Anda di halaman 1dari 22

Rancangan Media Pembelajaran

”Alat Peraga Model Atom”

Disusun Oleh :

Nama : Lesa Maharani


Dosen Pengampu : Febrian Solikhin,S.Pd.,M.Pd.
Hari/Tanggal : Senin, 27 September 2021

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Bengkulu
2021/2022
I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Adanya perkembangan teknologi yang pesat saat ini tentunya sangat berpengaruh
terhadap bidang pendidikan yang ada di Indonesia.Semenjak pandemic Covid-19
masuk ke Indonesia siswa –siswi,guru dan dosen pun dituntut untuk memanfaatkan
teknologi untuk melakukan pembelajaran online selama pandemic,banyak hal dan
keahlian baru yang kita ketahui selama menggunakan pembelajaran daring namun ada
pula kekurangan yang ditimbulkan dari pembelajaran online ini diantaranya
kreativitas dan perkembangan dari peserta didik menurun,materi yang disampaikan
tidak sepenuhnya dipahami oleh peserta didik,motivasi dan semangat peserta didik
menurun,adanya ketergantungan terhadap android karena pembelajaran dilakukan
secara online sehingga harus menggunakan media elektronik seperti android dan
laptop,sedangkan kita tahu bahwa menggunakan media seperti android dapat
menyebabkan gangguan pada kesehatan mata dan otak dengan adanya media
pembelajaran alat peraga yang tradisional ini dapat menjadi salah satu alternative
seorang guru untuk menjelaskan materi model atom sebagai media pengganti dari
media pembelajaran elektronik yang biasa dilakukan maka dari itu rancangan media
pembelajaran ini saya buat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah media
pembelajaran selain itu juga saya membuat media pembelajaran alat peraga model
atom ini sebagai media yang digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan
model atom secara jelas dan mengetahui perbedaan perkembangan dari berbagai
macam model atom yang ada sehingga diharapkan dengan media ini peserta didik
dapat memahami konsep dari materi model atom yang telah dijelaskan
tersebut,dengan adanya media pembelajaran ini bukan hanya sekedar alat peraga bagi
sisswa tetapi juga sebagai media yang dapat menarik perhatian dan minat siswa
terhadap materi yang dijelaskan sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas
siswa dan keingintahuan siswa mengenai pembelajaran yang sedang berlangsung.

B. Tujuan
Tujuan dari pengembangan media pembelajaran tradisional alat peraga dengan
materi model atom :
1. Untuk memenuhi tugas kuliah yang diberikan
2. Untuk menyediakan pembelajaran media visual didalam kelas
3. Untuk meningkatkan semangat,minat dan motivasi siswa didalam kelas
4. Untuk meningkatkan kreativitas Guru SMA kelas X dalam menyampaikan
materi pembelajaran model atom.

C. Sasaran
Sasaran rancangan media pembelajaran ini diutamakan untuk guru kelas X
SMA yang digunakan sebagai alat bantu ajar didepan kelas untuk
pembelajaran model atom.

D. Manfaat

1. Bagi Guru
a. Membantu guru kelas X SMA dalam mengenalkan materi model atom
melalui media visual
b. Mmebantu guru kelas X SMA untuk memberikan pemahaman
terhadap materi pembahasan
c. Membantu guru kelas X SMA dalam meningkatkan semangat,motivasi
dan minat siswa dalam pembelajaran dikelas
d. Meningkatkan kreativitas dan kemampuan Guru dalam membuat
media pembelajaran yang menarik dikelas.

2. Bagi siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman secara rinci mengenai materi model
atom
b. Dapat merangsang siswa dalam berfikir kritis dan dapat menarik
perhatian siswa atas pembelajaran yang dilakukan
c. Dapat memacu semangat belajar peserta didik didalam kelas.
II. Kajian Teori

A. Media Pembelajaran
1. Pengertian
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Association for Education and Comunication
Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang digunakan
untuk suatu proses penyaluran informasi. Gerlach dan Ely (1979) mengatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media merupakan suatu perantara (alat)
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat
menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu
sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi
serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang
bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979: 3). Pembelajaran adalah segala upaya
untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat
dipermudah (facilitated) yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar
pada diri peserta didik. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang
berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil
pembelajaran secara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan mudah.

2. Fungsi
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi
pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah
sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam
ulasan di bawah ini :
a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Tentunya kita
tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi
ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan
semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar
siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar
siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang
lebih baik daripada tanpa bantuan media.

b. Media pembelajaran sebagai sumber belajar.


Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan
pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar
dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku
perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media
pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam
memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat
memperkaya wawasan siswa

3. Macam-macam Media
Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi :
a. Media auditif
Media yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio,kaset
rekoorder, peringan hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli atau
mempunyai kelainan pendengaran.
b. Media visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini
ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto,
gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar
atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c. Media audio visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunya kemampuan yang lebih baik karena meliputi
kedua jenis media yang pertama dan kedua.
Media ini dibagi dalam:
1) Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur
gambar derasal dari satu sumber seperti video kaset
2) Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur
gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya filmbingkai
suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur
suaranya berasal dari tape recorder. Media pembelajaran digunakan
dalam rangka upaya peningkatan mutu proses kegiatan belajar
mengajar. Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti
perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang
dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas
dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi audio visual yang
menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan
pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikro
prosesor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif.
Pengklasifikasian media pembelajaran berdasarkan indra yang terlibat
menurut Rudi Bretz (1997) yaitu ciri utama media pada tiga unsur
pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri
dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis
(linergraphic) dan simbol. Di samping itu dia juga membedakan media
siar (transmisi) dan media rekam (recording), sehingga terdapat 8
klasifikasi media; media audio visual gerak; media audio visual diam;
media audio semi gerak; media visual gerak; media visual diam; media
visual semi gerak; media audio, dan media cetak. Pengklasifikasian
media pembelajaran berdasarkan rangsangan belajar menurut Briggs
lebih menekankan pada karakteristik menurut stimulus atau
rangsangan yang dapat ditimbulkannya daripada media itu sendiri,
yakni kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas
pembelajaran, bahan dan transmisinya. Di samping itu Briggs
mengidentifikasi macam-macam media yang dipergunakan dalam
proses belajar mengajar, yaitu; objek, model, suara langsung, rekaman
audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media
transparansi, film bingkai, film, televisi dan gambar. Klasifikasi media
pembelajaran 7 berdasarkan fungsi pembelajaran menurut Gagne ada 7
macam pengelompokan media yaitu; benda untuk didemonstrasikan,
komunikasi lisan, gambar cetak, gambar diam, gambar gerak, film
bersuara, dan mesin belajar. Ke tujuh macam pengelompokan media
tersebut kemudian dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi
menurut tingkat hierarki belajar yang dikembangkannya, yaitu:
pelontar stimulus dan penarik minat belajar. Klasifikasi media
pembelajaran berdasarkan hierarki pemanfaatannya menurut Duncan,
semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai semakin mahal
biaya investasinya, semakin susah pengadaannya dan semakin luas
lingkup penggunaannya. Sebaliknya semakin rendah perangkat media
yang digunakan biaya akan menjadi murah, pengadaannya lebih
mudah, sifat penggunaannya lebih khusus dan lingkup sasarannya.
Dengan pengklasifikasian media pembelajaran dapat diketahui
karakteristik media menurut tinjuan ekonomisnya, lingkup sasaran
yang diliput, kemudahan kontrolnya oleh si pemakai dan sebagainya.
Juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indera
penglihatan, pendengaran, perabaan percakapan, maupun penciuman,
atau kesesuaiannya dengan tingkat hierarki belajar. Klasifikasi media,
karakteristik media, dan pemilihan media merupakan kesatuan yang
tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Pemilihan
media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan
karakteristik pembelajar, akan sangat menunjang efisien serta
efektivitas proses dan hasil pembelajaran.

III. Rancangan Media Pembelajaran


A. Materi
Materi yang akan saya gunakan dalam membuat rancangan media
pembelajaran kali ini adalah materi pembelajaran kelas X yang berjudul ”Model
Atom” ,dengan tujuan :
1. Menjelaskan model-model atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr,
dan mekanika gelombang.
2. Menggambarkan model atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr dan
mekanika gelombang.

PARTIKEL PENYUSUN ATOM

1.Proton
Penemu proton untuk pertama kalinya adalah seorang Fisikawan asal Jerman.
Nama penemu proton ini adalah Eugen Goldstein, dan ia lahir pada tanggal 5 September
tahun 1850. Seperti dijelaskan tadi bahwa Ia merupakan seorang fisikawan berkebangsaan
Jerman. Ia adalah penemu dari sinar anode, dan juga disebut sebagai penemu proton.
Dalam fisika, proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1,6 × 10−19
coulomb dan massa 938 MeV (1,6726231 × 10-27 kg, atau sekitar 1.836 kali massa sebuah
elektron). Jumlah proton penting untuk menunjukkan nomor atom, karena untuk unsur,
nomor atom sama dengan jumlah proton itu dalam inti. Proses Penemuan Proton oleh Eugene
Goldstein ( Penemu Proton )

Keberadaan proton dibuktikan melalui percobaan tabung Crookes yang dimodifikasi. Tabung
Crookes diisi gas hidrogen dengan tekanan rendah. Percobaan ini dikembangkan oleh Eugen
Goldstein. Jika tabung Crookes dihubungkan dengan sumber arus listrik di bagian belakang
katode yang dilubangi maka akan terbentuk berkas sinar. Goldstein menamakan sinar itu
sebagai sinar terusan. Oleh karena sinar terusan bergerak menuju katode maka disimpulkan
bahwa sinar terusan bermuatan positif.
Menurut Goldstein si penemu proton ini, bahwa sinar terusan tiada lain adalah ion hidrogen.
Ion ini terbentuk akibat gas hidrogen bertumbukan dengan sinar katode. Oleh karena ion
hidrogen hanya mengandung satu proton maka disimpulkan bahwa sinar positif adalah
proton. Penggantian gas hidrogen oleh gas lain selalu dihasilkan sinar yang sama dengan
sinar terusan yang dihasilkan oleh gas hidrogen.
Hal ini dapat membuktikan bahwa setiap materi mengandung proton sebagai salah satu
partikel penyusunnya. Pada tabung sinar katode yang dimodifikasi, sinar katode mengionisasi
gas dalam tabung yang mengakibatkan gas dalam tabung bermuatan positif. Gas yang
bermuatan positif ini bergerak menuju katode, sebagian dapat melewati celah katode dan
menumbuk dinding tabung.
2. Elektron
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron diawali
dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Kemudian J.J. Thomson
meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan bahwa sinar katode ini
merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan di antara katode dan
anode.

Tabung sinar katode


Sifat sinar katode, antara lain:
a. merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode
b. merupakan radiasi partikel sehingga terbukti dapat memutar baling-baling
c. bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub listrik positif
d. dapat memendarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas.
Dari hasil percobaan tersebut, J.J. Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan
partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
3. Neutron
Setelah para ilmuwan mempercayai adanya elektron dan proton dalam atom, maka timbul
masalah baru, yaitu jika hampir semua massa atom terhimpun pada inti (sebab massa
elektron sangat kecil dan dapat diabaikan), ternyata jumlah proton dalam inti belum
mencukupi untuk sesuai dengan massa atom. Jadi, dalam inti pasti ada partikel lain yang
menemani proton-proton.
Serangkaian percobaan untuk berbagai unsur menunjukkan bahwa massa atom selalu lebih
besar daripada jumlah massa proton dan elektron. Perlu dicatat bahwa jumlah proton yang
merupakan karakteristik bagi setiap atom unsur yang bersangkutan telah ditemukan menurut
percobaan Moseley. Bahkan dengan alat spektrograf massa dapat ditemukan adanya lebih
dari satu macam harga massa atom untuk atom-atom unsur yang sama sekalipun, yang
kemudian dikenal sebagai isotop.

Untuk menjelaskan gejala-gejala tersebut perlu diperkenalkan adanya partikel lain


yang bersifat netral tanpa muatan yang kemudian disebut neutron. Partikel ini pertama kali
diusulkan oleh Rutherford pada tahun 1920 dan diduga mempunyai massa hampir sama
dengan massa atom hidrogen, tetapi, baru pada tahun 1933 ditemukan oleh J. Chadwick
dalam proses reaksi nuklir. Dalam percobaan ini (Gambar 1.5) partikel-α yang ditembakkan
pada unsur berilium (Be) menghasilkan radiasi berikutnya dengan daya penetrasi (tembus)
sangat tinggi. Radiasi ini mampu menghantam proton keluar dari parafin dengan gaya yang
sangat kuat. Berdasarkan energi dan momentumnya, hanya partikel netral dengan massa
setingkat dengan massa proton yang mampu menghantam proton keluar dari parafin. Oleh
karena itu, Chadwick berpendapat bahwa radiasi dengan daya penetrasi kuat ini tentulah
terdiri atas partikel-partikel netral dengan massa sesuai untuk neutron. Dengan demikian
atom (berilium) mengandung partikel netral, neutron (n), selain proton (p) dan elektron (e),
dan ketiganya disebut sebagai partikel dasar penyusun atom.
4. Penemuan Inti Atom
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya, yaitu Hans Geiger
dan Ernest Marsden, melakukan serangkaian eksperimen untuk mengetahui kedudukan
partikel-partikel di dalam atom dengan menembakkan sinaralfa (sinar bermuatan positif)
yang berkecepatan 10.000 mil/detik pada pelat emas yang sangat tipis. Sinar  merupakan
partikel bermuatan positif yang mempunyai massa 4 sma dan muatan +2 (42He2+).
Sebagianbesar sinar alfa itu dapat menembus lempeng emas tanpa gangguan, tetapi sebagian
kecildibelokkan dengan sudut yang cukup besar, bahkan ada juga yang dipantulkankembali
ke arah sumber sinar.

Gambar 1. Eksperimen Rutherford : penembakan lempeng emas tipis dengan


sinar 
Data hasil eksperimen Ernest Rutherford sebagai berikut :
1. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat (diteruskan).
2. Sebagian kecil partikel alfa dibelokkan dengan sudut pembelokkan yang besar.
3. Sebagian kecil partikel alfa dipantulkan.
Penemuan ini menyebabkan gugurnya teori atom Thomson. Partikel yang terpantul tersebut
diperkirakan telah menabrak sesuatu yang padat di dalam atom. Dengan demikian atom
tersebut tidak bersifat homogen seperti digambarkan oleh Thomson.
Gambar 2. Penjelasan Eksperimen Rutherford : penembakan lempeng emas tipis dengan
sinar 
Dari data hasil eksperimen tersebut, Ernest Rutherford menjelaskan sebagai berikut :
a. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat karena melalui daerah hampa.
b. Sebagian kecil partikel alfa (bermuatan positif) yang mendekati inti atom dibelokkan
karena mengalami gaya tolak inti (juga bermuatan positif).

c. Sebagian kecil partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti bermuatan
positif dan sangat massif (keras dan berat).
Berdasarkan data hasil eksperimen dapat disimpulkan bahwa bagian dari atom tersebut ciri-
cirinya adalah sangat kecil, bermuatan positif, massanya berat yang selanjutnya disebut inti
atom. Akhirnya Rutherford mengusulkan model atomnya yang menyatakan bahwa atom
terdiri atas inti atom yang sangat kecil sebagai pusat massa dan bermuatan positif,
yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Jumlah proton dalam inti sama
dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti, sehingga atom bersifat netral.

NOMOR MASSA, NOMOR ATOM DAN ISOTOP

1.Lambang Atom :
X = lambang unsur
A = nomor massa (menyatakan jumlah proton dan neutron)
Z = nomor atom (menyatakan jumlah proton), dimana untuk atom netral jumlah proton =
jumlah elektron

Pada atom yang bermuatan, yaitu bermuatan positif dan bermuatan negatif memiliki jumlah
proton dan elektron tidak sama.

Nomor atom adalah jumlah proton yang terdapat dalam inti atom, nomro atom disebut juga
nomor proton. Atom dari unsur yang sama mempunyai jumlah proton yanng sama tetapi
berbeda dari atom unsur lain. Suatu atom yang bersifat netral akan memiliki jumlah elektron
sama dengan jumlah proton.

Nomor atom (z) = jumlah proton= jumlah elektron

Nomor massa adalah jumlah proton dan jumlah neuutron dalam suatu atom. Dalam suatu atom
hanya ditentukan oleh banyaknya massa proton dan neutron. Hal ini dikarenakan massa proton
dan neutron memiliki jumlah yang sama, sedangkan massa elektron sangat kecil.

Nomor massa (A)= jumlah proton + jumlah neutron


2.Isotop, Isobar, dan isoton

Isotop adalah unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi mempunyai nomor massa yang
berbeda. Isotop terjadi karena perbedaan jumlah neutron di dalam inti atom. Contoh:
Karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga semua atom karbon mempunyai 6 proton. Sebagian
besar atom karbon memiliki 6 neutron, tetapi sebagian kecil memiliki 7 neutron. Atom karbon
yang memiliki 6 neutron mempunyai nomor massa = 6+6 = 12; sedangkan atom karbon yang
memiliki 7 neuton mempunyai nomor massa = 6+7 = 13. Jadi karbon mempunyai dua isotop.
Kedua isotop itu dapat dibedakan dengan menyatakan nomor massanya, yaitu sebagai C-12 dan
C-13. Selain kedua isotop tersebut, dikenal pula isotop-isotop karbon lainnya, salah satunya
adalah karbon- 14 (C-14).

Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai nomor massa sama.
Contoh:

dengan dengan

Isoton adalah unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai jumlah
neutron yang sama. Contoh:

dengan dengan

PERKEMBANGAN MODEL ATOM


1. Model Atom Dalton
John Dalton (1803), ilmuwan Inggris yang menghidupkan kembali gagasan mengenai atom
Democritus. Hukum kekekalan massa yang disampaikan oleh Lavoisier dan hukum
perbandingan tetap yang dijelaskan oleh Proust mendasari John Dalton untuk mengemukakan
teori dan model atom-Nya pada tahun 1803. John Dalton menjelaskan bahwa:
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.

b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandungan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri dari atom-atom hidrogen dan atomatom oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Kelebihan model/teori atom John Dalton:
- Dapat menerangkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap
(Proust).
Kelemahan model/teori atom John Dalton:
- Ada partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatom.
- Tidak menjelaskan bagaimana atom-atom berikatan.
- Tidak dapat menerangkan sifat listrik atom.

Model Atom Dalton


2. Model Atom Thomson
J. J. Thomson (1897), fisikawan Inggris yang mengemukakan bahwa terdapat partikel
subatom yang disebut elektron yang tersebar di dalam atom.
J. J. Thomson merupakan penemu elektron. Thomson mencoba menjelaskan keberadaan
elektron menggunakan teori dan model atom-Nya. Menurutnya, elektron tersebar secara
merata di dalam atom yang dianggap sebagai suatu bola yang bermuatan positif. Model atom
yang dikemukakan oleh Thomson sering disebut sebagai model roti kismis. Dengan roti
sebagai atom yang bermuatan positif dan kismis sebagai elektron yang tersebar merata
diseluruh bagian roti.
Atom secara keseluruhan bersifat netral
Kelebihan model/teori atom Joseph John Thompson:
- Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom. Dapat menerangkan sifat
listrik atom.
Kelemahan model/teori atom Joseph John Thomson:
- Tidak dapat menerangkan efek penghamburan cahaya pada lempeng tipis emas.

Model Atom Thomson


3. Model Atom Rutherford
Ernest Rutherford (1911), seorang ahli Fisika Inggris. Penelitian penembakan sinar alpha
pada plat tipis emas membuat Rutherford dapat mengusulkan teori dan model atom untuk
memperbaiki teori dan model atom Thomson.
Rutherford mengatakan bahwa atom terdiri dari inti (bermuatan positf) berada di pusat,
sementara elektron (bermuatan negatif) bergerak mengelilingi inti. Sebagian besar atom
adalah ruangan kosong dan hampir semua massa atom ada pada inti.
Kelebihan model/teori atom Ernest Rutherford:
- Dapat menerangkan efek penghamburan sinar alfa pada lempeng tipis emas.
Kelemahan model/teori atom Ernest Rutherford:
- Bertentangan dengan teori elektrodinamika klasik Maxwell (elektron yang terus bergerak
akan memancarkan energi yang pada akhirnya akan habis dan jatuh ke inti).

Model Atom Rutherford


4. Model Atom Niels Bohr
Niels Bohr (1913), fisikawan dari Denmark ini yang selanjutnya menyempurnakan model
atom yang dikemukakan oleh Rutherford. Penjelasan Bohr didasarkan pada penelitiannya
tentang spektrum garis atom hidrogen.
Beberapa hal yang dijelaskan oleh Bohr:
a. Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu yang disebut kulit.
b. Tiap elektron mempunyai energi tertentu yang cocok dengan tingkat energi kulit
c. Dalam keadaan stationer, elektron tidak melepas dan menyerap energi.
d. Elektron dapat berpindah posisi dari tingkatenergi rendah dan sebaliknya dengan
menyerap dan melepas energi.
Kelebihan model/teori atom Niels Bohr:
- Dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen
- Menjawab kesulitan teori atom Rutherford Kelemahan model/atom atom Niels Bohr:
- Tidak dapat menjelaskan atom berelektron banyak.
- Tidak dapat menerangkan efek Zeeman bila atom ditempatkan pada medan magnet.

Model Atom Bohr


5. Model Atom Mekanika Kuantum
Model atom mekanika kuantum didasarkan pada:
a. Elektron bersifat gelombang dan partikel, oleh Louis de Broglie (1923).
b. Persamaan gelombang elektron dalam atom, oleh Erwin Schrodinger; (1926).
c. Asas ketidakpastian, oleh Werner Heisenberg (1927).
Menurut teori atom mekanika kuantum, elektron tidak bergerak pada lintasan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut maka model atom mekanika kuantum adalah sebagai berikut :
a. Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton dan neutron, dan elektron-elektron
mengelilingi inti atom berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom,
hal ini disebut dengan konsep orbital.
b. Dengan memadukan asas ketidakpastian dari Werner Heisenberg dan mekanika
gelombang dari Louis de Broglie, Erwin Schrodinger merumuskan konsep orbital
sebagai suatu ruang tempat peluang elektron dapat ditemukan.

c. Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.

Model Atom Mekanika Kuantum

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator

3.2 Menganalisis perkembangan 3.2. Memahami model atom


model atom dari model atom 1 Dalton,Thomson,Rutherford,Bohr,dan
Dalton, Thomson, Rutherford, Mekanika gelombang.
Bohr, dan Mekanika
Gelombang
.

3.2.2 Menjelaskan perbedaan model atom


Dalton,Thomson,Rutherford,Bohr dan
Mekanika kuantum.

Menjelaskan perkembangan model atom


3.2.3 Dalton sampai dengan Mekanika Gelombang

Memahami kelebihan dan kekurangan


3.2.4 masing-masing model atom
4.2 Menjelaskan fenomena alam atau 4.2.2 Peseta didik dapat menggambarkan model
hasil percobaan menggunakan model atom Dalton,Thomson,Ritherford,Bhor
atom Mekanika Gelombang

C. Deskripsi Singkat Rncangan Media Pembelajaran dengan Alat


Peraga Model Atom
Rancangan media pembelajaran yang saya buat adalah media
pembelajaran yang termasuk media pembelajaran visual 3 dimensi karena media
ini berupa alat peraga atas materi model atom bagi Guru kelas 1 SMA ini,dibuat
agar nantinya dapat digunakan sebagai alat bantu ajar ketika para guru akan
mengajar didalam kelas.Bentuk media yang dihasilkan berupa suatu bentuk visual
3 dimensi dari berbagai macam model atom,media ini dibuat dengan
menggunakan alat dan bahan yang mudah didapat,dan juga mudah digunakan
serta media ini juga dibuat sesuai dengan materi model atom dengan
menggunakan alat peraga ini diharapkan peserta didik dapat memahami dan
menemukan perbedaan dari setiap perkembangan model atom.Media ini dibuat
dan diletakkan diatas sterofoam dimana masing-masing model atom yang telah
dibuat diletakkan diatas sterofoam tersebut dan disusun sesuai dengan teori yang
ada diliteratur,untuk membuat media ini saya juga membutuhkan bahan
diantaranya bola plastik,plastisin,kertas origami,kertas kreb,lem bakar,sterofoam
dan karton hitam/lakban hitam,kemudian saya juga menggunakan alat dalam
membuat media ini diantaranya Kawat besi,gunting,korek api,dll.Setelah selesai
saya membuat model-model atom tersebut saya juga menambahkan sedikit
materi/rangkuman dari masing-masing model atom diatas sterofoam disamping
bentuk model atom yang telah saya buat, saya juga meletakkan petunjuk atas
warna-warna bola serta bagian-bagian dari model atom yang telah saya
buat,sehingga dapat memudahkan siswa untuk mempelajari dan memahami alat
peraga yang ada dan mengetahui secara jelas dan detail bagian-bagian dari model
atom yang telah saya rancang.Dengan alat peraga model atom ini diharapkan para
peserta didik dapat memperjelas gambaran dari model-model atom,dapat
memahami materi ini dengan detail sehingga apa yang menjadi tujuan dari
pembelajaran dapat tercapai.
D. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang saya butuhkan dalam membuat rancangan media
pembelajaran alat peraga model atom ini adalah :

Alat dan bahan :

1. Model Atom Dalton


- Bola Plastik ukurang sedang 1 buah
- Karton hitam 1 buah
- Tinta hitam permanen 1 buah
- kuas
- Spidol dan penggaris
- Cutter
- Lem bakar
- Korek Api
- Sterofoam

2. Model Atom J.J Thomson


- Bola Plastik ukuran sedang 1 buah
- Kawat besi
- tang
- Bola mainan ukuran kecil warna merah 4 buah
- Lakban hitam
- Cutter
- Lem bakar
- Korek api
- Sterofoam

3. Model Atom Rutherford


- Kawat besi
- tang
- Bola mainan plastik ukuran kecil 8 buah
- Lem bakar
- Korek Api
- Sterofoam

4. Model Atom Bohr


- Kawat besi
- tang
- Bola mainan plastik ukuran kecil 9 buah
- Lem bakar
- Korek api
- Sterofoam

5. Model Atom Mekanika Kuantum


- Bola mainan palstik ukuran kecil 1 buah
- Kawat besi
- tang
- Kertas kreb
- Tang
- Lem bakar dan korek api

Untuk materi dan keterangan dari model atom menggunakan kertas origami atau
HVS warna dan untuk hiasan menggunakan plastisin dan tusuk sate.
E. Rancangan Media
IV. Penutup

Rancangan media pembelajaran ini merupakan rancangan model yang


dirancang untuk menyediakan media visual berupa alat peraga pembelajaran “Model
Atom” bagi guru kelas X SMA.Harapan dari rancangan media pembelajaran ini,guru
kelas X SMA dapat membuat media pembelajaran berupa alat peraga yang menarik
minat belajar siswa/I kelas X SMA sehingga materi pelajaran yang akan disampaikan
benar-benar dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa/I dan tujuan dari pembelajaran
yang tertuang dalam RPP dapat tercapai.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini masih banyak kekurangan dan
diharapkan saran berupa masukan bagi pengembangan rancangan ini sangat
dibutuhkan.Penulis berharap bagi pembaca/pemakai rancangan ini bisa
mengembangkannnya sesuai kebutuhan dan kreatifitasnya.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai