Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

B. Manfaat Media Pembelajaran


Manfaat Media Pembelajaran secara umum memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan
efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran menurut
Sudjana dan Rivai (1992) yaitu:
1. Dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan
lebih menarik perhatian mereka;
2. Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat
dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta
pencapaian tujuan pengajaran;
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan
atas komunikasi verbal melalui kata-kata; dan
4. Siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak
hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan,
melakukan langsung, dan memerankan.
Manfaat Media Pembelajaran menurut beberapa ahli:
1. Menurut Hamalik yang di kutip Azhar Arsyad (2002: 15) mengemukakan
bahwa “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa".
2. Menurut Kemp dan Dayton dalam bukunya Azhar Arsyad (2002: 21)
manfaat Media Pembelajaran adalah:
a) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku;
b) Pembelajaran bisa lebih menarik;
c) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori
belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal
partisipasi siswa, umpan balik dan pengetahuan;
d) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat kerana
kebnyakan mdia hanya memerlukan waktu sinhkat untuk
mengantarkan pesan dam sis pelajaran dalam jumlah yang cukup
banyak dan kemungkinanya dapat diserap oleh siswa;
e) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilaman integrasi kata dan
gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan
elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikn
dengan baik, spesifik, dan jelas;
f) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau
diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk
penggunaan secra individu;
g) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap
proses belajar dapat ditingkatkan;
h) Peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif: beban guruuntuk
menjleskan yang berulang-ulang mengenai isi elajaran dapat
dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan
perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar.
3. Menurut Encyclopedia of Educatioanal Reseach dalam Hamalik yang
dikutip Azhar Arsyad (2002: 25) merincikan manfaat media pendidikan
sebagai berikut:
a) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme;
b) Memperbesar perhatian siswa;
c) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembanganbelajar,
oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap;
d) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri dikalangan siswa.
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama
melalui gambar hidup;
f) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu
perkembangan kemampuan berbahasa;
g) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang banyak dalam
belajar.
C. Cara Memilih Media Pembelajaran
Sebelum memutuskan untuk memanfaatkan media dalam kegiatan
pembelajaran di dalm kelas, hendaknya pendidik melakukan seleksi terhadap
media pembelajaran mana yang akan digunakan untuk mendampingi dirinya
dalam membelajarkan peserta didiknya. Berikut ini beberapa tips atau
pertimbangan-pertimbangan yang dapat digunakan pendidik dalam
melakukan seleksi terhadap media pembaelajaran yang akan digunakan.
1. Menyesuaikan Jenis Media dengan Materi Kurikulum
Sewaktu akan memilih jenis media yang akn dikembangkan atau
diadakan maka perlu yang diperrhatiakan adalah jenis materi pelajaran
yang mana yang terdapat di dalam kurkulum yang dinilai perlu ditunjang
oleh media pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis media
apa yang diniai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki
tersebut.
Sebagai contoh misalnya, pelajaran Bahasa Arab, untuk
kemampuan berbahasa mendengarkan atau menyimak (maharah istima’),
media yang lebih tepat digunakan adalah media kaset audio. Sedangkan
untuk kemampuan menulis atau tata bahasa, maka media yang lebih tepat
digunakan adalah media cetak. Sedangkan untuk mengajarkan kepada
peserta didik tentang cara-cara menggunakan organs of spech untuk
menuturkan kata atau kalima (pronounciation), mak media video akan
lebih tepat digunakan.
2. Keterjangkauan dalam Pembiayaan
Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran
hendaknya juga mempertimbngakan ketersediaan anggaran yang ada.
Kalau seandainya pendidik harus membuat sendiri media pembelajaran,
maka hendaknya dipikirkan apakah ada diantara sesama pendidik yang
mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media
pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka perlu dijajaki
berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan mediannya.
3. Ketersediaan Perngkat Keras untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran
Tidak ada gunannya merancang dan mengembangkan media
secanggih apapun kalau tidak didukung oleh ketersediaan peralatan
pemanfaatannya di kelas. Apa artinya tersedia media pembelajaran online
apabila, disekolah tidak tersedia perangkat komputer dan fasilitas koneksi
ke internet yang juga di dukung oleh Lokal Area Network (LAN).
Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran sederhana(seperti misalnya
media kaset audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat
bermanfaat karena peralatan / fasilitas pemanfaatannya tersedia di sekolah
atau mudah diperoleh di masyarakat, selain itu sumber energi yang
diperlukan untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan media sederhana
juga cukup mudah yaitu hanya dengan menggunakan baterai kering.
Dari segi ekspertis atau keahlian dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk mengembangkan media sederhana seperti media kaset
audio atau transparasi misalnya tidaklah terlalu sulit untuk
mendapatkannya. Tidaklah juga terlalu sulit untuk mempelajari cara-cara
perancangan dan pengembangan media sederhana.
4. Ketersediaan Media Pembelajaran di Pasaran
Karena promosi dan peragaan yang sangat mengagumkan/
mempesona atau menjanjikan misalnya, sekolah langsung tertarik untuk
membeli media pembelajarn yang ditawarkan. Namun sebelum membeli
media pembelajrannya (program), sekolah harus terlebih dahulu membeli
perangkat keras untuk pemanfaatannya. Setelah peralatan pemanfaatan
media pembelajarannya dibeli ternyata di antara pendidik ada atau belum
tanu bagaimana cara-cara mengoperasikan peralatan, pemanfaatan media
pembelajaran media pembelajaran yang akan diadakan tersebut. Di
samping itu media pembelajarannya (program) sendiri ternyata sulit
didapatkan di pasaran sebab harus dipesan terlebih dahulu untuk jangka
waktu tertentu.
Kemudian, dapat saja terjadi bahwa media pembelajaran yang telah
dipesan dan dipelajri, kandungan materi pelajarannya sedikit sekali relevan
dengan kebutuhan peserta didik (sangat dangkal). Sebaliknya, dapat juga
terjdi bahwa materi yang dikemas di dalam media pembelajaran sangat
cocok dari membantu mempermudah peserta didik memahami materi
pelajaran. Namun, yang menjadi masalah adalah bahwa media
pembelajaran tersebut sulit didapatkan di pasaran.
5. Kemudahan Memanfaatkan Media Pembelajaran
Aspek lain yang juga tidak kalh pentinnya untuk dipertimbangkan
dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah
kemudahan pendidik atau peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan
terlalu bermanfaat apabila media pembelajaran dikembangkan sendiri atau
yang dikontrakkan pembuatannya ternyata tidak mudah dimanfaatkan,
baik oleh pendidik maupun oleh peserta didik. Media yang dikembangkan
atau dibeli tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai