Anda di halaman 1dari 26

NAMA : DIANA MANDA SARI

NIM : 19591048

KELAS : PGMI 6B

MATA KULIAH : PERENCANAAN PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU : SITI ZULAIHA M.Pd

“PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN”

A. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media merupakan bentuk jamak dari ‘Medium’, yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran.

Schramm mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan


yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Secara khusus, kata tersebut dapat
diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber
kepada penerima.

Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sehingga guru, buku teks dan lingkungan
sekolah marupakan media.

Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang
bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri
dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar,
grafik, televisi dan computer.
Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

B. Fungsi Media Pembelajaran

Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media
adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar.
Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di bawah ini.

1. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran

Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media
pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya.
Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa
bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal
ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.

Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya
tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan
bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang
cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan
proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.

2. Media pembelajaran sebagai sumber belajar

Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar
peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori,
yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan.
Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam
memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya
wawasan peserta didik.
Menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media pembelajaran khususnya media
visual memiliki empat fungsi yaitu:

a. Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.

b. Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.

c. Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat


informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.

d. Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat
menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal.

Kehadiran media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai pengirim


informasi dan penerima informasi harus komunikatif, khususnya untuk obyek secara
visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khusunya konsep yang berkaitan
dengan alam semesta lebih banyak menonjol visualnya, sehingga apabila seseorang hanya
mengetahui kata yang mewakili suatu obyek, tetapi tidak mengetahui obyeknya disebut
verbalisme. Masing-masing media mempunyai keistimewaan menurut karakteristik siswa.
Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa akan lebih membantu keberhasilan
pengajar dalam pembelajaran. Secara rinci fungsi media memungkinkan siswa menyaksikan
obyek yang ada tetapi sulit untuk dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan gambar,
potret, slide, dan sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh gambaran yang nyata.

Menurut Gerlach dan Ely, ciri media pendidikan yang layak digunakan dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Fiksatif (fixative property)

Media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan,


dan merekonstruksi suatu peristiwa/objek.
2. Manipulatif (manipulatif property)

Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu
dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.

3. Distributif (distributive property)

Memungkinkan berbagai objek ditransportasikan melalui suatu tampilan yang terintegrasi


dan secara bersamaan objek dapat menggambarkan kondisi yang sama pada siswa dengan
stimulus pengalaman yang relatif sama tentang kejadian itu.

Dari penjelasan diatas, disimpulkan bahwa fungsi dari media pembelajaran yaitu
media yang mampu menampilkan serangkaian peristiwa secara nyata terjadi dalam waktu
lama dan dapat disajikan dalam waktu singkat dan suatu peristiwa yang digambarkan harus
mampu mentransfer keadaan sebenarnya, sehingga tidak menimbulkan adanya verbalisme.

Proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik jika siswa berinteraksi dengan
semua alat inderanya. Guru berupaya menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat
diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk
menerima dan mengolah informasi, semakin besar pula kemungkinan informasi tersebut
dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan siswa. Siswa diharapkan akan dapat
menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan.

Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena seperti
yang dikemukakan oleh Edgar Dale (dalam Sadiman, dkk,2003:7-8) dalam klasifikasi
pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak, dimana
partisipasi, observasi, dan pengalaman langsung memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap pengalaman belajar yang diterima siswa.

Penyampaian suatu konsep pada siswa akan tersampaikan dengan baik jika konsep
tersebut mengharuskan siswa terlibat langsung didalamnya bila dibandingkan dengan konsep
yang hanya melibatkan siswa untuk mengamati saja.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dengan penggunaan media pembelajaran
diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret kepada siswa, dan
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sebagai contoh yaitu media
pembelajaran komputer interaktif.

C. Jenis-jenis Media Pembelajaran

1) Media Visual

a. Pengertian Media Visual

Media visual yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima
pesan. Pengertian media menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut :

 AECT : media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi.

 Gagne : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang untuk belajar.

Media visual adalah penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif
yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga penerima
pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.

b. Macam-Macam Media Visual

1. Media yang tidak diproyeksikan

Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan
ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media
realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk
mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem,
dan organ tanaman.
2. Media proyeksi

Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab
tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa
(tanpa harus membelakangi siswa) Perangkat media transparansi meliputi perangkat
lunak (Overhead transparancy/ OHT) dan perangkat keras (Overhead projector /
OHP).

