Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH BELAJAR DAN

PERKEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH :
KIKI PRATIWI 13187203017
EKONOMI 1/A

STIKIP PGRI TULUNGAGUNG


Pendidikan Ekonomi
2013

BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Saat ini perkembangan teknologi dan dunia hiburan semakin canggih sehingga anak-anak lebih
suka bermain game ,internet,melihat tv film ,dll .Sehingga anak-anak menjadi malas untuk mendengarkan
pelajaran dari guru mereka ,jika hal ini dibiarkan saja bisa jadi anak akan mendapatkan dampak negative
dari kemajuan teknologi itu sendiri .oleh karena itu guru di zaman sekarang dituntut untuk menciptakan
pembelajaran yang menarik sekaligus menghibur agar tidak kalah dengan teknologi informasi dan dunia
hiburan yang semakin canggih.
Sesuai dengan kemajuan Teknologi Pendidikan (Educational Technology), maupun Teknologi
Pembelajaran (Instructional Technology) menuntut digunakannya berbagai media pembelajaran
(instructional media) serta peralatan-peralatan yang semakin canggih (sophisticated).
Dunia pendidikan dewasa memasuki era dunia media, di mana kegiatan pembelajaran menuntut
dikuranginya metode ceramah dan diganti dengan pemakaian banyak media. Lebih-lebih pada kegiatan
pembelajaran saat ini yang menekankan pada keterampilan proses dan active learning, maka kiranya
peranan media pembelajaran, menjadi semakin penting.

1. TUJUAN
Untuk dapat mengetahui tentang media pembelajaran

2. Ruang lingkup materi :


A. Pengertian Media Pembelajaran
B. Sejarah Perkembagan Media Pembelajaran
C. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
D. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran

E. Macam-Macam Media Pembelajaran


F. Prinsip Pengembangan Media Pembelajaran
G. Perencanaan Media Pembelajaran
H. Media Pembejaran Saat Ini

BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian media pembelajarann
Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latinmedius,
yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar . Dalam kaitannya dengan pengajaranpembelajaran, media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga terjadi proses
belajar. Media dapat berupa sesuatu bahan (software)dan/atau alat (hardware).
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilahaudio visual
aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan
kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalahinstructional media (media
pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning.
Huruf e merupakan singkatan dari elektronik. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik,
meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.

B. Sejarah Perkembangan Media


Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar (teaching aids). Alat
bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya model, objek dan alat-alat lain yang dapat
memberikan pengalaman kongkrit, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap atau retensi
belajar. Namun karena terlalu memusatkan perhatian pada alat Bantu visual kurang
memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran (instruction) produksi dan
evaluasinya. Jadi, dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar abad ke-20, alat
visual untuk mengkongkritkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal
dengan audio visual atau audio visual aids (AVA) .
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual,
yang berguna sebagai penyalur pesan atau informasi belajar.
Pada tahun 1960-1965 orang-orang mulai memperhatikan siswa sebagai komponen yang penting dalam
proses belajar mengajar. Pada saat itu teori tingkah-laku (behaviorism theory) dari B.F Skinner mulai
mempengaruhi penggunaan media dalam pembelajaran. Dalam teorinya, mendidik adalah mengubah
tingkah-laku siswa. Teori ini membantu dan mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah
tingkah-laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran.
Pada tahun 1965-1970 , pendekatan system (system approach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam
kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan system ini mendorong digunakannya media
sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran Dari pengalaman guru sebelumnya, guru mulai belajar
bahwa cara belajar siswa itu berbeda-beda, sebagian ada yang lebih cepat belajar melalui media visual,
sebagian audio, media cetak, dan sebagainya. Sehingga dari sinilah lahir konsep media pembelajaran.

C. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu
pendidikan . Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran
adalah
agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna,
untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak didik,
untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah
disampaikan oleh guru/pendidik,
untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang
materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik,
untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain
terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik

D. Manfaat penggunaan media pembelajaran


Pemilihan media pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses
belajar siswa, hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Nana Sudjana dan Ahmad
Rivai (2002: 2) tentang pemanfaatan media pengajaran dalam proses belajar siswa, sebagai
berikut:
Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam pelajaran.
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru,
tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
E. Macam Macam Media Pembelajaran
media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori:
1) media audio visual gerak,
2) media audio visual diam,
3) media audio semi gerak,
4) media visual gerak,
5) media visual diam,
6) media semi gerak,
7) media audio, dan
8) media cetak
Arsyad (2002) mengklasifikasikan media atas empat kelompok:
1) media hasil teknologi cetak,
2) media hasil teknologi audio-visual,
3) media hasil teknologi berbasis komputer, dan
4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
Dari segi perkembangan teknologi

1)media tradisional
visual diam yang diproyeksikan, misal proyeksi opaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slides,
dan filmstrips.
visual yang tidak diproyeksikan, misal gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pemaran, papan info.
penyajian multimedia, misal slide plus suara (tape), multi-image.
visual dinamis yang diproyeksikan, misal film, televisi, video.
cetak, misal buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah/berkala, lembaran lepas
(hand-out).
permainan, misal teka-teki, simulasi, permainan papan.
realia, misal model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka).
2)media teknologi mutakhir
media berbasis telekomunikasi, misal teleconference, kuliah jarak jauh.
media berbasis mikroprosesor, misal computer-assistted instruction, permainan komputer, sistem tutor
intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact (video) disc.

F. Prinsip Pengembangan Media Pembelajaran


Menurut Mukminan untuk mengembangkan media pembelajaran perlu
diperhatikan prinsip VISUALS, yang dapat digambarkan sebagai singkatan dari kata-kata:
Visible
: Mudah dilihat
Interesting
:Menarik
Simple
: Sederhana
Useful
: Isinya berguna/bermanfaat
Accurate
:Benar (dapat dipertanggungjawabkan)
Legitimate
: Masuk akal/sah
Structured
: Terstruktur/tersusun dengan baik

G. Perencanaan Media Pembelajaran


1) Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa
Sebuah perencanaan media didasarkan atas kebutuhan (need), Salah satu indikator adanya
kebutuhan yaitu kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan agar dapat
dikuasai siswa.
2) Perumusan Tujuan
Media pembelajaran harus dibuat sedemikian rupa sehingga akan membantu dan memudahkan
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3) Memilih, Merubah dan Merancang Media Pembelajaran
Untuk membuat media yang tepat bagi kegiatan pembelajaran biasanya akan meliputi salah satu
dari tiga kemungkinan yaitu 1. Memilih media pembelajaran yang sudah tersedia, 2. Merubah
media yang sudah ada, dan 3. Merancang pembuatan media yang baru.

4) Perumusan Materi
Materi berkaitan dengan substansi isi pelajaran yang harus diberikan. Sebuah program media di
dalamnya haruslah berisi materi yang harus dikuasai siswa.
5) Pelibatan siswa
Situasi belajar yang paling efektif adalah situasi belajar yang memberikan kesempatan siswa
merespon dan terlibat dalam pembelajaran. Oleh karena itu siswa harus dilibatkan semaksimal
mungkin dalam pemanfaatan penggunaan media.
6) Evaluasi (Evaluation)
Tujuan evaluasi media pembelajaran adalah untuk memilih media pembelajaran yang akan
dipergunakan dikelas, untuk melihat prosedur penggunaan media, untuk memeriksa apakah
tujuan penggunaan media tersebut telah tercapai, menilai kemampuan guru menggunakan media,
memberikan informasi untuk kepentingan administrasi, dan untuk memperbaiki media itu
sendiri.

H. Media Pembelajaran Saat Ini

(i)
(ii)
(iii)
(iv)
(v)
(vi)
(vii)

Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam


pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan
tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut
dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi
siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada
siswa (student centered). Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi
sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi
dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002)
adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar
(berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan
berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi,
komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).
Perkembangan ilmu dan teknologi semakin mendorong usaha-usaha ke arah
pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran.
Dalam melaksanakan tugasnya, guru (pengajar) diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan
pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang canggih (sesuai
dengan perkembangan dan tuntutan jaman). Bahkan mungkin lebih dari itu, guru diharapkan
mampu mengembangkan keterampilan membuat media pembelajarannya sendiri. Oleh karena
itu, guru (pengajar) harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pembelajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994):
media sebagai alat komunikasi agar lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
hubugan antara metode mengajar dengan media yang digunakan;
nilai atau manfaat media dalam pengajaran;
pemilihan dan penggunaan media pembelajaran;
berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran; dan
usaha inovasi dalam pengadaan media pembelajaran.

media adalah bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari proses
pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.

BAB3
KESIMPULAN
Perkembagan ilmu teknologi yang semakin canggih guru(pengajar) diharapkan
mampu menguasai teknologi sebagai media pembelajaran dari alat yang sederhana sampai alat yang
canggih (sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman s ehingga proses pembelajaran dapat terasa
menyenangkan untuk murid-muridnya .
Melihat perkembangan teknologi (yang tentunya memiliki dampak positif dan negatif) saat ini,
media pembelajaran yang tepat dapat membantu pendidik (mengajar) dalam penyampaian keapada anak
didik sehingga anaka didik dapat mengetahui informasi secara kongkrit, dan memudahkan anak didik
dalam proses belajar, serta dapat memberikan motivasi yang lebih.

Anda mungkin juga menyukai