (2016). Metode Penggunaan Media Pembelajara. Al- Afkar, 1-2.

sadiman, a., Rahardjo, haryono, a., & harjito. (2018). Media pendidikan . Depok: PT
RajaGrafindo.

16

Anda mungkin juga menyukai