Saw. Pangkat kewalian beliau adalah seorang Pamungkas para wali, yakni Ghauts
Zaman, dan wali Quthb al-Akwan, yakni kewalian yang hanya didapat setiap 200
tahun sekali oleh para ulama.
Beliau banyak memiliki karomah yang tidak bisa dihitung jumlahnya,
bahkan sampai saat inipun karamah itu terus ada. Karamah agung beliau adalah
pangkat kewaliannya yang begitu agung. Beliau mendapat haq memberi syafaat
70.000 umat manusia masuk syurga tanpa hisab.
Diantara murid-murid beliau dari Indonesia yaitu:
1. Quthb az-Zaman Syekh muhammad Arsyad al-Banjari
2. Quthb al-Maktum Syekh Abul Abbas Ahmad at-Tijani (pendiri tarekat Tijani)
3. Al-Quthb Syekh Abdussamad al-Palimbani
4. Al-Quthb Syekh Abdul Wahab Bugis (menantu Syekh Arsyad al-Banjari)
5. Al-Qutb Syekh Abdurrahman al-Batawi (kakek Mufti betawi dari pihak ibu
Habib Utsman Betawi)
6. Al-Quthb Syekh Dawud al-Fathani, dan lain-lain.
Dan diantara keagungan dan kemuliaan beliau yang amat banyak diantaranya adalah;
semua murid beliau yang jumlahnya ribuan menempati maqam Quthb. Beliau
menempati kemuliaan karena beliau berada pada jalan Rasulullah Saw. dan para
sahabatnya, yakni Ahlussunnah wal Jamaah.
Demikian lah kesuksesan Syekh Samman dalam mendidik ruhani muridmuridnya sehingga mereka yang berjumlah ribuan menempati maqam Quthb, apatah
lagi Rasulullah Saw. dengan para murid-muridnya yakni para sahabat, tentu maqam
kewaliannya sangat agung, karena mereka mendapat keistimewaan menyertai
kekasihNya (Muhammad Saw.), dan apa-apa yang menjadi Nubuwat Rasulullah Saw.
dalam kitab-kitab terdahulu, maka pasti menceritakan dan memuji para Qudus agung
yang menyertai kekasihNya, yakni para sahabat Rasulullah Saw.
Al-Quthb al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi berkata: Serendah-rendahnya
martabat sahabat maka tidak akan bisa dicapai walau oleh 70 Imam Junaid alBaghdadi. Padahal Imam Junaid hidup pada zaman salaf dan menempati Sulthon alAuliya pada zamannya.
Karena para sahabat ini adalah para wali agung, maka para ahli tasawwuf (Aswaja)
sangat sopan dengan mereka, tidak menceritakan mereka kecuali kebaikan. Sehingga
wajib hukumnya berprasangka baik dengan para Auliya. Lebih-lebih lagi para sahabat
yang notabene adalah hasil didikan langsung Rasulullah Saw. yang menempati
Shiddiq dalam kewalian.
Maka dari itu, ummat Islam Aswaja tidak akan membicarakan panjang lebar
tentang pertikaian antar sahabat, baik itu antara Sayyidah Aisyah dengan Sayyidina
Ali Kw, pada perang Jamal, maupun antara Sayyidina Ali Kw. pada satu pihak
dengan Sayyidina Muawiyah Ra. pada pihak lain. Kita kaum Aswaja tidak akan
mengotori mulut kita dengan umpatan dan negatif thinking kepada mereka. Bahkan
Khalifah Ali Kw. mengatakan seterunya saat itu bahwa antara beliau dengan
Sayyidina Muawiyah adalah saudara seiman dan satu kalimat, hanya saja khilaf
dalam penyelesaian pembunuhan Khalifah Utsman Ra. Bahkan beliau Kw.
menyolatkan semua korban perang baik yang di pihak beliau maupun pihak Gubernur
Damaskus saat itu.
Syekh Samman Al-Madani Al-Hasani (Pendiri Tarekat Sammaniyah)
Kemunculan Tarekat Sammaniyah bermula dari kegiatan sang tokoh
pendirinya, yaitu Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Sammani al-Hasani aiMadani al-Qadiri al-Quraisyi. Ia adalah seorang fakih, ahli hadits, dan sejarawan pada
masanya. Dilahirkan di Kota Madinah pada tahun 1132 Hijriyah atau bertepatan
dengan tahun1718 Masehi. Keluarganya berasal dari suku Quraisy. Semula, ia belajar
Tarekat Khalwatiyyah di Damaskus. Lama-kelamaan, ia mulai membuka pengajian
yang berisi teknik dzikir, wirid, dan ajaran tasawuf lainnya. Ia menyusun cara
pendekatan diri dengan Allah Swt. yang akhirnya disebut sebagai Tarekat
Sammaniyah. Sehingga, ada yang mengatakan bahwa Tarekat Sammaniyah adalah
cabang dari Khalwatiyyah.
Demi memperoleh ilmu pengetahuan, ia rela menghabiskan usianya
dengan melakukan berbagai perjalanan. Beberapa negeri yang pernah ia singgahi
untuk menimba ilmu diantaranya adalah Iran, Syam, Hijaz, dan Transoxiana (wilayah
Asia Tengah saat ini). Diantara karya-karya tulis beliau adalah; Mujamu alMasyayikh, Tazyil at-Tarikh Baghdad, dan Tarikh Marv.
Kemuliaan Syekh Muhammad Samman dikenal sebagai tokoh tarekat yang
memiliki banyak karamah. Baik dari kitab Manaqib Syaikh al-Waliy asy-Syahir
Muhammad Samman maupun Hikayat
Syekh
Muhammad Samman,
keduanya
Muhammad.
Allahummastur
li-ummati
sayyidina
Muhammad.
Semoga bermanfaat