Anda di halaman 1dari 12

BUKU JAWABAN TUGASM ATA KULIAH

TUGAS2

Nama Maha siswa : SAKA ANDIKA

Nomor Induk Maha siswa / NIM : 856958164

Kode/ Na ma Mata Kuliah : IDIK4007/ METODE PENELITIAN

Kode/ Nama UPBJ : 118/ BANDAR LAM PUNG

Ma sa Ujian :2021/ 22.1 (2021.2)

KEMEN TERIAN PEN DIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN
UNIVERSITASTERBUKA
(1.) Tin jauan Pu sta ka.

A. Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif berba sis fla sh dalam


pembelajaran IPA kelasvII.

1. Pengembangan
Multimedia a. Pengertian
Pengembangan
Ha sibu an (2011:69) Dalam bukunya Manajemen Su mber Daya Manu sia
mengatakan bahwa Pen gembangan adalah su atu u sa ha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, Kon septu al, dan Moral karyawan sesu ai dengan
kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan. Menurut N
adler (Ha rdjana,2011:11) pengembangan adalah kegiatan- kegiatan belajar
yang diadakan dalam jangka waktu tertentu guna memperbesa r
kemungkinan untuk meningkatkan kinerja.
Dari beberapa paparan mengenai pengertian pengembangan dapat di sim
pulkan bahwa Pen gembangan adalan su atu u sa ha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, kon septu al, dan moral sesu ai dengan kebutuhan
melalui pendidikan dan latihan,dalam jangka waktu tertentu guna
memperbesa r kemumgkinan untuk meningkatkan kinerja.
b. Pengertian Pembelajaran
Pem belajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan su
mber belajar pada su atu lingkungan belajar. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan
baik.
c. Tu juan Pembelajaran
Tu juan pembelajaran sa ngat penting dalam proses belajar-mengajar. Tu
juan pembelajaran atau in stru ction al objective adalah perilaku ha sil belajar
yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikua sa i oleh peserta didik setela h
mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.
d. Jen is jenis Metode Pembelajaran
beberapa ma ca m metode tersebu t yang wajib dipahami.

1) Metode Ceramah
Metode cera mah adalah sa lah sa tu metode pembelajaran yang bersifa t konven
sion al karena guru menyampaikan materi kepada siswa seca ra lisa n. Seja k
dahulu hingga seka rang, metode sa tu ini memang dianggap seba gai yang
paling praktis dan ekonomis. N amun seora ng guru harus bisa menggunakan
metode cera mah seca ra menarik agar para siswa tidak cepa t bosa n.

2) Metode Disku si
Sesu ai dengan namanya, metode ini sela lu mengutamakan aktivitas disku
si yang melibatkan para siswa untuk belajar memeca hkan ma sa lah. Pen
erapan metode disku si bia sa nya dilakukan dengan membuat kelompok disku si
yang bertugas membahas sebu ah ma sa lah.
3) Metode Demon stra si
Metode demon stra si merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan
ca ra praktikum agar siswa bisa melihat dan mempraktikkan seca ra langsu ng
materi yang seda ng dipelajari. Metode demon stra si meman lebih menarik serta
membuat siswa lebih fokus pada materi pelajaran.

4) Metode Ceramah Plu s


Metode ini sebetu lnya mirip metode cera mah pada umumnya, tetapi untuk
metode cera mah plus bia sa nya diserta i metode lainnya sa at menyampaikan
materi seperti disku si, tanya jawab, demon stra si dan latihan. atau feedba ck
antara pengajar dan murid.

5)M etode Resita si


Metode resita si bia sa nya mengharu ska n siswa membuat sebu ah resu me
tentang materi yang telah disa mpaikan oleh guru. Dimana resu me tersebu t
ditulis pada kertas menggunakan kata-kata dari siswa sen diri.

6) Metode Eksperim en
Metode eksperim en dilakukan melalui kegiatan percoba an atau praktikum di
laboratorium agar siswa bisa melihat seca ra langsu ng materi pelajaran yang
seda ng disa mpaikan. Bia sa nya dapat berupa ilmu pengetahuan alam (sa in
s) dan seba gainnya.

7) Metode Karya Wisa ta


Metode sa tu ini menggunakan tempat atau lingkungan tertentu yang
mempunyai su mber belajar untuk siswa . N amun penerapan metode ini perlu
memperoleh pengawa sa n seca ra langsu ng dari guru. Misa lnya Mu seu m
atau Alam.

8) Metode Latihan
Metode ini merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan melatih
keterampilan kepada siswa dengan merangsa ng, memanfaatkan atau
membuat sesu atu. Bia sa nya setela h Pen jela sa n Murid akan diuji Oleh
beberapa pertanyaan.

