Anda di halaman 1dari 55

TUGAS MANDIRI MATA KULIAH : MEDIA PEMBELAJARAN DOSEN : Dr. INDRATI KUSUMANINGRUM, M.Pd.

RANCANGAN MEDIA PENDIDIKAN

OLEH: YENI IRMAYATI NIM : 20224

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG PROGRAM PASCA SARJANA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya, interaksi antara guru dengan siswanya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran komunikasi antara guru dengan siswa tersebut. Proses komunikasi tersebut selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan majunya ilmu pengetahuan. Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (proyektor,overhead, perekam pita audio dan video, radio, televise, computer, perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar, dan lain-lain) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajartan yang diharapkan. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meluputi (Hamalik, 1994:6): a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar; b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan; c. Seluk beluk proses belajar;

d. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan; e. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajara; f. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan; g. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan; h. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran; i. Usaha inovasi dalam media pendidikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran pada khususnya. B. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti tengah,perantara atau pengantar. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. AETC (Association of Education and Communication technology, 1977) memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Di samping sebagai sistem penyampaian atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming (1987:234) penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efekitif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Di samping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih , dapat disebut media . ringkasnya media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan pesan pembelajaran. Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, vilm foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran.

Sejalan dengan batasan ini, Hamidjojo dan Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Acapkali kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1986) di mana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Sementara itu, Gagne dan Briggs (1975) secara implicit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk meyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain buku, tape rekorder, kaset, video kamera, video recorder, film slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televise, dan computer. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Di lain pihak, National Education Association memberiak definisi mediasebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya; dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca. Menurut Webster (1983:105),arf adalah keterampilan (skill) yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Dengan demikian, teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan observasi. Bila duhubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, maka teknologi mempunyai pengertian sebagai berikut: Media disebut juga alat-alat audio visual, artinya alat yang dapat dilihat dan didengar yang dipakai dalam proses pengajaran dengan maksud untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan efisien. Dengan penggunaan alat-alat ini guru dan siswa dapat berkomunikasi lebih mantap dan hidup serta interaksinya bersifat banyak arah. Media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan lebih baik, lebih sempurna. Media mengandung pesan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar. Apapun yang disampaikan oleh guru sebaiknya menggunakan media, paling tidak yang

digunakannya adalah media verbal yang berupa kata-kata yang diucapkan dihadapan siswa. Pendidikan melalui media visual adalah metoda/cara untuk memperoleh pengertian yang lebih baik dari sesuatu yang dapat dilihat daripada sesuatu yang didengar atau dibacanya. C. FUNGSI DAN KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru atau dosen dan siswa/mahasiswa bertukar pikiran untuk membangkitkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efesien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan varbalisme, ketidaksiapan siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut di samping sebagai penyajian stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-hal terutama media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut: 1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa atau mahasiswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki mereka. Dua orang anak yang hidup di dua lingkungan yang berbeda akan mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.
2. Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak hal yang sukar untuk dialami secara

langsung oleh siswa/mahasiswa didalam kelas, seperti; objek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat atau terlalu lambat. Maka dengan melalui media akan dapat diatasi kesukaran-kesukaran tersebut.
3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.

Gejala fisik dan sosial dapat diajak berkomunikasi dengannya.

4. Madia menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. Penggunaan media, seperti; gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat memberikan konsep dasar yang benar. 6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakan media, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, dan konsepkonsep dengan sendirinya semakin langkap, sehingga keinginan dan minat baru untuk balajar selalu timbul. 7. Media dapat membangkitkan motifasi dan merangsang siswa untuk belajar. Pemasangan gambar di papan bulletin, pemutaran film dan mendengarkan program audio dapat menimbulkan rangsangan tertentu kearah kainginan untuk belajar. 8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkrit yang sampai kepada yang abstrak. Sebuah film tentang suatu benda atau kejadian yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh siswa, akan dapat memberikan gambaran yang konkrittentang wujud, ukuran, dan lokasi. Di samping itu dapat pula mengarahkan kepada generalisasi tentang arti kepercayaan suatu kebudayaan dan sebagainya. Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain; tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa/mahasiswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku (behavior)

2.

Aspek materi menjadi persetibangan yang sering dianggap penting dalam

memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa. 3. Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran. 4. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendisain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru. Seringkali suatu media dianggap tepat digunakan di kelas akan tetapi di sekolah tersebut tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan, sedangkan untuk mendisain atau merancang suatu media yang dikehendaki tersebut tidak mungkin dilakukan oleh guru. 5. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkandapat dicapai secara optimal. 6. Biaya yang akan digunakan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih menguntungkan daripada menggunakan media yang canggih (teknologi tinggi) bilamana hasil yang dicapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan. Mengenali karakteristik materi-materi pembelajaran dan cara penyajiannya yang

dipadukan dengan peragaan-peragaan dari media cocok dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas-kelas. Media yang bervariasi dapat menjadikan pelajaran real (betulbetul Dnyata) dan menarik. Pada bahasan ini menggambarkan banyak cara melibatkan siswa dalam materi pembelajaran dan bagaimana memperagakan materi-materi tersebut. Pusat belajar dan penggunaan bahan ajar dicetak, juga dibahas dalam makalah ini. Benda-benda dan model-model dihadirkan di dalam kelas. Sebagai tambahan, paket software komputer termasuk manipulative dan lembaran tugas diberikan kepada siswa sebagai bagian dari kegiatan belajar mereka. Mereka juga dibiasakan melakukan peragaan sendiri. Banyak media dan materi yang dibahas secara umum dan cendrung sering diabaikan oleh para instruktur dalam pengajaran. Tetapi tenaga pendidik haruslah mampu menggunakannya, seperti; papan tulis kapur, whiteboard, bulletin board, flip chart, dan

bentuk peraga lain dengan percaya diri. Materi pembelajaran tak harus berbentuk digital atau mahal baru bisa dikatakan bermanfaat. Akan tetapi yang kecil dan yang murah pun bisa jadi menarik dan efektif, berfungsi atau bermanfaatnya suatu media bukanlah tergantung kapada harga dan bentuknya yang istimewah tetapi lebih tergantung kepada skill yang menggunakan bagaimana media tersebut betul-betul dapat menjembatani antara materi dengan real dalam hidup siswa. D. JENIS JENIS MEDIA PEMBELAJARAN Berdasarkan perkembangan tekhnologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok yaitu : (1) Media hasil tekhnologi cetak; (2) Media hasil tekhnologi audio visual; (3) media hasil tekhnologi yang berdasarkan computer ; (4) media hasil gabungan media computer dan media cetak. Tekhnologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual dan statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil tekhnologi cetak meliputi teks grafik foto atau representasi fotografik dan reproduksi. Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya. Tekhnologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak. Dua komponen pokok tekhnologi ini adalah materi teks verbal dan materi visual yang dikembangkan dalam berdasarkan teori yang berkaitan dengan versepsi visual, membaca, memproses informasi dan teori belajar. Tekhnologi cetak memiliki ciri-ciri berikut : a. Teks dibaca secara linear sedangkan visual diamati berdasarkan ruang. b. Baik teks maupun visual menampilkan satu arah dan reseptif; c. Teks dan visual ditampilkan statis (diam) d. Pengembangan sangat tergantung pada prinsip kebahasaan dan persepsi visual e. Baik teks dan visual berorientasi (terpusat) pada siswa f. Informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai. Tekhnologi audio visual cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menyampaikan materi dengan menggunakan mesin mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan pesan audi dan visual, jadi, pengajaran melalui audio visual adalah produksi penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak semuanya tergantung pada pemahaman kata atau symbol symbol yang serupa.

Ciri ciri utama tekhnologi audio visual adalah sebagai berikut : a. Mereka biasanya bersifat liniear; b. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis c. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang dari pembuatnya d. Mereka merupakan refresentasi visik dari gagarasan real atau gagasan abstrak e. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis Bhviorisme dan kognitif f. Umumnya mereka berorientasi pada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah Teknologi berbasis computer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Perbedaan antara media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis komputer dengan yang dihasilkan dari dua teknologi lainnya adalah karena informasi/materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Pada dasarnya teknologi berbasis komputer menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa. Beberapa ciri media yang dihasilkan teknologi berbasis komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) adalah sebagai berikut: a. Mereka dapat digunakan secara acak, non-sekuensial, atau secara linear. b. Mereka dapat digunakan berdasarkankeinginan siswa atau berdasarkan keininan perancang/pengembang sebagaimana direncanakannya. c. Biasanya gagasan gagasan disajikan dalama gaya abstrak dengan kata, symbol, dan grafik. d. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini e. Pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi. Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang mengabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikemdalikan oleh komputer. Perpaduan beberapa jenis teknologi ini dianggap teknik yang paling canggih apabila dikendalikan komputer yang memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random access memory yang besar, hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan peripheral (alat-alat tambahan seperti videodisc player, perangkat keras untuk bergabung dalam satu jaringan dan system audio.

Beberapa ciri utama teknologi berbasis komputer adalah sebagai berikut: a. Ia dapat digunakan secara acak, sekuensial, secara linear; b. Ia dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bukan saja dengan cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya. c. Gagasan-gagasan yang sering disajikan secara realistic dalam konteks pengalaman siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa, dan di bawah pengendalian siswa; d. Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan penggunaan pelajaran; e. pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai jika pelajaran itu digunakan. f. Bahan-bahan pelajaran melibatkan banyak interaktivitas siswa; g. bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber. Seels & Glasgow (1990:181-183) mengelompokkan berbagai jenis media jika dilihat dari segi perkembangan teknologi, maka dibagi ke dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir. 1. Pilihan Media Tradisional a. Visual diam yang diproyeksikan - proyeksi opaque (tak tembus pandang) -proyeksi overhead -slides -filmstrips b. Visual yang tak diproyeksikan - gambar, poster -foto -charts, grafik, diagram -pameran, papan info c. Audio - rekaman piringan - pita kaset, reel, carttride d. Penyajian multimedia - slide plus suara(tape) - multi-image

e. Visual dinamis yang diproyeksikan - film - televise - video f. Cetak - buku teks - modul, teks terprogram -workbook -majalah ilmiah, berkala -lembaran lepas (hand-out) g. Permainan - teka-teki - simulasi - Permainan papan h. Realia - model -specimen (contoh) - manipulative (peta, boneka) 2. Pilihan Media Teknologi Mutakhir a. Media berbasis telekomunikasi - telekonferen - kuliah jarak jauh b. Media berbasis mikroprosesor - computer-assisted instruction - permainan komputer - system tutor intelijen - interaktif - hypermedia - compact (video) disc. Teleconference adalah suatu teknik komunikasi di mana kelompok-kelompok yang berada di lokasi geografis berbeda menggunakan mikrofon dan amplifier khusus yang dihubungkan satu dengan yang lainnya sehingga setiap orang dapat berpartisipasi dengan aktif dalam suatu pertemuan besar dan diskusi.

Kuliah jarak jauh (telelecture) adalah suatu teknik pengajaran di mana seseorang ahli dalam suatu bidang ilmu tertentu menghadapi sekelompok pendengar yang mendengarkan melalui amplifier telefon. Pendengar dapat bertanya kepada pembicara dan kelompok itu dapat mendengarkan jawaban/tanggapanpembicara. Computer- assisted instruction adalah suatu system penyampaian materi yang berbasis mikroprosessor yang pelajarannya dirancang dan deprogram ke dalam system tersebut. Hypertext adalah suatu tulisan yang tak berurutan nonsekuensial. Dengan suatu system authoring (menulis), pengarang mampu menghubungkan informasi dari bagian mana pun dalam paket pelajaran itu, menciptakan jalur-jalur melalui suatu korpus materi yang berkaitan, memberi keterangan teks yang tersedia, dan membuat catatan yang menghubungkan teks-teks itu. Hypermedia adalah perluasan dari hypertext yang menggabungkan media lain ke dalam teks. Dengan system hypermedia, pengarang dapat membuat suatu korpus materi yang kait mengkait yang meliputi teks, grafik, grafik/gambaranimasi, bunyi, video, music, dan lain-lain. System tutor intelijen adalah pengajaran dengan bantuan komputer yang memiliki kemampuan untuk berdialog dengan siswa dan melalui dialog itu siswa dapat mngarahkan jalannya pelajaran. Interaktive video adalah suatu system penyampaian pengajaran di mana materi video rekaman disajikan dengan pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tiadak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga nmemberikan rrespon yang aktif, dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Peralatan yang diperlukan antara lain komputer, videodisc laser, dan layar monitor. Compacdisc video disc adalah system penyimpanan dan rekaman dan rekaman video di mana signal audio-visual direkam pada disket plastic, bukan pada pita magnetic. Leshin , Pollock & Reigeluth (1992) mengklasifikasikan media ke dalam lima kelompok, yaitu (1) media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, field-trip); (2) media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, (workbook), alat bantu kerja, dan lembaran lepas); (3) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, slide); (4) media berbasis audio- visual ( video, film, program slide-tape, televise); dan (5) media berbasis komputer(pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video, hypertext). Salah satu cirri media ini adalah bahwa ia membawa pesan atau informasi kepada penerima.

Kemp & Dayton (1985) mengelompokkan media kedalam delapan jenis, yaitu (1) media cetakan, (2) media pajang, (3) overhead transparacies, (4) rekaman audiotape, (5) seri slide dan filmstrips, (6) penyajian multi-image, (7) rekaman video dan film hidup, dan (8) komputer. Media cetakan meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi. Beberapa kelebihan media cetakan termasuk teks teks program, yaitu: 1. Siswa dapat belajar dengan maju sesuai dengan kesemp[atan masing-masing. Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun yang lamban membaca dan memahami. Namun, pada akhirnya semua siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran itu. 2. Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetakan, siswa akan mengikuti urutan pikiransecara logis. 3. Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal dan visual. 4. Khusus pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi/berinteraksi dengan aktif karena harus memberi respon terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun; siswa dapat segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah. 5. Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut dapat diproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah. Keterbatasan media cetakan: 1. Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan. 2. Biaya pencetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar, atau foto yang berwarna-warni. 3. Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan, tergantung pada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan. 4. Pembagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang dan membosankan siswa. 5. Umumnya media cetakan dapat membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan jarang sekali jika

ada media cetakan terutama teks terprogram yang mencoba menekankan perasaan, emosi, atau sikap. 6. Jika tidak dirawat dengan baik media cetakan akan cepat rusak atau hilang. Media pajang pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi didepan kelompok kecil . media ini meliputi paopan tulis, flip chart, papan magnet, papan kain, papan bulletin, dan pameran. Kelebihan dan keterbatasan media pamer ini adalah sebagai berikut: a.
b.

