KAJIAN PUSTAKA
lebih tinggi, status pendidik dalam model ini bisa diemban oleh siapa
2
saja, dimana saja, dan kapan saja. Pendidik juga bertanggung jawab
1
A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, (Malang: UIN Malang Press, 2008),
hal.71
2
Ibid., hal. 68
10
11
pendidik ialah orang tua, dan orang dewasa lain yang bertanggung
3
baik.
3
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2005), hal.44-49
terhadap mutu proses dan hasil kerja, serta sikap continous
ru. “Gu” diartikan dapat digugu (dianut) dan “ru” bisa diartikan ditiru
4
(dijadikan teladan). Hal senada juga diungkapkan oleh al-Ghazali
5
atas pendidikan dan pengajaran”. Jadi, guru adalah semua orang yang
kepada Allah.
muaddib.
4
Hadi Supeno, Potret Guru, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995), hal. 26
5
Zainuddin, dkk., Seluk Beluk Pendidikan al-Ghazali, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991),
hal. 50
Pengertian murabbi adalah guru agama harus orang yang
menjadi guru pendidikan agama islam, pada intinya sama di dalam hal
bangsa guna mendidik anak didik menjadi manusia susila yang cakap,
6
Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1996), hal. 11-12.
demokratis, dan bertanggung jawab atas pembangunan dirinya dan
7
persyaratan di bawah ini:
b. Berilmu.
7
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1984), hal.32-34
15
tinggi pendidikan atau ilmu yang guru punya, maka makin baik
c. Sehat jasmani.
sano” yang artinya dalam tubuh yang sehat terkandung jiwa yang
d. Berkelakuan baik.
8
Fitri Rahardjo, dkk, Himpunan Lengkap Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,
(Jogjakarta: Saufa, 2014), hal.145
16
mulia pada diri pribadi anak didik dan ini hanya mungkin bisa
taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berkepribadian yang luhur,
2005 tentang Guru dan Dosen pada BAB IV pasal 8, yang menyatakan
bahwa :
9
Ibid., hal.150
sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
10
profesi.
11
atau kecakapan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kompetensi
12
sesuatu). Padanan kata yang berasal dari bahasa Inggris ini cukup
adalah proficiency and ability yang memiliki arti kurang lebih sama
yaitu kemampuan.
13
berfikir dan bertindak.
10
Ibid., hal.150
11
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Guru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000), hal.229
12
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), hal.584
13
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung; Remaja Rosdakarya,
2002), hal.37
menjalankan tugasnya dengan baik serta dapat memenuhi kebutuhan
14
lahiriah maupun batiniah.
yang tidak dimiliki oleh profesi lain. Pada dasarnya guru harus
14
Choirul Fuad Yusuf, dkk, Inovasi Pendidikan Agama dan Keagamaan, (Departemen
Agama RI, 2006), hal.364
15
Rama Yulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet. III, (Jakarta: Kalam Mulia,
2001), hal.24
bahwa pendidik islam yang profesional harus memiliki kompetensi-
arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru
kepribadian anak didik menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa
16
Abdul Mujib, et all, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006),
hal.94-95
20
dan negara. Seorang guru memiliki banyak tugas baik itu yang terkait
serta mengakhiri
Allah menciptakannya
17
Akhyak, Profil Pendidik Sukses…, hal.9
21
Banyak peran yang diperlukan guru sebagai pendidik atau siapa saja
18
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Cet.II
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2006), hal.20-31
22
1. Pengertian Disiplin
hal perlu diterapkan sikap disiplin. Begitu pula dengan beribadah, agar
19
Nafis, Diktat Ilmu Pendidikan…, hal.47
23
tua dan guru merupakan pemimpin dan anak merupakan murid yang
belajar dari mereka. Jadi disiplin merupakan cara orang tua atau guru
20
mengajar anak (murid) perilaku moral yang disetujui kelompok.
21
tertib secara konsisten”.
23
larangan.”
20
Achmad Patoni, et.all., Dinamika Pendidikan Anak, (Jakarta: Bina Ilmu, 2004), hal.200
21
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: Rosdakarya, 2005), hal.37
22
M. Sastrapradja, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, (Jakarta: Usaha Nasional, 1978),
hal.117
23
Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Malang: FIP-IKIP, 1973),
hal.143
24
Mahmud al-Khal’awi dan M. Said Mursi, Mendidik Anak Dengan Cerdas, (Solo: Insan
Kamil, 2007), hal.156-157
24
tertentu.
kedisiplinan:
tingkah laku siswa juga adanya koordinasi dan komunikasi yang baik
antara kepala sekolah, guru, dan staf-stafnya. Akan tetapi semua itu
25
Langlang Buana “Pengertian Disiplin dan Meningkatkan Kedisiplinan Siswa”dalam .
http:///G:/Pengertian%20Disiplin%20Dan%20Meningkatkan%20Disiplin%20Siswa
%20%C2%A B%20langlangbuana html, diakses 23 April 2014
25
berkesinambungan.
3. Tujuan Kedisiplinan
kualitas emosional yang baik dalam hubungan guru dan murid atau
27
manusia lainnya, akan menghasilkan ketaatan yang spontan.
26
Conny R. Setiawan, (eds.), Penerapan Pembelajaran pada Anak, (Jakarta: PT. Indeks,
2008), hal.92
27
Ibid…, hal.92-93
26
memberikan rasa takut atau pengekangan pada siswa akan tetapi untuk
4. Pengertian Beribadah
28
menghambakan diri”. Sedangkan ibadah menurut istilah, dalam
29
berbagai macam bidang ilmu diantaranya :
28
Ahmad Azhar, Basyir, Falsafah Ibadah dalam Islam, (Jogjakarta: UII Press, 2002),
hal.12
29
Hasbi. Ash-Shiddieqy, Kuliah Ibadah: ditinjau dari Segi Hukum dan Hikmah, (Jakarta:
PT. Bulan Bintang, 1976), hal.6
27
30
pada sifat-Nya dan pada pekerjaan-Nya.”
31
(hukum).”
itu nama yang melengkapi segala yang disukai Allah dan yang
32
baik terang, maupun tersembunyi.”
b. Aam (umum)
30
Ibid., hal.2
31
Ibid., hal.3
32
Ibid., hal.6
Menurut arti secara umum, ibadah adalah segala hukum
yang kita laksanakan atas nama ketetapan Allah dan diridhoi oleh-
Nya.
5. Tujuan Ibadah
tujuan yang ingin dicapai, begitu juga halnya ibadah yang dilakukan
33
untuk mencapai derajat tinggi di akhirat.
6. Hikmah Ibadah
33
M. Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah…hal.10
Ibadah juga berfungsi menghidupkan kesadaran tauhid serta
34
diseru oleh orang-orang musyrik untuk meminta pertolongan.
yang bertaqwa kepada allah, dan juga membuat rohani menjadi bersih
dan menjadi hamba yang sholeh dan taat kepada Allah SWT.
waktu, dan kerja keras menjadi sangat penting untuk dimunculkan dalam
34
M. Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah…hal.20
Dalam rangka mendisiplinkan peserta didik guru harus mampu
35
seluruh perilaku peserta didik”.
perilaku disiplin yang baik kepada peserta didik, karena bagaimana peserta
disiplin.
perilaku peserta didik di sekolah, dalam hal ini guru harus mampu secara
afektif menggunakan alat pendidikan secara tepat waktu dan tepat sasaran,
perilakunya di sekolah.
contoh dalam berdisiplin seperti datang tepat pada waktunya dan ketika
35
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: Rosdakarya, 2005), hal.173
31
sebagai berikut:
belum ada karya ilmiah atau penelitian yang sama persis dengan peneliti
36
Ibid…, hal.171-172
33
SA’ADAH Pondok Kelapa Jakarta Timur, tahun 2011. Hasil penelitian ini
adalah :
positif, baik bagi siswa sendiri, para guru dan sekolah. Dampak
37
Nurul Kusuma Wardani, Upaya Guru dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa di
MAN Nglawak Kertosono, (Tulungagung: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2012)
38
Muhammad Fazrih, Disiplin Beribadah Siswa SMP ISLAM AS-SA’ADAH Pondok Kelapa
Jakarta Timur, (Jakarta: Skripsi Diterbitkan, 2011)
34
pendidikan agama sangatlah penting dan harus dimulai dari sejak dini atau
sulit apalagi dalam hal menyangkut ibadah sesuatu yang mungkin tidak
kasat mata hasilnya dan tidak ada satupun orang yang tahu mengenai
hamba-nya. Dari sisi inilah seorang menganggap ibadah itu sebagai suatu
hal yang tidak penting dan sering melalaikannya, terutama pada usia
sekolah.
anak didik terutama dalam hal ibadah apakah mereka sudah menjalankan
dengan benar sesuai ajaran yang telah di dapat atau sebaliknya. Dalam
meyikapi hal ini salah satu yang harus diperhatikan adlah disiplin
sebagai makhluk-nya.