9) Metode Pera n ca ngan


Pa da metode ini, siswa akan dirangsa ng agar mampu membuat sebu ah proyek
yang nantinya akan diteliti. Dapat Berupa peran ca ngan skem a, data, grafik ,
dan lain-lain. Metode ini banyak digunakan juga pada program khu su sn ya
kejuru sa n.

10) Metode Debat


Metode ini mengajak siswa untuk sa ling beradu argumenta si seca ra perorangan
atau kelompok. Teta pi debat tersebu t dilakukan seca ra formal dan memiliki
aturan tertentu untuk membahas dan men ca ri penyelesa ian ma sa lah.
11) Metode Mind Maping
Metode pembelajaran ini menerapkan ca ra berpikir seca ra runtut pada sebu
ah perma sa lahan, bagaimana terjadinya serta penyelesa iannya. Melalui
metode ini, siswa bisa meningkatkan daya analisis serta berpikir kritis agar
memahami ma sa lah seja k awal sa mpai akakhir

2. Media
a. Pengertian Media
kata media bera sa l dari kata latin Medius yang secara harfiah berarti 'Ten
gah', 'perantara' atau 'pengantar'. Gerla ch & Ely (1971) mengatakan bahwa
media apabila dipahami seca ra garis besa r adalah manu sia materi atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan keterampilan, atau sika p titik dalam pengertian ini,
guru, buku teks, dan lingkungan sekola h merupakan media titik seca ra lebih khu
su s, pengertian media dalam proses belajar mengajar cen derung diartikan seba
gai alat alat grafis, fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan
menyu su n kembali informa si visu al atau verbal. Media adalah alat yang
menyampaikan atau mengantarkan pesa n-pesa n pembelajaran.

b. Fungsi dan Manfaat Media


1) Fungsi media
Menurut Harmalik dalam Arsy ad (2013:15) bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru membangkitkan motiva si dan rangsa
ngan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh pengaruh
psikologis terhadap siswa . Pen ggunaan media pembelajaran pada tahap
orienta si pembelajaran akan sa ngat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesa n dan isi pelajaran pada sa at itu.
Adapun Levie & lentz dalam Arsy ad (2013:16) mengemukakan empat fungsi
media pembelajaran khu su sn ya media visu al yaitu (a ) fungsi aten si, (b)
fungsi efektif, (c) fungsi kognitif dan fungsi kompen sa toris.

2) Manfaat Media
Manfaat media menurut Kemp & Dayton dalam Arsy ad (2013:21) meskipu
n telah lama disa dari bahwa banyak keuntungan penggunaan media
pembelajaran penerimanya serta pengintegra sia nnya ke dalam program
program pengajaran berjalan amat lambat titik mereka mengemukakan
beberapa ha sil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan
media seba gai bagian integral pembelajaran di kelas atau seba gai ca ra
utama pembelajaran langsu ng seba gai berikut:

Pen yampaian pelajaran menjadi lebih baku titik setia p pelajar yang melihat atau
mendengar penyajian melalui media penerima pesa n yang sa ma. Meskipu n para guru
menafsirka n isi pelajaran dengan ca ra yang berbeda-beda, dengan menggunakan media
ragam ha sil taksira n ini dapat dikurangi seh ingga informa si yang sa ma dapat disa
mpaikan kepada siswa seba gai landa sa n untuk pengajian, latihan, dan aplika si lebih
lanjut.
pembelajaran bisa lebih menarik titik media dapat dia sosia sika n seba gai penarik
perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan kejela sa n dan keruntutan
pesa n, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan efek khu su s yang dapat
menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesem
uanya menunjukkan bahwa media memiliki a spek motiva si dan meningkatkan minat.
pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkan teori belajar dan prin sip- prin
sip psikologis yang diterima dalam hal partisipa si siswa umpan balik dan penguatan.
Lama waktu Pela jaran yang diperlukan dapat dipersin gkat karena kebanyakan media
hanya memerlukan waktu sin gkat untuk mengantarkan pesa n dan isi pelajaran dalam
jumlah yang cu kup banyak dan kemungkinan nya dapat disera p oleh siswa
kualitas ha sil belajar dapat ditingkatkan bilamana integra si kata dan gambar seba
gai media pembelajaran dapat mengkomunika sika n elemen-elemen pengetahuan
dengan ca ra yang terorganisa sika n dengan baik spesifik, dan jela s.

(2.) berda sa rkan Pemaparan ma sa lah


tersebu t : 1.) TIN JAUAN PUSTAKA
1. Pen erapan Model Pem belajaran Kolaboratif tipe CSCL ( com puter-Su pported
Collaborative Learning).
a. Pen gertian Kolaboratif
Definisi Kolabora si merupakan proses partisipa si beberapa orang, kelompok, dan
organisa si yang bekerja sa ma untuk men ca pai ha sil yang diinginkan. Kolabora si
menyelesa ikan visi bersa ma, men ca pai ha sil positif bagi khalayak yang mereka
layani, dan membangun sistem yang sa ling terkait untuk mengata si ma sa lah
dan peluang.
Pem belajaran kolaboratif merupakan sebu ah proses di mana peserta didik pada
berbagai tingkat kemampuan (kin erja) bekerja sa ma dalam kelompok kecil
menuju tujuan bersa ma.

b. Karakteristik Pem belajaran Kolaboratif


Terda pat beberapa karakteristik pembelajaran kolaboratif, yaitu: (1) ketergantungan
positif, (2) adanya interaksi (ta tap muka ), (3) pertanggungjawaban individu dan
kelompok, (4) pengembangan keterampilan interperson al (5) pembentukan kelompok
yang heterogen, (6) berbagi pengetahuan antara guru dan siswa .

c. Manfaat Pem belajaran Kolaboratif


Dibandingkan dengan upaya kompetitif dan individualistis, pembelajaran
kolaboratif memberi manfaat sosia l yaitu men cipta kan sistem dukungan sosia l
berupa hubungan yang lebih peduli, mendukung, berkomitmen, su a sa na positif
yang akan berkontribu si pada keseh atan psikologis, kompeten si sosia l serta dapat
mengembangkan.

2.) DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2009. Computer-Su pport Collaborative
Learning.
http:// en.wikipedia.org/ wiki/ Com
puter-
su pported_ colla borative_learning
[diakses 2 Februari 2016]
Corno, L., & Randi,J. (1999). Self-
Regulated Learning. [On-line].
Tersedia :http
:/ / www.person al.psu .edu/ u sers/ h/ x
/ h xk223/ self.h tm

(3.) Artikel Penelitian Pengembangan Perpu sta kaan Digital.

Pa da era teknologi informa si seperti seka rang ini perpu sta kaan sa at ini menjadi sebu
ah pu sa t informa si dan su mber ilmu pengetahuan yang tidak ada habisn ya untuk sela
lu dica ri, dipelajari dan dikembangkan. Dengan majunya era teknologi informa si,
penggunaan perpu sta kaan sem akin banyak dibutuhkan oleh selu ruh lapisa n ma sy
arakat. Seba gaimana fungsin ya perpu sta kaan seh aru sn ya menjadi su mber informa
si yang berguna bagi keperluan penelitian, penulisa n, atau stu di su atu bidang ilmu
tertentu maupun topik khu su s yang berkaitan dengan keperluan belajar-mengajar atau
untuk penyebarlua sa n informa si kepada pemu sta ka. Memberikan layanan yang
berkaitan dengan informa si tertulis, digital, maupun bentuk media lainnya yang
dibutuhkan oleh pemu sta ka.1Pen didikan da sa r dan menengah merupakan elemen penting
bagi pembentukan karakter dan keberha sila n genera si muda pembangun bangsa di ma
sa yang akan datang. Perpu sta kaan sekola h merupakan sa lah sa tu jenis perpu sta
kaan khu su s, yaitu seba gaimana dikutip dalam Undang – Undang RI N o. 43 Ta hun
2007 Pa sa l 1 tentang ketentuan umum ayat 7 yang dimaksu d dengan perpu sta kaan khu
su s adalah perpu sta kaan yang diperuntukkan seca ra terbatas bagi pemu sta ka di
lingkungan lembaga pemerintah, lembaga ma sy arakat, lembaga pendidikan keagamaan,
rumah ibadah, atau organisa si lain.2 Hal itu menunjukkan bahwa perpu sta kaan sekola
h merupakan bagian penting dari tujuan pendidikan. Menurut Undang – Undang RI
N omor 43 Ta hun 2007 Pa sa l 23 dinyatakan bahwa sekola h/ madra sa h
menyelenggarakan perpu sta kaan yang memenuhi sta ndar na sion al perpu sta kaan
dengan memperhatikan Sta ndar N a sion al Pen didikan. Perpu sta kaan seba gaimana
dimaksu d pada ayat (1) wajib memiliki koleksi buku teks pelajaran yang ditetapkan seba
gai buku teks wajib pada sa tuan pendidikan yang bersa ngkutan dalam jumlah yang men
cu kupi untuk melayani sem ua peserta didik dan pendidik.3 N amun ma sih banyak sekola
h yang menganggap bahwa perpu sta kaan bukan elemen yang menjadi prioritas bagi
proses pembelajaran dan pendidikan di sekola h.Berhubungan dengan berkembangnya
perpu sta kaan dan pu sa t layananinforma si berba sis IT. Perpu sta kaan seba gaimana
yang dimaksu d pada Undang-Undang RI N omor 43 Ta hun 2007 Pa sa l 23 ayat (5)
tentang Perpu sta kaan Sekola h/ Madra sa h Perpu sta kaan sekola h mengembangkan
layanan perpu sta kaan berba sis teknologi dan komunika si.4 Keadaan ini mendorong
perpu sta kaan untuk memberikan layanan yang maksim al agar kebutuhan informa si
yang dibutuhkan sesu ai dengan apa yang diharapkan oleh pemu sta ka terutama
peserta didik dan pendidik disebu ah sekola h.Hal diatas menunjukkan bahwa pada
kenyataannya keberadaan sebu ah perpu sta kaan di sebu ah sekola h sa ngat penting
adanya untuk menunjang presta si peserta didik di sekola h dan seba gai pu sa t layanan
informa si bagi sem ua warga sekola h untuk men ca pai tujuan pendidikan sesu ai dengan
kurikulum sekola h yang terca ntum. Perpu sta kaan merupakan sa lah sa tu penopang
utama setela h guru
dalam mendapatkan ilmu dan pengetahuan serta wawa sa n bagi siswa . Kecerda sa n dan
keterampilan serta kreatifitas siswa bisa dikembangkan dan ditopang melalui fa silita
s perpu sta kaan tentunya sela in peran guru didalamnya. Kita sem ua tahu bahwa sem ua
aktivitas dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekola h tidak bisa terlepas dari
prin sip aktivitas perpu sta kaan yaitu memba ca , menulis, disku si, dan praktek.5Layanan
perpu sta kaan dengan ba sis teknologi informa si dan komunika si merupakan kenisca
yaan bagi perpu sta kaan sekola h yang seja lan dengan perkembagan ilmu pengetahuan
yang sem akin kompleks dan menuntut kreatifitas men ca ri rujukan ilmu pengetahuan
yang didapatkan dari su mber informa si global.6Perkem bangan teknologi informa si yang
berkembang seka rang ini bukan hanya menjadi sebu ah kebutuhan tetapi su dah
menjelma menjadi sebu ah su mber ilmu pengetahuan baru dan seh aru sn ya menjadi
momen bagi perpu sta kaan- perpu sta kaan di Indonesia untuk membangkitkan the power
of library networking- nya. Perpu sta kaan menjadi kiblat su mber informa si, su mber sega la
informa si bagi sem ua orang.

(4.) Pendekatan penelitian yang tepat untuk ma sa lah tersebu t.

menurut sa ya pendekatan penelitian yang tepat berda sa rkan ka su s tersebu t adalah


dengan menggunakan pendekatan yang digunakan peneliti terma su k dalam kajian
kelompok kecil karena peneliti seca ra inten sif mengamati dan melakukan wawan
ca ra serta men ca tat perilaku peserta didik yang dihadapkan pada materi abstra k dan
diluar pengalaman seh ari-hari seh ingga materi menjadi su lit dihan cu rkan guru
dan su lit dipahami peserta didik kemudian proses pembelajaran pada mata pelajaran
produktif di SM K Al Isla m menunjukkan adanya kesu litan sa at Guru menyampaikan
materi di dalam kelas seh ingga materi yang disa mpaikan oleh guru tidak dapat
diterima dengan baik oleh siswa , dengan demikian dimaksu dkan berarti peneliti
meren ca nakan menggunakan pendekatan wawan ca ra atau interview mendalam titik
pada sa at peneliti melakukan wawan ca ra dengan figur sekola h peneliti menggunakan
pendekatan key informan, karena su bjek penelitian hanya terbatas pada anggota selu
ruh warga di sekola h dan perilaku siswa terhadap guru yang berada di sekola h titik
dengan kata lain temuan penelitian tidak cu kup andal untuk mewakili ma sa lah-ma
sa lah yang ada di sekola h tersebu t titik pendekatan penelitian yang juga tidak
ditunjukkan untuk membuat generalisa si adalah Ca se Stu dy atau stu di ka su s. Sesu ai
dengan namanya temuan pada stu di ka su s hanya berlaku untuk ka su s itu sen diri

(5.) Desa in penelitian ya ng tepat untuk di gunakan pada penelitian tersebu t.

Desa in penelitian yang tepat untuk digunakan pada penelitian tersebu t yaitu dengan
menggunakan bentuk desa in skem atik Ala sa nnya karena desa in penelitian tersebu t dalam
bentuk skem atik merupakan desa in penelitian yang diuraikan melalui rangkaian
langkah untuk menjela ska n titik yang berkaitan antara bagian dalam penelitian, untuk
lebih jela s, dan prosesn ya lebih nyata. kemudian hipotesis nya dapat digambarkan
dalam bentuk skem atik.

Anda mungkin juga menyukai