Anda di halaman 1dari 42

1.

Media Pembelajaran
A. Pengertian Media Pembelajaran
Dalam proses komunikasi, media merupakan apa saja yang

mengantarkan atau membawa informasi ke penerima informasi. Di

dalam proses belajar mengajar yang pada hakikatnya juga merupakan

proses komunikasi, informasi atau pesan yang dikomunikasikan adalah

isi atau bahan ajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum, sumber

informasi adalah guru, penulis buku atau tadul, perancang dan

pembuat media pembelajaran lainnya; sedangkan penerimaan

informasi adalah siswa atau warga belajar. Pengertian media

pembelajaran bervariasi.
Ada ahli media yang wiembuat definisi yang menagcu hanya pada

alat atau perangkatkeras, ada juga yang menonjolkan perangkat

lunak. Contoh definisi yang mengacu pada perangkat keras adalah

definisi yang dikemukakan oleh Schramm dan Briggs (Sudjana & Rivai,

2002: 4).
Schramm mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi

pembawa informasi yang dapat dimanfaatkan untuk proses belajar

mengajar; sedangkang Briggs mendifikasikannya sebagai sarana fisik

untuk menyampaikan bahan ajar. Acapkali kata media pendidikan

digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media

komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1994) di mana ia

melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancer dengan

hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut

media komunikasi.
Sementara itu, Gagne dan Briggs dalam Arsyad (2006:4) secara

implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang


secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran,

yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera,

video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik,

televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen

sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi

instruksional yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Di lain

pihak, National Education Association memberikan definisi media

sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual

dan peralatannya; dengan demikian, media dapat dimanipulasi,

dilihat, didengar, atau dibaca. Berdasarkan uraian beberapa batasan

tentang media, dapat dikemukakan ciriciri umum yang terkandung

pada media adalah:


1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal

sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang

dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.


2. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal

sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan

yangterdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang

ingin disampaikan kepada siswa.


3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses

belajar baik di dalam maupun di iuar kelas.


5. Media Pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan

interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.


6. Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio,

televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide,

video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio

tape/ kaset, video recorder).


7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang

berhubungan
8. dengan penerapan suatu ilmu.
B. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Kemp & Dayton (1995;3-4) mengemukakan beberapa hasil

penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media

sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara

utama pembelajaran langsung sebagai berikut: Penyampaian

pelajaran menjadi lebih baku. Setiap siswa yang melihat atau

mender.gar penyajian melalui media menerima pesan yang sama.

Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang

berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu

dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan

kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi

lebih lanjut.
Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai

penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan

memperhatikan. Kejelasan dan kerunhitan pesan, daya tarik image

yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat

menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa clan berpikir,

yang kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi

dan meningkatkan minat. Pembelajaran menjadi lebih interaktif

dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang

diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.

Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena

kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk


mengantarkan pesanpesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup

banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.


Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan

gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan

elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan

dengan baik, spesifik, dan jelas. Pembelajaran dapat diberikan kapan

dan di mana diinginkan atau diperlukan terutama jika media

pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu. Sikap

positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses

belajar dapat ditingkatkan.Peran guru dapat berubah ke arah yang

lebih positif; beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang

mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia

dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses

belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa.


Dale dalam Arsyad (2006:18) mengemukakan bahwa bahanbahan

audiovisual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan

aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap

merupakan elemen paling penting dalam system pendidikan moderen

saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran

dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat

terealisasi :meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam

kelas; 2. membuahkan perubahan signifikan tingkah laku

siswa;menunjukkan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan

dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar

siswa;membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar

siswa; membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai


kemampuan siswa. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari

mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif

yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar; memberikan umpan

balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan

seberapa banyak telah mereka pelajari; melengkapi pengalaman yang

kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat

dikembangkan; memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang

mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi

yang tepat; meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang

siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem

gagasan yang bermakna.


Sudjana & Rivai (2002;2) mengemukakan manfaat media

pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu : pembelajaran akan

lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi

belajar; bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga

dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai

dan mencapai tujuan pembelajaran; metode mengajar akan lebih

bervariasi, tidak se mata-mata komunikasi verbal melalui penuturan

kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak

kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam

pelajaran; Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab

tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain

seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan,

dan lainlain. Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik

(1994:15) merinci manfaat media pendidikan sebagai berikut:


Meletakkan dasardasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu

mengurangi verbalisme.,Memperbesar perhatian siswa.


Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,

oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. Memberikan

pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha

sendiri di kalangan siswa. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan

kontinyu, terutama melalui gambar hidup. Membantu tumbuhnya

pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan

berbahasa.Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh

dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih

banyak dalam belajar.


Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapatlah

disimpulkan beberapa fungsi media pembelajaran di dalam proses

belajar mengajar sebagai berikut :Media pembelajaran dapat

memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat

memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Media

pembelajaran dapat meningkatkan clan mengarahkan perhatian anak

sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih

langsung antara siswa clan lingkungannya, dan kemungkinan siswa

untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan clan

minatnya. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,

ruang, dan waktu; a. objek atau benda yang terlalu besar untuk

ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar,

foto, slide, realita, film, radio, atau model; b. objek atau benda yang

terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan

bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar; c. kejadian langka yang


terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat

ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping secara

verbal. d. objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah

dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau

simulasi komputer; e. kejadian atau percobaan yang dapat

membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer,

film, dan video.f. peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung

berapiatau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama

seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan

teknik-teknik rekaman untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.

Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman

kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,

masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata,

kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.


Penggunaan gambar clan foto serta grafik dalam contoh di atas

adalah salah satu cara. pembelajaran dengan media pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan

basil pembelajaran adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa.

Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari

berpikir kongkret menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir

sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media

pembelajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab

melalui media pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat

dikongkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.


Penelitian yang dilakukan terhadap penggunaan media pembelajaran

dalam proses belajar-mengajar sampai kepada kesimpulan, bahwa

proses dan basil belajar para siswa menunjukkan perbedaan yang

berarti antara pembelajaran tanpa media dengan pembelajaran

menggunakan media. Oleh sebab itu penggunaan media pembelajaran

dalam proses pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi

kualitas pembelajaran (Sudjana & Rivai, 2002; 9)Dari penjelasan di

atas dapat disimpulkan bahwa fungsi media dalam proses

pembelajaran dapat ditempatkan sebagai:alat untuk memperjelas

bahan pembelajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran. Dalam

hal ini media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal

mengenai bahan pembelajaran. alat untuk mengangkat atau

menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh

para siswa dalam proses belajarnya. Sungguhpun demikian media

sebagai alat clan sumber pembelajaran tidak bisa menggantikan guru

sepenuhnya, artinya media tanpa guru suatu hal yang mustahil dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran. Peranan guru masih tetap

diperlukan sekalipun media telah merangkum semua bahan

pembelajaran yang diperlukan oleh siswa.


C. Klasifikasi Media Pembelajaran
Bretz dalam Arief dkk. (1996:38) mengelompokkan media

pembelajaran ke dalam delapan kelompok besar berdasarkan unsur

pokok yang terkandung di dalamnya (suara gambar, grafik garis,

simbol verbal tercetak, dan gerak). Kedelapan kelompok itu adalah: 1)

Media cetak; ukuran utamanya simbol verbal, 2) Media audio; unsur

utamanya suara, 3) Media semi gerak; unsur utamanya garis, symbol


verbal, clan gerak, 4) Media visual diam; unsur utamanya garis, simbol

verbal, dan gambar, 5) Media visual gerak; unsur utamanya gambar,

garis, simbol verbal, clan gerak. 6) Media audio; unsure utamanya

suara, dan simbol verbal 7) Media audio visual diam; unsur utamanya

suara, gambar, garis, dan simbol verbal, 8) Media audio visual gerak;

unsur utamanya mencakup kelima - limanya yaitu suara, gambar,

garis, simbol verbal dan gerak Berbeda dengan Bretz, Kemp dalam

Arsyad (2006;42) mengelompokkan media pembelajaran yang banyak

digunakan sebagai sumber belajar di lingkungan pendidikan dan

pelatihan berdasarkan cara pengoperasiannya, dia membagi media

atas enam kelompok yaitu :1) Benda nyata, 2) Bahan yang tidak

diproyeksikan, seperti: bahan cetak, papan tulis, bagan balik (flip

chart), diagram, bagan, Grafik, foto, 3) Rekaman audio audio dalam

kaset atau piringan, 4) Gambar diam yang diproyeksikan, seperti; Slide

(film bingkai), film rangkai, OHT (transparansi). Program Komputer, 5)

Gambar bergerak yang diproyeksikan, Contoh : film, rekaman video, 6)

Gabungan media, seperti bahan dengan pita video, slide dengan pita

audio, film rangkai dengan pita audio, mikrofilm dengan pita audio,

komputer interaktif dengan pita audio atau piringan video.

Pengelompokan media oleh Leshin, Pollock & Reigeluth dalam Arsyad,

(2006:36) dibagi dalam lima kelompok, yaitu (1) media berbasis

manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan kelompok, field-

trap); (2) media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan

(zvorkbook), alat bantu kerja, dan lembaran lepas); (3) media berbasis

visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar,


transparansi, slide); (4) media berbasis audio-visual (video, film,

program slide-tape, televisi); dan (5) media berbasis komputer

(pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video, hypertext).


1. Media Berbasis Manusia
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang

digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan

atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita

adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan

pemantauan pembelajaran siswa. Salah satu faktor penting dalam

pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah rancangan

pelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai

pemeran utama dalam proses belajar maka kesempatan interaksi

semakin terbuka lebar. Pelajaran interaktif yang terstruktur dengan

baik bukan hanya lebih menarik tetapi juga memberikan

kesempatan untuk percobaan mental dan pemecahan masalah

yang kreatif. Disamping itu, pelajaran interaktif mendorong

partisipasi siswa dan jika digunakan dengan baik dapat

mempertinggi hasil belajar dan pengalihan pengetahuan.


2. Media Berbasis Cetakan
Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum

dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan

lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen

yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu konsistensi,

format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi

kosong. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian

pada media berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak. Warna

digunakan sebagai alat penuntun dan penarik perhatian kepada


informasi yang penting, misatnya kata kunci dapat diberi tekanan

dengan cetakan warna merah. Selanjutnya, huruf yang dicetak

tebal atau dicetak miring memberikan penekanan pada kata-kata

kunci atau judul. Informasi penting dapat pula diberi tekanan

dengan menggunakan kotak. Penggunaan garis bawah sebagai alat

penuntun sedapat mungkin dihindari karena membuat kata itu sulit

dibaca.
Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting

dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar

pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi)

dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat

siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran

dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya

ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus

berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan

terjadinya proses informasi. Bentuk visual bisa berupa (a) gambar

representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan

bagaimana tampaknya sesuatu benda; (b) diagram yang

melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur

isi materia; (c) peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang

antara unsur-unsur dalam isi materi; (d) grafik seperti tabel, grafik,

dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecenderungan data

atau antarhubungan seperangkat gambar atau angkaangka.


3. Media Berbasis Audio-Visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara

memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah


satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual

adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan

persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian.


Naskah yang menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran

yang kemudian disintesis ke dalam apa yang ingin ditunjukkan dan

dikatakan. ti arasi ini merupakan penuntun bagi tim produksi untuk

memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi

materi pelajaran. Pada awal pelajaran media harus

mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik perhatian semua

siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan logis keseluruhan program

yang dapat membangun rasa berkelanjutansambung-menyambung

dan kemudian menuntun kepada kesimpulan atau rangkuman.

Kontinuitas program dapat dikembangkan melalui penggunaan

cerita atau permasalahan yang memerlukan pemecahan.


4. Media Berbasis Komputer
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda

dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai

manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama

ComputerManaged Instruction (CMI). Ada pula peran komputer

sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya

meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau

kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted

Instruction (CAI).
CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia

bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat

menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya

disampaikan bukan dengan media komputer. Format penyajian


pesan dan informasi dalam CAI terdiri atas tutorial terprogram,

tutorial intelijen, drill and practice, dan simulasi: Tutorial

terprogram adalah seperangkat tayangan baik statis maupun

dinamis yang telah lebih dahulu diprogramkan. Secara berurut,

seperangkat kecil informasi ditayangkan yang diikuti dengan

pertanyaan. Jawaban siswa dianalisis oleh komputer (dibandingkan

dengan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah diprogram

oleh guru /perancang), dan berdasarkan hasil analisis itu umpan

balik yang sesuai. Urutan linear dan urutan bercabang digunakan.


Penetapan kapan bercabang dimaksudkan untuk penyajian

materi pelajaran tambahan berdasarkan hasil analisis

perkembangan siswa setelah menyelesaikan beberapa latihan dan

tugas. Semakin banyak alternatif cabang yang tersedia, semakin

luwes program tersebut menyesuaikan dengan perbedaan

individual siswa. Media tambahan lain biasanya digabungkanuntuk

format tutorial terprogram, seperti tugas-tugas bacaan berbasis

cetak, kegiatan kelompok, percobaan laboratorium, kegiatan

latihan, simulasi, dan interaktif dengan videodisc. Manfaat tutorial

terprogram akan tampak jika menggunakan kemampuan teknologi

komputer untuk bercabang dan interaktif.


Tutorial intelijen berbeda dari tutorial terprogram karena

jawaban komputer terhadap pertanyaan siswa dihasilkan oleh

intelegensia artifisial, bukan jawaban-jawaban yang terprogram

yang terlebih dahulu disiapkan oleh perancang pelajaran. Dengan

demikian, ada dialog dari waktu ke waktu antara siswa dan

komputer. Baik siswa maupun komputer dapat bertanya atau


memberi jawaban.Drill and practice digunakan dengan asumsi

bahwa suatu konsep, aturan atau kaidah, atau prosedur telah

diajarkan kepada siswa. Program ini menuntun siswa dengan

serangkaian contoh untuk meningkatkan kemahiran menggunakan

keterampilan.
Hal terpenting adalah memberikan penguatan secara konstan

terhadap jawaban yang benar. Tugas/perilaku kompleks seringkali

memerlukan keterampilan yang harus secara otomatis dilakukan,

terutama keterampilan yang dikerjakan dengan kecepatan dan

ketepatan. Keterampilan seperti ini hanya dapat dikuasai dengan

mempelajarinya melalui latihan yang ekstensif. Latihan ekstensif

yang dapat memberikan hasil penguasaan otomatis adalah melalui

format kegiatan drill and practice pada komputer.


Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk

belajar secara dinamis, interaktif, dan perorangan. Dengan

simulasi, lingkungan pekerjaan yang kompleks dapat ditata hingga

menverupai dunia nyata. simulasi yang menyangkut hidup-mati

seperti pada bidang kedokteran atau penerbangan dan pelayaran

sangat bermanfaat jika tidak dikatakan merupakan cara terbaik

untuk memperoleh pengalaman "nyata". Keberhasilan

simulasidipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu skenario, model dasar,

clan lapisan pengajaran.


Skenario harus mencerminkan kehidupannyata. Ia

menentukan apa yang terjadi clan bagaimana hal itu terjadi, siapa

karakternya, objek apa yang ikut terlibat, apa peran siswa, dan

bagaimana siswa berhadapan dengan simulasi itu. Untuk


mensimulasikan suatu situasi, komputer harus menanggapi

tindakan siswa seperti halnya yang terjadi dalam situasi kehidupan

sesungguhnya. Model dasar merupakan faktor kedua yang turut

mempengaruhi keberhasilan simulasi. Model adalah formula

matematis atau aturan "jikamaka" yang mencerminkan hubungan

sebab dan akibat dalam pengalaman hidup nyata.


Lapisan pembelajaran adalah taktik dan strategi pembelajaran

yang digunakan untuk mengoptimalkan pembelajaran clan

motivasi. Konsep interaktif dalam pembelajaran paling erat

kaitannya dengan media berbasis komputer. Interaksi dalam

lingkungan pembelajaran berbasis komputer pada umumnya

mengikuti tiga unsur, yaitu (1) urut-urutan instruksional yang dapat

disesuaikan, (2) jawaban/respons atau pekerjaan siswa, dan (3)

umpan balik yang dapat disesuaikan. Untuk melibatkan

keterampilan berpikir tingkat yang lebih tinggi, tugas-tugas yang

disajikan melalui media ini harus mampu memperkenankan dan

memperhitungkan jawaban benar yang lebih dari satu, kreativitas,

dan perbedaan pemecahan yang disebabkan oleh pengetahuan

awal siswa yang tidak homogen.


D. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Setiap jenis media mempunyai karakteristik atau ciri tertentu clan

masingmasingnya memiliki kelebihan clan kekurangan. Ada beberapa

hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media untuk

dikembangkan clan digunakan. Yang pertama dan terutama sekali

adalah kesesuaiannya dengan materi dan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai. Oleh karena media merupakan salah satu komponen


system pembelajaran, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa,

strategi pembelajaran, dan alokasi waktu juga perlu dipertimbangkan.


Selain itu bagi media tertentu yang memerlukan fasilitas

pendukung, perlu dipertimbangkan apakah fasilitas itu tersedia atau

tidak; dan bagi media yang harganya atau biaya pembuatannya mahal

juga perlu dipertimbangkan efektifitas biaya dalam jangka waktu lama.

Adakalanya, ada media yang kalaupun biayanya mahal tetapi

penggunaannya dapat berulang77 ulang dalam jangka waktu yang

panjang, sebaliknya ada media yang walaupun biaya pembuatan

murah, karena hanya dapat digunakan untuk sekali waktu saja,

akhirnya kalau dihitung untuk jangka panjang, malah jadi lebih mahal.

Penggunaan media di atas tidak dilihat atau dinilai dari segi

kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan

peranannya dalam membantu mempertinggi proses

pembelajaran.Sebuah poster sederhana yang dapat menggugah

pentingnya memelihara kebersihan lingkungan, jauh lebih berharga

daripada pemutaran film mengenai gambaran sebuah kota yang

bersih, untuk sekadar mencapai tujuan pembelajaran berkenaan

dengan sikap siswa terhadap kebersihan lingkungan. Demikian juga

gambar peta Jawa Barat yang dibuat guru di papan tulis mempunyai

manfaat yang tinggi dibandingkan dengan globe yang mahal

harganya, apabila tujuannya hanya menunjukkan letak kota kabupaten

di Jawa Barat. Oleh sebab itu, penggunaan media pembelajaran sangat

bergantung kepada tujuan pengajaran, bahah pembelajaran,


kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan

guru dalam menggunakannya dalam proses pembelajaran.


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam

menggunakan media pembelajaran untuk mempertinggi kualitas

pembelajaran. Pertama, guru perlu memiliki pemahaman media

pengpjaran antara lain jenis clan manfaat media pembelajaran,

kriteria memilih dan menggunakan media pembelajaran,

menggunakan media sebagai, alat bantu mengajar clan tindak lanjut

penggunaan media dalam proses belajar siswa. Kedua, guru terampil

membuat media pembelajaran sederhana untuk keperluan

pembelajaran, terutama media dua dimensi atau media grafis, clan

beberapa media tiga dimensi, dan media proyeksi. Ketiga,

pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan

media dalam proses pembelajaran.


Menilai keefektifan media pembelajaran penting bagi guru agar ia

bisa menentukan apakah penggunaan media mutlak diperlukan atau

tidak selalu diperlukan dalam pembelajaran sehubungan dengan

prestasi belajar yang dicapai siswa. Apabila penggunaan media

pembelajaran tidak mempengaruhi proses dan kualitas pembelajaran,

sebaiknya guru tidak memaksakan penggunaannya, dan perlu mencari

usaha lain di luar media pembelajaran. Dalam rrmemilih media untuk

kepentingan pembelajaran menurut Sudjana & Rivai (2002:34)

sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:

a)Ketepatannya dengan tujuan pelajaran; artinya media pembelajaran

dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi,


analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media

pembelajaran. b) Dukungan terhadap isi bahan ajar; artinya bahan ajar

yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat

memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa. c)

Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan

mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada

waktu mengajar.
Umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, di samping

sederhana dan praktis penggunaannya. Keterampilan guru dalam

menggunakannya; apa pun jenis media yang diperlukan syarat utama

adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai

dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak

dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belgjar siswa

dengan lingkungannya. Adanya OHP, proyektor film, komputer, dan

alatalat canggih lainnya, tidak mempunyai arti apa-apa, bila guru tidak

dapat menggunakannya dalam pembelajaran untuk mempertinggi

kualitas pembelajaran.Tersedia waktu untuk menggunakannya;

sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama

pembelajaran berlangsung.
Sesuai dengan taraf berpikir siswa; memilih media untuk pendidikan

dan pembelajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga

makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa.

Menyajikan grafik yang berisi data dan angka atau proporsi dalam

bentuk persen bagi siswa SD kelas-kelas rendah tidak ada manfaatnya.

Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau poster. Demikian juga

diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau prinsip


hanya bisa dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kadar berpikir

yang tinggi. Dengan kriteria pemilihan media di atas, guru dapat lebih

mudah , menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk

membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai pengajar.


Kehadiran media dalam proses pembelajaran jangan dipaksakan

sehingga mempersulit tugas guru, tapi harus sebaliknya yakni

mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pengajaran. Oleh

sebab itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika

dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar dan mengajar.

Dalam hubungannya dengan penggunaan media pada waktu

berlangsungnya pembelajaran Arsyad (2006:38) menjelaskan setidak-

tidaknya digunakan guru pada situasi sebagai berikut. a) Perhatian

siswa terhadap pembelajaran sudah berkurang akibat kebosanan

mendengarkan uraian guru. Penjelasan atau penuturan secara verbal

oleh guru mengenai bahan pembelajaran biasanya sering

membosankan apalagi bila cara guru menjelaskannya tidak menarik.

Dalam situasi ini tampilnya media akan mempunyai makna bagi siswa

dalam menumbuhkan kembali perhatian belajar para siswa. b) Bahan

pembelajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami siswa. Dalam

situasi ini sangat bijaksana apabila guru menampilkan media untuk

memperjelas pemahaman siswa mengenai bahan pembelajaran.

Misalnya menyajikan bahan dalam bentuk visual melalui gambar,

grafik, bagan atau model-model yang berkenaan dengan isi bahan

pembelajaran.Terbatasnya sumber pembelajaran. Tidak semua sekolah

mempunyai buku sumber, atau tidak semua bahan pembelajaran ada


dalam buku sumber. Situasi ini menuntut guru untuk menyediakan

sumber tersebut dalam bentuk media. misalnya peta atau globe dapat

dijadikan sumber bahan belajar bagi siswa, demikian juga model,

diorama, media grafis dan lain-lain.


Guru tidak bergairah untuk menjelaskan bahan pembelajaran

melalui penuturan kata-kata akibat terlalu lelah disebabkan telah

mengajar cukup lama. Dalam situasi ini guru dapat menampilkan

media sebagai sumber belajar bagi siswa. Misalnya guru menampilkan

bagan atau grafik dan siswa diminta memberi analisis atau

menjelaskan apa yang tersirat dari gambar atau grafik tersebut, baik

secara individual maupun kelompok.


E. Kelebihan Dan Kekurangan Masing-Masing Media
a. Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide

atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka,

dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik

perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-

fakta sehingga menarik dan diingat orang.

Yang termasuk media grafis antara lain :


1. Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara

angka, garis, dan simbol.

2. Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang

untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya

disajikan melalui garis-garis simbol.


3. Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol

yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan, atau

hubungan-hubungan penting.

4. Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang

melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.

5. Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan

menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang

lewat.

6. Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk

menyajikan gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan

mudah pula dilepas.

7. Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel.

Gambar-gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung

ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel

lainnya.

Kelebihan Media Grafis

1. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa

terhadap pesan yang disajikan.

2. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih

menarik perhatian siswa.

3. Pembuatannya mudah dan harganya murah.


Kelemahan Media Grafis

1. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya,

terutama untuk grafis yang lebih kompleks.

2. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

b. Media Bahan Cetak


Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya

melalui proses pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak

ini menyajikannya pesannya melalui huruf dan gambar-gambar

yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi

yang disajikan. Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah :

1. Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu

tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa

dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan buku

teks ini disesuaikan dengan urutan (sequence) dan ruang

lingkup (scope) GBPP tiap bidang studi tertentu.

2. Modul, yaitu suatu paket progaram yang disusun dalam bentuk

satuan tertentu dan didesain sedemikian rupa guna

kepentingan belajar siswa. Satu paket modul biasanya memiliki

komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran

kerja siswa, kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci

lembaran tes.
3. Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran

individual, hampir sama dengan modul. Perbedaannya dengan

modul, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam topik-

topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya. Satu bingkai

biasanya berisi informasi yang merupakan bahan ajaran,

pertanyaan, dan balikan/respons dari pertanyaan bingkai lain.

Kelebihan Media Bahan Cetak

1. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang

banyak.

2. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai

dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing.

3. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah

dibawa.

4. Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan

warna.

5. Perbaikan/revisi mudah dilakukan.

Kelemahan Media Bahan Cetak

1. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.

2. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan

mematikan minat siswa untuk membacanya.


3. Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah

rusak dan sobek.

c. Media Gambar Diam


Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang

dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah

foto.

Kelebihan Media Gambar Diam

1. Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkret.

2. Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang

sebenarnya.

3. Pembuatannya mudah dan harganya murah.

Kelemahan Media Gambar Diam

1. Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk

pembelajaran kelompok besar.

2. Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan

menimbulkan kesalahan persepsi.

d. Media Ohp Dan Oht


OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang

diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead

Projector). OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya

berukuran 8,5 X 11 inci. Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan

sebagai OHT, yaitu :


1. Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi

yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan

menggunakan spidol.

2. PPC transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis

transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan

menggunakan mesin photocopy.

3. Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat

diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin

thermofax. OHP (Overhead Projector) adalah media yang

digunakan untuk memproyeksikan program-program

transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan

untuk menggantikan papan tulis.

Ada dua jenis model OHP, yaitu :

1. OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat

secara permanen untuk disimpan di suatu kelas atau

ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih berat

dibandingkan dengan OHP jenis portable.

2. OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah

dibawa kemana-mana, sehingga ukuran dan bobot beratnya

lebih ringkas.

Kelebihan Media OHT/OHP


1. Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran

ruangan kelas.

2. Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan

disertai dengan warna-warna yang menarik.

3. Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan

siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.

4. Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula

memerlukan penggelapan ruangan.

5. Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif

singkat.

6. Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.

Kelemahan Media OHT/OHP

1. Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan

penyajiannya.

2. OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan,

karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa

diproyeksikan melalui OHP.

3. Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang

lepas.

e. Media Opaque Projektor


Opaque Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah

media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-

benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto, dan model-

model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda

dengan OHP, opaque projector ini tak memerlukan transparansi,

tapi memerlukan penggelapan ruangan. Opaque projector

biasanya dapat pula digunakan untuk memproyeksikan film

bingkai/slide akan tetapi tidak dilengkapi dengan tape recorder.

Kelebihan dan kelemahan media opaque projector ini hampir mirip

dengan kelemahan dan kelebihan media OHP dan media Slide.

Oleh karena opaque projector dengan segala karakteristiknya

dapat berfungsi sebagai OHP dan Slide Projector.


f. Media Slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang

diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan proyektor slide.

Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian

diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik. Film positif

yang biasa digunakan untuk film slide adalah film positif yang

ukurannya 35 mm dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi. Sebuah

program slide biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang

banyaknya tergantung pada bahan/ materi yang akan

disampaikan.

Kelebihan Media Slide


1. Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat

pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan

unsur suara.

2. Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan

gambar yang kongkrit.

3. Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena

filmnya terpisah-pisah.

4. Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.

Kelemahan Media Slide

1. Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.

2. Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika

program yang dibuatnya cukup panjang.

3. Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.

4. Hanya dapat menyajikan gambar yang diam (geraknya terbatas

walaupun dengan menggunakan lebih dari sebuah proyektor.

g. Media Filmstrip
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media

visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan

media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang

merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara

ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame
atau gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan

ada pula yang berjumlah 75 buah dengan panjang 100 sampai

dengan 130 cm. Kelebihan filmstrip dibanding film slide adalah

media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan

bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena

merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/

revisi filmstrip relatif agak sukar, karena harus dilakukan di

laboratorium khusus.
h. Media radio
Radio adalah media audio uang penyampaian pesannya

dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu

pemancar. Pemberi pesan (penyiar) secara langsung dapat

mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui suatu alat

(microfon) yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap

penjuru melalui gelombang elektromagnetik dan Klasifikasi

penerima pesan (pendengar) menerima pesan atau informasi

tersebut dari pesawat radio di rumah-rumah atau para siswa

mendengarkannya di kelas-kelas.
Kelebihan Media Radio

1. Memiliki variasi program yang cukup banyak.

2. Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan

gelombangnya.

3. Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa.


4. Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata,

kalimat atau musik, sehingga sangat cocok digunakan untuk

pengajaran bahasa.

5. Jangkauannya sangat luas, sehingga dapat didengar oleh

massa yang banyak.

6. Harganya relatif murah.

Kelemahan Media Radio

1. Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).

2. Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa

untuk mendengarkannya.

3. Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang

dan disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa secara

individual.

i. Media Alat Perekam Pita Magnetik


Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media

yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio.

Tidak seperti radio yang menggunakan gelombang

elektromagnetik sebagai alat pemancarannya.

Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik

1. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan

kebutuhan siswa.
2. Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali.

3. Mengembangkan daya imajinasi siswa.

4. Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa.

5. Penggandaan programnya sangat mudah.

Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik

1. Daya jangkauannya terbatas.

2. Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio.

j. Media Audio Visual Diam


Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian

pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera

pengelihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah

gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.

Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), film strip

bersuara, dan halaman bersuara. Kelebihan dan kelemahan media

ini tidak jauh berbeda

dengan media proyeksi diam. Perbedaannya adalah adanya aspek

suara pada media audiovisual diam.


k. Film (Motion Pictures)
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu

serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara

cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan

bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan

audiovisual dan gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesan


yang impresif bagi pemirsanya. Ada beberapa jenis film,

diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang

ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan

penggelapan ruangan.
Kelebihan Media Film

1. Memberikan pesan yang dapat diteima secara lebih merata

oleh siswa.

2. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.

3. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

4. Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai

dengan kebutuhan.

5. Memebrikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi

sikap siswa.

Kelebihan Media Film

1. Harga produksinya cukup mahal.

2. Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.

3. Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.

4. Memerlukan penggelapan ruangan.

l. Media televisi terbuka


Media televisi terbuka adalah media audio-visual gerak yang

penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang

elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima

oleh pemirsa melalui pesawat televisi.


Kelebihan Media Televisi Terbuka

1. Informasi/pesan yang disajikannya lebih aktual.

2. Jangkauan penyebarannya sangat luas.

3. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata

oleh siswa.

4. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.

5. Mengatasi keterbatasan ruangdn waktu.

6. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi

sikap siswa.

Kelemahan Media Televisi Terbuka

1. Programnya tidak dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan.

2. Sifat komunikasinya hanya satu arah.

3. Gambarnya relatif kecil.

4. Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan

atau gangguan magnetik.


m. Multi Media
Pengertian multi media sering dikacaukan dengan pengertian multi

image. Multi media merupakan suatu sistem penyempaian dengan

menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu

unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas

bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Sedangkan

multi image merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi

visual yang digabungkan lagi dengan komponen audio yang kuat,

sehingga dapat diselenggarakan pertunjukan besar yang cocok

untuk penyajian di suatu auditorium yang luas.


Kelebihan Multi Media

1. Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.

2. Dapat menghilngkan kebosanan siswa karena media yang

digunakan lebih bervariasi.

3. Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri.

Kelemahan Multi Media

1. Biayanya cukup mahal.

2. Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang

profesional.

n. Media objek
Media objek merupakan media tig dimensi yang

menyampaikan informasi tidak dalam bentuk penyajian, melainkan

melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukurannya, bentuknya,


beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya.

Media objek ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media

objek sebenarnya dan media objek pengganti. Media objek

sebenarnya dibagi dua jenis, yaitu media objek alami dan media

objek buatan.
Media objek alami dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu objek

alami yang hidup dan objek alami yang tidak hidup. Sebagai

contoh objek alami yang hidup adalah ikan, burung elang, singa,

dan sebagainya. Sedangkan objek alami yang tidak hidup adalah

batu-batuan, kayu, air, dan sebagainya. Objek buatan, yaitu buatan

manusia, contohnya gedung, mainan, jaringan transportasi dan

sebagainya. Media cetak kelompok ke dua terdiri atas benda-

benda tiruan yang dibuat untuk mengganti benda-benda yang

sebenarnya.
Objek-objek pengganti dikenal dengan sebutan replika, model,

dan benda tiruan. Replika dapat didefinisikan sebagai reproduksi

statis dari suatu objek dengan ukuran yang sama dengan benda

yang sebenarnya. Model merupakan sebuah reproduksi yang

kelihatannya sama, tapi biasanya diperkecil atau diperbesar dalam

skala tertentu. Benda tiruan ada dua macam, yaitu pertama

merupakan bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai suatu

benda yang besar, misalnya bagian dari sebuah kapal terbang

(sayap). Bentuk benda tiruan yang kedua ialah bentuk yang

menggambarkan mekanisasi kerja suatu benda, misalnya sistem

pembakaran automobil.
o. Media interaktif
Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa

siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja,

melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti

pembelajaran. Sedikitnya ada tiga macam interaksi. Interaksi yang

pertama ialah yang menunjukkan siswa berinteraksi dengan

sebuah program, misalnya siswa diminta mengisi blanko pada

bahan belajar terprogram. Bentuk interaksi yang kedua ialah siswa

berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin pembelajaran,

simulator, laboratorium bahasa, komputer, atau kombinasi

diantaranya yang berbentuk video interaktif.


Bentuk interaksi ketiga ialah mengatur interaksi antara siswa

secara teratur tapi tidak terprogram; sebagai contoh dapat dilihat

pada berbagai permainan pendidikan atau simulasi yang

melibatkan siswa dalam kegiatan atau masalah, yang

mengharuskan mereka untuk membalas serangan lawan atau

kerjasama dengan teman seregu dalam memecahkan masalah.

Dalam hal ini siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi

yang timbul karena tidak ada batasan yang kaku mengenai

jawaban yang benar. Jadi permainan pendidikan dan simulasi yang

berorientasikan pada masalah memiliki potensi untuk memberikan

pengalaman belajar yang merangsang minat dan realistis. Oleh

karena itu, guru menganggapnya sebagai sumber terbaik dalam

urusan media komunikasi.


2. Autis
A. Pengertian Autisme
Istilah autisme berasal dari kata autos yang berarti diri sendiri dan

isme yang berarti paham. Ini berarti bahwa autism memiliki makna

keadaan yang menyebabkan anak-anak yang memiliki perhatian

terhadap dunianya sendiri. Aurisme adalah kategori ketidak mampuan

yang diandai dengan adanya gangguan dalam komunikasi, interaksi

social, gangguan indrawi, pola bermain dan perilaku emosi.


Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada

seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan

kadang-kadang telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6 bulan.

Deteksi dan terapi sedini mungkin akan menjadikan si penderita lebih

dapat menyesuaikan dirinya dengan yang normal. Kadang-kadang

terapi harus dilakukan seumur hidup, walaupun demikian penderita

Autisme yang cukup cerdas, setelah mendapat terapi Autisme sedini

mungkin, seringkali dapat mengikuti Sekolah Umum, menjadi Sarjana

dan dapat bekerja memenuhi standar yang dibutuhkan, tetapi

pemahaman dari rekan selama bersekolah dan rekan sekerja seringkali

dibutuhkan, misalnya tidak menyahut atau tidak memandang mata si

pembicara, ketika diajak berbicara. Karakteristik yang menonjol pada

seseorang yang mengidap kelainan ini adalah kesulitan membina

hubungan sosial, berkomunikasi secara normal maupun memahami

emosi serta perasaan orang lain. Autisme merupakan salah satu

gangguan perkembangan yang merupakan bagian dari Kelainan

Spektrum Autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD) dan juga

merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung


Gangguan Perkembangan Pervasif atau Pervasive Development

Disorder (PDD). Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena ia

merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga

menyebabkan otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak

normal dan hal ini termanifestasi pada perilaku penyandang autisme.


B. Ciri-ciri Anak Autis
Ciri anak autism mulai terlihat sebelum anak-anak berumur 3 tahun.

Keadaan ini akan dialami disepanjang hidup anak-anak tersebut. Ciri

anak autis sering menimbulkan kekeliruan bagi pengasuhnya karena

mereka kelihatan normal tapi memperlihatkan tingkah laku dan pola

perkembangan yang berbeda. Pemahaman dan tanggapan yang salah

terhadap keadaan ini akan menyebabkan hambatan perkembangan

yang serius dalam semua bidang tertama dalam bidang kemampuan

social dan komunikasi


Adapun ciri anak autism berdasarkan jenisnya adalah:
1. Autis diusia anak-anak sekitar usia 3 tahun. Gejala auitis yang

biasanya lebih sering terlihat adalah mereka lebih sering terlambat

berbicara, menggunakan bahasa yang tidak biasanya digunakan

oleh orang normal, dan tidak bias berkomunikasi verbal dengan

cara yang baik serta lain sebagainya.. ciri anak autis lainnya

adalah interaksi social, mereka tidak ekspresif, tidak menatap

mata saat berbicara dengan lawan bicaranya, dan tidak bias

terlibat emosional dengan teman seumuran, tidak spontan, dan

tidak empati. Selain itu, ciri anak autis dari segi perilaku adalah

mereka lebih suka menyendiri, mempunyai rutinitas yang aneh dan

juga terjadwal serta berlebihan, mereka akan melakukan gerakan


gerakan yang aneh dan berulang, dan juga mereka akan sangat

menyukai bagian benda tertentu dan lain sebagainya.


2. Gangguan pada perkembangan parsasiv YTT (PPD-NOS)
PDD-NOS mempunyai ciri anak autis dimasa kanak-kanak,

terutama adalah gangguan yang terjadi dibidang komunikasi, cara

berinteraksi dan juga perilaku. Namun tetap gejala seperti ini tidak

banyak muncul misalnya seperti pada anak autism dimasa kanak-

kanak. Artinya adalah gejala autis biasanya terjadi lebih ringan

sehingga anak-anak masih bias menatap mata lawan bicaranya,

wajahnya lebih ekspresif, dan juga bias diajak bercanda


3. Sindroma Rett
Sindroma rett merupakan salah satu gangguan autism yang terjadi

diusia anak-anak dan biasanya lebih sering terjadi pada anak

perempuan. Saat lahir, ia normal. Dan sampai pertumbuhan usia 6

bulan, sianak mulai cenderung menapakkan ciri anak autis dan

terjadinya kemunduran pada perkembangan mereka. Ia tidak bias

berbahasa dengan baik dan menjadi tidak ekspresif . biasanya

mereka juga akan lebih cenderung menarik diri dari sosialisai

sekitarnya.
C. Cara Mengajar Anak Auitis
Mengajar anak autis merupakan tugas yang menantang, terutama bagi yang belum

pernah memiliki pengalaman menangani anak-anak dengan ketidakmampuan belajar.

Meskipun lambat, anak autis bisa dilatih untuk membaca, menulis, dan belajar.

Autisme mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi

secara efektif. Autisme merupakan kelainan genetik dan tidak dapat disembuhkan.

Namun tidak berarti anak autis tidak dapat menjalani kehidupan normal. Pengaruh

autisme akan bervariasi antara satu anak dengan yang lainnya. Ada yang hanya sedikt

berbicara, sementara yang lainnya menunjukkan perilaku kompulsif yang ekstrim. Di


sekolah khusus, anak-anak autis juga belajar aritmatika, tata bahasa, dan lain-lain

sama seperti anak lainnya. Berbagai teknik dilakukan untuk mengajar anak-anak autis

di sekolah khusus. Diperlukan kesabaran dan ketekunan ketika menghadapi anak-

anak dengan autisme. Perilaku agresi, agitasi, dan mudah marah dari guru akan

berpengaruh negatif terhadap proses pengajaran. Berikut adalah beberapa teknik yang

bisa dilakukan untuk mengajar anak-anak dengan autisme:


1. Tidak Melakukan Modifikasi Jadwal
Anak-anak autis tidak suka variasi karena lebih menyukai rutinitas yang sama

serta kebiasaan berulang. Oleh karena itu, sebaiknya tidak melakukan perubahan

jadwal untuk anak dengan autisme. Namun, bukan tidak mungkin untuk

melakukan sedikit modifikasi jadwal bila memang dibutuhkan.


2. Memilih Gaya Belajar
Setiap anak memiliki gaya belajar tertentu. Beberapa anak mungkin lebih cepat

menyerap informasi dengan cara mendengar, sementara anak yang lain lebih

cenderung pada gaya belajar visual. Pada beberapa anak, media gambar menjadi

bahasa pengantar utama dalam belajar. Sebagai guru atau orangtua, Anda perlu

mencari tahu metode mana yang membantu anak untuk fokus pada apa yang

diajarkan. Anak autis cenderung kehilangan minat bila mereka tidak mengerti apa

yang diajarkan. Jadi, memilih gaya belajar yang sesuai akan membuat anak

mampu beradaptasi lebih baik.


3. Menggunakan Bahasa Sederhana
Menggunakan kata-kata sederhana serta kalimat pendek ketika berkomunikasi

dengan anak-anak autis sangat dianjurkan. Kalimat yang panjang dan kompleks

hanya akan membuat anak bingung. Kalimat yang pendek lebih mudah dibaca,

ditulis ulang, serta dipahami oleh anak.


4. Menggunakan Objek Menarik ketika Belajar
Anak-anak autis biasanya memiliki mainan favorit. Gunakan mainan favoritnya

sebagai salah satu teknik untuk mengajar mereka. Bila mainan favorit anak adalah
mobil, Anda bisa bercerita tentang kisah-kisah yang melibatkan mobil. Bisa juga

menggunakan mainan mobil kecil untuk mendapatkan perhatian anak.


5. Menangani Masalah Menulis
Sebagian besar anak autis menghadapi masalah dengan keterampilan motorik

mereka. Anak autis tidak dapat mengendalikan tangan sehingga kesulitan untuk

menulis rapi. Hal ini bisa membuat anak merasa putus asa. Untuk mengatasi hal

ini, minta anak untuk mengetik di komputer atau di laptop.Mengetik di komputer

bisa membantu anak belajar lebih cepat tanpa merasa kecewa saat melihat hasil

tulisan mereka. Selain itu, cara ini bisa memotivasi anak untuk menikmati proses

menulis.
6. Mengenali Bakat
Anak-anak dengan autisme biasanya sedikit lebih lambat dalam berkomunikasi

dan proses belajar dibandingkan dengan anak-anak lain seusia mereka. Namun,

banyak diantara anak-anak autis yang memiliki bakat melukis, memainkan alat

musik, membuat kerajinan, bahkan pemrograman komputer. Pikiran mereka

sangat kreatif dan seringkali menghasilkan karya seni yang luar biasa. Penting

bagi guru atau orang tua untuk mengidentifikasi bakat anak autis serta membantu

mengembangkannya. Bakat ini bisa dipoles sehingga dapat digunakan sebagai

keterampilan untuk kehidupan maupun karir mereka di masa depan.


DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, 2003 Media Pembelajaran, Jakarta: Dirjen Dikdasmen.


Hamalik Oemar, 1999, Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Haryono, Anung, 2009, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

http://www.amazine.co/22719/tips-belajar-autisme-6-teknik-mengajar-

anak-autis/

http://cirianakautis.com/

http://id.wikipedia.org/wiki/Autisme

http://www.jevuska.com/2012/12/29/autisme-pengertian-penyebab-gejala-

ciri-terapi/

Anda mungkin juga menyukai