Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan
mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode
yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Media
pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. (Briggs, 1977).
Dalam proses pembelajaran pada kurikulum 2013 dan yang sekarang
telah direvisi menjadi kurikulum nasional siswa hendaknya mengalami secara
langsung proses pembelajaran yang dilakukan agar mudah difahami dan
diingat dalam jangka waktu yang cukup lama. Peran guru dalam mencapai
tujuan pembelajaran adalah dengan merencanakan proses pembelajaran itu
sendiri, mulai dari materi, bahan ajar, model, metode, pendekatan dan media
pembelajaran.
Media pembelajaran adalah salah satu hal pokok yang diharapkan selalu
ada dalam setiap pembelajaran, karena dengan adanya media, siswa dapat
melihat dan merasakan secara langsung materi yang disampaikan dengan
begitu siswa juga akan merasa lebih mudah untuk memahami maksud yang
disampaikan oleh guru.
Terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan diantaranya
media audio, gambar diam, media dan tik, proyeksi diam, dan multimedia.
Dari beberapa media tersebut kami akan mencoba untuk membuat multimedia
dalam menyampaikan materi pembelajaran IPS di kelas IV mengenai kondisi
geografis.

1
Multimedia merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan
sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Khususnya dalam pembelajaran di kelas IV mengenai letak geografis yang di
dalamnya juga dibahas mengenai gunung berapi, maka media yang ingin kami
gunakan yaitu multimedia yang terbuat dari Koran dan akan mensimulasikan
bagaimana proses terjadinya gunung meletus.
B. Rumusan masalah
1. Multimedia apa yang dibuat?
2. Bagaimana perencanaan membuat multimedia?
3. Bagaimana proses pembuatan multimedia?
4. Bagaimana hasil penerapan multimedia yang telah dibuat dalam
pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mengetahui multimedia yang cocok untuk pembahasan mata pelajaran IPS
dalam materi kondisi geografis
2. Mengetahui perencanaan apa saja untuk membuat multimedia
3. Mengetahui cara pembuatan multimedia
4. Mengetahui hasil penerapan dari multimedia
D. Manfaat
1. Bagi guru
Diharapkan dapat membantu untuk proses belajar mengajar di dalam kelas
dan memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2. Bagi siswa
Dengan menggunakan multimedia siswa dapat lebih mudah memahami
materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru
3. Bagi mahasiswa
Menambah pengetahuan mengenai berbagai macam media selain itu,
dapat dijadikan alternatif media pada saat mengajar di sekolah dan
menambah referensi alternative media pembelajaran

2
BAB II

KAJIAN TEORI

.           

A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN


Di dalam dunia pendidikan tentu kita mengenal media pembelajaran, media
pembelajaran merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran yang
disampaikan oleh sumber pesan kepada penerima pesan.
Pembelajaran adalah suatu upaya bimbingan bagi siswa agar secara sadar siswa
mempunyai keinginan untuk belajar sebaik-baiknya sesuai dengan tahapan
kemampuannya.
Secara umum, media merupakan alat untuk menyampaikan informasi atau
pesan dari suatu tempat ke tempat lain. Media digunakan dalam proses komunikasi,
termasuk kegiatan belajar mengajar.
Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yakni guru
(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan
tujuan pembelajaran dalam (Wayan S, 2007).
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
belajar dalam (Zaenal A, 2008).
Kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu
atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik dimana ia melihat
bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancer dengan hasil yang maksimal
apabila menggunakan alat bantu yang dnamakan alat komunikasi. Sementara itu
secara emplisit difahami bahwa media pembelajaran melputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dengan kata lain, media
adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
intruksional di lingkungan siswa untuk belajar. Di lain pihak, National Education

3
Association memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak maupun audio-visual dan peralatannya. Dengan demikian, media dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar atau dibaca.dalam (Azhar A, 2011).
Oleh karena media pembelajaran memuat informasi yang dapat berupa
pengetahuan maupun menjadi sarana bagi pembelajar untuk melakukan aktivitas
belajar (membaca, mengamati, mencoba, mengerjakan soal, menjawab pertanyaan,
dan lain-lain), maka media pembelajaran erat kaitannya dengan sumber belajar.
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh pebelajar
untuk memudahkan proses belajarnya sehingga mencapai tujuan belajarnya secara
efektif dan efisien.
Jadi, dapat disimpulkan pengertian dari media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan siswa yang digunakan sebagai alat bantu untuk
menyampaikan pesan dalam proses belajar sehingga siswa teransang minat dan
perhatiannya untuk belajar.

B. PENGERTIAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN


Multimedia berasal  dari dua kata yaitu  multi dan media, yang memiliki arti
multi berarti banyak dan media berarti perantara. Dan jika digabungkan, multimedia
adalah gabungan  beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara, video dan animasi yang
menghasilkan presentasi atau pertunjukan yang menakjubkan. Multimedia pun
memiliki komunikasi interaktif atau saling keterikatan yang tinggi. Dan dalam dunia
komputer multimedia dapat diartikan sebagai informasi/info  komputer yang dapat
disajikan melalui suara atau gambar, teks, grafik dan animasi dalam (Ade K, 2007)
Disini dapat diaplikasikan bahwa unsur multimedia adalah suatu kombinasi
data atau media untuk menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji
dengan lebih menarik.
Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis
dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video.
Atau Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara,

4
gambar dan teks dalam (Syamsuddin A, 2010). Atau Multimedia adalah kombinasi
dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media dapat berupa audio
(suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Ahmad S, 1986). Atau
Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks,
grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link
yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan
berkomunikasi. (Wayan S, 2007).
Dalam definisi ini terkandung empat komponen penting multimedia. Pertama,
harus ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar. Kedua,
harus ada link yang menghubungkan pemakai dengan informasi. Ketiga, harus ada
alat navigasi yang membantu pemakai menjelajah jaringan informasi yang saling
terhubung. Keempat, multimedia menyediakan tempat kepada pemakai untuk
mengumpulkan, memproses, dan mengkomunikasikan informasi dengan ide.
Jika salah satu komponen tidak ada, bukan multimedia dalam arti luas
namanya. Misalnya, jika tidak ada komputer untuk berinteraksi, maka itu namanya
media campuran, bukan multimedia. Kalau tidak ada alat navigasi yang
memungkinkan untuk memilih jalannya suatu tindakan maka itu namanya film, bukan
multimedia. Demikian juga kita tidak mempunyai ruang untuk berkreasi dan
menyumbangkan ide sendiri, maka nama televisi, bukan multimedia. Dari beberapa
definisi di atas, maka multimedia ada yang online (Internet) dan multimedia ada yang
offline (tradisional).
Untuk selanjutnya disepakati bahwa yang dimaksud multimedia adalah media
pembelajaran, bukan sekedar benda fisik, namun segala sesuatu yang sudah berisi
materi pembelajaran, yang memungkinkan seseorang memanfaatkannya untuk belajar
guna memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau perubahan sikap.
Jika dipersempit dengan pengertian multimedia komputer maka multimedia
diartikan sebagai sarana atau piranti melalui lebih dari satu media yang berbasis
komputer untuk menyampaikan informasi.

5
C. JENIS-JENIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

1. Multimedia Interaktif
Multimedia Interaktif merupakan multimedia interaksi, artinya ada
interaksi antara media dengan pengguna media melalui bantuan komputer,
mouse, keyboard dan sebagainya.
Pengguna/ user dapat mengontrol secara penuh mengenai apa dan kapan
elemen multimedia akan ditampilkan atau dikirimkan. Contoh: Game, CD
interaktif, aplikasi program, virtual reality, dll.
2. Multimedia Hiperaktif
Multimedia jenis ini mempunyai struktur dengan elemen-elemen terkait
yang dapat diarahkan oleh pengguna melalui tautan (link) dengan elemen-elemen
multimedia yang ada. Istilah Rich media juga dipakai untuk menyebut
Multimedia Hiperaktif. Contoh: world wide web, web site, mobile banking,
Game on line, dll.
3. Multimedia Linear / Squential
Multimedia Linear adalah jenis multimedia yang berjalan lurus.
Multimedia jenis ini bisa dilihat pada semua jenis film, tutorial video, dll.
Multimedia linear berlangsung tanpa kontrol navigasi dari pengguna.
Penyajian multimedia linear harus berurutan atau sekuensial dari awal sampai
akhir. Contoh: Movie/film, e-book, musik, siaran TV.
4. Multimedia presentasi pembelajaran
Multimedia presentasi pembelajaran adalah alat bantu guru dalam proses
pembelajaran dikelas dan tidak menggantikan guru secara keseluruhan.
Contohnya Microsoft Power Point.
5. Multimedia pembelajaran mandiri
Multimedia pembelajaran mandiri adalah sofware pembalajaran yang
dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri tanpa bantuan guru. Multimedia
pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge dan tacit

6
knowledge, mengandung fitur assemen untuk latihan, ujian dan simulasi
termasuk tahapan pemecahan masalah. Contohnya Macromedia Authorware atau
Adobe Flash.
6. Multimedia kits
Multimedia kits adalah kumpulan pengajaran, bahan pembelajaran yang
melibatkan lebih dari satu jenis media dan diorganisir sekitar topik tunggal, yang
termasuk diantaranya yaitu: Cd-Rom, Slide, Kaset Audio, Gambar Diam, Study
Cetak dan Transparasi Overhead.
Tujuan : untuk presentasi di kelas.
Keunggulan : multimedia kits membakitkan minat karena mereka multi
sensorik,  kits menjadi mekanisme ideal untuk merangsang kerja kelompok
proyek kecil, kits memiliki keunggulan yaitu dapat diangkut dan digunakan di
luar kelas (logiostik).
7. Hypermedia
Hypermedia adalah dokumen berurut non terdiri dari teks, audio, informsi
visual disimpan dalam komputer. contohnya adalah dengan pembelajaran
menggunakan link pada sebuah web.
8. Virtual Realitas
Virtual Realitasadalah media yang dapat disulasiakan tempat di dunia
nyata. Keunggulan Virtual Realitas untuk digunakan menggambarkan berbagai
jenis aplikasi  umumnya  terkait   dengan visual dan lingkungan 3D. (Kariadnata
P, 2010).

D. MANFAAT MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Kita harus ingat bahwa manusia khususnya siswa dapat menyerap suatu materi
apabila materi yang disampaikan dan dikemas dalam bentuk yang menarik dan
mengesankan, sehingga materi yang mereka simak akan terus teringat-ingat di benak
mereka.

7
Dalam proses kegiatan belajar dan mengajar (KBM), seorang guru/dosen
diharapkan dapat memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat. Dengan
metode tersebut diharapkan proses KBM dapat berjalan dengan baik, lancar, tidak
membosankan, dan tentunya dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Supaya pembelajaran dapat bermakna, bukan hanya media yang menjadi faktor
pendukungnya. Tetapi peranan guru atau pendidik sebagai motivator dan
fasilitatorpun menjadi faktor yang sangat penting, karena pendidik harus dapat
merangsang dan memberikan dorongan untuk dapat menumbuhkembangkan
kreatifitas siswa sehingga akan terasa kebermaknaannya suatu pembelajaran. Serta
guru harus menguasai betul menggunakan multimedia yang sesuai.
Pembelajaran berbasis multimedia merupakan solusi alternatif sebagai tools
metode pembelajaran. Pembelajaran berbasis multimedia dapat berupa suara, video,
maupun animasi. Dapat diberikan contoh, misalnya kita akan mempelajari mengenai
kalimat pertanyaan dalam bahasa Inggris, maka kita dapat mencuplik sebuah
percakapan bahasa Inggris (dapat dibuat sendiri/mengambil dari film), kemudian
siswa diminta memperhatikan dan mencatat kalimat-kalimat pertanyaan yang ada
dalam cuplikan tersebut. Contoh lain, seorang guru/dosen dapat mempersiapkan
animasi pembelajaran dengan tools powerpoint atau flash, dari animasi tersebut
siswa/mahasiswa dapat beraktivitas secara mandiri.
Namun demikian, pembelajaran berbasis multimedia tidak serta-merta dapat
diterapkan disemua sekolah maupun lingkungan pendidikan.Seorang guru harus
memperhatikan keadaan siswa, sarana, dan prasarana yang dimiliki.
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dalam pembelajaran multimedia :
1. Multimedia sebagai Media pembelajaran menjadikan kegiatan belajar mengajar
dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak objek yang tidak mungkin dilihat
secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik dikarenakan: lokasi objek
sangat jauh, objek terlalu besar, objek terlalu kecil, objek bergerak terlalu lambat,
objek bergerak terlalu cepat, objek terlalu kompleks, objek mudah rusak, objek
bersuara sangat halus, objek berbahaya. Dengan menggunakan media yang tepat

8
semua objek dengan sifat-sifat tersebut dapat disajikan kepada peserta didik.
Misalnya, video kehidupan satwa liar di hutan Afrika, proses reaktor nuklir, foto
saltelit benda-benda angkasa, foto mikroskop elekron sel/virus/bakteri, video
yang dipercepat proses fotosintesis, video yang diperlambat proses perjalanan
arus listrik di dalam suatu rangakaian, dan sebagainya.
2. Multimedia sebagai Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan dan
perbedaan pengalaman para peserta didik sehingga dapat menghasilkan
keseragaman pengamatan. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek
langsung yang dipelajari, maka objek terebut dapat dibawa ke hadapan peserta
didik.Objek yang dimaksud dapat berbentuk benda nyata, miniatur, model,
maupun rekaman audio visual. Media juga dapat menampilkan benda atau
peristiwa yang terjadi di masa lampau dan sudah tidak ada sekarang, misalnya
dengan gambar/foto, slide, film, video, atau media lain. Hal ini dimungkinkan
karena sifat fiksatif media yang dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan
kembali suatu objek atau kejadian. Dengan demikian, objek atau kejadian dapat
digambar, dipotret, direkam, atau difilmkan kemudian disimpan dan dapat
ditunjukkan kembali seperti kejadian aslinya dan diamati ketika diperlukan.
3. Media pembelajaran berbasis multimedia dapat menjangkau audien yang besar
jumlahnya (kemampuan distributif) dan memungkinkan mereka mengamati suatu
objek secara bersamaan. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan
mahasiswa/siswa dapat mengikuti kuliah/pelajaran yang disajikan seorang
dosen/guru dalam waktu yang sama. Demikian juga melalui e-learning, tidak ada
batas jumlah peserta didik dan waktu untuk mempelajari materi yang sama
berkali-kali.
4. Multimedia sebagai Media Pembelajaran dapat memberikan ilustrasi konsep
dasar yang benar, konkrit, dan realistis, sehingga media pembelajaran dapat
memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai
dengan abstrak.

9
5. Media pembelajaran yang baik juga dapat merangsang dan membangkitkan
motivasi dan minat belajar. Efek audio visual dalam multimedia dapat
memberikan rangsangan yang baik terhadap pancaindera pebelajar. Demikian
permainan (game) komputer biasanya menarik orang, sehingga penyajian materi
pembelajaran dalam bentuk permainan komputer juga dapat menarik perhatian
siswa.
6. Media pembelajaran interaktif memungkinkan adanya interaksi langsung antara
peserta didik dengan sumber belajar dan pelaksanaan belajar sesuai dengan
kemampuan, minat, dan waktu masing-masing. Dengan modul atau paket
pembelajaran berbantuan komputer, mahasiswa/siswa dapat belajar sesuai
dengan kemampuan, waktu, dan kecepatan masing-masing.Sifat manipulatif
media dapat menampilkan objek atau kejadian dengan berbagai perubahan
(manipulasi) sesuai keperluan atau kreativitas siswa, misalnya diubah ukuran,
kecepatan, warna, serta dapat diulang-ulang.

E. LANDASAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA


Multimedia berbasis kepada beberapa landasan dalam penggunaannya, seperti
filosofis, psikologis, dan sosiologis
1. Landasan Filosofis
Dalam proses belajar-mengajar, multinedia interaktif menitik beratkan pada
kemampuan siswa secara individual di mana materi di susun berdasarkan ketingkat
kesiapan sehingga siswa menunjukkan perilaku tertentu yang diharapkan
2. Landasan Sosiologis
Multimedia interaktif memberikan jangkauan yang luas untuk berinteraksi dan
saling mengenal antara manusia sedunia. Komunikasi pun dipandang sebagai
proses, yaitu suatu proses pengoperan dan penerimaan lambang-lambang yang
mengandung makna. Sebagaimana yang dinyatakan oleh seorang ahli komunikasi
Amerika, Floyde Brooker. Dengan demikian, proses belajar-mengajar dilihat dari
sudut pandang komunikasi tidak lain adalah proses penyampaian pesan, gagasan,

10
fakta, makna, konsep, dan data yang sengaja dirancang sehingga dapat diterima oleh
penerima pesan.
3. Landasan Psikologis
Membahas tentang landasan psikologis, tak lepas dari psikologi belajar. Teori
belajar dan pengajaran yang paling terkenal dan sebagai dasar munculnya teori-teori
yang lain adalah teori atau aliran behavioristik
dan aliran kognitif atau teori komperhensip.
Dalam teori belajar behavioristik ada tiga teori yang terkenal yakni teori
koneksionisme dari Thorndike, teori kondisioning dari pavlov dan teori
kondisioning operan dari Skinner. Dalam teori koneksi menyatakan bahwa sifat
belajar adalah seleksi dan koneksi dan trial and error. Dalam teori ini Thorndike
mengemukakan tiga hukum belajar, yakni hukum kesiapan, hukum pengulangan
dan hukum penguatan. Sedangkan teori clasical conditioning menyatakan bahwa
tingkah laku dibentuk melalui pengaturan dan manipulasi stimulus dalam
lingkungan.
Demikian pula operan conditioning yang membedakan antara respondent respon
dan operan respon yakni operan respon yakni respon yang timbul dan
berkembangnya diikuti oleh stimulus tertentu yang memperkuat terjadinya respon.
Dalam multimedia interaktif memperhatikan kondisi psikologis siswa, di dalam
multimedia interaktif disajikan dengan memberikan sub-sub materi sehingga siswa
bisa memilih sesuai minat dan perkembangannya. Multimedia interaktif pun bisa
dipelajari dan diputar secara berulang-ulang, disana juga terdapat penguatan. Bagi
siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata bisa memahaminya dengan
cara mengulang-ulang sampai siswa hafal dan memahami dari simulasi-simulasi
yang diuji cobakan

F. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MULTIMEDIA


1. Kelebihan Multimedia
Kelebihan penggunaan multimedia pembelajaran dalam PBM, diantaranya:

11
a. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif. Pengajar akan selalu
dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran.
Mampu mengabungkan antara teks, gambar, audio ,musik, animasi
gambarb. atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna
tercapainya tujuan pembelajaran.
c. Mampu menimbulkan rasa senang selama PBM berlangsung. Hal ini akan
menambah motivasi siswa selama PBM hingga didapatkan tujuan
pembelajaran yang maksimal.
d. Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan
hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional.
e. Media penyimpanan yang relatif gampang dan fleksibel.

2. Kelemahan Multimedia
a. Bagi guru yang kurang kreatif maka akan merasa kesulitan untuk
nmenggunakan multimedia dalampembelajaran.
b. Jika multimedia yang digunakan tidak sesuai dengan materi serta tahap
perkembangan siswa, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai
c. Bagi multimedia yang membutuhkan sarana listrik untuk penggunaan di
daerah yang belum terfasilitasi sarana listrik maka akan sulit digunakan

12
BAB III

PEMBAHASAN

A. Multimedia Pembelajaran
Media yang kami buat berupa multimedia yang merupakan gabungan dari
beberapa media, dan kami membuat sebuah miniatur gunung merepi buatan untuk
suatu pembelajaran di kelas tinggi pada sekolah dasar. Kami membuat gunung
merapi ini karena media tersebut akan membuat siswa tertarik dan berminat dalam
mengikuti pembelajaran, karena pebelajaran akan terasa sangat menyenangkan
apabila menggunakan media yang menarik minat dan perhatian siswa dan selain
itu pembelajaran pun akan lebih bermakna karena siswa terlibat langsung dalam
proses gunung meletus.
B. Perencanaan pembuatan media
Perencanaan dalam pembuatan media ini yakni kita harus menentukan alat
dan bahan media yang akan dibuat. Alat dan bahan dalam membuat media gunung
meletus ini adalah:
a. Koran
b. Lem kayu
c. Air
d. Ember
e. Gunting
f. Botol
g. Pewarna
h. Kuas
i. Gambar pohon, orang, rumput, hewan.
j. Dus
k. Cuka
l. Sabun cair
m. Baking soda

13
1. Cara membuat media
a. Gunting koran kecil kecil untuk dibuat bubur koran
b. Siapkan air di ember
c. Masukan potongan koran pada air
d. Rendam koran dan hancurkan koran sampai menjadi lembut seperti bubur
e. Tiriskan bubur koran dan buang airnya
f. Campurkan bubur koran beserta lem kayu, aduk hingga rata dan tercampur
g. Bentuk bubur koran menjadi gunung dengan cara menempelkannya pada
ujung botol agar membentuk gunung
h. Diamkan gunung sampai kering
i. Cat gunung dengan menggunakan cat pewarna makanan yang berwarna
hijau
j. Diamkan sampai kering
k. Buatlah alas untuk gunung dari dus
l. Tempelkan gambar print-an pohon, orang-orangan, hewan, dan umput pada
alas gunung agar terlihat lebih menarik
m. Buatlah gunung meletus dengan memasukan baking soda, sabun cair, cuka
dan pewarna ke dalam gunung
n. Setelah semuanya dimasukan tunggulah sampai semuanya meluap keluar
gunung

C. Penerapan Media
Penerapan media ini tertuang dalam sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran
yang kami buat yang terdapat dalam lampiran.

14
D. Refleksi
Kelompok 1 :
Apabila dalam proses pembelajaran menayangkan sebuah video, alangkah
lebih baiknya penayangan video dilakukan setelah siswa melakukan
percobaan bukan ketika siswa belum melakukan percobaan. Sehingga apabila
penyangan video di lakukan setelah percobaan menjadi penegasan bagi siswa
mengenai percobaan yang telah dilakukan siswa dan sebelumnya juga siswa
akan merasa penasaran. Sedangkan apabila penayangan dilakukan di awal
atau sebelum percobaan maka siswa sudah tahu apa yang akan terjadi pada
percobaannya sehingga siswa menjadi kurang penasaran karena sudah melihat
videonya. (Suci Dwi Lestari).
Kelompok 2 :
Mengenai Lembar Kerja Siswa pada point 4 perintah yang tertulis tidak sesuai
dengan praktik dilapangan sehingga membingungkan siswa. Sebaiknya
perencanaan dan praktik dilapangan harus terurut dan sesuai dengan yang
sudah di tuliskan pada LK sehingga tidak membingungkan siswa. (Kamelia
G. Rabbani).
Kelompok 3 :
Dalam penayangan video mengenai letak geografis Indonesia sebaiknya guru
melakukan pertanyaan lebih dulu terhadap siswa baru jawaban dari
pertanyaan guru ditegaskan kembali dengan penayangan dari video. Sehingga
bisa mengukur pengetahuan awal siswa juga. (Dea Khajar A.).
Kelompok 4 :
Pertanyaan di dalam LK siswa mengenai point nomor 2 kurang jelas.
Harusnya lebih terperinci apakah dampak positif saja atau dampak negatif saja
atau bahkan dampak positif dan negatifnya. Kemudian mengenai panduan
langkah kerja siswa dalam praktikum percobaan yang ada di LK kurang jelas
mengenai takarannya. Seperti berapa banyak takaran soda atau cuka yang
harus digunakan, apakah 1:2 atau 2:1 atau 1:1. Sehingga jika takarannya jelas

15
ketika siswa ingin mencoba di rumah atau guru lain ingin mencoba bisa
mencobanaya dengan mudah. Penayangan video lebih baik diperhatikan lagi
apabila ingin dipercepat alangkah lebih baiknyanya dipotong saja dari segi
durasinya. (Okti Fajriani).
Kelompok 5 :
Alat yang digunakan sebagai alas sebaiknya diperhatikan lagi, jangan
menggunakan kardus karena takut nantinya cairan lava ketika percobaan
menjadi jatuh ke lantai atau mengotori pakaian siswa. (Della Destiani).
Sebaiknya botol yang digunakan di dalam gunung memiliki ukuran yang sama
sehingga ketika melakukan percobaan metusnya bisa secara bersamaan. (Asri
Restiani).
Anak disuruh untuk membawa celemek atau koran yang nantinya digunting
dan digunakan oleh anak sehingga ketika melakukan percobaan tidak
mengotori pakaian siswa. (Afrida Haerani).
Dosen pengampu :
Sebaiknya diperhatikan waktu dalam pembuatan medianya, serta tujuan
penggunaan medianya. Media yang digunakan buatlah menjadi benda abstrak
yang memberikan gambaran bagi siswa secara konkrit seperti perbedaan
gunung atau bukit, dataran rendah, dataran tinggi dan sebagainya. Dalam
pembuatan media dan RPP harus diprediksi bagaimana nantinya siswa akan
belajar sehingga ketika akan membuat media guru harus memiliki sifat empati
dimana ia merasakan jika dirinya yang menjadi siswa. Guru harus mampu
mengondisikan kelas serta pembawaan diri di dalam kelas. Dalam
penggunakan media harus diperhatikan pergantiannya (switch), disini kurang
membangun. ( Pak Wawan Setia Wardhani).

16
BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN
Multimedia pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar di
mana dalam penyampaian bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa,
guru menggunakan atau menerapkan berbagai perangkat media
pembelajaran.
Media yang kami buat berupa multimedia yaitu gabungan dari
beberapa media yaitu kami membuat sebuah miniatur gunung merepi
buatan untuk suatu pembelajaran di kelas tinggi pada sekolah dasar.
Perencanaan dalam pembuatan media ini yakni kita harus menentukan
alat dan bahan media yang akan dibuat. Alat dan bahan dalam membuat
media gunung meletus ini diantaranya yaitu koran, lem kayu, air, ember,
gunting, botol, pewarna makanan, kuas, gambar (pohon, orang-orangan,
rumput dan hewan), dus, cuka, sabun cair, dan baking soda.
Penerapan media ini tertuang dalam sebuah rencana pelaksanaan
pembelajaran yang kami buat (terlampir).

B. SARAN
Didalam pembuatan media pembelajaran, sebaiknya guru harus
memperhatikan tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Jangan sampai media
yang sudah di buat dengan bagus dan menarik namun tidak dapat mencapai
pada tujuan pembelajaran yang ada. Guru pun harus memperhatikan
keserasian antara media yang diuat dengan materi yang akan di pelajari.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ade kusnandar, Panduan Pengembangan Multimedia Pembelajaran (Jakarta:


Depdiknas, 2007), 4.
Syamsuddin Asyrofi, Pembelajaran Multimedia ( Surabaya: Insan Cendikia, 2010),
3.
Ahmad Sadiman, Media Pendidikan dan Pemanfaatanya (Jakarta: CV. Rajawali,
1986), 2.
WayanSantiyasa, Media Pembelajaran di Era Modern  (Jakarta: Al-Husna Zikra,
2007), 6.
Kariadnata pratama, Pembelajaran Berbasis Multimedia (Bandung: Andi Publisher,
2010), 11-13.
Zaenal Aqib, Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran di Sekolah (Jakarta: P.T Raja
Grafindo Persada, 2008), 23.
Azhar Arsyad, Media pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2011).
Istiyanto. Pengertian dan Manfaat Multimedia Pembelajaran. Diakses online
http://istiyanto.com/ [7 Desember 2016].

18
LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan pendidikan : SDN Jaya Mekar 1


Kelas / semester : V/1
Tema : Kondisi Geografis
Petemuan ke : 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR
IPS
3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di
wilayah Indonesia

19
4.3 Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis
tempat tinggalnya

C. INDIKATOR
1. Mengenal kondisi geografis Indonesia
2. Mengidentifikasi jenis bencana alam berdasarkan letak geografis di Indonesia
3. Membuat miniatur gunung berapi
4. Melakukan percobaan peristiwa gunung meletus
5. Mengkomunikasikan hasil dari percobaan 

C. TUJUAN
1. Melalui pengamatan video siswa dapat mengenal kondisi geografis Indonesia
dengan baik.
2. Melalui penjelasan guru siswa dapat Mengidentifikasi jenis bencana alam
3. Melalui praktik pembuatan karya siswa dapat membuat miniatur gunung berapi
dengan baik.
4. Melalui kerjasama kelompok siswa dapat membuat percobaan peristiwa gunung
meletus dengan teliti.
5. Melalui presentasi siswa dapat mengkomunikasikan hasil dari percobaan
dengan percaya diri

C. MATERI AJAR
1. Kondisi geografis Indonesia
2. Jenis-jenis bencana alam

D. PENDEKATAN DAN METODE


1. Pendekatan : Contextual Teaching and Learning
2. Model : Project Based Learning
3. Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi, Ceramah dan Percobaan

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

20
Waktu
Pendahuluan 1. Siswa diajak untuk berdo’a menurut agama 10 menit
dan keyakinan masing-masing.
2. Guru memeriksa kehadiran siswa.
3. Guru memeriksa kesiapan siswa dalam
mengikuti pembelajaran (kerapihan baju, meja,
kebersihan dsb.)
4. Guru malakukan apersepsi dengan mangaitkan
pembelajaran hari ini dengan pembelajaran
sebelumnya, maupun mengaitkannya dengan
pengalaman siswa.
5. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
yaitu tentang “kondisi geografis dan bencana
alam”
Inti Pertemuan 1 : 50 Menit
Tahap 1 (Penentuan Pertanyaan Dasar)
1. Siswa membentuk menjadi 4 kelompok
2. Siswa dan guru menentukan topic mengenai
bencana alam yang terdapat di Indonesia
3. Siswa berdiskusi mengenai jenis-jenis bencana
alam berdasarkan penjelasan guru
4. Berdasarkan topic yang telah ditentukan
(gunung berapi) guru memberikan pertanyaan
yang menuntut siswa melakukan suatu
aktivitas yaitu “seperti apakah proses
terjadinya gunung meletus serta bagaimana
dampak yang terjadi pada lingkungan
sekitar ?”

21
Tahap 2 (Menyusun Perencanaan Proyek)
5. Siswa bersama guru menentukan alat dan bahan
untuk membuat proyek miniatur gunung berapi
6. Siswa melakukan pembagian tugas dan tanggung
jawab terhadap semua anggota kelompok dalam
melakukan percobaan
Tahap 3 (Menyusun Jadwal)
7. Siswa dan guru menentukan waktu pembuatan
dan deadline penyelesaian proyek
8. Guru membimbing siswa dalam merencanakan
prosedur pembuatan miniature
Tahap 4 (Monitoring)
9. Guru melakukan monitor terhadap aktivitas
siswa selama melaksanakan proyek pembuatan
miniature gunung berapi
10. Guru membimbing siswa dalam proses
pencetakan gunung berapi serta melakukan
penilaian proses

Pertemuan 2 :
11. Siswa duduk bersama teman kelompoknya.
12. Siswa mengamati video mengenai kondisi
geografis.
13. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
mengenai video tersebut.
14. Setiap kelompok dibagikan teks bacaan tentang
kondisi geografis oleh guru.
15. Siswa mencari informasi dari teks yang telah
dibagikan.

22
16. Setiap perwakilan kelompok mengambil
miniatur gunung beserta hiasan lainya (pohon,
orang, dan hewan)yang telah mereka buat pada
pertemuan sebelumnya yang di simpan oleh
guru di kelas.
17. Setiap kelompok diberi langkah kerja oleh
guru.