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Visual

Kelebihan media visual:

 Repeatable, dapat dibaca berkali-kali denga menyimpannya atau mengelipingnya.

 Analisa lebih tajam,dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan
analisa yang lebih mendalam dan dapt membuat orang berfikir lebih spesifik tentang
isi tulisan.

Kekurangan media visual:

 Lambat, dan kurang praktis

 Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar.

2) Media Audio

a. Pengertian Media Audio

Media Audio Menurut sadiman (2005:49) adalah media untuk menyampaikan


pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang lambang auditif, baik verbal ( ke
dalam kata - kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Media Audio adalah suatu alat
media yang isi pesannya hanya dapat diterima melalui indera pendengaran saja. Media
Audio juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan indra pendengar,
dimana pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang, baik verbal
(kedalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal (musik, instrumen, dsb)
b. Macam - Macam Media Audio

1. Radio

Radio adalah teknologi yang digunakan6r untuk pengiriman sinyal dengan


cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang
ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa
yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut
(seperti molekul udara)

2. Tape Recorder

Tape cassette yaitu alat perekam suara menggunakan format pita kaset
berukuran 2 inch yang dapat merekam dengan durasi hingga 1 jam di setiap sisinya.
Kualitasnya cukup baik, namun kerap kali terjadi penurunan kualitas suara yang
dihasilkan ketika pita kaset mengalami gangguan, kotor atau rusak sebagai media
penyimpannya.

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio

Kelebihan Media Audio:

 Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan


daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.

 Dapat memusatkan perhatian siswa seperti, sastra, menggambar musik dan bahasa.

Kekurangan Media Audio:

 Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi.

 Media audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah
abstrak.
3) Media Audio Visual

a. Pengertian Media Audio Visual

Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis
media auditif (mendengar) dan visual (melihat) Media Audiovisual merupakan sebuah
alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi
belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan
pengetahuan, sikap, dan ide.

b. Macam - Macam Media Audio Visual

1. Media Audio Visual Gerak

Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai
dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena
meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar
yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video
tape, dan film bergerak.

 Film

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana


frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga
pada layar terlihat gambar itu hidup. Kemampuan film melukiskan gambar hidup
dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya
digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka
dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep
yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu,
dan mempengaruhi sikap.
2. Media Audio Visual Diam

Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan berbagai jenis suara dan
gambar diam, seperti:

 Film bingkai suara (sound slides)

Film bingkai adalah suatu film transparan (transparant) berukuran 35 mm,


yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dari kraton atau
plastik. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga
satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu program film bingkai suara (sound
slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit. Jumlah gambar (frame) dalam satu
program pun bervariasi, ada yang hanya sepuluh buah, tetapi ada juga yang
sampai 160 buah atau lebih.

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio visual

Media audio visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Ada


dua jenis media audio visual disini yaitu audio visual gerak dan audio visual diam.

Kelebihan media audio visual gerak:

 Film

Kelebihan film sebagai media audio visual gerak.

1. Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu


keterampilan tangan dan sebagainya.

2. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.

Kekurangan - kekurangan film sebagai berikut:

1. Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan


sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi
audien.

2. Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
Kelebihan dan kekurangan media audio visual diam:

 Film Bingkai

Kelebihan film bingkai sebagai media pembelajaran adalah:

1. Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak

2. Perhatian anak-anak dapat dipussatkan pada satu butir tertentu

Kekurangan film bingkai sebagai media pembelajaran:

a. Film bingkai terlepas-lepas,dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus


kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-
film itu tidak hilang atau tercecer.

b. Meskipun biaya produksinya tidak terlihat mahal, film bingkai masih memerlukan
biaya lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik, yang tidak
diproyeksikan.

