Anda di halaman 1dari 31

MUSHAB BIN UMAIR

Pemuda Islam lainnya yang layak dijadikan teladan adalah Mushab bin
Umair. Kala syiar Islam datang untuk pertama kalinya, Mushab yang masih muda
pada saat itu segera memeluk Islam karena kecerdasan, kemampuan, kebaikan dan
talentanya yang luar biasa. Pada masa awal syiar Islam, Mushab mengabdikan diri
sepenuhnya untuk membela agama Islam.
Mushab bin Umair bersal dari keluarga yang kaya raya dan terhormat.
Orang tuanya sangat menyayangi dan mengasihinya. Ibunya senantiasa ingin
melihat anaknya mengenakan pakaian yang terbaik. Oleh karenanya, ibunda
Mushab bin Umair selalu membeli pakaian yang mahal dan berkualitas bagus untuk
dikenakan oleh Mushab yang sangat disayanginya. Mushab adalah seorang
pemuda yang gagah, berpenampilan memikat dan berambut hitam. Dia selalu
menjadi pusat perhatian penduduk Mekah. Dia melewatkan masa hidupnya di
lingkungan keluarga yang selalu menggunakan barang-barang berkualitas terbaik
dan mewah. Tak seorang pun di Mekah yang memakai wewangian seperti yang
biasa dipakainya.
Mushab bin Umair biasa bertemu Nabi Muhammad SAW secara diamdiam dan mempelajari Islam. Mushab berusaha sebisa mungkin untuk tidak
diketahui oleh orang tuanya bahwa dia berkawan dengan Rasulullah SAW. Tapi suatu
hari, Usman Thalhah melihat Mushab sedang mengerjakan shalat wajib, Usman bin
Thalhah segera melaporkan hal ini kepada ibunda Mushab dan sanak saudara
Mushab yang lain. Usman bin Thalhah mengatakan kepada mereka bahwa Mushab
telah memeluk agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan Mushab telah
melakukan ibadah shalat. Akhirnya, orang tua Mushab pun segera mengurungnya
di dalam rumah karena telah melanggar agama para leluhur mereka.
Tetapi Mushab akhirnya bisa melarikan diri dari belenggu orang
tuanya. Dia bergabung dengan kelompok Islam yang hijrah menuju Abbessinia.
Setelah beberapa tahun, Mushab kembali ke Mekah bersama sekelompok Muslim
lainnya.
Pada masa jahiliah, jika musim haji tiba, setiap orang bebas untuk
berbicara. Setiap tahun, pada musim haji, selain kaum kafir Mekah, orang-orang
dari berbagai kota dan daerah pun berdatangan ke Mekah untuk berkumpul di
tempat yang disebut Mina. Nabi Muhammad SAW tak menyia-nyiakan kesempatan
ini. Setiap tahun pada musim haji, Nabi Muhammad SAW selalu bersilaturrahmi
kepada suku-suku yang melakukan haji di Mina dan mengadakan diskusi dengan
mereka tentang agama Islam. Pada masa-masa itu, banyak suku-suku masyarakat
Madinah yang mengitari Nabi Muhammad SAW di Mina untuk mendengarkan ajaran
beliau. Jika telah pulang kembali ke Madinah, orang-orang dari suku-suku tersebut
terus menyampaikan kepada anggota suku-suku mereka yang lain tentang apa
yang telah mereka dengar dari Nabi Muhammad SAW. Dengan cara ini, akhirnya
seantero penjuru Madinah mendengar tentang ajaran Islam yang disampaikan oleh
Nabi Muhammad SAW.
Suatu ketika, ketika malam menjelang di tanah Mina dan rembulan
mulai menebar sinarnya, tampaklah sekelompok jamaah haji yang terdiri dari dua
belas orang mendatangi Rasulullah SAW. Mereka adalah para penduduk Madinah.

Orang-orang itu mengucapkan dua kalimat syahadat dan menyatakan diri memeluk
agama Islam di hadapan Nabi Muhammad SAW. Merekalah yang membuka
lembaran baru sejarah Islam dan berperan besar dalam menyingkirkan banyak aral
melintang demi menegakkan agama Islam pada masa-masa yang akan datang.
Kemudian, para muallaf dari Madinah itu hendak kembali ke Madinah.
Nabi Muhammad SAW menugaskan Mushab bin Umair untuk mendampingi mereka.
Nabi Muhammad SAW menugaskan Mushab bin Umair untuk membacakan ayatayat Al-Quran kepada penduduk Madinah dan mengajari mereka tentang agama
Islam dan hukum-hukumnya. Kala itu, Mushab bin Umair sudah dikenal sebagai
pemuda cerdas. Dia dikenal bersahaja, pemalu, dewasa dan stabil. Segala
kesempurnaan yang dimiliki Mushab kian menghiasi pribadinya yang luar biasa.
Ketika Mushab tiba di Madinah, dia tinggal bersama Asad bin Zurarah,
salah seorang dari dua belas jamaah haji yang baru memeluk Islam di hadapan
Rasulullah SAW. Suatu hari Mushab dan Asad bin Zurarah pergi menemui Sad bin
Muadz untuk berdakwah agar ia memeluk Islam. Sad bin Muadz adalah pemimpin
suku Aus. Para muallaf lainnya juga ikut mendampingi Mushab dan Asad bin
Zurarah ke rumah Sad bin Muadz. Setibanya di rumah Sad bin Muadz, Mushab
dan para muallaf yang menyertainya duduk bersama tuan rumah, Sad bin Muadz.
Mushab dan Sad bin Muadz dikelilingi oleh para Muallaf itu. Ketika semua yang
hadir di situ sudah duduk, Mushab mulai membacakan Al-Quran untuk kaum suku
Aus dengan cara yang sangat santun.
Kaum suku Aus adalah orang-orang yang berbicara dengan bahasa
Arab yang sangat fasih. Bahasa Arab adalah bahasa ibu mereka. Tak heran jika
kaum suku Aus kemudian mendengarkan ayat-ayat Al-Quran yang dibacakan oleh
Mushab dengan penuh perhatian karena mereka mampu memahami maknanya.
Mereka pun tak bersikap keras dan antipati. Sebaliknya, lambat laun mereka mulai
terpesona dan terpikat oleh untaian kalimat Al-Quran yang indah dan menyentuh
perasaan. Namun tidak demikian halnya dengan Sad bin Muadz. Ketika dia
mendengar bacaan Al-Quran yang dikumandangkan Mushab, Sad berkata kepada
seorang penyembah berhala lainnya, yakni Usaid bin Hudhair, Sebelum dua orang
ini menyesatkan orang-orang suku kita yang berhati lemah, usir mereka jauh-jauh
dari rumahku dengan peringatan yang sangat keras. Andaikan Asad bin Zurarah
bukanlah putra bibiku dari pihak ibu, aku pasti sudah melakukan sendiri pengusiran
itu. Karena dia masih berasal dari kerabatku, aku tak mau mengambil langkah
semacam itu..
Maka Usaid bin Hudhair segera mengambil senjatanya dan menemui
Mushab bin Umair, dan Asad bin Zurarah berkata kepada Mushab, Inilah anggota
yang paling sepuh dari masyarakat kami. Jika mungkin, jadikanlah dia memeluk
Islam.
Mushab
berkata, Jika
dia
memberiku
kelonggaran
mendengarkanku, mudah-mudahan dia menjadi seorang Muslim.

dan

Sementara itu, Usaid bin Hudhair yang telah tiba di hadapan Mushab
dan Asad, memaki mereka berdua habis-habisan dan melontarkan segala ujaran
kotor. Usaid berkata kepada Mushab dan Asad, Kalian telah menyesatkan orang-

orang yang lugu dari suku ini. Demi keselamatan hidup kalian, bangunlah dan
pergilah!
Mushab membalas dengan tetap menjaga martabatnya tanpa rasa
takut, Aku memiliki satu permintaan kepadamu. Duduklah sejenak dan
dengarkanlah apa yang kukatakan. Jika engkau dapati bahwa ucapanku dapat
diyakini, maka yakinilah. Jika sebaliknya, tak masalah jika engkau tak
menerimanya.
Tak seorang pun tahu apa yang ada dalam pikiran Usaid. Usaid
kemudian meletakkan senjatanya dan duduk di samping Mushab. Mushab lalu
menyampaikan tentang Islam dan ajarannya kepada Usaid secara singkat.
Kemudian Mushab membacakan beberapa ayat Al-Quran. Tampaknya, penjelasan
Mushab yang menarik tentang prinsip-prinsip ajaran Islam dan kalimat-kalimat suci
Al-Quran yang indah dan puitis yang dibacakan dengan fasih oleh Mushab telah
meluluhkan hati Usaid bin Hudhair sehingga ia pun berseru, Betapa indah dan
menyentuhnya khotbah ini!
Kilauan kebahagiaan tampak berkaca-kaca di mata Usaid. Seketika itu
juga, perangai Usaid bin Hudhair berubah dan segala yang ada dalam pikirannya
pun berubah. Usaid bertanya, Apa yang harus dilakukan oleh seseorang yang
sangat ingin memeluk agama ini?
Mushab menjawab, Dia harus mandi besar, mengenakan pakaian
bersih, mengucapkan dua kalimat syahadat dan menunaikan shalat dua rakaat.
Maka Usaid bin Hudhair pun melaksanakan petunjuk Mushab dan
kemudian berkata, Ada dua orang di belakangku, apabila mereka memeluk Islam,
tak seorang pun dari suku Aus yang akan berpaling dari Islam. Aku akan
mengirimkan Saad bin Muadz ke hadapan kalian.
Usaid pun kembali menemui Sad bin Muadz. Usaid memandang Sad
dan berkata kepadanya,Walaupun Usaid telah kembali ke hadapanmu, namun
pikirannya tak lagi sama seperti ketika dia pergi dari hadapanmu sebelumnya. Dia
kini telah sepenuhnya berubah.
Sad pun bertanya kepada Usaid tentang apa yang telah dilakukannya.
Usaid menjawab, Aku telah memperingatkan mereka dengan keras dan tak ada lagi
ancaman dari mereka. Karena aku telah mengancam mereka akan misi mereka
sehingga kini mereka hanya akan melakukan apa yang kaukatakan.
Lalu Usaid melanjutkan, Hai Sad! saat aku kembali kemari, aku
mendengar bahwa sekelompok orang Bani Haritsah menyerbu dan hendak
membunuh Asad bin Zurarah. Mereka melanggar perjanjian damai.
Seketika itu pula, Sad bin Muadz bangkit, menyambar pedangnya dan
melesat keluar rumah. Dia mengira bahwa orang-orang Bani Haritsah bisa
menyerang Asad bin Zurarah sebelum dirinya tiba di sana. Tapi ketika Sad bin
Muadz sampai di tempat Mushab dan Asad duduk, dia tidak melihat adanya
gelagat bahaya. Mushab dan Asad tampak baik-baik saja. Kabar adanya orangorang Bani Haritsah yang menyerang tampaknya hanya kabar burung belaka. Sad
bin Muadz akhirnya menyadari bahwa berita itu hanyalah tipu daya Usaid. Dengan

kesal, Sad bin Muadz berkata kepada Asad bin Zurarah, Andai engkau tak
memiliki kekerabatan denganku, menjadi putra bibiku dari pihak ibu, engkau pasti
tidak akan berani mengemban tugas berisiko yang sangat tidak aku sukai itu.
Sekali lagi, Mushab menghadapi Sad bin Muadz dengan cara seperti
dia menghadapi Usaid bin Hudhair. Seperti halnya Usaid bin Hudhair, Sad bin
Muadz pun terpesona dan kagum akan uraian Mushab tentang Islam dan ayat-ayat
suci Al-Quran yang dibacakannya. Hati Sad tersentuh dan dia telah terpikat.
Kalimat-kalimat suci Al-Quran telah menaklukkan hatinya. Maka tak ragu lagi, Sad
pun menyatakan diri masuk Islam. Ketika kaum suku Aus melihat Sad bin Muadz
memeluk Islam, mereka berseru, Demi Allah! Sad bukanlah dirinya yang dulu. Dia
rela telah sepenuhnya berubah.
Sad pun berkata kepada kaumnya, Hai orang-orang Bani Andul
Asymal (nama lain dari suku Aus)! Apa pendapatmu tentangku? Kedudukan apa
yang kalian tetapkan atasku diantara kalian?
Seluruh suku Aus serentak menjawab, Engkau adalah orang yang
paling tua di antara kami. Engkau lebih baik daripada kami dalam hal kecerdasan,
integritas dan kebersihan hati.
Lantas Sad bin Muadz berkata, Sekarang aku berhak mengatakan
bahwa tak seorang pun lelaki atau perempuan di antara kalian yang dapat
berbicara denganku hingga dia menerima ajaran Islam.
Bagi Asad bin Zurarah dan Mushab bin Umair, hari itu adalah hari
yang menguntungkan bagi mereka karena sebelum matahari terbenam, seluruh
suku Aus dan Khazraj telah memeluk agama Islam. Kedua suku tersebut merupakan
suku-suku Bangsa Arab yang paling terkenal, kuat dan berpengaruh. Masuknya
mereka ke dalam agama Islam menjadikan Islam sebagai agama yang dipeluk oleh
mayoritas penduduk Madinah.
Kemudian Mushab dan Asad pun pulang ke rumah, dalam perjalanan
pulang, Asad dan Mushab merasakan suatu hal yang luar biasa menggembirakan,
melegakan dan menyenangkan karena mereka telah berdakwah untuk
menyebarkan dan menegakkan agama Islam. Bagi Mushab, adalah kebanggaan
yang luar biasa karena dia telah berhasil mengislamkan dua sosok paling
terpandang, terkemuka dan berpengaruh di kalangan masyarakat Madinah, yaitu
Usaid bin Hudhair dan Sad bin Muadz. Tentu saja, Mushab dapat melakukan hal itu
dengan bantuan Asad bin Zurarah.
Ketika Mushab hendak melakukan shalat di Madinah. Kebetulan orangorang Madinah yang baru saja memeluk Islam melihatnya dan meminta Mushab
untuk memimpin shalat berjamaah. Maka shalat berjamaah umat Muslim pertama
kali dilaksanakan di Madinah dengan Mushab sebagai Imam Shalat. Mushab
memerintahkan agar suara azan dikumandangkan dengan suara sekeras mungkin
sehingga penduduk Madinah yang lain yang tidak ada di sekitar mereka dapat
mendengarnya dan segera bergabung bersama mereka untuk menunaikan shalat
berjamaah. Sebenarnya, suku Aus dan Khazraj adalah dua suku yang sudah lama
saling bermusuhan sejak leluhur-leluhur mereka. Mereka pasti tak akan setuju
dengan adanya kepemimpinan satu orang atas mereka. Namun karena Mushab
adalah orang Mekah, bukan orang yang berasal dari kedua suku tersebut atau pun

orang Madinah, maka kaum suku Aus dan Khazraj dapat menerima kepemimpinan
Mushab atas shalat berjamaah yang akan mereka laksanakan tersebut.
Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, suku Aus dan Khazraj
mengubur dalam-dalam api permusuhan di antara mereka dan tak pernah
menyalakannya lagi.
Mushab bin Umair telah mengislamkan para penduduk Madinah. Jauh
sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke kota tersebut. Mushab melakukan tugas
itu dengan kecerdasan, kemampuan dan segala kebaikan yang dimilikinya. Artinya
pula Mushab telah menyiapkan lahan bagi hijrahnya Rasulullah SAW. Kelak jika
situasi Mekah tak lagi memungkingkan untuk menjadi tempat tinggal bagi umat
Islam. Tak heran jika pada saat Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, beliau menerima
sambutan hangat dari umat Muslim Madinah. Hal itu adalah hasil jerih payah
Mushab bin Umair yang sangat besar bagi dakwah Islam di sana. Berkat jasa
Mushab bin Umair, Rasulullah SAW dapat menyelamatkan umat Islam dan terus
melanjutkan dakwah dengan bermukim di Madinah ketika seluruh Jazirah Arab
dikuasai oleh kaum kafir penyembah berhala.
Mushab bin Umair telah berjasa besar. Dia telah mengislamkan
penduduk madinah yang kemudian menjadi tempat bagi Rasulullah untuk
menyelamatkan umat Islam pada masa-masa sulit. Syiar Islam dapat terus berjalan,
berkumandang sepanjang sejarah dan hingga detik ini.
Selain itu, Mushab juga ikut serta dalam perang Badar dan Uhud di
bawah komando Rasulullah SAW. Dia mati syahid dalam perang Uhud dan
dikuburkan di dekat makam Hamzah, paman Nabi Muhammad SAW.
KISAH ABDULLAH BIN UMMI MAKTUM
Tanda seorang yang mempunyai hati yang hidup yakni tidak butaialah
dia sentiasa merasai diawasi oleh Allah ABUYA ASHAARI MUHAMMAD
Abdullah bin Ummi Maktum, nama sebenarnya Abdullah bin Umar bin
Syuraikh, seorang sahabat suku Quraisy yang termasuk peserta hijrah ke Madinah
rombongan
pertama.
Beliau
sampai
di
Madinah
sebelum
kedatangan Rasulullah saw. Abdullah mempunyai ikatan kekeluargaan dengan
Rasululah saw. Dia adalah sepupu Ummul Muminin Khadijah binti Khuwailid ra.
Bapanya Qais bin Zaid, dan ibunya Atikah binti Abdullah. Ibunya bergelar Umi
Maktum
kerana
anaknya
Abdullah
lahir
dalam
keadaan
buta.
Abdullah bin Ummi Maktum termasuk kelompok yang pertama-tama masuk Islam.
Sebagai muslim kelompok pertama, dia turut menanggung segala macam suka
duka kaum muslimin di Mekah ketika itu. Dia turut menderita siksaan kaum Quraisy
seperti diderita kawan kawannya seagama, berupa penganiayaan dan berbagai
macam tindakan kekerasan lainnya. Tetapi apakah karena tindakan-tindakan
kekerasan itu Ibnu Ummi Maktum menyerah? Tidak! Dia tidak pernah mundur dan
tidak lemah iman. Bahkan dia semakin teguh berpegang pada ajaran Islam dan
Kitabullah. Dia semakin rajin mempelajari syariat Islam dan sering menhadiri majlis
Rasulullah saw.

Setiap waktu kosong selalu disinya, dan setiap kesempatan yang baik
selalu digunakan untuk menambah ilmu Islam. Pada masa permulaan tersebut,
Rasulullah sering mengadakan dialog dengan pemimpin-pemimpin Quraisy,
mengharapkan semoga mereka masuk Islam. Pada suatu hari baginda berhadapan
dengan Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah, Amr bin Hisyam (Abu Jahal),
Umayyah bin Khalaf dan Al Walid bin Mughirah (ayah Saiyidina Khalid bin Al
Walid). Rasulullah saw berunding dan bertukar fikiran dengan mereka tentang
Islam. Baginda sangat ingin mereka menerima dakwah dan menghentikan
penganiayaan terhadap para sahabat baginda. Sedang Rasulullah saw berdakwah
dengan sungguh-sungguh, tiba-tiba Abdullah bin Ummi Maktum datang meminta
dibacakan kepadanya ayat-ayat Al Quran.
Kata Abdullah, Ya, Rasulullah! Ajarkanlah kepadaku ayat-ayat yang
telah diajarkan Allah kepadamu!
Rasul saw yang mulia tidak mempedulikan permintaan Abdullah
bahkan berpaling lalu meneruskan pembicaraannya dengan pemimpin Quraisy
tersebut. Mudah-mudahan dengan Islamnya mereka, Islam tambah kuat dan
dakwah bertambah lancar. Selesai berbicara dengan mereka, Rasulullah
saw cuba hendak pulang, tetapi tiba tiba penglihatan beliau gelap dan kepala beliau
terasa sakit seperti terkena pukulan. Kemudian Allah mewahyukan kepadanya:
Dia ( Muhammad ) bermuka masam dan berpaling, kerana seorang
buta datang kepadanya, Tahukah kamu, barangkali ia ingin membersihkan dirinya
(dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi
manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu
melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau mereka tidak membersihkan
diri (beriman). Adapun orang yang datang kepadamu dengan bergegas (untuk
mendapatkan pengajaran), sedangkan ia takut kepada (Allah), maka kamu
mengabaikannya. Sekali kali jangan (begitu)! Sesungguhnya ajaran Allah itu suatu
peringatan. Maka siapa yanag menghendaki tentulah ia memperhatikannya. (Ajaran
ajaran itu) terdapat di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi
disucikan, di tangan para utusan yang mulia lagi (sentiasa) berbakti. Surah
Abasa : 1 16.
Enam belas ayat itulah yang disampaikan Jibril Al-Amin ke dalam hati
Rasulullah saw berhubung dengan peristiwa Abdullah bin Ummi Maktum, yang
sentiasa dibaca sejak diturunkan sampai sekarang, dan akan terus dibaca sampai
hari kiamat.Sejak hari itu Rasulullah tidak lupa memberikan tempat yang mulia bagi
Abdullah apabila dia datang. Baginda mepersilakannya duduk ditempat duduk
beliau. Bertanyakan keadaannya dan beliau penuhi keperluannya. Tidaklah heran
kalau beliau memuliakan Abdullah sedemikian rupa, kerana teguran dari Allah itu
sangat tegas.
Ketika tekanan dan penganiayaan kaum Quraisy terhadap kaum
muslimin semakin berat dan menjadi jadi, Allah swt mengizinkan kaum muslimin
dan RasulNya berhijrah. Abdullah bin Ummi Maktum bergegas meninggalkan tanah
tumpah darahnya untuk menyelamatkan agamanya. Dia bersama sama Musab bin
Umair sahabat-sahabat Rasul yang pertama tama tiba di Madinah, setibanya di
Yatsrib (Madinah), Abdullah dan Musab segera berdakwah, membacakan ayat-ayat
Al Quran dan mengajarkan ilmu Islam. Setelah Rasulullah saw tiba di Madinah,

beliau mengangkat Abdullah bin Ummi Maktum serta Bilal bin Rabbah menjadi
tukang azan Rasulullah saw. Mereka berdua bertugas melaungkan kalimah tauhid
lima kali sehari semalam, mengajak orang mengutamakan Tuhan dari segala kerjakerja yang lain. Itulah kemenangan yang hakiki.
Dalam bulan Ramadhan tugas mereka bertambah. Bilal azan untuk
membangunkan kaum muslimin untuk bersahur dan Abdullah azan ketika masuk
Subuh, agar semua orang menghentikan makan minum dan segala yang
membatalkan puasa dan menunaikan solat.
Demi memuliakan Abdullah, beberapa kali Rasulullah mengangkatnya
menjadi Wali Kota Madinah menggantikan baginda, apabila meninggalkan kota.
Tujuh belas kali jawatan tersebut diamanahkan kepada Abdullah. Salah satu
diantaranya, ketika meninggalkan kota Madinah untuk membebaskan kota
Makkah dari kekuasaan kaum musyrikin Quraisy, yaumul fath. Setelah perang
Badar, Allah menurunkan ayat-ayat Al Quran, mengangkat darjat kaum muslimin
yang pergi berperang fi sabilillah. Allah melebihkan darjat mereka yang pergi
berperang disbanding dengan mereka yang tidak pergi berperang, dan mencela
orang yang tidak pergi perang karena ingin bersantai-santai. Ayat-ayat tersebut
sangat memberi kesan di hati Abdullah bin Ummi Maktum. Tetapi baginya sukar
mendapatkan kemuliaan tersebut karena dia buta. Lalu dia berkata kepada
Rasulullah saw, Ya, Rasulullah! Seandainya saya tidak buta, tentu saya pergi
berperang.
Kemudian dia bermohon kepada Allah dengan hati penuh
tunduk, semoga Allah menurunkan pula ayat-ayat mengenai orang-orang yang
keadaannnya cacat (uzur) sepertinya, tetapi hati mereka ingin sekali hendak turut
berperang. Dia sentiasa berdoa dengan penuh kerendahan hati. Katanya, Wahai
Allah! Turunkanlah wahyu mengenai orang-orang yang uzur sepertiku!
Tidak berapa lama kemudian Allah memperkenankan doanya. Zaid bin
Tsabit, jurutulis Rasulullah saw menceritakan, Aku duduk di samping Rasulullah
saw. Tiba tiba beliau diam, sedangkan peha beliau terletak di atas pehaku. Aku
belum pernah merasakan beban yang paling berat melebihi berat peha Rasulullah
saw ketika itu. Sesudah beban berat yang menekan pehaku hilang, baginda
bersabda, Tulislah, hai Zaid! Lalu aku menuliskan, Tidak sama orang-orang
mukmin yang duduk (tidak turut berperang) dengan pejuang-pejuang yang berjihad
fi sabilillah..
Ibnu Ummi berdiri seraya berkata, Ya Rasulullah! Bagaimana dengan
orang-orang yang tidak sanggup pergi berjihad (berperang karena cacat)? Selesai
pertanyaan Abdullah, Rasulullah saw berdiam dan peha beliau menekan pahaku,
seolah-olah aku menanggung beban berat seperti tadi. Setelah beban berat itu
hilang, Rasulullah saw berkata, Cuba baca kembali apa yang telah engkau
tulis! Aku membaca , Tidak sama orang-orang mukmin yang duduk (tidak turut
berperang). lalu kata beliau. Tulis! Kecuali bagi orang-orang yang tidak mampu.
Maka turunlah pengecualian yang diharap harapkan Ibnu Ummi
Maktum. Meskipun Allah telah memaafkan Ibnu Ummi Maktum dan orang-orang
uzur sepertinya untuk tidak berjihad, namun dia enggan bersantai-santai beserta
orang-orang yang tidak turut berperang. Dia tetap membulatkan tekad untuk turut

berperang fi sabilillah. Katanya, Tempatkan saya antara dua barisan sebagai


pembawa bendera. Saya akan memegangya erat-erat untuk kamu. Saya buta,
kerana itu saya pasti tidak akan lari.
Tahun keempat belas Hijrah, Khalifah Umar bin Khatab memutuskan
akan memasuki Persia dengan perang untuk menggulingkan pemerintahan yang
zalim, dan menggantinya dengan pemerintahan Islam yang adil dan bertauhid.
Umar
memerintahkan
kepada
semua
Gabenor
dan
pembesar
dalam
pemerintahannya, Jangan ada seorang jua pun yang ketinggalan dari orang orang
bersenjata, orang yang mempunyai kuda, atau yang berani, atau yang berfikiran
tajam, melainkan hadapkan semuanya kepada saya sesegera mungkin!
Maka berkumpullah di Madinah kaum Muslimin dari segala penjuru,
memenuhi panggilan Khalifah Umar. Di antara mereka itu terdapat seorang yang
buta, Abdullah bin Ummi maktum. Khalifah Umar mengangkat Saad bin Abi Waqash
menjadi panglima pasukan yang besar itu. Kemudian Khalifah memberikan arahanarahannya kepada Saad. Setelah pasukan besar itu sampai di Qadisiyah. Abdullah
bin Ummi Maktum memakai baju besi dan kelengkapan yang sempurna. Dia tampil
sebagai pembawa bendera kaum muslimin dan berjanji akan senantiasa
mengibarkannya atau mati di samping bendera itu.
Pada hari ke tiga perang Qadisiyah, perang berkecamuk dengan hebat,
yang belum pernah disaksikan sebelumnya. Kaum muslimin berhasil memenangi
pertempuran tersebut dengan kemenangan paling besar yang belum pernah
berlaku. Maka berpindah kekuasaan kerajaan Parsi yang besar ke tangan kaum
muslimin. Dan runtuhlah mahligai yang paling megah, dan berkibarlah bendera
tauhid di bumi penyembah api itu. Kemenangan yang meyakinkan itu dibayar
dengan darah dan jiwa ratusan syuhada. Diantara mereka yang syahid itu terdapat
Abdullah bin Ummi Maktum yang buta. Dia ditemui syahid berlumuran darah sambil
memeluk salah satu bendera kaum muslimin.

SEJARAH HIDUP NABI MUHAMMAD SAW LENGKAP


Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW Lengkap- Nabi Muhammad SAW
merupakan nabi terakhir yang di utus ke muka bumi ini. Setelah nabi Muhammad
SAW tidak ada nabi lagi setelahnya. Nabi Muhammad SAW adalah panutan atau
teladan bagi umat Islam. Tanpa jasa dan usahanya mungkin sampai saat ini kita
tidak akan pernah memeluk agama Islam. Berikut ini sekelumit kisahnya yang harus
kita ketahui:
1. Masa Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Kebiasaan Masyarakat
Jahiliyah
Pada masa kelahiran Nabi Muhammad SAW terdapat kejadian yang
luar biasa yaitu ada serombongan pasukan Gajah yang dipimpin Raja Abrahah
(Gubernur kerajaan Habsyi di Yaman) hendak menghancurkan Kakbah karena
negeri Makkah semakin ramai dan bangsa Quraisy semakin terhormat dan setiap
tahunnya selalu padat umat manusia untuk haji. Ini membuat Abrahah iri dan
Abrahah berusaha membelokkan umat manusia agar tidak lagi ke Makkah.
Abrahah mendirikan gereja besar di Shana yang bernama Al-Qulles. Namun tak

seorang pun mau datang ke gereja Al Qulles itu. Abrahah marah besar dan
akhirnya mengerahkan tentara bergajah untuk menyerang Kakbah. Didekat
Makkah pasukan bergajah merampas harta benda penduduk termasuk 100 ekor
Unta Abdul Muthalib
Dengan tak disangka Abdul Munthalib kedatangan utusan Abrahah
supaya menghadap ke Abrahah. Yang pada akhirnya Abdul Munthalib meminta
Untanya untuk dikembalikan dan bersedia mengungsi bersama penduduk dan
Abdul Munthalib berdoa kepada Allah supaya Kakbah diselamatkan.
Keadaan kota Makkah sepi tentara Abrahah dengan leluasa masuk
Makkah dan siap untuk menghancurkan Kakbah. Allah SWT mengutus burung
Ababil untuk membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya. Kerikil itu dijatuhkan tepat
mengenai kepala masing-masing pasukan bergajah tersebut hingga tembus ke
badan sampai mati. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Quran surat Al Fiil ayat 1-5.
(QS 105 :1-5). Pasukan bergajah hancur lebur mendapat adzab dari Allah SWT.
Pada masa itu lahir bayi yang diberi nama Muhammad dari kandungan
ibu Aminah dan yang ber-ayahkan Abdullah. Muhammad lahir sudah yatim karena
saat nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan ayahnya sudah meninggal
dunia. Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah
dan bertepatan tanggal 22 April 571 M.
2. Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah
Pada zaman kelahiran nabi Muhammad SAW masyarakat Makkah
mempunyai kebiasaan jahiliyah yaitu kebiasaan menyembah patung atau
berhala. Jahiliyah artinya zaman kebodohan. Yang disembah bukan Allah tetapi
patung atau berhala dan kebiasaannya sangat buruk yaitu mabuk, berjudi,
maksiat dan merendahkan derajat wanita. Mereka hidup berpindah-pindah dan
terpecah dalam suku-suku yang disebut kabilah. Hidup serba bebas tidak ada
aturan dalam bermasyarakat. Sehingga kehidupan sangat kacau balau.
Nah, di saat kekacaubalauan masyarakat Makkah itu lahir Nabi
Muhammad SAW sebagai Rahmat bagi seluruh alam.
3. Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad SAW hingga Masa Kerasulannya
Kebiasaan di kalangan pemuka pada saat itu apabila mempunyai bayi,
maka bayi yang baru lahir itu dititipkan kepada kaum ibu pedesaan. Dengan
tujuan agar dapat menghirup udara segar dan bersih serta untuk menjaga kondisi
tubuh ibunya agar tetap sehat.
Menurut riwayat, setelah Muhammad dilahirkan disusui oleh ibunya
hanya beberapa hari saja, Tsuaibah menyusui 3 hari setelah itu oleh Abdul
Munthalib disusukan kepada Halimah Sadiyah istri Haris dari kabilah Banu Saad.
Semenjak kecil Muhammad memiliki keistimewaan yaitu badannya
cepat besar, umur 5 bulan sudah dapat berjalan dan umur 9 th sudah lancar
berbicara serta umur 2 th sudah menggembalakan kambing dan wajahnya
memancarkan cahaya.

Muhammad diasuh Halimah selama 6 th. Pada usia 4 th Muhammad


didekati oleh malaikat Jibril dan menelentangkannya lalu membelah dada dan
mengeluarkan hati serta segumpal darah dari dada nabi Muhammad SAW lalu
Jibril mencucinya kemudian menata kembali ke tempatnya dan Muhammad tetap
dalam keadaan bugar.
Dengan adanya peristiwa pembelahan dada itu, Halimah khawatir dan
mengembalikan Muhammad ke ibundanya. Pada usia 6 th nabi diajak Ibunya
untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib dengan perlalanan 500 km. Dalam
perjalanan pulang ke Makkah Aminah sakit dan akhirnya meninggal di Abwa yang
terletak antara Makkah dan Madinah.
Nabi Muhammad lantas ditemani Ummu Aiman ke Makkah dan
diantarkan ke tempat kakeknya yaitu Abdul Munthalib. Sejak itu Nabi menjadi
yatim piyatu tidak punya ayah dan ibu. Abdul Munthalib sangat menyayangi
cucunya ini (Muhammad) dan pada usia 8 th 2 bl 10 hari Abdul Munthalib wafat.
Kemudian Nabi diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.
Abu Thalib mengasuh menjaga nabi sampai umur lebih dari 40 th. Pada
usia 12 th nabi diajak Abu Thalib berdagang ke Syam. Di tengah perjalanan
bertemu dengan pendeta Bahira. Untuk keselamatan nabi Bahira meminta abu
Thalib kembali ke Makkah.
Ketika Nabi berusia 15 th meletus perang Fijar antara kabilah Quraisy
bersama Kinanah dengan Qais Ailan. Nabi ikut bergabung dalam perang ini
dengan mengumpulkan anak-anak panah buat paman-paman beliau untuk
dilemparkan kembali ke musuh.
Pada masa remajanya Nabi Muhammad biasa menggembala Kambing
dan pada usia 25 th menjalankan barang dagangan milik Khadijah ke Syam. Nabi
Muhammad SAW dipercaya untuk berdagang dan ditemani oleh Maisyarah.
Dalam berdagang nabi SAW jujur dan amanah serta keuntungannya melimpah
ruah.
Peristiwa tentang cara dagangnya nabi SAW itu diceritakan Maisyarah
ke Khadijah. Lantas Khadijah tertarik dan mengutus Nufaisah Binti Mun-ya untuk
menemui Nabi agar mau menikah dengan Khadijah. Setelah itu Nabi
memusyawarahkan kepada pamannya dan disetujuinya akhirnya Khadijah
menikah dengan Nabi Muhammad SAW dengan mas kawin 20 ekor Onta Muda.
Usia Khadijah waktu itu 40 th dan Nabi Muhammad SAW 25 th. Dalam
perkawinannya Nabi dianugerahi 6 putra-putri yaitu Qasim, Abdullah, Zainab,
Ruqayah, Ummu Kulsum dan Fatimah. Semua anak laki-laki nabi wafat waktu
masih kecil dan anak perempuannya yang masih hidup sampai nabi wafat adalah
Fatimah.
Masa Kerasulan Nabi Muhammad SAW
Pada usia 35 th lima tahun sebelum kenabian ada suatu peristiwa yaitu
Makkah dilanda banjir besar hingga meluap ke baitul Haram yang dapat
meruntuhkan Kakbah. Dengan peristiwa itu orang-orang Quraisy sepakat untuk

memperbaiki Kakbah dan yang menjadi arsitek adalah orang Romawi yang
bernama Baqum.
Ketika pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad mereka
saling berselisih tentang siapa yang meletakkan hajar Aswad ditempat semula
dan perselisihan ini sampai 5 hari tanpa ada keputusan dan bahkan hampir
terjadi peretumpahan darah. Akhirnya Abu Umayah menawarkan jalan keluar
siapa yang pertama kali masuk lewat pintu Masjid itulah orang yang memimpin
peletakan Hajar Aswad. Semua pada sepakat dengan cara ini. Allah SWT
menghendaki ternyata yang pertama kali masuk pintu masjid adalah Rasulullah
SAW dan yang berhak adalah Rasulullah.
Orang-orang Quraisy berkumpul untuk meletakkan Hajar Aswad .
Rasulullah meminta sehelai selendang dan pemuka-pemuka kabilah supaya
memegang ujung-ujung selendang lalu mengangkatnya bersama-sama. Setelah
mendekati tempatnya Nabi mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya ke
tempat semula akhirnya legalah semua. Mereka pada berbisik dan menjuluki AlAmin yang artinya dapat dipercaya.
Nabi Muhammad SAW mempunyai kelebihan dibanding dengan
manusia biasa, beliau sebagai orang yang unggul, pandai, terpelihara dari hal-hal
yang buruk, perkataannya lembut, akhlaknya utama, sifatnya mulia, jujur terjaga
jiwanya, terpuji kebaikannya, paling baik amalnya, tepat janji, paling bisa
dipercaya sehingga mendapat julukan Al-Amin dan beliau juga membawa
bebannya sendiri, memberi kepada orang miskin, menjamu tamu dan menolong
siapapun yang hendak menegakkan kebenaran.
Pada saat Nabi Muhammad SAW hampir berusia 40 th kesukaannya
mengasingkan diri dengan berbekal Roti dan pergi ke Gua Hira di Jabal Nur.
Rasulullah di Gua Hira beribadah dan memikirkan keagungan alam. Pada usia
genap 40 th Nabi dianggkat menjadi Rasul. Beliau menerima wahyu yang
pertama di gua Hira dengan perantaraan Malaikat jibril yaitu surat Al-Alaq ayat 15.
Ketika Nabi berada di gua Hira datang malaikat Jibril dan memeluk
Nabi sambil berkata Bacalah. Jawab Nabi Aku tidak dapat membaca Lantas
Malaikat memegangi dan merangkul Nabi hingga sesak kemudian
melepaskannya dan berkata lagi Bacalah. Jawab NabiAku tidak bisa
membaca. Lantas Malaikat memegangi dan merangkulnya lagi sampai ketiga
kalinya sampai Nabi merasa sesak kemudian melepasknnya. Lalu Nabi bersedia
mengikutinya (Surat Al-Alaq ayat 1-5). QS 96 : 1-5)
Rasulullah mengulang bacaan ini dengan hati yang bergetar lalu
pulang dan menemui Khadijah (isterinya) untuk minta diselimutinya. Beliau
diselimuti hingga tidak lagi menggigil tapi khawatir akan keadaan dirinya.
Khadijah menemui Waraqah bin Naufal dan menceritakan kejadian
yang dialami oleh Nabi. Waraqah menanggapi Maha suci, Maha suci, Dia benarbenar nabi umat ini, katakanlah kepadanya, agar dia berteguh hati.
4. Rasulullah Berdakwah

Rasulullah SAW di kala mengasingkan diri di Gua Hira dengan perasaan


cemas dan khawatir tiba-tiba terdengan suara dari langit, beliau menengadah
tampak malaikat jibril. Beliau menggigil, ketakutan dan pulang minta kepada
isterinya untuk menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu datang Jibril
menyampaikan wahyu yang ke dua yaitu surat Al Muddatsir (QS 74 ayat 1-7).
Dengan turunnya wahyu ini Rasulullah SAW mendapat tugas untuk
menyiarkan agama Islam dan mengajak umat manusia menyembah Allah SWT.
1). Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi
Setelah Rasulullah SAW menerima wahyu kedua mulailah beliau
dakwah secara sembunyi-sembunyi dengan mengajak keluarganya dan
sahabat-sahabat beliau seorang demi seorang masuk Islam.
Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam adalah:
a). Siti Khadijah (Istri Nabi SAW)
b). Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi SAW)
c). Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi SAW)
d). Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi SAW)
Orang-orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar
Ash-Shidiq yaitu:
a). Utsman Bin Affan
b). Zubair Bin Awwam
c). Saad Bin Abi Waqqash
d). Abdurahman Bin Auf

e).

Thalhah

Bin

Ubaidillah
f).

Abu

Ubaidillah

Bin

Jarrah
g). Arqam Bin Abil Arqam
h). Fatimah Binti Khathab

Mereka itu diberi gelar As-Saabiqunal Awwaluun Artinya orang-orang


yang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam dan mendapat pelajaran
tentang Islam langsung dari Rasulullah SAW di rumah Arqam Bin Abil Arqam.
2). Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-Terangan
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi
sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94
(QS 15 ayat 94). ArtinyaMaka sampaikanlah secara terang-terangan segala
apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang
musyrik (QS Al Hijr : 15). Dengan turunnya ayat ini Rasulullah SAW
menyiarkan dakwah secara terang-terangan dan meninggalkan cara
sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan yang
ramai dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas dan
pengikutnya semakin bertambah.
5. Bagaimana tanggapan orang-orang Quraisy?
Orang-orang quraisy marah dan melarang penyiaran islam bahkan
nyawa Rasul terancam. Nabi beserta sahabatnya semakin kuat dan tangguh
tantangan dan hambatan dihadapi dengan tabah serta sabar walaupun ejekan,
cacian, olok-olokan dan tertawaan, menjelek-jelekkan, melawan al-Quran dan
memberikan tawaran bergantian dalam penyembahan.
Dakwah secara terangan ini walaupun banyak tantangan banyak yang
masuk Agama Islam dan untuk penyiaran Islam Nabi SAW ke Habasyah
(Etiopia),Thaif, dan Yatsrib (Madinah). Sehingga Islam meluas dan banyak
pengikutnya.
Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW th ke 10 pada saat Amul
Khuzniartinya tahun duka cita yaitu Abu Thalib (pamannya wafat) dan siti
Khadijah (istri nabi juga wafat) serta umat Islam pada sengsara. Ditengah
kesedihan ini Nabi Muhammad dijemput oleh Malaikat Jibril untuk Isra Miraj yaitu
sebuah perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil Haram dan dari Masjidil Haram
menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT untuk menerima
perintah shalat lima waktu.
6. Rasulullah SAW sebagai Uswatun Hasanah
Uswatun Hasanah artinya teladan yang baik. Panutan dan teladan
umat Islam adalah Nabi Muhammad SAW. seorang laki-laki pilihan Allah SWT yang
diutus untuk menyampaikan ajaran yang benar yaitu Agama Islam. Oleh sebab
itu, kita sebagai muslim harus meniru dan mencontoh kepribadian beliau.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:
ArtinyaSesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW suri teladan
yang baik bagimu bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.(QS Al Ahzab:21).
Untuk dapat meneladani Rasulullah SAW harus banyak belajar dari AlQuran dan Al Hadits. Sebagai salah satu contoh saja yaitu tentang kejujuran dan
amanah atau dapat dipercayanya nabi Muhammad SAW.

7. Sifat Rasulullah SAW


Rasulullah SAW mempunyai sifat yang baik yaitu:
1). Siddiq
Siddiq artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat
bohong (kidzib) Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun
perkataannya. Apa yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah
benar dan tidak bohong. Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah
Allah SWT.
2). Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Sangat tidak mungkin Rasulullah
bersifat Khianat atau tidak dapat dipercaya. Rasulullah tidak berbuat yang
melanggar aturan Allah SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam
membawakan risalah sesuai dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan
penghianatan terhadap Allah SWT maupun kepada umatnya.
3). Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk
menyembunyikan (kitman). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya
tidak ada yang ditutup- tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu
pahit dan bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan
risalah secara sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT.
4). Fathonah
Fathonah artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat baladah
atau bodoh. Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu
yang telah diterima dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT maka
sangat tidak mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa
menyampaikan wahyu Allah.
8. Haji Wada Rasulullah SAW
Pada tahun 10 H, nabi Muhammad SAW melaksanakan haji yang
terakhir yautu haji wada. Sekitar 100 ribu jamaah yang turut serta dalam ibadah
haji bersama beliau. Pada saat wukuf di arafah Nabi SAW menyampaikan
khutbahnya dihadapan umatnya yaitu yang berisi pelarangan melaksanakan
penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, melarang mengambil harta
orang lain dengan cara yang tidak benar, melarang makan makanan yang riba dan
menganiaya, hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, dan umatnya supaya
berpegang teguh dengan Al Quran dan sunah Nabi SAW.
Dalam surat Al Maidah ayat 3 telah diungkapkan bahwa:
Artinya: Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu,
dan sungguh telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam
sebagai agamamu. (Q.S. Al Maidah (5) : 3).

Ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah


sempurna. Nabi Muhammad SAW dakwah selama 23 tahun. Pada suatu hari beliau
merasa kurang enak badan, badan beliau semakin tambah melemah, beliau
menunjuk Abu Bakar sebagai imam pengganti beliau dalam shalat. Pada tanggal 12
Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah beliu wafat dalam usia 63 tahun.
B. Nabi Muhammad SAW Rahmatan Lil Alamin
Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhiruzzaman yaitu nabi yang
terakhir di dunia ini. Maka setelah nabi Muhammad Saw tidak ada nabi lagi di dunia
ini. Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil Alamin yaitu
untuk semua manusia dan bangsa. Nabi Muhammad Saw diutus untuk memberikan
bimbingan kepada manusia agar menjalani hidup yang benar sehingga dapat
memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akherat.
Misi Nabi Muhammad SAW
Misi yang dibawa nabi Muhammad SAW adalah cerminan atau panutan
bagi seluruh umat manusia yaitu sebagai berikut:
a. Menyiarkan agama Islam
Islam disiarkan atau didakwahkan Rasulullah SAW secara sempurna
terhadap umat manusia yaitu selama 23 tahun.
b. Menyampaikan wahyu Allah SWT
Wahyu Allah SWT yaitu berupa Al Quran. Al Quran ini di dakwahkan
kepada umat manusia dan bangsa sebagai pedoman hidup.
c. Menyampaikan kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia
d. Menyempurnakan akhlak yaitu akhlak Qurani
Misi nabi Muhammad SAW tidak hanya dikalangan kaum tertentu saja
akan tetapi Rasulullah SAW diutus untuk seluruh kaum dan bangsa dan ajarannya
berlaku untuk seluruh umat manusia sepanjang masa. Dari berbagai sumber
Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW
Mengingatkan kita sewaktu sakratul maut.
'Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah,
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta
kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada
kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai
aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga
bersama aku".
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang
teduh menatap sahabatnya satu persatu.

Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya


naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali
menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.
"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat
kala itu.
Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap
Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.
Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detikdetik berlalu, kalau bisa.
Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di
dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat
dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan
salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya
masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang
membalikkan badan dan menutup pintu.

demam,"

kata

Fatimah

yang

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah


membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?".
"Tak tahulah ayahku,
melihatnya,"tutur Fatimah lembut.

orang

sepertinya

baru

sekali

ini

aku

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang


menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak
dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah
yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah,
Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan
kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang
sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan
penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya
Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu.
Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih
penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.


"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad
telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan
ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat
lehernya menegang.
"Jibril,

betapa

sakit

sakaratul

maut

ini."

Perlahan

Rasulullah

mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam
dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya
Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata
Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang
tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku."
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak
lagi.
Bibirnya bergetar
mendekatkan telinganya.

seakan

hendak

membisikkan

sesuatu,

Ali

"Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah


shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling
berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan
mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

Ali

kembali

"Ummatii, ummatii, ummatiii!" "Umatku, umatku, umatku"


Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim.

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Usah gelisah apabila dibenci


manusia kerana masih banyak yang menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila
dibenci Allah kerana tiada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak.
Kisah 4 Sahabat Nabi Muhammad S.A.W
Diposkan oleh Ais Jibril di 12:08 AM
4 Sahabat kental Nabi Muhammad SAW yang berperan penting dalam
dakwahnya :
1. Abu Bakar as Sidiq
Beliau lahir dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Rasulullah
Saw di kota Mekkah. Atau pada tahun 51 sebelum Hijriah (751 M). Nama
lengkapanya Abdullah bin Utsman bin Amir bin Kaab at-Taimy al-Qursy. Dulunya
bernama Abdul Kabah, kemudian Rasulullah mengantinya dengan nama Abdullah.
Gelarnya As-Sidiq; orang percaya. Ketika terjadi peristiwa Isro dan Miroj, beliaulah
termasuk orang pertama yang percaya dengan peristiwa itu. Maka beliau digelari
as-Siddiq. Nama panggilanya Abu Bakar. Ibunya bernama ummul Khoir Salma binti
Shahr bin Amir .
Di kalangan kaumnya dikenal dengan al-Atiq. Konon ceritanya
Rasulullah pernah berkata; Kamu adalah hamba Allah yang dijauhkan (Atiq)
dari api neraka. Maka sejak itulah terkenal di kalangan sahabat dengan sebutan
al-Atiq. Pendapat lain mengatakan karena wajahnya yang ganteng. Pendapat lain
karena banyak memerdekakan budak muslim seperti Bilal. Pendapat lain karena
tidak ada cacat dalam nasabnya.
Mengenai pribadinya, Ibn Asakir meriwayatkan dari Abdullah bin azZubair, Ketika para sahabat sedang kumpul dalam suatu majlis, seseorang
bertanya kepada Abu Bakar. Apakah kamu pernah minum khomer pada masa
Jahiliyah? kata orang itu. Beliau menjawab, Aku berlingung kepada Allah.
Kenapa orang itu bertanya. Saya dapat menjaga kehormatan diriku dan muruah.
Sebab orang yang minum khomer hilang kehormatannya dan muruahnya jawab
Abu Bakar. Orang pun melaporkan kepada Rasulullah. Rasulullah berkata, Abu
Bakar benar. Abu Bakar benar. Dari Aisyah Aisyah r.a. berkata, Demi Allah, Abu
Bakar r.a. belum pernah membaca syair pada masa Jahiliyah dan Islam. Beliau dan
Utsman bin Affan tidak pernah meminum khomer/arak.
Pada waktu Rasulullah wafat, kaum muslimin mulai guncang dan
kebinggungan akan keberlangsungan Islam. Melihat kondisi yang sangat
membahayakan ini, beliau dengan lantang berkata; Siapa diantara kalian yang
menyembah Muhammad (Rasulullah), maka Muhammad sudah wafat. Tapi
barangsiapa menyembah Allah SWT maka Allah SWT itu hidup dan tidak akan mati.
Mendengar ucapan itu, maka tenanglah hati umat Islam. Hingga akhirnya Allah SWT
menguatkan keimanan mereka.
elepas Rasululllah wafat, beliau diangkat menjadi kholifah oleh kaum
muslimin pada tahun 11 H. inilah sejarah pergantian kempimpinan umat Islam
untuk pertama kali yang didasarkan pada syuro (musyawarah). Pada waktu dipilih
menjadi kholifah beliau berkata; Aku diangkat menjadi pemimpin kalian tapi bukan

berarti aku yang paling baik dari kalian. Sekiranya aku melakukan kebaikan maka
kalian harus menolongnya dan sekiranya aku berbuat salah maka kalian wajib
meluruskan dan mengingatkan. Kejujuran adalah amanah dan berdusta adalah
khianat dan pengingkaran terhadap yang benar. Orang-orang yang lemah diantara
kalian, bagiku adalah orang kuat hingga aku memberikan haknya. Dan orang-orang
yang kuat diantara kalian, bagiku adalah lemah hingga aku ambil hak-hak itu
darinya.
Istri-istri beliau; Ummu Rumman binti Amir, Qutailah binti Abdul
Izza, Asma binti Umais dan Habibah binti Khorijah. Lahir dari perkawinnya tiga
anak laki-laki dan tiga perempuan. Tiga anak laki-laki itu; Abdullah, Abdurrahman
dan Muhammad. 3 anak perempuannya; Asma, Aisyah (istri Rasulullah) dan Ummu
Kultsum.
Beliau menjabat sebagai kholifah selama dua tahun dan tiga bulan.
Wafat pada tahun 12 H berumur 63 tahun, seperti umur Rasulullah ketika wafat.
Dikuburkan di dekat kuburan Rasulullah di kamar Aisyah RA. Sebelum wafatnya,
beliau pernah berwasiat kepada Umar bin Khottob untuk menjadi kholifah.
Beliau sangat pandai dalam ilmu nasab (silsisah keturunan) suku dan
juga penceritaannya. Beliau termasuk dari ketua-ketua Quraisy di masa Jahiliyah
yang disegani dan senangi karena sikapnya yang bijak. Selama hidupnya belum
pernah minum khomer dan menyembah patung. Ketika di Yaman, seorang syeik dari
al-Azd pernah memberitahu tentang hadirnya kenabian Muhammad Saw. Beliau
orang pertama yang meyakini dan mempercayai kenabian Muhammad. Seperti
halnya berita yang disampaikan Waroqoh bin Naufal kepada beliau mengenai
kenabian Muhammad Saw.
Pada waktu hijrah, beliau menjadi teman Rasulullah dalam perjalanan
hijrah itu, begitu juga ketika Rasulullah berada di gua Hira. Hal ini bisa dibaca dalam
firman Allah; sedang ia salah seorang dari dua sahabat pada waktu di gua Hiro..
(QS.at-taubah:40). Ketika melakukan ibadah haji beliau orang pertama menjadi amir
(ketua) rombongan kaum muslimin dalam haji tersebut dan orang pertama yang
menjadi imam sholat setelah wafatnya Rasulullah.
Diantara orang-orang yang memeluk Islam atas jasanya adalah; azZubair bin al-Awwa, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abu Waqos,
Tholhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah. Mereka termasuk 10 orang-orang
yang diberitakan masuk surga. Termasuk beliau juga.
Beliau telah memerdekakan 7 orang; Bilal, Amir bin Fahiroh, Zanirah,
Nahdiyah dan anak perempuannya, Jariyah bani Muammal dan Ummu Abis.
Mengumpulkan mushaf yang tersebar di pelbagai pelosok. Beliau juga orang yang
sangat tegas memerangi orang-orang murtad (keluar dari Islam) dan engan
membayar zakat. Pada masa beliau memangku kholifah, syiar Islam tersebar
melalui penaklukan ke pelbagai negara. Inilah sejarah awal penaklukan dalam
Islam. Ada 142 hadits yang diriwayatkankan. Diantara riwayat hadits dari beliau;
Suatu ketika Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah. Wahai Rasulullah, ajarkan
kepadaku doa dalam sholat. Rasulullah menjawab: berdoalah dengan ini;
Allahumma inni dholamtu nafsi dhulman katsiro(Wahai Allah, aku banyak berbuat
kedhaliman, tidak ada orang yang boleh berikan ampunan dosa-dosa dholimku

kecuali Engkau. Maka berilah ampunana atas semua dosa-dosaku dan berilah kasih
sayang dan rahmat. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemberi
Ampunan dan Kasih sayang (HR.Bukhori)
Apa kata Rasulullah mengenai pribadinya: Tidak seorangpun diantara
manusia yang lebih banyak dari Abu Bakar dalam menjaga diriku denganm jiwa dan
hartanya. Sekiranya dibolehkan aku menjadikan teman baik diantara manusia
niscaya saya jadikan Abu Bakar sebagai teman baik. Akan tetapi pertemanan dan
persaudaraan atas nama Islam itu lebih utama. Silahkan kalian tutup setiap pintu
untukku di masjid kecuali pintu Abu Bakar (HR.Bukhori).
Dalam hadits lain disebutkan,suatu ketika Rasulullah bertanya kepada
para sahabat; Siapa diantara kalian yang hari ini berpuasa. Abu Bakar menjawab;
Saya, wahai baginda Rasul. Siapa diantara kalian yang telah memberi makan
orang miskin? Abu Bakar menjawab; Saya, Wahai Rasul. Siapa diantara kalian
telah mendoakan dan menjenguk orang sakit? Abu Bakar menjawab; Saya, wahai
baginda Rasul. Setelah itu Rasulullah bersabda; Sekiranya sifat dan perbuatan
tersebut dilakukan oleh seseorang maka kelak dia akan masuk surga.
Wasiat Abu Bakar kepada Umar sebelum ajal menjemputnya
sebagaimana diceritakan Abdurrahman bin Abdullah bin Sabith Pada waktu ajal
hendak menjemputnya, beliau memangil Umar. Beliau berkata, Wahai Umar,
ingatlah bahwa ada amalan untuk Allah yang dilakukan siang hari yang Allah tidak
akan menerima amalan itu di waktu malam. Dan ada amalan untuk Allah yang di
malam hari yang tidak akan diterima di waktu siang. Allah tidak menerima amalan
sunnah sehingga yang wajib dilaksanakan. Timbangan amal baik di akherat menjadi
berat karena mengikuti jalan kebenaran di dunia hingga Allah beratkan timbangan
atas mereka. Dan timbangan (baik) manusia berkurang di akherat karena manusia
mengikuti jalan sesat/batil selama di dunia
Ketika beliau wafat, Ali bin Tholib berkata; Semoga Allah memberikan
rahmat kepada Abu Bakar, Kamu adalah saudara Rasulullah, kawan dekat,
penghibur duka lara, dan kawan dalam bermusyawarah. Kamu adalah orang
pertama yang berislam, yang paling ikhlas beriman kepada Allah dan Rasulul-Nya,
yang paling baik dalam persahabatan dan paling mulia diantara kaum lainnya.
Kamu juga yang paling serupa dengan Rasulullah ketika diam dan gerak. Allah telah
angkat derajat namamu, wahai Abu bakar dalam tingkatan yang paling tinggi. Allah
berfirman; Dan orang yang percaya dengan kenabian Muhammad.
Dalam riwayat Asakir dari al-Ashmay disebutkan bahwa Abu Bakar jika
dipuji beliau berdoa Ya Allah Engkau lebih tahu tentang diriku dan saya lebih tahu
dari mereka. Ya Allah berikan kebaikan padaku dari apa yang mereka sangkakan.
Ampunilah aku dari apa yang mereka tidak tahu dan jangan azab aku dari apa yang
mereka katakan.
2. Umar bin Khotob
Lahir 40 tahun sebelum hijrah Rasulullah. Nama lengkapnya Umar bin
Khottob bin Nafail bin Abdul Izzy al-Qursy. Nama pangilannya adalah Abu Hafsh
(anak singa). Ayahnya, al-Khottob bin Nufail al-Adwy adalah seorang yang gagah
berani. Ibunya, Hantamah binti Hasyim bin al-Mughiroh. Gelarnya al-Faaruq
(pembeda/pemisah antara yang benar dengan yang batil). Pada masa jahiliyah

menikah dengan kerabat dekatnya, Ummu Kultsum binti Jaruul. Sesudah masuk
Islam, menikah dengn Zaenab bin Madhun, Ummu Kultsum binti Ali ra., Jamilah
binti Tsabit, Ummu Hakim binti al-Harits, Atakah binti Zaid, Sabiah binti al-Harits.
Dari perkawinannya lahir 12 anak. 6 anak laki-laki; Abdullah, Abdurrahman, Zaid,
Ubaidillah, Ashim dan Iyadh. 7 anak perempuan; Hafsah,Roqiyah, Fatimah,
Shofiyah, Zainab dan Ummul Walid.
Beliau memeluk Islam pada tahun ke-enam dari kenabian Muhammad
SAW pada waktu berumur 27 tahun. Dari Ibn Umar diceritakan bahwa Rasulullah
berdoa, Ya Allah muliakan Islam dengan salah satu dari orang yang lebih Engkau
cintai; Abu Jahal atau Umar bin Khottob. Dan orang yang paling Allah cintai adalah
Umar bin Khottob kata Rasulullah (HR.Ahmad). Sebab beliau orang pertama yang
menyatakan secara terang-terang keislamannya.
Semasa remaja, beliau terkenal sangat keras dan kuat pendirianya di
kalangan kaum Quraisy. Pandai membaca dan menulis. Di masa jahiliyah beliau juga
dikenal sebagai duta besar dan sangat disegani. Mengenai pribadinya, as-Syifa
binti Abdullah berkata; Kalau sudah bicara, suaranya terdengar kemana-mana,
kalau jalan cepat, kalau mukul buat orang sakit. Sesunguhnya beliau adalah
seorang ahli ibadah (an-naasik).
Dalam sejarah Islam permulaan tahun dan penanggalan dimulai dari
peristiwa hijrahnya Rasulullah dari Mekkah ke Madinah.
Sebelum masuk Islam, beliau adalah orang yang sangat benci dan
menentang Islam. Maklum, beliau adalah orang yang disegani di kalangan Quraisy
karena wataknya yang keras dan susah kompromi. Disamping itu beliau adalah
ikon pejuang kebanggaan sukunya. Konon ceritanya sekiranya keledai Umar
masuk Islam, tidak mungkin Umar akan ikut masuk Islam.
Sejarah masuknya Umar dalam ajaran Islam sangatlah unik dan
menarik. Disebutkan bahwa suatu hari Umar sedang jalan. Tiba-tiba terdengar suara
orang mengaji al-Quran. Didatangilah suara aneh itu. Maklum suara itu belum
pernah didengarnya sebalum itu. Sampailah Umar ke sumber suara itu. Ternyata
dilihatnya Khobab bin ar-Art sedang mengajari ngaji Fatimah, saudaranya. Seketika
Umar wajahnya sangat geram dan memukul Fatimah. Umar meminta supaya
mushaf itu diberikannya. Tapi Fatimah menolaknya kecuali dengan syarat kalau
Umar sudah bersuci dulu. Lalu Umar pun memenuhi syarat itu. Umar pun kemudian
bersuci dengan mandi. Setelah itu dibacanya mushaf al-Quran itu. Waktu itu yang
dibaca surat Thoha. Tanpa disadari Allah telah membukakan hatinya. Kemudian
Umar pergi ke rumah al-Arqom bin ar-Arqom dan menyatakan masuk Islam di depan
Rasulullah tiga hari setelah Hamzah bin Abdul Mutholib masuk Islam. Menurut
pendapat yang masyhur, beliau masuk Islam pada tahun ke-6 kenabian
Muhammad. Orang nomer 40 dalam urutan orang-orang yang masuk Islam.
Masuknya Umar dalam ajaran Islam adalah bukti dari kecintaan dan kemulian Allah.
Begitu juga jawaban atas doa yang pernah dibacakan Rasulullah. Suatu ketika
Rasulullah pernah berdoa; Ya Allah, tinggikan dan muliakan Islam salah satu dari
orang yang paling Engkau cinta; Abu Jahal danUmar bin Khotob. (HR.atTirmidhi,hadits hasan sohih ghorib). Masuknya Umar dalam barisan orang-orang
Islam waktu itu merupakan kegembiraan dan menjadi penyemangat bagi yang lain.
Sebab beliau diantara orang yang berpengaruh di kaumnya. Maka dengan

masuknya Islam, sedikit banyak mempengaruhi imej masyarakat. Dalam hal ini Ibn
Masud berkata; Kami masih tetap menjadi mulia sejak Umar masuk
Islam. Mengenai keislamanya Rasulullah berkata; Sesunguhnya Allah telah
menjadi kebanaran agama (Islam) melalui lisan/ucapan Umar dan (keteguhan)
hatinya(HR.Tirmidhi). Di hadits lain disebutkan; Dahulu kala umat-umat sebelum
kalian mempunyai pahlawan yang selalu menjadi buah bibir (pembicaraan),
sekiranya umatku dibandingkan dengan umat-umat terdahalu, maka Umar bin
Khotob pahlawannya (HR.Bukhori). Mengenai pribadinya Rasulullah berkata; Demi
Jiwaku yang ada di genggam-Nya, syetan tidak akan mungkin dapat menghalangi
jalanmu, melainkan jalan orang selain kamu (HR. Bukhori).
Ada enam perkara yang diusulkan Umar hingga akhirnya turun wahyu
membenarkan usulannya itu.
Pertama; mengenai haramnya khomer. Maka turunlah ayat larangan
minum khomer.
Kedua; usulan supaya tawanan perang Badr dibunuh dan tidak boleh
menerima tebusan darinya. Maka turunlah ayat yang menguatkan pendapatnya itu.
Ketiga; usulan supaya istri-istri Rasulullah memakai hijab (kerudung).
Maka turunlah ayat yang memerintahkan memakai hijab.
Keempat; usulan supaya orang-orang munafik yang meninggal tidak
usah disholati. Maka turunlah ayat yang melarang sholat mayit untuk orang-orang
munafik.
Kelima; usulan untuk melakukan sholat di maqom (tempat) Ibrahim.
Maka turunlah ayat yang memerintahkan sholat di maqom Ibrahim.
Keenam; ketika istri-istri saling cemburu terhadap Rasulullah, Umar
berkata; Semoga saja Tuhannya menganti istri-istri yang lebih baik dari kalian
sekiranya memang menceraikan kalian. Dari situlah turun surah at-Tahrim dan
menjadi bagian dari ayat-ayatnya. Begitupula diantara pendapatnya adalah
memerangi orang-orang yang murtad dan menunda memerangi orang-orang yang
engan membayar zakat karena kondisi negara yang sangat lemah. Tetapi
pendapatnya itu ditolak Abu Bakar. Akhirnya pun Umar menerima pendapat Abu
Bakar setelah Allah memberikan pencerahan dalam hatinya.
Setelah wafatnya Rasulullah, beliau orang yang pertama membaiat
Abu Bakar menjadi kholifah. Sebelum wafatnya Abu bakar, kholifah pertama, beliau
pernah mencalonkan Umar untuk mengantikannya. Setelah dipilih menjadi kholifah,
pertama-tama yang dilakukan adalah memerangi orang-orang murtad (keluar dari
Islamm) hingga para tawanan tidak menjadi cacat dan cela bagi bagi bangsa Arab.
Pada masa kekholifannya, beliau berhasil mentaklukan Syam (Syiria), Irak, Persia
(Iran), Mesir, Barqoh, Barat Tripolis, Azarbaijan, Nahawan dan Jarjan. Begitu juga
pada masanya dibangun kota Kuffah, Basroh dan Fustat (kota Mesir kuno). Beliau
adalah sosok yang sangat penyayang dengan rakyatnya dan penuh perhatian
terhadap kepentingan rakyatnya. Diceritakan bahwa beliau datang menjumpai
rakyatnya dengan menyamar sebagai orang biasa. Beliau ingin mendengar
langsung keluhan rakyat dan memenuhi kebutuhannya. Dengan cara ini, beliau

ingin mengajarkan kepada umat Islam bahwa penguasa adalah pembantu rakyat.
Hidupnya didedikasikan dan curahkan untuk membantu rakyat.
Sebelum wafatnya, beliau pernah mimpi melihat seekor ayam jago
mematuk tubuhnya. Mimpi itu ditakwilkan bahwa ajalnya sudah dekat. Tidak lama
sesudah mimpi itu, tepatnya tahun 23 H, ketika sedang sholat subuh, Abu Lukluk alFairuz menikam tubuhnya dengan pisau. Abu Lukluk adalah anak al-Mughiroh bin
Syubah, orang persia yang beragama Majusi. Lukanya cukup parah hingga hanya
bertahan tiga hari. Dan setelah itu wafat sebagai seorang syahid yang berjuang di
jalan Allah. Selama menahan sakit akibat tikaman pisau, beliau memilih dan
merekomendasi 6 sahabat supaya kaum muslimin memilih satu diantara calon
kholifah itu. Akhirnya terpilihlah Utsman sebagai pengantinya.
Beliau dimakamkan di kamar Aisyah berdampingan dengan makam
Rasulullah dan Abu Bakar. Masa kekhalifahnya 10 tahun,6 bulan dan 4 hari. Umur
beliau ketika wafat 63 tahun seperti umur Rasulullah dan Abu Bakar ketika wafat.
Diantara prestasi selama menjadi kholifah yaitu membuat pembukuan
mengenai
anggaran
negara
dan
pengunaan
alat-alat
negara
untuk
dipertanggungjawabkan di depan rakyat. Hingga kemudian melahirkan undangundang pengunaan alat negara (min aina hadha?). Dalam sejarah Islam, beliau
orang pertama yang mengunakan penanggakan Hijriah, orang pertama yang
digelari Amirul Mukminin, orang pertama yang berjalan kaki untuk menjenguk
rakyatnya pada waktu malam, orang pertama kali yang mengadakan muktamar
para penguasa dan pemimpin kaum pada musim tertentu, orang pertama kali yang
mengunakan mutiara untuk perhiasan, orang pertama yang melakukan sholat
tarawih dengan berjamaah, orang pertama yang menghidupkan malam-malam
ramadhan, orang pertama yang melakukan sholat jenazah berjamaah dengan 4
takbir, orang pertama yang memberi hadiah untuk penghafal al-Quran, orang
pertama yang menjadikan khilafah sebagai lembaga musyawarah. Disamping itu
beliau juga menyuruh umat Islam (waktu itu) untuk melakukan sholat sunnah
tarawih di bulan Ramadhan secara berjamaah dengan tujuan untuk mengeratkan
ukhuwah dan menjaga syiar agama.
Diantara nasehat dan petuahnya;
Suatu perkara akan menjadi baik jika memenuhi tiga hal;
melaksanakan amanah, memberi contoh dan menghukumi dengan hukum Allah.
Harta menjadi barokah dan bermakna jika memenuhi tiga hal;
diperolehnya dengan cara yang hak, diberikan dengan cara yang hak dan tidak
tercampuri barang batil (haram/bukan haknya).
Wahai Ahnaf, barangsiapa banyak tertawa, wibawanya berkurang dan
barangsiapa suka bergurau, maka akan diremehkan, barangsiapa memperbanyak
sesuatu maka akan dikenal dengan barang itu, siapa banyak bicara banyak
salahnya, siapa banyak salahnya sedikit rasa malunya, siapa sedikit rasa malunya
maka sedikit pula waranya (sikap hati2 dalam menjaga yang haram) dan siapa
yang sedikit waranya, maka hatinya mati.
Mengenai wasiatnya. Hayyawah bin Syarih berkata bahwa pada waktu
mengutus tentara ke medan perang beliau berkata, Hendaklah kalian tetap

menjaga takwa kepada Allah. Bismillah dan atas pertolongan Allah. Tanda-tangani
perjanjian ini dengan memohon pertolongan Allah dan kemenangan. Dan selalu
berlaku benar dan sabar. Perangilah orang kafir dan jangan kalian melampui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang melampui batas. Kemudian jangan
kalian lari ketika bertemu musuh dan jangan berprilaku buruk, berlebih-lebihan
dalam bersikap, banyak ngobrol ketika berperang. Jangan bunuh wanita, orang tua,
anak kecil
Diantara doa yang biasa beliau lakukan adalah;
Allahumma tawaffani maal abror, wala tukholifni fil asror, wa qini
azabannar, wa alhiqni bil abror
Beliau wafat setelah terkena tikaman pada pagi hari Rabu, Dzulhijjah
23 Hijriah. waktu itu berumur 63 tahun seperti umurnya Rasulullah dan Abu Bakar
ketika wafat. Masa kekhalifahannya 10 tahun, 5 bulan dan 21 hari.
Selama hidupnya, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 527 hadits,
diantara riwayat haditsnya; suatu ketika Rasulullah bersabda; Sesungguhnya
amalan (perbuatan) itu bergantung pada niatnya. Dan setiap seseorang itu
mendapatkan apa yang diniatkan. Barangsiapa berhijrah karena ingin mendapatkan
kenikmatan dunia atau wanita yang hendak dinikahi maka hijrahnya itu tidak
diniatkan untuk Allah tapi untuk kenikmatan dunia dan wanita.
3. Utsman bin Affan
Maka niscaya Allah akan cukupkan bagi kalian(QS.Al-Baqoroh;138)
Dilahirkan di Mekkah, 5 tahun setelah kelahiran Rasulullah atau 5
tahun setelah terjadi peristiwa gajah (peristiwa penyerbuan gajah terhadap Kabah
yang dipimpin oleh Raja Abraha). Peristiwa ini diabadikan dalam salah satu surah alQuran yang dikenal dengan surah al-Feil (gajah).
Nama lengapnya Ustman bin Affan bin Abu al-Ashi bin Ummayah bin
Abdussyam bin Abdul Manaf. Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya
Dzunnurrain (yang punya dua cahaya). Sebab digelari Dzunnurain karena Rasulullah
menikahkan dua putrinya untukny; Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu
Kultsum wafat, Rasulullah berkata; Sekiranya kami punya anak perempuan yang
ketiga, niscaya aku nikahkan denganmu. Dari pernikahannya dengan Roqoyyah
lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6
tahun pada tahun 4 Hijriah. Beliau wafat pada tahun 35 Hijriah berumur 82 tahun.
Menjabat sebagai khalifah ketiga selama 12 tahun.
Menikahi 8 wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah,
Ummul Banin, Ramlah dan Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki;
Abdullah al-Akbar, Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Said dan Abdul
Muluk. Dan 8 anak perempuan.
Selama menjabat sebagai kholifah banyak wilayah yang ditaklukan
yaitu Afrika, Ciprus, Thabarstan, Khurosan, Armania, Qauqaz, Karman dan Sajastan.
Masa kekhalifahannnya merupakan masa yang paling makmur dan sejahtera. Konon

ceritanya sampai rakyatnya haji berkali-kali. Bahkan seorang budak dijual sesuai
berdasarkan berat timbangannya.
Beliau adalah kholifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid
al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam
yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). Bagitu juga membangun armada
pasukan laut (merine) untuk umat Islam, mencetuskan ide polisi keamanan bagi
rakyatnya, membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara.
Hal ini belum pernah dilakukan oleh kholifah sebelumnya. Abu Bakar dan Umar bin
Khotob biasanya mengadili suatu perkara di masjid.
Pada masanya, khutbah Idul fitri dan adha didahulukan sebelum
sholat. Begitu juga adhan pertama pada sholat Jumat. Beliau memerintahkan umat
Islam pada waktu itu untuk menghidupkan kembali tanah-tanah yang kosong untuk
kepentingan pertanian.
Beliau adalah sosok laki-laki yang tampan dan gagah. Kulitnya
berwarna agak hitam, botak,berjenggot tegal dan pergelanggan tanggannya besar.
Pribadinya sangat pemalu hingga suatu ketika baju Rasulullah tersingkap hingga
kelihatan pahanya. Kemudian Abu Bakar dan Umar masuk rumahnya. Pada waktu
Utsman hendak minta izin masuk, Rasulullah menutup pahanya yang terbuka.
Utsman berkata; Ingat, aku betul-betul malu dengan seorang yang malaikat sendiri
merasa malu dengannya.
Perjuangannya dalam membela Islam tidak hanya dengan hartanya
saja. Tapi juga raga dan nyawanya. Beliau sangat senang mengeluarkan hartanya
demi kepentingan Islam. Hingga pernah mengirimkan setengah pasukan ke medan
perang dengan hartanya. Pernah mendermakan 300 unta dan 50 kuda tunggangan.
Begitu juga mendermakan 1000 dinar yang diserahkan langsung kepada Rasulullah.
Rasulullah pun berkata; Apa yang diperbuat pada hari ini, Utsman tidak akan
merugi (di akherat)(HR.Tirmidhi). pada waktu orang-orang membutuhkan air untuk
keperluan dirinya dan hewan ternaknya, Utsman membeli sumber mata air dari
Raimah, seorang yahudi, untuk diwakafkan kepada umum. Mengenai
kedermawannya, Abu Hurairah berkata; Utsman bin Affan sudah membeli surga
dari Rasulullah dua kali; pertama ketika mendermakan hartanya untuk mengirimkan
pasukan ke medan perang. Kedua ketika membeli sumber air (dari
Raimah)(HR.Tirmidhi).
Beliau termasuk 10 orang yang dikabarkan akan masuk surga. Dalam
menjalani hidupnya, beliau sangat takut dengan azab dan siksa Allah. Hingga suatu
ketika berkata; Sekiranya diriku berada di antara surga dan neraka dan saya tidak
tahu mana diantara dua itu saya aka masuk, niscaya saya akan pilih menjadi abu
sebelum aku tahu ke mana saya dimasukkan. Rasulullah pernah mengkabarkan
bahwa dirinya termasuk ahli surga karena sabar dan tawakal menghadapi cobaan
dan derita dari Allah. Begitu fitnah yang menimpa dirinya hingga akhirnya terbunuh
secara kejam dan dholim.
Pada waktu perang Uhud, beliau berdiri bersama Rasulullah, Abu Bakar
dan Umar. Tiba-tiba gunung itu bergetar, kemudian Rasulullah berkata; Mohon
jangan lari, tetap berada di Uhud. Jangan takut, kamu bersama nabi, Abu Bakar dan
dua orang saksi(HR.Bukhori).

Pada masa kekhalifahanya, Abdullah bin Saba, seorang Yahudi yang


pura-pura masuk Islam, mengumpulkan massa untuk melakukan protes terhadap
Utsman. Mereka menuntut Utsman agar tidak menunjuk orang-orang yang duduk di
pemerintahannya dari keluarga Utsman. Utsman bukanlah kholifah yang rakus akan
harta benda dan kekuasaan. Ijtihad Utsman dalam menentukan orang-orang yang
menjabat di pemerintahnya didasarkan pada kompetensi dan kecakapan. Mereka
yang dipilih adalah orang-orang yang ahli di bidangnya. Lebih dari itu mereka
adalah orang-orang yang takwa. Dalam peristiwa ini, Utsman dibunuh ketika sedang
membaca al-Quran di rumahnya pada waktu pagi hari raya Idul Adha. Beliau mati
syahid pada tahun 35 Hijriah berumur 82.
Dari Abdullah bin ar-Rumy berkata, Utsman bin Affan biasanya kalau
berdiri di depan kubur menangis hingga air matanya membasai jenggotnya.
Seseorang bertanya, Kamu ingat surga dan neraka tapi kamu tidak menanggis.
Kamu ingat kubur tapi kamu menanggis? Beliau menjawab, Saya mendengar
Rasulullah bersabda Kubur adalah rumah pertama dari rumah-rumah menuju
akherat. Sekiranya orang selamat dari siksa kubur, maka setelahnya akan menjadi
mudah. Jika tidak selamat maka setelahnya akan terasa berat dan susah.Dari alHasan berkata, Saya lihat Utsman tidur di masjid dengan berselimut. Tidak ada
seorang pun di sekitarnya. Padahal beliau adalah seorang amirul-mukminin(alHilyah;1/60).
Inilah sejarah kali pertama darah mengalir bercucuran dari tubuhnya
sebagaimana disebutkan dalam firman Allah; Maka niscaya Allah akan cukupkan
bagi kalian(QS.Al-Baqoroh;138). Beliau dimakamkan di kuburan Baqi (kuburan
yang berada samping masjid Nabawi) setelah melarang untuk ikut mengantar
jenazah bagi orang-orang yang melakukan protes.
4. Ali bin Abi Tholib
Berbicaralah dengan manusia dengan bahasa yang mudah dipahami
(Ali ra).
Dilahirkan di Mekkah 32 tahun sejak kelahiran Rasulullah dan 10 tahun
sebelum kenabian Muhammad bin Abdullah (Rasulullah). Nama lengkapnya Ali bin
Abu Tholib bin Abdul Mutholib bin Hasyim al-Qursy al-Hasyimy. Satu kakek dengan
Rasulullah, yaitu kakek pertama; Abdul Mutholin. Nama panggilannya Abul Hasan,
kemudian Rasulullah memberikan nama panggilan lain, yaitu Abu Turob. Ibunya
bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf al-Qursyiah al-Hasyimiah.
Mengenai pribadinya, wajahnya tampan, beliau berkulit sawo matang,
kepalanya botak kecuali bagian belakang, matanya lebar dan hitam, pundaknya
lebar (kuat), tangan dan lengannya kuat, badanya besar hampir-hampir gemuk dan
tubuhnya tidak tinggi dan tidak pendek (sedang). Beliau adalah sosok laki-laki ceria
dan banyak tertawa.
Pada tahun 2 Hijriah, Rasulullah menikahkan dengan putrinya, Fatimah.
Beliau belum pernah menikah ketika menikahi Fatimah hingga wafatnya Fatimah.
Fatimah wafat 6 bulan setelah wafatnya Rasulullah. Selama hidupnya beliau
menikahi 9 wanita dengan 29 anak; 14 laki-laki dan 15 perempuan. Diantara putra
beliau yang terkenal adalah Hasan, Husain, Muhammad bin al-Hanifah, Abbas dan
Umar.

Pada masa jahiliyah(zaman sebelum kedatangan Islam), beliau belum


pernah melakukan kemusyrikan dan perbuatan yang dilarang oleh Islam. Dalam
sejarah kemunculan Islam, beliau termasuk golongan pertama yang masuk Islam
dari anak-anak. Umurnya waktu itu 10 tahun. Pada waktu terjadi peristiwa hijrah
umurnya 23 tahun dan ikut berhijrah bersama Rasulullah.
Setelah wafatnya Utsman akibat serangan yang dilakukan oleh
pembrontak, beliau menjadi kholifah yang keempat pada tahun 35 Hijriah. Selama 4
tahun, 8 bulan dan 22 hari beliau memangku jabatan sebagai kholifah.
Beliau wafat pada tahun 40 Hijriah, tanggal 17 ramadhan, ketika
hendak sholat subuh, di Kuffah (Iraq) setelah dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam
(pengikut Khawarij). Umurnya ketika itu 63 tahun. Beliau wafat sebagai seorang
syahid dan termasuk 10 orang yang dikabarkan akan masuk surga sebagaimana
disabdakan Rasulullah. Mengenai tempat dikuburkannya para sejarawan berbeda
pendapat. Ada yang mengatakan dikubur di Kuffah. Pendapat lain dikuburkan di
Madinah. Ada juga yang mengatakan bukan pada keduanya.
Betapa besar pengorbanan beliau dalam membela Islam. Ketika orangorang musyrik bersepakat hendak membunuh Rasulullah, beliau menempati tempat
tidur Rasulullah di rumahnya. Malam itu Rasulullah berhijrah.
Sebelum Rasulullah wafat, Rasulullah mengikat persaudaraan antara
Ali dan Sahal bin Hanif. Semua peperangan pada masa Rasulullah kecuali perang
Tabuk, beliau tidak ikut. Waktu itu beliau diperintahkan Rasulullah untuk mengurusi
dan memimpin kota Madinah. Kemudian orang-orang munafik menyebarkan fitnah
atas pribadinya. Beliau pun akhirnya datang kepada Rasulullah melaporkan fitnah
orang munafik terhadapnya. Wahai Rasulullah, Kamu suruh aku memimpin bagi
para wanita dan anak-anak? tanya Ali.
Rasulullah menjawab; Tidakkah kamu ridho menempati kedudukan
Harun bagi kekuasaan Musa (untuk mengurusi perkara yang penting), padahal
kamu tahu bahwa tidak ada nabi setelahku(HR.Muslim).
Dalam
Rasulullah (Islam).

banyak

peperangan,

beliaulah

yang

membawa

bendera

Pada waktu terjadi perang Khoibar, Rasulullah bersabda; suatu saat


nanti, niscaya aku akan berikan bendera (islam) kepada seseorang yang tangganya
terbuka, seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, seseorang yang mencintai
Allah dan Rasul-Nya. Malam itu semua sahabat bertanya-bertanya dalam hati,
kepada siapa bendera itu diberikan. Paginya, mereka semua berharap menjadi
orang yang diberi bendera itu. Tiba-tiba Rasulullah berkata; Di na Ali? seseorang
menjawab;Matanya
sedang
sakit. Kemudian
Rasulullah
mendatanginya. Rasulullah meludahi matanya sambil berdoa. Dengan izin Allah,
sakit matanya hilang. Bendera itu pun diberikan padanya(HR.Bukhori).
Masa kekhalifannya banyak menghadapi perselisihan. Muawwiyah bin
Abu Sufyan r.a. dan beberapa sahabat menentangnya kerena beliau lambat
memberikan hukum qisos pembunuh Utsman. Hingga kemudian mereka enggan
membaiat dan mengakui menjadi kholifah. Dari sinilah muncul perselisihan antara
para sahabat. Pada tahun 36 Hijriah terjadi peristiwa al-Jamal yaitu perselisihan

antara Ali dengan Aisyah. Pada tahun 37 Hijriah terjadi peristiwa Shiffin, yaitu
perselisihan antara Ali dengan Muawwiyah. Pada tahun 40 Hijriah terjadi peristiwa
Nahrawan, yaitu perselisihan antara Ali dengan kaum Khawarij.
Kurang lebih ada 586 hadits yang diriwayatkan beliau. Diantara
riwayat hadits itu; ketika hari kiamat, Rasulullah bersabda; Allah mengisi rumahrumah dan kuburan manusia dengan api. Mereka sibuk hingga melupakan sholat
wusto (ashar) hingga matahari terbenam (HR.Bukhori).
Diantara kata-kata dan nasehat beliau;
1. Takwa adalah takut kepada Dzat yang Agung, melaksanakan
perintahnya, ridho dengan yang sedikit, penuh persiapan untuk menghadapi
perjalan panjang (kematian)."
2. Berbicaralah dengan manusia dengan bahasa yang mudah
dipahami. Apakah kalian ingin mendustakan Allah dan Rasul-Nya.
3. Jangan Sekali-kali berbuat dholim jika kamu diberi kekuasaan,
kedholiman adalah sumber kejahatan yang menyebabkan penyesalan. Boleh jadi
matamu tertidur pulas, sedangkan mata orang teraniaya selalu terjaga, mendoakan
kamu (dengan keburukan) sedangkan Allah tidak pernah tertidur. (diantara syairsyairnya)
4. Sebelum wafatnya beliau berpesan; Aku nasehatkan kalian supaya
bertakwa kepada Allah, Tuhan Kalian. Dan jangan sekali-kali mati melainkan tetap
dalam Islam. Firman Allah: Dan berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah dan
jangan sekali-kali bercerai berai. Saya pernah mendengar
NAMA ISTRI ISTRI NABI MUHAMMAD SAW
1. SITI KHADIJAH: Nabi mengawini Khadijah ketika Nabi masih berumur
25 tahun, sedangkan Khadijah sudah berumur 40 tahun. Khadijah sebelumnya
sudah menikah 2 kali sebelum menikah dengan Nabi SAW. Suami pertama Khadijah
adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya adalah Oteaq Almakzomy,
keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah menjadi janda. Lima
belas tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad SAW pun diangkat
menjadi Nabi, yaitu pada umur 40 tahun. Khadijah meninggal pada tahun 621 A.D,
dimana tahun itu bertepatan dengan Miraj nya Nabi Muhammad SAW ke Surga.
Nabi SAW sangatlah mencintai Khadijah. Sehingga hanya setelah sepeninggalnya
Khadijah lah Nabi SAW baru mau menikahi wanita lain.
2. SAWDA BINT ZAMA: Suami pertamanya adalah Al Sakran Ibn Omro
Ibn Abed Shamz, yang meninggal beberapa hari setelah kembali dari Ethiophia.
Umur Sawda Bint Zama sudah 65 tahun, tua, miskin dan tidak ada yang
mengurusinya. Inilah sebabnya kenapa Nabi SAW menikahinya.
3. AISHA SIDDIQA: Seorang perempuan bernama Kholeah Bint Hakeem
menyarankan agar Nabi SAW mengawini Aisha, putri dari Aby Bakrs, dengan tujuan
agar mendekatkan hubungan dengan keluarga Aby Bakr. Waktu itu Aishah sudah
bertunangan dengan Jober Ibn Al Moteam Ibn Oday, yang pada saat itu adalah
seorang
Non-Muslim.
Orang-orang
di Makkah tidaklah
keberatan
dengan

perkawinan Aishah, karena walaupun masih muda, tapi sudah cukup dewasa untuk
mengerti tentang tanggung jawab didalam sebuah perkawinan. Nabi Muhammad
SAW bertunangan dulu selama 2 tahun dengan Aishah sebelum kemudian
mengawininya. Dan bapaknya Aishah, Abu Bakr pun kemudian menjadi khalifah
pertama setelah Nabi SAW meninggal.
4. HAFSAH BINT UMAR: Hafsah adalah putri dari Umar, khalifah ke dua.
Pada mulanya, Umar meminta Usman mengawini anaknya, Hafsah. Tapi Usman
menolak karena istrinya baru saja meninggal dan dia belum mau kawin lagi. Umar
pun pergi menemui Abu Bakar yang juga menolak untuk mengawini Hafsah.
Akhirnya Umar pun mengadu kepada nabi bahwa Usman dan Abu Bakar tidak mau
menikahi anaknya. Nabi SAW pun berkata pada Umar bahwa anaknya akan menikah
demikian juga Usman akan kawin lagi. Akhirnya, Usman mengawini putri Nabi SAW
yiatu Umi Kaltsum, dan Hafsah sendiri kawin dengan Nabi SAW. Hal ini membuat
Usman dan Umar gembira.
5. ZAINAB BINT KHUZAYMA: Suaminya meninggal pada perang UHUD,
meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa orang anak. Dia sudah tua ketika
nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3 bulan setelah perkawinan yaitu pada
tahun 625 A.D.
6. SALAMA BINT UMAYYA: Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al
Mogherab, meninggal dunia, sehingga meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam
keadaan miskin. Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan beberapa sahabat
lainnya meminta dia mengawini nya, tapi karena sangat cintanya dia pada
suaminya, dia menolak. Baru setelah Nabi Muhammad SAW mengawininya dan
merawat anak-anaknya, dia bersedia.
7. ZAYNAB BINT JAHSH: Dia adalah putri Bibinya Nabi Muhammad SAW,
Umamah binti Abdul Muthalib. Pada awalnya Nabi Muhammad SAW sudah mengatur
agar Zaynab mengawini Zayed Ibn Hereathah Al Kalby. Tapi perkawinan ini kandas
ndak lama, dan Nabi menerima wahyu bahwa jika mereka bercerai nabi mesti
mengawini Zaynab (surat 33:37).
8. JUAYRIYA BINT AL-HARITH: Suami pertamanya adalah Masafeah Ibn
Safuan. Nabi Muhammad SAW menghendaki agar kelompok dari Juayreah (Bani Al
Mostalaq) masuk Islam. Juayreah menjadi tahanan ketika Islam menang pada
perang Al-Mustalaq (Battle of Al-Mustalaq). Bapak Juayreyah datang pada Nabi SAW
dan memberikan uang sebagai penebus anaknya, Juayreyah. Nabi SAW pun
meminta sang Bapak agar membiarkan Juayreayah untuk memilih. Ketika diberi hak
untuk memilih, Juayreyah menyatakan ingin masuk islam dan menyatakan bahwa
Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir. Akhirnya Nabi pun
mengawininya, dan Bani Almustalaq pun masuk islam.
9. SAFIYYA BINT HUYAYY: Dia adalah dari kelompok Jahudi Bani Nadir.
Dia sudah menikah dua kali sebelumnya, dan kemudian menikahi Nabi SAW. Cerita
nya cukup menarik, mungkin Insya Allah disampaikan terpisah.
10. UMMU HABIBA BINT SUFYAN: Suami pertamanya adalah Aubed
Allah Jahish. Dia adalah anak dari Bibi Rasulullah SAW. Aubed Allah meninggak di
Ethiopia. Raja Ethiopia pun mengatur perkawinan dengan Nabi SAW. Dia sebenarnya

menikah dengan nabi SAW pada 1 AH, tapi baru pada 7 A.H pindah dan tinggal
bersama Nabi SAW di Madina, ketika nabi 60 tahun dan dia 35 tahun.
11. MAYMUNA BINT AL-HARITH: Dia masih berumur 36 tahun ketika
menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang sudah 60 tahun. Suami pertamanya
adalah Abu Rahma Ibn Abed Alzey. Ketika Nabi SAW membuka Makkah di tahun 630
A.D, dia datang menemui Nabi SAW, masuk Islam dan meminta agar Rasullullah
mengawininya. Akibatnya, banyaklah orang Makkah merasa terdorong untuk
merima Islam dan nabi SAW.
12. MARIA AL-QABTIYYA: Dia awalnya adalah orang yang membantu
menangani permasalahan dirumah Rasullullah yang dikirim oleh Raja Mesir. Dia
sempat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ibrahim. Ibrahim akhirnya
meninggal pada umur 18 bulan. Tiga tahun setelah menikah, Nabi SAW meninggal
dunia, dan Maria (thx buat Joan) akhirnya meninggal 5 tahun kemudian, tahun 16
A.H. Waktu itu, Umar bin Khatab yang menjadi Iman sholat Jenazahnya, dan
kemudian dimakamkan di Al-Baqi.
KISAH TAULADAN NABI MUHAMMAD SAW
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta
hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata Wahai
saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu
tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya. Setiap pagi
Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata
sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada
pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang
yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau
SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan
makanan
setiap
pagi
kepada
pengemis
Yahudi
buta
itu.
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya
kepada anaknya, anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan,
Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, Wahai ayah engkau adalah seorang
ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali
satu sunnah saja. Apakah Itu?, tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW
selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang
pengemis
Yahudi
buta
yang
berada
di
sana,
kata
Aisyah
r.ha.
Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk
diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan
memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si
pengemis marah sambil berteriak, siapakah kamu ?. Abubakar r.a menjawab, aku
orang yang biasa. Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, jawab
si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang
dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu
menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan
mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri, pengemis itu
melanjutkan
perkataannya.
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata
kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku
adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah
Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a.

ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu
menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia
mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia. Pengemis
Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.

Anda mungkin juga menyukai