Disusun Oleh :
A. Latar Belakang
Adanya perkembangan teknologi yang pesat saat ini tentunya sangat berpengaruh
terhadap bidang pendidikan yang ada di Indonesia.Semenjak pandemic Covid-19
masuk ke Indonesia siswa –siswi,guru dan dosen pun dituntut untuk memanfaatkan
teknologi untuk melakukan pembelajaran online selama pandemic,banyak hal dan
keahlian baru yang kita ketahui selama menggunakan pembelajaran daring namun ada
pula kekurangan yang ditimbulkan dari pembelajaran online ini diantaranya
kreativitas dan perkembangan dari peserta didik menurun,materi yang disampaikan
tidak sepenuhnya dipahami oleh peserta didik,motivasi dan semangat peserta didik
menurun,adanya ketergantungan terhadap android karena pembelajaran dilakukan
secara online sehingga harus menggunakan media elektronik seperti android dan
laptop,sedangkan kita tahu bahwa menggunakan media seperti android dapat
menyebabkan gangguan pada kesehatan mata dan otak dengan adanya media
pembelajaran alat peraga yang tradisional ini dapat menjadi salah satu alternative
seorang guru untuk menjelaskan materi model atom sebagai media pengganti dari
media pembelajaran elektronik yang biasa dilakukan maka dari itu rancangan media
pembelajaran ini saya buat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah media
pembelajaran selain itu juga saya membuat media pembelajaran alat peraga model
atom ini sebagai media yang digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan
model atom secara jelas dan mengetahui perbedaan perkembangan dari berbagai
macam model atom yang ada sehingga diharapkan dengan media ini peserta didik
dapat memahami konsep dari materi model atom yang telah dijelaskan
tersebut,dengan adanya media pembelajaran ini bukan hanya sekedar alat peraga bagi
sisswa tetapi juga sebagai media yang dapat menarik perhatian dan minat siswa
terhadap materi yang dijelaskan sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas
siswa dan keingintahuan siswa mengenai pembelajaran yang sedang berlangsung.
B. Tujuan
Tujuan dari pengembangan media pembelajaran tradisional alat peraga dengan
materi model atom :
1. Untuk memenuhi tugas kuliah yang diberikan
2. Untuk menyediakan pembelajaran media visual didalam kelas
3. Untuk meningkatkan semangat,minat dan motivasi siswa didalam kelas
4. Untuk meningkatkan kreativitas Guru SMA kelas X dalam menyampaikan
materi pembelajaran model atom.
C. Sasaran
Sasaran rancangan media pembelajaran ini diutamakan untuk guru kelas X
SMA yang digunakan sebagai alat bantu ajar didepan kelas untuk
pembelajaran model atom.
D. Manfaat
1. Bagi Guru
a. Membantu guru kelas X SMA dalam mengenalkan materi model atom
melalui media visual
b. Mmebantu guru kelas X SMA untuk memberikan pemahaman
terhadap materi pembahasan
c. Membantu guru kelas X SMA dalam meningkatkan semangat,motivasi
dan minat siswa dalam pembelajaran dikelas
d. Meningkatkan kreativitas dan kemampuan Guru dalam membuat
media pembelajaran yang menarik dikelas.
2. Bagi siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman secara rinci mengenai materi model
atom
b. Dapat merangsang siswa dalam berfikir kritis dan dapat menarik
perhatian siswa atas pembelajaran yang dilakukan
c. Dapat memacu semangat belajar peserta didik didalam kelas.
II. Kajian Teori
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Association for Education and Comunication
Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang digunakan
untuk suatu proses penyaluran informasi. Gerlach dan Ely (1979) mengatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media merupakan suatu perantara (alat)
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat
menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu
sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi
serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang
bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979: 3). Pembelajaran adalah segala upaya
untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat
dipermudah (facilitated) yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar
pada diri peserta didik. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang
berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil
pembelajaran secara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan mudah.
2. Fungsi
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi
pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah
sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam
ulasan di bawah ini :
a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Tentunya kita
tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi
ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan
semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar
siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar
siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang
lebih baik daripada tanpa bantuan media.
3. Macam-macam Media
Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi :
a. Media auditif
Media yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio,kaset
rekoorder, peringan hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli atau
mempunyai kelainan pendengaran.
b. Media visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini
ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto,
gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar
atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c. Media audio visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunya kemampuan yang lebih baik karena meliputi
kedua jenis media yang pertama dan kedua.
Media ini dibagi dalam:
1) Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur
gambar derasal dari satu sumber seperti video kaset
2) Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur
gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya filmbingkai
suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur
suaranya berasal dari tape recorder. Media pembelajaran digunakan
dalam rangka upaya peningkatan mutu proses kegiatan belajar
mengajar. Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti
perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang
dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas
dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi audio visual yang
menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan
pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikro
prosesor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif.
Pengklasifikasian media pembelajaran berdasarkan indra yang terlibat
menurut Rudi Bretz (1997) yaitu ciri utama media pada tiga unsur
pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri
dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis
(linergraphic) dan simbol. Di samping itu dia juga membedakan media
siar (transmisi) dan media rekam (recording), sehingga terdapat 8
klasifikasi media; media audio visual gerak; media audio visual diam;
media audio semi gerak; media visual gerak; media visual diam; media
visual semi gerak; media audio, dan media cetak. Pengklasifikasian
media pembelajaran berdasarkan rangsangan belajar menurut Briggs
lebih menekankan pada karakteristik menurut stimulus atau
rangsangan yang dapat ditimbulkannya daripada media itu sendiri,
yakni kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas
pembelajaran, bahan dan transmisinya. Di samping itu Briggs
mengidentifikasi macam-macam media yang dipergunakan dalam
proses belajar mengajar, yaitu; objek, model, suara langsung, rekaman
audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media
transparansi, film bingkai, film, televisi dan gambar. Klasifikasi media
pembelajaran 7 berdasarkan fungsi pembelajaran menurut Gagne ada 7
macam pengelompokan media yaitu; benda untuk didemonstrasikan,
komunikasi lisan, gambar cetak, gambar diam, gambar gerak, film
bersuara, dan mesin belajar. Ke tujuh macam pengelompokan media
tersebut kemudian dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi
menurut tingkat hierarki belajar yang dikembangkannya, yaitu:
pelontar stimulus dan penarik minat belajar. Klasifikasi media
pembelajaran berdasarkan hierarki pemanfaatannya menurut Duncan,
semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai semakin mahal
biaya investasinya, semakin susah pengadaannya dan semakin luas
lingkup penggunaannya. Sebaliknya semakin rendah perangkat media
yang digunakan biaya akan menjadi murah, pengadaannya lebih
mudah, sifat penggunaannya lebih khusus dan lingkup sasarannya.
Dengan pengklasifikasian media pembelajaran dapat diketahui
karakteristik media menurut tinjuan ekonomisnya, lingkup sasaran
yang diliput, kemudahan kontrolnya oleh si pemakai dan sebagainya.
Juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indera
penglihatan, pendengaran, perabaan percakapan, maupun penciuman,
atau kesesuaiannya dengan tingkat hierarki belajar. Klasifikasi media,
karakteristik media, dan pemilihan media merupakan kesatuan yang
tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Pemilihan
media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan
karakteristik pembelajar, akan sangat menunjang efisien serta
efektivitas proses dan hasil pembelajaran.
1.Proton
Penemu proton untuk pertama kalinya adalah seorang Fisikawan asal Jerman.
Nama penemu proton ini adalah Eugen Goldstein, dan ia lahir pada tanggal 5 September
tahun 1850. Seperti dijelaskan tadi bahwa Ia merupakan seorang fisikawan berkebangsaan
Jerman. Ia adalah penemu dari sinar anode, dan juga disebut sebagai penemu proton.
Dalam fisika, proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1,6 × 10−19
coulomb dan massa 938 MeV (1,6726231 × 10-27 kg, atau sekitar 1.836 kali massa sebuah
elektron). Jumlah proton penting untuk menunjukkan nomor atom, karena untuk unsur,
nomor atom sama dengan jumlah proton itu dalam inti. Proses Penemuan Proton oleh Eugene
Goldstein ( Penemu Proton )
Keberadaan proton dibuktikan melalui percobaan tabung Crookes yang dimodifikasi. Tabung
Crookes diisi gas hidrogen dengan tekanan rendah. Percobaan ini dikembangkan oleh Eugen
Goldstein. Jika tabung Crookes dihubungkan dengan sumber arus listrik di bagian belakang
katode yang dilubangi maka akan terbentuk berkas sinar. Goldstein menamakan sinar itu
sebagai sinar terusan. Oleh karena sinar terusan bergerak menuju katode maka disimpulkan
bahwa sinar terusan bermuatan positif.
Menurut Goldstein si penemu proton ini, bahwa sinar terusan tiada lain adalah ion hidrogen.
Ion ini terbentuk akibat gas hidrogen bertumbukan dengan sinar katode. Oleh karena ion
hidrogen hanya mengandung satu proton maka disimpulkan bahwa sinar positif adalah
proton. Penggantian gas hidrogen oleh gas lain selalu dihasilkan sinar yang sama dengan
sinar terusan yang dihasilkan oleh gas hidrogen.
Hal ini dapat membuktikan bahwa setiap materi mengandung proton sebagai salah satu
partikel penyusunnya. Pada tabung sinar katode yang dimodifikasi, sinar katode mengionisasi
gas dalam tabung yang mengakibatkan gas dalam tabung bermuatan positif. Gas yang
bermuatan positif ini bergerak menuju katode, sebagian dapat melewati celah katode dan
menumbuk dinding tabung.
2. Elektron
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron diawali
dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Kemudian J.J. Thomson
meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan bahwa sinar katode ini
merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan di antara katode dan
anode.
c. Sebagian kecil partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti bermuatan
positif dan sangat massif (keras dan berat).
Berdasarkan data hasil eksperimen dapat disimpulkan bahwa bagian dari atom tersebut ciri-
cirinya adalah sangat kecil, bermuatan positif, massanya berat yang selanjutnya disebut inti
atom. Akhirnya Rutherford mengusulkan model atomnya yang menyatakan bahwa atom
terdiri atas inti atom yang sangat kecil sebagai pusat massa dan bermuatan positif,
yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Jumlah proton dalam inti sama
dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti, sehingga atom bersifat netral.
1.Lambang Atom :
X = lambang unsur
A = nomor massa (menyatakan jumlah proton dan neutron)
Z = nomor atom (menyatakan jumlah proton), dimana untuk atom netral jumlah proton =
jumlah elektron
Pada atom yang bermuatan, yaitu bermuatan positif dan bermuatan negatif memiliki jumlah
proton dan elektron tidak sama.
Nomor atom adalah jumlah proton yang terdapat dalam inti atom, nomro atom disebut juga
nomor proton. Atom dari unsur yang sama mempunyai jumlah proton yanng sama tetapi
berbeda dari atom unsur lain. Suatu atom yang bersifat netral akan memiliki jumlah elektron
sama dengan jumlah proton.
Nomor massa adalah jumlah proton dan jumlah neuutron dalam suatu atom. Dalam suatu atom
hanya ditentukan oleh banyaknya massa proton dan neutron. Hal ini dikarenakan massa proton
dan neutron memiliki jumlah yang sama, sedangkan massa elektron sangat kecil.
Isotop adalah unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi mempunyai nomor massa yang
berbeda. Isotop terjadi karena perbedaan jumlah neutron di dalam inti atom. Contoh:
Karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga semua atom karbon mempunyai 6 proton. Sebagian
besar atom karbon memiliki 6 neutron, tetapi sebagian kecil memiliki 7 neutron. Atom karbon
yang memiliki 6 neutron mempunyai nomor massa = 6+6 = 12; sedangkan atom karbon yang
memiliki 7 neuton mempunyai nomor massa = 6+7 = 13. Jadi karbon mempunyai dua isotop.
Kedua isotop itu dapat dibedakan dengan menyatakan nomor massanya, yaitu sebagai C-12 dan
C-13. Selain kedua isotop tersebut, dikenal pula isotop-isotop karbon lainnya, salah satunya
adalah karbon- 14 (C-14).
Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai nomor massa sama.
Contoh:
dengan dengan
Isoton adalah unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai jumlah
neutron yang sama. Contoh:
dengan dengan
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandungan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri dari atom-atom hidrogen dan atomatom oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Kelebihan model/teori atom John Dalton:
- Dapat menerangkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap
(Proust).
Kelemahan model/teori atom John Dalton:
- Ada partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatom.
- Tidak menjelaskan bagaimana atom-atom berikatan.
- Tidak dapat menerangkan sifat listrik atom.
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
Untuk materi dan keterangan dari model atom menggunakan kertas origami atau
HVS warna dan untuk hiasan menggunakan plastisin dan tusuk sate.
E. Rancangan Media
IV. Penutup