4) Media objek / Media Tiga Dimensi

a. Pengertian Media Tiga Dimensi

Pengertian dari media tiga dimensi yaitu media yang dapat dinikmati dengan
indra penglihatan, mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi sehingga media tersebut
mempunyai volume (berbentuk isi) Sedangkan pemanfaatan media tersebut tidak perlu
menggunakan proyektor tetapi langsung dapat dilihat.

b. Macam-macam Media Visual Tiga Dimensi

1. Objek / Benda Asli

Objek/benda asli yaitu benda yang sebenarnya, sebagaimana adanya, tanpa


perubahan, kecuali hanya dipindahkan dari tempat aslinya.Karena benda yang
sebenarnya dapat dijadikan media pembelajaran. Oleh karena itu, benda-benda nyata
dapat memegang peranan penting dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran.
Menggunakan benda-benda nyata atau makhluk hidup dalam pembelajaran
sering kali paling baik dalam menampilkan benda- benda nyata tentang ukuran, suara,
gerak-gerik, permukaan, bobot badan, bau serta manfaatnya.

2. Model

Model dalam media pembelajaran adalah benda tiruan hampir menyerupai


benda aslinya. Semakin dekat pengalaman belajar menyerupai kondisi dimana siswa
akan menggunakan atau memeragakan pelajaran yang mereka dapat, semakin efektif
dan permanen pembelajaran tersebut.

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Tiga Dimensi

Kelebihan Media Objek / MediaTiga Dimensi:

Menurut Moedjiono kelebihan dari media tiga dimensi:

1. Memberikan pengalaman secara langsung

2. Penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme

Kelemahan media tiga dimensi yaitu:

1. Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah

2. Penyimpanannya n ruang yang besar dan perawatan yang rumit

5) Media Penyaji

a. Pengertian Media Penyaji

Media penyaji adalah media yang mampu menyajikan informasi terdiri dari:
grafis, bahan cetak, dan gambar diam, media proyeksi diam, media audio, audio dan
visual diam, gambar hidup, televisi dan multimedia.
b. Macam - Macam Media penyaji

Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita
mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi:

1. Kelompok Pertama: Media Grafis

Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis
biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan
mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.

2. Kelompok Kedua : Media Proyeksi Diam

Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media
yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki
sedikit unsur gerakan.

6) Media Interaktif

a. Pengertian Media Interaktif

Menurut Seels dan Glasgow dalam Arsyad (2006:36) mengemukakan bahwa


media interaktif merupakan sistem media penyampaian yang menyajikan materi video
rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton (mahasiswa) yang tidak hanya
mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif dan
respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media Interaktif adalah alat
perantara yang dirancang dengan pemanfaatan komputer menggunakan unsur seperti
suara (audio), gambar ( visual) dan teks untuk menyampaikan suatu pesan. Karakteristik
terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan media
atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti
pembelajaran.
b. Macam - Macam Media Interaktif

Berdasarkan interaksi pembelajarannya, PBK dapat dibuat dalam berbagai bentuk


(format) atau model. Bower & Hilgard membagi dalam tiga model yaitu: tutorial, drill-
practice procedure, mensimulasikan masalah-masalah yang aktual dan eksperimen tanpa
menggunakan alat dan bahan. Copper membagi dalam tiga model yaitu: presentasi kelas,
demonstrasi, dan simulasi (Erik, 2009: 18).

Heinich dkk (1986) dalam Munir (2010) mengemukakan bentuk interaksi


pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam merancang suatu media interaktif. Bentuk-
bentuk interaksi tersebut antara lain berupa: a) tutorial; b) praktik dan latihan (drill and
practice).

1. Tutorial

Model tutorial adalah program yang didesain untuk berperan sebagai tutor
bagi siswa. Artinya bahwa model ini disajikan dalam format dialog dengan siswa.
Model tutorial berisi konsep, penjelasan, rumus-rumus, prinsip, bagan, tabel, definisi,
istilah dan latihan. Model ini, selain menyajikan informasi isi bahan pelajaran,
bertanya kepada siswa: a) apakah akan melanjutkan kegiatan belajar berdasarkan
pemahaman dan penguasaan siswa?

