Sandra Sonita 23330022 Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang sandrasonita18@gmail.com A. Hakikat Sumber Belajar Sumber belajar menurut Abdullah (2012) adalah segala sesuatu yang berwujud benda dan orang yang dapat menunjang belajar sehingga mencakup semua sumber yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh tenaga pengajar agar terjadi perilaku belajar. Sumber belajar adalah semua sumber termasuk pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar yang dapat dipergunakan peserta didik baik secara sendirisendiri maupun dalam bentuk gabungan untuk menfasilitasi kegiatan belajar dan meningkatkan kinerja belajar (Suryana, 2014). Sejalan dengan pendapat itu, Seels dan Richey menjelaskan bahwa sumber belajar adalah segala sumber pendukung untuk kegiatan belajar, termasuk sistem pendukung dan materi serta lingkungan pembelajaran. Sumber belajar bukan hanya alat dan materi yang dipergunakan dalam pembelajaran, tetapi juga meliputi orang, anggaran, dan fasilitas. Sumber belajar bisa termasuk apa saja yang tersedia untuk membantu seseorang belajar (Suryana, 2013). B. Jenis-jenis Sumber Belajar Klasifikasi sumber belajar menurut Supriadi (2017) sebagai berikut: 1 Pesan yang merupakan informasi yang disampaikan oleh komponen yang lain, biasanya berupa ide, makna, dan fakta. Berkaitan dengan konteks pembelajaran, pesan ini terkait dengan isi bidang studi dan akan dikelola dan direkonstruksikan kembali oleh pebelajar. Orang: orang tertentu yang terlibat dalam penyimpanan dan atau penyaluran pesan. 2 Bahan yang merupakan kelompok alat yang sering disebut dengan perangkat lunak. Dalam hal ini bahan berfungsi menyimpan pesan sebelum disalurkan dengan menggunakan alat yang telah dirancang. Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dan Iain-Iain yang dapat digunakan untuk belajar 1 3 Alat yang merupakan alat yang sering disebut perangkat keras. Berkaitan dengan alat ini dipergunakan untuk mengeluarkan pesan yang tersimpan dalam bahan. Alat juga merupakan benda-benda yang berbentuk fisik yang sering disebut dengan perangkat keras, yang berfungsi untuk menyajikan bahan pembelajaran. Sumber belajar tersebut, seperti komputer, OHP, kamera, radio, televisi, film bingkai, tape recorder, dan VCD/DVD 4 Teknik yang merupakan prosedur baku atau pedoman langkahlangkah dalam penyampaian pesan. Dalam hal ini dapat dengan kata lain, teknik adalah cara atau prosedur yang digunakan orang dalam kegiatan pembelajaran untuk tercapai tujuan pembelajaran 5 Latar yang merupakan lingkungan di mana pesan ditransmisikan. Lingkungan adalah tempat di mana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka dikategorikan sebagai sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya. C. Karakteristik Sumber Belajar Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut: (1) ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal (2) praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka (3) mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita; (4) fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan (5) sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. D. Sumber Belajar Untuk PAUD Sumber belajar sebagai salah satu komponen atau unsur pembelajaran anak usia dini memegang peranan penting dalam rangka terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang bermutu, menarik dan bermakna bagi anak. Sumber belajar tersebut menjadi sangat penting, karena ketersediaannya akan menumbuhkan semangat, motivasi, dan minat anak untuk belajar dan mengeksplorasi berbagai sumber informasi secara leluasa dan sesuai dengan minat anak-anak. Anak usia dini 2 belajar dalam situasi yang holistik/utuh dan terkait dengan kehidupan mereka sehari- hari (Sutama, dkk 2021). Oleh karena itu, guru perlu menggunakan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik dan kebutuhan tersebut. Perlunya sumber belajar yang konkret dan jika memungkinkan bahkan yang sebenarnya disesuaikan dengan tahap perkembangan berpikir anak usia dini yang masih berada pada tahap operasi konkret. Oleh karena itu penyajian sumber belajar yang nyata dan sederhana akan sangat membantu pengembangan kemampuan berpikir anak. Anak akan mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru jika menggunakan benda-benda nyata/konkret daripada hanya disampaikan secara lisan/verbal. E. Hakikat Media Belajar Media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima, media pembelajaran teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Suryana & Hijriani, 2022). Penggunaan media pembelajaran untuk anak usia dini sangat berperan penting untuk perkembangannya, media membantu anak memahami, mengetahui dan mengenali sesuatu lebih baik, oleh karena itu media sangat bermanfaat mencapai tujuan pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “mediumˮ yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantarˮ (Mudlofir & Rusydiyah, 2019). Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dari pemberi informasi yaitu guru kepada penerima informasi atau siswa yang bertujuan untuk menstimulasi para siswa agar termotivasi serta bisa mengikuti proses pembelajaran secara utuh dan bermakna (Hasan, dkk 2021). Menurut Kristanto (2016) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan baik berupa alat atau bahan untuk memudahkan guru dalam memberikan pembelajaran agar dapat menstimulasi siswa untuk termotivasi dalam kegiatan pembelajaran secara utuh, bermakna dan 3 efektif. F. Jenis-jenis Media Belajar Selanjutnya menurut Latif dalam Maghfiroh & Suryana (2021) jenis media yang lazim dipakai di Indonesia dalam kegiatan pembelajaran antara lain: 1) Media visual/media grafis ialah media yang hanya dapat dilihat. Media visual terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visual). Media grafis termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang digunakan menyangkut dengan indra penglihatan. Pesan dituang dalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual. 2) Media audio: ialah media yang didengar dan berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (lisan), nmaupun nonverbal. Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio yaitu: radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa. 3) Media proyeksi dia (audio-visual): memiliki persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Menurut Fikri & Madona (2018) dengan perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini, terjadi perubahan pada jenis-jenis media pembelajaran, dimana terdapat penambahan jenis media pembelajaran di antaranya: a. Media audio, yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara seperti radio, kaset rekaman, piringan hitam, dan MP3. b. Media visual, yaitu media yang mengandalkan indera penglihatan seperti media foto, gambar, grafik, dan poster. c. Media audio visual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar seperti televisi, kaset video, dan video compact disk (VCD). d. Media animasi, yaitu gambar/grafik bergerak yang dibuat dengan cara merekam gambar-gambar diam, kemudian rekaman gambar-gambar tersebut diputar ulang secara berurutan sehingga terlihat tidak lagi sebagai masing-masing gambar terpisah, tetapi sebagai sebuah kesatuan yang menghasilkan ilusi pergerakan yang tidak terputus. Sedangkan karakter dalam animasi adalah berupa orang, 4 hewan maupun objek nyata lainnya yang dituangkan dalam bentuk gambar dua dimensi (2D) maupun tiga dimensi (3D). Sehingga karakter animasi dapat diartikan sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan. Objek dalam gambar bisa berupa tulisan, bentuk benda, warna dan spesial efek. e. Multimedia, multimedia adalah media yang menggabungkan banyak unsur seperti audio, visual, audio visual dan animasi yang terdiri atas teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi dan dapat disampaikan secara interaktif G. Karakteristik Media Belajar Menurut Zaini & Dewi (2017) mengatakan bahwa beberapa prinsip perlu diperhatikan agar media pembelajaran menjadi efektif. Berikut adalah prinsip-prinsip yang dimaksud: 1) Media pembelajaran terletak pada adaptabilitas dan hendaknya multifungsi; 2) Media pembelajaran dapat dibuat dengan sumber daya yang tersedia di sekitar lembaga PAUD; 3) Bahan yang digunakan dalam membuat media pembelajaran tidak membahayakan anak; 4) Dapat menstimulasi bahasa anak; 5) Media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan dan fungsi kegiatan pembelajaran; 6) Media pembelajaran dapat digunakan secara individu maupun kelompok; 7) Media pembelajaran dibuat sesuai kebutuhan dan usia anak. H. Media Belajar Untuk PAUD Adapun contoh media yang dapat digunakan pada anak usia diniguna mengembangkan aspek perkembang anak-anak, yaitu: 1 Balok/kotak bangunan:memperkenalkan kepada anak-anak berbagai bentukgiometritiga dimensi misalnya, bulat,lingkaran, segi empat, segi tiga,setengah lingkaran, persegipanjang dan lain-lain. Daribalok anak mampu berimajinasimembuat satu bangunan kokoh 2 Kotak-kotak huruf: untuk menarik minat baca dan menyusun huruf dalam kata yang bermakna. Melalui media ini anak dapat mengembangkan kemampuan bahasanya namun bukan hanya sekedar itu, melalui kotak ini anak akan belajar mengembangkan kemampuan 5 logika dan berpikir. 3 Media Speaking Pyramid. Media pembelajaran ini menggabungkan antara permainan dengan media kartu kosakata. Speaking Pyramid ini memadukan permainan dengan menggunakan benda segitiga dengan kartu kosakata. Setiap anak akan 19 mendapatkan segitiga untuk Menyusun pyramid tersebut dan ada kartu yang terdapat pada setiap segitiga. Dalam permainan Menyusun segitiga berbentuk pyramid maka anak akan membuka kartu apa yang terdapat dalam segitiganya dan membacakan kosakata yang terdapat dalam kartu tersebut. 4 Media Gambar Seri dapat memicu perkembangan kemampuan berbicara anak. Media gambar seri ialah media yang memuat gambargambar yang saling berhubungan sesuai dengan tema pembelajaran. Gambar seri merupakan rangkaian dalam bentuk gambar yang diikuti memahami tema peembelajaran dengan baik. 5 Media benda konkret Melalui media benda konkret ini maka kemampuan klasifikasi anak akan meningkat. Media benda konkret didefinisikan sebagai benda sebenarnya yang dapat dilihat oleh panca indera secara nyata. Tujuan penggunaan media ini adalah untuk membuat nyata konsep- konsep pembelajaran yang abstrak menjadi nyata. I. Perbedaan Media Belajar dan Sumber Belajar Sumber Belajar adalah sesuatu yang dapat mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri dapat pula merupakan sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan pembelajaran yang akan dberikan. Media pengajaran merupakan wadah dari pesan, materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembeajaran dan tujuan yang ingin dicapai adalah proses dalam pembelajaran itu sendiri.
6 DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, R. (2012). Pembelajaran berbasis pemanfaatan sumber belajar. Jurnal
Ilmiah Didaktika, 12(2). Fikri, H., & Madona, A. S. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia (Hendrizal (ed.); I). Samudra Biru. Hasan, M. (2021). Media Pembelajaran (F. Sukmawati (ed.); Pertama). Tahta Media Group. Kristanto, A. (2016). Media pembelajaran. Bintang Sutabaya. Maghfiroh, S., & Suryana, D. (2021). Media pembelajaran untuk anak usia dini di pendidikan anak usia dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 1560-1566. Mudlofir, A., & Rusydiyah, E. F. (2019). Desain Pembelajaran Inovatif (III). Rajawali Pers. Supriadi, S. (2017). Pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran. Lantanida Journal, 3(2), 127-139. Suryana, D. (2013). Pengetahuan tentang strategi pembelajaran, sikap, dan motivasi guru. Jurnal ilmu pendidikan, 19(2). Suryana, D. (2014). Kurikulum pendidikan anak usia dini berbasis perkembangan anak. Jurnal Pesona: Jurnal Pendidikan Dasar dan Humaniora, 2(1), 65-72. Suryana, D. (2021). Pendidikan anak usia dini teori dan praktik pembelajaran. Prenada Media. Suryana, D., & Hijriani, A. (2022). Pengembangan media video pembelajaran tematik anak usia dini 5-6 tahun berbasis kearifan lokal. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(2), 1077-1094. Sutama, I. W., Astuti, W., & Anisa, N. (2021). E-Modul Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini Sebagai Sumber Belajar Digital. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 9(3), 449-456. Zaini, H., & Dewi, K. (2017). Pentingnya media pembelajaran untuk anak usia dini. Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1(1), 81-96.