Anda di halaman 1dari 4

Kisah Mus’ab Bin Umair, Pemuda yang

Menjual Kekayaan Dunia Demi Akhirat


Salah satu sahabat Nabi yang menjadi suri tauladan karena perjuangan dan segala macam
pengorbanan yang ia berikan untuk Islam di masa hidupnya adalah seorang pemuda bernama
Mus’ab Bin Umair. Ia merupakan satu dari sekian orang yang setelah masuk islam tidak bisa
digoyahkan karena keimanannya. Berikut kisah Mus’ab Bin Umair yang baik untuk disimak.

Dikisahkan pada zamandahulu. Hiduplah seorang pemuda dari keluarga mahsyur, berpenampilan
tampanrupawan dan sudah terbiasa dengan kekayaan harta dunia. Ia adalah Mus’ab BinUmair.
Orang-orang Madinah yang pertama kali melihat Mus’ab Bin Umair,mendeskripsikan kesan pertama
mereka dengan :

“Seorang laki-laki, yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Tidak ada orang semisal dirinya. Seolah-
olah dia adalah lelaki dari kalangan penduduk surga.”

Masa Hidup Mus’ab Bin Umair

Ia merupakan pemuda yang tampan dan sangat kaya. Dia besar di keluarga yang menyembah
berhala. Lahir pada tahun 585 H (Empat belas tahun setelah kelahiran Rasulullah), hidupnya sudah
terbiasa dengan kekayaan. Mus’ab bin Umair bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Abdud Dar bin Qushay
bin Kilab al-Abdari al-Qurasyi merupakan pemuda keturunan Quraisy.

Ibunya sendiri, sangat menyayangi dan memanjakannya. Sampai-sampai saat dia tidur dihidangkan
makanan didekatnya, tatkala ia bangun sudah ada makanan lain di samping tempat tidurnya.
Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam, memiliki kesan sendiri saat mendeskripsikan Mus’ab Bin
Umair. Hal ini dijelaskan dalam Hadist.

Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

‫ْن ُع َميْر‬ ِ ‫ َوال َأ ْن َع َم نِعْ َم ًة مِنْ مُصْ َع‬، ‫ َوال َأ َر َّق ُحلَّ ًة‬، ‫ْت ِب َم َّك َة َأ َح ًدا َأحْ َس َن لِم ًَّة‬
ِ ‫بب‬ ُ ‫َما َرَأي‬

“Aku tidak pernah melihat seorang pun di Mekah yang lebih rapi rambutnya, paling bagus
pakaiannya, dan paling banyak diberi kenikmatan selain dari Mush’ab bin Umair”
(HR. Hakim)

Turunnya Hidayah kepada Mus’ab Bin Umair

Lahir di keluarga jahiliyah, penyembah berhala, pecandu khamr dan penggila pesta, nyatanya
membuat Mus’ab bin Umair berpikir. Meskipun hidupnya dikelilingi kemewahan, namun dia tau ada
yang salah. Dia tau pada kala itu ada seorang Nabi yang tengah mendakwahkan ajaran baru secara
sembunyi-sembunyi. Atas dasar belajar dan mendapat Hidayah, dia pun mendatangi Rasulullah
salallahu ‘alaihi wa sallam secara pribadi.

Setelah bertemu Rasulullah, tidak butuh waktu lama bagi dirinya untuk menerima Islam dan percaya
dengan ajaran Tauhid. Lalu pada masa-masa setelahnya Mush’ab Bin Umair menyembunyikan
keislamannya seperti yang dilakukan oleh sahabat-sahabat yang lain, tujuannya adalah untuk
menghindari intimidasi dan celaan dari kaum kafir Quraisy, kaumnya sendiri.

Keadaan memang terasa sulit bagi Mus’ab bin Umair kala itu, namun ia tetap terus menghadiri
majelis ilmu yang diadakan Rasulullah untuk menambah keilmuannya tentang agama yang baru ia
peluk. Karena rasa ingin tau yang tinggi, tidak butuh waktu yang lama hingga akhirnya dia menjadi
salah satu dari sekian sahabat Rasulullah yang paling dalam keilmuannya atas ajaran Islam.

Kisah Mus’ab Bin Umair dan Perjuangannya

Pada suatu ketika, Utsmani bin Thalhah melihat Mus’ab bin Umair sedang beribadah kepada Allah.
Utsmani terkejut, lalu kemudian melaporkan apa yang telah dilihatnya kepada ibunda Mus’ab bin
Umair. Ibunda Mus’ab bin Umair yang mendengar kabar itu kecewa sejadi-jadinya. Dia benar-benar
tidak percaya karena anaknya berani meninggalkan kepercayaan nenek moyang karena ajaran baru
yang dibenci kaum Quiraisy.

Itulah kenapa setelah mendengar kabar tersebut, Ibunda Mus’ab Bin Umair mengancam bahwa dia
tidak akan makan maupun minum dan akan terus berdiri tanpa naungan, baik di siang yang panas
atau di malam yang dingin, sampai Mus’ab bin Umair meninggalkan agama baru yang ia peluk.

Tentu sajasang kakak, Abu Azis bin Umair tidak tega melihat sang ibu tersiksa ataskelakukan sang
adik. Hingga pada suatu ketika, Abu Azis berucap.
“Ibu, biarkanlah ia. Pada dasarnya ia adalah pemuda yang sudah terbiasa dengan kenikmatan dan
kekayaan. Semisal ia dibiarkan dalam keadaan lapar, pasti dia akan meninggalkan agamanya.”

Atas usul dari kakaknya tersebut. Mus’ab bin Umair ditangkap dan dikurung oleh keluarganya
sendiri. Dia terus diberi perlakuan buruk oleh keluarganya sendiri. Keluarganya tidak akan berhenti
sampai dia meninggalkan keislamannya dan kembali ke jalan hidup lama saat dia dilahirkan.

Hari demi hari berlalu, namun Mus’ab bin Umair tidak menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan
keislamannya. Keluarga yang kesal pun mulai melakukan siksaan fisik kepada Mus’ab. Bahkan sang
ibu yang sangat menyayanginya pun ikut menyiksa Mus’ab sampai terdapat banyak sekali luka di
tubuhnya.

Semenjak kejadian-kejadian beruntun terus terjadi. Mus’ab bin Umair pun kehidupannya mulai
berubah. Pemuda yang awalnya hidup dengan bergelimang harta, berubah menjadi pemuda lusuh
yang penampilannya tak lebih dari seorang pemuda miskin yang sudah tidak punya apa apa. Zubair
bin al-Awwam mengatakan sesuatu tentang Mus’ab Bin Umair :

“Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk dengan para sahabat di Masjid
Quba, lalu kemudian datanglah Mush’ab bin Umair dengan berpakaian kain burdah (jenis kain yang
bahannya kasar) yang tidak menutupi tubuhnya secara utuh. Orang-orang yang melihatnya pun
menunduk. Lalu ia mendekat dan mengucapkan salam.

Mereka menjawab salamnya. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memuji dan
mengatakan hal yang baik-baik tentangnya. Dan beliau bersabda,

“Sungguh aku melihat Mush’ab tatkala bersama kedua orang tuanya di Mekah. Keduanya
memuliakan dia dan memberinya berbagai macam fasilitas dan kenikmatan. Tidak ada pemuda-
pemuda Quraisy yang semisal dengan dirinya. Setelah itu, ia tinggalkan semua itu demi menggapai
ridha Allah dan menolong Rasul-Nya.”

(HR. Hakim No. 6640)

Peranan Mus’ab Bin Umair Dalam Islam

Karena memiliki keilmuan yang sangat tinggi tentang keislaman, Mus’ab Bin Umair diutus oleh
Rasulullah untuk berdakwah kepada penduduk Yastrib, Madinah. Tatkala berdakwah di Madinah,
tidak memakan waktu lama hingga ajaran yang diajarkan Rasulullah diterima oleh penduduk disana.
Hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah karena kepandaian dari Mus’ab Bin Umair dalam
Menyampaikannya.

Mus’ab juga mendatangi tokoh yang ada di sana kala itu, yaitu Saad Bin Muaz. Dengan bermodal
ajaran yang telah diajarkan Rasulullah, Mus’ab bin Umair pun berniat mendakwahkannya kepada
Saad Bin Muaz. Saad bin Muaz kala itu merupakan tokoh yang ternama dan memiliki pengaruh besar
di daerah tersebut.

“Bagaimana kiranya kalau kau duduk dan mendengar (apa yang hendak aku sampaikan)? Jika engkau
ridha dengan apa yang aku ucapkan, maka terimalah. Seandainya engkau membencinya, maka aku
akan pergi” Ujar Mus’ab kala itu saat bertemu dengan Saad.

Saad pun menjawab, “Ya, yang demikian itu lebih bijak”.

Mush’ab menjelaskan kepada Saad apa itu keislaman, lalu di kesempatan itu pula dia dibacakan
Alquran. Saad memiliki kesan yang sangat dalam pada pertemuannya kepada Mus’ab kala itu.
Karena mengetahui ketulusan hati Mus’ab dan keindahan Islam. Saad pun menjadi Mualaf. Bahkan,
karena pengaruhnya yang besar di zaman itu. Dia mengajak seluruh pengikut dan orang yang ia
kenali untuk ikut memahami ajaran islam.

Tidak sampai satu hari hingga seluruh penduduk daerah tersebut masuk Islam, kecuali Usharim.
Karena penerimaan yang terbuka dan perjuangan meyakinkan dari Mus’ab Bin Umair tersebutlah
yang mendasari Rasulullah Hijrah ke Madinah beberapa waktu kemudian. Andai Mus’ab Bin Umair
tidak cukup meyakinkan penduduk Ystrib untuk menerima ajaran Islam, ayalnya pasti perlakuan
mereka akan sama dengan perlakuan kaum Kafir Quraisy yang ada di Makkah saat Rasulullah datang.

Demikian, Kisah Mus’ab Bin Umair, pemuda yang menjual kekayaan dunia demi Akhirat. Semoga
dapat menjadi pengingat kepada kita bahwasanya Islam berdiri karena banyaknya orang yang
berkontribusi didalamnya. Terlepas dari segala kendala yang mereka alami.

Semoga Allahselalu menyayangi mereka dan memberikan tempat yang baik di Surga. Amin

Anda mungkin juga menyukai