Bermanfaat di ruang mana pun tanpa harus ada penyesuaian khusus. Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan- perubahan penyajian berlangsung. Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan . Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang kelas. sementara

c. d.

Keterbatasan a.
b.

Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil. Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi jika memerlukan penjelasan verbal) Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media media yang diproyeksikan. Pada saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan mengganggu suasana dan pengelolaan kelas. Proyektor Transparansi (OHP)

c. d.

Transparansi yang diproyeksikan adalah visual, baik berupa huruf , lambing, gambar, grafik atau gabungannya pada lembaran bahan tembus pandang atau plastic yang dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding melalui sebuah proyektor. Kemampuan proyektor memperbesar gambar membuat media ini berguna untuk menyajikan informasi pada kelompok yang besar dan pada semua jenjang. Kelebihan OHP a. Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang (tidak perlu pada ruangan yang gelap) sehingga guru dan murid tetap dapat saling melihat. b. Dapat menjangkau kelompok yang besar.

c. Guru selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di depan kelas, dan dengan demikian ia selalu dapat mengendalikan kelasnya. d. Transparansi dapat dengan mudah dibuat sendiri oleh guru, baik yang dibuat secara manual maupun yang melalui proses cetak , salin, dan kimia. e. Peralatannya mudah dioperasikan dan tidak memerlukan perawatan khusus. f. Memiliki kemampuan untuk menampilkan warna. g. Dapat disimpan dan digunakan berulang kali. h. Dapat dijadikan pedoman dan penunutun bagi guru dalam penyajian materi. Keterbatasan a. Fasilitas OHP harus tersedia b. Listrik pada ruang/lokasi penyajian harus tersedia.
c. Tanpa

layar

yang

dapat

dimiringkan

(misalnya

hanya

menggunakan

dinding/tembok atau layar lurus) sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang berbentuk trapezium (keystoning). d. Harus memiliki teknik khusus untuk pengaturan urutan baik dalam hal penyajian maupun penyimpanan. Rekaman Audio- Tape Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetic sehingga hasil rekaman itu dapat diputar kembali pada saat diinginkan. Pesan dan isi pelajaran itu dimaksudkan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sebagai upaya mendukung terjadinya proses belajar. Materi rekaman audio-tape adalah cara ekonomis untuk menyiapkan isi pelajaranatau jenis informasi tertentu Keuntungan a. Radio tape (tape recorder) telah menjadi peralatan yang sangat lumrah dalam rumah tangga, sekolah, mobil, bahkan kantongan (walkman). Karena harganya yang cenderung terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, ketersediaannya dapat diandalkan.

b. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga pesan dan isi pelajaran dapat berada dibeberapa tempat pada waktu yang bersamaan. c. Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian, atau merekam pekerjaan siswa sendiri dapat dilakukan dengan media audio. d. Rekaman memberi kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna membantu meningkatkan keterampilan mengucapkan, membaca, mengaji, atau berpidato. e. Pengoperasian radio tape/ tape recorder relative mudah.

Keterbatasan
a. Dalam suatu rekaman sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi.jika

pesan atau informasi itu berada di tengah-tengah pita, maka akan memakan waktu lama untuk menemukannya, apalagi jika radio tape tidak memiliki angka-angka penuntun putaran pitanya. b. Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya. Slide Slide (film bingkai) adaloah suatu film transparansi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2 X 2 inci . bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastic. Film bingkai diproyeksikan melalui slide projector. Jumlah film bingkai yang akan ditayangkan untuk suatu program tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, lama penayangan atau panjangnya program sangat bervariasi. Program visual dapat dikombinasikan dengan suara yang dikenal dengan film bingkai bersuara pada umumnya berkisar antara 10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar yang bervariasi dari 10 samapai 100 buah lebih. Keuntungan

1. Urutan gambar (film bingkai) dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. 2. Isi pelajaran yang sama yang terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan dan digunakan di berbagai tempat secara bersamaan. 3. Gambar pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan lebih lama dengan demikian dapat menarik perhatian dan membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep atau pesan yang ingin disampaikan. 4. Film bingkai dapat ditayangkan pada pada ruangan masih terang (tidak perlu benar-benar gelap).jika tidak terdapat layar khusus, dinding pun dapat dijadikan tempat proyeksi gambar. 5. Film bingkai dapat menyajikan gambar dan grafik untuk berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau perorangan dengan usia yang tiada terbatas. 6. Film bingkai dapat digunakan sendiri atau digabungkan dengan suara /rekaman. Baik film bingkai bersuara maupun yang tidak, dapat diubah. 7. Film bingkai dapat menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain. Di samping itu, dengan film bingkai, objek yang besar, berbahaya, atau atau terlalu kecil untuk dilihat dengan mata dapat ditayangkan dengan jelas. Keterbatasan
1. Gambar dan grafik visual disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak

sekuat dengan televise atau film. Oleh karena itu, visualisasi objek atau proses yang bergerak akan kurang efektif bila disajikan melalui media film bingkai. 2. Film bingkai terlepas-lepas, dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar filmfilm bingkai itu tidak hilang atau tercecer. 3. Meskipun biaya produksinya tidak terlalu mahal film bingkai masih memerlukan biaya lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik, yang tidak diproyeksikan. Film dan Video

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup.film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang kontinu. Sama halnya dengan film, sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan film atau video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap. Keuntungan Film dan Video 1. Film atau video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan lain-lain. Film merupkan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut. 2. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu. Misalnya, langkah-langkah dan cara yang benar dalam berwudhu. 3. Di samping mendorong dan meningkatkan motivasikan, film dan video

menanamkan sikap dan segi-segi efektif lainnya. Misalnya, film kesehatan yang menyajikan proses berjangkitnya penyakit diare atau eltor dapat membuat siswa sadar terhadap pentingnya kebersihan makanan dan lingkungan. 4. Film dan video mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. Bahkan, film dan video seperti slogan yang sering didegar, dapat membawa dunia ke dalam kelas. 5. Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung seperti lahar gunung merapi atau perilaku binatang buas. 6. Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil , kelompok yang heterogen, maupun perorangan.

7. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi frame, film yang yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit. Misalnya, bagaimana kejadian mekarnya kembang mulai dari lahirnya kuncup bunga kuncup itu mekar. Keterbatasan 1. Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak. 2. Pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut. 3. Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan kecuali film dan video itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri. Televisi Televise adalah system elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. System ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik yang mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengjaran tertentu tanpa melihat siapa yang meyiarkannya. Televise pendidikan bukan saja sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, ia memiliki cirri tersendiri, antara lain yaitu: (1) dituntun oleh instruktur seorang gutu atau instruktur sistematis- siaran menuntun siswa melalui pengalaman-pengalaman visual, (2) berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan

pengalaman belajar yang terencana, (3) teratur dan berurutan siaran disajikan dengan selang waktu beraturan secara berurutan di mana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya, (4) terpadu siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah. Keuntungan

1. Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk gambar

diam, film, objek, specimen, dan drama.


2. Televisi dapat menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa. 3. Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang,

tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwan, melalui penyiaran langsung atau rekaman.


4. Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melibatkan dan mendengar

diri sendiri.
5. Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa

dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda.


6. Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia

nyata, misalnya ekspresi wajah, dental operation, dan lain-lain.


7. Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya dengan merekam siaran

pelajaran yang disajikan dapat diputarulang jika diperlukan tanpa harus melakukan prose situ kembali. Di samping itu, televise merupakan cara yang ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian yang bersaman.

Keterbatasan
1. Televisi hanya mampu menyajikan kamunikasi satu arah. 2. Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk

memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa. 3. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan. 4. Layar pesawat televise tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan. 5. Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.

Komputer Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesian elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. Satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input (misalnya keyboard dan writing pad), prosesor (CPU: unit memproses data yang diimput), penyimpanan data (memori yang menyimpan data yang akan diproses oleh CPU baik secara permanen (ROM) maupun untuk sementara (RAM), dan ouput (misalnya layar) monitor, printer atau plotter). Pemanfaatan komputer untuk pendidikan yang dikenal sering dinamakan pembelajaran dengan bantuankomputer (CAI) dikembangkan dalam beberapa format, antara lain drills and practice, tutorial, simulasi, permainan, dan discovery. Keuntungan 1. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabara adalam menjalankaninstruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan. 2. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan music yang dapat menambah realisme. 3. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasannya. Dengan kata lain, komputer dapat berkomunikasi denngan siswa secara persoorangan misalnya dengan bertanya, dan menilai jawaban. 4. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan suatu program pembelajaran memberi kesempatan lebih untuk pembelajaran secara perorangan dan berkembang setiap siswa selalu dapat dipantau. 5. Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan, peralatan lainseperti compact disc, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer. Keterbatasan

1. Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah), pengembangan perangkat lunaknya masih relative mahal. 2. Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.
3. Keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program

(software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok (kompatibel) dengan model lainnya. 4. Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreativitas siswa. 5. Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil. Untuk kelompok yang besar diperlukan tambahan peralatan lain yang mampu memproyeksikan pesan-pesan di monitor ke layar lebih besar.

BAB II PEMBAHASAN

A. MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Di dalam Kurikulum dinyatakan bahwa mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia haruslah memperhatikan hakikat bahasa dan sastra sebagai sarana komunikasi dan

pendekatan pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling mengait. Pada satu sisi bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan yang mampu meningkatkan keterampilan siswa, sedangkan pada sisi lain bahasa dan sastra Indonesia seharusnya diajarkan kepada siswa melalui pendekatan tertentu yang sesuai dengan hakikat dan fungsinya. Pendekatan pembelajaran bahasa yang menekankan aspek kinerja dan atau kemahiran berbahasa dan fungsi bahasa adalah pendekatan komunikatif. Keterampilan berbahasa, sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, melalui

bahasa seseorang dapat bersosialisasi dengan lingkungannya, karena itu siswa tidak hanya disungguhi dengan teori-teori yang bersifat abstrak, tapi dengan pengenalan langsung yang mereka lihat dan mereka dengar tentang segala sesuatu yang berada di lingkungannya. Kurangnya minat siswa terhadap karya disebabkan oleh kurang berhasilnya pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Kurang berhasilnya pembelajaran bahasa Indonesia antara lain disebabkan oleh kurang kreatifnya guru dalam menyajikan pelajaran, terutama dalam pemilihan media yang tepat yang dapat merangsang imajinasi dan pengetahuan siswa. B. ANALISIS SITUASI Sebelum melaksanakan sebuah pembelajaran menganalisis karakteristik siswa adalah hal yang wajib dilakukan. Dalam hal ini menurut Smaldino, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Karakteristik Umum Agar dapat benar-benar memenuhi kebutuhan individu siswa, kita mesti benar-benar paham karakter umum siswa yang mempengaruhi proses belajar mereka. Karakter ini berkisar dari variabel-variabel yang konstan, seperti jenis kelamin dan etnis, sampai dengan variabel yang beragam secara reguler, seperti sikap dan minat. 2. Spesifikasi Kemampuan Awal Pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran yang telah mereka terima dari sekolah tingkat dasar, jadi pada umumnya mereka telah mempunyai pengetahuan awal mereka mengenai mata pelajaran ini. Untuk mengetahui kemampuan awal mereka sebelum pembelajaran dilanjutkan, pada pertemuan pertama biasanya diadakan entry test dari hasil ini dapat dijadikan acuan tentang hal-hal apa yang perlu dan tidak perlu lagi disampaikan kepada siswa.

Maka dengan hal ini tentu saja pembelajaran dapat dilanjutkan untuk menerangkan materi-materi lanjutan dari pengetahuan awal yang telah mereka punyai. 3. Gaya Belajar Untuk kelas besar yaitu berkisar lebih kurang 40 orang, tentulah mempunyai gaya belajar yang beragam. C. MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan yang ingin dicapai oleh pebelajar SMA kelas XII semester 1 adalah sebagai berikut: Standar Kompetensi (SK): Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif Kompetensi Dasar (KD) : 1.1 Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola paragraph induksi dan deduksi dengan membaca intesif Tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. siswa mampu menemukan paragraph yang berpola induktif 2. siswa mampu menemukan paragraph yang berpola deduktif 3. siswa mampu mengidentifikasi cirri-ciri teks paragraph berpola induktif 4. siswa mampu mengidentifikasi cirri-ciri teks paragraph berpola deduktif 5. siswa mampu mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung paragraph induktif dan deduktif Tujuan yang ingin dicapai adalah: Siswa mampu menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur yang benar. * Standar Kompetensi : Mengungkapkan imformasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi * Kompetensi Dasar : Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur

* Indikator

: 1. Siswa mampu mengidentifikasi unsure-unsur dalam surat Lamaran. 2. Siswa mampu menyusun surat lamaran pekerjaan. 3.Siswa mampu menyusun surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan lowongan kerja yang ada di surat kabar. 4.Siswa mampu memperbaiki surat lamaran dari segi struktur, diksi

Kejelasan kalimat fakta dan opini Tujuan yang ingin dicapai adalah : Siswa mampu membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Standar Kompetensi : Memahami informasi dari berbagai laporan Kompetensi Dasar : Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Indikator 1. Mencatat pokok-pokok isi laporan 2. Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini (pendapat) 3. Menentukan kalimat yang berupa fakta
4.

Menentukan kalimat yang berupa opini

D. MEDIA, TEKNOLOGI, DAN METODE YANG DIPILIH Media atau teknologi yang dipakai adalah:
Media cetak (Koran)

seperti Artikel yang terdapat di koran, atau majalah yang

bertopik SDM, iklan lowongan kerja, contoh surat lamaran pekerjaan, contoh surat dinas yang yang diterima di sekolah, serta buku-buku paket yang diterbitkan oleh Yudistira,Erlangga, Aneka Surat Sekretaris dan Bisnis Indonesia Lamuddin Finoza. Kompeten berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas XII, Komposisi karangan Gorys Keraf, Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA kelas X karya Alex

Suryanto dan Agus Haryanto terbitan ESIS 2007 , Kompeten berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas XII Tim Edukatif serta buku-buku penunjang lainnya. Tape Rekorder berupa rekaman pidato laporan pertanggungjawaban presiden atau kegiatan OSIS. Metode yang dipilih adalah: Diskusi kelompok, inquiri, Tanya jawab, penugasan, demonstrasi.