2. Praktik dan Latihan (Drill and Practise)

Drill andpractice pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran


yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui
penyediaan latihan-latihan soal yang bertujuan untuk menguji kemampuan
penampilan siswa melalui kecepatan menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan
(Erik, 2009: 18).
c. Kelebihan dan Kelemahan Media Interaktif

Kelebihan media interaktif:

Heinich dkk (Munir, 2009: 109-113) mengemukakan sejumlah kelebihan dan


juga kelemahan komputer dalam pembelajaran. Beberapa kelebihan komputer dalam
pembelajaran tersebut, antara lain:

1. Siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami


pengetahuan dan informasi.

2. Siswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya.

Kelemahan media interaktif:

1. Program komputer memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak dengan


spesifikasi yang sesuai (compatability), sehingga terhindar incompability antara
hardware dan software.

2. Mendisain/merancang dan memproduksi program komputer untuk pembelajaran


(Computer-Assisted Instruction )tidak mudah, melainkan memerlukan kegiatan
intensif yang memerlukan banyak waktu dan keahlian khusus.

D. Pertimbangan Memilih Media

Media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu,
penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan dengan beberapa alasan diantaranya :

1. Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu sendiri, antara
lain:

a. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan pembelajaran
dengan baik.

c. Metode pengajaran akan bervariasi.


d. Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain.

2. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa.

Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana
menuju berfikir yang kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak
dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Itulah beberapa alasan
mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi keberhasilan dalam proses belajar
mengajar.

Menurut Arif Sadiman, terdapat beberapa alasan seseorang memilih media


pembelajaran, yaitu :

1. Demonstration.

Media dapat digunakan untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan,
cara mengoperasikan dll. Media berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran.

2. Familiarity.

Karena sudah terbiasa menggunkaan media tersebut dan merasa sudah menguasai.

3. Clarity.

Ingin memberikan gambaran/penjelasan yang lebih konkret.

4. Active Learning.

Guru dapat membuat siswa berperan aktif baik secara fisik, mental, emosional.

Jadi, sebagai pengguna, seorang guru harus dapat memilih media yang tepat dengan
kebutuhan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran.
E. Mengembangkan Media Pembelajaran

Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga langkah
besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara itu,
dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program media. Arief Sadiman,
dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam pengembangan program
media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:

1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.

Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang
dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa mampu
membandingkan proses perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi.
Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis karakteristik
siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki
siswa sebelumnya.

Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini dapat
disederhanakan dengan cara menganalisa topik-topik materi ajar yang dipandang sulit dan
karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan
ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang
diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).

Contoh melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa: Siswa SMA


diharapkan sudah memiliki kemampuan membandingkan proses perpindahan kalor dengan
cara konduksi, konveksi dan radiasi dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Merumuskan tujuan pembelajaran (Instructional Objective) dengan operational dan khas.

Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat
kita akronimkan dalam ABCD ( Audience, Behavior, Condition, dan Degree).Penjelasan dari
masing masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
A Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran
pembelajaran.

B Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat
dilakukan setelah pembelajaran berlangsung

C Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau dimana sasaran dapat
mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya

D Degree adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat


dicapai.

3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan.

Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau
keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran,sehingga materi yang
disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar
mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah
mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari
hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak

4. Mengembangkan instrumen pengukuran alat pengukur keberhasilan seyogyanya


dikembangkan terlebih dahulu sebelum naskah program ditulis.

Dan instrumen pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk instrumen pengukurnya
bisadengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku.Instrumen tersebut akan
digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program media yang
dikembangkannya. Misalkan instrumen pengukurnya tes, maka siswa nanti akan diminta
mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah siswa
menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya
atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media.
Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa
dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas
penyajiannya.

5. Menulis Naskah Media

Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media


rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara
baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan
melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita
sebut naskah program media. Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun
kita dalam memproduksi media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar
dan merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dangrafis yang perlu diambil
oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam. Namun demikian, sebelum naskah
ditulis, maka terlebih dahulu disusun garis-garis besar program media (GBPM) dan
rancangan isi medianya.

6. Mengadakan tes atau uji coba dan revisi

Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan
kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut.
Suatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program itu
tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang
ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik. Tes atau uji coba
tersebut dapat dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui kelompok keci latau juga
melalui tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya dengan
menggunakan media yang dikembangkan.

Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu
mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes. Jika semua langkah-langkah tersebut telah
dilakukan dan telah dianggap tidak ada lagi yang perlu direvisi, maka langkah selanjutnya
adalah media tersebut siap untuk diproduksi.akan tetapi bisa saja terjadi setelah dilakukan
produksi ternyata setalah disebarkan atau disajikan ada beberapa kekurangan dari aspek
materi atau kualitas sajian medianya (gambar atau suara) maka dalam kasus seperti ini dapat
pula dilakukan perbaikan (revisi) terhadap aspek yang dianggap kurang. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan kesempurnaan dari media yang dibuat, sehingga para penggunanya akan
mudah menerima pesan-pesan yang disampaikanmelalui media tersebut.

F. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran

Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat dibutuhkan guru
dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun secara umum terdapat beberapa
kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Diantara kelebihan atau kegunaan media
pembelajaran yaitu:

1. Memperjelas penyajian pembelajaran tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam bentuk kata-
kata, tertulis atau lisan belaka)

2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:

a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film atau model.

b. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar.

c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high
speed photografi.

d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman
film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal.

e. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll

f. Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan
dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.

3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak didik
dapat diatasi. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:

a. Menimbulkan kegairahan belajar

b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-
masing.

4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman
yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap
siswa,maka guru akan mengalami kesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila
latar belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi dengan media yang
berbeda dengan kemempuan dalam:

a. Memberikan perangsang yang sama

b. Mempersamakan pengalaman

c. Menimbulkan persepsi yang sama.

Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran visual anatara


lain terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiri dengan tidak menghirukan kegiatan-
kegiatan lain yang berhubungan dengan desain,pengembangan,produksi, evaluasi, dan
pengelolaan bahan-bahan visual. Disamping itu juga bahan visual dipandang sebagai alat
bantu semata bagi guru dalam proses pembelajaran sehingga keterpaduan antara bahan
pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan.

Sementara itu, Kelemahan audio visual adalah terlalu menekankan pada penguasaan
materi dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai
alat Bantu guru dalam proses pembelajaran.

G. Ciri-ciri Media Pendidikan

Untuk mengenali beberapa ciri media pembelajaran berikut akan tersajikan beberapa ciri
menurut Gerlach & Ely (1971) yang mengemukakan tiga ciri-ciri media yang merupakan alasan
mengapa media digunakan. Yaitu :
1. Ciri fiksatif (fixative property).

Ciri ini menggambarkan kemampuan merekam, menyimpulkan, melestarikan, dan


mengkonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Cara ini amat penting bagi guru karena kejadian-
kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat
digunakan setiap saat. Media yang dikembangkan seperti photography, video tape, audio
tape, disket komputer, dan film. Maka media ini memungkinkan suatu rekaman kejadian
yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

2. Ciri manipulatif (manipulatif property).

Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta
didik dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar atau time-lapse
recording. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh
karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau potongan
bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tertentu saja
akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka
kearah yang tidak diinginkan.

Praktiknya seperti bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi


kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografer di samping itu juga dapat
diperlambat menayangkan kembali hasil rekaman video. Selain itu juga bisa diputar mundur.

Misalnya pula, proses loncat galah atau reaksi kimia dapat diamati melalui bantuan
kemampuan manipulatifdari media. Demikian pula, suatu aksi gerakan dapat direkam dengan
foto kamera untuk foto. Pada rekaman gambar hidup(video, motion film) kejadian dapat
diputar mundur.

3. Ciri disributif (distributive property).

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian


ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada
peserta didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian ini.
Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat direproduksi
seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan
secara berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan
terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya

H. Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran diantaranya adalah

1. Menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata) menjadi konkret
(nyata).

2. Memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat berkomunikasi dan
berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya.

3. Mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang.

4. Memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu materi
pembelajaran atau obyek.

5. Menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi, aktivitas, dan kreativitas
belajar siswa.

6. Membantu siswa belajar secara individual, kelmpok, atau klasikal.

7. Materi pembelajaran lebih lama diingat dan mudah untuk diungkapkan kembali dengan cepat
dan tepat.

8. Mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi pembelajaran sehingga siswa


mudah mengerti.

9. Mengatasi ruang, waktu dan indera


I. Kriteria Media Pembelajaran

1. Kriteria Umum

Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran. Namun demikan secara teoritik bahwa setiap media memiliki kelebihan dan
kekurangan yang akan memberikan pengaruh terhadap afektifitas program pembelajaran.
Sejalan dengan ini, pendekatan yang ditempu dalah mengkaji media sebagai bahan integral
dalam proses pendidikan yang kajiannya akan sangat dipengaruhi oleh beberapa kriteria
umum sebagai berikut:

a. Kriteria pertama: kesesuaian dengan tujuan ( instrutional goals)

Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Dari kajian Tujuan Instruksional Umum (TIU) atau Tujuan instriksional
Khusus ini bisa dianalisis media apa yang cocok guna mencapai tujuan tersebut. Selain
itu analisis dapat diarahkan pada taksonomi tujuan daro bloom, dkk apakah tujuan itu
bersifat kognif, afektif dan psikomotorik. Begitu halnya dalam kurikulum berbasis
kompetensi (2006) , kriteria pemilihan media didasarkan atas kesesuaiannya dengan
standar kompetensi, kompetensi dasar dan terutama indikator.

b. Kriteria ke dua: kesesuaian dengan materi pembelajaran ( instructional content)

Yaitu bahan yang akan diajarkan pada program pembelajaran tersebut.


Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauh mana
kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangkan media apa
yang seseuai untuk menyampaikan bahan tersebut. Contohnya dapat dilihat pada kolom
kriteria diatas disana tertera dengan jelas materi pembelajaran, misalnya: “ Peran OS
dalam komputer” dengan demikian media yng dianggap tepat adalah sesuai dengan
materi yang diajarkan, jika pokok naterinya itu maka komputer merupakan media yang
dianggap paling tepat.
c. Kriteria ke tiga: kesesuaian dengan karakteristik siswa.

Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik siswa/guru, yaitu
mengkaji sifat - sifat dan ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik
siswa, baik secara kuantitatif ( jumlah ) ataupun kualitatif ( kualitas, ciri, dan kebiasaan
lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.

2. Kriteria Khusus

Kriteria khusus pembelajaran dapat dilihat dalam bentuk ceklist berikut Sejumlah kriteria
khusus lainnya dalam memilih media pembelajaran.

a. Acces

Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah


media yang kita perlukan itu tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh murid?
Misalnya: kita ingin menggunakan media internet, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu
apakah ada saluran untuk koneksi internet? Akses juga menyangkut aspek kebijakan,
misalnya apakah murid diijinkan untuk menggunakannya? Komputer yang terhubung ke
internet jangan hanya digunakan untuk kepala sekolah, tapi juga guru dan yang lebih
penting untuk murid. Murid harus memperoleh akses, dalam hal ini media harus
merupakan bagian dalam interaksi dan aktivitas siswa, bukan hanya guru yang
menggunakan media tersebut.

b. Interactivity

Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau
interaktivitas setiap kegiataan pembelajaran yang anda kembangkan tentu saja
memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Jadikan media itu
sebagai alat bantu siswa dalam beraktivitas, misalnya puzzel untuk anak SD, siswa dapat
menggunakannya sendiri, menyusun gambar hingga lengkap, flash card dapat
dikondisikan dalam bentuk permainan dan semua siswa terlibat baik secara fisik maupun
mental.
Kesimpulan:

Dalam suatu proses belajar mengajar, ada unsur yang amat penting yaitu media
pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media
pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memilih media.

Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat
menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa tidak hanya
diajak untuk berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat kenyataan walaupun
hanya melalui gambar ataupun video.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Ashar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers.

Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Danim, Sudarbuan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta

Harjanto. 2002. Perencanaan pengajaran. Rineka cipta

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sumiati, dkk. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung : Wahana Prima

Sundayana, Rustina. 2013. Media Pembelajaran Matematika Bandung : Alfabeta

S. Sadiman, Arie,. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Sanjaya, Wina . 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group

Anda mungkin juga menyukai