Tahap 5 (Menguji Hasil)


18. Siswa mengikuti prosedur percobaan yang
terdapat di dalam Lembar Kerja
19. Ketika siswa melakukan prosedur percobaan,
guru membimbing setiap langkah kegiatan
yang dilakukan oleh setiap kelompok.
20. Siswa menghias miniatur gunung tersebut
dengan cara menempel hiasan yang telah
mereka buat pada pertemuan sebelumnya.
21. Siswa melakukan percobaan gunung meletus
dengan memasukan cairan soda kue, sabun
cair, dan cuka
22. Siswa dalam kelompok mengamati reaksi yang
terjadi dari percobaan tersebut
23. Siswa berdiskusi tentang dampak dari
peristiwa gunung meletus melalui percobaan
yang telah mereka lakukan dengan bimbingan
guru.
24. Berdasarkan proyek yang telah dibuat siswa
dan guru mengaitkan percobaan dengan
pengalaman siswa mengenai peristiwa yang

23
sebenarnya terjadi
25. Siswa di dalam kelompok mengisi Lembar
Kerja berdasarkan pengamatan percobaan
26. Setiap kelompok mengkomunikasikan hasil
percobaan di depan kelas
27. Siswa dan guru mengapresiasi penampilan dari
kelompok penyaji
Tahap 6 (Mengevaluasi Pengalaman)
28. Berdasarkan penampilan seluruh kelompok
siswa dan guru melakukan refleksi terhadap
proses dan hasil proyek yang telah dilakukan
29. Siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan
dan pengalaman selama melakukan proyek
30. Siswa dan guru melakukan diskusi untuk
memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran
Penutup 1. Bertanya jawab tentang materi yang telah 10 menit
dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi).
2. Siswa bersama-sama membuat kesimpulan
mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.
4. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran).

F. SUMBER DAN MEDIA

24
 Diri anak
 Lingkungan sekolah
 Buku Sumber Kelas V
 Video mengenai kondisi geografis
 Miniatur gunung berapi

G. PENILAIAN
Rubrik Penilaian Proses Pembuatan Miniatur Gunung Berapi
No Kriteria Nilai
Baik Sekali Baik Cukup Baik Perlu Berlatih
Lagi
(4) (3) (2) (1)
1. Mampu mengikuti Mampu mengikuti Mampu Belum mampu
prosedur prosedur mengikuti mengikuti
pembuatan pembuatan prosedur prosedur
miniature gunung miniature gunung pembuatan pembuatan
berapi berdasarkan berapi berdasarkan miniature miniature gunung
Lembar Kerja Lembar Kerja gunung berapi berapi
secara mandiri dengan sedikit berdasarkan berdasarkan
bimbingan guru Lembar Kerja Lembar Kerja
dengan secara mandiri
bimbingan guru
secara penuh
2. Mampu Mampu Mampu Belum mampu
melakukan melakukan melakukan melakukan
pencampuran pencampuran pencampuran pencampuran
bahan untuk bahan untuk bahan untuk bahan untuk
melakukan melakukan melakukan melakukan

25
peristiwa gunung peristiwa gunung peristiwa peristiwa gunung
meletus dengan meletus dengan gunung meletus meletus dengan
berhasil cukup berhasil dengan kurang berhasil
berhasil.

Penilaian : Total nilai x 100


Skor maks
Contoh : 6 x 100 = 75
8

Rubrik Penilaian Sikap

Kerjasa Bertangg
Disiplin Teliti Jujur Ket
No Sikap ma ungjawab
B M M B M M B M M B M M B M M
Nama T T B T T B T T B T T B T T B

1
2
3
Keterangan:
BT : Belum terlihat
MT : Mulai terlihat
MB : Mulai membudaya

26
Rubrik Penilaian Proses Presentasi
Kriteria Nilai
Baik Sekali Baik Cukup Baik Perlu Berlatih
Lagi
(4) (3) (2) (1)
Mampu Mampu Mampu Tidak mampu
menjelaskan menjelaskan hasil menjelaskan menjelaskan
hasil diskusi diskusi dengan hasil diskusi hasil diskusi
dengan benar, benar, jelas, dengan benar, dengan benar.
jelas, percaya percaya diri. namun kurang
diri. jelas, kurang
percaya diri.
Menggunakan Menggunakan Menggunakan Belum mampu
tata bahasa yang tata bahasa yang tata bahasa yang menggunakan
baik dan baik cukup baik dan kurang baik dan tata bahasa
sesuai EYD. benar sesuai benar. yang baik dan
EYD. benar.

Total Skor
Penilaian : x 100
Skor maksimal
6 x 100
Contoh : =75
8

Penilaian Soal Latihan Individu (Penilaian Kognitif)


Total skor pilihan ganda (10 soal) 10
Total skor isian singkat (5 soal) 10
Total skor essay (1 soal) 10
Total Skor
Penilaian : x 100
Skor maksimal

27
25 x 100
Contoh : =83,3
30
Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA SISWA


Nama anggota kelompok:
1. ..........................
2. ..........................
3. .........................
4. .........................
A. Tujuan : Mengetahui dampak dari gunung meletus
B. Materi: Gunung berapi
C. Alat dan Bahan:
1. Koran
2. Pewarna Makanan
3. Soda Kue
4. Sabun Cair
5. Cuka
6. Lem Kayu
D. Langkah kerja
1. Remas koran menggunakan air hingga hancur lalu campurkan
dengan lem.
2. Tempelkan koran yang telah hancur dengan corong sehingga
membentuk gunung.
3. Di tengah gunung diberi adah untuk menyimpan adonan lahar,
4. Setelah kering, campurkan soda kue, sabun cair, dan pearna. Jika
telah tercampur, masukkan cuka ke dalam adonan tersebut. Gunung
pun mulai meletus.
E. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi ketika gunung meletus mengeluarkan asap, lava
dan lahar ?
2. Bagaimana dampak yang terjadi dari peristiwa gunung meletus
terhadap lingkungan di sekitarnya ?
3. Menurutmu mengapa setelah peristiwa gunung meletus, tanah di
sekitarnya menjadi subur ?
F. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatanmu!

28
Tahukah kamu ? Bagaimana letak geografis dan geologis negara Indonesia ?
Apakah pengaruh letak geografis dan geologis bagi negara Indonesia ?

Letak geografis adalah letak suatu wilayah sesuai dengan kondisi wilayah
yang sebenarnya di permukaan bumi. Biasanya letak geografis dilihat dari permukaan
bumi yang ada di sekitarnya. Secara geografis, Indonesia diapit oleh dua benua besar,
yaitu Benua Asia di sebelah Barat Laut dan Benua Australia di sebelah Tenggara.
Indonesia juga diapit oleh dua samudra, yaitu Samudra Hindia di sebelah Barat dan
Selatan dan Samudra Pasifik di sebelah Timur Laut. Itulah letak dan posisi negara
kita .

Sedangkan letak geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan susunan


batuan yang ada pada bumi. Letak geologis wilayah Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Indonesia merupakan bagian dari dua buah rangkaian pegunungan besar di dunia,
yaitu rangkaian Pengunungan Mediteran dan rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik.

c. Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu Dangkalan Sunda, Dangkalan
Sahul dan Daerah Laut pertengahan Australia Asiatis.

Letak geologis inilah yang menyebabkan wilayah Indonesia banyak dijumpai


gunung berapi, sehingga banyak wilayah di Indonesia yang kesuburannya cukup
tinggi. Namun perlu disadari pula bahwa letak geologis yang demikian itu
menyebabkan wilayah Indonesia rawan dengan bencana alam.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau


serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
gunung meletus, banjir.

29
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi
yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung
api atau runtuhan batuan.

Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal
dengan istilah "erupsi". Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran
material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar.

Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau
daratan karena volume air yang meningkat.

30
SOAL LATIHAN INDIVIDU
A. Berilah tanda silang pada jawaban yang benar!
1. Di bawah ini yang merupakan gejala alam adalah, kecuali . . . .
a. penebangan hutan secara liar
b. membuang sampah sembarangan
c. terjadinya angin kencang
d. curah hujan yang sangat tinggi
2. Cairan sangat panas yang terdapat diperut bumi disebut . . . .
a. Lava
b. Lapili
c. Magma
d. Awan panas
3. Cara untuk mengatasi ancaman gunung api yaitu . . . .
a. membuat prakiraan cuaca
b. mengadakan program penghijauan
c. menggunakan satelit atau radar arah angin
d. memetakan kawasan bahaya
4. Curah hujan tinggi, penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan
dapat mengakibatkan . . . .
a. tsunami
b. tanah longsor
c. banjir
d. badai
5. Tsunami dapat diakibatkan oleh . . . .
a. angin topan

31
b. gempa bumi
c. tanah longsor
d. kebakaran hutan
6. Dampak positif dari letusan gunung berapi adalah . . . .
a. adanya lava dan lahar panas yang dapat mematikan apapun yang
dilaluinya
b. keluarnya gas-gas beracun yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan
c. adanya material yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah
d. adanya semburan awan panas atau wedhus gembel
7. Tanah longsor dapat diantisipasi dengan cara . . . .
a. membangun rumah di bukit
b. mengadakan penghijauan
c. menggali kaki bukit
d. menggunduli bukit
8. Ketika liburan kamu ke Gunung Merapi. Gunung itu meletus dan
mengeluarkan abu. Langkah yang harus kamu tempuh adalah . . . .
a. mengenakan masker
b. mendekati gunung
c. tetap melanjutkan wisata
d. membiarkan abu mengotori wajah
9. Di bawah ini yang termasuk gunung berapi yang pernah meletus di Indonesia,
kecuali . . . .
a. bromo
b. krakatau
c. papandayan
d. salak
10. Di bawah ini yang merupakan dampak negatif dari letusan gunung berapi
adalah . . . .
a. materialnya dapat digunakan untuk bahan bangunan

32
b. menyuburkan tanah
c. banyak penduduk yang terganggu pekerjaan sehari-harinya
d. terdapatnya penambangan pasir

B. Kerjakan soal soal berikut di buku tugasmu!


1. Gunung meletus, banjir, tsunami, gempa bumi termasuk kedalam
bencana . . . .
2. Sebaiknya kita menggunakan . . . . . ketika hujan abu turun.
3. Penambangan pasir, menyuburkan tanah merupakan dampak . . . . . . dari
terjadinya letusan gunung merapi.
4. hujan debu, kematian dan . . . . . . merupakan dampak negatif dari terjadinya
letusaan gunung merapi.
5. Bencana Tsunami dapat terjadi di daerah . . . . .

C. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Sebutkan masing-masing 3 macam dari dampak positif dan dampak negatif
letusan gunung merapi bagi masyarakat di sekitarnya !

33
KUNCI JAWABAN !
Pilihan ganda
1. A
2. C
3. D
4. C
5. B
6. C
7. B
8. A
9. D
10. C
Soal uraian
1. bencana alam
2. menggunakan masker
3. dampak positif
4. pemyakit pada saluran pernafasan / banjir bandang / kerusakan sarana
prasarana / mematikan hewan atau tumbuhan disekitarnya
5. pantai
Soal essay
1. Dampak positif : menyuburkan tanah, terdapat penambangan pasir, pemandian air
panas atau sumber daya panas bumi.
Dampak negatif : kematian baik pada hewan atau tumbuhan atau manusia, gangguan
saluran pernafasan, banjir lahar.

34
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Guru sedang menjelaskan Siswa melakukan percobaan

Materi pembelajaran. Gunung meletus.

Siswa berdiskusi mengerjakan Siswa mengkomunikasikan hasil

35
LK yang diberikan oleh guru. Percobaan dan diskusinya di depan
kelas.

36

Anda mungkin juga menyukai