Anda di halaman 1dari 7

JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

MEDIA PEMBELAJARAN PAI

Dosen Pengampu:

Moh. Solihin, M.Pd.I

Oleh :

Nurul Afifiyah Rofiq (D91216120)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2018
Abstrak
Jenis media pembelajaran cukup banyak, baik yang berupa fisik maupun non fisik, baik
yang ditinjau dari tampilan ataupun dari pemanfaatannya. Masing-masing media
pembelajaran juga memiliki karakteristik yang melekat pada setiap jenis media tersebut. Ada
media tradisional ada juga yang modern ada media proyeksi ada juga media non proyeksi,
ada media visual, media audio, media kenistetik, serta jenis lainnya.Setiap media
pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi.
Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang
dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh. Karakteristik media juga dapat dilihat menurut
kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan
mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan
pemilihan media.
Kata kunci: jenis, karakteristik, media pembelajaran
A. Pendahuluan
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai
peranan penting dalam proses pendidikan. Pemanfaatan media seharusnya merupakan
bagian yang harus mendapat perhatian fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Oleh karena itu fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran
agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar. Jenis media pembelajaran cukup banyak, baik yang berupa fisik maupun non
fisik, baik yang ditinjau dari tampilan ataupun dari pemanfaatannya. Masing-masing
media pembelajaran juga memiliki karakteristik yang melekat pada setiap jenis media
tersebut. Ada media tradisional ada juga yang modern ada media proyeksi ada juga
media non proyeksi, ada media visual, media audio, media kenistetik, serta jenis lainnya.
Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap jenis media pembelajaran mempunyai
karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat dilihat menurut kemampuan
media pembelajaran untuk membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran,
perabaan. Dari jenis dan karakteristik ini, untuk memilih suatu media pembelajaran yang
akan digunakan oleh seorang guru pada saat melakukan proses belajar mengajar, dapat
disesuaikan dengan suatu situasi tertentu. Pada makalah ini akan dijelaskan mengenai
jenis dan karakteristik media jika ditinjau dari tampilan dan ditinjau dari penggunaannya.
B. Karakteristik Media Pembelajaran
Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar
merupakan komponen dari sistem instrusional di samping pesan, orang, teknik dan
peralatan. Dari usaha penantaan yang timbul yaitu pengelompokan atau klasifikasi
menurut kesamaan atau karakteristiknya. Karakteristik media merupakan sifat khas yang
menjadi pembeda antara satu media dengan media lainnya.
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat
dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi
ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya.
Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan
rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik media
pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media.1
C. Jenis Media Ditinjau Dari Tampilan

1
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), hal 28.
Jika ditinjau dari tampilan, media diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yakni media
audio, media visual, dan media audio visual (Setyosari dan Sihkabuden, 2005). Ketiga
jenis media tersebut dipaparkan sebagai berikut.
1. Media Visual
Media Visual (Daryanto, 1993:27), artinya semua alat peraga yang digunakan
dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata. Media visual
(image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses
belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.
Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual
sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi
dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Dengan
demikian media visual dapat diartikan sebagai alat pembelajaran yang hanya bisa
dilihat untuk memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan akan isi materi
pelajaran. Beberapa media yang termasuk media visual adalah:2
a. Gambar/Foto
b. Sketsa
c. Diagram
d. Bagan/Chart
e. Grafik
f. Kartun
g. Poster
h. Peta dan Globe
Secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri dari
garis, bentuk, warna, dan tekstur. Dengan adanya unsur tersebut, maka media visual
akan memberikan kesan penekanan, juga membangun kemenarikan dan keterpaduan,
bahkan dapat mempertinggi realisme dan menciptakan respon emosional diperlukan
warna. Sementara, tekstur digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan halus, juga
untuk menambah penekanan sebagaimana halnya warna.
2. Media Audio
Media audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera
pendengaran saja. Media audio berfungsi merekam dan memancarkan suara manusia,

