Anda di halaman 1dari 15

Assalamualaiku

m
warahmatullahi
wabarokatu
Ubadah Bin Shamit RA
Nama : Diana Manda Sari
Nim : 19591048
Kelas : PGMI 6B
Dosen Pengampu: Dr. H. Lukman Asha,
M.Pd.

2
Manajemen

Kepemimpi
nan Ubadah
Bin Shamit”

3
1.
Biografi Ubadah
Bin Shamit RA
Biografi Ubadah bin Shamit RA

✘ Nama panjang beliau adalah Ubadah bin Ash


Shamit bin Qais bin Ashram bin Fihr bin Tsa’labah
bin Ghunm bin Salim bin Auf bin Amr bin Auf bin
Al Khazraj Al Anshari As Salimi.
✘ Beliau menikah dengan Jamilah bintu Abi
Sha’sha’ah Amr bin Zaid bin Auf bin Mabdzul dan
juga Ummu Haram yang saat itu telah menjanda
dan telah memiliki anak yang bernama Abdullah
bin Amr bin Qais bin Zaid

5
Biografi Ubadah bin Shamit RA

✘ Ubadah bin Shamit termasuk salah seorang Sahabat


dari kalangan anshar (asli madinah)
✘ Penghapal Al Qur’an dari kalangan Anshar.
✘ orang yang menentang keras politik pemerintahan
Muawiyah bin Abu Sufyan
✘ Orang pertama yang menjabat hakim di pelestina
pada masa pemerintahan Mu’awiyah bin Abu
Sufyan 
✘ Wafat pada tahun 34 H(72 Tahun)

6
2.
Keutamaan
Ubadah Bin
Shamit
Keutamaan Ubadah Bin Shamit
salah satu wakil kaum Anshar pada
peristiwa Baiatul Aqabah pertama,
kedua, dan ketiga(termasuk
Assabiqunal Awwalun)

Termasuk dari keutamaan beliau adalah sikap


Salah satu sahabat utama yang beliau saat terjadinya peperangan antara kaum
menjadi sumber ilmu di zamannya muslimin dengan Bani Qainuqa, salah satu
kelompok Yahudi di Madinah(Kesetiaannya)

Sahabat utama yang salah seorang panglima yang memimpin


mengumpulkan Al Quran di masa pasukan Muslim dalam Pembebasan Mesir
Rasulullah shallallahu pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
8
3.
Keberanian
Ubadah Bin
Shamit
Keberanian Ubadah Bin Shamit

Keberanian
03 Ubadah bin
Shamit
Dalam
Keberanian
Menyeru
Ubadah bin
Kebaikan
Shamit dalam
memutus 02
01
hubungan
Keberanian
dengan kaum
Ubadah Bin
Yahudi
Shamit Dalam
Amal ma’ruf
Nahi Munkar 10
Konflik Antara Muawiyah

Waktu itu penduduk Palestina menyaksikan peristiwa luar biasa,


dan tersiarlah berita ke sebagian besar negeri Islam tentang
perlawanan berani yang dilancarkan Ubadah terhadap
Muawiyah, sehingga menjadi contoh teladan bagi mereka.
Ubadah juga melihat jarak pemisah di antara dirinya dengan
Muawiyah, kian bertambah lebar. Akhirnya, ia berkata kepada
Muawiyah, “Demi Allah, aku tidak ingin tinggal sekediaman
denganmu untuk selama-lamanya!” Lalu Ubadah pun
meninggalkan Palestina dan berangkat ke Madinah.

11
Ketakutan Ubadah Bin Shamit

Suatu ketika ia mendengar penjelasan Nabi SAW


tentang tanggung jawab seorang amir, dan
konsekwensinya jika ia melalaikan tugasnya, bahkan
hanya memperkaya diri sendiri. Seketika tubuhnya
gemetar dan hatinya terguncang. Iapun bersumpah
tidak akan pernah memegang jabatan apapun,
walaupun hanya membawahi dua orang.

12
Bai’at Aqabah

Untuk mengabadikan dalam sejarah, maka dibangunlah Masjid


Al-Bai’ah atau disebut juga sebagai Masjid Bani ‘Aqabah di
Makkah, Arab Saudi, yang dibangun oleh Al-Mansur pada tahun
144 H di tempat terjadinya Bai’at ‘Aqabah Pertama dan Bai’at
‘Aqabah Kedua. Masjid ini terletak di bawah Wadi Mina, 300
meter dari tempat Jumrah Aqabah, sebelah kanan dari jembatan
jamarat

13
Wasiat Akhir Hayat

Ubadah bin Shamit ketika sakit sebelum wafatnya,


memberikan wasiat :
✘ Wasiat kepada anaknya
✘ Wasiat kepada sahabatnya Junadah bin Abu
Umayyah
Ubadah wafat pada tahun 34 Hijriah (dalam usia 72
tahun) dan dimakamkan di pemakaman Bab al-
Rahma, di sebelah timur Masjidil Aqsha, Yerusalem,
Palestina.
14
Terimakasih Maaf Atas Segala Kekurangan
semoga bermanfaat 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai