Anda di halaman 1dari 5

I.

Pendahuluan

Adanya perkembangan teknologi yang pesat saat ini tentunya sangat berpengaruh
terhadap bidang pendidikan yang ada di Indonesia.Semenjak pandemic Covid-19
masuk ke Indonesia siswa –siswi,guru dan dosen pun dituntut untuk memanfaatkan
teknologi untuk melakukan pembelajaran online selama pandemic,banyak hal dan
keahlian baru yang kita ketahui selama menggunakan pembelajaran daring namun ada
pula kekurangan yang ditimbulkan dari pembelajaran online ini diantaranya
kreativitas dan perkembangan dari peserta didik menurun,materi yang disampaikan
tidak sepenuhnya dipahami oleh peserta didik,motivasi dan semangat peserta didik
menurun,adanya ketergantungan terhadap android karena pembelajaran dilakukan
secara online sehingga harus menggunakan media elektronik seperti android dan
laptop,sedangkan kita tahu bahwa menggunakan media seperti android dapat
menyebabkan gangguan pada kesehatan mata dan otak dengan adanya media
pembelajaran alat peraga yang tradisional ini dapat menjadi salah satu alternative
seorang guru untuk menjelaskan materi model atom sebagai media pengganti dari
media pembelajaran elektronik yang biasa dilakukan maka dari itu rancangan media
pembelajaran ini saya buat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah media
pembelajaran selain itu juga saya membuat media pembelajaran alat peraga model
atom ini sebagai media yang digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan
model atom secara jelas dan mengetahui perbedaan perkembangan dari berbagai
macam model atom yang ada sehingga diharapkan dengan media ini peserta didik
dapat memahami konsep dari materi model atom yang telah dijelaskan
tersebut,dengan adanya media pembelajaran ini bukan hanya sekedar alat peraga bagi
sisswa tetapi juga sebagai media yang dapat menarik perhatian dan minat siswa
terhadap materi yang dijelaskan sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas
siswa dan keingintahuan siswa mengenai pembelajaran yang sedang berlangsung.

II. Kajian Teori


A. Media Pembelajaran
1. Pengertian
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Association for Education and Comunication
Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang digunakan
untuk suatu proses penyaluran informasi. Gerlach dan Ely (1979) mengatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media merupakan suatu perantara (alat)
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat
menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu
sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi
serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang
bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979: 3). Pembelajaran adalah segala upaya
untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat
dipermudah (facilitated) yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar
pada diri peserta didik. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang
berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil
pembelajaran secara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan mudah.

2. Fungsi
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi
pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah
sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam
ulasan di bawah ini :
a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Tentunya kita
tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi
ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan
semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar
siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar
siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang
lebih baik daripada tanpa bantuan media.

b. Media pembelajaran sebagai sumber belajar.


Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan
pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar
dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku
perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media
pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam
memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat
memperkaya wawasan siswa

3. Macam-macam Media
Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi :
a. Media auditif
Media yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio,kaset
rekoorder, peringan hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli atau
mempunyai kelainan pendengaran.
b. Media visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini
ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto,
gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan
gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c. Media audio visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunya kemampuan yang lebih baik karena meliputi
kedua jenis media yang pertama dan kedua.
Media ini dibagi dalam:
1) Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur
gambar derasal dari satu sumber seperti video kaset
2) Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur
gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya filmbingkai
suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur
suaranya berasal dari tape recorder. Media pembelajaran digunakan
dalam rangka upaya peningkatan mutu proses kegiatan belajar
mengajar. Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti
perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang
dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja
atas dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi audio visual
yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan
pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikro
prosesor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif.
Pengklasifikasian media pembelajaran berdasarkan indra yang terlibat
menurut Rudi Bretz (1997) yaitu ciri utama media pada tiga unsur
pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri
dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis
(linergraphic) dan simbol. Di samping itu dia juga membedakan media
siar (transmisi) dan media rekam (recording), sehingga terdapat 8
klasifikasi media; media audio visual gerak; media audio visual diam;
media audio semi gerak; media visual gerak; media visual diam; media
visual semi gerak; media audio, dan media cetak. Pengklasifikasian
media pembelajaran berdasarkan rangsangan belajar menurut Briggs
lebih menekankan pada karakteristik menurut stimulus atau
rangsangan yang dapat ditimbulkannya daripada media itu sendiri,
yakni kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas
pembelajaran, bahan dan transmisinya. Di samping itu Briggs
mengidentifikasi macam-macam media yang dipergunakan dalam
proses belajar mengajar, yaitu; objek, model, suara langsung, rekaman
audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media
transparansi, film bingkai, film, televisi dan gambar. Klasifikasi media
pembelajaran 7 berdasarkan fungsi pembelajaran menurut Gagne ada 7
macam pengelompokan media yaitu; benda untuk didemonstrasikan,
komunikasi lisan, gambar cetak, gambar diam, gambar gerak, film
bersuara, dan mesin belajar. Ke tujuh macam pengelompokan media
tersebut kemudian dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi
menurut tingkat hierarki belajar yang dikembangkannya, yaitu:
pelontar stimulus dan penarik minat belajar. Klasifikasi media
pembelajaran berdasarkan hierarki pemanfaatannya menurut Duncan,
semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai semakin mahal
biaya investasinya, semakin susah pengadaannya dan semakin luas
lingkup penggunaannya. Sebaliknya semakin rendah perangkat media
yang digunakan biaya akan menjadi murah, pengadaannya lebih
mudah, sifat penggunaannya lebih khusus dan lingkup sasarannya.
Dengan pengklasifikasian media pembelajaran dapat diketahui
karakteristik media menurut tinjuan ekonomisnya, lingkup sasaran
yang diliput, kemudahan kontrolnya oleh si pemakai dan sebagainya.
Juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indera
penglihatan, pendengaran, perabaan percakapan, maupun penciuman,
atau kesesuaiannya dengan tingkat hierarki belajar. Klasifikasi media,
karakteristik media, dan pemilihan media merupakan kesatuan yang
tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Pemilihan
media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan
karakteristik pembelajar, akan sangat menunjang efisien serta
efektivitas proses dan hasil pembelajaran.

III. Rancangan Media Pembelajaran


A. Materi
Materi yang akan saya gunakan dalam membuat rancangan media
pembelajaran kali ini adalah materi pembelajaran kelas X yang berjudul ”Model
Atom” .
PERKEMBANGAN MODEL ATOM
A. Tujuan
1. Menjelaskan model-model atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr,
dan mekanika gelombang.
2. Menggambarkan model atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr dan
mekanika gelombang.

B. Dasar Teori Perkembangan Model Atom

Anda mungkin juga menyukai