MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh :
Singgih Prihadi, S.Pd, M.Pd
A. Pendahuluan
Media pembelajaran merupakan perantara untuk
mengantarkan informasi yang abstrak menjadi konkret di pikiran siswa.
Selain itu media pembelajaran juga dapat digunakan sebagai perantara
pengantar informasi yang konkret namun tidak memungkinkan untuk
dibawa di dalam kelas, misalnya proses erupsi gunungapi, tsunami,
gempabumi, dan peristiwa lainnya. Guru/ dosen harus mampu untuk
mendesain media yang sesuai kaidah pengembangan dan memperhatikan
desain pesan yang baik. Guru/ dosen jangan hanya sekedar
memanfaatkan media yang sudah ada, tetapi harus mengembangkan
produk media maupun multimedia sendiri melalui proses ujicoba berulang-
ulang sehingga menghasilkan media pembelajaran yang baik.
Kemajuan di bidang teknologi pendidikan (educational
technology), maupun teknologi pembelajaran (instructional technology)
menuntut digunakannya berbagai multimedia serta peralatan-peralatan
yang semakin canggih (sophisticated). Boleh dikatakan bahwa dunia
pendidikan dewasa ini hidup dalam dunia multimedia, dimana kegiatan
pembelajaran telah bergerak menuju dikuranginya sistem penyampaian
bahan pembelajaran secara konvensional yang lebih mengedepankan
metode ceramah, dan diganti dengan sistem penyampaian bahan
pembelajaran modern yang lebih mengedepankan peran pebelajar dan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Lebih-lebih pada
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada kompetensi-kompetensi
yang terkait dengan keterampilan proses, peran media pembelajaran
menjadi semakin penting. Pembelajaran geografi yang dirancang secara
baik dan kreatif dengan memanfaatkan teknologi multimedia, dalam
batas-batas tertentu akan dapat memperbesar kemungkinan siswa untuk
belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan
Helvetica black
Garamond bold
Sumber : Phillips (1997)
2) Grafik
Grafik dapat diartikan sebagai sebuah cetakan, lukisan, gambar dan
huruf dengan menggunakan berbagai media baik secara manual
maupun menggunakan teknologi computer. Teknik ini dapat
menampakkan atau memvisualisasikan suatu imajinasi seseorang pada
layer komputer.
3) Animasi
Wikipedia (2010) mendefinisikan animasi sebagai berikut :
Animation is the rapid display of a sequence of images of 2-D or
3-D artwork or model positions in order to create an illusion of
movement. It is an optical illusion of motion due to the
phenomenon of persistence of vision, and can be created and
demonstrated in a number of ways. The most common method of
presenting animation is as a motion picture or video program,
although several other forms of presenting animation also exist.
5) Image
Image adalah ruang persembahan bagi suatu objek yang ditayangkan
dalam bentuk dua atau tiga dimensi, berupa gambar-gambar yang
memiliki unsur warna. File-file image atau gambar yang sesuai dengan
berbagai jenis tipe komputer biasanya dalam format jpg, rgb, dan gif
yang digunakan untuk menyimpan lukisan, grafik maupun gambar.
6) Warna
Warna memiliki banyak kegunaan antara lain dapat mengubah rasa
dan cara pandang, menutupi ketidaksempurnaan, dan membangun
suasana kenyamanan. Eko Nugroho (2008) mengatakan bahwa
“warna adalah salah satu inspirasi paling berharga yang mudah
didapati”. Pemilihan dan pengelolaan warna dalam pembuatan
multimedia pembelajaran sangat menentukan respons dari pebelajar.
Phillips (1997) mengemukakan pendapat mengenai kesesuaian warna
latar belakang dan warna objek di depannya seperti dijelaskan pada
Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3.
Kesesuaian Penggunaan Warna
Tabel 4.
Makna Warna yang Berhubungan dengan Emosi
Warna Asosiasi
Merah muda Kedekatan, kelembutan, feminim
Merah Cinta, kemarahan, kekuatan, kejantanan
Ungu Melankolis, kegilaan
Violet Mistis, meditasi, kecemburuan, rahasia
Nila Nostalgia, mimpi, fantasi
Hijau Harapan, kelembutan, kesegaran, muda
Kuning Humor, terbuka, optimistis
Orange Dinamis, kekuatan, stimulasi
Hitam Kematian, putus asa, pemberontakan,
kecanggihan
Putih Kehidupan, kesucian, keadaan tidak
berdosa
Abu-abu Takut, keraguan, ketenangan
Coklat Kepadatan, kejujuran, alami
Biru Spiritual, kedalaman, kedewasaan,
ketidakterbatasan
Sumber : Phillips (1997)
Konsep teknologi multimedia bukan sekadar penggunaan
media secara majemuk untuk pencapaian kompetensi tertentu, namun
mencakup pengertian perlunya integrasi berbagai jenis media yang
digunakan dalam suatu penyajian yang tersusun secara baik (sistemik dan
sistematik). Masing-masing media dalam teknologi multimedia ini
dirancang untuk saling melengkapi sehingga secara keseluruhan media
yang digunakan akan menjadi lebih besar peranannya daripada sekedar
penjumlahan dari masing-masing media. Dengan demikian teknologi
multimedia yang dimaksud dalam tulisan ini tidak semata-mata
penggunaan berbagai media secara bersamaan, namun mensyaratkan
atau identik dengan teknologi multimedia yang berbasis komputer,
DAFTAR PUSTAKA
Alessi, S.M. & Trollip, S.R.(1991). Multimedia for learning : methods and
development (3 rd ed.). Massachusetts : Ally & Bacon A Pearson
Education Company
Baron, Ann E and Orwig, Gary W. (1995). Multimedia Technologies for Training:
an Introduction, Englewood, Colorado : Libraries Unlimited, Inc.
Joliffe, Alan, et.al. (2001). The Online Learning Handbook, London: Sage
Publication
Newby, Timothyet. J, et. al. (2000). Instructional Technology for Teaching and
Learning, New Jersey, USA : Merrill an Imprint of Prentice-Hall.
Prata and Lopes. (2005). Online Multimedia Education Apllication for Teaching
Multimedia Contents: An experiment with student in Highre
Education dalam Instructional Technologies : Cognitive Aspect of
Online Programs, Editor by Darbyshire, Paul. Harshey, USA: IRM
Press, Idea Group.