2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), hal 27.
binatang, dll dan untuk tujuan interview. Media audio digunakan dalam
pengembangan keterampilan-keterampilan mendengarkan untuk pesan-pesan lisan
atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif
berupa kata-kata, musik, dan efek suara (sound effect). Media audio memiliki jenis
dan bentuk yang bervariasi, di antaranya adalah radio, piringan hitam, pita kaset
suara, compact disc (CD).
Pesan-pesan dapat juga dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan
mendengarkan dari si penerima pesan. Penerima pesan harus mampu mengarahkan
dan mendukung konsentrasinya pada suatu rangkaian informasi yang didengarnya.
Dan seringkali kita berpikir lebih cepat dari pada membaca dan menulis dan
menggunakan. Seorang pendengar yang baik perlu mengembangkan keterampilan
untuk mengorganisasikan dan menyimpan informasi, sehingga pesan atau informasi
disimpan di dalam ingakatan jangka panjang (long term memory) bertahan lama. Hal
itu akan terjadi jika: pengirim pesan (komunikator) menyampaikan pesan dengan
jelas dan logis, maka penerima pesan (komunikan) akan memahami pesan yang
disampaikan oleh komunikator dengan baik.
3. Media Audio Visual
Media ini dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara
bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media audio-visual
terbagi dua macam, yakni:
a. Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu
satu sumber seperti video kaset.
b. Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal-dari
cumber yang berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya berasal
dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
Media video dapat diklasifikasikan sebagai media audio-visual. Walau bentuk
fisiknya berbeda, media ini memiliki kesamaan dengan film, yakni sama-sama
mampu menayangkan gambar bergerak. Media video telah banyak digunakan untuk
berbagai keperluan mulai dari hiburan, sampai bidang pendidikan dan pembelajaran.
Media ini dapat mengungkapkan objek dan peristiwa seperti keadaan yang
sesungguhnya. Perencanaan yang baik dalann menggunakan media video akan
membuat proses komunikasi (pembelajaran) menjadi lebih efektif.
D. Jenis Media Ditinjau dari Pemanfaatan
Klasifikasi media berdasarkan penggunaannya dapat dilihat dari sasaran penggunanya
dan cara penggunaannya. Berikut ini dipaparkan klasifikasi media berdasarkan
penggunaannya dilihat dari kedua sudut pandang tersebut.
1. Klasifikasi Media Pembelajaran Dilihat dari Sasaran Penggunanya
Berdasarkan sasaran yang menggunakannya, media dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
a. Media pendidikan/pembelajaran yang penggunaannya secara individual. Contoh
media pembelajaran yang penggunaannya secara individual adalah modul
pembelajaran, buku pengajaran terprogram, mesin pengajaran, pembelajaran
mandiri berbasis komputer, dan lain-lain.
b. Media pendidikan/pembelajaran yang penggunaannya secara kelompok (baik
kelompok kecil maupun kelompok besar). Media yang penggunaannya secara
kelompok kecil maupun besar, misalnya slide bersuara, cassette tape recorder,
video, dan lain sebagainya.
c. Media pendidikan/pembelajaran yang penggunaannya secara massal. Misalnya
televisi dan radio.
2. Klasifikasi Media Pembelajaran Dilihat dari Cara Penggunaannya
Berdasarkan cara penggunaannya media pembelajaran dibedakan menjadi dua, yakni
media pembelajaran yang penggunaannya secara tradisional atau konvensional
(sederhana) dan modern atau kompleks. Kedua jenis media ini dijelaskan sebagai
berikut.
a. Media yang penggunaannya secara konvensional, dimana setiap guru secara
individual memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Media ini
meliputi semua media pembelajaran dan sumber belajar yang bisa digunakan oleh
guru dalam mengajar di kelas, laboratorium, atau di luar kelas, baik dalam
kelompok kecil maupun kelompok besar (Setyosari dan Sihkabuden, 2005).
Contoh: sketsa rantai makanan yang digambar guru di papan tulis, peta Indonesia
yang digunakan oleh guru untuk menjelaskan letak propinsipropinsi di Indonesia.
b. Media yang penggunaannya secara modern, meliputi ruang kelas otomatis, sistem
proyeksi berganda, dan sistem interkomunikasi.
1) Ruang kelas otomatis ruang kelas otomatis yaitu ruang kelas yang fungsinya
dapat diubah-ubah secara otomatis. Perubahan ini misalnya perubahan dari
kelas besar untuk ceramah menjadi kelas kecil untuk diskusi, untuk ruangan
proyeksi, untuk laboratorium, dan lain sebagainya. Perubahan fungsi kelas
dilakukan sesuai dengan tujuan pengajaran dan keperluan pebelajar waktu itu.
2) Sistem proyeksi berganda (Multiprojection system). Suatu sistem ruang
proyeksi melengkapi ruang kelas otomatis. Sistem ini diciptakan untuk
memungkinkan proyeksi bahan-bahan pembelajaran melalui berbagai
proyektor secara terkoordinasi. Saat ini sudah banyak ruang-ruang kelas, ruang
kuliah, ruang rapat, dan ruang seminar yang dilengkapi dengan sistem proyeksi
berganda.
3) Sistem interkomunikasi Sistem ini dibuat dalam rangka pengajaran secara
massal, dimana program pembelajaran disiarkan melalui televisi. Sistem ini
digunakan untuk beberapa kelas dalam suatu lembaga pendidikan atau untuk
beberapa lembaga pendidikan. Pemeliharaan interaksi dan partisipasi pebelajar
dilakukan dengan penyediaan media interkomunikasi.
E. Kesimpulan
Jenis media pembelajaran cukup banyak, baik yang berupa fisik maupun non
fisik, baik yang ditinjau dari tampilan ataupun dari pemanfaatannya. Masing-masing
media pembelajaran juga memiliki karakteristik yang melekat pada setiap jenis media
tersebut.
Karakteristik media merupakan sifat khas yang menjadi pembeda antara satu
media dengan media lainnya.Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik
tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi.
Media jika ditinjau dari tampilan, diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yakni
media audio, media visual, dan media audio visual. Sedangkan berdasarkan cara
penggunaannya media pembelajaran dibedakan menjadi dua, yakni media
pembelajaran yang penggunaannya secara tradisional atau konvensional (sederhana)
dan modern atau kompleks.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sadiman, Arief S. (2012). Media Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai