Anda di halaman 1dari 11

SOAL UAS

Mata Kuliah : Pengambangan Sumber Belajar (C-C)


Kode Mata Kuliah : FTEK604
Dosen Pembina : Drs. Made Wena, M.Pd, M.T.
Hari/tanggal : Kamis, 11 Mei 2017
Ruang : G3 209
Waktu : 90 menit

1. Jelaskan dimana posisi media pembelajaran dalamproses pembelajaran !


Media pembelajaran merupakan suatu perantara seperti apa yang dimaksud pada
pernyataan di atas. Dalam kondisi ini, media yang digunakan memiliki posisi sebagai alat
bantu dalam kegiatan pembelajaran, yaitu alat bantu mengajar bagi guru (teaching aids).
2. Mengapa dalam prinsipnya media sampai menjadi bagian integral dari proses
pembelajaran? Jelaskan hal apa yang mendasarinya!
3. Prinsip-prinsip dalam penggunaan media pendidikan
4. Dalam proses belajar mengajar seorang guru belum cukup apabila hanya
mengetahui kegunaan dan mengetahui penggunaan media pembelajaran, melainkan
harus mengetahui dan terampil bagaimana cara menggunakannya. Sehubungan
dengan hal itu, ada beberapa prinsip/kriteria penggunaan media yang perlu
dipedomani oleh guru dalam proses belajar mengajar yaitu [4] :
5. a. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas
dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan
6. b. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, artinya bahan pelajaran yang
sifatnya fakta, prinsip yang sangat memerlukan bantuan media agar mudah
dipahami siswa
7. c. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah
memperolehnya, setidak-tidaknya dapat dibuat oleh guru pada saat mengajar atau
mungkin sudah tersedia di sekolah
8. d. Ketrampilan guru dalam menggunakan media, apapun jenis media yang
diperlukan syarat utama adalah guru harus dapat menggunakan dalam proses
pembelajaran
9. e. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa pada saat pelajaran berlangsung
10. f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya
dapat dipahami siswa.

11. Pemilihan metode mengajar sangat mempengaruhi media pengajaran. Mengapa


keduanya saling berkaitan, bukankan media pengajaran berhubungan dengan materi
pelajaran?

PDF jawabannya hubungan.


12. Penggunaan media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan. Bagaimana
seorang guru mengatasi hal tersebut?
13. Meskipun nilai bersifat abstrak dan tidak dapat diamati oleh panca indra manusia,
namun dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku manusia. Setiap
meiliki nilai dasar yaitu berupa hakikat, esensi, intisari atau makna yang dalam dari
nilai-nilai tersebut.
14. Pengertian nilai berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia: Nilai adalah,
taksiran, sifat-sifat (hal-hal) penting yang dianggap penting atau yang berguna bagi
kemanusiaan yang dapat mendorong manusia mancapai tujuannya. (KBBI, Edisi ke-2
hal 690).
15.
16. Sedangkan menurut Robert M.Z. Lawang, nilai adalah gambaran mengenai apa
yang dinginkan, yang pantas, yang berharga, yang mempengaruhi prilaku sosial
orang yang memiliki nilai itu.
17.
18. Nilai praktis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam bentuk pengamalan
yang bersifat nyata,dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
19.
20. B. Nilai Praktis dari Media
21.
22. Nilai-nilai Praktis dari Media, yaitu media dapat mengatasi berbagai keterbatasan
pengalaman yang dimiliki siswa atau mahasiswa, media dapat mengatasi ruang
kelas, media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan
lingkungan, media menghasilkan keseragaman pengamatan, media dapat
menanamkan konsep dasar yang benar,konkrit,dan realistis, media membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, media membangkitkan motivasi dan merangsang
siswa untuk belajar, dan media dapat memberikan pengalaman yang integral dari
suatu konkrit sampai kepada yang abstrak.
23.
24. Penggunaan media dalm proses belajar mengajar juga mempunyai nilai-nilai
praktis, sebagai berikut:
25.
26. 1. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman siswa.
27. Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan keluarga dan
masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki mereka.
Misalnya, dua orang anak yang hidup di dua lingkungan yang berbeda akan
mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi
perbedaan-perbedaan tersebut.
28.
29. 2. Media dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu.
30. Banyaknya hal yang sukar untuk dialami secara langsung oleh siswa atau
mahasiswa di dalam kelas, seperti objek yang terlalu besar atau terlalu kecil,
gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat atau terlalu lambat. Maka dengan
melalui media akan dapat diatasi kesukaran-kesukaran tersebut.
31.
32. 3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan
lingkungan.
33. Gejala fisik dan social dapat diajak berkomunikasi dengan siswa atau mahasiswa.
34.
35. 4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
36. Pengamatan yang dilakukan siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada
hal-hal yang danggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
37.
38. 5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis
serta memperjelas pengertian konsep dan fakta.
39. Penggunaan media, seperti gambar, film, model, grafik dan lain sebagainya dapat
memberikan konsep dasar yang benar.
40.
41. 6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
42. Dengan menggunakan media, jangkauan pengalaman anak semakin luas, persepsi
semakin tajam dan konesp-konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga
keinginan dan minat baru untuk belajar selalu timbul.
43.
44. 7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
45. Dengan pemasangan gambar di papan buletin, pemutaran film dan mendengarkan
program audio dapat menimbulkan rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk
belajar.
46.
47. 8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit
sampai kepada yang abstrak.
48. Misalnya, diberikan sebuah film tentang suatu benda atau kejadian yang tidak dapat
dilihat secara langsung oleh siswa, akan dapat memberikan gambaran yang konkrit
tentang wujud, ukuran dan lokasi. Disamping itu dapat pula mengarahkan kepada
generalisasi tentang arti kepercayaan suatu kebudayaan dan sebagainya.
49.
50. 9. Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia.
51. Misalnya, dengan menggunakan media siswa dapat melihat dan mengamati secara
jelas suatu objek yang tidak dapat dijangkau oleh indera manusia.
52.
53. Sedangkan nilai-nilai praktis dari media menurut para ahli adalah sebagai
berikut:
54.
55. 1. Nilai-nilai praktis media pembelajaran menurut Nana Sudjana (1991), yaitu:
56. a) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan
57. b) Dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir. Karena
itu dapat mengurangi verbalisme
58. c) Media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil
belajar bertambah mantap
59. d) Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri pada setiap siswa. Pengalaman masing-masing individu yang
beragam karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menetukan macam
pengalaman yang mereka miliki. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan-
perbedaan tersebut
60. e) Memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. Pemasangan gambar di
papan bulletin, pemutaran film dan mendengarkan program audio dapat
menimbulkan rangsangan tertentu kea rah keinginan untuk belajar
61. f) Membantu tumbuhnya pemikiran dan memantau berkembangnya kemampuan
berbahasa
62. g) Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta
membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang sempurna
63. h) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat dipahami oleh
para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik
64. i) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga apalagi bila guru mengejar untuk setiap jam pelajaran
65. j) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain.
66.
67. 2. Nilai-nilai Praktis Media Pembelajaran menurut Rahardjo (1986), yaitu :
68. a) Membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit
69. b) Membawa objek yang berbahaya dan sulit untuk dibawa ke dalam kelas
70. c) Menampilkan objek yang terlalu besar
71. d) Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang
72. e) Mengamati gerakan yang terlalu cepat
73. f) Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya
74. g) Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman
belajar
75. h) Membangkitkan motivasi belajar
76. i) Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok belajar
77. j) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun
disimpan menurut kebutuhan
78. k) Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi batasan
waktu dan ruang
79. l) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.
80.
81. 3. Nilai-nilai praktis dari media menurut Sardiman, yaitu:
82. a) dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk nembangan
belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap;
83. b) memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri pada setiap siswa;
84. c) menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan;
85. d) membantu tumbuhnya pemikiran dan berkembangnya kemampuan berbahasa;
86. e) memberikan pengalaman yang mudah diperoleh dengan cara lain serta
membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna;
87. f) bahan pelajaran lebih jelas maknannya, sehingga dapat lebih dipahami oleh
para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik;
88. g) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk sekian bahan pelajaran seperti
guru MTs, siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan
mendemonstrasikan, dan lain-lain.
89.
90. C. Nilai Praktis dari beberapa Media
91.
92. 1. Papan Tulis
93.
94. Papan tulis adalah salah satu media yang banayk digunakan disekolah-sekolah,
biasanya papan tulis dibuat dari bahan kayu walaupun ada sebagian yang dibuat dari
bahan slate ( batu tulis ) akan tetapi yang dari bahan slate ini biayanya mahal dan
sangat sukat memperoleh sheetnya,sehingga papan dari bahan slate ini sangat jarang
sekali digunakan.bentuk dan model papan tulis biasanya segi empat atau peresegi
panjang dengan tiang penyangga
95.
96. Nilai praktis yang terdapat pada papan tulis diantaranya:
97. a) Biasanya sudah disediakan didalam kelas.
98. b) Penyajian pelajaran dapat dilakukan dengan jelas selangkah demi selangkah
secara sistematis.
99. c) Apabila terdapat kesalahan,maka guru akan dengan cepat dapat
memperbaikinya.
100. d) Untuk dapat merangsang anak untuk belajar/bekerja lebih baik.
101. e) Semua siswa dapat melihatnya secara langsung dan berpartisipasi dalam
bentuk diskusi atau lainnya.
102. f) Mendorong motivasi belajar,karena pada umumnya anak-anak senang
bekerja pada papan tulis (Oemar Hamalik : 1989).
103.
104. 2. Gambar (audio)
105.
106. Diantara media pembelajaran yang juga paling sering dipakai adalah
gambar.karena gambar adalah bahasa umum yang dapat dimengerti dan dinikmati
dimana-mana (Arief Sadiman: 2008).bentuk gambar bisa berupa foto, grafik,
kartun, karikatur, poster, chart,dll. Tergantung situasi dan kondisi siswa juga
keperluan pembelajaran
107.
108. Nilai-nilai praktis dalam media gambar diantaranya adalah:
109. a) Gambar bersifat konkrit
110. b) Gambar bisa mengatasi batas ruang dan waktu
111. c) Gambar mengatasi kekurangan daya mampu panca indera manusia.
112. d) Dapat dilakukan untuk menjelaskan sesuatu masalah.
113. e) Gambar mudah didapat dan murah
114. f) Mudah digunakan, baik untuk perseorangan ataupun untuk kelompok
siswa (Oemar Hamalik:1989)
115.
116. 3. TV-VCD (audio visual)
117.
118. Menurut Oemar Hamalik ( 1985 : 134 ) telavisi adalah perlengkapan
elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar
dan suara. Dalam hal ini, televisi sama dengan film, bisa dilihat dan juga bisa
didengar. Biasanya bentuk dari televisi berbentuk segi empat atau kubus dengan
ukuran dan model yang semakin beraneka ragam.yang dapat menampilkan gambar
dan suara sekaligus.sehingga tidak heran jika kemudian TV-VCD juga dapat
digunakan sebagai media pembelajaran.
119.
120. Nilai praktis dari media TV-VCD diantaranya adalah:
121. a) Bersifat langsung dan nyata serta dapat menyajikan peristiwa yang
sebenarnya.
122. b) Memperluas tinjauan kelas.
123. c) Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau
124. d) Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka
ragam.
125. e) Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
126. f) Menarik minat anak.
127. g) Dapat melatih guru,baik dalam pre-service maupun dalam inservice
training.
128. h) Masyarakat di ajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian
terhadap sekolah.
129. i) Menghemat waktu dan dapat diputar berulang-ulang.
130. j) Gambarnya bisa di beku kan iuntuk di amati dengan seksama.
131. k) Guru bisa mengontrol sepenuhnya.
132.
133.
134.
135.
136. BAB III
137. PENUTUP
138.
139. A. Kesimpulan
140.
141. Nilai praktis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam bentuk
pengamalan yang bersifat nyata,dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Nilai praktis dari media itu sendiri yaitu media
pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman siswa, dapat mengatasi
kendala keterbatasan ruang dan waktu, memungkinkan adanya interaksi langsung
antara siswa dengan lingkungan, menghasilkan keseragaman pengamatan, dapat
menanamkan konsep dasar yang benar dan konkrit, dapat membangkitkan keingan
dan minat yang baru, dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk
belajar, dan dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia.

Urgensi Penggunaan Media Pembelajaran

Pada hakekatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi.

Komunikasi belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri

dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.

Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga

komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya

kecenderungan verbalisme, ketidak siapan siswa, kurangnya minat dan kegairahan.

Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan adalah penggunaan media secara

terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan

tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi dan sikap juga untuk

meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-hal tertentu media


juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan

umpan balik.
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis
sebagai berikut :
a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
b. Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak hal yang sukar untuk dialami oleh siswa
dalam kelas, seperti obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil.
c. Media memungkinkan adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan
d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan-pengamatan yang dilakukan siswa
dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realitas.
f. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
g. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
h. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit sampai
kepada yang abstrak (Basyirudin Usman, 2002:14)

1. Kriteria Pemilihan Media

Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses

belajar mengajar karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing

media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya

dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah:
a. Jenis kemampuan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan. Sebagaimana diketahui,
bahwa tujuan pengajaran itu menjangkau daerah kognitif, afektif dan psikomotor. Bila
akan memilih media pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai.
b. Kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri. Setiap jenis media mempunyai nilai
kegunaan sendiri-sendiri. Hal ini harus dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih
jenis media yang digunakan.
c. Kemampuan guru menggunakan suatu jenis media.
d. Fleksibilitas (lentur) hanya lama dan kenyamanan media.
e. Keefektifan suatu media dibandingkan dengan jenis media lain untuk digunakan
dalam pengajaran suatu bahan pelajaran tertentu (Muhammad Ali, tt:92)

Dengan kiteria pemilihan media tersebut, guru dapat lebih mudah

menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu proses pengajaran
jangan dilaksanakan sehingga mempersulit tugas guru, tapi harus sebaliknya yakni

memppermudah guru dalam memperjelaskan bahan pengajaran. Oleh sebab itu media

bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi

kualitas belajar mengajar.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah

metode mengajar dan media pengajaran, kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan

salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang

sesuai, meskipun mesti ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam

memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respond yang

diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung dan kontek pembelajaran

termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu

fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut

mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh

guru.

Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses

belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada

tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran

dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping membangkitkan

motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membentuk siswa

meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data dan mendapat informasi (Azhar Arsyad, 2003:15)


Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pengajaran khususnya
media visual, yaitu :
a. Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali pada
awal pelajaran merupakan pelajaran yang tidak disenangi mereka sehingga mereka
tidak memperhatikan. Media gambar, khususnya gambar yang diproyeksikan
melalui Overhead Projector dapat menenangkan dan mengharapkan perhatian
mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan
untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
b. Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam
gambar.
c. Fungsi Afektif
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah
sosial atau ras,
d. Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang
lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pengajaran berfungsi untuk
mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran
yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal (Azhar Arsyad, 2003:15)
Sementara Menurut Derek Rowntree, media pembelajaran berfungsi :
a. Membangkitkan motivasi belajar
b. Mengulang apa yang telah dipelajari
c. Menyediakan stimulasi belajar
d. Menyediakan respon peserta didik
e. Memberikan balikan segera

f. Menggalakkan latihan yang serasi (Ahmad Rohani, 1997:8)

Bertolak dari fungsi dan peranan media diharapkan pemahaman guru terhadap

media menjadi jelas, sehingga tidak memanfaatkan media secara sembarangan.

Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran

mempunyai fungsi sebagai penyampai pesan dengan tujuan mempermudah bagi siswa
untuk menerima pesan sehingga siswa mempunyai persepsi yang sama terhadap pesan

yang disampaikan guru.

142. Jelaskan 6 kriteria dalam merancang media dan sumber belajar!


Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah bahwa media adalah harus dengan
tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya bila tujuan atau
kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk
digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka
media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak
dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Selain pertimbangan tersebut
Sanjaya (2008) mengungkapkan sejumlah pertimbangan lain yang dapat kita gunakan dalam
memilih media pembelajaran yang tepat, yakni dengan menggunakan kata ACTION (Access,
Cost, Technology, Interactivity, Organization, Novelty).
1.Access,artinya bahwa kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam pemilihan
media. Apakah media yang diperlukan itu tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan?.
Akses juga menyangkut aspek kebijakan, apakah media tersebut diijinkan untuk digunakan?
2.Cost, hal ini menyangkut pertimbangan biaya. Biaya yang dikeluarkan
untuk penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.
3.Technology, dalam pemilihan media perlu juga dipertimbangkan
ketersediaan teknologiya dan kemudahan dalam penggunaannnya.
4.Interactivity, media yang baik adalah media yang mampu menghadirkan
komunikasi dua arah atau interaktifitas.
5.Organization, menyangkut pertimbangan dukungan organisasi atau
lembaga dan bagaimana pengorganisasiannya.
6.Novelty, menyangkut pertimbangan aspek kebaruan dari media yang
dipilih. Media yang lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik.
Kriteria diatas mungkin juga berlaku untuk mempertimbangkan pemilihan sumber belajar.
Sudrajat (2008) lebih lanjut mengemukakan lima kriteria dalam pemilihan sumber belajar,
yaitu:
1.Ekonomis, sumber belajar yang digunakan tidak harus terpatok pada
harga yang mahal.
2.Praktis, sumber belajar yang dipilih tidak memerlukan pengelolaan yang
rumit, sulit dan langka.
3.Mudah, sumber belajar harus dekat dan tersedia di sekitar lingkungan
kita.
4.Fleksibel, artinya sumber belajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai
tujuan instruksional
5.Sesuai dengan tujuan, sumber belajar harus dapat mendukung proses dan
pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat
belajar siswa

Anda mungkin juga menyukai