BAB III

PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dalam proses belajar mengajar media merupakan bagian yang sangat penting, karena kita ketahui bahwa materi pembelajaran mempunyai banyak format. Ada yang kongkrit dan ada yang abstrak. Sehingga sebahagian besar bahan ajar harus disampaikan melalui berbagai jenis media. Teknologi tidak dapat menggantikan manusia. Teknologi secanggih komputer Pentium 4, DVD, internet atau apapun, tidak dapat menggantikan manusia. Bagaimanapun teknologi berkembang secara pesat, guru tetap sebagai yang harus ditiru dan digugu. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa media tidak dapat menggantikan posisi guru, namun sikap tidak peduli terhadap perkembangan pengetahuan dan teknologi, bukanlah sikap yang tepat. Walaupun bagaimana, lingkungan kita terus berkembang, tuntutan masyarakat terhadap kualitas guru semakin meningkat. Guru harus peduli terhadap media yang digunakan. Dalam memilih media pembelajaran, guru haruslah jeli dan menyesuaikan dengan kondisi di mana proses pembelajaraan itu dilaksanakan. Juga harus disesuaikan dengan kemampuan sekolah di mana mereka bertugas. Media yang penulis pilih adalah media yang sesuai dengan kondisi SMA Negeri 1 Tandun tempat penulis bertugas. Penggunaan media dalam proses pembelajaran pembelajaran dengan efektif. B. SARAN Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Semua kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Dalam penggunaan media tak kalah penting adalah dukungan suatu organisasi atau pihak sekolah. Kepala sekolah sebaiknya harus mendukung serta menyediakan dana. Yang perlu dipupuk adalah perubahan sikap guru agar mau memanfaatkan dan mengembangkan media pembelajaran dimilikinya. Tidak diragukan lagi bahwa semua guru sepakat bahwa media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau sampai hari ini masih ada guru yang belum menggunakan media, itu hanya perlu satu hal yaitu perubahan sikap. Dalam memilih media, perlu disesuaikan dengan yang mudah dan murah dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitarnyamemunculkan ide dan kreativitas yang merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, karena media sebagai penyampai pesan sehingga siswa dapat menerima

kebutuhan, situasi, dan kondisi masing-masing. Dengan kata lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat dilihat dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, H Renald (1994)Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, Jakarta : CV Rajawali. Arsyad, Azhar. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Daryanto. 1993. Media visual Untuk Pengajaran Teknik. Jakarta: Tarsito. Miarso, Yusufhadi. dkk. 1986. Media Pendidikan. Dalam Miarso, Yusufhadi dkk. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Sadiman, Arief, dkk. 2009. Media Pendidikan,Pengertian, Pengembangan, dan Manfaatnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Smaldino, Sharon E, james D. Russel & Robert Heinich. Instructional Technology and Media for Learning 8th Ed. New Jersey: Perason Merrill Prentice Hall, 2005 http://edu-articeles. Com/Mengenal Media Pembelajan.(diakses 23 April 2011

SILABUS KELAS XII SEMESTER 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : XII : 2 : Membaca 11. Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif Kompetensi Dasar Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensif Materi Pembelajaran Teks yang berpola induktif dan deduktif ciri-ciri paragraf induktif dan deduktif kalimat simpulan Kegiatan Pembelajaran Menentukan kalimat simpulan isi teks berdasarkan halhal (generalisasi, analogi, sebab-akibat) yang disajikan dalam tulisan/ artikel Indikator Menemukan paragraf yang berpola induktif Mengidentifikasi ciri-ciri teks yang berpola induktif Menemukan paragraf yang berpola deduktif Mengidentifikasi ciri-ciri paragraf yang berpola deduktif Mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung Penilaian Jenis Tagihan: tugas individu tugas kelompok ulangan Bentuk instrumen: uraian bebas pilihan ganda jawaban singkat Alokasi Waktu 4 Sumber/ Bahan/ Alat ar tikel/ berita dari media cetak/ elektro nik te ks dari media cetak/ elektro nik : SMA Negeri 1 Tandun : Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi

SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : XII : 1 : Mendengarkan Indikator Penilaian Jenis Tagihan: tugas kelompok lapora n Alokasi Waktu 4 Sumber/ Bahan/ Alat teks laporan dari media cetak/ elektron ik lapo ran kegiata n ekstrak uri-kuler sekolah : SMA Negeri 1 Tandun : Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1.1 Membeda kan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan

1. Memahami informasi dari berbagai laporan Materi Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Laporan laporan kegiatan OSIS laporan kegiatan ekstrakurikul er laporan perjalanan

Mendengarkan laporan dari suatu kegiatan Mencatat pokokpokok isi laporan Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini (pendapat) Menentukan kalimat yang berupa fakta Menentukan kalimat yang berupa

Mencatat pokokpokok isi laporan Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini (pendapat) Menentukan kalimat yang berupa fakta Menentukan kalimat yang berupa opini

Bentuk Instrumen: uraian bebas pilihan

opini

ganda jawaba n singkat

setemp at

SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : XII : 1 : Menulis 4. Mengungkapkan infomasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber/ : SMA Negeri 1 Tandun : Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi

Dasar 4.1 Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarka n unsurunsur dan struktur

Pembelajaran Contoh surat lamaran unsur-unsur surat lamaran pekerjaan struktur surat lamaran pekerjaan penggunaan bahasa dalam surat lamaran pekerjaan penggunaan EYD dalam penulisan surat lamaran pekerjan

Pembelajaran Membaca contoh surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan atau inisiatif sendiri Mengidentifikasi unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaan Menyusun surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan atau inisiatif sendiri Memperbaiki surat dari segi struktur, diksi, kejelasan kalimat, penggunaan EYD Mengidentifikasi unsurunsur dalam surat lamaran pekerjaan Menyusun surat lamaran pekerjaan Memperbaiki surat dari segi struktur, diksi, kejelasan kalimat, dan penggunaanEYD Jenis Tagihan: tugas individu ulangan praktik Bentuk Instrumen: uraian bebas pilihan ganda

Waktu 4

Bahan/ Alat bu ku yang berhubu ngan dengan suratmenyur at

RENCANA PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ASPEK PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI

SMA NEGERI 1 TANDUN Bahasa dan Sastra Indonesia XII (dua belas) / 2 (dua) IPA/IPS Membaca Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif. Menentukan kalimat kesimpulan dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi, dengan membaca intensif. Menentukan jenis-jenis paragraf induktif Menentukan jenis-jenis paragraf deduktif Menarik kalimat kesimpulan berdasarkan premis. Menentukan kalimat entimem berdasarkan premis umum, premis khusus, dan kesimpulan. 4 x 45 menit (2 X pertemuan)

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR

ALOKASI WAKTU

TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN Siswa dapat menentukan jenis-jenis paragraf Berdasarkan pola. Siswa dapat menarik kalimat kesimpulan berdasarkan premis. Siswa dapat menentukan kalimat entimem berdasarkan silogisme Generalisasi. Analogi, kausalitas Silogisme (menarik kesimpulan berdasarkan premis) Entimem

MATERI POKOK PEMBELAJARAN

METODE PEMBELAJARAN Presentasi Diskusi Kelompok V V V Inquari Tanya Jawab Penugasan Demontrasi /Pemeragaan Model KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP PEMBUKA (Apersepsi)

KEGIATAN PEMBELAJARAN Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini. Pertemuan ke-1 ( 90) / (45) Guru menjelaskan pola pengembangan paragraf deduktif. Guru menjelaskan cara menarik kesimpulan berdasarkan premis. Guru menjelaskan kalimat entimem berdasarkan premis. Siswa berlatih menarik kesimpulan berdasarkan premis dan entimem. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini.

INTI

PENUTUP (Internalisasi refleksi) dan

Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview konsep-konsep penting yang telah dipelajari Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup (live skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran

SUMBER BELAJAR V Pustaka rujukan Mahir berbahasa Indonesia SMA kelas XII Program IPA/IPS karangan P. Tukan, S.Pd. Halaman 143. Kaji latih bahasa dan Sastra Indonesia 3 Karangan Ichsanu Sahid Warsanto dkk. Halaman 197. Material: VCD, kaset, poster Mediacetak elektronik dan

Website internet Narasumber Model peraga Lingkungan Lingkungan masyarakat sekitar siswa

PENILAIAN

Tes Lisan V TEKNIK DAN BENTUK V V Tes Tertulis Observasi Kinerja/Demontrasi Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio Pengukuran Sikap Penilaian diri Daftar pertanyaan Kuis uji teori untuk mengukur pemahaman siswa atau konsep-konsep yang telah dipelajari

INSTRUMEN /SOAL RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

Mengetahui Kepala SMA N 1 Tandun

Tandun, 16 Januari 2011 Guru Bidang Studi,

SAPRI NASIR, M.Pd NIP. 19681110 199403 1 011

Dra. YENI IRMAYATI NIP. 19680331 199802 2 001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ASPEK PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI

SMAN 1 Tandun Bahasa dan Sastra Indonesia XII 1 IPA / IPS Menulis Mengungkapkan infomasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi

KOMPETENSI DASAR

Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur * Mengidentifikasi unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaan * Menyusun surat lamaran pekerjaan * Memperbaiki surat dari segi struktur, diksi, kejelasan kalimat, dan penggunaan ejaan

INDIKATOR

ALOKASI WAKTU

2 x 45 menit

TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN MATERI POKOK PEMBELAJARAN

Siswa mampu menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur yang benar Contoh surat lamaran

Unsur-unsur surat lamaran pekerjaan Struktur surat lamaran pekerjaan Penggunaan bahasa dalam surat lamaran pekerjaan
Penggunaan EYD dalam penulisan surat lamaran pekerjan

METODE PEMBELAJARAN

Presentasi v v v Diskusi Kelompok Tanya Jawab Penugasan

KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP PEMBUKA (Apersepsi)

KEGIATAN PEMBELAJARAN Guru menunjukkan iklan lowongan kerja di koran dan menanyakan bagaimana caranya untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Guru menjelaskan peran penting surat lamaran kerja dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam mendapatkan suatu pekerjaan. Guru membacakan sebuah contoh surat lamaran kerja yang tidak bagus dan meminta siswa untuk memberikan kritikan. Siswa membaca dan mencermati contoh surat lamaran kerja yang tersaji dalam buku teks.

INTI

Siswa berdiskusi kelompok untuk mengidentifikasi bagian dan struktur surat lamaran kerja. Siswa mendengarkan penjelasan menyempurnakan hasil temuan mereka. guru dan

Siswa membaca sebuah iklan lowongan kerja yang tersaji di dalam buku teks dan siswa berlatih menulis surat lamaran kerja berdasarkan iklan tersebut. Siswa mengerjakan Geladi Diri, menulis surat lamaran kerja berdasarkan iklan di surat khabar. Siswa saling menukarkan pekerjaannya untuk diedit secara silang. Pemeriksaan difokuskan pada struktur isi surat, efektivitas kalimat, dan pemakaian EYD. PENUTUP (Internalisasi dan Siswa mendengarkan penyampaian guru tentang tip-tip praktis untuk sukses melakukan interview saat melamar

refleksi)

pekerjaan Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview konsep-konsep penting tentang surat lamaran kerja yang telah dipelajari Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup (live skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran

SUMBER BELAJAR Pustaka rujukan Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA kelas X karya Alex Suryanto dan Agus Haryanto terbitan ESIS 2007 halaman Surat Menyurat dan Komunikasi 1 terbitan Galaxy Puspa Mega halaman 134 140 Pedoman Menulis Surat Lamaan Kerja karya Bagas Pratama terbitan Pustaka Setia Material: poster Mediacetak elektronik Metode Model peraga kaset,

dan

Iklan lowongan kerja

Inkuiri, tugas, tanya jawab contoh surat lamaran kerja

PENILAIAN

Tes Lisan Tes Tertulis

Tagihan Hasil Karya: tugas, portofolio Pengukuran Sikap Penilaian diri 1. Jelaskanlah unsur-unsur yang terdapat pada surat lamaran. 2. Berdasarkan contoh sebuah iklan di surat kabar, buatlah sebuah surat lamaran. 3. Pertukarkanlah dengan teman surat lamaran yang Anda buat, kemudian koreksilah berdasarkan konsep-konsep yang telah dipelajari

INSTRUMEN /SOAL

Mengetahui Kepala SMA N 1 Tandun

Tandun, 1 Juli 2011 Guru Pengampu Mata Pelajaran,

SAPRI NASIR, M.Pd NIP. 19681110 199403 1 011

Dra. YENI IRMAYATI NIP. 19680331 199802 2 001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ASPEK PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI

SMAN 1 Tandun Bahasa dan Sastra Indonesia XII / 1 Umum Mendengarkan Memahami informasi dari berbagai laporan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan * Mencatat pokok-pokok isi laporan * Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini (pendapat) * Menentukan kalimat yang berupa fakta * Menentukan kalimat yang berupa opini 2 x 45 menit

ALOKASI WAKTU

TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN MATERI POKOK PEMBELAJARAN Siswa mampu membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS / laporan kegiatan ekstrakurikuler / laporan perjalanan Ciri-ciri kalimat fakta Ciri-ciri kalimat pendapat

METODE PEMBELAJARAN Presentasi

Diskusi Kelompok Tanya Jawab Penugasan

KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP PEMBUKA (Apersepsi) KEGIATAN PEMBELAJARAN Guru melontarkan sebuah pernyataan, misalnya: Tahun depan jumlah pengangguran di Indonesia akan berlipat. Siswa diminta untuk menentukan, apakah pernyataan Guru tersebut fakta atau pendapat. Atau Guru membacakan sebuah cuplikan berita koran yang aktual dan menarik dan meminta siswa untuk menentukan apakah isi berita itu fakta atau pendapat. Guru mengajak siswa untuk senantiasa bersikap kritis dalam menyikapi berita/laporan karena kadang ada yang tidak faktual atau baru sebatas opini/wacana serta menekankan pentingnya bisa membedakan ciri-ciri kalimat fakta dan opini.

Siswa berdiskusi untuk menemukan dan merumuskan perbedaan ciri-ciri kalimat fakta dan pendapat. Kemudian Guru memperjelas dan menyempurnakan rumusan temuan siswa. Guru membacakan kutipan sebuah berita bertema SDM dan siswa mendengarkannya secara seksama. Siswa menuliskan pokok-pokok isi informasi berita laporan yang didengarkan, menginventaris, dan memilah pokok informasi yang bersifat fakta dan opini. Guru membacakan sebuah laporan lengkap kegiatan OSIS dan siswa mendengarkannya secara seksama. Siswa menuliskan pokok-pokok isi informasi laporan yang didengarkan, kemudian menginventaris dan memilah pokok informasi yang bersifat fakta dan opini. Siswa mengidentifikasi bagian-bagian teks laporan yang berupa opini dan perlu diperbaiki sehingga menjadi sebuah

laporan yang lebih objektif.

PENUTUP (Internalisasi refleksi) dan

Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview konsep-konsep penting tentang kalimat fakta dan pendapat yang telah dipelajari Siswa merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup (live skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran yang telah diikutinya.

SUMBER BELAJAR Pustaka rujukan Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA kelas X karya Alex Suryanto dan Agus Haryanto terbitan ESIS 2007 halaman 18-22

Material:, kaset, poster Mediacetak elektronik Lingkungan dan Artikel/gambar koran atau majalah yang bertopik SDM

Lingkungan masyarakat sekitar siswa

PENILAIAN TEKNIK BENTUK DAN Tes Lisan Tes Tertulis

Tagihan Hasil Karya: tugas, portofolio Penilaian diri

Mengetahui

Tandun, 14Juli 2011

Kepala SMA N 1 Tandun

Guru Pengampu Mata Pelajaran,

SAPRI NASIR, M.Pd NIP. 19681110 199403 1 011

Dra. YENI IRMAYATI NIP. 19680331 199802 2 001

MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Kompetensi : Memahami ragam wacana tulis melalui ke

Kompetensi Dasar : Menentukan kalimat kesimpulan dari berbagai pola paragraph Induksi, deduksi, dengan membaca intensif Materi :

1. Pengertian Pola Pengembangan Paragraf Pola pengembangan paragraph (penalaran) adalah pemikiran untuk memperoleh kesimpulan atau pendapat yang logis berdasarkan data yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran data sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Berdasarkan prosesnya, penalaran terdiri atas induksi dan deduksi. Yang termasuk penalaran induksi adalah generalisasi, analogi, dan sebab akibat, sedangkan yang termasuk penalaran deduksi adalah silogisme dan entimem.

GENERALISASI

INDUKSI

ANALOGI

SEBAB AKIBAT PENALARAN SILOGISME DEDUKSI ENTIMEM

2. Pola Paragraf Induktif Pola paragraph induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi atas fenomenafenomena yang ada.

a. Generalisasi eneralisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup fenomena tadi. Pada generalisasi, peristiwa yang dikemukakan harus memadai agar dapat ditarik kesimpulan yang terpercaya kebenarannya.

Bagan:
PERISTIWA A PERISTIWA B PERISTIWA C GENERALISA SI

Contohnya

Saya melihat orang-orang asyik membaca Koran di halte bus. Kegiatan serupa juga saya jumpai di peron stasiun kereta api. Saat saya jalan-jalan di taman hal yang sama juga saya lihat orang duduk bersantai sambil membaca Koran. Bahkan, ketika saya keluar ruang dan sampai di trotoar, saya melihat berderet anak sekolah, kawula muda, dan orang dewasa semua sedang membaca. Jadi, banyak orang yang memanfaatkan waktu untuk membaca.

b. Analogi Dalam analogi, dua macam hal diperbandingkan dengan hanya memperhatikan perbedaannya. Jadi, kesimpulan yang didapat didasarkan pada persamaan di antara dua hal yang berbeda Contohnya :

Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik maka akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang bermamfaat bagi siapapun yang membacanya. Jadi, membentuk kepribadian baik seorang anak ibarat menulis kertas putih dengan hal-hal yang bermamfaat. c. Sebab Akibat Bertolak dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui kemudian bergerak menuju suatu kesimpulan sebagai akibat yang terdekat. Contohnya :

(1)Sepuluh tahun yang lalu hutan bakau dibabat habis-habisan. (2) Lahan bekas hutan bakau tersebut disulap menjadi tambak-tambak udang windu. (3) Memang,

pada waktu itu pengusaha udang windu memperoleh keuntungan besar karena harganya sangat mahal diluar negeri.(4) Akan tetapi, setelah barang dagangan itu tidak laku di pasaran internasional, para pengusaha kembali ke kota, meninggalkan kerusan lingkungan. (5) Laut tercemar karena hutan bakau yang menyaring limbah yang masuk ke laut tidak ada lagi. (6) Sekarang, puluhan ribu nelayan sulit Cmenghidupi keluarganya karena tak ada ikan yang dapat ditangkap di tepi pantai. 3. Pola Paragraf Deduktif a. Silogisme

Premis (PU)

Umum Setiap pemimpin yang baik selalu memerhatikan A B kesejahteraan anak buahnya.

Premis Khusus Rahadian pemimpin yang baik. (PK) C A Simpulan (S) Rahadian selalu memerhatikan kesejahteraan anak buahnya. C B

Rumusnya :

PU = A + B PK = C + A S =C+B

entimem (Silogisme yang dipendekkan) Rumusnya :

S ( C + B ) karena PK (C + A)

Maka, entimem dari silogisme di atas adalah :

Rahadian selalu memerhatikan kesejahteraan anak buahnya karena ia pemimpin C yang baik. A B C

MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII IPA/IPS

Materi

: Surat Lamaran Pekerjaan

Bahan Ajar : Contoh surat lamaran pekerjaan (bahan dapat diambil dari buku paket penerbit bunga Aksara atau Erlangga).

Standar Kompetensi : menungkapkan informasi dalam bentuk surat dianas, laporan, resensi. Kompetensi Dasar : menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur. Indikator : 1. mengidentifikasi unsur-unsur surat dalamstruktur surat lamaran pekerjaan.

2. penggunaan bahasa. 3. penggunaan EYD. 4. penggunaan diksi. Unsur-unsur surat lamaran pekerjaan : 1. tanggal surat 2. lampiran

3. 4. 5. 6. 7. 8.

perihal surat alamat surat salam pembuka isi surat penutup Tanda tangan dan nama /inisial

Secara umum, bagian isi surat terdiri atas bagian pembuka, bagian inti, dan bagian penutup. Alinea isi surat lamaran pekerjaan ditulis dengan prinsip : a. berisi pernyataan pelamar untuk mengajukan lamaran dalam pekerjaan tertentu b. menuliskan kualifikasi diri pelamar (nama, tanggal, dan tempat lahir, pendidikan, dan alamat si pelamar) c. mencantumkan syarat administrasi yang diminta, dan beberapa jenis lampiran sebagai bahan pertimbangan. d. kata ganti yang digunakan dalah saya e. kata sapaan untuk pejabat / pemimpin perusahaan adalah Bapak atau Ibu bukan Saudara atau kamu. Kata kunci Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan. Pembuka surat lamaran pekerjaan harus berisi : a. Kalimat pembuka, dapat diawali dengan ; - Sehubungan dengan iklan ... - Setelah membaca iklan ... - Berdasarkan iklan ... - Dalam harian umum ... b. Menyebutkan sumber iklan lowongan pekerjaan (nama surat kabar dan tanggal terbit). c. Menyebutkan jenis pekerjaan yang dilamar. d. Menyebutkan tujuan (perusahaan yang dituju). Contoh : Dalam harian umum Kompas, Minggu 8 Mei 2010, saya membaca iklan lowongan pekerjaan sebagai editor di Perusahaan Bumi Aksara.

1. Identitas pelamar Identitas pelamar diawali dengan huruf kecil karena merupakan lanjutan kalimat sebelumnya. Contoh : nama : Hanum Salsabila, S.S.

tempat, tanggal lahir : Bandung, 14 Agustus 1985 pendidikan alamat : Sarjana Sastra tahun 2006 : Jalan Taman Sari 13 Jakarta

2. Kalimat penutup surat Kalimat penutup surat tidak menggunkan kata-kata : - haturkan - kata nya - banyak - beribu-ribu contoh : Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih. Contoh soal Bacalah dengan seksama iklan lowongan pekerjaan berikut ! 1. Dibutuhkan tenaga teknik listrik (S1) dan teknik sipil (S1) pengalaman 1 tahun. Lamaran diantar ke PT KSI, Jalana Gajah Mada 156 Jakbar. Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ...
a. Bersama surat ini saya mengajukan surat lamaran kerja kepada perusahaan

Bapak ... b. Saya lulusan Sarjana Teknik listrik, dengan ini mengajukan surat lamaran kepada Bapak ... c. Setelah saya membaca iklan pekerjaan di surat kabar, dengan ini saya mengajukan surat lamaran ... d. Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan yang dimuat pada harian Kompas, 15 September 2009, dengan ini saya ... e. Saya lulusan Teknik Sipil mengajukan surat lamaran kepada Bapak ... 2. Adapun identitas saya : Penulisan pemerian identitas pelamar yang tepaat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ... a. nama tempat, tanggal lahir pendidikan alamat b. Nama : Diana : Tasikmalaya, 15 Agustus 1980 : Strata 1 : Jalan Pahlawan 24 Tasikmalaya : Diana

Tempat, tanggal lahir Pendidikan Alamat c. nama tempat, tanggal lahir pendidikan alamat d. Nama Tempat, tanggal lahir Pendidikan Alamat e. nama tempat, tanggal lahir pendidikan alamat

: Tasikmalaya, 15 Agustus 1980 : Strata 1 : Jalan Pahlawan 24 Tasikmalaya : Diana : Tasikmalaya, 15 Agustus 1980 : Strata 1 : Jln. Pahlawan 24 Tasikmalaya : Diana : Tasikmalaya, 15 Agustus 1980 : Strata 1 : Jalan Pahlawan no.24 Tasikmalaya : Diana : Tasikmalaya, 15 Agustus 1980 : Strata 1 : Jln. Pahlawan no. 24 Tasikmala

3. Saya berharap dapat diterima bekerja di perusahaan Bapak. Atas perhatian dan

budi baik Bapak, saya menghaturkan banyak terima kasih. a. b. c. kasih. d. kasih. e. Dengan diterimnya saya bekerja, saya mengucapkan banyak terima kasih. Demikian surat lamaran saya, dan untuk itu saya menyampaikan terima Atas budi baik Bapak, saya sampaikan ucapan terima kasih. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih. Atas diterimanya saya bekerja di perusahaan Bapak, saya ucapkan terima

MODUL PEMBELAJARAN BAHASA iNDONESIA KELAS XII IPA/IPS

Materi

: Laporan artikel

Bahan Ajar : Contoh artikel dan contoh laporan peristiwa ( bahan dapat diambil dari buku paket dan Koran / media cetak).

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator :

: Memahami informasi dari berbagai laporan : Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai lisan. laporan

1. mencatat pokok-pokok isi laporan. 2. membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini. Kegiatan pembelajaran (langkah-langkah pembelajaran) : 1. 2. 3. 4. disajikan contoh artikel atau laporan peristiwa (berita). siswa mencatat pokok-pokok isi laporan yang terdapat dalam artikel. siswa membaca contoh artikel atau laporan peristiwa (berita) setelah membaca, siswa menentukan kalimat yang berupa fakta dan opini yang terdapat dalam artikel.

Bahan ajar Contoh artikel Menata Administrasi Kependudukan

Peta pikiran fakta dan opini Kata kunci fakta atau ciri-ciri : 1. 2. 3. 4. 5. tidak mengandung unsur-unsur penelitian dan perasaan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya objektif ditunjukkan dengan angka merupakan suatu peristiwa, hal, keadaan, atau kenyataan yang benar-benar terjadi. 6. data yang dapat dipercaya kebenarannya bukan perkiraan

contoh : 1. Dalam Undang-Undang Dasar dinyatakan bahwa Indonesia berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia. Kata kunci yang menunjukkkan ciri-ciri fakta dalam kalimat di atas adalah kata dinyatakan. 2. Kejurda sirkuit panahan ke-20. Kata kunci dalam contoh kalimat di atas ditunjukkan dengan angka. 3. Pemerintah RI akan menempuh jalur politik internasional agar dapat turut serta dalam pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon. Kata kunci dalam contoh kalimat di atas ditunjukkan oleh peristiwa. Opini adalah perkiraan, pandangan, pemikiran penulis terhadap suatu peristiwa. Kata-kata kunci atau ciri-ciri opini : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. mungkin diperkirakan diduga suatu hari suatu saat besok cukup umpama pendapat seseorang, dll.

contoh :

1. Kejurda sirkuit panahan merupakan ajang bersaing bagi atlet. Kata kunci yang terdapat dalam contoh kalimat di atas adalah kata merupakan. 2. Seharusnya keberatan pemerintah Israel terhadap negar-negara yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan negara Yahudi itu untuk mengirimkan pasukan perdamaian tidak perlu menjadi perhitungan. Kata kunci yang terdapat dalam contoh kalimat di atas adalah merupakan suatu pendirian negara Yahudi.

3. Ke depan Indonesia harus lebih berani dan tegas dalam menyikapi berbagai persoalan dunia. Penilaian proses Disajikan sebuah artikel, siswa dapat menentukan : 1. pokok-pokok isi artikel 2. fakta dan opini Penilaian kognitif Kutipan berikut untuk soal nomor 1 dan 2 !
1) Anak-anak Indonesia tak kalah dengan anak negara lain. 2) Tim Olimpiade

Fisika Indonesia merebut satu medali emas, satu medali perak, dua medali perunggu, serta satu honourable mention (juara harapan) pada olimpiade fisika Internasional XXXV di Pohang, Korea Selatan. 3) Ternyata tak sia-sia perjuangan selama ini. 4) Pembina TOEFL, Prof. Yohanes Surya, Ph.D., mengatakan bahwa hasil itu sesuai dengan target minimal seperti yang diraih pada olimpiade Fisika Internasional XXXIV di Taiwan tahun 2003. 1. a. b. c. 2. a. b. c. Kalimat yang menunjukkan opini adalah kalimat nomor ... 1 dan 2 d. 2 dan 4 1 dan 3 e. 3 dan 4 2 dan 3 Kalimat fakta ditunjukkan oleh kalimat nomor ... 1 dan 2 d. 2 dan 4 1 dan 3 e. 3 dan 4 2 dan 3

3. Mobil pun bergerak meninggalkan hotel yang berada di pusat Kota Aman,

ibukota Yordania. Di sepanjang perjalanan kami dipandu oleh guide yang berasal dari Yordan. Pria yang usianya dikatakan tidak mudah lagi, namun cukup energik, karena ia tidak henti-hentinya menjelaskan tempat-tempat yang kami lewati. Berhubung ia sering menggunakan kata as you now, maka peserta tour pun memberikan predikat Mister As You Know padanya. Hal yang dikemukakan dalam laporan di atas adalah tentang ... a. b. c. d. e. perjalanan menuju Palestina kesan-kesan selama perjalanan keadaan jalan-jalan di kota Amman kebiasaan orang selama perjalanan kisah selama perjalanan meninggalkan Kota Amman

Anda mungkin juga menyukai